BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi adalah era yang sedang dihadapi oleh setiap bangsa pada saat ini dan merupakan era di mana dunia menjadi terbuka dan ini menuntut kesiapan sumber daya manusia untuk semakin sadar akan adanya keterbukaan juga menuntut kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai insan berbudaya. Pengaruh budaya global tersebut secara disadari maupun tidak, pada suatu saat akan sampai kepada setiap bangsa di dunia, tidak terkecuali bangsa Indonesia. Oleh karenanya, apapun unsur yang terkandung di dalam era global tersebut menuntut kesiapan suatu bangsa dalam menghadapinya, khususnya kesiapan sumber daya manusianya. Suatu bukti bahwa bangsa Indonesia masih belum siap untuk bersaing dalam dunia global dapat dilihat dari kemampuan daya saing sumber daya manusianya, sebagaimana dikemukakan oleh Boediono (1997:82) dalam Suyanto dan Hisyam (2000:3) yang menyatakan bahwa berbicara kemampuan sebagai bangsa, tampaknya kita belum siap benar menghadapi persaingan pada milenium ketiga. Tenaga ahli kita belum cukup memadai untuk bersaing di
tingkat Pengelolaan
Sumber
Daya
Manusia global.
Dilihat
dari
pendidikannya, angkatan kerja kita saat ini sungguh memprihatinkan. Sebagian besar angkatan kerja (53%) tidak berpendidikan. Mereka yang berpendidikan dasar sebanyak 34%, berpendidikan menengah 11%, dan yang berpendidikan tinggi (universitas) hanya 2%. Padahal tuntutan dari dunia kerja pada akhir pembangunan pada jangka panjang II nanti mengharuskan angkatan kerja kita berpendidikan. Dari angkatan kerja yang ada hanya 11% saja yang tidak berpendidikan; 52% berpendidikan dasar; 32% berpendidikan menengah; dan 5% dari angkatan kerja harus telah berpendidikan universitas. Kondisi di atas, memberikan informasi kepada kita bahwa secara tegas pendidikan yang sedang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia perlu dioptimalkan, khususnya yang menyangkut pengelolaan sumber daya
1
manusianya. Pengelolaan sumber daya manusia ini merupakan aspek yang sangat penting untuk menunjang keberlangsungan suatu bangsa. Untuk mengatasi hal-hal yang menyangkut mengenai permasalahan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era globalisasi seperti saat ini, diperlukan suatu pembinaan, pengembangan dan cara-cara lain yang jitu dalam mengembangkan sumber daya manusia. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah Definisi dari Pemberdayaan Masyarakat? 1.2.2 Apakah Definisi dari Pembinaan? 1.2.3 Apa saja Tujuan dari Pembinaan? 1.2.4 Apakah Definisi dari Pengembangan? 1.2.5 Apa saja Tujuan dari Pengembangan? 1.3 Tujuan 1.3.1
Untuk mengetahui Definisi dari Pemberdayaan Masyarakat
1.3.2
Untuk mengetahui Definisi dari Pembinaan
1.3.3
Untuk mengetahui Tujuan dari Pembinaan
1.3.4
Untuk mengetahui Definisi dari Pengembangan
1.3.5
Untuk mengetahui Tujuan dari Pengembangan
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat adalah proses pembangunan sumber daya manusia / masyarakat itu sendiri dalam bentuk penggalian kemampuan pribadi, kreatifitas, kompetensi dan daya pikir serta tindakan yang lebih baik daripada sebelumnya. Pemberdayaaan sangat penting dan merupakan hal yang wajib dilakukan mengingat pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang demikian pesatnya belakangan ini akan sangat mempengaruhi kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 2.2 Definisi Pembinaan Pengertian Pembinaan secara umum diartikan sebagai usaha untuk memberi pengarahan dan bimbingan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Berikut adalah isi Undang-Undang ketenagakerjaan BAB XII Pembinaan : Pasal 161 1) Pemerintah
melakukan
pembinaan
terhadap
segala
kegiatan
