2a_08_muhammad Nur Amin Usman_studi Islam_pertanyaan.docx

  • Uploaded by: Naldo
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 2a_08_muhammad Nur Amin Usman_studi Islam_pertanyaan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 9,187
  • Pages: 36
MUHAMMAD NUR AMIN USMAN 11170162000008

BAB I 1. Dalam masyarakat Indonesia selain kata agama, dikenal pula dengan sebutan din dan kata religi. Apa pengertian dari din dan religi? Jawab : Din dalam bahasa Semit berarti undang-undang atau hukum. Dalam bahasa Arab, din mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan dan kebiasaan. Religi berasal dari bahasa Latin, asalnya dari istilah relegere yang mengandung arti mengumpulkan, membaca. Menurut pendapat lain, berasal dari istilah religare yang berarti mengikat. 2. Dalam istilah-istilah yang disebut di nomor 1, terdapat intisari yang terkandung, yaitu ikatan. Apa hubungannya antara ikatan dengan istilah-istilah tersebut? Jawab : Hubungannya adalah agama mengandung arti ikatan-ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia.ikatan ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Ikatan tersebutberasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia. Suatu kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap dengan pancaindera. 3. Jelaskan unsur-unsur penting yang terdapat dalam agama? Jawab : Unsur-unsur penting yang terdapat dalam agama ialah : a.

Kekuatan gaib Manusia merasa dirinya lemah dan berhajat pada kekuatan gaib itu sebagai tempat minta permohonan. Oleh karena itu, manusia harus mengadakan hubungan yang baik dengan kekuatan gaib tersebut, yang dapat diwujudkan dengan mematuhi perintah dan larangan kekuatan gaib itu.

1

b.

Keyakinan manusia terhadap kesejahteraannya di dunia dan di akhirat tergantung hubungan baik dengan kekuatan gaib yang dimaksud. Dengan hilangnya hubungan baik itu kesejahteraan dan kebahagiaan yang dicari akan hilang.

c.

Respons yang bersifat emosional dari manusia Respon tersebut bisa berbentuk perasaan takut, seperti yang terdapat dalam agama-agama monoteisme. Selanjutnya, respons mengambil bentuk penyembahan yang terdapat dalam agamaagama primitif, atau pemujaan yang terdapat dalam agamaagama monoteisme. Kemudian respons itu mengambil bentuk cara hidup tertentu bagi masyarakat yang bersangkutan.

d.

Paham adanya yang kudus (sacred) dan suci, dalam bentuk kekuatan gaib, dalam bentuk kitab, yang mengandung ajaranajaran agama bersangkutan dan dalam bentuk tempat-tempat tertentu.

4. Apa yang dimaksud agama dinamisme? Jawab : Agama dinamisme adalah agama yang mengandung kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Dalam paham ini adalah bendabenda tertentu yang mempunyai kekuatan gaib dan berpengaruh pada kehidupan manusia sehari-hari. Kekuatan gaib itu ada yang bersifat baik dan jahat. Jika benda yang tersebut baik, maka akan dipakai dan dimakan agar senantiasa diberikan perlindungan oleh kekuatan gaib yang terdapat di dalamnya. Benda yang mempunyai kekuatan gaib yang jahat, ditakuti dan dijauhi. 5. Mengapa dinamisme mempercayai kekuatan gaib dengan bendabenda tertentu? Jawab : Karena dinamisme terdapat mana, yaitu kekuatan gaib dalam bahasa Indonesia berarti tuah atau sakti. Mana yang terdapat dalam bendabenda tersebut merupakan kekuatan gaib yang dianggap dapat memelihara manusia dari segala hal yang buruk. Dalam paham agama dinamisme, apabila bertambah mana pada seseorang, bertambah jauh dari bahaya dan bertambah selamat hidupnya. 2

Kehilangan mana berarti maut. Oleh karena itu, tujuan dari paham ini adalah mengumpulkan mana sebanyak-banyaknya. 6. Apa tujuan dari animisme? Jawab : Tujuan dari agama animisme adalah mengadakan hubungan baik dengan roh-roh yng ditakuti dan dihormati dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Membuat mereka marah harus dijauhi. Kemarahan roh-roh akan menimbulkan bahaya dan malapetaka. Dalam masyarakat kepercayaan pada roh, sebagaimana halnya dengan kepercayaan mana, masih terdapat yaitu pemberian sesajen yang masih banyak dijumpai dalam masyarakat, ini adalah peninggalan-peninggalan dari kepercayaan-kepercayaan animisme masyarakat pada zaman yang silam. 7. Apa itu politeisme? Jawab : Politeisme adalah kepercayaan pada dewa-dewa. Dalam agama ini, hal-hal yang menimbulkan perasaan takjub dan dahsyat bukan lagi dikuasai oleh roh-roh, melainkan oleh dewa-dewa. Politeisme bertujuan menyembah dan berdoa kepada dewa-dewa untuk menjauhkan amarah dari masyarakat. 8. Apa perbedaan antara agama-agama primitif dengan agama monoteisme? Jawab : Pertama, dalam agama-agama primitif asal-usul manusia belum diketahui asalnya, sedangkan agama monoteisme diyakini bahwa manusia berasal dari Tuhan dan akhirnya akan kembali ke Tuhan. Kedua, agama-agama primitif itu mencari keselamatan hidup keduniaan saja, sedangkan agama monoteisme bukan lagi mencari keselamatan hidup material saja, tetapi keselamatan hidup kedua atau kehidupan spiritual. Dalam istilah agama disebut keselamatan dunia dan keselamatan akhirat. Ketiga, dalam kepercayaan agama-agama primitif, manusia dapat menyogok dan membujuk kekuasaan supernatural dengan penyembahan dan sajian-sajian upaya mengikuti kemauan manusia, sementara dalam agama monoteisme manusia tunduk kepada kemauan Tuhan. Tuhan dalam monoteisme tidak dapat dibujuk-bujuk dengan saji-sajian. Kepada Tuhan sebagai 3

pencipta yang mutlak orang tak bisa kecuali menyerahkan diri, menyerahkan diri kepada-Nya. 9. Jelaskan hubungan pendidikan moral dengan agama monoteisme? Jawab : Dalam agama monoteisme bertujuan untuk membersihkan dan mensucikan jiwa dan roh, serta membina manusia baik-baik, dan jauh dari kejahatan. Oleh sebab itu agama monoeisme berkaitan pula dengan pendidikan moral. Agama-agama monoteisme mempunyai ajaran-ajaran tentang norma-norma akhlak tinggi. Kebersihan jiwa, tidak mementingkan diri sendiri, cinta kebenaran, membantu manusia, kebesaran jiwa, suka damai, rendah hati dan sebagainya merpuakan norma-norma yang diajarkan agama-agama besar. Agama tanpa ajaran moral tidak akan berarti dan tidak akan mengubah kehidupan manusia. 10. Mengapa Islam dan Yahudi yang masih terdapat paham monoteisme murni? Jawab : Pada mulanya, Islam, Yahudi, dan Kristen berdasar atas keyakinan tauhid atau keesaan Tuhan yang serupa. Dalam istilah modern disebut monoteisme. Tetapi, kemurnian tauhid dipelihara hayan oleh Islam dan Yahudi. Dalam Islam satu dari kedua syahadatnya menegaskan : “Tiada Tuhan selain Allah”. Dan dalam agama Yahudi Syema atau syahadatnya mengatakan : “Dengarlah Israel, Tuhan kita satu”. Tetapi kemudian tauhid dalam agama Kristen dengan adanya paham Trinitas, sebagai diakui oleh ahli-ahli perbandingan agama, sudah tidak terpelihara lagi. Agama Hindu banyak dianggap masuk golongan agama politeisme, mengandung paham monoteisme. Trimurti yang terdiri dari Brahma, Wisynu dan Syiwa mengandung paham tiga sifat atau aspek dari suatu zat Yang Maha Tinggi. Brahma menggambarkan sifat mencipta, Wisynu sifat memelihara dan Syiwa sifat menghancurkan. Tiga sifat tersebut terdapat dalam kehidupan di dunia, kejadian, kelangsungan wujud dan kehancuran.

BAB II 11. Apa definisi dari Islam? 4

Jawab : Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad SAW. sebagai Rasul. Hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan mengenai satu segi, tetapi meliputi berbagai segi dari kehidupan manusia. 12. Sebutkan bentuk bentuk dari wahyu? Jawab : Wahyu dalam bentuk pertama adalah pengetian atau pengetahuan yang tiba-tiba dirasakan seseorang dalam dirinya; timbul dengan tibatiba sebagai suatu cahaya yang menerangi jiwanya. Wahyu bentuk kedua adalah pengalaman dan penglihatan didalam keadaan tidur. Dalam bahasa asingnya disebut ru’ya (dream) atau kasy (vision). Wahyu dalam bentuk ketiga adalah yang dibeerikan kepada utusan, atau melalui malaikat , yaitu Jibril dan wahyu serupa ini disampaikan dalam bentuk kata-kata. 13. Apa itu wahyu dalam paham Islam? Jawab : Islam mempunyai keyakinan bahwa apa yang terkandung dalam AlQur’an adalah Sabda Tuhan, dengan kata lain teks Arab yang tersebut dalam kitab suci tersebut adalh wahyu dari Tuhan. Hanya kata-kata Arabyang tersebut dalam teks iltulah yang yang diakui sebagai wahyu, dan jika diganti dengan kata-kata Arab meskipun sinonim, itu tidak diakui sebagai wahyu, apalagi terjemahannya. 14. Apa itu wahyu dalam paham Kristen? Jawab : Dalam agama Kristen, Injil dan teksnya bukannya wahyu, yang diwahyukan adalah isi yang terkandung dalam teks tersebut. Maka terjemahannya dalam bahasa-bahasa asing dianggap sama kuat. Berdasarkan atas ini, kaum Orientalis mengatakan bahwa dalam agama Kristen Sabda Tuhan menjelma menjadi Yesus. 15. Apa yang diperintahkan Abu Bakar kepada Zaid Ibn Sabit? Jawab : Atas anjuran Umar, Abu Bakar memerintahkan Zaid Ibn Sabit dan sahabat-sahabat lain untuk mengumpulkan ayat-ayat yang tertulis di 5

