LAPORAN PRAKTEK PELAKSANAAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. D UMUR 22 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 31+3 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS JATISRONO I
Disusun Oleh :
ANIK WULANDARI P 27224016 201
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA 2017
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM KLINIK ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. D UMUR 22 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 31+3 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS JATISRONO I
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh : Anik Wulandari P 27224016 201 Program Studi DIV Kebidanan Alih Jenjang Dinkes Boyolali-Wonogiri
Tanggal Pelaksanaan
:
Januari 2017
Disetujui tanggal
:
2017
Dosen Pembimbing
( Sih Rini Handajani, M.Mid )
Pembimbing Lahan
Siti Romlah, S.ST
BAB I PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Sarwono P, 2003). Menurut Sarwono, 2002 kehamila119n melibatkan berbagai perubahan fisiologi antara lain perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, respirasi, sirkulasi, darah, metabolisme, taktus urinarus serta perubahan psikologis. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal namun kadang tidak sesuai yang diharapkan. Sulit diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Dengan pengawasan antenatal secara dini dapat diketahui kelainan yang menyertai kehamilan sehingga dapat dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester II, dan dua kali pada trimester III. Dalam pelayanan antenatal terdapat standar minimal termasuk “T7” (Timbang) berat badan, ukur (tekanan darah), ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi (tetanus Toxoid), TT lengkap, pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilannya, tes terhadap penyakit menular seksual, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester I (0-12 minggu), trimester II (12-28 minggu) dan trimester III (28-40 minggu). Komplikasi yang mungkin terjadi pada trimeser I adalah mual, muntah, yang berlebihan.
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Teori Menurut Kasus Kehamilan 1. Pengertian Kehamilan adalah pertemuan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (sperma). Kehamilan lamanya 280 hari atau 40 minggu ata 10 bulan (lunar month). Kehamilan yang berlangsung antara 23-36 minggu disebut kehamilan premature. Kehamilan yang berlangsung antara 3742 minggu disebut kehamilan matur. Sedangkan bila kehamilan terjadi lebih dari 34 minggu disebut post matur. Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari: a. Ovulasi atau pelepasan ovum b. Terjadi imigrasi sperma dan ovum c. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot d. Terjadi nidasi (implantasi pada uterus) e. Terjadi pembentukan plasenta f.
Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
2. Menurut usia kehamilan dibagi atas 3 triwulan (trimester) yaitu : a. Kehamilan trimester pertama : 0-12 minggu b. Kehamilan trimester kedua : 12-28 minggu c. Kehamilan trimester ketiga : 28-40 minggu (Muchtar, Rustam, Sinopsis Obstetri). 3. Tanda dan Gejala Kehamilan a. Tanda-tanda dugaan kehamilan 1) Aminorea (tidak dapat haid) Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) agar dapat ditaksir umur kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL) 2) Mual dan mutah (nausca dan vomiting) Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir trimester pertama karena terjadi pada pagi hari maka disebut “Morning Sickness”, dan bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis.
3) Ngidam (ingin makanan khusus) Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan trimester pertama. 4) Tidak tahan dengan bau-bauan 5) Pingsan (sinkope) Terjadi
gangguan
sirkulasi
kedaerah
kepala
(central)
menyebabkan iskemia saluran saraf pusat dan menimbulkan pingsan menghilang setelah 16 minggu. 6) Tidak ada selera makan (anoreksia) Hanya timbul pada trimester pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali. 7) Lelah (fatigue) 8) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan
alveoli
payudara,
kelenjar
motgomery terlihat
lebih
