335863_5. Materi Kkd-modul Psikiatri-mahasiswa - Des16-jan17.docx

  • Uploaded by: anika
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 335863_5. Materi Kkd-modul Psikiatri-mahasiswa - Des16-jan17.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 16,164
  • Pages: 67
KETERAMPILAN KLINIK DASAR (KKD)

MODUL PSIKIATRI (Mo-PSI) BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA FK USAKTI BENTUK KETERAMPILAN : Pemeriksaan dan Penatalaksanaan Psikiatrik MATERI AJAR : I. Diagnosis Psikiatrik (Blok F0-9) dan Evaluasi Multiaksial (Axis I-V) II. Pemeriksaan Psikiatrik (Bina Rapport, Riwayat Psikiatrik, Status Mental, Psikometri) III. Penatalaksanaan Psikiatrik (Psikofarmaka dan Psikoterapi) SESI

MATERI AJAR

TOPIK BAHASAN

P.I.C.

WAKTU

Per sesi

Penggolongan Diagnosis Gangguan Mental Perilaku ATWR (Pemutaran Film Psikiatrik) Pemeriksaan Anamnesis Psikiatrik RH I-b Psikiatrik-1 (Bina Rapport) & Latihan II Tentamen-1 Anamnesis Psikiatrik / Bina Rapport Pemeriksaan Pemeriksaan RiwayatER III-a Psikiatrik-2 Psikiatrik & Latihan III-b Tentamen-2 Riwayat Psikiatrik Pemeriksaan Status Mental EI IV-a Pemeriksaan & Latihan Tentamen Psikiatrik-3 Evaluasi Multiaksial (GAF) EPN IV-b V Tentamen-3 Status Mental Penatalaksanaan Penatalaksanaan IMW VI-a Psikiatrik-1 Psikofarmaka & Latihan Penatalaksanaan Psikoterapi & Pemutaran HG VI-b Psikiatrik-2 Film Psikoterapi VII a-b Tentamen-4 Psikofarmaka dan Psikoterapi I-a

KKD - 1

KKD - 2 KKD - 3

KKD - 4 KKD - 5 KKD - 6

KKD - 7 KKD - 8

Diagnosis Psikiatrik

Rangkuman KKD Mo-PSI (Persiapan Ujian)

VIII

UJIAN KKD Mo-PSI (Latihan OSCE Psikiatrik) (RH) (HG) (EPN) (ATWR)

1 jam 2 jam ½ jam 1½ jam 1½ jam ½ jam 2 jam 1 jam 1 jam 1½ jam

ATWR ½ jam / DTP

VII-c

Dr. dr. Rudy Hartanto, M.Fil dr. Hartanto Gondoyuwono, Sp.KJ (K) dr. Eunice P Nayoan, Sp.KJ dr. Agnes Tineke Waney R, Sp.KJ (KPM Mo-PSI)

1 jam

dr. I Made Wiguna S, MM dr. Eliyati Rosadi, Sp.KJ (K) dr. Erita Istriana, Sp.KJ dr. Dian Tri Pagita, Sp.KJ (Sekr. Mo-PSI & P.I.C. KKD)

2 jam (IMW) (ER) (EI) (DTP)

MATERI KKD - 1 (Sesi I-a): DIAGNOSIS PSIKIATRIK Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 1

DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA dr. Agnes Tineke W.R.,Sp.KJ KKD MODUL PSIKIATRI FK USAKTI

CARA MEMPEROLEH DATA UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

Wawancara Diagnosis Ggn Jiwa (Axis I)

DEFINISI GANGGUAN JIWA /Gangguan Mental Perilaku / MENTAL DISORDER  Sindrom mental /perilaku/ psikologis yang secara klinis bermakna  Disfungsi dalam kehidupan sehari-hari  sosial  pekerjaan  peraw atan diri  /penggunaan w aktu luang  dan / atau Distres

WAWANCARA PSIKIATRIK (& OBSERVASI): – Autoanamnesis • Anamnesis riw ayat psikiatrik (keluhan utama, riw ayat gangguan sekarang & dahulu: psikiatrik/ kondisi medis umum/ napza); dan data lain seperti pada alloanamnesis • Peroleh Status mental – Alloanamnesis • Anamnesis riw ayat psikiatrik, riw ayat kehidupan pribadi dan keluarga serta lingkungan / sosial ekonomi pasien

Observasi

PENEGAKKAN DIAGNOSIS • Waw ancara & Observasi (autoanamnesis) Kriteria diagnosis

Alam perasaan

Alam pikiran Alam perilaku Kesadaran

Status Mental

Diagnosis multiaxial

• ICD-X (1992) / PPDGJ III (1993) • DSM-IV-TR (2000)/ DSM-5 (2013)

• Axis I : Gangguan Klinis / Fokus Perhatian Klinis • Axis II : Gangguan/ciri kepribadian dan Retardasi Mental • Axis III : Kondisi Medis Umum • Axis IV : Problem Psikososial dan Lingkungan • Axis V : Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning/GAF)

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 2

• Diagnosis multiaksial

• Diagnosis multiaksial Axis I : F32.2 Episode depresif berat tanpa gejala psikotik F10.1 Penggunaan alkohol yg merugikan Axis II : F60.7 Gangguan kepribadian dependen Sering gunakan mek. defensi denial Axis III : H90.1 Otitis media, berulang Axis IV : Ancaman kehilangan pekerjaan Axis V : GAF = 53 (mutakhir)

Axis I : F38.0 Gangguan suasana perasaan tunggal lainnya akibat hipotiroidi Axis II : F60.4 Gangguan Kepribadian histrionik Axis III : E02.0 Hipotiroidi

Axis IV : Tak ada problem Axis V : GAF = 45 (pada saat masuk rumah sakit) GAF = 65 (pada saat pemulangan)

PPDGJ III / ICD-X

PPDGJ III / ICD-X BLOK

GANGGUAN MENTAL dan PERILAKU Gangguan Mental Organik

BLOK

F00-F09 (+ Gangguan Mental Simtomatik/ Akibat Kondisi

F50-F59

Medis Umum/ Penyakit Fisik)

Gangguan Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif Skizofrenia, Gangguan Skizotipal, F20-F29 Gangguan Waham (+ Psikosis Lain) F30-F39 Gangguan Suasana Perasaan Mood/ Afektif) Gangguan Neurotik, Gangguan F40-F48 Somatoform dan Gangguan Terkait Stres F10-F19

F60-F69 F70-F79 F80-F89 F90-F98

GANGGUAN MENTAL dan PERILAKU Sindroma Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis & Faktor Fisik Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa Retardasi Mental Gangguan Perkembangan Psikologis Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya pada Masa Kanak dan Remaja 10

9

Gangguan Mental & Perilak u – F0 • Diagnosis Blok F0: – Gangguan Mental Organik (GMO): Gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/ gangguan sistemik atau otak – langsung pada otak.

– + Ggn Mental Simtomatik: Pengaruh thd otak akibat tidak langsung/ sekunder penyakit/ggn sistemik di luar otak. Gambaran utama: Gangguan fungsi kognitif; Gangguan sensorium – kesadaran, perhatian; Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang persepsi (halusinasi), isi pikir (waham), mood/ emosi.

Gangguan Mental & Perilaku – F0 • GANGGUAN MENTAL ORGANIK (GMO), TERMASUK GANGGUAN MENTAL SIMTOMATIK:  Demensia (pada P. Alzheimer; Vaskular; Penyakit lainnya); Delirium, dan G. Amnestik  Gangguan Mental Lainnya/ G. Kepribadian akibat kerusakan & Disfungsi Otak & P. Fisik • • • • •

Halusinosis Organik; G. Katatonik Organik; G. Waham Organik; G. Afektif Organik; G. Cemas Organi

• G. Kognitif Ringan

• Kepribadian Organik; • S. Pasca-ensefalitis • S. Pasca-kontusio

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 3

Gangguan Mental & Perilak u – F1 GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA / NAPZA (opioida, kanabinoida, hipnotika-sedativa, kokain, stimulansia lain + kafein, halusinogen, tembakau, pelarut mudah menguap, zat multipel & zat psikoaktif lainnya) – Intoksikasi akut – Penggunaan yang merugikan/ harmful use – Sindrom ketergantungan – Keadaan Putus zat (+ dengan Delirium) – Gangguan Psikotik – Sindrom Amnesik

Gangguan Mental & Perilaku – F3 GANGGUAN SUASANA PERASAAN • Gangguan Afektif Bipolar (Gangguan Bipolar I)

– kini manik tanpa/ dgn ciri psikotik; depresi berat tanpa/ dgn ciri psikotik; episode campuran • Gangguan Bipolar II (Episode hipomanik+depresif)

• Gangguan Depresi Mayor (MDD)

– Episode depresi ringan (2 gejala utama, 2 tambahan); sedang (2 utama, 3-4 tambahan); berat tanpa gejala psikotik (3 utama, 4 tambahan); berat dengan gejala psikotik (+ waham/halusinasi)/ ide bunuh diri

• Siklotimia, Distimia (Neurosis Depresi)

Gangguan Mental & Perilak u – F4 GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN SOMATOFORM DAN GANGGUAN TERKAIT STRES • GANGGUAN SOMATOFORM: – Hipokondriasis (G. Hipokondrik) – Gangguan Somatisasi – Gangguan Konversi – Gangguan Dismorfik Tubuh – Nyeri (-somatoform menetap)

Gangguan Mental & Perilak u – F2 – SKIZOFRENIA – GANGGUAN SKIZOTIPAL  PPDGJ-III (pada DSM-IV: Diagnosis Axis II  Gangguan Kepribadian Skizotipal) – GANGGUAN PSIKOTIK AKUT & SEMENTARA – GANGGUAN SKIZOFRENIFORM – GANGGUAN SKIZOAFEKTIF (tipe manik/ bipolar-campuran/ depresif)

– GANGGUAN WAHAM (Menetap) & Induksi

Gangguan Mental & Perilaku – F4 GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN SOMATOFORM DAN GGN TERKAIT STRES • GANGGUAN ANXIETAS: – Fobia (Spesifik, Sosial, Agorafobia) – G. Panik (dg/tanpa Agorafobia) – Gangguan Cemas Menyeluruh – Gangguan Obsesif Kompulsif – Gangguan campuran anxietas-depresi

Gangguan Mental & Perilaku – F4 GANGGUAN TERKAIT STRES: • Stresor berat/malapetaka/katastrofik: – Onset <1bl: GANGGUAN/ REAKSI STRES AKUT – Onset >1bl: POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) • Stresor ringan: –GANGGUAN PENYESUAIAN / ADJUSMENT DISORDER (dengan mood terdepresi/ anxietas/ gangguan tingkah-laku) PPDGJ III: 1 bl; DSM-IV: 3 bl pasca onset

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 4

Gangguan Mental & Perilak u – F4 – GANGGUAN DISOSIATIF (Konversi) • Amnesia disosiatif • Fugue disosiatif • Stupor disosiatif • G. Trans dan kesurupan • G. Motorik disosiatif • Konvulsi disosiatif • Anestesia & kehilangan sensorik disosiatif • Lainnya: S. Ganser, G. Kepribadian Multipel – Gangguan Neurotik lainnya: • Neurastenia; S. Depersonalisasi-derealisasi

Gangguan Mental & Perilak u – F5 SINDROM PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FISIOLOGIS DAN FAKTOR FISIK (> Gangguan Psikosomatik): • Gangguan Makan (Anoreksia & Bulimia nervosa) • Gangguan Tidur Non Organik • Disfungsi Seksual (Disfungsi orgasme, Ejakulasi dini, Vaginismus & Dispareunia non-organik, Dorongan seksual yg berlebihan) • G. Mental & Perilaku terkait Masa Nifas • Penyalahgunaan zat yg tidak menyebabkan Ketergantungan (Antidepresan, Pencahar, Analgetika, Antasida, Vit., Steroid/ hormon, Jamu)

Gangguan Mental & Perilaku – F6 GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU MASA DEWASA • Gangguan Kepribadian Khas/ Campuran

(Cluster A : Paranoid, Skizoid, Skizotipal) (Cluster B : Antisosial, Borderline, Histrionik, Narsisistik) (Cluster C : Cemas Menghindar, Dependen, Obsesif Kompulsif/ Anankastik) (dan Pasif-agresif, Depresif)

Gangguan Mental & Perilak u F7: RETARDASI MENTAL (ringan-sedang-berat-sangat berat)

F8: GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS

• Gangguan Kebiasaan dan Impuls • G. Identitas Jenis Kelamin (transeksualisme, transvestisme peran ganda) • G. Preferensi Seksual (Fetisme, Ekshibisionisme, Pedofilia, Sadomasokisme) • G. Psikologis/Perilaku Terkait Perkembangan & Orientasi Seksual (heteroseksual, homoseksual, biseksual)

• • • •

Gangguan Mental & Perilaku – F9

Gangguan Jiw a Pada Masa Dew asa

GANGGUAN PERILAKU DAN EMOSIONAL ONSET MASA KANAK/ REMAJA •G. Hiperkinetik, G. Tingkah Laku, •G. Emosional dg onset khas masa kanak anxietas/ depresif/ persaingan antar saudara) •G. Fungsi sosial (mutisme elektif), •G. Kelekatan reaktif masa kanak •G. Tic (sementara, motorik & vokal kronik, campuran : Sindrom de la Tourette) •G. Perilaku & Emosional Lainnya (Enuresis/ Enkopresis non-organik, Pika, G. Gerakan Stereotipik, Gagap)

G.P. Khas Berbicara/Berbahasa G.P. Belajar Khas (baca/eja/hitung) G.P. Motorik Khas G.P. Pervasif (Autisme, Sindrom Rett, Sindrom Asperger)

F0

• GMO + G. Kognitif

F1

• G. Mental Perilaku akibat napza, medikasi

F2

• Skizofrenia, G. Skizoafektif, G. Waham

F3

• G. Mood (suasana perasaan)

F4

• G. Anxietas, G. Somatoform, G.  Stres

F5

• Sindrom Perilaku yang berhubungan dengan Gangguan Fisiologis & Faktor Fisik

F6

• G. Kepribadian & Perilaku masa dewasa

MATERI KKD - 1 (Sesi I-b): PEMERIKSAAN PSIKIATRIK Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 5

ANAMNESIS PSIKIATRIK (BINA RAPPORT)

BINA RAPPORT DAN ANAMNESIS PSIKIATRI DR. Dr. RUDY HARTANTO, M.Fil.

MENGAPA BINA RAPPORT PENTING BAGI PASIEN JIWA

APA ITU BINA RAPPORT? • UPAYA MEMBANGUN HUBUNGAN DOKTERPASIEN YANG BAIK DAN HARMONIS BERLANDASKAN KEPERCAYAAN (TRUST) • DOKTER BERSIKAP EMPATIK, MENDENGAR PENUH PERHATIAN • TIDAK MENGGURUI ATAU INTERUPSI • MENJAMIN KONFIDENSIALITAS

• MASALAHNYA SERING BERSIFAT PRIBADI • PASIEN MERASA MALU DAN TERKENDALA MENCERITAKAN • PERLU DUKUNGAN DAN DORONGAN KEBERANIAN DARI DOKTER

RUANGAN JENDELA

• NYAMAN • AMAN

PATIENTS CHAIR

TABLE YOUR CHAIR DESK PINTU

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 6

PERSIAPAN ANAMNESIS • RUANGAN • ATTITUDE (DOKTER) • STRUKTUR WAWANCARA

ATTITUDE DOKTER • • • •

BERPAKAIAN YANG PANTAS GUNAKAN ID BADGE SETIAP WAWANCARA PUNYA KEUNIKAN TIDAK BISA DIPREDIKSI APA YANG AKAN TERJADI ATAU BAGAIMANA REAKSI TERBAIK • MENDENGAR DENGAN BAIK DAN PENUH PERHATIAN • EMPATIK DAN BERSAHABAT • FLEKSIBEL

AWAL (PEMBUKAAN)

STRUKTUR WAWANCARA • AWAL (PEMBUKAAN) • PERTENGAHAN (TARGET WAWANCARA) • AKHIR (MENGAKHIRI WAWANCARA)

AWAL (PEMBUKAAN) • Gali terus informasi pasien dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan semiterbuka untuk memperoleh riwayat gangguan pasien • Untuk memperoleh informasi yang lebih khusus, dapat diajukan pertanyaan yang sifatnya tertutup

• • • • • •

Membangun rapport Persilahkan masuk, beri salam, kenalkan diri Dipersilahkan duduk, konfirmasi identifikasi Tujuan wawancara, ijin untuk mencatat Jelaskan sifat konfidensialitas Pastikan pasien mengerti dan memahami penjelasan dokter (verbal consent) • Mulai dengan profil pasien • Awali dengan pertanyaan terbuka