atas batu, tulang-tulang, pelepah kurma dan dihafal oleh sahabatsahabat tersebut dalam bentuk buku. Pengumpulan dan penulisan ayat-ayat dalam bentuk buku, terjadi setelah banyaknya sahabatsahabat yang menghafal Al-Qur’an gugur dalam peperangan yang timbul di zaman Abu Bakar, satu-dua tahun sesudah wafatnya Nabi Muhammad SAW. 16. Mengapa hadis di zaman Nabi tidak dikenal dicatat dan tidak dihafal? Jawab : Alasan yang selalu dikemukakan ialah bahwa pencatatan dan penghafal hadis dilarang Nabi, karena dikhawatirkan bahwa dengan demikian akan terjadi pencampurbauran antara Al-Qur’an sebagai Sabda Tuhan dan hadis sebagai ucapan-ucapan Nabi. 17. Mengapa dalam Islam timbul beberapa tarekat sufi? Jawab : Dalam Islam timbul beberapa tarekat sufi dikarenakan sufi-sufi mempunyai murid-murid dan diantaranya ada yang meneruskan ajaran sufi yang menjadi gurunya dalam bentuk tarekat. Tarekat pada awalnya berarti jalan yang harus ditempuh seorang sufi untuk berada di hadirat Tuhan, tetapi kemudian mengandung arti organisasi yang mempunyai corak latihan spiritual, yang dimana masing-masing tarekat berbeda corak latihan spiritualnya. 18. Mengapa terdapat peraturan-peraturan tentang kehidupan masyarakat manusia yang terkandung dalam Islam? Jawab : Islam berpendapat bahwa hidup di dunia tidak terlepas dari hidup di akhirat, bahkan lebih dari itu corak hidup manusia di dunia menentukan corak hidupnya di akhirat kelak. Kebahagiaan di akhirat bergantung pada hidup baik di dunia. Hidup baik menghendaki manusia yang teratur. Oleh karena itu, terdapat peraturan-peraturan tentang kehidupan masyarakat manusia, yang dibahas dalam lapangan hukum Islam yang disebut ilmu fikih. Fikih merupakan gambaran tentang aspek hukum dari Islam. 19. Mengapa terdapat aspek modernisasi atau pembaruan dalam Islam? Jawab :

6

Aspek modernisasi atau pembaruan dalam Islam mucul dikarenakan adanya kontak antara Islam dengan kemajuan Barat yang dimulai pada awal pembukaan abad kesembilan belas yang lalu, umat Islam dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran modern Barat. Dalam Islam timbullah pemikiran pembaruan, yang menjadi soal hangat sampai zaman kita sekarang. 20. Apa yang harus diperlukan untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam? Jawab : Untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam, diperlukan untuk mengetahui dan belajar tentang hakikat Islam, yaitu Islam dalam segala aspek. Namun, mengetahui secara mendetail tidaklah mudah dan diperlukan waktu yang panjang dengan sungguh-sungguh. Yang diperlukan adalah mengetahui aspek-aspek dan aliran-aliran secara garis besarnya. Sebagai dasar, pengetahuan yang demikian sudah cukup. Kemudian barulah mengadakan spesialisasi, dalam bidang teologi, falsafah, tasawuf, spesialisasi dalam bidang hukum, dalam bidang sejarah kebudayaan dan sebagainya. Mengadakan spesialisasi sebelum atau dengan tidak mengetahui aspek-aspek atau aliran-aliran lain dalam Islam menimbulkan pengetahuan yang tidak lengkap, bahkan salah tentang Islam. BAB III 21. Mengapa pendidikan jasmani manusia harus disempurnakan dengan pendidikan rohani? Jawab : Karena pengembangan daya-daya jasmani tanpa dilengkapi dengan pengembangan daya rohani akan membuat hidup seseorang berat sebelah dan kehilangan keseimbangan. Akibat dari hal ini adalah seseorang akan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidup duniawi, apalagi membawa kepada perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan kejahatan. Inilah manusia yang merugi yang akan membawa kerusakan bagi masyarakat. Kemudian, ia kehilangan hidup bahagia di akhirat dan akan menghadapi hidup kesengsaraan. Oleh karena itu, sangatlah penting supaya roh yang ada dalam diri manusia mendapat latihan (pendidikan rohani), sebagaimana badan manusia juga mendapat latihan (pendidikan jasmani). 22. Dalam Islam, ibadah yang terdapat di dalamnya bertujuan? 7

Jawab : Dalam Islam ibadahlah yang memberikan latihan rohani yang diperlukan manusia. Semua ibadah yang terdapat dalam Islam bertujuan untuk membuat roh manusia supaya senantiasa tidak lupa pada Tuhan, bahkan senantiasa dekat dengan-Nya. Dengan senantiasa dekan dengan-Nya dapat mempertajam rasa kesucian seseorang. Rasa kesucian yang kuat dapat menjadi rem bagi hawa nafsu untuk melanggan nilai-nilai moral, peraturan dan hukum yang berlaku dalam memenuhi keinginan seseorang. 23. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 183 mengatakan bahwa puasa dapat menjadikan manusia bertakwa. Apa maksud dari bertakwa ini? Jawab : Bertakwa adalah menjauhi perbuatan-perbuatan jahat dan melakukan perbuatan-perbuatan baik. Jadi puasa menjauhkan manusia dari ucapan dan perbuatan tidak baik. Dengan demikian, puasa bukanlah menahan diri dari makan dan minum, tetapi menahan diri dari ucapan-ucapan yang tidak baik dan kotor. 24. Mengapa Islam dan agama-agama lain mementingkan pendidikan moral dan spiritual? Jawab : Karena inilah intisari dari ajaran-ajaran Islam, memang berkisar pada hal yang baik dan buruk. Perbuatan baik akan mendapatkan kebahagiaan, dan perbuatan buruk akan membawa kemudaratan dan kesengaraan. 25. Apa pendapat dari kaum Mu’tazilah mengenai menentukan baikburuknya sesuatu perbuatan manusia? Jawab : Menurut kaum Mu’tazilah berpendapat bahwa akal manusia cukup kuat untuk mengetahui baik-buruknya suatu perbuatan manusia. Tanpa wahyu, manusia dapat mengetahui bahwa mencuri adalah perbuatan buruk, sedangkan menolong sesama manusia adalah perbuatan baik. Setelah akal mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk, akal memerintahkan supaya perbuatan baik itu dikerjakan dan perbuatan buruk atau jahat itu dijauhi. Jadi sebelum wahyu diturunkan Tuhan, manusia dalam paham Mu’tazilah telah berkewajiban baik dan berkewajiban menjauhi perbuatan jahat. 8

26. Apa yang dikemukakan oleh golongan Asy’ariah mengenai baik buruknya perbuatan manusia? Jawab : Golongan Asy’ariah mengatakan bahwa untuk persoalan baik buruk perbuatan seseorang tidak dapat diketahui oleh akal. Sekiranya wahyu tidak diturunkan Tuhan, manusia tidak dapat memperbedakan perbuatan buruk dan perbuatan baik. Wahyulah yang menentukan baik-buruknya sesuatu perbuatan. Jadi, akal tidak mampu mengetahui soal baik dan buruk, manusia tidak mempunyai kewajiban akli apaapa sebelum turunnya wahyu. 27. Apa yang dimaksud dengan mukmin, muslim, dan muttaqi? Jawab : Mukmin adalah orang yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai sumber nilai-nilai yang bersifat absolut. Muslim adalah orang yang menyerahkan diri dan tunduk kepada Tuhan. Muttaqi adalah orang yang memelihara diri dari hukuman Tuhan di akhirat, yaitu orang yang patuh pada Tuhan, dalam arti patuh menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. 28. Apa makna dari kata muttaqin dalam Al-Qur’an? Jawab : Kata muttaqin dalam Al-Qur’an memang dihubungkan dengan nilainilai seperti suka menolong, meskipun penolong berada dalam kekurangan, dapat menahan amarah, suka memberi maaf kepada orang lain, menepati janji, sabar, tidak tinggi hati, suka kepada kebaikan dan benci kejahatan, berbuat baik kepada orang lain, jujur, suka pada kebenaran dan sebagainya. Kata muttaqin dalam Al-Qur’an dikontraskan dengan orang yang berbuat onar dan kacau dalam masyarakat, orang yang berbuat buruk, orang yang berdusta, orang yang bersikap zalim, penjahat, amoral, dan sebagainya. 29. Apa yang dapat dijadikan pelajaran dari Surah An-Nisa’ ayat 58 ? Jawab : Surah An-Nisa’ ayat 48 mengajarkan supaya manusia mengetahui hak-hak orang lain dan bersikap ikhlas terhadap hak itu. Ayat ini juga memerintahkan supaya amanat (hak yang dipercayakan kepada

9

seseorang) diteruskan kepada yang berhak. mengajarkan supaya manusia bersikap adil.

Ayat

ini

juga

30. Akhlak apa yang diajarkan dalam Surah Al-Hujurat ayat 11 dan 12? Jawab : Dalam Surah Al-Hujurat ayat 11 dan 12 ini mengajarkan beberapa hal-hal diantaranya jangan mencemoohan orang lain, karena mungkin lebih baik dari kita sendiri; jangan mencela orang lain; jangan memberi nama julukan tidak baik; jangan berburuk sangka, karena sebagian buruk sangka merupakan dosa; jangan mencari-cari kesalahan orang dan jangan mengumpat orang. Semua ini adalah perbuatan-perbuatan tidak baik yang harus dijauhi. BAB IV 31. Apa yang terjadi saat masa kemajuan Islam pertama pada tahun 6501000 M? Jawab : Masa kemajuan Islam pertama merupakan masa ekspansi, intergrasi dan keemasan Islam. Dalam ekspansi, sebelum Nabi Muhammad SAW wafat tahun 632 M, seluruh Semenanjung Arab telah tunduk ke bawah kekuasaan Islam. Kemudian ekspansi ke daerah-daerah di luar Arab dimulai pada zaman Khalifah pertama, Abu Bakar Al-Siddik. 32. Apa yang dilakukan Abu Bakar saat menjadi Khalifah di tahun 632 M? Jawab : Masa Khalifah Abu Bakar hanya berlangsung dua tahun. Pada masa yang singkat itu dipergunakan untuk menyelesaikan perang riddah, yang ditimbulkan dari suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk terhadap Medinah. Perjanjian tersebut mereka anggap tidak terikat lagi setelah beliau wafat. 33. Apa yang menyebabkan ekspansi Islam ke luar daerah Semenanjung Arab sangat cepat? Jawab : Ekspansi Islam ke luar daerah Semananjung Arab cepat disebabkan oleh beberapa hal-hal, diantaranya :

10

a.