yang berhubungan dengan ketenagakerjaan. 2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat mengikutsertakan unsur dunia usaha dan masyarakat. 3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2), dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi 2.3 Tujuan Pembinaan Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 161 diarahkan untuk : a. Mewujudkan perencanaan tenaga kerja dan informasi ketenagakerjaan; b. Mendayagunakan tenaga kerja secara optimal serta penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan pembangunan nasional;
3
c. Mewujudkan terselenggaranya pelatihan kerja yang berkesinambungan guna meningkatkan kemampuan, keahlian dan produktivitas tenaga kerja; d. Menyediakan informasi pasar kerja, pelayanan penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan tenaga kerja pada pekerjaan yang tepat; e. Menyelenggarakan sertifikasi keterampilan dan keahlian tenaga kerja sesuai dengan standar; f. Mewujudkan tenaga kerja mandiri; g. Menciptakan hubungan yang harmonis dan terpadu antara pelaku proses produksi barang dan jasa yang diwujudkan dalam Hubungan Industrial Pancasila; h. Mewujudkan kondisi yang harmonis dan dinamis dalam hubungan kerja yang meliputi terjaminnya hak pengusaha dan pekerja; dan i. Memberikan perlindungan tenaga kerja yang meliputi keselamatan dan kesehatan kerja, norma kerja, pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja, serta syarat kerja. 2.4 Definisi Pengembangan Pengembangan manajeman adalah suatu proses bagaimana manajemen mendapatkan pegalaman, keahlian dan sikap untuk menjadi atau meraih sukses sebagai pemimpin dalam organisasi mereka. Karena itu, kegiatan pengembanagn ditunjukan membantu karyawan untuk mendapat menangani jawabannya dimasa mendatang, dengan memperhatikan tugas dan kewajiban yang dihadapi sekarang. Walaupun pelatihan dapat membantunkaryawan untuk mengerjakan pekerjaan mereka saat ini, keuntungan dari program pelatihan dapat diperoleh sepanjang karirnya dan dapat membantu peningkatan karirnya dimasa mendatang. Pengembangan, sebaliknya, dapat membantu individu untuk memegang tanggung jawab dimasa mendatang. Sasaran pelatihan yang dapat dirumuskan dengan jelas akan bermanfaat dalam :
4
Menjamin konsistensi dalam menyusun program pelatiha yang mencakup materi, metode, cara penyampaian, sarana pelatihan; Memudahkan komunikasi antara penyusun program pelatihan dngan pihak yang memerlukan pelatihan ; Memberiakan kejelasan bagi peserta tentang apa yang harus dilakukan dalam rangka mencapai sasaran ; Memudahakan penilaian peserta dalam mengikuti pelatihan ; Memudahkan penilaian hasil program pelatihan; Menghidari kemungkinan konflik antara penyelenggara dengan orang yang
meminta
pelatihan
mengenai
efektivitas
pelatihan
yang
diselenggarakan. 2.5 Tujuan Pengembangan Tujuan dari pelatihan dan pengembangan adalah :
Untuk meningkatakan kuantitas output;
Untuk meningkatkan kualitas output;
Untuk mrnurunkan biaya limbah dan peraatan;
Untuk menurunkan jumlah dan biaya terjsdinya kecelakaan;
Untuk menurunkan turnover, ketidak hadiran kerja serta meningkatkan kepuasan kerja;
Untuk mencegah timbulnya antipati karyawan.
5
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pemberdayaan Masyarakat adalah proses pembangunan sumber daya manusia / masyarakat itu sendiri dalam bentuk penggalian kemampuan pribadi, kreatifitas, kompetensi dan daya pikir serta tindakan yang lebih baik daripada sebelumnya. Pembinaan secara umum diartikan sebagai usaha untuk memberi pengarahan
dan
bimbingan
guna
mencapai
suatu
tujuan
tertentu.
Pengembangan manajeman adalah suatu proses bagaimana manajemen mendapatkan pegalaman, keahlian dan sikap untuk menjadi atau meraih sukses sebagai pemimpin dalam organisasi mereka. 3.2 Saran Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar kami dapat memperbaiki pembuatan makalah kami di waktu yang akan datang.
6