CONTOH AWAL WAWANCARA • Baiklah, apa yang bisa saya bantu ? • Coba ceritakan, apa masalah utama saat ini ? • Apa yang sebenarnya anda maksudkan dengan ………(depresi, kuatir, bingung….dst)? • Pada akhirnya bisa diperoleh hal-hal yang lebih detail (spesifik) bisa diperoleh dengan mengajukan pertanyaan tertutup:Bagaimana perasaan anda berpengaruh terhadap napsu makan? Konsentrasi ? Kehidupan berkeluarga?……….dst.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 7

APA TUJUAN WAWANCARA PSIKIATRI

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

• Menegakkan diagnsosis dan/atau menyingkirkan diagnosis banding • Pertanyaan yang diajukan bertujuan untuk menegakkan diagnosis • Dokter mengetahui untuk apa pertanyaan itu diajukan (beda dengan mengobrol di warung kopi) • Dalam wawancara, tersirat upaya terapi

• OBSERVASI (untuk mendeteksi gejala pada: penampilan, perbuatan, kesadaran, ekspresi afektif) • WAWANCARA (untuk mendeteksi gejala pada: kesadaran, mood, pikiran)

STRATEGI MENEGAKKAN DIAGNOSIS

PENGETAHUAN PENDUKUNG WAWANCARA PSIKIATRI

• Hasil pemeriksaan observasi menjadi dasar pemikiran diagnosis banding • Wawancara untuk mendeteksi gejala agar terpenuhi kriteria diagnosis (DSM IV/PPDGJ III)

THE MIDDLE STRUCTURE (Target wawancara) • • • •

Profil pasien Keluhan utama Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan sebelumnya

• Simptomatologi dan psikopatologi • Kriteria diagnosis (PPDGJ III/DSM IV) • Penggolongan diagnosis (Blok diagnosis) • Karakteristik gejala suatu gangguan jiwa (Mneumonik/jembatan keledai) • Psikofarmaka/ Psikoterapi

THE END STRUCTURE • Menjelaskan keterbatasan waktu • Merangkum hasil wawancara, bila perlu bisa bertanya/minta penegasan pasien • Beri kesempatan pasien bertanya • Ingatkan kembali sifat konfidensialitas • Jadwalkan datang kembali minggu depan untuk evaluasi hasil terapi • Ucapkan terima kasih, antar ke luar

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 8

MATERI KKD - 1 (Sesi I-b): PEMERIKSAAN PSIKIATRIK ANAMNESIS PSIKIATRIK (BINA RAPPORT)

WAWANCARA PASIEN (ANAMNESIS) Dr. Eliyati D. Rosadi, Sp.KJ (K)

ANAMNESIS 1. Awal Pemeriksaan a. Memberi salam b. Memperkenalkan diri c. Mempersilahkan pasien duduk dengan nyaman d. Menenangkan pasien untuk menjalankan pemeriksaan

2. Saat wawancara / observasi a. Mengobservasi dengan cermat b. Pertanyaan awal tentang keluhan utama c. Active listening d. Open – closed ended questions e. Bahasa yang baik dan mudah dimengerti f. Tidak menggunakan kata-kata keras/kasar/menghakimi g. Meningkatkan percaya diri pasien dan harapan yang realistik h. Meningkatkan / membuat hubungan yang terapeutik

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 9

Lanjutan anamnesis

a. Buat konfirmasi nama pasien b. Keluhan utama pasien. Keluhan yang

sekarang  dapat membuat suatu hipotesis (suatu diferential diagnosis) c. Riwayat psikiatrik terdahulu d. Pernahkah pasien mengalami hal seperti itu dahulu? Kalau pernah, ceritakan. (disini Dokter /anda sudah dapat menentukan kirakira perjalanan penyakitnya)

Lanjutan anamnesis

f. Riwayat pemakaian Napza 1. Mulai dari kopi dan rokok 2. Pemakaian alkohol : bir, tuak, arak, dll. 3. Pil : pil BK, koplo 4. Ganja : cimeng / gele 5. Tablet : ekstasi (Amphetamin), shabu-shabu 6. Morphine/heroin : putau. Bagaimana cara memakainya, apakah dihisap /disuntik ?

Lanjutan anamnesis

Lanjutan anamnesis

e. Riwayat medis : - Pernahkah ada trauma ? - Pernahkah mengalami infeksi yang serius ? - Pernahkah mengelami keganasan ? - Pernahkan mengalami penyakit metabolisme ? - Adakah gangguan proses degenerasi ?

Lanjutan anamnesis

g. Riwayat Perkembangan Terdahulu - Riwayat antenatal : pemeriksaan berapa kali ? pernah sakit ?, gizi ? - Riwayat perinatal : adakah trauma waktu lahir ? - Riwayat postnatal : APGAR ? * Perkembangan anak-anak : 0 – 3 th * Perkembangan pertengahan : 3 – 6 th *Perkembangan akhir : 6 – 12 th *Perkembangan remaja

Lanjutan anamnesis

h. Riwayat Masa Dewasa 1. Pendidikan : rendah / tinggi - Pasien dengan gangguan paranoid biasanya mempunyai pendidikan tinggi - untuk melihat / menentukan apakah ada retardasi mental 2. Pekerjaan : - Pasien yang sering pindah-pindah pekerjaan biasanya pasien dengan gangguan paranoid atau mempunyai kepribadian paranoid

3. Riwayat keluarga :

-Anak keberapa dan berapa bersaudara ? -Berapa laki-laki / perempuan -Perbedaan usia Anamnesis mengenai yang lainnya tetap harus dilakukan

PENUNTUN WAWANCARA PSIKIATRIK

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 10

(hanya sebagai penuntun, bukan suatu Protokol Wawancara)

1. PERTIMBANGAN / DAYA NILAI DAN TILIKAN - Apakah yang menyebabkan anda datang/ dibawa ke rumah sakit? - Sudah berapa lama anda dirawat di rumah sakit? - Apakah anda membutuhkan pengobatan? Obat-obatan? Perawatan? Apakah obat-obatan tersebut menolong anda? - Apakah perawatan anda di rumah sakit merupakan suatu kesalahan? Suatu hukuman? Bagian dari suatu rencana atau persekongkolan? - Apakah anda mempunyai gangguan kejiwaan/ gangguan seperti yang anda alami saat ini ? Pernahkan anda mengalaminya pada masa lalu? - Apa gejala-gejala penyakit atau gangguan yang anda alami? - Untuk alasan apa anda masih tinggal di rumah sakit? - Apakah anda sudah siap untuk keluar dari rumah sakit? - Apakah rencana-rencana anda dalam waktu dekat? Rencana-rencana anda untuk waktu yang akan datang? - Apakah anda akan memakan obat-obat untuk masalah-masalah anda setelah keluar dari rumah sakit? 2. ORIENTASI - Hari apakah ini? Tanggal berapakah hari ini? Bulan dan tahun berapakah hari ini? - Musim apa sekarang? - Apa nama alamat tempat tinggal anda sekarang? - Dimanakah kita sekarang? ( Kota, Negara, dan Alamat )? - Apakah nama rumah sakit ini? Di bangsal apakah kita berada? - Siapakah nama anggota-anggota staf rumah sakit disini? Siapa nama Dokter yang mengobati anda? Apa pekerjaan mereka? - Siapakah nama teman-teman anda dirumah sakit? Siapa nama teman-teman anda dirumah? - Tahukah anda nama Presiden kita? Gubernur kita? 3. HALUSINASI - Apakah anda pernah mengalami pengalaman yang tidak seperti biasanya? Mendengar suara gaduh yang asing? - Kadang-kadang orang menceritakan pada saya bahwa mereka dapat mendengar bunyi-bunyi atau suarasuara dalam kepalanya yang tidak didengar orang lain, bagaimana dengan anda? - Apakah anda kadang-kadang mendengar sesuatu yang tidak didengar oleh orang lain? Mendengar suarasuara yang padahal saat itu tidak ada orang lain di tempat itu? Suara apa yang anda dengar? - Apakah anda kadang-kadang menerima komunikasi pribadi dari televisi atau radio? Dari Tuhan? Setan? - Dapatkah anda kadang-kadang mendengar pikiran-pikiran anda dengan keras dari dalam kepala anda? Apakah bunyinya seperti suara-suara? - Apakah anda kadang-kadang mendengar suara-suara dari dalam kepala anda? Kapan? Seringkah? Seberapa jelas? Seberapa keras? - Suara-suara siapa yang anda dengar di dalam kepala anda? Berapa banyakkah suara-suara tersebut? Apakah suara-suara tersebut berbicara pada anda, mengomentari anda, atau berbicara satu dengan yang lainnya? - Apakah yang dikatakan oleh suara-suara tersebut? Baik atau burukkah suara tersebut? - Apakah anda takut pada suara-suara tersebut? - Apakah suara-suara tersebut menyuruh anda untuk melakukan sesuatu? Memberikan perintah langsung? - Apakah anda patuh pada perintah suara-suara tersebut? Haruskah anda patuh? - Apakah yang anda lakukan dengan suara-suara (pengelihatan) tersebut? - Bagaimanakah munculnya suara-suara (pengelihatan) tersebut? - Apakah ini merupakan suatu pengalaman yang wajar? - Apakah suara-suara tersebut mengganggu pikiran dan aktivitas anda? - Apakah benda-benda yang biasa dilihat pernah tampak asing atau menyimpang? Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 11

-

Apakah anda pernah mempunyai pengelihatan atau melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh orang lain? Seringkah? Seberapa jelaskah pengelihatan tersebut? Apakah pengelihatan-pengelihatan tersebut terjadi bersamaan dengan suara-suara, ataukah terpisah? Apakah anda pernah mencium bau yang tidak dicium oleh orang lain? Apakah anda merasakan sensasi asing dari dalam tubuh anda atau merasakan sesuatu yang asing dalam diri anda?

4. DELUSI / WAHAM & ISI PIKIR YANG TIDAK BIASA - Adakah sesuatu yang mengganggu pikiran anda akhir-akhir ini? Dapatkah anda menceritakan pada saya mengenai pikiran-pikiran anda? - Ketika anda sedang sendiri apakah yang anda pikirkan? - Apakah keyakinan-keyakinan atau kepercayaan-kepercayaan anda tentang kehidupan? - Apakah anda memiliki filosofi tertentu yang anda anut? - Dapatkah anda membaca pikiran orang lain? Bagaimana caranya? - Dapatkah orang lain membaca pikiran anda? Bagaimana mereka dapat melakukannya? - Adakah alasan seseorang ingin membaca pikiran anda? - Siapakah yang mengendalikan pikiran-pikiran anda? 5. IDE-IDE TUDUHAN DIRI DAN KEJARAN - Bagaimana pergaulan anda dengan orang lain? - Apakah anda menyukai orang? Tidak menyukai orang? Apakah sering orang merasa kesal terhadap anda? - Anda takut pada orang? Mengapa? - Apakah orang menyukai anda? Tidak menyukai anda? Mengapa? - Apakah anda mempercayai sebagian besar orang yang anda kenal? - Adakah beberapa diantaranya yang tidak anda percayai? Siapa? Mengapa? - Apakah orang kadang-kadang membicarakan anda di belakang anda? - Apakah yang mereka katakan? Mengapa? - Apakah beberapa orang mempunyai maksud buruk terhadap anda? - Apakah buktinya? Siapa yang berada di balik semua itu? Mengapa itu terjadi? 6. RASA KEBESARAN - Bagaimana anda membandingkan diri anda dengan orang lain pada umumnya? Lebih baikkah atau lebih burukkah? Atau sama? - Apakah anda istimewa dalam beberapa hal? Dalam hal apa? - Apakah anda mempunyai bakat-bakat atau kemampuan yang tidak dimiliki orang lain atau sebagian besar orang? - Apakah anda mempunyai indera ke-enam? Dapatkah anda membaca pikiran orang lain? - Bagaimana perasaan anda mengenai diri anda sendiri? - Apakah anda mempunyai kekuasaan yang istimewa atau yang tidak biasa? - Apakah anda menganggap diri anda kaya? Terkenal? Pernahkah anda muncul di televisi, radio, film, atau pentas? Membuat rekaman? - Apakah anda menilai diri anda lebih tinggi dari orang lain dalam hal standar moral? Apakah ini membuat anda mendapatkan kehormatan istimewa? - Apakah anda mempunyai misi khusus dalam kehidupan? Bagaimana hal ini terjadi? - Apakah anda seorang yang religius? Bagaimana hubungan anda dengan Tuhan? Apakah anda lebih dekat dengan Tuhan dibandingkan dengan orang lain? - Apakah anda salah satu dari malaikat Tuhan? ( nabi, utusan, dsb ) ? - Apakah anda menganggap diri anda sebagai Tuhan? 7. RASA BERSALAH

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 12

-

8.

Apakah anda merasa kurang berharga daripada orang lain pada umumnya? Apakah anda menganggap diri anda sebagai orang yang buruk dalam beberapa hal? Apakah anda merasa bersalah tentang sesuatu yang mungkin sudah anda lakukan di masa lalu? Sudahkah anda melakukan sesuatu yang pantas mendapatkan hukuman? Hukuman macam apa yang pantas anda terima? Apakah keadaan anda saat ini ( perawatan di rumah sakit, keadaan sakit, dsb ) merupakan semacam hukuman? Bagaimanakah anda tahu? Punyakah anda pikiran-pikiran untuk mencelakakan diri sendiri sebagai hukuman? Pernahkah anda melaksanakan pikiran-pikiran tersebut?

WAHAM Waham - Waham kejar ( misalnya, seseorang sedang diikuti, suratnya telah dibuka, rumahnya dipasang alat perekam, diamati pemerintah ) - Persecutory

- Waham cemburu (misalnya, pasangan memiliki hubungan gelap) - Jealousy - Waham dosa atau bersalah (misalnya seseorang telah melakukan dosa yang menakutkan, seseorang telah bertanggungjawab atas tindakan yang tidak termaafkan, seseorang patut untuk dihukum) - Sin / guilt - Waham kebesaran ( misalnya, seseorang memiliki kekuatan, kemampuan, identitasnya khusus ) - Grandiose, megaloman - Waham somatik (misalnya, seseorang yakin bahwa tubuhnya menderita penyakit, abnormal, atau berubah) - Gagasan atau waham menyangkut diri sendiri (ideas and delusion of reference) (misalnya, seseorang yakin bahwa tanda, pernyataan, atau peristiwa yang tidak penting adalah ditujukan pada dirinya atau memiliki arti khusus ) - Idea of influence: ide mirip waham dirinya dipengaruhi kekuatan luar

Pertanyaan Apakah anda mengalami kesulitan dalam bersamasama dengan orang lain? Apakah anda merasa bahwa orang-orang menentang anda? Apakah seseorang telah mencoba untuk membahayakan diri anda atau bersekongkol menentang anda? Apakah anda takut bahwa pasangan anda tidak jujur? Bukti apa yang anda miliki? Apakah anda merasa bahwa anda telah melakukan hal yang menakutkan? Apakah anda merasa layak mendapatkan hukuman atasnya? Apakah ada yang mengganggu kesadaran anda? Apa itu? Apakah anda memiliki kekuatan, bakat, atau kemampuan khusus? Apakah anda merasa bahwa anda akan mencapai hal yang besar? Apakah ada gangguan dengan cara kerja tubuh anda? Apakah anda melihat adanya perubahan dalam penampilan anda? Apa penyebabnya? Apakah anda berjalan ke dalam ruangan dan berpikir bahwa orang lain sedang membicara-kan anda atau menertawakan anda? Apakah anda melihat di majalah atau TV yang menyebut diri anda atau memiliki arti khusus bagi anda? Apakah anda telah menerima pesan khusus dengan suatu cara?

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 13

Waham aneh - Perubahan pikiran, siar/ sisip /sedot pikir - Thought broadcasting - Thought insertion - Thought withdrawal

Pertanyaan Apakah anda mendengar pikiran anda berbicara, seakan-akan ada suara di luar kepala anda? Apakah anda merasa bahwa pikiran anda disiarkan sehingga orang lain dapat mendengarnya? Apakah anda merasa bahwa pikiran telah dimasukkan ke dalam kepala anda oleh sumber atau orang di luar? Apakah anda merasa bahwa pikiran anda telah diambil oleh sumber atau orang di luar?

9. KEPRIHATINAN / KEKUATIRAN SOMATIK - Bagaimana perasaan anda mengenai kesehatan anda selama ini? - Apakah anda mengalami masalah dengan kesehatan fisik anda? Dengan fungsi tubuh anda? - Apakah anda mempunyaki keluhan-keluhan sakit ( illness ) atau penyakit ( disease ) medik? Bila ada seberapa parahkah? - Bagaimana dengan kepala anda? Bagaimana dengan jantung anda? - Adakah kesulitan dengan paru-paru anda? Lengan? Tungkai? Dengan bagian lain dari tubuh anda? - Apakah kepala dan tubuh anda terasa asing? - Apakah penyebab masalah ini? Apa yang menyebabkan perubahan-perubahan itu? - Dapatkah anda jelaskan? 10.