Islam mengandung ajaran-ajaran dasar yang tidak hanya mempunyai sangkut paut dengan soal hubungan manusia dengan Tuhan dan soal hidup manusia sesudah hidup pertama sekarang. Tetapi Islam adalah agama yang mementingkan soal pembentukan masyarakat yang berdiri sendiri lagi mempunyai sistem pemerintahan, undang-undang dan lembaga-lembaga sendiri. b. Dalam hati para sahabat seperti Abu Bakar, Umar, dan lain-lain terdapat keyakinan yang tebal tentang kewajiban menyampaikan ajaran-ajaran Islam, sebagai agama baru, ke seluruh tempat. c. Kedua negara pada masa tersebut (Bizantium dan Persia) memasuki fase kelemahannya. Kelemahan timbul bukan hanya dari peperangan yang terjadi beberapa abad lamanya, tetapi juga karena faktor-faktor dalam negeri. Bizantium terjadi pertentangan-pertentangan agama, di Persia di samping pertentangan agama, juga persaingan antara anggota-anggota keluarga raja untuk merebut kekuasaan. d. Timbulnya perasan tidak senang dari rakyat kepada pemerintahan Bizantium. Karena kerajaan ini memaksakan aliran yang dianutnya kepada rakyat yang diperintah. Ditambah pula, pajak yang dikenakan tinggi guna menutupi belanja perang kerajaan Bizantium dengan Kerajaan Persia. e. Sebaliknya Islam datang ke daerah-daerah yang dimasukinya dengan tidak memaksa rakyat untuk mengubah agamanya. Yang diwajibkan adalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia, selanjutnya terserah mereka untuk masuk Islam atau tidak. f. Pada itu bangsa Sami di Suria dan Palestina dan Bangsa Hami di Mesir memandang bangsa Arab lebih dekat kepada mereka daripada bangsa Eropa Bizantium yang memerintahkan mereka. g. Daerah-daerah yang dikuasai Islam penuh dengan kekayaan. Kekayaan yang diperoleh membuat ekspansi seterusnya mudah mendapatkan bea yang diperlukan. 34. Mengapa terjadi pertentangan agama di Bizantium? Jawab : Terjadi antara paham resmi yang dianut kerajaan dan aliran Monofisit serta aliran Nestor. Menurut gereja resmi dalam diri Jesus terdapat dua sifat, sifat ketuhanan dan sifat kemanusiaan. Dalam gereja resmi ini memberi tekanan pada sifat kemanusiaan Jesus. Menurut aliran Monofisit, yang banyak dianut di Mesir, Suria dan Armenia, Tuhan menjelma dalam diri Jesus. Hal ini ditekankan pada sifat 11

ketuhanannya, golongan Nestor yang banyak terdapat di Mesopotamia dan Persia, memberi tekanan yang sama pada sifat ketuhanan dan sifat kemanusiaan Jesus, dalam arti bahwa dalam satu aspek Jesus, benar-benar adalah Tuhan, tetapi dalam aspek lain benar-benar manusia. 35. Apa yang menyebabkan kerajaan Persia mengalami kehancuran? Jawab : Dalam peperangan dengan Bizantium, Raja Chosrus II (590-625 M) dikalahkan oleh Raja Heraclitus. Kerajaannya hancur. Pajak berat untuk belanja peperangan dan hidup mewah di Istana amat membebani bagi rakyat. Setelah jatuhnya Chosrus, anggota-anggota keluarga raja berlomba-lomba untuk memegang tampuk kekuasaan. Dalam pertarungan itu kaum feudal dan kaum militer ikut campur. Raja diangkat untuk dibunuh kemudian, selanjutnya diangkat yang baru untuk dibunuh pula, dan seterusnya, sehingga dimasa antar Chosroes dan Yazdagird belasan raja silih berganti. Ditambah pula pertentangan agama antara pengikut-pengikut Zoroaster dan umat Kristen dengan kedua aliran Nestor dan Monofisitnya. 36. Apa saja yang diubah oleh Abd Al-Malik pada dinasti Bani Umayyah? Jawab : Abd al-Malik melakukan pengubahan bahasa administrasi dari bahasa Yunani dan baha Palawi ke bahasa Arab. Orang-orang bukan Arab pada waktu itu telah mulai pandai berbahasa Arab. Untuk menyempurnakan pengetahuan mereka tentang bahasa Arab, terutama pengetahuan pemeluk-pemeluk Islam baru dari bangsabangsa bukan Arab, perhatian kepada bahasa Arab, terutama tata bahasanya, mulai diperhatikan. Selain mengubah bahasa administrasi, Abdul al-Malik juga mengubah mata uang yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Sebelumnya yang dipakai ialah mata uang Bizantium dan Persia seperti dinar (denarius) dan dirham (Persia: diram dan Yunani: drachme). Sebagai pengganti dari mata uang ini, Abd. Al-Malik mencetak uang sendiri pada tahun 659 M dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab. Dinar terbuat dari emas dan dirham dari perak. 37. Apa penyebab jatuhnya Dinasti Bani Umayyah? Jawab : 12

a.

Dari sejak berdirinya, Dinasti Bani Umayyah memiliki berbagai tantangan. Yaitu tantangan dari kaum Khawarij yang mulanya pengikut dari Ali, karena tidak setuju dengan politik Ali yang mencari penyelesaian secara damai dengan Mu’awiyah tentang soal khilafah, mereka keluar dari barisan tersebut. b. Sewaktu Ali menjadi Khalifah, mendapat tantangan bukan hanya dari Mu’awiah dan Khawarij, tetapi juga dari Talhah dan Zubeir di Mekkah. Dalam peperangan, Talhah dan Zubeir mati terbunuh. Di zaman Bani Umayyah, anak Zubeir, Abdullah, meneruskan usaha orang taunya untuk merebut khilafah ke tangan pihak mereka, terutama sesudah Mu’awiah wafat. c. Tantangan keras yang akhirnya membawa kejatuhan Bani Umayyah datang dari pihak golongan Syi’ah. Golongan Syi’ah adalah pengikut-pengikut yang setia dari Ali Ibn Abi Thalib dan berkeyakinan bahwa Alilah sebenarnya harus menggantikan Nabi Muhammad untuk menjadi Khalifah umat Islam. d. Pertentangan tradisional antara suku Arab Utara dan suku Arab Selatan mengacu ketentraman pemerintah Bani Umayyah. Khalifah dekat dengan suku Arab Utara, suku Arab Selatan merasa iri hati, begitupun sebaliknya, Khalifah mengutamakan suku Arab Selatan, suku Arab Utara pun merasa tidak senang. Peristiwa ini terkadang membawa kepada pertempuran. e. Persaingan di kalangan anggota-anggota Dinasti Bani Umayyah juga membawa kepada kelemahan kedudukan mereka. Dalam soal penggantian Khalifah sokongan dari suku Arab terkuatlah yang pada akhirnya menentukan siapa yang menjadi Khalifah. Persaingan mudah timbul karena tidak ada ketentuan tegas tentang garis yang harus ditempuh dalam pemindahan kekuasaan Khalifah. f. Hidup mewah di Istana memperlemah jiwa dan vitalitas anakanak Khalifah yang membuat mereka kurang sanggup untuk memikul beban pemerintahan negara yang demikian besar. g. Munculnya satu cabang lain dari Quraisy, yaitu Bani Hasyim sebagai saingan Bani Umayyah dalam soal Khalifah atau pemerintahan umat Islam. 38. Serangan apa saja yang dilakukan Bani Hasyim terhadap Bani Umayyah? Jawab : Serangan terhadap kekuasaan Bani Umayyah dimulai dari Khurasan, suatu daerah di Persia yang telah banyak dipengaruhi aliran Syi’ah yang dipimpin oleh Abu Muslim al-Khurasan, seorang pemuka 13

agama yang berasal dari Persia, Marw, Ibukota Khurasan, jatuh di tahun 749 M dan kemudian Kufah di Irak. 39. Apa yang dilakukan Al-Mansur ketika menghancurkan lawan? Jawab : Al Mansur dalam menghancurkan lawan-lawannya tidak segan-segan membunuh sekutu yang membawa keluarganya pada kekuasaan. Abu Muslim, karena dianggap akan menjadi saingan yang berbahaya di Khurasan, diundang ke Bagdad, tetapi kemudain diadili dan dijatuhi hukuman mati. Dalam usaha mempertahankan kekuasaan Bani Abbas, Al Mansur memakai kekerasan. 40. Mengapa Bagdad dijadikan Ibukota pada masa Bani Abbas? Jawab : Karena Al-Mansur kelihatan merasa kurang aman di tengah-tengah Arb, sehingga ibukota baru sebagai ganti Damaskus, Bagdad didirikan di dekat bekas ibu kota Persia, Ctesiphon pada tahun 762 M. Bagdad terletak di daerah yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Persia. BAB V 41. Jelaskan sistem kepemimpinan negara Medinah setelah Nabi Muhammad SAW wafat? Jawab : Sesudah beliau wafat, beliau mesti diganti oleh orang lain untuk memimpin negara yang beliau tinggalkan. Dalam kedudukan beliau sebagai Rasul tentu tak dapat digaanti. Sebagai diketahui dalam sejarah, pengganti beliau yang pertama adalah Abu Bakr. Abu Bakr menjadi kepala negara yang ada pada waktu itu dengan memakai gelar khalifah. Kemudian setelah Abu Bakr wafat, Umar Ibn AlKhattab menggantikn beliau sebagai khalifah yang kedua. Usman Ibn Affan selanjutnya menjadi khalifah yang ketiga dan pada pemerintahannyalah muncul masalah-masalah politik. Kemudian setelah Usman Ibn Affan wafat, Ali Ibn Ali Thalib, sebagai calon terkuat, menjadi khalifah yang keempat. 42. Mengapa pada masa pemerintahan Usman Ibn Affan muncul masalah-masalah politik? Jawab : 14

