www.obormedia.com
Selasa,
Bacaan I : 1Tes 2:1-8 Mazmur : 139:1-6; R:1a Bacaan Injil : Mat 23:23-26
elakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orangorang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu
“C
25 Agustus 2009
Pw St. Ludowikus; St. Yosef dr Calasanz; B. Maria dr Yesus Tersalib
tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.”
Renungan
C
elakalah orang yang munafik! Lihatlah sekeliling kita. Apakah kita menemukan orang-orang yang munafik? Seorang suami mencium istrinya. Namun, agaknya sudah tidak ada cinta di antara mereka. Seorang ibu menuntun anaknya menyeberang. Sayangnya, ibu itu tampaknya tidak sungguh menyayangi anaknya. Tempat ibadah penuh manusia. Namun, tampaknya tidak semua yang ada di sana rindu akan Tuhan. Tidak semua bersujud karena sungguh terpesona dengan Allah Yang Mahabesar. Apakah kita sendiri sering bersikap munafik? Bilang cinta, padahal tidak. Bilang mengampuni, tetapi tetap membenci. Menghormati, tetapi cuma basa basi. Seolah-olah senang belajar, tetapi sebenarnya tidak senang mencari ilmu. Bekerja dengan terpaksa, bukan sungguh karena mencintai pekerjaan. Beragama untuk mencari pamrih dan keselamatan diri sendiri, dan bukan sungguh mencari Tuhan dan sesama. Tuhan, bantulah aku menjadi orang yang tidak munafik. Ajarilah aku mendengarkan suara hati yang paling dalam. Berilah aku keberanian untuk hidup jujur; untuk mengatakan kebenaran yang sungguh ada dalam hatiku. Amin.
www.obormedia.com