DEPRESI - Apa yang anda rasakan sekarang? Seperti apakah ciri alam perasaan anda? - Apakah anda pada umumnya merasa bahagia? Sedih? Mengapa? - Ketidakbahagiaan yang bagaimana yang anda rasakan? - Kapan anda merasakan paling sedih? Berapa lama perasaan ini berlangsung? - Pernahkah pada seminggu terakhir anda merasakan perasaan sedih atau tidak bahagia? - Apakah anda kadang-kadang menangis? Seringkah? - Apakah alam perasaan anda mempengarui nafsu makan anda? Tidur? Kemampuan untuk bekerja? - Sudahkah anda mempunyai pikiran untuk mencelakakan diri sendiri atau mengakhiri hidup anda? Sudahkah anda berusaha bunuh diri?

11.

ANXIETAS - Adakah sesuatu yang mencemaskan anda? Pernahkah anda merasakan gugup? Tegang? - Apakah yang telah membuat anda merasa gugup ( cemas, tidak tenang, tidak santai )? - Coba anda luruskan tangan anda ke depan ( untuk memeriksa tremor ). - Sekarang bolehkah saya melihat telapak tangan anda? ( untuk memeriksa keringat) - Pernahkah anda merasa jantung anda berdebar-debar kencang? - Apakah anda takut pada sesuatu? Seseorang? - Seberapa cemaskah atau gugup pernah anda rasakan? Apakah pernah sampai pada keadaan panik? - Apakah kecemasan/ kegugupan mempengaruhi nafsu makan anda? Tidur? Kemampuan bekerja? - Apakah perasaan itu mempengaruhi aktivitas anda?

12.

PIKIRAN ABSTRAK Persamaan: Dalam hal apa mereka serupa atau apa persamaan mereka? Apakah persamaan bola dan jeruk? Apel dan pisang? Pinsil dan pena? Peribahasa: Ada gula ada semut, Ada udang di balik batu, Tong kosong nyaring bunyinya

(Sumber : Pedoman Definisi PANSS ( Positive And Negative Symptoms Scale ) & Sinopsis Psikiatri) Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 14

MATERI KKD - 1 (Sesi I-b): LATIHAN TENTAMEN ANAMNESIS PSIKIATRIK (BINA RAPPORT) TIPE SOAL: A/B-1

LATIHAN / TENTAMEN - 1

Pasien Perempuan

Untuk

MAHASISWA

LATIHAN ANAMNESIS PSIKIATRIK/ BINA RAPPORT Instruksi : Tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan ANAMNESIS/ WAWANCARA PSIKIATRIK/ BINA RAPPORT ! 2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti. 3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb. sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya. 4. Kini lakukanlah wawancara psikiatrik secara singkat. 5. Lakukanlah bina rapport dengan baik terhadap pasien, dari awal, pertengahan/ selama wawancara dan observasi hingga akhir/ terminasi wawancara. 6. Ingatlah tujuan tentamen ini adalah melatih keterampilan membina rapport, sehingga Anda pada tentamen ini hanya menggali riwayat psikiatrik, yakni keluhan utama, riwayat gangguan sekarang dan riwayat gangguan dahulu (± 6 menit). 7. Anda tak perlu menggali riwayat kehidupan pribadi/ keluarga/ lingkungan/ sosek, dan tidak perlu mempresentasikan hasil pemeriksaan status mental, juga tanpa pemberian terapi. 8. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data (± 1 menit). 9. Bila eksplorasi data dianggap cukup, lakukanlah terminasi atau mengakhiri wawancara dengan pasien (± 1 menit). 10. Total waktu tentamen = 10 menit. 1.

Kasus : o Ny. Aci, 35 tahun, menikah, agama Islam, suku Betawi, pendidikan SMA (tamat), pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat.

o Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya, dan perubahan perilaku lainnya yang dialami sejak dua minggu yang lalu.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 15

TIPE SOAL: A/B-1

LATIHAN / TENTAMEN – 1

Pasien Perempuan

g SKENARIO KASUS

Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan mendengar suarasuara tanpa ada orang di sekitarnya, dan perubahan perilaku lainnya sejak dua minggu yang lalu. I.

Identitas: Ny. Aci, 35 tahun, menikah, Islam, Betawi, SMA (tamat), pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat.

II. Riwayat Psikiatrik: 1. Keluhan Utama: Mendengar suara-suara tanpa ada orang lain di sekitarnya sejak seminggu yang lalu. 2. Riwayat Gangguan Sekarang: - Sejak dua minggu ini pasien sering terlihat berbicara sendiri tanpa ada orang di sekitarnya. - Suara-suara itu muncul saat pasien berada dalam kamar tidur, ketika sedang banyak pikiran atau saat ia merasa tidak bisa berpikir apa-apa/ pikiran kosong. - Menurut pasien suara-suara itu sangat jelas didengarnya, seperti suara suaminya atau ayah dan ibunya. Suara-suara itu menyuruh pasien melakukan berbagai kegiatan, seperti menyuruh sholat, membersihkan rumah/ pekarangan, siapkan makanan/ minuman di meja makan, atau suara-suara kasar yang membentakinya. Hal itu membuat pasien merasa kesal dan marah. - Pasien juga sering mengatakan bahwa suaminya tidak mencintainya, demikian pula ayah dan ibunya yang lebih menyukai kedua kakaknya. Realitarnya pasien yang merupakan anak bungsu paling disayang dalam keluarga. - Dua minggu yang lalu ketika sedang bekerja di kantor, didapati pasien tampak kebingungan dalam melakukan tugasnya, banyak berdiam diri, tampak tidak memahami pembicaraan, dan menolak makan/ minum, sehingga terpaksa diantar pulang ke rumah. - Perubahan perilaku ini sangat mengganggu kehidupan pasien, baik dalam rumah, hubungan dengan keluarga, tetangga, kerabat kantor (saat ini pasien diberi izin cuti). 3. Riwayat Gangguan Dahulu: a. Riwayat Psikiatrik: pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti sekarang ini. b. Riwayat Kondisi Medis Umum: pasien tak pernah mengalami trauma/penyakit yang serius. c. Riwayat Penggunaan Zat/ Medikasi: tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan/ napza. 4. Riwayat Kehidupan Pribadi: tidak ada data. 5. Riwayat Keluarga: tidak ada keluarga yang mengalami gangguan seperti pasien. 6. Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungan: tidak ada data. III. Pemeriksaan Psikiatrik: 1. Status Fisik: Tidak ada data (dianggap telah dilakukan pemeriksaan dengan hasil normal). 2. Status Mental: Data tidak lengkap (dianggap telah melakukan pemeriksaan lengkap). Gambaran umum pasien (data untuk pasien simulasi): Penampilan: pakaian dan sisiran rambut kurang rapi, ekspresi tampak bingung. Perilaku dan aktivitas psikomotor: selama pemeriksaan pasien duduk cukup tenang, namun ketika menyinggung langsung tentang keluhan utamanya pasien tampak kesal. Pembicaraan: tak banyak, kecuali berkisar tentang suara-suara tsb. Sikap: cukup kooperatif terhadap pemeriksa.-

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 16

TIPE SOAL: A/B-1

LATIHAN / TENTAMEN - 1

Pasien Perempuan

g CUPLIKAN WAWANCARA PSIKIATRIK SKENARIO KASUS: Ny. Aci, 35 tahun. Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya sejak dua minggu yang lalu. (dari sebagian Skenario Percakapan dengan Pasien Simulasi / Standarized Patient – Pasien Standar - PS)

Dokter : Selamat pagi / siang, perkenalkan nama saya dokter …….. , silakan duduk ibu. PS

: Terima kasih, dok!

Dokter : Dengan Ibu Aci ya … ? PS : Ya, saya … Ibu Aci. (Catatan: Bila ditanya tentang identitas lengkap - alamat, umur, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, agama, suku, dsb. maka penguji akan menginterupsi, karena data-data tsb.sudah lengkap tak perlu ditanyakan lagi. Tujuan wawancara psikiatrik versi ini hanya meliputi satu gejala psikopatologi, bukan diagnosis kerja).

Dokter : Ada yang bisa saya bantu… Ibu Aci? (Catatan: Bentuk pertanyaan lain: ….” Apa yang membuat Ibu Aci datang / dibawa ke sini ?” atau “Apa yang menjadi keluhan Ibu Aci hingga datang ke sini ?”)

PS

: Begini dok, saya terganggu sekali dengan suara-suara dari telinga saya. (Catatan: ekspresi wajah sedih/ kecewa dan bingung)

Dokter : Maksudnya, apakah Ibu mendengar suara orang berbicara melalui telinga Ibu? PS

: Ya dok.

Dokter : Saat mendengar suara-suara itu Ibu sedang ada di mana? Apakah di luar rumah atau dalam kamar atau dimana ibu? Dan kapan munculnya / biasanya saat Ibu sedang bikin apa / ngapain? PS : Dalam kamar tidur dok. Biasanya muncul kalau saya lagi banyak mikir, entah apa yang dipikirin… atau sebaliknya kalau pikiran lagi kosong … terus muncul deh !. Dokter : Jadi dalam kamar tidur, saat itu apakah ada orang yang mengajak Ibu bicara? PS

: Itulah dok yang bikin bingung. Tidak ada, tapi suaranya jelas sekali saya dengar. (Catatan: ekspresi wajah tampak bingung juga sedikit kesal)

Dokter : Baik ibu. Jadi Ibu mendengar suara tanpa ada orangnya yang akhirnya membuat Ibu bingung. Mungkin bisa ceritakan tentang suara- suara itu ibu? PS

: Ya dok, dua minggu yang lalu saya izin dari kantor, soalnya badan tiba-tiba kurang “enak”, seperti mau sakit. Mau bilang demam juga tidak, akhirnya saya minum obat turunkan panas, lalu saya masuk kamar. Nah, saat itulah timbul suara-suara.

Dokter : Jadi hal ini sudah berjalan dua minggu? Apakah sebelumnya juga pernah alami hal yang sama? Atau pernah mengetahui / melihat orang lain atau keluarga seperti yang Ibu alami saat ini?

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 17

PS

: Saya sama sekali tidak pernah mengalami seperti ini, dari keluarga saya juga tidak. Oya, saya alami mungkin lebih dua minggu tapi belum sebulan dok.

Dokter : Ya..selain perasaan seperti mau sakit, apakah Ibu mengalami gejala fisik lainnya? Seperti sakit kepala, mual, diare, berdebar-debar, sesak nafas, lain-lainnya ibu? PS

: Tidak dok, sebelum ini saya sehat-sehat, jarang sekali sakit.

Dokter : Baik, jadi sebelumnya sehat-sehat ya ibu. Tapi saya ingin mengetahui apakah Ibu mengkonsumsikan minuman kemasan/ soft drink atau … maaf ibu seperti minuman beralkohol/ lainnya atau mungkin Ibu merokok? PS

: Wah dok … paling-paling ngopi, itupun sesekali, saya juga tidak merokok.

Dokter : Adakah akhir-akhir ini ada hal yang cukup menguras pikiran? Bila ada hal yang ingin Ibu sampaikan, silahkan.. dan bila itu bersifat pribadi.. kami akan menjaga data tsb. Tapi seandainya Ibu tidak bermaksud menceritakannya tidak apa ibu. PS

: Yah.. dok … saat ini saya belum siap menceritakannya.

Dokter : Baik ibu. Hm, … ya.. kalau saya tidak salah dengar Ibu tadi mengatakan mendengar suara-suara, maksud Ibu …? Apakah suara-suara yang menyuruh untuk melakukan sesuatu atau mengomentari sesuatu tentang diri Ibu… atau yang bagaimana ? Mungkin Ibu bisa ceritakan ? PS

: Begini dok.. suara-suara itu lebih sering menyuruh saya untuk bikin ini..itu..

Dokter : Seperti apa misalnya ..? PS

: Yaaa…paling sering menyuruh saya sholat. Kadang suruh rapikan kamar tidur, lemari pakaian, bersihkan rumah, pekarangan. Wah… nyuruhnya banyak dok.

Dokter : Apakah Ibu melakukan apa yang disuruh suara-suara itu? PS

: Sebagian ya, lainnya tidak dok. Tapi kalau sholat, tanpa disuruh saya kerjakan, kewajiban agama dok.. saya malah berterimakasih karena diingatkan terus.

Dokter : Bagaimana perasaan Ibu saat itu? PS

: Yah.. bagaimana saya tidak bingung dok.. koq saya dengar suara-suara itu jelas sekali; suaranya seperti suara suami, ayah-ibu saya. Tapi dok… orang-orang rumah katanya tidak ada nyuruh-nyuruh seperti itu, apalagi marah-marah.

Dokter : Selain bingung tentang sumber suara, adakah hal lain yang Ibu rasakan? PS

: Yah.. ada dok, bagaimana tidak kesal, saya khan butuh istirahat.. sudah cuti dari kantor masa’ disuruh kerja di rumah... Ya.. “bawaannya” jadi kesal-lah.

Dokter : Saat kesal seperti itu, apa yang Ibu lakukan? Apakah pernah berakibat lanjut? PS

: Maksud dokter.. seperti mengamuk begitu? Tidak dok, ya.. masih bisa nahan diri, paling marah. Atau sembahyang dan berusaha mengalihkan suara-suara itu.

Dokter : Apakah usaha mengalihkan dapat meredakan suara-suara? PS

: Tidak juga, makanya saya ingin dokter bantu saya menghilangkan semuanya ini. Tolong saya … dok.

Dokter : Baik ibu. Tapi saya ingin mengetahui juga, selain suara-suara apakah Ibu melihat /mencium, mengecap atau merasa disentuh sesuatu yang orang lain tidak mengalaminya? Atau kekuatiran tentang keadaan fisik Ibu? Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 18

PS

: Tidak dok.

Dokter : Apakah dua minggu ini Ibu juga mengalami kejadian yang luar biasa yang mengherankan dan hanya Ibu yang mengalaminya? Adakah keyakinan pada sesuatu yang begitu kuat atau pikiran-pikiran yang berulang? Keyakinan bahwa pikiran Ibu dipengaruhi/ dikendalikan sesuatu yang asing atau mencurigai seseorang – tetangga – rekan kerja – orang rumah yang menyebabkan semua ini? PS

: Tidak dok.

Dokter : Baik ibu. Tapi saya ingin mengetahui juga, selain suara-suara, apakah Ibu melihat /mencium /mengecap/ merasa disentuh sesuatu yang orang lain tidak mengalaminya? Adakah kekuatiran tentang keadaan fisik? Apakah juga mempengaruhi konsentrasi? PS

: Tidak. Ya… yang ada suara-suara itu dok… itu yang mengganggu sekali.

Dokter : Ya… mendengar suara-suara sementara orang sekitar tidak mendengarnya … cukup mengganggu ya ibu? Dan apakah hal ini turut mempengaruhi kehidupan sehari-hari Ibu, dalam pekerjaan/ rumah /pergaulan dengan tetangga / kerabat? PS

: Ya dok betul sekali. Itu yang membuat saya memutuskan untuk minta cuti dari kantor. Sementara istirahat di rumah tetap sulit karena suara-suara itu muncul kapan saja. Ya… sangat mengganggu, saya jadi tambah sering bengong / berdiam diri di kamar, malas mau bikin sesuatupun, juga malas ke luar rumah. Tolong bantu saya ya dok ?!.

Dokter : Baik ibu, saya akan mengevaluasi lagi kondisi Ibu, untuk itu saya harapkan Ibu dapat kembali lagi minggu depan. Tapi sebelum mengakhiri percakapan kita, apakah saat ini ada hal lain yang ingin Ibu sampaikan? PS

: Tidak dok, saya rasa cukup. Ya, saya berusaha datang minggu depan. Tapi tolong bantu saya ya .. dok.

Dokter : Ya… saya berusaha membantu Ibu, tapi saya membutuhkan kerjasama Ibu dan keluarga. Sampai ketemu minggu depan, ya ibu! PS

: Baik dok, terimakasih banyak ya… dok!

PENJELASAN KASUS: Kasus ini khusus untuk Latihan Wawancara Psikiatrik atau Membina Rapport. 1. Gejala psikopatologi kasus Ny. Aci, 35 tahun berdasarkan keluhan utama adalah: Halusinasi Auditorik / Halusinasi Dengar jenis Komando-Second Order. Kemungkinan diagnosis: Psikosis Reaktif Singkat/ PRS (Brief Psychosis Disorder) atau disebut pula Psikosis Akut/ Sementara. 2. Penjelasan kasus: a. Pasien mendengar suara-suara melalui telinganya tanpa ada orang di sekitar yang berbicara padanya. Suara-suara itu berupa perintah (komando) yang menyuruh pasien melakukan sesuatu. Misalkan berbunyi sbb: “Aci, kamu harus sholat, cepat lakukan”; “Kamu jangan bengong saja, ayo... bersihkan rumah”, dsb. Suara itu menyebut nama pasien “Aci” atau memakai kata “kamu” (dalam tata bahasa sebagai orang kedua tunggal/ second order). b.Terdapat gejala positif dan negatif seperti pada Skizofrenia dan tanpa penyebab trauma/ penyakit fisik serius atau zat-psikotropika, digolongkan dalam diagnosis blok F2 (Psikosis Non Organik/ Fungsional). Onset sejak dua minggu yang lalu/ belum satu bulan, diagnosis: PRS. Durasi bila melebihi satu bulan namun belum enam bulan, diagnosis: Gangguan Skizofreniform. Bila lebih enam bulan, diagnosis Skizofrenia (pada kasus: tipe Paranoid).