Ahli sejarah menggambarkan bahwa Usman sebagai orang lemah dan tak kuat untuk menentang ambisi kaum keluarganya yang kaya dan berpengaruh dalam masyarakat Arab pada waktu itu. Ia mengangkati mereka menjadi gubernur-gubernur di daerah-daerah yang tunduk kepada kekuasaan Islam. Gubernur-gubernur yang diangkat oleh Umar, khalifah yang sebagai orang kuat dan tidak memikirkan kepentingan sendiri dan kepentingan keluarganya, dijatuhkan oleh Usman. Politik nepotisme ini menimbulkan reaksi yang tidak menguntungkan bagi kedudukan Usman sebagai khalifah. Sahabatsahabat Nabi yang pada mulanya menyokong Usman, akhirnya berpaling. Orang-orang yang ingin menjadi khalifah atau orang-orang yang ingin calonnya menjadi khalifah mulai pula menangguk air keruh yang timbul itu. Di daerah-daerah muncul perasaan tidak senang. Di Mesir, Amr Ibn Al-Aas dijatuhkan sebagai gubernur dan diganti dengan Ibn Abi Sarh, salah seorang dari anggota keluarga Usman. Sebagai reaksi ini, lima ratus pemberontak bergerak dari Mesir menuju Medinah. Perkembangan suasana di Medinah selanjutnya membawa pada pembunuhan Usman oleh pemukapemuka pemberontak dari Mesir. 43. Tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi oleh Ali Ibn Abi Talib, sebagai khalifah yang keempat? Jawab : Tantangan pertama dari pemuka-pemuka yang ingin menjadi khalifah, terutama Talhahdan Zubeir dari Mekkah yang mendapat sokongan dari Aisyah. Dalam peperangan yang terjadi Talhah dan Zubeir mati terbunuh, sedangkan Aisyah dikirim kembali ke Mekkah. Tantangan kedua datang dari Mu’awiah, Gubernur Damaskus dan anggota keluarga yang terdekat dengan Usman Ibn Affan. Mu’awiah juga tidak mengakui Ali sebagai khalifah bahkan ia menuduh Ali turut campur tangan dalam soal pembunuhan Usman, karena salah satu dari pemberontak, Muhammad, adalah anak angkat Ali. Antara kedua golongan akhirnya terjadinya peperangan di Siffin, Irak. Tentara Ali dapat mendesak tentara Mu’awiah sehingga yang tersebut akhir ini telah bersedia untuk lari. 44. Apa yang dilakukan setelah peperangan tersebut? Jawab : Setelah peperangan tersebut, tangan kanan Mu’awiah, Amr Ibn AlAas, yang terkenal sebagai orang licik minta berdamai dengan 15

mengangkatkan Al-Qur’an ke atas. Imam-imam yang ada di pihak Ali mendesak Ali supaya menerima tawaran itu dengan demikian dicarilah perdamaian dengan mengadakan hakam, yaitu arbitrase. Sebagai pengantara diangkat dua orang Amr Ibn Al-Aas dari pihak Mu’awiah dan Abu Musa Al-Asy’aru dari pihak Ali. Dalam pertemuan mereka berdua, kelicikan Amr mengalahkan rasa takwa Abu Musa. Sejarah mengatakan bahwa antara keduanya terdapat permufakatan untuk menjatuhkan Ali dan Mu’awiah. Dan tradisi menyebut bahwa Abu Musa sebagai yang tertua, berbicara terlebih dahulu dan mengumumkan putusan menjatuhkan kedua pemuka yang bertentangan itu. Tetapi Amr, yang berbicara kemudian, mengumumkan hanya menyetujui untuk menjatuhkan Ali sebagai telah dijelaskan oleh Abu Musa dan menolak untuk menjatuhkan Mu’awiah. Peristiwa ini merugikan bagi Ali dan menguntungkan bagi Mu’awiah. Mu’awiah pada mulanya hanya berkedudukan sebagai gubernur telah naik menjadi khalifah yang tidak resmi. Tidak mengherankan kalau putusan ini tidak diterima oleh Ali dan tak mau meletakkan jabatan sehingga ia mati terbunuh di tahun 661 M. 45. Sebutkan golongan politik yang timbul setelah Nabi Muhammad SAW wafat? Jawab : Ada tiga golongan politik yang muncul, golongan Ali yang kemudian dikenal dengan nama Syi’ah. Golongan yang keluar dari barisan Ali yaitu kaum Khawarij dan golongan Mu’awiah, yang membentuk Dinasti Bani Umayyah dan membawa sistem kerajaan dalam Islam. 46. Apa bentuk pemerintahan pada masa khalifah? Jawab : Dijelaskan bahwa khalifah (pemerintahan), yang timbul sesudah wafatnya Nabi Muhamma SAW, tidak mempunyai bentuk kerajaan (monarki), tetapi lebih dekat dengan dengan bentuk pemerintahan republik. Dalam arti, kepala negara dipilih dan tidak mempunyai sifat turun temurun. 47. Sebutkan pendapat para kaum Khawarij, kaum Ahlussunnah wal Jamaah, dan kaum Syiah tentang kepala negara? Jawab : 16

Kaum khawarij berpendapat bahwa yang berhak untuk menjadi kepala negara ialah semua orang Islam dan cara penentuan dan pengangkatannya ialah pemilihan. Kaum Syiah berpendapat sebaliknya dengan kaum khawarij, kaum Syiah berpendapat bahwa hanya keturunan Ali yang berhak menjadi kepala negara dan itu bersifat turun-temurun. Kaum Ahlusunnah wal Jamaah berpendapat bahwa itu dimiliki oleh suku Quraisy dan pengangkatannya ialah melalui pemilihan tetapi disamping itu ada pula yang menyetujui penentuan melalui keturunan. 48. Jelaskan syarat-syarat yang diperlukan menjadi khalifah atau imam menurut Al Mawardi? Jawab : Menurut Al-Mawardi berpendapat bahwa syarat-syarat yang diperlukan untuk menjadi khalifah atau imam, selain kekhusyuan Quraisy antara lain adalah sifat-sifat adil, berilmu, sanggup mengadakan ijtihad, sehat mental dan fisik, berani dan tegas. Imam dipilih orang-orang yang berhak untuk memilih sifat-sifat yang diperlukan untuk menjadi khalifah dan kesanggupan untuk menentukan dengan kebijaksanaan siapa yang berhak untuk menjadi khalifah di antara calon-calon yang ada. 49. Jelaskan menurut pendapat Al-Ghazali bahwa khalifah tidak dapat dijatuhkan? Jawab : Al Ghazali berpendapat bahwa khalifah tidak dapat dijatuhkan, walaupun khalifah yang zalim. Menggulingkan khalifah yang zalim tapi kuat, akan membawa kekacauan dan pembunuhan dalam masyarakat. Al Ghazali mementingkan ketertiban dalam masyarakat. Khalifah tidak dapat menyerahkan kekuasaan untuk memerintah kepada sultan yang berkuasa. Dalam sejarah Dinasti Bani Abbas memang terdapat sultan-sultan yang berkuasa di samping khalifhkhalifah yang lemah, sebagai dilihat di atas, tidak jarang bahwa khalifah hanya merupakan boneka dalam tangan sultan. 50. Jelaskan negara terbaik menurut Al Farabi dalam bukunya yang bernama Al Madinah Al Fadhilah? Jawab : 17

Ia menguraikan bahwa negara terbaik ialah negara yang dikepalai oleh seorang rasul, tetapi pada zaman rasul telah selesai maka negara terbaik kelas 2 ialah negara yang dikepalai oleh seseorang filosof. Dalam pemikiran politik Al Farabi banyak dipengaruhi oleh filosof Yunani yaitu Plato. Ibnu Sina juga berpendapat bahwa negara terbaik adalah negara yang dipimpin oleh seorang Rasul dan sesudahnya itu negara dipimpin oleh seorang filosof. Khalifah harus orang yang ahli dalam soal hukum (syariah) mementingkan soal spiritual dan moral rakyat dan mesti bersikap adil. Ia harus membawa umat kepada kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat. BAB VI 51. Apa itu kaum Mawali ? Jawab : Mawali adalah salah satu suku bangsa Arab yang dimana orang-orang bukan Arab masuk Islam dengan menggabungkan diri dengan suku tersebut. Kaum Mawali dalam prakteknya mempunyai kedudukan lebih rendah dari orang Arab. 52. Apa yang dilakukan bangsa Persia untuk menonjolkan kebudayaan mereka? Jawab : Berawal dari kedudukan Mawali yang lebih rendah di Persia membawa kepada gerakan syu’ubiah, suatu gerakan yang dekat menyerupai gerakan nasionalisme dalam arti modern. Dengan gerakan itu, bangsa Persia ingin menonjolkan kembali kebudayaan lama mereka dan mempunyai kedudukan yang sederajat dengan kebudayaan Arab dalam masyarakat Islam waktu itu. Dilihat dari sejarah, bangsa Persia berhasil dalam usaha tersebut, sehingga bahasa dan kebudayaan Persia menjadi bahasa dan kebudayaan yang diakui dalam Islam. 53. Apa yang dimaksud dengan ahl al-zimmah? Jawab : Ahl al-zimmah adalah orang-orang Arab bukan Islam yang memeluk agama-agama lain, terutama Kristen dan Yahudi. Mereka adalah pemeluk agama-agama lain yang memilih tinggal di bawah naungan Islam dengan membayar jizyah yang dapat diartikan pajak naungan.