membesar. 9) Miksi sering Kandung kemih tertekan oleh tahim yang membesar, gejala ini akan hilang pada trimester kedua kehamilan dan pada trimester ketiga atau akhir, kehamilan akan muncul lagi karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin. 10) Konstipasi/Obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid 11) Pigmentasi kulit Karena pengaruh hormon kortikosteroid plasenta dijumpai dimuka (cloasma gravidarum) areola payudara, leher, dan dinding perut (linea nigra : grisea) 12) Apulis : hipertrofi dari papil gusi b. Tanda-tanda tidak pasti hamil Hamil 1) Perut membesar (pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan) 2) Uterus membesar (terjadi perubahan dalam bentuk besar, dan konsistensi dari rahim) 3) Tanda hegar (otot uterus lembek)
4) Tanda chadwick (serviks dan vagina menjadi kebiruan) 5) Broxton-Hick (kontraksi-kontraksi uterus bila dirangsang) 6) Teraba ballotement 7) Reaksi kehamilan positif c. Tanda-tanda pasti hamil 1) Terdengar DJJ pada umur kehamilan 18-20 minggu dan dapat di dengar dengan doppler pada umur kehamilan 12 minggu 2) Teraba bagian-bagian janin dengan pemeriksaan leopold 3) Pemeriksaan USG tampak janin 4) Pemeriksaan pergerakan janin (quickening), pada primi dapat dirasakan pada minggu ke 18-20 dan multi 16-20 minggu d. Diagnosis Banding Kehamilan 1) Hamil palsu (Pseudocyesis = kehamilan spurra) gejala hampir sama dengan kehamilan, bahkan wanit merasakan gerakan janin. Namun pada pemeriksaan uterus tidak membesar. Tandatanda kehamilan lain reaksi kehamilan negatif. 2) Mioma uteri : perut dan rahim membesar namun pada perabaan, rahim terasa padat, kadang kala berbenjol-benjol. Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya. 3) Kista ovari : perut membesar bahkan makin bertambah besar namun pada pemeriksaan dalam rahim teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negatif, tanda-tanda kehamilan negatif juga. 4) Kandung kemih penuh dan terjadi tetensi urin : pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing. 5) Hematometra : uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen imperforata, stenosis vagina atau serviks. 4. Tanda bahaya kehamilan a. Trimester I 1) Berat badan tidak bertambah (malnutrisi) 2) Keputihan yang berbau 3) Perdarahan pervaginam 4) Sakit kepala yang terus berlanjut 5) Demam >38,50C
b. Trimester II 1) Keletihan yang berlebihan 2) Depresi 3) Keputihan yang berbau 4) Pengeluaran cairan (selaput ketubat pecah) 5) Perdarahan pervaginam 6) Rasa nyeri hebat di abdomen 7) Nyeri epigastrium desertai dengan sakit kepala 8) Tekanan darah tinggi disertai edema 9) Pusing sampai kehilangan kesadaran 10) Demam >38,50C c. Trimester III 1)
Nyeri epigastrium desertai dengan sakit kepala
2) Tekanan darah tinggi disertai edema 3) Dysuria 4) Edema pada muka dan badan 5) Keletihan yang berlebihan 6) Depresi 7) Pengeluaran cairan (selaput ketubat pecah) sebelum waktunya 8) Keputihan yang berbau 9) Tidak ada gerakan janin 10) Rasa nyeri abdomen kuadran kanan bawah 5. Ketidaknyamanan selama kehamilan dan cara mengatasinya a. Trimester I 1) Sering buang air kecil (miksi) cara mengatasinya dengan mengosongkan kandung kemih saat terasa dorongan untuk kencing, perbanyak minum siang hari dan sedikit minum malam hari 2) Keputihan cara mengatasinya dengan memakai dalaman yang terbuat dari katun dan menjaga kebersihan 3) Kelelahan (fatizue) cara mengatasinya dengan istirahat sesuai kebutuhan
4) Rasa mual muntah cara mengatasinya dengan hindari faktor penyebab muaal muntah, makan biscuit sebelum bangun dari tempat tidur, makan sedikit tapi sering b. Trimester II 1) Keputihan cara mengatasinya dengan memakai dalaman yang terbuat dari katun dan menjaga kebersihan 2) Konstipasi cara mengatasinya dengantingakatkan inteks cairan serat , membiasakan buang air besar secara teratur, buang air besar setelah ada dorongan 3) Pusing cara mengatasinya dengan hindari berdiri terlalu lama, hindari berbaring dalam posiis terlentang 4) Odema dpenden cara mengatasinya dengan tinggikan kaki, lakukan senam 5) Gusi berdarah cara mengatasinya dengan berkumur dengan air hangat, memriksakan gigi secara teratur 6) Hemoroid cara mengatasinya dengan hindari konstipasi, makan makanan berserat 7) Susah tidur cara mengatasinya dengan guanakn teknik frelaksasi, minum minuman hangat sebelum tidur c. Trimester III 1)
Keputihan cara mengatasinya dengan memakai dalaman yang terbuat dari katun dan menjaga kebersihan