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 19

MATERI KKD - 1 (Sesi I-b): EVALUASI PEMERIKSAAN PSIKIATRIK-1 ANAMNESIS PSIKIATRIK (BINA RAPPORT) (Bina Rapport, Komunikasi/ Edukasi, dan Sikap Profesional)

A. BINA RAPPORT A. 1. Awal pemeriksaan: 1. 2. 3. 4. 5.

6.

19. 20. 21. 22.

memberi salam memperkenalkan diri konfirmasi nama pasien mempersilahkan pasien duduk dengan nyaman menenangkan pasien untuk menjalankan pemeriksaan (yang bersifat rahasia) mengajukan pertanyaan awal (keluhan utama): ”Apa yang bisa saya bantu”/ ”Apa yang membuat Anda datang”/ ”Apa yang menjadi keluhan Anda”

A.2. Selama wawancara: 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16. 17.

observasi pasien dengan cermat berkomunikasi dengan hangat bahasa mudah dimengerti tidak pasif, active-listening penuh empati open-closed ended questions tidak konfrontatif tidak dominan tanpa tendensi interogatif tanpa kata kata keras/ kasar tidak menghakimi

18.

tingkatkan percaya diri pasien

A.3. Akhir wawancara (terminasi): memberi harapan yang realistis 23. mengucapkan terimakasih klarifikasi hasil anamnesis mempersilahkan pasien meninggalkan tempat menawarkan pasien bertanya 24. pemeriksaan rencanakan tindak lanjut

B. SIKAP PROFESIONAL 25. 26. 27. 28.

terampil obyektif jujur tanpa manipulatif tak terkesan sombong

29. tidak impulsif/ destruktif menunjukkan rasa hormat kepada pasien/ 30. penguji

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 20

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 21

MATERI KKD - 2 (Sesi II): TENTAMEN ANAMNESIS PSIKIATRIK (BINA RAPPORT) TIPE SOAL: A/B-1

TENTAMEN - 1 Untuk

MAHASISWA

TENTAMEN ANAMNESIS PSIKIATRIK/ BINA RAPPORT Instruksi : 1. 2. 3.

4. 5. 6.

7.

8. 9. 10.

Tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan ANAMNESIS/ WAWANCARA PSIKIATRIK/ BINA RAPPORT ! Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb. sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya. Kini lakukanlah wawancara psikiatrik secara singkat. Lakukanlah bina rapport dengan baik terhadap pasien, dari awal, pertengahan/ selama wawancara dan observasi hingga akhir/ terminasi wawancara. Ingatlah tujuan tentamen ini adalah melatih keterampilan membina rapport, sehingga Anda pada tentamen ini hanya menggali riwayat psikiatrik, yakni keluhan utama, riwayat gangguan sekarang dan riwayat gangguan dahulu (± 6 menit). Anda tak perlu menggali riwayat kehidupan pribadi/ keluarga/ lingkungan/ sosek, dan tidak perlu mempresentasikan hasil pemeriksaan status mental, juga tanpa pemberian terapi. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data (± 1 menit). Bila eksplorasi data dianggap cukup, lakukanlah terminasi atau mengakhiri wawancara dengan pasien (± 1 menit). Total waktu tentamen = 10 menit.

Kasus : o

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 22

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 23

MATERI KKD - 3 (Sesi III-a): PEMERIKSAAN PSIIATRIK-2 RIWAYAT PSIKIATRIK

I. IDENTITAS PASIEN Nama (inisial) Jenis kelamin Umur Bangsa / Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Status Pernikahan Alamat (kel. / kec. / regio)

: : : : : : : : :

II. RIWAYAT PSIKIATRIK Anamnesis diperoleh dari : Autoanamnesis (tanggal wawancara) Alloanamnesis (tanggal wawancara, nama orang yang diwawancara, hubungannya dengan pasien)

A. Keluhan Utama (Alasan berobat / indikasi perawatan)

B. Riwayat Gangguan Sekarang (Uraikan secara kronologis onset gangguan kejiwaannya, perkembangan gejala, faktor-faktor yang mempengaruhi (stresor organobiologik, psikososial), dampak gangguan pada fungsi pekerjaan, sosial dan kegiatan sehari-hari, pernah diobati / dirawat dimana, diberikan obat apa, bagaimana reaksinya; upayakan sedapat mungkin sampai didapat kesan diagnosis sementara gangguan jiwanya).

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya 1. Riwayat gangguan psikiatri (Uraikan secara kronologis onset gangguan yang pertama kali, perkembangan gejala, faktor-faktor yang mempengaruhi (stresor organobiologik, psikososial), dampak gangguan pada fungsi pekerjaan, sosial dan kegiatan sehari-hari, pernah diobati / dirawat dimana, diberikan obat apa, bagaimana reaksinya; efek samping obat, kepatuhan pengobatan, upayakan sedapat mungkin sampai didapat kesan diagnosis gangguan kejiwaannya pada saat itu, hasil pengobatannya, gejala sisa (residual), remisi parsial / total, kegiatan setelah terapi.

2. Riwayat gangguan medis (Penyakit / gangguan fisik yang pernah dialami, diagnosis, terapi, kondisi setelah terapi).

3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif (NAPZA) (Uraikan jenis zat psikoaktif atau minuman beralkohol yang pertama kali digunakan, kapan, dosis, frekuensi, cara pemakaian, dampak penggunaannya, gejala putus zat, terapi, sembuh / masih menggunakan zat itu, pemakaian terakhir).

D. Riwayat kehidupan pribadi 1. Riwayat prenatal dan perinatal (Riwayat perkembangan fisik dari dalam kandungan sampai dengan saat ini, kondisi ibu saat kehamilan, keadaan pada saat partus / trauma lahir, cacat bawaan, perkembangan fisik, motorik, pernah sakit yang bermakna, kecelakaan yang bermakna, kejang, operasi, dll)

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 24

(Riwayat perkembangan kepribadian mulai dari masa kanak, remaja, dewasa, lanjut usia : pola perkembangan psikomotor, psikososial, kognitif dan moral; kualitas komunikasi orang tua – anak; sifat, temperamen, karakter; gangguan perkembangan atau perilaku; pola pergaulan, hubungan sosial, hubungan interpersonal, persepsi diri; identitas diri, citra diri, tokoh idola, hobi; problem emosional, gambaran kepribadian).

2. Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun) 3. Riwayat masa kanak pertengahan (3 – 11 tahun) 4. Riwayat masa kanak akhir dan remaja 5. Riwayat masa dewasa a. Riwayat Pendidikan (Mulai dari masuk sekolah TK, SD, SMP, SMU, SMK dll). (Prestasi pelajaran, kegagalan, keberhasilan, berhenti, pindah sekolah, kegiatan di luar sekolah, kegiatan setelah berhenti sekolah)

b. Riwayat pekerjaan (Mulai dari pertama kali bekerja, di mana, jenis pekerjaan, senang / tak senang, lama bekerja, alasan berhenti pindah, gaji, hubungan dengan atasan / bawahan / teman sejawat dll)

c. Riwayat psikoseksual / pernikahan (Masa pacaran, dijodohkan / pilihan sendiri, harapan terhadap pasangan hidup, kehidupan seksual, keharmonisan pernikahan, kehamilan yang diharapkan, kelahiran anak I, II dst, siapa pencari nafkah utama, alasan perceraian, alasan rujuk, alasan nikah lagi, dsb).

d. Riwayat kehidupan beragama (Latar belakang pendidikan agama, sikap terhadap agama, ketaatan beribadah, pandangan agama tentang kehidupan sekarang, bunuh diri, AIDS, dan gangguan jiwa, pengaruh agama dalam kegiatan / kehidupan sehari-hari).

e. Riwayat pelanggaran hukum (Pernah / tidak terlibat dalam proses pengadilan yang berkaitan dengan hukum).

E. Riwayat Keluarga (Gambar pohon keluarga). (Tuliskan identitas masing-masing anggota keluarga (umur, agama, suku, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, tempat tinggal, beri tanda bila mengalami gangguan jiwa, jenis gangguan jiwanya, sebab kematian, dll).

F. Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang (Sebaiknya dengan kunjungan rumah; kondisi fisik tempat tinggal; jumlah penghuni dalam rumah, hubungannya dengan pasien; interaksi keluarga dengan pasien, sikap keluarga terhadap kondisi psikososial pasien; kesan kondisi sosial ekonomi keluarga; pencari nafkah utama dalam keluarga).

G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya (Bagaimana pasien menilai dirinya dan menyadari tentang sakit jiwanya serta bagaimana persepsi lingkungan terhadap dirinya).

MATERI KKD - 3 (Sesi III-a): LATIHAN TENTAMEN Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 25

RIWAYAT PSIKIATRIK TIPE SOAL: A/B-2

LATIHAN TENTAMEN-2

Pasien Simulasi/ ALLO-ANAMNESIS: Laki-laki

Untuk

MAHASISWA

LATIHAN PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRIK Instruksi : 1. Latihan tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRIK! 2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti melakukan pemeriksaan psikiatrik terhadap keluarga pasien (Allo-anamnesis). 3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb. sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya. 4. Kini lakukanlah anamnesis psikiatrik dengan tetap membina rapport yang baik terhadap pasien, dari awal, pertengahan hingga akhir/ terminasi wawancara. 5. Wawancara psikiatrik pada tentamen ini menggali riwayat psikiatrik, yakni dimulai dengan Keluhan Utama – Riwayat Gangguan Sekarang – Riwayat Gangguan Dahulu (D/. Axis I & III) dan Riwayat Kehidupan Pribadi (D/. Axis II), Riwayat Keluarga, serta Riwayat Lingkungan / Sosial Ekonomi pasien (D/. Axis IV & V) (4 – 5 menit). 6. Anda tidak perlu melakukan presentasi Status Mental dan tanpa pemberian terapi, karena tujuan khusus tentamen ini adalah Pemeriksaan Riwayat Psikiatrik, 7. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data. Bila eksplorasi data dianggap cukup, lakukanlah terminasi untuk mengakhiri wawancara. 8. Setelah itu Anda persiapkan diri untuk presentasi Riwayat Psikiatrik pasien. 9. Kini saatnya Anda melakukan presentasi (oral) Riwayat Psikiatrik pasien (waktu 3 menit). 10. Total waktu tentamen = 10 menit.

Kasus : o Alloanamnesis: suami pasien: Tn. Doni, 35 tahun, pegawai swasta. o Ny. Tini, 35 tahun, menikah, agama Islam, suku Betawi, pendidikan SMA (tamat), pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat. o Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan sejak dua bulan ini mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya, dan satu minggu belakangan sering merasa sedih tanpa sebab yang jelas. Perawatan diri kurang. o Tanpa riwayat gangguan jiwa dalam keluarga. Ekonomi pasien kurang sehingga pengobatan dibiayai oleh orangtuanya. Sejak kecil pasien dikenal sebagai anak pendiam, jarang bergaul, senang menyendiri dan sikap acuh tak acuh. o Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini. Pemeriksaan fisik/ Pasien Simulasi/ penunjang normal. ALLO-ANAMNESIS: TIPE SOAL: A/B-2 Laki-laki

LATIHAN TENTAMEN-2

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 26

g SKENARIO KASUS Untuk INSTRUKTUR / PS Pasien diantar oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan sejak dua bulan yang lalu mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya, dan satu minggu belakangan ini sering merasa sedih tanpa sebab yang jelas. I.

Identitas: Ny. Tini, 345 tahun, menikah, Islam, Betawi, SMA (tamat), pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat. (Alloanamnesis – suami: Tn. Doni, 35 tahun, pegawai swasta).

II. Riwayat Psikiatrik: 1.

Keluhan Utama: Sejak dua bulan yang lalu mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya, dan satu minggu belakangan ini sering merasa sedih tanpa sebab yang jelas.

2.

3.

Riwayat Gangguan Sekarang: - Sejak dua bulan ini pasien sering terlihat berbicara sendiri tanpa ada orang di sekitarnya. - Suara-suara itu muncul saat pasien berada dalam kamar tidur, ketika sedang banyak pikiran atau saat ia merasa tidak bisa berpikir apa-apa/ pikiran kosong. - Menurut pasien suara-suara itu sangat jelas didengarnya, seperti suara suaminya atau ayah dan ibunya. Suara-suara itu menyuruh pasien melakukan berbagai kegiatan, seperti menyuruh berdoa, membersihkan rumah/ pekarangan, siapkan makanan/ minuman di meja makan, atau suara-suara kasar yang membentakinya. Hal itu membuat pasien merasa kesal dan marah. - Pasien juga sering mengatakan bahwa suaminya tidak mencintainya, demikian pula ayah dan ibunya yang lebih menyukai kedua kakaknya. Realitarnya pasien yang merupakan anak bungsu paling disayang dalam keluarga. - Sebulan yang lalu ketika sedang bekerja di kantor, didapati pasien tampak kebingungan dalam melakukan tugasnya, banyak berdiam diri, tampak tidak memahami pembicaraan, dan menolak makan/ minum, sehingga terpaksa diantar pulang ke rumah. - Sejak satu minggu ini pasien sering merasa sedih, bahkan terlihat beberapa kali menangis tanpa sebab yang jelas. Riwayat sebaliknya, seperti gembira atau aktivitas yang berlebihan tidak dialami pasien. - Perubahan perilaku ini sangat mengganggu kehidupan pasien, baik dalam rumah, hubungan dengan keluarga, tetangga, kerabat kantor (saat ini pasien diberi izin cuti). Riwayat Gangguan Dahulu:

a. Riwayat Psikiatrik: pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti sekarang ini. b. Riwayat Kondisi Medis Umum: pasien tak pernah mengalami trauma/penyakit yang serius. c. Riwayat Penggunaan Zat/ Medikasi: tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan/ napza. 4. Riwayat Kehidupan Pribadi Sepengetahuan suami pasien, perkembangan pasien pada masa kanak dan remaja tidak ada kelainan fisik yang berarti. Di sekolah prestasi rata-rata dan dikenal sebagai anak pendiam. Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 27

Pasien sejak kecil memang jarang terlihat bermain dengan anak seusianya, seperti tidak suka bergaul, lebih sering menyendiri atau bermain sendiri dan lebih senang berada dalam kamar. Menurut sang suami, tampak bersikap acuh tak acuh terhadap pujian/ kritikan, terkesan kaku dan jarang bicara. Pasien bekerja sebagai tenaga administrasi. Menikah sudah 12 tahun dan hingga saat ini belum dikaruniakan anak. 5.

Riwayat Keluarga Pasien anak bungsu dari tiga bersaudara. Interaksi keluarga cukup baik dari sejak masa kecil pasien hingga saat ini. Dukungan keluarga setelah pasien mengalami gangguan tetap berjalan baik. Tidak ada keluarga yang mengalami gangguan seperti pasien.

Pohon keluarga/ Family tree/ Pedigree/ Silsilah Keluarga

6.

Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungan Sejak pasien mengalami gangguan, masalah perekonomian keluarga termasuk biaya pengobatan ditanggung oleh orangtua pasien. Problem ini dirasakan cukup berat bagi keluarga, sementara lainnya walaupun ada masalah dianggap tak bermakna.