18

54. Siapakah itu wazir? Jawab : Wazir adalah seorang pembantu utama, penasihat dan tangan kanan dari seorang khalifah dalam menjalankan tugas pemerintahan. Wazir bertugas juga untuk memimpin rapat para kepala dewan. Dengan demikian, wazir pada hakikatnya mempunyai kedudukan sebagai perdana menteri. Ada kalanya wazir mempunyai kekuasaan penuh, yaitu ketika seorang khalifah kurang mementingkan soal pemerintahan. Dalam keadaan demikian, wazir dapat berbuat sehendaknya dan dapat menjatuhkan dan mengangkat gubernur-gubernur daerahyang berkedudukan tinggi dan penting itu menurut kemauannya. 55. Sebutkan diwan (departemen) di bawah wazir? Jawab : Terdapat beberapa diwan (departemen) di bawah wazir diantaranya Diwan Al-Kharaj (Departemen Pajak Tanah), Bait al-Mal (Departemen Keuangan), Diwan al-Jaisy (Departemen Pertahanan), dan lain sebagainya. 56. Jelaskan prinsip pengangkatan kepala daerah dalam Islam? Jawab : Dalam prinsipnya, kepala daerah diangkat atas putusan khalifah, tetapi dengan berkurangnya kekuasaan khalifah dan timbulnya dinasti-dinasti, pada mulanya di daerah-daerah yang jauh, tetapi kemudian juga di daerah-daerah yang dekat dengan pusat, jabatan kepala daerah mempunyai sifat turun-temurun. Khalifah hanya memberikan pengakuan formal kepada mereka. 57. Jelaskan mengenai sistem keuangan negara Arab? Jawab : Sumber keuangan negara terutama pada kharaj, pajak yang dipungut atas tanah. Kharaj dikumpulkan oleh kepala daerah dan setelah memotong perbelanjaan yang diperlukan oleh daerahnya, sisanya dikirim ke pusat. Begitu pentingnya pajak ini sehingga di pemerintahan pusat terdapat suatu departemen khusus untuk mengurusnya, yaitu Diwan al-Kharaj. Di samping kharaj ada lagi zakat yang dibayar oleh warga negara yang beragama Islam dan 19

jizyah yang dipungut dari warga negara bukan Islam. Sumber-sumber keuangan lainnya ialah dagang transit, bea impor atas barang-barang yang dimasukkan melalui pelabuhan-pelabuhan seperti Suez, Alexandria dan Jeddah, pajak atas barang-barang mewah, pajak atas emas serta perak dan pajak pertambangan. 58. Jelaskan depatemen Sahib Al-Barid? Jawab : Sahib al-Barid adalah kepala departemen yang mengurusi sistem pos. Berlainan dengan pos modern, Al-Barid umumnya mengurus korespondensi negara dan hanya sedikit mengurus korespondensi rakyat. Markas besar Al-Barid terdapat di Bagdad dan tiap ibukota mempunyai pos sendiri. Alat yang dipakai dalam pengangkutan adalah unta, kuda, dan keledai. Untuk pengiriman surat dipakai juga burung dara. Al-Barid juga dipergunakan untuk mengangkut pasukan ke tempat yang mereka tuju dan pejabat-pejabat yang baru diangkat ke tempat kedudukannya. Sahib al-Barid, disamping tugas mengurus pos negara, juga mempunyai tugas mengepalai urusan intelijen. Kepala-kepala pos daerah menyampaikan kepadanya berita-berita rahasia mengenai keadaan daerah, tingkah laku kepala daerah dan lain sebagainya. Dari berita-berita yang diterima ia membuat laporan untuk disampaikan kepada khalifah. Oleh sebab itu nama lengkap dari Kepada Departemen Pos ini ialah Sahib Al-Barid wa Al-Akhbar (Kepala Pos dan Intelijen). 59. Apa itu lembaga wakaf? Jawab : Wakaf adalah lembaga yang erat hubungannya dengan urusan sosial dalam Islam. Wakaf mengandung arti penyerahan harta, biasanya dalam bentuk tanah, gedong, rumah dan sebagainya, oleh pemiliknya untuk keperluan-keperluan sosial seperti pembinaan dan pembinaan madrasah, rumah sakit, jembatan, asrama, persediaan air untuk minum dan sebagainya. Harta yang diwakafkan diurus oleh orang atau yayasan yang ditunjuk oleh pemberi wakaf dan penghasilan harta itu yang dipergunakan untuk keperluan-keperluan sosial tersebut. 60. Jelaskan apa itu Wizara Al-Awqaf? Jawab :

20

Wizara Al-Aqwaf adalah lembaga administrasi yang diambil alih oleh negara dalam persoalan sistem wakaf yang tersebar di dunia Islam pada masa lampau. Di Mesir, Wizara Al-Awqaf inilah yang mengurus soal-soal masjid, pembinaan serta pemeliharaannya, termasuk dalamnya soal pengangkatan dan gaji imam, muezzin dan pegawai masjid lainnya. BAB VII 61. Sebutkan perincian ayat yang membahas tentang hukum menurut Abdal Wahab Khallaf, Guru Besar Hukum Islam Universitas Kairo? Jawab : Menurut angka-angka yang diberikan oleh Abdal Wahab Khallaf, Guru Besar Hukum Islam Universitas Kairo, jumlah ayat mengenai hukum hanya 5,8 persen dari seluruh ayat Al-Qur’an yang diperincikan sebagai berikut : Ayat-ayat mengenai ibadah salat, puasa, haji, zakat, dan lain lain (140 ayat) Ayat-ayat mengenai hidup kekeluargaan, perkawinan, perceraian, hak waris, dan sebagainya (70 ayat) Ayat-ayat mengenai hidup perdagangan/perekonomian, jual-beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, gadai, perseroan, kontrak, dan sebagainya (70 ayat) Ayat-ayat mengenai soal kriminal (30 ayat) Ayat-ayat mengenai hubungan Islam dan bukan Islam (25 ayat) Ayat-ayat mengenai soal pengadilan (13 ayat) Ayat-ayat mengenai hubungan kaya dan miskin (10 ayat) Ayat-ayat mengenai soal kenegaraan (10 ayat) Dari ayat-ayat yang diperincikan, semua berjumlah (368 ayat) 62. Di periode sahabat, daerah yang dikuasai Islam bertambah luas dan termasuk kedalamnya daerah-daerah di luar Semenanjung Arab, persoalan-persoalan kemasyarakatan yang timbul di periode ini daerah-daerah baru itu lebih sulit penyelesaiannya dari persoalanpersoalan yang timbul di masyarakat Semenanjung Arabia sendiri. Apa yang dilakukan untuk mencari penyelesaian persoalan-persoalan itu ? Jawab : Untuk menyelesaikan bagi soal-soal baru itu para sahaat kembali ke Al-Qur’an dan sunnah yang ditinggalkan Nabi. Soal kembali ke Al21

Qur’an mudah karena Al-Qur’an dihafal oleh sahabat-sahabat yang telah dibukukan di zaman Abu Bakar. Tetapi berlain halnya dengan soal sunnah. Hadits tidak dihafal dan belum dibukukan waktu itu. Di sini timbul keadaan terpaksa mencari sunnah dalam hal ini nanti membawa kepada timbulnya hadits-hadits yang diragukan berasal dari Nabi, tetapi sebenarnya hadits-hadits buatan. 63. Apa yang dijadikan pegangan dalam hukum Malik? Jawab : Dalam pemikiran hukumnya Malik banyak berpegangan pada sunnah Nabi dan sunnah sahabat. Dalam hal adanya perbedaan antara sunnah, ia berpegangan pada tradisi yang berlaku di masyarakat Madinah, karena ia berpendapat bahwa tradisi ini berasal dari sahabat, dan tradisi sahabat lebih kuat untuk dipakai sumber hukum. Karena ia tidak dapat memperoleh dasar hukum dalam Al-Qur’an dan sunnah, ia memakai qiyas dan al-masalih al-mursalah, yaitu maslahat umum. 64. Apa yang dijadikan dasar pemikiran hukum Al-Syafi’i? Jawab : Dalam pemikiran hukumnya Al-Syafi’i berpegang pada lima sumber, Al-Qur’an, sunnah Nabi, ijma’ atau konsensus, pendapat sebagian sahabat yang tidak diketahui adanya perselisihan mereka didalamnya, pendapat yang dalamnya terdapat perselisihan dan qiyas atau analogi. Berlainan dengan Abu Hanifah, Al-Syafi’i banyak memakai sunnah sebagai sumber hukum, bahkan membuat sunnah dekat sederajat dengan Al-Qur’an. 65. Apa yang dijadikan sumber pemikiran dalam hukum Ahmad Ibn Hambal? Jawab : Dalam pemikiran hukumnya, Ahmad Ibn Hambal memakai lima sumber, Al-Qur’an, sunnah, pendapat sahabat yang diketahui tidak mendapat tantangan dari sahabat lain, pendapat seseorang atau beberapa sahabat, dengan syarat sesuai dengan Al-Qur’an serta sunnah, hadits mursal, dan qiyas, tetapi hanya dalam keadaan terpaksa. 66. Dalam ijma’ timbul golongan yang pertikaian paham, tentang bisa dan tidak bisanya terwujud ijma’ ulama, terutama sesudah zaman 22

sahabat. Sebutkan golongan yang tidak bisa menerima ijma’ sebagai sumber hukum memajukan masalah-masalah? Jawab : a.

