ANEMIA DEFISIENSI BESI No. Dokumen : SOP
No. Revisi
:
Tanggal Terbit : Halaman
:1/2
UPT PUSKESMAS DAGO 1. Pengertian
2. Tujuan
dr. Wiwit Yuliawati Enden Wulung NIP. 198507072011012012
Anemia defisiensi besi merupakan penurunan jumlah massa eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah cukup ke jaringan perifer yang diakibatkan kurangnya zat besi. Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan yang tepat pada pasien anemia defisiensi besi.
3. Kebijakan
Keputusan
Kepala
UPT
Puskesmas
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqtentang
Dago
Kebijakan
Nomor
Pelayanan
Klinis di Puskesmas Dago. 4. Referensi
Permenkes No 5 Tahun 2014 tentang Panduan Klinis tentang Panduan Praktik Bagi Dokter Di Fasilitas Kesehatan Primer.
5. Prosedur
1. Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut 2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien Anamnesa Menanyakan penglihatan
apakah
ada
lemah,
berkunang-kunang,
lesu,
letih,
pusing,
lelah, telinga
berdenging, penurunan konsentrasi, sesak nafas Menggali informasi seputar faktor risiko, antara lain: ibu hamil, remaja putri, status gizi kurang, faktor ekonomi kurang, infeksi kronik, vegetarian Pemeriksaan Fisik Gejala umum a. Pucat dapat terlihat pada: konjungtiva, mukosa mulut, telapak tangan, dan jaringan di bawah kuku b. Gejala anemia defisiensi besi
c. Disfagia d. Atrofi papil lidah e. Stomatitis angularis f. Koilonikia Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah: hemoglobin (Hb) 3. Diagnosis Anemia defisiensi besi 4. Terapi Anemia dikoreksi peroral: 3 – 4x sehari dengan besi elemental 50 – 65 mg 1. Sulfas ferrosus 3 x 1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi elemental, 195; 39). 5. Konseling dan Edukasi Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga tentang
perjalanan
penyakit
dan
tata
laksananya,
sehingga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta meningkatkan kualitas hidup pasien Pasien
diinformasikan
mengenai
efek
samping
obat
berupa mual, muntah, heartburn, konstipasi, diare, serta BAB kehitaman Bila
terdapat
efek
samping
obat
maka
segera
ke
pelayanan kesehatan 6. Kriteria Rujukan a. Anemia tanpa gejala dengan kadar Hb < 8 g/dL b. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb < 7 g/dL) c. Anemia
aplastik,
anemia
hemolitik
dan
anemia
megaloblastik d. Jika didapatkan kegawatan (misal perdarahan aktif atau distres pernafasan) 7. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan
diagnose ke rekam medic 8. Petugas menulis jenis pengobatan ke rekam medic. 9. Petugas menyerahkan resep ke pasien 10. Petugas menulis diagnose pasien ke buku register.
2/5
6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang
Semua tindakan tertuang dalam rekam medis
perlu diperhatikan 8. Unit Terkait
Semua Unit UPT Puskesmas Dago
9. Dokumen
Rekam medis
Terkait 10. Rekaman historis
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan
perubahan
3/5
ANEMIA DEFISIENSI BESI No. Dokumen :
DAFTAR TILIK
No. Revisi
:
Tanggal Terbit : Halaman
Nama Petugas Jabatan Tgl. Pelaksanaan
:4/2
: : :
NO
KEGIATAN
YA
1
Petugas memanggil pasien sesuai urutan.
2
Petugas mencocokkan identitas pasien dengan
TIDAK
TIDAK BERLAKU
rekam medis pasien. 3
Petugas menggali informasi tentang riwayat penyakitnya.
4
Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
5
Petugas menegakkan diagnosa.
6
Petugas memberi resep obat anemia defisiensi besi yang ada di puskesmas dengan dosis yang disesuaikan
7
Memberikan
pengertian
kepada
pasien
dan
keluarga tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga meningkatkan kesadaran dan
kepatuhan
dalam
berobat
serta
meningkatkan kualitas hidup pasien Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat berupa mual, muntah, heartburn, konstipasi, diare, serta BAB kehitaman Bila terdapat efek samping obat maka segera ke pelayanan kesehatan Mengedukasi
pasien
untuk
meningkatkan
konsumsi protein hewani, dan makanan lain yang
4/5
tinggi akan zat besi.
8
Petugas mencatat semua yang telah dilakukan dalam kartu status pasien.
Compliance Rate (CR) Rencana Tindak Lanjut
: :
% Bandung, …………………
Petugas Pelaksana Kegiatan
(................................)
Pelaksana /Auditor
(................................)
5/5