TIPE SOAL: A/B-2

LATIHAN TENTAMEN-2

Pasien Simulasi/ ALLO-ANAMNESIS: Laki-laki

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 28

PENJELASAN KASUS

1. Kasus ini khusus untuk Latihan Pemeriksaan Psikiatrik untuk Riwayat Psikiatrik yang meliputi Keluhan Utama, Riwayat Gangguan Sekarang dan Dahulu; Riwayat Kehidupan Pribadi, Keluarga dan Lingkungan/ Kehidupan Sosial/ Ekonomi. 2. Kasus Ny. Tini, 35 tahun (Allo-anamnesis – suami: Tn. Doni, 35 tahun) berdasarkan skenario kasus mengalami gejala positif dan negatif seperti pada Skizofrenia, namun kemudian disertai gejala mood terdepresi, kemungkinan diagnosis (Axis I) mengarah pada Gangguan Skizoafektif tipe Depresif. 3. Jadi hal utama yang dilakukan adalah memahami keluhan utama dan gejala/tanda penyerta lainnya. Setelah itu mengembangkan wawancara berdasarkan data tadi dengan bertanya tentang kriteria diagnostik dari perkiraan diagnosis tsb. Sindrom psikopatologi yang dialami pasien: gangguan persepsi berupa halusinasi dengar (mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya); gangguan isi pikir waham curiga (keyakinan bahwa suami/ keluarga tidak mencintainya, berlawanan dengan realita); gejala positif lainnya berupa alogia (tak mampu berpikir/ bekerja seperti biasanya); dan gejala negatif berupa diam/ tanpa dorongan kehendak (abulia), menarik diri (asosialisasi)/ disfungsi sosial dan pekerjaan – sejak dua bulan yang lalu. Lalu sejak satu minggu ini terdapat perasaan sedih (mood terdepresi) dan afek murung (menangis). Tanpa gejala manik (gembira atau aktivitas, bicara/ pikiran yang sangat berlebihan). 4. Riwayat Gangguan Dahulu: pasien belum pernah mengalami gangguan seperti ini, kondisi medis umum baik dan tanpa riwayat napza (Axis III tidak ada diagnosis). 5. Kemudian wawancara mengarah pada riwayat Kehidupan Pribadi: Masa kanak/ remaja (sebelum

gangguan/ pramorbid) dikenal sebagai anak pendiam, jarang bermain dengan anak seusianya/ tidak suka bergaul, lebih sering menyendiri/ bermain sendiri dan lebih senang berada dalam kamar, bersikap acuh tak acuh terhadap pujian/ kritikan, terkesan kaku dan jarang bicara; mengarah pada diagnosis Axis II Gangguan Kepribadian Skizoid. 6. Riwayat Keluarga dan Kehidupan Sosial/ Ekonomi: tidak terdapat problem psikososial dan lingkungan yang bermakna (diagnosis Axis IV tidak ada). 7. Diagnosis Axis V (taraf fungsi kehidupan setahun sebelum gangguan dan paling terkini): dibahas pada materi Pemeriksaan Penunjang/ Psikometri/ GAF.

MATERI KKD - 3 (Sesi III-a): EVALUASI MATERI KKD - 1 (Sesi I-b): EVALUASI Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 29

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PSIKIATRIK-2/ RIWAYAT PSIKIATRIK

A. IDENTIFIKASI DATA 1. 2. 3. 4. 5.

Identitas pasien: Nama, usia, status perkawinan Bangsa/ suku/ agama Pendidikan/ pekerjaan Alamat Sumber Allo-anamnesis (nama, usia, relasi dengan pasien)

B. RIWAYAT PASIEN KELUHAN UTAMA: 6. Keluhan/ gejala utama, onset/durasi 7. Keluhan lain/ penyerta RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG: 8. Uraian gejala menuju diagnosis 9. Diagnosis banding dan taraf fungsi 10. Distres dan disfungsi RIWAYAT GANGGUAN DAHULU: 11. Riwayat Gangguan Psikiatrik 12. Riwayat Kondisi Medis 13. Riwayat Penggunaan Zat/NAPZA RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI: Riwayat Pre/perinatal 14. Riwayat Masa Kanak/ Remaja 15. Riwayat Pendidikan/ Pekerjaan Psikoseksual/ Perkawinan, 16. Kehidupan Beragama dan Hukum RIWAYAT KELUARGA; SITUASI KEHIDUPAN SEKARANG DAN LINGKUNGAN: 17. Penelusuran riwayat keluarga 18. Lampiran pohon keluarga 19. Sosial Ekonomi (dan Lingkungan) 20. Bina Rapport & Sikap Profesional

MATERI KKD - 3 (Sesi III-b): TENTAMEN RIWAYAT PSIKIATRIK Pasien Simulasi/ ALLO-ANAMNESIS: Perempuan Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 30

TIPE SOAL: A/B-2

TENTAMEN - 2 Untuk

MAHASISWA

TENTAMEN PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRIK Instruksi : 1. Latihan tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRIK! 2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti melakukan pemeriksaan psikiatrik terhadap keluarga pasien (Allo-anamnesis). 3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb. sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya. 4. Kini lakukanlah anamnesis psikiatrik dengan tetap membina rapport yang baik terhadap pasien, dari awal, pertengahan hingga akhir/ terminasi wawancara. 5. Wawancara psikiatrik pada tentamen ini menggali riwayat psikiatrik, yakni dimulai dengan Keluhan Utama – Riwayat Gangguan Sekarang – Riwayat Gangguan Dahulu (D/. Axis I & III) dan Riwayat Kehidupan Pribadi (D/. Axis II), Riwayat Keluarga, serta Riwayat Lingkungan / Sosial Ekonomi pasien (D/. Axis IV & V) (4 – 5 menit). 6. Anda tidak perlu melakukan presentasi Status Mental dan tanpa pemberian terapi, karena tujuan khusus tentamen ini adalah Pemeriksaan Riwayat Psikiatrik, 7. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data. Bila eksplorasi data dianggap cukup, lakukanlah terminasi untuk mengakhiri wawancara. 8. Setelah itu Anda persiapkan diri untuk presentasi Riwayat Psikiatrik pasien. 9. Kini saatnya Anda melakukan presentasi (oral) Riwayat Psikiatrik pasien (waktu 3 menit). 10. Total waktu tentamen = 10 menit.

Kasus : o Allo-anamnesis: Ny... o Pasien: Tn.....

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 31

MATERI KKD - 4 (Sesi IV-a): PEMERIKSAAN PSIKIATRIK-3 STATUS MENTAL

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 32

STATUS MENTAL (autoanamnesis, tanggal pemeriksaan) A.

Deskripsi Umum 1. Penampilan (Deskripsikan apa yang tampak: sikap, cara berpakaian, dandanan, riasan wajah, postur tubuh, warna rambut, kebersihan diri, tampak lebih tua / muda / sesuai usia, kegiatan yang sedang dilakukan pasien dll).

2. Kesadaran Kesadaran neurologik / biologik : (kuantitas kesadaran: compos mentis, apatis, somnolon, sopor, koma, berkabut).

Kesadaran psikiatrik (kualitas kesadaran; kesadaran psikologis dan kesadaran sosial). 3. Perilaku dan aktivitas psikomotor (Perilaku dan aktivitas psikomotor pasien pada saat sebelum wawancara, selama wawancara, sesudah wawancara).

4. Pembicaraan (Kuantitas : banyak / sedikitnya kata-kata yang diucap; Kualitas : spontan / tidak, cepat / lambat, keras / lemah, lancar, tersendat, gagap, dramatik, monoton, sambil menggerutu / bergumam dll; serta ide cerita banyak / sedikit).

5. Sikap terhadap pemeriksa (Kooperatif, indeferen, apatis, curiga, negativistik, bermusuhan, pasif, aktif, ambivalen, tegang, seduktif dll).

B. Alam Perasaan (Emosi) 1. Mood (suasana perasaan) (Emosi yang bersifat menetap, berlangsung lama, internal, yang dapat dikemukakan pasien, dan mempengaruhi persepsi / perilaku seseorang tentang dunia sekitarnya, secara obyektif dapat dilihat dari cara berbicaranya, ekspresi wajahnya, gerak-gerik tubuhnya, nada suaranya, kecepatan berbicaranya, banyak / sedikit pembicaraannya). (Euthym : mood yang biasa, wajar, normal (normotim). (Hiperthym : mood yang meningkat (bahagia, senang, gembira, puas, terhibur, ekstasi / kenikmatan indrawi, hipoman  mania). (Dysthym : mood yang iritabel (marah, beringas, benci, jengkel, berang, tersinggung, bermusuhan, mengamuk, kebencian patologik  tindak kekerasan). (Hipothym : mood yang menurun (murung, pedih, muram, sedih, melankolis, berkabung, putus asa, malu, ditolak  disforik, depresi).

2. Afek (ekspresi afektif)

C.

(Respons emosional secara eksternal, yang tampak pada saat wawancara (hidup emosi), emosi yang sesaat / jangka pendek; tampak dari reaksi yang timbul setelah membicarakan sesuatu hal  afek normal / terbatas / tumpul / datar, yang dapat memicu emosi, yang dinilai adalah : - stabilitas : stabil / labil - pengendalian : cukup / terganggu - echt / unecht : (sungguh-sungguh / dramatisasi) - empati : ada / tidak ada (kemampuan meraba-rasakan emosi pasien atau juga kemampuan pasien meraba-rasakan emosi pemeriksanya). - dalam / dangkal - skala diferensiasi : luas / sempit - keserasian : serasi / tidak serasi Gangguan Persepsi (Persepsi pancaindra) 1. Halusinasi (ada / tidak ada, jenisnya, isinya) 2. Ilusi (ada / tidak ada, jenisnya, isinya) 3. Depersonalisasi (ada / tidak ada, jenisnya, isinya) 4. Derealisasi (ada / tidak ada, jenisnya, isinya)

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 33

D. Fungsi Intelektual (Sensorium dan Kognisi) (Faktor organik spesifik yang mempengaruhi fungsi mental susunan saraf pusat). a. Sensorium (kesadaran neurologik; fungsi luhur yang paling rendah). b. Fungsi kognitif (fungsi luhur yang paling tinggi). 1. Taraf pendidikan : sesuai dengan tingkat pendidikan / akademik. Taraf pengetahuan : luas, sempit, kurang Taraf kecerdasan : di atas rata-rata, rata-rata, di bawah rata-rata (bila perlu IQ test)

2. Konsentrasi dan perhatian 3. Orientasi : waktu, tempat, orang 4. Daya ingat : jangka panjang, pendek, sesaat, segera 5. Kemampuan membaca dan menulis 6. Kemampuan visuospasial : (kemampuan menirukan gambar yang bertumpang tindih seperti pentagon, segitiga, lingkaran, kemampuan menggambar jam)

7. Pikiran abstrak : (kemampuan berpikir konseptual, mengetahui arti peribahasa, mengetahui persamaan beberapa benda)

8. Kemampuan menolong diri sendiri : (mandi, makan, mengganti pakaian dll)

E. Proses Pikir 1. Arus pikir : a. b. c.

Produktivitas (miskin / banyak ide, terbatas, logorrhea) Kontinuitas (asosiasi longgar, inkoherensi, word salad dll) Hendaya berbahasa : terganggu / tidak terganggu (afasia, disartri dll)

2. Isi pikir : a. Preokupasi b. c.

Ide-ide mirip waham Waham

F. Pengendalian Impuls (Kemampuan mengendalikan impuls agresivitas, seksual, dorongan kehendak, dan perilaku psikososial yang bisa membahayakan diri atau orang lain, seperti abulia, stupor, raptus, pyromania dll).

G. Daya Nilai 1. 2. 3.

Daya nilai sosial : Persepsi pasien tentang perilakunya yang dinilai dengan normal sosial. Uji daya nilai : Persepsi pasien tentang suatu peristiwa yang dikemukakan pemeriksa, sesuai dengan latar belakang pendidikan pasien. Penilaian Realita : terganggu dalam hal apa (ciri-ciri psikotik seperti waham, halusinasi, inkoherensi, katatonia / perilaku kacau).

H. Tilikan : Derajat 1. Menyangkal bahwa dirinya sakit 2. Mengakui dan menyangkal bahwa dirinya sakit pada saat yang bersamaan 3. Menyalahkan orang lain / faktor eksternal seabgai penyebab sakitnya 4. Sadar bahwa sakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tak diketahui dalam dirinya 5. Sadar bahwa dirinya sakit tetapi tidak bisa menerapkan dalam mengatasinya (Tilikan intelektual) 6. Sadar bahwa dirinya sakit dan sudah bisa menerapkannya sampai kesembuhannya (Tilikan emosional sejati) I. Taraf Dapat Dipercaya : dapat / tidak dapat dipercaya

MATERI KKD - 4 (Sesi IV-a): LATIHAN TENTAMEN STATUS MENTAL TIPE SOAL: A/B-3

LATIHAN TENTAMEN-3

Pasien Perempuan

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 34

g Untuk

MAHASISWA

LATIHAN PEMERIKSAAN STATUS MENTAL Instruksi : 1. Tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan PEMERIKSAAN STATUS

MENTAL ! 2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti. 3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb. sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya. 4. Kini lakukanlah anamnesis psikiatrik dengan tetap membina rapport yang baik terhadap pasien, dari awal, pertengahan hingga akhir/ terminasi wawancara. 5. Wawancara psikiatrik pada tentamen ini menggali riwayat psikiatrik untuk

memperoleh status mental, yakni dimulai dengan keluhan utama, lalu riwayat gangguan sekarang dan riwayat gangguan dahulu (± 5 menit). 6. Anda tak perlu menggali riwayat kehidupan pribadi/ keluarga/ lingkungan/ sosek.

7. 8. 9. 10.

Juga tidak perlu memberikan terapi (psikofarmaka ataupun psikoterapi), karena tujuan khusus tentamen ini adalah latihan Pemeriksaan Status Mental. Penggalian untuk Status Mental inipun tidak dilakukan terhadap semua ranah, hanya pada ranah yang relevan dengan kriteria diagnostik dan penyingkiran diagnosis banding. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data. Bila eksplorasi data dianggap cukup, lakukanlah terminasi untuk mengakhiri wawancara ( 1 menit). Setelah itu Anda persiapkan diri untuk presentasi Status Mental pasien. Kini saatnya Anda melakukan presentasi (oral) Status Mental pasien (waktu 3 menit). Total waktu tentamen = 10 menit.

Kasus : o Ny. Detty, 35 tahun, menikah, agama Islam, suku Betawi, pendidikan SMA (tamat), pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat. o Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan sejak tiga hari yang lalu pasien mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup, namun ia tidak mengikuti suruhan tersebut.

TIPE SOAL: A/B-3

LATIHAN TENTAMEN-3

Pasien Perempuan

g SKENARIO KASUS Untuk INSTRUKTUR / PS Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 35

Pasien diantar oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan sejak tiga hari yang lalu pasien mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup, namun ia tidak mengikuti suruhan tersebut. I. Identitas: Ny. Detty, 35 tahun, menikah, agama Islam, suku Betawi, pendidikan SMA (tamat), pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat. (Allo-anamnesis: Tn. Denny, 35 tahun, pegawai swasta). II. Riwayat Psikiatrik: Keluhan Utama: Sejak tiga hari yang lalu pasien mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup, namun ia tidak mengikuti suruhan tersebut. Perubahan perilaku didahului dengan berdiam diri, tampak murung, dan sering menangis.

1.

2.

Riwayat Gangguan Sekarang: Tiga minggu yang lalu: Keluarga pasien dikagetkan dengan berita dari kantor polisi bahwa anak mereka bersama teman-teman sekolahnya terlibat penggunaan narkoba. Pasien sangat terpukul akan kejadian tersebut, dan merasa sangat bersalah karena menganggap dirinya telah gagal menjadi ibu/ isteri yang baik bagi keluarganya. Setelah itu mulai terlihat perubahan perilaku pada pasien, lebih banyak berdiam diri, tampak murung, dan sering menangis. Satu minggu yang lalu: Pasien mengeluh sukar tidur, rata-rata tertidur hanya dua jam. Bangun dini hari dengan perasaan yang berat, tak bersemangat, rasa lelah walau tak melakukan aktivitas apapun, dan nafsu makan berkurang. Tiga hari yang lalu: Pasien mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup ketika berada sendiri di kamar. Sempat terlintas dalam pikiran pasien untuk mengikuti suara-suara tersebut. Terlebih ketika itu ia menganggap dirinya adalah orang yang tidak berguna lagi, karena telah mencoreng nama baik keluarga dan lingkup sosial keagamaannya. Akhirnya suami dan keluarga membawa pasien berobat ke rumah sakit. -

3.

Riwayat Gangguan Dahulu: a. Riwayat Psikiatrik: Tahun lalu untuk pertama kalinya pasien mengalami perubahan perilaku yang sangat berlawanan seperti saat ini: gembira berlebihan, sangat bersemangat dan aktif, banyak berpergian ke luar rumah, tanpa rasa lelah, dan banyak bicara dengan tema kehebatan diri, sering berbelanja dan membagi-bagikannya yang dianggap sebagai tindakan beramal, sehingga perlu dirawat inap. Tiga bulan setelah itu kondisi pasien kembali pulih seperti semula, bahkan dapat bekerja dengan baik. b. Riwayat Kondisi Medis Umum: tidak pernah mengalami trauma kepala/ penyakit yang serius. c. Riwayat Penggunaan Zat/ Medikasi: tidak pernah menggunakan napza atau tidak sedang mengkonsumsi obat/ medikasi tertentu.

4.

Riwayat Kehidupan Pribadi: Sepengetahuan suami pasien, perkembangan pasien pada masa kanak dan remaja tidak ada kelainan fisik yang berarti. Menurut pengakuan keluarga, sejak usia remaja pasien sering merasa tersaingi oleh sang adik, baik dari tampilan fisik, maupun tingkat kecerdasan. Di sekolah pasien sering mengatakan bahwa ia sangat berjasa mengantar adiknya meraih predikat juara kelas. Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 36

Padahal realitanya, sang adiklah yang sering mengajari pasien dan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah. Pasien bekerja sebagai tenaga administrasi sejak 20 tahun belakangan ini. Hubungan dengan teman sekantor juga kurang akrab. Pasien dikenal sebagai orang yang sombong, senang membanggakan diri, dan sebaliknya menganggap orang lain lebih rendah. Telah 12 tahun menikah dan memiliki seorang anak laki-laki (Doddy, 10 tahun). 5.