Ulama-ulama sesudah meluasnya daerah Islam berjauhan tempat tinggal dan komunikasi antara mereka di masa lampau sulit dapat diwujudkan. b. Tidak semua ulama bersedia menyatakan hasil ijtihadnya. c. Tidak ada norma yang bulat disepakati tentang siapa sebenarnya yang disebut mujtahid. 67. Apa yang dimaksud dengan maslahah mursalah atau mutlaqah? Jawab : Maslahah mursalah atau mutlaqah ialah maslahat yang tak disebut dalam hukum. Menurut paham ulama-ulama, hukum dibuat sematamata untuk keselamatan umum. Maslahat umum tak dapat dihitung banyaknya dan senantiasa berubah dengan perubahan zaman. 68. Maslahat apakah yang dapat diterima sebagai sumber hukum? Jawab : Yang diterima sebagai sumber hukum hanyalah maslahat yang sebenarnya dan bukan maslahat buat-buatan, maslahat umum dan maslahat pribadi, dan tidak pula bertentangan dengan teks Al-Qur’an dan Hadits. Maslahat banyak dipakai oleh mazhab Maliki tetapi ditolak oleh Hanafi dan Syafi’i. 69. Apa yang dimaksud dengan ‘urf? Jawab : ‘Urf ialah adat yang tidak bertentangan dengan teks Al-Qur’an atau hadits. Malik banyak memakai ‘urf Medinah sebagai sumber hukumnya. Demikian juga Syafi’i. Oleh karena itu fatwa-fatwa Syafi’i di Irak berbeda dengan fatwa-fatwa yang diberikannya kemudian di Mesir, karena adat yang dipakai di kedua daerah itu berlainan. 70. Apa itu istishab? Jawab : Istishab ialah berpegangan pada hukum semula selama tidak timbul perubahan mengenai hukum yang asal itu. Dasar segala sesuatu 23

dalam alam ini ialah ibadah, yaitu dibolehkan, tidak dilarang memakai, memakan, meminum, dan sebagainya. Selama tidak ada dalil-dalil Al-Qur’an, hadis, dan lain-lain, yang membatalkan hukum ibadah itu, benda yang bersangkutan boleh dipakai, dimakan, atau diminum. Dalam kategori ini termasuk minuman teh, kopi, dan sebagainya. BAB 8 71. Apa itu kafir dalam pandangan Islam dan golongan Khawarij? Jawab : Kafir ialah orang yang tidak percaya. Dalam Al-Quran, kata kafir dipakai terhadap orang yang tidak percaya pada Nabi Muhammad dan ajaran yang beliau bawa, yaitu orang yang belum menjadi mu’min atau masuk Islam. Dengan kata lain, kata kafir digunakan untuk golongan luar Islam. Namun kaum Khawarij memakai kata kafir untuk golongan yang berada dalam Islam sendiri. Di kalangan orang Islam dalam paham Khawarij telah ada orang yang bersifat kafir. Dengan demikian kata kafir telah berubah dalam arti. 72. Sebutkan dan jelaskan beberapa golongan setelah kaum Khawarij terpecah! Jawab : Kaum Khawarij terpecah ke dalam beberapa golongan, diantaranya : a. Golongan Muhakkimah Menurut golongan Muhakkimah, orang Islam yang mengerjakan dosa besar masuk ke dalam lingkungan kafir. Kemudian orang Islam yang melakukan dosa besar termasuk golongan kafir. b. Golongan Azariqah Bagi golongan Azariqah, yang menjadi musyrik bukan hanya orang Islam yang melakukan dosa besar, bahkan semua orang Islam yang tak sepaham dengan mereka. Menurut pendapat mereka orang Azariqah adalah orang Islam. Orang yang tidak menganut paham Azariqah bukanlah orang Islam, tetapi polities. Mereka tidak segan-segan untuk membunuh orang-orang yang demikian.

24

c. Golongan Najdah Orang Islam lain bukanlah kafir atau musyrik. Tetapi dosa kecil, dan paham mereka, kalau dikerjakan terus-menerus akan membuat pelakunya menjadi musyrik. d. Golongan Sufriah Membagi dosa besar ke dalam dua bagian, dosa yang ada hukumnya di dunia seperti zina dan dosa yang tak ada hukumnya di dunia, seperti meninggalkan puasa. Pelaku dosa besar golongan pertama tidak menjadi kafir. Yang membuat orang Islam menjadi kafir ialah dosa besar golongan kedua. e. Golongan Ibadiah Golongan Ibadiah tidak memandang orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka musyrik, tetapi tidak pula mu’min. Orang Islam demikian hanya merupakan kafir yang masih mengesakan Tuhan. Dosa besar tidak membuat orang Islam menjadi musyrik. Tetapi pelaku dosa besar bukanlah pula mu’min. 73. Apa yang dimaksud dengan kaum Murji’ah? Jawab : Kaum Murji’ah adalah kaum yang yang timbul sebagai reaksi terhadap kaum Khawarij, membawa paham yang sama sekali bertentangan dengan pendapat Khawarij. Orang Islam yang berdosa besar bagi mereka tidak menjadi kafir tetapi tetap mu’min. Nama murji’ah berasal dari kata arja’a yang berarti menunda atau memberi pengharapan. Mereka disebut kaum Murji’ah, karena ajaran mereka memang menundakan soal dosa besar yang dilakukan orang Islam kepada Tuhan di hari kiamat. 74. Apa pandangan kaum Murji’ah mengenai dosa? Jawab : Soal dosa besarnya diserahkan kepada keputusan Tuhan di Hari perhitungan. Kalau dosa besarnya diampuni Tuhan ia segera masuk surga, kalau tidak ia akan neraka untuk waktu yang sesuai dengan dosa yang dilakukannya dan kemudian masuk surga. 75. Jelaskan pandangan kaum Murji’ah mengenai Islam?

25

Jawab : Kaum Murji’ah lebih mementingkan iman atau keyakinan daripada amal dan perbuatan. Yang menentukan Islam atau tidak Islamnya seseorang adalah imannyadan bukan perbuatannya. Keyakinan yang ada dalam hati itulah yang penting. Kaum Murji’ah berpendapat bahwa perbuatan tidak dipakai sebagai ukuran untuk menentukan Islam atau kafirnya seseorang. Yang menentukan hal itu ialah iman yang di dalam hati. Dengan demikian iman yang lebih penting daripada perbuatan. Perbuatan menurut pendapat mereka tidak mempunyai pengaruh terhadap keyakinan. Iman seseorang tidak dapat dirusakkan oleh dosa yang dilakukannya. 76. Apa yang dijabarkan oleh Wasil Ibn ‘Ata mengenai dosa? Jawab : Wasil berpendapat bahwa orang Islam yang berbuat dosa besar tidaklah kafir, dan orang demikian bukanlah pula mu’min. Menurut keyakinannya orang Islam yang melakukan dosa besar bukanlah kafir, bukan pula mu’min, tetapi mengambil posisi di antara kafir dan mu’min. Orang Islam yang berdosa besar, kemudian mati dengan tidak sempat tobat, nasibnya sama dengan orang kafir, yaitu masuk neraka dan tidak akan masuk neraka. 77. Apa yang dimaksud dengan paham qadariyah dan paham jabariyah? Jawab : Paham qadariyah adalah paham yang dipelopori oleh Ma’bad AlJuhani dan Ghailan Al-Dimasyqi. Menurut paham mereka manusialah yang mewujudkan perbuatan-perbuatannya dengan kemauan dan tenaganya. Manusia mempunyai kebebasan dalam kemauan dan kebebasan dalam perbuatan. Paham jabariyah dipelopori oleh Al-Ja’d Ibn Dirham dan Jahm Ibn Safwan. Menurut paham jabariyah perbuatan manusia diciptakan Tuhan dalam diri manusia. Dalam paham ini manusia tidak mempunyai kemauan dan daya untuk mewujudkan perbuatannya. Dalam jabariah manusia tidak mempunyai kebebasan.

78. Jelaskan lima ajaran dasar dalam kaum Mu’tazilah? Jawab : 26

Kaum Mu’tazilah dikenal mempunyai lima ajaran dasar, yaitu : a.

Al-Tawhid

Bertujuan untuk membela kemurnian paham kemahaesaan Tuhan, sehingga mereka mengatakan Tuhan tidak mempunyai sifat, dan hanya mempunyai esensi. b.

Al-‘adl

Tuhan bersifat Maha Adil. Tuhan akan bersifat tidak adil kalau orang yang berbuat jahat atas ketentuan azali itu, dimasukkan ke dalam neraka. Paham keadilan baru dapat dipertahankan kalau manusia di hukum atas kebebasannya untuk berbuat baik atau berbuat jahat. c.

Al-wa’d wa al-wa’id

Tuhan akan melaksanakan janji baik dan ancamannya. Kalau itu tidak dilaksanakan, Tuhan akan bersifat tidak adil. d.

Al-manzilah bain al-manzilatain

Berhubungan dengan paham keadilan Tuhan. e.

Al-amr bi al-ma’ruf wa Al-nahy ‘an al-munkar

Mengandung arti kewajiban menyuruh berbuat baik dan melarang jahat. 79. Apa yang dijadikan acuan dalam Kaum Asy’ariah? Jawab : Kaum Asy’ariah banyak bergantung kepada wahyu. Kaum Asy’ariah terlebih dahulu kepada teks wahyu dan kemudian membawa argumen-argumen rasional untuk teks wahyu itu. Kaum Asy’ariah berpegangan pada arti lafzi dari teks wahyu. 80. Apa paham al kasb yang dibawa kaum Asy’ariah? Jawab : Al kasb adalah perwujudan perbuatan manusia yang tidak bersifat efektif. Paham al kasb ini lebih dekat dengan paham jabariah atau fatalism daripada paham qadariah yang membuat manusia memiliki kebebasan. Dan karena kuat mempertahankan paham kekuasaan mutlak Tuhan paham hukum alam atau sunatullah akhirnya tidak mendapat tempat dalam aliran Asy’ariah. 27