2) Konstipasi cara mengatasinya dengantingakatkan inteks cairan serat , membiasakan buang air besar secara teratur, buang air besar setelah ada dorongan 3) Pusing cara mengatasinya dengan hindari berdiri terlalu lama, hindari berbaring dalam posiis terlentang 4) Odema dependen cara mengatasinya dengan tinggikan kaki, lakukan senam 5) Gusi berdarah cara mengatasinya dengan berkumur dengan air hangat, memriksakan gigi secara teratur 6) Hemoroid cara mengatasinya dengan hindari konstipasi, makan makanan berserat
7) Susah tidur cara mengatasinya dengan guanakn teknik frelaksasi, minum minuman hangat sebelum tidur 8) Varises cara mengatasinya dengan tinggikan kaki ketika istirahat, jaga agar kaki tidak bersilang, istirahat dengan posisi miring ke kiri 6. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal 4 kali selama kehamilan dalam waktu : a. Trimester I : 1 x kunjungan (sebelum 14 minggu) b. Trimester II : 1x kunjungan (14-28 minggu) c. Trimester III : 2 x kunjungan (28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36) 7. Menentukan Umur Kehamilan dan BB Janin Dalam Kandungan a. Menghitung dari tanggal haid terakhir (HPHT) b. Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “Feeling Life” (Quckening) c. Menurut Spiegelberg : dengan jalan mengukur tinggu fundus uteri dari simpisis maka diperoleh tabel : 22-28 minggu
24-25 cm diatas simpisis
28 minggu
26,7 cm diatas simpisis
30 minggu
29,5-30 diatas simpisis
31+3 Minggu
29,5-30 diatas simpisis
34 minggu
31 cm diatas simpisis
36 minggu
32 cm diatas simpisis
38 minggu
33 cm diatas simpisis
40 inggu
37,7 diatas simpisis
B. Anemia Anemia adalah jumlah hemoglobin dalam darah kurang dari 12gr/100 ml (Prawiroharjo, 2006). Anemia adalah penyakit yang terjadi karena konsumsi zat besi (Fe) pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh (Notoatmodjo, 1997). 1. Anemia dalam kehamilan a. Definisi Anemia dalam kehamilan Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dengan kadar hemoglobin di
bawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5gr% pada trimester 2, nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil, terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2 (Saifuddin, 2006). Anemia dalam kehamilan adalah anemia kekurangan besi, jenis anemia yang pengobatannya mudah bahkan murah (Manuaba, 1998). Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang tidak diimbangi dengan jumlah plasma menyebabkan pengenceran darah. Plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita. Pertama – tama pengenceran itu meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, karena sebagai akibat hidremia cardiac output meningkat (Saifuddin, 2006). Kejadian anemia pada ibu hamil 1) Fisiologis Anemia defisiensi Fe disebabkan oleh beberapa hal antara lain hipervolemia yang terjadi saat kehamilan. Pada wanita hamil saat volume darah meningkat 1,5 liter. Peningkatan volume tersebut terutama terjadi peningkatan plasma bukan peningkatan jumlah sel eritrosit. Walaupun ada peningkatan jumlah eritrosit dalam sirkulasi yaitu 450 ml atau 33%, tetapi tidak seimbang dengan peningkatan volume plasma sehingga terjadi hemodilusi. Pada awalnya, volume plasma meningkat pesat dari usia gestasi 6 minggu, kemudian laju peningkatan melambat. Sementara eritrosit mulai meningkat pada trimester kedua dan lajunya memuncak pada trimester ketiga. Hipervolemia yang diinduksi oleh kehamilan mempunyai beberapa fungsi penting antara lain : mengisi ruang vaskular di uterus, jaringan pembuluh di payudara, otot, ginjal dan kulit. Hipervolemia juga mengurangi efek pengeluaran hemogloblin pada persalinan. Penurunan kekentalan darah memperkecil resistensi terhadap aliran sehingga kerja jantung untuk mendorong darah menjadi lebih ringan. Faktor lain dari penyebab defisiensi Fe adalah meningkatnya kebutuhan Fe ibu hamil. Kebutuhan ibu hamil akan zat besi sebesar 900 mgr Fe, pada trimester dua (puncaknya usia
kehamilan 32 sampai 34 minggu)
akan terjadi hemodilusi