Riwayat Kehidupan Keluarga Pasien anak sulung dari tiga bersaudara. Interaksi keluarga cukup baik, namun sejak kecil hubungan pasien dengan sang adik kurang baik. Ibu pasien mengalami gangguan seperti pasien, namun tidak pernah sampai dirawat di rumah sakit. Tiga tahun yang lalu ibu pasien meninggal dunia akibat serangan jantung. Setahun yang lalu ayah pasien tewas dalam kecelakaan pesawat terbang. Peristiwa itu membuat pasien sangat terpukul, karena kedekatan hubungannya dibanding dengan sang ibu.

6.

Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungan Setelah anak pasien berurusan dengan polisi akibat penggunaan narkoba, keluarga baru menyadari bahwa mereka sering dibohongi. Beberapa bulan belakangan ini si anak sering meminta uang dalam jumlah yang besar dengan alasan tuntutan dari sekolah atau untuk berbagai kebutuhan lainnya. Perekonomian keluarga turut terpengaruh setelah kejadian tersebut, maka untuk biaya pengobatan pasien ditanggung oleh sang mertua.

TIPE SOAL: A/B-3

LATIHAN TENTAMEN-3

Pasien Perempuan

g PENJELASAN KASUS Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 37

Catatan untuk INSTRUKTUR:

1. Kasus ini khusus untuk Latihan Pemeriksaan Psikiatrik Status Mental. 2. Kasus Ny. Detty, 35 tahun (allo-anamnesis – suami: Tn. Denny, 35 tahun) berdasarkan skenario kasus saat ini mengalami episode depresif yang tahun lalu mengalami episode manik, dan diantara dua episode tersebut mengalami pulih/ remisi total seperti sebelumnya/ pramorbid. Kemungkinan diagnosis (Axis I) mengarah pada Gangguan Bipolar I kini episode Depresif dengan ciri psikotik. 3. Pemeriksaan psikiatrik untuk Status Mental diperoleh dari wawancara – alam pikiran dan perasaan (mood), serta observasi – alam perbuatan/ perilaku dan perasaan (afek). Pemeriksaan dilakukan secara sitematis, dimulai dari keluhan utama dan gejala/tanda penyerta lainnya. Setelah itu wawancara dikembangkan berdasarkan data tadi dengan bertanya tentang kriteria diagnostik dari perkiraan diagnosis tsb. untuk memperoleh data tentang riwayat gangguan sekarang maupun dahulu. 4. Skenario didahului dengan stresor berupa anak pasien ditahan di kantor polisi karena bersama temanteman sekolahnya terlibat penggunaan narkoba. Lalu terjadi perubahan perilaku pasien (= Episode Depresif): lebih banyak berdiam diri, tampak murung, dan sering menangis, problem tidur - kuantitas/ kualitas, bangun dini hari dengan perasaan yang berat, tak bersemangat, rasa lelah walau tak melakukan aktivitas apapun, dan nafsu makan berkurang. Kemudian diikuti gejala mendengar suarasuara yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup ketika berada sendiri di kamar (halusinasi dengar) (= Ciri Psikotik). Gangguan pertamakali dialami tahun lalu dan diikuti dengan remisi total/ sembuh seperti pramorbid, yaitu Episode Manik, berupa perilaku yang sangat berlawanan seperti saat ini: gembira berlebihan, sangat bersemangat dan aktif, banyak berpergian ke luar rumah, tanpa rasa lelah, dan banyak bicara dengan tema kehebatan diri, sering berbelanja dan membagi-bagikannya yang dianggap sebagai tindakan beramal. 5. Setelah data yang diperoleh dianggap telah lengkap, maka saatnya hasil pemeriksaan Status Mental dipresentasikan secara singkat dan sistematis, serta menyebut diagnosis gangguannya. (Catatan: hanya ranah-ranah status mental yang relevan dengan penegakkan diagnosis Axis I yang dipresentasikan; tak perlu menyebutkan diagnosis banding dan tak perlu memberikan terapi obat/ psikoterapi, karena penekanan hanya pada status mental). 6. Catatan tambahan: a. Kondisi medis umum dalam kondisi normal dan tanpa riwayat napza (Axis III tidak ada diagnosis). Berarti Gangguan Mood yang dialami pasien bukan karena penyakit/ trauma (blok F0) ataupun napza (blok F1), sehingga kepastian diagnosis berada di blok F3. b. Riwayat Kehidupan Pribadi: Masa kanak/ remaja (sebelum gangguan/ pramorbid) dikenal sebagai anak yang tidak ingin disaingi, orang yang sombong, senang membanggakan diri, dan sebaliknya menganggap orang lain lebih rendah (diagnosis Axis II: Gangguan Kepribadian Narsisistik). c. Riwayat Keluarga dan Kehidupan Sosial/ Ekonomi (yang bermakna dalam satu terakhir): terdapat problem psikososial dan lingkungan yang bermakna (diagnosis Axis IV: anak pengguna napza dan sedang dalam tahanan polisi, serta masalah ekonomi keluarga). d. Diagnosis Axis V (taraf fungsi kehidupan setahun sebelum gangguan dan paling terkini): dibahas pada materi Pemeriksaan Penunjang/ Psikometri/ GAF.

MATERI KKD - 4 (Sesi IV-a): EVALUASI PRESENTASI HASIL PEMERIKSAAN STATUS MENTAL KASUS: Ny. Detty, 35 tahun (allo-anamnesis: Tn. Denny, 35 tahun). A.

Deskripsi Umum: Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 38

Sesuai usia, pakaian dan sisiran rambut kurang rapi, ekspresi tampak murung. Kesadaran neurologis/ biologis compos mentis, kesadaran psikologis terganggu dan sosial tidak terganggu. Bicara sedikit, suara pelan, lambat. Selama pemeriksaan pasien tampak pasif/ diam/ lambat bergerak dengan kepala yang sering tertunduk. Cukup kooperatif.

1) Penampilan 2) Kesadaran (neurologis, psikologis, sosial) 3) Pembicaraan 4) Perilaku dan aktivitas psikomotor 5) Sikap terhadap pemeriksa

Alam Perasaan (Emosi): Hipotim (Mood depresif) (suasana perasaan diliputi kesedihan yang mendalam). Afek: serasi, stabil, pengendalian baik, empati dapat dirabarasakan, echt (sunggug-sungguh/tanpa dramatisasi), (penghayatan emosi) dalam, skala diferensiasi menyempit (dominan sedih).

6) Mood /suasana perasaan B.

7) Afek / ekspresi afektif (keserasian, stabilitas, pengendalian, echt-unecht, empati, dalam-dangkal, serasi, skala-diferensiasi)

Gangguan Persepsi: Halusinasi dengar /auditorik; Tipe second order / Command Hallucination. (ketika sedang sendirian di kamar terdengar

8) Halusinasi C.

(+ tipenya)

suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup).

9) Gangguan persepsi lainnya

Tidak ditemukan.

(ilusi, depersonalisasi, derealisasi)

Fungsi Intelektual (Fungsi kognitif): 10) Taraf inteligensi dan Kemampuan menolong diri sendiri 11) Daya ingat (jangka panjang, pendek)

Sesuai dengan pendidikan pasien. Secara umum tanpa hambatan. (tak perlu diperiksa secara spesifik, dan tidak dipresentasikan)

Pasien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan ranah ini, karena menganggap dirinya agak “telmi”, sering lupa, susah konsentrasi/perhatian. (Pemeriksaan melalui wawancara tak

D. 12) Konsentrasi dan Perhatian

langsung menunjukkan kognitif baik)

13) Orientasi;Kemampuan Visuospasial; Pikiran Abstrak

(tak perlu diperiksa secara spesifik dan tidak dipresentasikan)

Proses Pikir: E.

14) Arus Pikir (produktivitas) 15) Arus Pikir ( kontinuitas, hendaya berbahasa)

F.

Taraf Dapat Dipercaya

Produktivitas kurang, blocking (bicara tidak tuntas/ berhenti di tengah pembicaraan dan lupa apa yang akan dibicarakan).

Kontinuitas koheren, tanpa hendaya berbahasa. Preokupasi: tak ada. Terdapat waham nihilistik (keyakinan 16) Isi Pikir (preokupasi/ide mirip waham) tentang ketakberdayaan diri) dan waham bersalah, terdapat 17) Isi Pikir (waham + tipenya) ide bunuh diri (tanpa tindakan). Tidak terganggu. 18) Daya Nilai Tilikan: derajat tiga (III) 19) Tilikan; (pasien mengartikan stres berat = ggn jiwa, yang menurutnya disebabkan oleh faktor eksternal, yakni akibat ulah si anak.

Taraf dapat dipercaya 20) Bina Rapport

dan Sikap Profesional

Dilakukan dengan baik

Skala GAF  Diagnosis Aksis V:  Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 39

Digunakan untuk melaporkan penilaian klinisi terhadap taraf fungsi seseorang secara menyeluruh yang berguna untuk perencanaan pengobatan dan pengukuran hasilnya, serta dalam memperbaiki hasil terapi dan taraf pemulihan. Nilai skala GAF dilakukan terhadap fungsi psikologis, sosial, dan pekerjaan. • Skala GAF dilaporkan pada aksis V: GAF Nilai 1 – 100 (rentang waktu mutakhir, taraf tertinggi dalam tahun lalu, pada waktu masuk/pulang RS). • Evaluasi Multiaksial (menurut S-PPDGJ-III) : Axis I : F38.0 Gangguan suasana perasaan tunggal lainnya akibat hipotiroidi Axis II : F60.4 Gangguan Kepribadian histrionik Axis III : E02.0 Hipotiroidi Axis IV : Tak ada problem Axis V : GAF = 45 (pada saat masuk rumah sakit) GAF = 65 (pada saat pemulangan) Nilai 45 : Gejala berat (serious), hendaya berat. Nilai 65 : Beberapa gejala ringan dan menetap, hendaya ringan dalam

fungsi, secara umum masih baik. 91 – 100

Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada problem yang tak tertanggulangi

81 – 90

Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari problem harian yang biasa

71 – 80

Gejala sementara dan dapat diatasi, hendaya ringan dalam social, pekerjaan, sekolah, dll.

61 – 70

Beberapa gejala ringan dan menetap, hendaya ringan dalam fungsi, secara umum masih baik

51 – 60

Gejala sedang (moderate), hendaya sedang

41 – 50

Gejala berat (serious), hendaya berat

31 – 40

Beberapa hendaya dalam hubungan dengan realitas dan komunikasi, hendaya berat dalam beberapa fungsi

21 – 30

Hendaya berat dalam komunikasi dan daya nilai atau tidak mampu berfungsi hampir semua bidang

11 – 20

Bahaya mencederai diri atau orang lain, hendaya sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri

1 – 10

Seperti di atas  menetap/ persisten dan lebih serius

0

Informasi tidak adekuat

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 40

MATERI KKD - 5 (Sesi V): TENTAMEN PEMERIKSAAN STATUS MENTAL TIPE SOAL: A/B-3-Y

TENTAMEN - 3

Pasien Laki-laki

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 41

Untuk

MAHASISWA

TENTAMEN PEMERIKSAAN STATUS MENTAL Instruksi : 1. Tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan PEMERIKSAAN STATUS

MENTAL ! 2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti. 3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb. sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya. 4. Kini lakukanlah anamnesis psikiatrik dengan tetap membina rapport yang baik terhadap pasien, dari awal, pertengahan hingga akhir/ terminasi wawancara. 5. Wawancara psikiatrik pada tentamen ini menggali riwayat psikiatrik untuk memperoleh

status mental, yakni dimulai dengan keluhan utama, lalu riwayat gangguan sekarang dan riwayat gangguan dahulu (± 5 menit). 6. Anda tak perlu menggali riwayat kehidupan pribadi/ keluarga/ lingkungan/ sosek. Juga

7. 8. 9. 10.

tidak perlu memberikan terapi (psikofarmaka ataupun psikoterapi), karena tujuan khusus tentamen ini adalah latihan Pemeriksaan Status Mental. Penggalian untuk Status Mental inipun tidak dilakukan terhadap semua ranah, hanya pada ranah yang relevan dengan kriteria diagnostik dan penyingkiran diagnosis banding. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data. Bila eksplorasi data dianggap cukup, lakukanlah terminasi untuk mengakhiri wawancara ( 1 menit). Setelah itu Anda persiapkan diri untuk presentasi Status Mental pasien. Kini saatnya Anda melakukan presentasi (oral) Status Mental pasien (waktu 3 menit). Total waktu tentamen = 10 menit.

Kasus : o

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 42

MATERI KKD - 6 (Sesi VI-a): PENATALAKSANAAN PSIKIATRIK-1 PSIKOFARMAKA

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 43

Macam Psikofarmaka

PSIKOFARMAKA dr. I Made Wiguna, MM

• • • • • •

Anti-psikotik Anti-depresan Anti-mania Anti-anxietas Anti-insomnia Anti-obsesif kompulsif

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 44

ANTI PSIKOTIK • Tipikal Haloperidol, Chlorpromazine (CPZ)

• Atipikal Atipikal : Risperidone, Olanzapin, Clozapin

Indikasi 1.Psikosis fungsional Skizofrenia, manik depresif, anti cemas, antiagitasi, 2.Psikosis yang berhubungan dengan sindrom otak organik misalnya delirium, dementia, intoksikasi akohol 3.Gangguan non psikiatrik : anti emetik, alergi

Dosis • • • •

Haloperidol 2-3 x 5mg Risperidon 2-3 x 2mg Olanzapin 2 x 10-15mg Clozapin 2-3 x 25-100mg

Efek Samping • Sindrom ekstrapiramidal (tremor, parkinsonisme, muka topeng) → antipsikotik tipikal • Menurunkan ambang kejang → CPZ • Amenorhea → risperidon • Agranulositosis → clozapin • Sindrom metabolik → antipsikotik tipikal (olanzapin : BB↑↑)

Memberikan Efek

ANTI ANSIETAS • Golongan Benzodiazepine Contoh : Alprazolam, Lorazepam, Clonazepam, Clobazam, Diazepam

• • • • • • •

Antiansietas Hipnotik Antikonvulsi Anti agresif (taming) Antitension Sedasi Muscle relaxant

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 45

Indikasi • Gangguan ansietas • Gangguan panik dan fobia sosial • Insomnia

Efek Samping • Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kemampuan kognitif melemah) • Rasa lemas, cepat lelah • Ketergantungan → alprazolam • Gejala putus obat (penghentian tiba2) → iritable, bingung, gelisah, insomnia, tremor, keringat dingin, palpitasi

Dosis • Amitriptilin 3 x 25mg (tergantung derajat depresi) • Fluoxetin 1 x 20mg (pagi) • Sertralin 1 x 50mg (pagi)

Dosis • Alprazolam mulai dari 0,25-1mg (frekuensi pemberian sesuai dengan kasus) • Diazepam mulai dari 2-5mg (frekuensi pemberian sesuai dengan kasus) • Lorazepam mulai dari 0,5-1mg (frekuensi pemberian sesuai dengan kasus)

ANTI DEPRESSAN • Anti depresi Trisiklik : Amytriptilin • Anti depresi Tetrasiklik : Maprotiline • Anti depresi SSRI : Fluoxetin, Sertralin

Efek Samping • Disfungsi seksual • Perpanjangan Q interval, retensi urin, gloukoma, mulut kering → amitriptilin • Mual → SSRI

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 46

ANTI MANIA • Mania akut : Haloperidol,carbamazepine, asam valproat, asam divalproat

• Profilaksis mania

: Lithium carbonate

Efek Samping • • • • •

Mulut kering Mual, muntah Diare Kelemahan otot Peningkatan berat badan

Dosis • Lithium carbonate : 2 x 500mg (sediaan yg ada 400mg) Catatan : perlu dilakukan pemeriksaan kadar serum Lithium & fungsi ginjal

• As. Divalproat : 2 x 250-500mg

ANTI INSOMNIA • Initial insomnia → gol. Benzodiazepin • Delayed insomnia → gol antidepresan trisiklik & tetrasiklik • Broken insomnia → gol. phenobarbital atau gol. Benzodiazepin (long acting) Dosis tunggal 15- 30 menit sebelum tidur

EFEK SAMPING • Ketergantungan • Supresi SSP • Penggunaan lama anti insomnia gol.benzodiazepine → “rage reaction” (perilaku penyerang & ganas)

ANTI OBSESIF KOMPULSIF • Obat acuan : Clomipramine Dosis : 75-200 mg

• Obat lain : anti depressan gol. SSRI Efek samping = efek anti depressan

MATERI KKD - 6 (Sesi VI-b): PENATALAKSANAAN PSIKIATRIK-2 PSIKOTERAPI Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 47

DEFINISI

PSIKOTERAPI dr. Hartanto Gondho Yoewono, Sp.KJ(K)