BAB 9 81. Bagaimanakah pemikiran filosofis masuk kedalam Islam? Jawab: Pemikiran filosofis masuk ke dalam Islam melali filsafat Yunani yang di jumpai ahli-ahli fikir Islam di Suria, Mesopotamia, Persia dan Mesir. Kebudayaan dan filsafat Yunani datang ke daerah-daerah itu dengan ekspansi Alexander yang agung ke Timur di abad keempat sebelum Kristus. 82. Golongan apa sajakah yang tertarik kepada filsafat Yunani? Jawab: Golongan yang banyak tertarik kepada filsafat Yunani adalah kaum Mu’tazilah, Abu Al-Huzail, Al-Jahiz, Al-Jubba’I dan lain-lain banyak membaca buku filsafat Yunani dan pengaruhnya dapat dilihat dalam pemikiran-pemikiran teologi mereka. 83. Bagaimanakah pendapat mengenai falsafat Al-Kindi? Jawab: Mengenai falsafat Al-Kindi berpendapat bahwa antara falsafat dan agama tidak ada pertentangan. Ilmu tauhid dan teologi adalah cabang termulia dari falsafat. Falsafat membahas kebenaran atau hakikat. Kalau ada hakikahakikat, mesti ada hakikat pertama. Hakikat pertama ialah Tuhan. 84. Bagaimana pendapat Al-Faraby mengenai falsafat Aristoteles dan Plato? Jawab: Mengenai falsafat ia berkeyakinan bahwa, falsafat Aristoteles dan Plato dapat disatukan dan untuk ini ia menulis risalah “Tentang persamaan antara Plato dan Aristoteles”. Falsafatnya yang terkenal ialah falsafat emanasi. Dalam falsafat emanasi ini ia menerangkan bahwa segala yang ada memancar dari zat Tuhan melalui akal-akal yang berjumlah sepuluh itu. Ia juga membahasa soal akal dan jiwa manusia. 85. Apa itu akhlak menurut pendapat Ibn Miskawaih? Jawab: akhlak menurut Ibn Miskawaih adalah sikap mental atau jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan tanpa pemikiran. Sikap mental atau jiwa itu dibawa lahir seperti sikap pemurah atau sifat bakhil, dan bisa diperoleh dari kebiasaan, seperti kejujuran dan ketidak jujuran. 28

Karena akhlak hubungannya dekat dengan jiwa, maka ia juga membahasa soal jiwa. Jiwa tidak berbentuk jasmani dan mempunyai wujud tersendiri, terlepas dari badan. 86. Apa itu tingkat ma’rifat yang terdapat dalam tasawwuf menurut AlGhazali? Jawab: Tingkat ma’rifat menurut Al-Ghazali ialah jalan yang membawa kepada pengetahuan yang kebenarannya dapat diyakini. Ma’rifat dalam istilah tasawwuf adalah suatu tingkat dimana hijab atau tabir hilang dari depan wajah seorang sufi, sehingga ia dengan hati sanubarinya dapat melihat Tuhan dan hal-hal yang tak dapat dilihat manusia biasa. 87. Bagaimana isi buku dari Ibn Bajja yaitu Tadbir Al-Mutawahhid? Jawab: Didalam buku itu, ia mengkritik pendapat Al-Ghazali bahwa kebenaran dapat dicapai melalui jalan sufi. Untuk sampai kepada kebenaran menurut pendapatnya, orang harus menempuh jalan falsafat. Tidak semua orang dapat berfalsafat, karena pada umumnya orang mudah di goda oleh hidup duniawi dan kesenangan jasmani. Untuk mencari kebenaran orang harus menyendiri dan meninggalkan masyarakat umum. Para filosof sebaiknya membentuk masyarakat tersendiri, jauh dari masyarakat yang lebih mementingkan hidup kematerian itu. Dalam masyarakat tersendiri serupa inilah orang akan dapat sampai pada kebenaran. 88. Mengapa terdapat permusuhan antara Ibn Rusyd dan ahli-ahli hukum Islam? Jawab: Karena adanya tuduhan bahwa ia menganut paham-paham falsafat yang bertentangan dengan ajaran Islam ia akhirnya ditangkap dan diberi hukum tahanan kota Lucena yang terletak dektan dengan Cordova. Kemudian ia dipindahkan ke Maroko dan meninggal disana pada tahun 1198 M. 89. Bagaimana menurut aliran Averroism tentang falsafat? Jawab: menurut aliran ini falsafat mengandung kebenaran, sedang agama dan wahyu membawa hal-hal yang tidak benar. Jelas bahwa pendpaat demikian tidak mungkin bersumber pada falsafat Ibn Rusyd, karena ia sebagai filosof Islam lain, berkeyakinan bahwa akal dan wahyu 29

tidak bertentangan keduanya sama-sama membawa kebenaran. Kekeliruan ini kelihatannya timbul dari kesalah pahaman penulispenulis Barat abad ketigabelas tentang tafsiran Ibn Rusyd terhadap falsafat Aristoteles. Tidak mengherankan kalau kaum gereja mencap Ibn Rusyd sebagai atheis. Falsafatnya dianggap bertentangan dengan agam dan buku-bukunya dilarang. 90. Mengapa bagi Al-Kindi falsafat dan agama samawi tidak bisa bertentangan? Jawab: Karena falsafat membahas kebenaran dan wahyu membawa informasi tentang kebenaran. Disinilah terlelatak persamaan antara falsafat dan agama, keduanya sama-sama membawa tentang kebenaran. Selanjutnya, agama disamping wahyu mempergunakan akal dan falsafat memakai akal pula. Falsafat membahas kebenaran pertama dan agama itu pula yang dijelaskannya. 91. Bagaimanakah pendapat Al-Faraby untuk menjauhkan Tuhan dari arti banyak? Jawab: Al-Faraby sebagai Plotinus berpendapat bahwa alam ini memancar dari Tuhan dengan melalui akal-akal yang jumlahnya sepuluh. Antara alam dan materi terdapat pengantara. Tuhan berpikir tentang diri-Nya dan dari pemikiran itu memancarlah akal pertama. Akal pertama berpikir tentang Tuhan dan timbulah akal ketiga dan demikian seterusnya sehingga terwujud akal kesepuluh. 92. Mengapa roh bersifat kekal dan tidak akan hancur dengan hancurnya badan? Jawab: Ia tidak akan hancur karena subtansinya berasal dari subtansi Tuhan. Selama dalam badan roh tidak memperoleh kesenangan dan pengetahuan yang sebenarnya. Itu diperolehnya hanya setelah bercerai dengan badan. Setelah terlepas dari ikatan badan roh akan pergi ke dunia kebenaran atau alam akal diatas bintang-bintang didalam lingkungan cahaya Tuhan, dekat dengan Tuhan dan dapat melihat Tuhan. Disinilah terletak kesenangan avadi daro roh. 93. Ibn Sina membagi roh kedalam 3 bagian, sebutkan dan jelaskan! Jawab: - Roh tumbuh-tumbuhan dengan daya-daya : makan, tumbuh, dan berkembang 30

-

Roh binatang dengan daya-daya : gerak, menangkap. Roh manusia dengan dua daya : praktis dan teoritis

94. Al-Ghazali kurang percaya pada kekuatan akal. Sehingga ia mengatakan filosof-filosof telah tersesat jika mempunyai beberapa pemikiran yang dianggap salah olehnya. Apa saja pemikiranpemikiran tersebut? Jawab: - Tuhan tidak mempunyai sifat - Tuhan tidak mempunyai subtansi sederhana dan tidak mempunyai hakikat - Tuhan tidak mengetahui perincian dari apa yang terjadi di alam ini - Tuhan tidak dapat diberi sifat jenis - Planet-planet adalah bintang yang bergerak dengan kemauan - Roh-roh planet mengetahui semua juz’iat - Hukum alam tak dapat berubah - Pembangkitan jasmani tidak ada 95. Al-Razi adalah seorang rasionalis yang hanya percaya pada akal dan tidak percaya pada wahyu. Bagaimana akal manusia menurut pemikirannya? Jawab: menurut keyakinannya, akal manusia cukup kuat untuk mengetahui adanya Tuhan, apa yang baik dan apa yang buruk, dan untuk mengatur hidup manusia di dunia ini. Oleh karena itu Nabi dan Rasul tidak perlu, bahkan ajaran-ajaran yang mereka bawa menimbulkan kekaucauan dalam masyarakat manusia. Semua agama ia kritik. Alquran baik dalam bahasa maupun isinya bukanlah mukjizat. BAB 10 96. Apakah tujuan mistisisme baik didalam maupun diluar Islam? Jawab: Tujuan dari mistisisme ialah memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga disadari benar bahwa seseorang berada di hadirat Tuhan. Intisari dari mistisisme, termasuk dalamnya tasawwuf adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog antara roh manusia dengan Tuhan, dengan mengasingkan diri dan berntemplasi. Kesadaran itu selanjutnya mengambil bentuk rasa dekat sekali dengan Tuhan dalam arti bersatu dengan Tuhan yang dalam istilah Arab disebut ittihad dan istilah inggris mystical union. 31

97. Apa bunyi arti dari ayat 186 surah Al-Baqarah tentang ajaran dasar dalam mistisisme? Jawab: “jika hamba-hamba-Ku bertanya padamu tentang diri-Ku, aku adalah dekat. Aku mengabulkan seruan orang memanggil jika ia panggil aku”. Kata do’a yang terdapat dalam ayat ini oleh sufi diartikan bukan berdo’a dalam arti yang lazim dipakai. Kata itu bagi mereka mengandung arti berseru, memanggil. Tuhan mereka dipanggil dan Tuhan melihatkan diri-Nya kepada mereka. 98. Dalam perkembangan zuhud terdapat dua golongan zahid. Apa saja golongan zahid tersebut? Jawab: Dua golongan zahid tersebut yang satu golongan zahid yang meninggalkan kehidupan duniawi serta kesenangan materil dan memusatkan perhatian pada ibadat karena didorong oleh perasaan takut akan masuk neraka di akhirat. Tuhan mereka pandang sebagai suatu zat yang ditakuti. Perasaan takutlah yang menjadi pendorong bagi mereka. Satu golongan lain didorong bukan oleh perasaan takut, tetapi sebaliknya oleh perasaan cinta kepada Tuhan. Tuhan bagi mereka bukanlah suatu zat yang harus dijauhi dan ditakuti. Tetapi suatu zat yang harus dicintai dan didekati. Maka mereka meninggalkan kehidupan duniawi dan banyak beribadat karena ingin mendekatkan diri kepada Tuhan. 99. Apakah tujuan sebenarnya dari sufi? Dan bgaiamana jalan untuk mencapai tujuan tersebut? Jawab: Tujuan sebenarnya ialah berada sedekat mungkin dengan Tuhan, sehingga tercapai persatuan. Jalan untuk mencapai tujuan itu panjang dan berisi stasiun-stasiun yang disebut dalam bahasa Arab Almaqamat. Buku-buku tasawwuf tidak selamanya memberikan angka dan susunan yang sama tentang stasiun-stasiun itu. Yang biasa disebut ialah tobat, zuhud, sabar, tawakal dan rida. Di stasiun ini adalagi al-mahabah(cinta), al-ma’rifah(pengetahuan). Dan alittihad(persatuan). Al-ittihad dapat mengambil bentuk al-hulul (pengambilan tempat) dan wadah al0wujud (kesatuan wujud). 100. Apakah langkah pertama yang didahului seorang sufi? Jawab: Langkah pertama yang harus dilakukan adalah toat, tobat dari segala dosa, baik besar maupun kecil. Dan selanjutnya menjauhi segala 32