(pengenceran darah) pada ibu hamil sehingga hemoglobin akan mengalami penurunan, mengakibatkan anemia kehamilan fisiologis (Budiarti, 2009). 2) Patologis Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester II kehamilan, dan maksimum terjadi pada trimester III dan meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron. b. Tanda dan gejala Menurut (Solihah, 2008 ; Saifuddin, 2006) Cepat lelah, lesu, mata berkunang, pusing, gampang pingsan, sesak nafas saat beraktivitas atau berolahraga berat, permukaan kulit dan wajah pucat, mual muntah lebih hebat dari hamil muda, jantung berdebar – debar. c. Klasifikasi anemia pada kehamilan Pemeriksaan hemoglobin secara rutin selama kehamilan merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi anemia. Pemeriksaan darah minimal 2 kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan III (Dep.Kes RI, 2002) Klasifikasi dalam kehamilan menurut (Prawiroharjo, 2006) 1) Anemia defiensi besi Anemia dalam kehamilan yang sering dijumpai ialah anemia akibat kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dalam makanan, karena gangguan reabsopsi, gangguan pecernaan, atau karena terlampau banyaknya besi yang keluar dari badan, misal pada perdarahan. 2) Anemia megaloblastik Anemia dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folik, jarang sekali karena defisiensi B12. Hal itu erat kaitanya dengan
defisiensi makanan. 3) Anemia hipoplastik Anemia pada wanita hamil dikarenakan sumsum tulang kurang mampu membuat sel – sel darah baru. 4) Anemia hemolitik Anemia disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pada pembuatannya. Klasifikasi menurut (Manuaba, 1998) Tidak Anemia : Hb 11 g r% Anemia ringan : Hb 9 - 10 gr % Anemia sedang : Hb 7 - 8 gr % Anemia berat : Hb < 7 gr % d. Pencegahan anemia pada ibu hamil Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian suplemen Fe dosis rendah 30 mg pada trimester III ibu hamil non anemik Hb ≥11 gr/dl, sedangkan untuk hamil dengan anemia defisiensi besi dapat diberikan suplemen sulfat 325 mg 1-2 kali sehari. Untuk yang disebabkan oleh defisiensi asam folat dapat diberikan asam folat 1 mg/hari atau untuk dosis pencegahan dapat diberikan 0,4 mg/hari. Dan bisa juga diberi vitamin B12 100-200 mcg/hari (Budiarti, 2009) Kepandaian dalam mengatur pola makan dengan mengkombinasikan menu makanan serta mengkonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C pada waktu makan bisa membuat tubuh terhindar dari anemia. Mengindari makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi yaitu kopi dan teh. Mengkonsumsi pangan lebih banyak dan beragam, contoh sayuran warna hijau, kacang – kacangan, protein hewani, terutama hati. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk, tomat, mangga dan lain – lain yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi (Mei, 2009). Penderita anemia ringan sebaiknya tidak menggunakan suplemen zat besi. Lebih cepat bila mengupayakan perbaikan menu makanan. Misalnya dengan konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang – kacangan (tahu, oncom, kedelai, kacang hijau, sayuran berwarna hijau, sayuran berwarna hijau tua (kangkung, bayam) dan buah – buahan (jeruk, jambu biji dan pisang). Selain itu
dibiasakan pula menambahkan substansi yang mendahulukan penyerapan zat besi sperti vitamin C, air jeruk, daging ayam dan ikan. Sebaliknya substansi penghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi patut dihindari (Anonim, 2003). e. Pengobatan anemia pada ibu hamil Bagi
penderita
anemia
karena kekurangan zat
besi,
sebaiknya
mengkonsumsi makanan yang mengadung zat besi seperti sayuran yang berwarna hijau tua yaitu bayam. Dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung kaya akan zat besi di imbangi dengan makanan yang dapat membantu penyerapan zat besi yaitu yang mengandung vitamin C seperti jeruk, tomat, mangga dan jambu. Sebab kandungan asam askorbat dalam vitamin C tersebut dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
BAB III TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. D UMUR 22 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 31+3 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS JATISRONO I
I. PENGKAJIAN Tanggal : 5 Januari 2017 Jam
: 09.00 WIB
A. IDENTITAS/BIODATA Nama
: Ny. D
Nama Suami
: Tn. F
Umur
: 22 tahun
Umur
: 22 tahun
Suku/Bangsa
: Jawa
Suku/Bangsa
: Jawa
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Mahasiswi
Pekerjaan
: Mahasiswa
Alamat
: Jatirejo Rt06/04, Jatisari, Jatisrono
B. DATA SUBJEKTIF 1. Alasan kunjungan saat ini : ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya 2. Keluhan sekarang : ibu mengatakan sakit jika tidur miring ke kanan dan mengeluh sering pusing 3. Riwayat Menstruasi a. Menarche : 15 tahun b. Lama
: 5-7 hari
c. Warna
: merah
d. Teratur/tidak: tidak teratur e. Siklus
: 25-35 hari
f.