TUJUAN • Menghilangkan, mengubah, menghambat gejala-gejala & penderitaan akibat penyakit • Cara verbal bertujuan menghibur, membujuk, mengajak, menasehati, mengajari, berdoa, memodifikasi, hingga memanipulasi pikiran emosi & perilaku yg meyimpan

• Psikoterapi adalah salah satu bentuk terapi dalam bidang kedokteran, khususnya Psikiatri yang ditujukan terhadap problem mental emosional & kepribadian secara percakapan (verbal) & observasi • Psikoterapi adalah segala cara pendekatan psikologis u/mengendalikan “menormalkan” kembali fungsi mental & emosional serta perilaku seseorang atau kelompok orang yg menyimpang dari “kenormalan” masyarakat & budayanya

JENIS PSIKOTERAPI 1. Menurut “dalam/tingkat kesadaran” 2. Berdasarkan jumlah peserta pasien 3. Berdasarkan ada/tanpa kelengkapan alat tambahan

• Intinya memacu akal sehat & kepercayaan diri yg berujung kepada meringankan tekanan & penderitaan kelainan mental-emosionalperilaku sampai taraf penyembuhan dengan cara pengenalan diri & penguatan daya penanggulangan (coping)

1. Menurut “dalam/tingkat kesadaran” A. Superfisial – Supersisial : hanya bekerja di permukaan saja. Sifatnya sederhana, mudah, tidak menyentuh alam sadar sehingga masih dalam sadar optimal •

Psikoterapi suportif, sugesti, persuasi, ventilasi/katarsis, reassurance/penjaminan kembali

– Reedukatif : mengubah pola perilaku sehingga terbentuk pola perilaku yg baru yg lebih menguntungkan. Caranya memahami konflik yg berada di alam sadar •

B. Deep Psychotherapy / Psikoterapi “Dalam” – Sifatnya kompleks, sulit, bekerja di alam bawah sadar-nirsadar & peristiwa yg direpresi ke alam bawah sadar – Disebut juga Psikoterapi Rekonstruktif / Psikoterapi generik-dinamik • Psikoanalisa Freud, Psikoanalisa NonFreudian, Psikoterapi berorientasi Psiko-Analisa

Terapi sikap (attitude therapy), terapi hubungan (relationship therapy), terapi keluarga, psikodrama, dll

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 48

2. Berdasarkan jumlah peserta pasien • Individual Psychotherapy • Group Psychotherapy (6-8 peserta)

3. Berdasarkan ada/tanpa kelengkapan alat tambahan • Segera / spontan dapat dilakukan psikoterapi • Dibutuhkan peralatan tambahan u/memulai psikoterapi (Injeksi Sodium Pentotal)

5. Penjaminan Kembali/Reassurance : diberikan komentar & kritikan membangun bahwa pasien dapat mengatasi masalah kehidupan/pekerjaan 6. Bimbingan : memberi nasehat sederhana biasanya masalah kesehatan, komunikasi, pekerjaan & lain-lain 7. Peyuluhan/Konseling : membantu pasien mengerti dirinya dengan lebih baik u/dapat berhasil dalam pekerjaan, pernikahan, sekolah. 8. Hipnoterapi/Narkoterapi : hipnotisir mempunyai wibawa kuat terhadap pasien tersebut-sugesti-keadaan trans ringan sampai dalam

• Terapi Relaksasi Efek dari model ini didapatkan pengenduran otot, penurunan tekanan darah, nadi, frekuensi pernapasan & menjadi lebih tenang

• Lazarus menggunakan model pernapasan & sugesti • Terapi relaksasi tidak boleh digunakan terhadap pasien dgn : – Asma bronkial (penurunan aktivitas simpatik menimbulkan resistensi jalan napas) – Gangguan psikotik akut – Depresi agitatif

Psikoterapi yg wajib dilakukan oleh semua dokter adalah yg superfisial 1. Suportif : memberi support 2. Sugesti : secara langsung atau tidak langsung membangkitkan kepercayaan diri akan berhasil 3. Ventilasi/Katarsis : membiarkan pasien mengeluarkan isi hatinya & melampiaskan kekesalannya 4 . Persuasi : memberi penerangan tentang terjadinya, efek samping dari gejala yg diungkap atau diobservasi

Ada yg menggolongkan • Terapi Perilaku • Terapi Kerja • Terapi Bermain • Terapi Musik • Terapi Drama →Sebagai turunan dari psikoterapi yg sifatnya verbal observasional

Cognitive Behavior Therapy (CBT) • CBT adalah salah satu model teknik psikoterapi yg dirancang u/memodifikasi pandangan yg keliru & proses informasi yg salah (disfunctional beliefs and faulty information processing) • Rangkaianpemikiran(negative cognitive triad) & konsep maladaptifygmemangdidasari adanya loss, defeat, failure pd diripasien– kemudianatas bimbinganadaarahan terapis– dilakukanidentifikasi, evaluasi, dibawake pemahamanyglebihrealitas, selanjutnya dilakukan modifikasipemahaman& cara pikirygmenyimpang& kurangefektif menjadilebihrealitas& optimal

MATERI KKD - 6 (Sesi VI a-b): EVALUASI PENATALAKSANAAN PSIKOFARMAKA dan PSIKOTERAPI

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 49

PSIKOFARMAKA Jenis Psikofarmaka yang dipilih

Penjelasan indikasi dan tujuan terapi yang diberikan

Penjelasan cara pemberian obat dan Penjelasan efek samping obat yang mungkin terjadi Penulisan/ pembuatan resep obat

PSIKOFARMAKA Menjelaskan arah dan tujuan terapi secara singkat, jelas dan tegas (informatif/ edukatif). Memotivasi pasien agar mau menerima terapi. Meyakinkan pasien bahwa terapis mengerti keluhan pasien dan mampu membantu pasien. Membantu pasien mengurangi keluhan, misal: cara latihan nafas/ relaksasi, memberi opsi dan konsekuensi solusi problem sesuai indikasi. Pelaksanaan teknik atau prosedur jenis Psikoterapi utama yang dipilih Menjelaskan arah dan tujuan terapi secara singkat, jelas dan tegas (informatif/ edukatif).

Contoh Resep Obat

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 50

MATERI KKD - 6 (Sesi VI a-b): LATIHAN TENTAMEN PSIKOFARMAKA dan PSIKOTERAPI

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 51

TIPE SOAL: A/B-4

LATIHAN TENTAMEN - 4 g Untuk

Pasien Perempuan

MAHASISWA

LATIHAN PSIKOFARMAKA & PSIKOTERAPI Instruksi : 1. 2. 3. 4.

5. 6. 7. 8. 9. 10.

Anda adalah dokter Puskesmas. Anda tak perlu mewawancarai pasien untuk menegakkan diagnosis, cukup membaca skenario kasus vignette di bawah ini selama ± 2 menit. Lalu tentukan dan sebutkan diagnosis kasus tersebut di depan penguji ! Sebutkan satu jenis obat pilihan utama (psikofarmaka) untuk kasus tersebut (dosis, sediaan, cara pemakaian obat)! Anda diminta membuat tulisan resep obat yang dipilih, dan menyerahkannya kepada penguji. Jelaskan kepada pasien indikasi obat (psikofarmaka) yang akan diberikan ! Jelaskan kepada pasien efek samping obat tersebut yang mungkin terjadi ! Jelaskan kepada pasien tujuan terapi non obat (psikoterapi) yang akan diberikan ! Bantulah pasien mengurangi keluhannya saat itu (sesuai indikasi), misal: cara latihan nafas/relaksasi atau memberi opsi dan konsekuensi solusi problem (problem solving). Lakukanlah hubungan terapeutik yang baik terhadap pasien dengan tetap menjunjung sikap profesionalisme selaku terapis. Manfaatkanlah waktu yang disediakan dengan baik, total = 10 menit.

Kasus Vignette :

Ny. Anggrek, 35 tahun datang dengan keluhan perubahan tingkah laku sejak 6 bulan ini. Pasien sering marah-marah, mengamuk tanpa sebab yang jelas, mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitar, berbicara dan tertawa sendiri, meyakini ada orang yang bermaksud jahat. Bicara pasien sukar dimengerti. Hasil pemeriksaan fisik (dokter) sebelumnya normal, kecuali menderita tekanana darah rendah, disarankan berobat ke bagian Psikiatri. Kondisi ekonomi kurang. Ny. Anggrek: Psikofarmaka: Berilah Obat Antipsikotik Tipikal/ Anti-Psikotik Generasi-I (APG-I) yang aman untuk hipotensinya dengan inisial nama generik “H”.

MATERI KKD - 6 (Sesi VI a-b): LATIHAN TENTAMEN PSIKOFARMAKA dan PSIKOTERAPI

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 52

TIPE SOAL: A/B-4

LATIHAN TENTAMEN - 4 g Untuk

Pasien Laki-laki

MAHASISWA

LATIHAN PSIKOFARMAKA & PSIKOTERAPI Instruksi : 1. 2. 3. 4.

5. 6. 7. 8. 9. 10.

Anda adalah dokter Puskesmas. Anda tak perlu mewawancarai pasien untuk menegakkan diagnosis, cukup membaca skenario kasus vignette di bawah ini selama ± 2 menit. Lalu tentukan dan sebutkan diagnosis kasus tersebut di depan penguji ! Sebutkan satu jenis obat pilihan utama (psikofarmaka) untuk kasus tersebut (dosis, sediaan, cara pemakaian obat)! Anda diminta membuat tulisan resep obat yang dipilih, dan menyerahkannya kepada penguji. Jelaskan kepada pasien indikasi obat (psikofarmaka) yang akan diberikan ! Jelaskan kepada pasien efek samping obat tersebut yang mungkin terjadi ! Jelaskan kepada pasien tujuan terapi non obat (psikoterapi) yang akan diberikan ! Bantulah pasien mengurangi keluhannya saat itu (sesuai indikasi), misal: cara latihan nafas/relaksasi atau memberi opsi dan konsekuensi solusi problem (problem solving). Lakukanlah hubungan terapeutik yang baik terhadap pasien dengan tetap menjunjung sikap profesionalisme selaku terapis. Manfaatkanlah waktu yang disediakan dengan baik, total = 10 menit.

Kasus Vignette :

Tn. Bintang, 35 tahun datang dengan keluhan tidur yang terjadi sejak 2 minggu ini. Pasien merasa sedih, kecewa sejak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), dengan dampak pada perekonomian keluarga yang semakin terpuruk. Sukar memulai tidur, sering terbangun malam hari tanpa mimpi buruk. Kondisi makin parah ketika bangun pagi hari - badan terasa lemah, kurang semangat, tapi tak ada pikiran bunuh diri. Sebelumnya tak pernah mengalami hal seperti ini. Hasil pemeriksaan fisik (jantung) normal, disarankan ke bagian Psikiatri. Kondisi ekonomi kurang. Tn. Bintang: Psikofarmaka: Berilah Obat Antidepresi dengan inisial nama generik “A” yang aman bagi pasien dengan kondisi fisik terutama jantung tanpa kelainan.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 53

MATERI KKD - 7 (Sesi VII a-b): TENTAMEN Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 54

PSIKOFARMAKA dan PSIKOTERAPI

TIPE SOAL: B-4

TENTAMEN - 4 g Untuk

Pasien Laki-laki

MAHASISWA

LATIHAN PSIKOFARMAKA & PSIKOTERAPI Instruksi :

1. 2. 3. 4.

5. 6. 7. 8. 9. 10.

Anda adalah dokter Puskesmas. Anda tak perlu mewawancarai pasien untuk menegakkan diagnosis, cukup membaca skenario kasus vignette di bawah ini selama ± 2 menit. Lalu tentukan dan sebutkan diagnosis kasus tersebut di depan penguji ! Sebutkan satu jenis obat pilihan utama (psikofarmaka) untuk kasus tersebut (dosis, sediaan, cara pemakaian obat)! Anda diminta membuat tulisan resep obat yang dipilih, dan menyerahkannya kepada penguji. Jelaskan kepada pasien indikasi obat (psikofarmaka) yang akan diberikan ! Jelaskan kepada pasien efek samping obat tersebut yang mungkin terjadi ! Jelaskan kepada pasien tujuan terapi non obat (psikoterapi) yang akan diberikan ! Bantulah pasien mengurangi keluhannya saat itu (sesuai indikasi), misal: cara latihan nafas/relaksasi atau memberi opsi dan konsekuensi solusi problem (problem solving). Lakukanlah hubungan terapeutik yang baik terhadap pasien dengan tetap menjunjung sikap profesionalisme selaku terapis. Manfaatkanlah waktu yang disediakan dengan baik, total = 10 menit.

Kasus Vignette :

Tn. .....

MATERI KKD - 7 (Sesi VII-c): Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 55

RANGKUMAN KKD MODUL PSIKIATRI (LATIHAN OSCE PSIKIATRIK / UJIAN KKD Mo-PSI) Materi keterampilan Pelatihan: Materi ajar yang diberikan menyangkut topik-topik bahasan sebelumnya atau rangkuman sesi I–VI, dan sebagai persiapan menghadapi OSCE Mo-PSI (sesi VIII). Strategi ujian OSCE Psikiatrik sebagai materi ajar untuk mahasiswa: a. Pelajari skenario kasus dengan hierarki diagnostik (Blok F0-6 kasus dewasa; Blok 7-9 kasus anak /remaja), dan menetapkan diagnosis kerja. b. Diawali dengan melakukan anamnesis tentang keluhan utama, diikuti gejala (lain/ penyerta) dan observasi tanda yang sesuai kriteria diagnostik untuk perkiraan diagnosisnya dan menyingkirkan yang lain/ diagnosis banding agar memperoleh kepastian diagnosis. c. Pemeriksaan status mental terkandung dalam anamnesis tersebut. Presentasi hasil pemeriksaan status mental hanya pada ranah-ranah yang memiliki relevansi erat dengan diagnosis/ diagnosis banding. d. Melaporkan diagnosis (Axis I) dan diagnosis banding kepada penguji dan/ atau menjelaskan kepada pasien tentang gangguan yang dialaminya. Pada saat itu dapat pula menyebutkan kepada penguji terapi yang akan diberikan. e. Pemberian psikofarmaka (tanpa resep) dan psikoterapi yang tepat kepada pasien. f. Sejak awal memasuki ruang ujian, mahasiswa menunjukkan rapport yang baik dan bersikap profesional.

CONTOH BAHASAN KASUS Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 56

SKENARIO KASUS : Identitas: Tn. Didi, 35 tahun, Betawi, agama Islam, suku Jawa, pendidikan SLTA (tamat), pegawai swasta, status menikah, tinggal di Tomang, Jakarta Barat. Keluhan Utama: Mendengar suara-suara tanpa ada orang yang berbicara di sekitarnya sejak dua bulan yang lalu dan belakangan sering merasa sedih.