perbuatan yang kurang baik dan tidak sopan. Dalam istilah sufi, tobat dari segala hal yang makruh dan syubhat. Dan tobat itu harus merupakan tobat yang sebenar-benarnya. Sehingga calon sufi itu benar-benar suci dari dosa dan perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan tidak sopan. Tuhan yang maha suci tidak dapat didekati kecuali orang-orang yang suci. Tobat yang sebenarnya tidak dapat dilakukan hanya dengan sekali tobat. Ada diceritakan bahwa seorang sufi sudah sampai 70x tobat baru dapat pindah ke stasiun berikutnya. 101. Apa yang dimaksud jika sufi sudah sampai pada tahap al-ittihad? Jawab: Dalam tahapan ini, seorang sufi merasa dirinya telah bersatu dengan Tuhan. Yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu. Identitas yang mencitai telah hilang. Identitas telah menjadi satu. Sufi yang bersangkutan karena fananya telah tak mempunyai kesadaran lagi dan berbicara dengan nama Tuhan. Di dalam al-ittihad yang disadari hanya satu wujud sungguhpun sebenarnya ada dua wujud. Yang disadari hanyalah wujud Tuhan. 102. Apakah ringkasan dalam tasawwuf Ibn Al-‘Arabi? Jawab: Dalam ringkasannya ialah yang bersatu dengan Tuhan bukan hanya manusia tetapi semua makhluk. Semuanya mempunyai wujud satu dengan Tuhan. Oleh sebab itu ada orang yang menyebut falsafat Ibn Al-‘Arabi ini panteisme, sungguhpun nama itu tidak sesuai dengan paham wahdah al-wujud. 103. Ibn Al-Farid dari Cairo menimbulkan paham al-haqiqah almuhammadiah. Apa itu paham al-haqiqah al-muhammadiah? Jawab: Menurut pahamnya paham al-haqiqah al-muhammadiah diciptakan Tuhan semenjak azal sesuai dengan bentuk-Nya sendiri. Oleh karena itu orang yang ingin tahu Tuhan, harus berusaha mencapai persatuan dengan paham al-haqiqah al-muhammadiah itu. 104. Apa yang dimaksud dengan al-fana’? Jawab: yang dimaksud dengan al-fana’ ialah penghancuran perasaan atau kesadaran seseorang tentang dirinya dan tentang makhluk lain disekitarnya. Sebenarnya dirinya tetap ada dan demikian juga makhluk lain tetap ada, tetapi ia tidak sadar lagi tentan wujud mereka bahkan juga tentang wujud dirinya sendiri. 33

105. Falsafat persatuan yang dibawa al-hallaj disebut al-hulul. Apa itu alhulul? Jawab: Al-hulul dalam tassawuf ialah paham yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat di dalamnya. Tetapi untuk itu seorang sufi harus terlebih dahulu menghancurkan sifat-sifat kemanusiaannya, sehingga yang terdapat di dalam dirinya hanyalah sifat-sifat ketuhanan. Diketika itu barulah Tuhan mengambi tempat dalam diri sufi bersangkutan. BAB 11 106. Apa kandungan arti dari kata modernisasi dalam masyarakat Barat? Jawab: Dalam masyarakat Barat, kata modernisasi mengandung arti pikiran, aliran, gerakan, dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya agar semua itu dapat disesuaikan dengan pendapat-pendapat dan keadaan-keadaan baru yang ditimbulkan ilmu pengetahuan modern. 107. Keinginan untuk mengadakan perubahan di masa sebelum periode modern juga timbul di Arabia, yang dicetuskan oleh Ibn Abd AlWahhab. Mengapa Ibn Abd Al-Wahhab memiliki keinginan tersebut? Jawab: Keinginan tersebut lahir bukan sebagai pengaruh kemajuan Barat, tetapi sebagai reaksi terhadap paham tauhid yang dianut kaum awam waktu itu. Kerumnian paham tauhid mereka telah dirusak oleh kebiasaan-kebiasaan yang timbul dibawah pengaruh tarekat-tarekat seperti pujaan dan kepatuhan yang berlebih-lebihan pada syekhsyekh tarekat, ziarah ke kuburan-kuburan wali dengan maksud meminta pertolongan dari mereka dan sebagainya. 108. Sebutkan pikiran-pikiran yang dimajukan oleh Al-Tahtawi! Jawab: Ajaran Islam bukan hanya mementingkan soal akhirat tetapi juga soal hidup di dunia. Umat Islam harus mementingkan hidup duniawinya Kekuasaan absolut raja harus dibatasi oleh syariat dan raja harus bermusyawarah dengan ulama dan kaum terpelajar seperti dokter, ekonomi dan lain-lain Syariat harus disesuaikan dengan perkembangan modern 34

-

-

Kaum ulama harus mempelajari filsafat dan ilmu-ilmu pengetahuan modern agar dapat menyesuaikan syariat dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat modern Pendidikan harus bersifat universal dan sama bentuknya untuk semua golongan. Wanita harus memperoleh pendidikan yang sama denga pria. Istri harus menjadi teman suami dalam hidup intelektual dan sosialnya, dan bukan hanya untuk tinggal di dapur Umat islam harus bersifat dinamis dan meninggalkan sifat statisnya

109. Mengapa Muhammad Abduh menentang sifat Jumud atau statis yang terdapat dalam kalangan umat Islam? Jawab: Karena sifat statis membuat mereka berhenti berpikir dan berusaha. Umat Islam harus memiliki sifat dinamis. Islam tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern. Umat Islam di zaman klasik maju karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan. Kedalam Al-Azhar dan madrasah-madrasah perlu dimasukkan mata pelajaran mengenai ilmu pengetahuan modern 110. Bagaimana pendapat dari Qasim Amin dalam bukunya tentang emansipasi wanita? Jawab: Menurut pendapatnya Islamlah yang pertama kali memberikan persamaan hak dan kedudukan antara wanita dan pria. Tradisilah yang mengubah keadaain ini dan yang membuat wanita dipandang lemah. Kepada wanita harus diberikan pendidikan. Keharusan wanita menutup wajah tidak terdapat dalam al-quran. Demikian juga tentang keharusan wanita dipisahkan dari pria dalam pergaulan kemasyarakatannya. 111. Dalam gerakan pembaharuan Turki terdapat timbul tiga golongan, yaitu golongan pembaharuan, golongan Barat, golongan Islam dan golongan nasionalis Turki. Apa yang ketiga golongan ini inginkan? Jawab: Yang pertama ingin mengambil peradaban Barat sebagai dasar pembaharuan, yang kedua membuat Islam sebagai dasarnya sedang yang ketiga melihat nasionalisme Turkilah yang harus dijadikan dasar. Dalam hubungan ini perlu ditegaskan bahwa kerajaan Usmani bukanlah negara yang terdiri atas satu bangsa, tetapi atas berbagai bangsa, terutama Arab dan Eropa. Bangsa Turki dalam kerajaan itu merupakan minoritas. 35

112. Bagaimana ide nasionalisme Islam timbul di India? Jawab: Ide nasionalisme Islam di India timbul sebagai reaksi terhadap ide nasionalisme Hindu yang terdapat dalam partai kongres. Di tahun 1906 M didirkan oleh segolongan intelektual Islam India Liga Muslimin untuk menampung aspirasi nasionalisme Islam itu. 113. Di Indonesia sebelum ide pembaharuan datang telah terlebih dahulu masuk gerakan pemurnian Wahabiah di Minagkabau. Siapa yang membawa gerakan tersebut? Dan bagaimana? Jawab: Ide wahabiah itu dibawa oleh haji-haji yang pulang dari Mekkah, di antara Haji Miskin. Gerakan wahabiah di minangkabau ini dalam sejarah Indonesia dikenal dengan gerakan Padri melawan adat istiadat Minangkabau yang bertentangan dengan ajaran Islam. Kaum adat meminta bantuan Belanda dan akhirnya pecahlah perang Padri dipermulaan abad kesembilan belas. 114. Bagaimana pemikiran Jamaludin tentang Islam di zaman modern ini? Jawab: Jamaludin sejalan dengan pemikiran pembaharu-pembaharu lain, ia berpendapat bahwa umat Islam mengalami kemunduran karena mereka telah meninggalkan ajaran Islam yang sebenarnya, telah dipengaruhi oleh sifat statis, kuat berpegang pada taklid, bersikap fatalistis, telah meninggalkan akhlak tinggi dan telah melupakan ilmu pengetahuan. 115. Mengapa Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh ide-ide pembaharuan yang timbul di Mesir daripada yang muncul di Turki dan India? Jawab: Hal ini terjadi karena bahasa Arab merupakan bahasa internasional dunia Islam, sedang bahasa Turki dan Urdu tidak. Bahasa Inggris yang dipakai pembaharu-pembaharu India, di masa lampau kurang dikenal di Indonesia. Di samping sebab tersebut di atas, Mesir berlainan dengan Turki dan India merupakan kiblat utama Islam untuk memperdalam ilmu pengetahuan keagamaan. Al-Azhar mempunyai pengaruh di seluruh dunia Islam.

36

Related Documents

Maalouf, Amin
June 2020 18
Nur
August 2019 59
Amin Cv
November 2019 32
3_ Amin
June 2020 9
Amin Zade
November 2019 31

More Documents from ""