: 3x/hari ganti pembalut
Jumlah
g. Keluhan
: tidak ada
4. Riwayat pernikahan a. Usia nikah
: 20 tahun
b. Lama pernikahan
: 2 bulan
c. Pernikahan ke
: 1 (satu)
5. Riwayat kehamilan saat ini : a. Hamil ke
: pertama
b. HPHT
: 29 Mei 2016
c. HPL
: 5 Maret 2017
d. Umur Kehamilan : 31+3 Minggu e. Kunjungan ANC f.
: 6 x, di BPM, pemeriksa bidan, Terapi FE
Status Imunisasi TT : 1. Caten bulan Desember 2014
g. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari) : Ibu mengatakan merasakan gerakan janin selama 24 jam: >10 kali 6. Riwayat kesehatan a.
Riwayat kesehatan sekarang Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit batuk yang lama, sesak nafas, darah tinggi, kencing manis, jatung, penyakit menular dan penyakit keturunan lainnya.
b. Riwayat kesehatan yang lalu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit batuk yang lama, sesak nafas, darah tinggi, kencing manis, jatung, penyakit menular dan penyakit keturunan lainnya. c. Riwayat kesehatan keluarga Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit batuk yang lama, sesak nafas, darah tinggi, kencing manis, jatung, penyakit menular dan penyakit keturunan lainnya. 7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu : BB (kg) No
Tgl
UK
Jenis persalinan
Penolong
JK
PB/LK/LD/LP/LL (cm)
1
Hamil ini
Komplikasi Ket Bayi
Ibu
8. Riwayat KB : Ibu mengatakan belum pernah menggunakan jenis kontrasepsi apapun No
Jenis KB
Tahun
Tahun
Lama
pasang
lepas
pakai
Ket
Alasan
9. Pola pemenuhan kebutuhan saat ini Kebutuhan Sebelum hamil
Keluhan Selama hamil
a. Nutrisi Makan makan 3x sehari porsi 2/3 Makan 3x sehari porsi ¾ piring piring (nasi, sayur, lauk)
Tidak ada
(nasi, sayur, lauk )
Minum minum 5 gelas blimbing Minum : minum 5 gelas air putih + 3 gelas teh
blimbing air putih + 3 gelas teh
b. Eliminasi BAB tiap hari BAK 6x/ hari jernih, bau kas urine
BAB 2 hari sekali, BAK 6x/ hari
Tidak ada
jernih, bau kas urine
c. Istirahat
Tidak ada
Siang ±1 jam, malam 6 jam
Siang ±1 jam, malam 7 jam
d. Pola seksual Tidak
ada
masalah
dalam Tidak ada masalah dalam
berhubungan dengan suami e. Aktivitas menyapu f.
Tidak ada
berhubungan dengan suami Menyapu
Tidak ada
Hygiene mandi 3x sehari, gosok mandi 3x sehari, gosok gigi 3x Tidak ada gigi 3x sehari, kramas 2 hari sehari, kramas 2 hari sekali sekali dan ganti baju
dan ganti baju
10. Data psikologis : ibu merasa senang dengan kehamilannya 11. Data sosial-budaya a. Hubungan dengan keluarga : ibu mengatakan hubungan dengan keluarga harmonis
b. Hubungan dengan tetangga : ibu mengatakan hubungan dengan tetangga rukun c. Hewan peliharaan : ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan 12. Data spiritual : ibu mengatakan menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya 13. Pengetahuan ibu a. Tentang kehamilan TM III : ibu sudah mengetahui kehamilannya memasuki trimester III b. Tentang ketidak nyamanan TM III : Ibu belum banyak mengetahui tentang ketidaknyamanan TM III c. Tentang tanda-tanda persalinan : ibu belum mengetahui tentang tanda-tanda persalinan d. Tentang persiapan persalinan : ibu sedikit mengetahui tentang persiapan persalinan
C. DATA OBJEKTIF
Tanggal 5-1 2017 jam 10,15 WIB
1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum
: baik
b. Kesadaran
: compos mentis
c. Status emosional : stabil d. Tanda vital TD
:
100/70 mmHg
Nadi 76x/menit
RR
18x/menit
Suhu 36,2 0 C
e. BB sebelum hamil
: 42 kg
f.