1. Analisis Skenario Kasus:  Sebagai persiapan untuk menyusun wawancara terhadap pasien.  Bacalah skenario kasus (± 2 menit) sekaligus menganalisis kasus untuk memperkirakan

diagnosis pasien hingga dapat melakukan anamnesis/ wawancara psikiatrik dengan baik. a. Keluhan utama pasien misalnya mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya  Psikosis (Organik / Non-organik ?). b. Keluhan utama lainnya yaitu adanya perasaan sedih yang belakangan timbul  kemungkinan D/ Blok F3 : Mood Disorder / Ggn Suasana Perasaan/ Ggn Afektif (D/. Major Depresif Disorder (MDD)?, Ggn Bipolar I episode depresif ?) (Distimia/ Neurosis depresif tak penuhi onset harus ≥ 2 tahun dan pada pasien ini terdapat gejala psikotik). c. Hasil pemeriksaan fisik normal  Psikosis Non-organik (D/. Blok F2): (Skizofrenia?, Ggn Skizofreniform?, Ggn Waham/ Delusional disorder?, Ggn Psikotik Akut- Sementara/ Psikosis Reaktif Singkat/ Brief Psychotic Disorder?, Ggn Skizoafektif ? ). d. Gangguan psikotik dengan mood yang menonjol  tak memenuhi untuk D/. :  Skizofrenia (onset/ durasi gangguan pasien baru 2 bulan).  Gangguan Skizofreniform (walau onset/ durasi memenuhi > 1bulan / < 6 bulan).  Brief Psychotic Disorder (onset harus < 1 bulan).  Gangguan Waham (onset memenuhi minimal 1 bulan, walau tanpa waham bizarre, namun pasien alami halusinasi auditorik yang tak boleh ada pada gangguan waham). e. Pasien mengalami gangguan mood (depresi) yang menonjol, namun tanpa data lainnya, diasumsikan pasien tidak memenuhi Epsiode Depresif, namun ada halusinasi (psikosis)  tak penuhi D/. F3 : Major Depresif Disorder (MDD) taraf berat dengan ciri psikotik. f. Pasien baru pertama kali alami gangguan ini dengan asumsi pasien tidak pernah mengalami episode manik, namun terdapat halusinasi/ gambaran psikotik  tidak memenuhi D/. F3: Gangguan Bipolar I kini episode depresif dengan ciri psikotik. g. Keluhan utama diawali dengan gejala psikosis/ mirip Skizofrenia dan belakangan timbul perasaan sedih (mood depresif/ hipotim) seperti pada gangguan Afektik  Skizofrenia + Afektif  kemungkinan D/. F2 : GANGGUAN SKIZOAFEKTIF Dengan Tipe Depresif. h. Data lain yang belum diperoleh  dikembangkan dalam anamnesis.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 57

2. Wawancara Psikiatrik:  (ketika berada dalam ruang pemeriksaan – wawancara ± 5 menit)  Hasil wawancara yang sesuai kriteria diagnostik kasus akan menysun Status Mental dan

penegakkan Diagnosis/ Diagnosis Banding, sehingga mampu memberi terapi yang tepat. a. Ingatlah lakukan wawancara dengan membina rapport yang baik terhadap pasien. b. Pertama-tama lakukan anamnesis identitas pasien yang sangat relevan, seperti nama pasien: misal Tn. Didi, usia 35 tahun. Untuk menghemat waktu, sebaiknya langsung menyebut nama pasien Tn. Didi, dan perkenalkan saya Dr....... (lihat cuplikan wawancara). Usia juga tak perlu ditanyakan, data dapat dilihat pada lembar instruksi untuk mahasiswa). Data identitas lainnya tak perlu ditanyakan. c. Pertanyaan pertama pada anamnesis adalah keluhan utama. d. Selanjutnya anamnesis diagnosis banding: o Anamnesis DD/. dimulai dengan blok yang sama dari D/ yang diperkirakan. o Urutan pertanyaan fleksibel tergantung arus wawancara dan ingatlah lakukan anamnesis yang benar-benar relevan berhubung adanya keterbatasan waktu. o Pada D/. Blok F2 yang memenuhi hanya Gangguan Skizoafektif, artinya gangguan lain blok ini tak perlu ditanyakan. Lanjutkan anamnesis DD/ Blok F0 (GMO), F1 (Napza). Dapat pula dimulai pada Blok F3 (Major Depresif Disorder/ taraf berat dengan ciri psikotik dan Gangguan Bipolar I episode depresif dengan ciri psikotik), dilanjutkan DD/. F0 dan F1 lalu F2 (Gangguan Skizoafektif). o

Uraian: Diagnosis banding :

 Psikosis Organik / Gangguan Mental Organik – GMO  DD/. Blok F0. o ”Apakah pasien pernah alami penyakit yang serius atau kecelakaan/ trauma berat mengenai kepala ?” o Bila D/. Blok F0 tidak memenuhi, maka langsung bertanya untuk D/. Blok F1.  Psikosis/ Gangguan Mental Perilaku Akibat Zat  DD/. Blok F1. o ”Apakah pasien merokok, mengkonsumsi kopi/ minuman berenergi/ beralkohol atau pernah ditawari seperti narkoba yang tentunya dapat mempengaruhi keluhan yang seperti dialami saat ini ?” o Bila D/. Blok F1 tidak memenuhi, maka langsung bertanya untuk D/. Blok F3.  Major Depresif Disorder taraf berat dengan ciri psikotik  Kriteria Episode Depresif Mayor  ”SIGEMCAPS” : durasi 2 minggu o S : sleep disorder (insomnia/ hipersomnia) o I : interest deficit (minat  / kesenangan  = anhedonia)  kriteria -2 o G : guilt (rasa bersalah yang tak sesuai/ berlebihan, rasa tak berarti/ berharga, putus asa, hingga waham nihilistik) o E : energy deficit (/ fatigue)  kriteria -3 o M : mood  (hipotim / terdepresi)  kriteria utama -1 o C : concentration deficit (/ kemampuan berpikir , keragu-raguan) o A : appetite disoder ( /   perubahan berat badan > 5% sebulan) o P : psychomotor  (retardasi) /  (agitasi) o S : suicide (ide / percobaan bunuh diri) Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 58

 Gangguan Bipolar I kini episode depresif dengan ciri psikotik :  Bipolar: Episode Depresif Mayor (lihat kriteria di atas) dan Episode Manik.  Kriteria utama Mania: Hiperthym/ Mood   suasana perasaan secara ab-normal dan persisten meningkat, ekspansif atau iritabel).  Mania berkisar antara Elasi (rasa gembira, senang, bahagia, kepuasan diri yang dalam); Euforia (elasi kuat, rasa gembira diluar batas); Eksaltasi (sangat meningkat dibanding euforia, keyakinan diri meningkat); hingga Ecstasy (kegembiraan yang luar biasa; kenikmatan yang sangat intens).  Kriteria Episode manik  ”DIGFAST” : durasi 1 minggu o D : distractibility (atensi mudah teralih dari stimulus yang tak adekuat) o I : indiscretion (keterlibatan berlebihan pada aktivitas yang menyenangkan, tapi berpotensi memiliki akibat menyakitkan; tak bijak/ tanpa memikirkan bahaya dikemudian hari) o G : grandiosity (harga diri membumbung, ide/ waham kebesaran, erotomania) o F : flight of ideas (lompat pikir) o A : activities increase (hiperaktivitas yang berorientasi tujuan) o S : sleep (kebutuhan tidur  / tak butuh tidur) o T : talkative (logore/ banyak bicara dari biasanya/ tekanan untuk terus bicara) 3. Presentasi Status Mental: (Sesuai format yang berlaku) 4. Diagnosis dan Diagnosis Banding: a. Diagnosis: GANGGUAN SKIZOAFEKTIF DENGAN TIPE DEPRESIF : Kriteria menurut DSM IV-TR: a) Periode penyakit tak terputus pada suatu waktu berupa episode depresi mayor/ episode manik/ episode campuran yang terjadi bersamaan dengan gejala yang memenuhi kriteria A Skizofrenia. - (Gejala karakteristik Skizofrenia: selama periode 1 bulan terdapat 2 / > gejala bermakna berikut ini: (1). Delusi/ waham; (2). Halusinasi; (3). Bicara terdisorganisasi/kacau – derailment/ inkoherensi; (4). Perilaku terdisorganisasi/kacau atau katatonik; (5). Gejala negatif – afek datar, alogia, avolition/ abulia, anhedonia, atensi defisit, apatis, asosialisasi/ social withdrawal). - (Episode Depresif terutama terdapat gejala mood terdepresi).

b) Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham/ halusinasi selama minimal 2 minggu tanpa mood yang menonjol. c) Gejala yang memenuhi kriteria episode mood timbul dalam porsi substansial pada total durasi periode aktif dan residual penyakit. d) Gangguan tak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (Blok F1) / kondisi medis umum (Blok F0).  Tipe Depresif (mencakup hanya episode depresif mayor).  Tipe Bipolar (episode manik/campuran atau manik/campuran + episode depresif mayor). b. Diagnosis Banding (paling mendekati): Gangguan Bipolar I kini episode depresif dengan ciri psikotik. 5. Penatalaksanaan Kasus: a. Terapi Obat (Psikofarmaka): Misal: Tab. Haloperidol 3 X 5 mg/ hari dan tab. Sertralin 1 x 50 mg/ hari. b. Terapi Non-Obat (Psikoterapi): Misal: Psikterapi Suportif. Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 59

MATERI KKD - 7 (Sesi VII-c): LATIHAN UJIAN OSCE PSIKIATRIK TIPE SOAL: A/B-5

Pasien Perempuan

Untuk

MAHASISWA/ PS / INSTRUKTUR

LATIHAN OSCE PSIKIATRIK /UJIAN KKD Mo-PSI 1. Instruksi Peserta Ujian (Mahasiswa)

SKENARIO KLINIK: Pasien datang dengan keluhan utama nyeri perut. Sejak setahun belakangan ini pasien sangat mengkuatirkan kondisi perutnya yang kemungkinan mengalami kanker. Tidak terdapat keluhan pada bagian tubuh lainnya. Pasien telah memeriksakan kesehatannya ke berbagai dokter/ rumah sakit dengan hasil normal dan tidak ditemukan proses keganasan. Tugas: Lakukan anamnesis/wawancara psikiatrik Lakukan pemeriksaan status mental dan presentasikan hasilnya Tentukan diagnosis (Axis I) dan diagnosis banding Sebutkan tatalaksana (psikofarmaka – tanpa resep obat dan psikoterapi) 5. Lakukan bina rapport dan tunjukkan sikap profesionalisme.

1. 2. 3. 4.

2. Instruksi Pasien Simulasi/ Standar (PS)

(Pasien datang bersama suami ke Poliklinik Umum R.S. Trisakti)

A. IDENTITAS PASIEN: Ny. Oci, 35 tahun, menikah, ibu pegawai swasta, Islam, Betawi, tamat SMA, tinggal di Tomang Jakarta Barat. B. RIWAYAT GANGGUAN PSIKIATRIK: 1. Keluhan Utama: Nyeri perut. 2. Riwayat Gangguan Sekarang: 1) Sejak setahun belakangan ini pasien sangat mengkuatirkan kondisi perutnya yang mungkin menderita kanker. 2) Hasil pemeriksaan secara lengkap selalu menunjukkan kondisi fisik yang normal, tanpa tanda-tanda keganasan. Walau demikian pasien masih terus kuatir terhadap kondisinya, dan hal itu membuat keluarga kesal dan akhirnya bersikap kurang peduli. 3) Tidak terdapat kekuatiran yang berlebihan pada bagian tubuh lainnya. 4) Keluhan fisik lain: tanpa problem tidur/ selera makan/ berat badan. Tanpa rasa lelah yang hebat/ lemah, pucat/ kurang darah, sesak, pusing, dsb.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 60

5) Tanpa hambatan konsentrasi/ daya ingat. Juga tidak ada pikiran

tentang masa depan yang suram, terlebih kematian. 6) Kekuatiran dirinya mengalami kanker tidak sampai pada taraf pemikiran atau keyakinan yang salah bahwa ia benar-benar telah mengidap penyakit parah (kanker). 7) Tidak berpikir ada pengaruh diluar batas manusia telah terjadi keanehan yang tak lazim pada perut-ususnya/ tubuh/ lingkungan atau kekuatan supranatural/ diluar kendali/ kecurigaan tanpa dasar. 8) Tidak ada riwayat mendengar suara-suara/ melihat/ mencium/ meraba tanpa objek atau pikiran tentang perubahan yang tak lazim pada tubuh/ lingkungan sekitar. 9) Wawasan/ kesadaran pasien terhadap gangguan yang dialami selama ini dianggap murni akibat penyakit fisik. Tidak berpikir ada orang lain/ sekitarnya sebagai penyebab. 10) Gangguan tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari. 3. Riwayat Gangguan Dahulu: a. Riwayat Psikiatrik: Belum pernah mengalami gangguan seperti sekarang ini. b. Riwayat Kondisi Medis Umum: Pasien tidak pernah mengidap penyakit serius (radang usus besar/ gangguan cerna lain). Pasien tak pernah mengalami trauma kepala/ penyakit yang serius. Tanpa riwayat keluarga dengan tumor/ kanker. c. Riwayat Penggunaan Zat/ Medikasi: Pasien tidak pernah menggunakan napza atau tidak sedang mengkonsumsi obat/ medikasi, merokok, atau minum kopi. C. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI, KELUARGA, PERNIKAHAN, LINGKUNGAN/ SOSIAL EKONOMI: 3. Tata Letak Station dan Kebutuhan Peralatan

1 meja-3 kursi-ATK

(Setting: Poliklinik Umum R.S. Trisakti)

4. Penulis 5. Referensi

dr. Agnes TWR, Sp.KJ dan dr. Dian T. Pagita, Sp.KJ - Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry, 11th ed, 2015. - PPDGJ III, Depkes RI, 1993. - Materi kuliah Modul Psikiatri.

MATERI KKD - 7 (Sesi VII-c): EVALUASI Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 61

LATIHAN OSCE PSIKIATRIK / UJIAN KKD Mo-PSI

RUBRIK PENILAIAN OSCE MODUL PSIKIATRI

No

Kompetensi

Rentang Nilai 0 – 3

Bobot Niali

Anamnesis (Wawancara Psikiatrik)

Mahasiswa melakukan anamnesis berikut ini secara lengkap dan sistematis: Keluhan Utama, Riwayat Gangguan Sekarang, dan Riwayat Gangguan Dahulu

3

2.

Pemeriksaan dan Presentasi Status Mental

Mahasiswa melakukan dan mempresentasikan hasil pemeriksaan status mental(*) secara lengkap, sistematis dan hampir seluruh komponen disebut secara benar, sesuai dengan psikopatologi pasien. Komponen penilaian Status Mental (*) :

2

3.

Penegakkan Diagnosis (Axis-I sesuai DSM IV) dan Diagnosis Banding

Mahasiswa menetapkan diagnosis dan diagnosis banding yang sesuai, tepat dan benar pada gangguan berikut ini:

Tatalaksana Terapi Psikofarmaka dan Psikoterapi

Mahasiswa menyebutkan tatalaksana:  Psikofarmaka: (nama obat yang sesuai), dengan menjelaskan tujuan terapi dan indikasi obat yang dipilih, menjelaskan cara mengonsumsi obat yang akan diberikan, menjelaskan efek samping obat yang mungkin terjadi)  Psikoterapi: (jenis terapi yang sesuai), dengan memotivasi pasien agar mau menerima terapi, menjelaskan tujuan terapi secara singkat, jelas dan tegas meyakinkan pasien bahwa terapis mengerti keluhan pasien dan mampu membantu pasien, derta teknik/ prosedur yang benar

1

Komunikasi/ Edukasi (Bina rapport) dan Perilaku Profesional

Mahasiswa melakukan berikut ini:  Bina Rapport : membina hubungan terapeutik yang baik.  Wawancara/ Anamnesis: secara sistematis dan lengkap.  Sikap profesional selaku terapis : terkesan sangat terampil dan profesional

2

1.

4.

5.

2

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 62

MATERI KKD - 8 (Sesi VIII): UJIAN KKD Mo-PSI (OSCE PSIKIATRIK) Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 63

TIPE SOAL: A-5

Pasien Perempuan

Untuk

MAHASISWA/ PS / INSTRUKTUR

UJIAN KKD Mo-PSI (OSCE PSIKIATRIK) 1. Instruksi Peserta Ujian (Mahasiswa)

2. Instruksi Pasien Simulasi/ Standar (PS)

(Pasien datang bersama suami ke Poliklinik Umum R.S. Trisakti)

3. Tata Letak Station dan Kebutuhan Peralatan

SKENARIO KLINIK: Tugas: 1. Lakukan anamnesis/wawancara psikiatrik 2. Lakukan pemeriksaan status mental dan presentasikan hasilnya 3. Tentukan diagnosis (Axis I) dan diagnosis banding 4. Sebutkan tatalaksana (psikofarmaka – tanpa resep obat dan psikoterapi) 5. Lakukan bina rapport dan tunjukkan sikap profesionalisme. A. IDENTITAS PASIEN: B. RIWAYAT GANGGUAN PSIKIATRIK: 1. Keluhan Utama: 2. Riwayat Gangguan Sekarang: 3. Riwayat Gangguan Dahulu: a. Riwayat Psikiatrik: b. Riwayat Kondisi Medis Umum:. c. Riwayat Penggunaan Zat/ Medikasi: C. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI, KELUARGA, PERNIKAHAN, LINGKUNGAN/ SOSIAL EKONOMI: D. PERAN YANG HARUS DILAKUKAN PS: a. Peran Umum: b. Peran Khusus: 1 meja-3 kursi-ATK

(Setting: Poliklinik Umum R.S. Trisakti)

4. Penulis 5. Referensi

dr. Agnes TWR, Sp.KJ dan dr. Dian T. Pagita, Sp.KJ - Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry, 11th ed, 2015. - PPDGJ III, Depkes RI, 1993. - Materi kuliah Modul Psikiatri.

EVALUASI AKHIR Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 64

KKD MODUL PSIKIATRI No. 1.

2.

3.

4.

5.

BIDANG KOMPETENSI

BOBOT

NILAI

20 %

........

15 %

........

20 %

........

15 %

........

Pemeriksaan Psikiatrik-1 (Anamnesis/ Wawancara Psikiatrik) Pemeriksaan Psikiatrik-2 (Riwayat Psikiatrik) Pemeriksaan Psikiatrik-3 (Status Mental) Penatalaksanaan Psikiatrik (Psikofarmaka dan Psikoterapi) Ujian (Latihan OSCE Psikiatrik)

30 %

........

TOTAL NILAI AKHIR KKD MODUL PSIKIATRI (Nilai Kelulusan: ≥ 80)

........

MAHASISWA Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 65

MATERI KETERAMPILAN KLINIK DASAR (KKD)

MODUL PSIKIATRI

Tahun 2016

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2016 | 66

Related Documents

Materi
August 2019 84
Materi
December 2019 69
Materi
June 2020 39
Materi
June 2020 53
Materi Phbs.docx
October 2019 15
Materi Kbi.docx
June 2020 5

More Documents from "Tria Maya"