: 53 kg
BB selama hamil
g. TB
: 152 cm
h. Lila
: 23,5 cm
2. Pemeriksaan Fisik a. Kepala
: messocephal, kulit kepala tidak berketombe, rambut
hitam tidak kusam b. Muka
: simetris, tidak odema, agak pucat
c. Mata
: simetris, conjungtiva pucat, sclera tidak ikterik
d. Dada
: tidak ada bekas luka, tidak ada retraksi dinding dada
e. Mammae : simetris, tidak ada masa, puting hitam dan menonjol, hiperpigmentasi areola, tidak ada pembengkakan, colustrum keluar f.
Abdomen : 1. Inspeksi
: terdapat linea nigra, terdapat striae gravidarum,
tidak ada luka bekas operasi 2. Palpasi a) Leopold I
: fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting
berarti bokong, TFU pertengahan pusat dan fx b) Leopold II
: bagian kiri perut teraba tonjolan-tonjolan
kecil berarti ekstermitas dipenuhi dengan ruang kosong, bagian sebelah kanan teraba panjang rata seperti papan dan terasa ada tahanan keras. c) Leopold III
: bagian bawah perut teraba bulat, keras,
melenting berarti kepala d) Leopold IV
: kepala sudah sudah bisa digoyangkan
(konvergen), 5/5 bagian 3. Auskultasi : a) Puntum Max
: kanan bawah pusat
b) DJJ : 138x/menit 4. Mc.Donald a) TFU : 26 cm b) TBJ : (26-12)x 155 = 2170 gram g. Genetalia
: tidak hematoma, tidak odema, tidak ada varises,
tidak ada pengeluaran cairan h. Anus i.
: tidak hemoroid
Ekstermitas : Atas
: tidak pucat, tidak odema, gerak aktif, tidak polidaktili dan
sindaktili Bawah
: tidak pucat, tidak odema, gerak aktif, tidak polidaktili dan
sindaktili 3. Pemeriksaan Penunjang Tgl 5 Januari 2017 HB : 10 gr%
II.
INTERPRETASI DATA A. Diagnosa Kebidanan Ny. D G1P0A0 umur 22 tahun umur kehamilan 31+3 Minggu dengan anemia ringan B. Masalah Tidak ada C. kebutuhan Tidak ada
III.
MENGANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL Tidak ada
IV.
TINDAKAN SEGERA Tidak ada
V.
PERENCANAAN
Tanggal : 5-1-2017
Jam : 10.35 WIB
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya. 2. Beritahu ibu tentang ketidaknyamanan TM III 3. Beritahu ibu tentang cara mengatasi ketidaknyamanan TM III 4. Beritahu ibu posisi saat istirahat yang baik untuk ibu hamil TM III 5. Beritahu ibu tanda bahaya TM III 6. Beritahu ibu tentang anemia ringan 7. Beritahu ibu tentang nutrisi ibu hamil dengan anemi 8. Beritahu ibu tentang tanda-tanda persalinan 9. Beritahu ibu tentang persiapan persalinan 10. Ajarkan ibu tentang cara perawatan payudara TM III 11. Ajarkan ibu tentang cara senam kaegel 12. Beritahu ibu tentang personal hygiene. 13. Beri terapi selama kehamilan 14. Jadwalkan ibu kunjungan ulang VI.
PELAKSANAAN
Tanggal : 5-1-2017 Jam : 10.40 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaannya TD 100/70 mmHg, DJJ : 138x/menit, TBJ 2480 gram 2. Memberitahu ibu tentang ketidaknyamanan TM III seperti susah tidur, sembelit, hemoroid,
3. Memberitahu ibu tentang cara mengatasi ketidaknyamanan TM III yaitu tidur kurang lebih 1 jam pada siang hari dan malam hari 7 jam, sembelit dengan cara memperbanyak mengkonsumsi buah dan sayuran yang mengandung serat, dan melakukan senam kaegel 4. Memberitahu posisi saat istirahat yang baik untuk ibu hamil TM III yaitu miring ke kiri agar tidak menekan pembuluh darah 5. Memberitahu ibu tanda bahaya TM III seperti keluar cairan ketuban dari jalan lahir sebelum waktunya. 6. Memberitahu ibu tentang anemia ringan yaitu suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang
berdasarkan pemeriksaan
laboratorium. 7. Memberitahu ibu tentang nutrisi yaitu ibu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti hati, ikan dan sayuran hijau, dan pemberian Vit C seperti jeruk, tomat, mangga tidak dengan teh atau kopi saat minum fe dan beberapa saat sebelum atau sesudah makan 8. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti keluar lendir darah, adanya kontraksi. 9. Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan seperti pakaian bayi dan ibu, tabungan, donor darah, keluarga. 10. Mengajarkan ibu tentang cara perawatan payudara TM III yaitu menggunakan baby oil di tempel pada puting lalu dibersihkan, lalu kompres dengan air hangat. 11. Mengajari ibu cara senam kaegel seperti menahan kencing kemudian melepasnya. Begitu seterusnya 12. Memberitahu ibu tentang personal hygiene yaitu apabila sesudah BAB/BAK bilas dengan air bersih lalu keringkan dengan handuk serta sering mengganti celana dalam. 13. Memberi terapi kalk 1x1 siang hari, FE X 1x1 malam. 14. Menjadwalkan ibu kunjungan ulang 2 minggu lagi tanggal 19-1-2017 atau jika ada keluhan
VII.
EVALUASI
Tanggal : 5-1-2017
Jam 11.50 WIB
1. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaannya 2. Ibu mengerti penjelasan bidan tentang ketidaknyamanan TM III seperti susah tidur, sembelit. 3. Ibu
mengerti
penjelasan
bidan
tentang
cara
mengatasi
ketidaknyamanan TM III 4. Ibu mengerti penjelasan bidan tentang posisi saat istirahat yang baik untuk ibu hamil TM III 5. Ibu mengerti penjelasan bidan tentang tanda bahaya TM III seperti keluar cairan ketuban dari jalan lahir sebelum waktunya. 6. Ibu mengerti dengan penjelasan bidan tentang anemia 7. Ibu
mengerti
dengan
penjelasan
bidan
tentang
nutrisi
yang
dikonsumsi 8. Ibu mengerti penjelasan bidan tentang tanda-tanda persalinan 9. Ibu mengerti penjelasan bidan tentang persiapan persalinan 10. Ibu mengerti penjelasan bidan tentang cara perawatan payudara TM III. 11. Ibu mengerti penjelasan dan bisa melakukan senam kaegel 12. Ibu mengerti penjelasan bidan tentang personal hygiene. 13. Ibu bersedia minum obat 14. Ibu sudah mengetahui dan bersedia datang di jadwal kunjungan ulang
BAB IV PEMBAHASAN
Pembahasan ini menjelaskan tentang kenjangan yang terjadi antara praktek yang dilakukan dilahan dengan teoriyang ada. Pembahasan ini dimaksud agar dapat diambil suatu kesimpulan dan pemecahan masalah dari kesenjangankesenjangan yang terjadi sehingga dapat digunakan sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang efektif dan efisien khusunya pada ibu hamil. 1. Pengkajian Pengkajian
dilakukan
diperlukan
untuk
dengan
mengevaluasi
mengumpulkan keadaaan
semua
klien
data
secara
yang
lengkap
(Simatupang, 2008). Dari pengkajian didapatkan data subyektif dalamnya berupa data subyektif, obyektif. Pada kasus ibu hamil didapatkan data subyektif ibu datang dengan mengeluh mengatakan sakit jika tidur miring ke kanan dan mengeluh sering pusing. Sedangkan data obyektif didapatkan hasil TTV : TD 100/70 mmHg, RR: 18x/menit, Nadi 76x/menit, Suhu 36,2 0 C, BB : 53, TB :153, Lila : 23,5 cm, pemeriksaan fisik didapatkan muka agak pucat, conjungtiva pucat, didukung dengan pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 10 gr% sesuai dengan tanda dan gejala anemia ringan Dari pembelajaran di mata kuliah dan praktek dilahan tidak ada kesenjangan dalam pelaksanaan pengkajian data. 2. Interpretasi data untuk mengidentifikasi diagnosa/ masalah Interpretasi dibentuk
dari data dasar, dalam hal ini dapat berupa
diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Tanggal 5 Januarii 2017 didapatkan pemeriksaan laboratorium HB 10gr% ini sesuai dengan teori Manuaba pada klasifikasi anemia dan teori Saifuddin mengatakan yang disebut anemia jika kadar hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5gr% pada trimester 2. Saat praktek dilahan dalam menegakkan diagnosa dilakukan berdasarkan pengkajian.
3. Diagnosa potensial Mengidentifikasi dengan hati-hati dan kritis pola atau kelompok tanda dan gejala yang memerlukan tindakan kebidanan untuk membantu pasien mengatasi dan mencegah masalah yang spesifikasi (Varney, 2004). Penentuan diagnosa kebidanan pada saat praktek dilakukan pada pasien yang dianggap memerlukan tindakan kebidanan yang spesifikasi. Jika dalam keadaan normal maka tidak ditegakkan diagnosa potensial. Pada kasus ini tidak dilakuka diagnosa potensial anemia sedang, karena ibu hanya salah pada pola konsumsi yaitu minum teh sesudah makan. Dari pembelajaran di mata kuliah dan praktek dilahan tidak ada kesenjangan dalam pelaksanaan 4. Antisipasi Masalah Tindakan ini dilakukan jika ditemukan adanya diagnosa potensial dengan tujuan agar dapat mengantisipasi masalah yang kemungkinan muncul sehubungan dengan keadaan yang dialaminya. Tidak ada 5. Perencanaan /Intervensi Merencanakan asuhan kebidanan sesuai dengan kasus yang ada yang didukung dengan pendekatan yang rasional sebagai dasar untuk mengambil keputusan sesuai langkah selanjutnya. Pada kasus ibu hamil ini tindakan yang dilakukan yaitu pemberian terapi komplementer senam kegel untuk mengatasi ketidaknyamanan saat sembelit. Sesuai dengan teori buku T3 karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid. Dari kasus anemia Ny.D ini mengalami anemia defisiensi zat bezi makanan karena reabsorbsi akibat pola makan ibu yang salah yaitu minum teh setelah makan. Untuk itu dilakukan perencanaan pemberian tablet FE dan konseling nutrisi. Tinjauan teori diatas ibu hamil dengan anemia ringan tidak dianjurkan pemberian tablet FE melainkan dengan perbaikan nutrisi makanan yang tinggi zat bezi. Selain perbaikan nutrisi juga diberikan tablet fe mengingat ibu sudah trimester 3 sehingga untuk mempercepat proses peningkatan kadar HB. Pada langkah ini tidak ada kesenjangan dengan teori dan di lahan
6. Pelaksanaan/ Implementasi Sebuah proses menyelesaikan masalah klinis, membuat suatu keputusan dan memberi perawatan. Pada langkah ini pelanksanaan dilakukan sesuai dengan rencana sehingga tidak ada kesenjangan teori dengan di lahan praktek. 7. Evaluasi Merupakan sebuah perbandingan atu rencana asuhan yang menyeluruh dari perencanaan. Pada langkah ini didapatkan hasil dari tindakan yang telah dilakukan, dan tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan di lahan praktek.
BAB V PENUTUP
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil normal dengan tujuh langkah varney, penulis menyimpulkan : Penulis telah mendapatkan pengalaman nyata dalam penerapan asuhan kebidanan ibu hamil normal dengan menggunakan tujuh langkah varney secara komprehensif. Bahwa dalam menegakkan diagnosa yang tepat maka haruslah dilakukan pengkajian pada ibu yang akan brsalin secara menyeluruh yang meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan laboratorium. Hasil pengkajian yang penulis didapatkan yaitu : Ku= baik ,kesadaran= CM, T: 100/70 mmHg, N: 76x/menit, R: 18 x/menit, S: 36,2oC, HPHT : 29 Mei 2016, HPL: 5 Maret 2017, UK : 31+3 Minggu. Dalam penerapan terapi komplementer ketidaknyamanan ibu hamil TM III sembelit menggunakan senam kegel. Selama melaksanakan asuhan kebidanan penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Winkjosastro., Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC. Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : YBP-SP.