2008 August Magelang Suara Merdeka Menelusuri Tandon Air Perut Bumi Part 2

  • Uploaded by: Environmental Services Program
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 2008 August Magelang Suara Merdeka Menelusuri Tandon Air Perut Bumi Part 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 386
  • Pages: 1
SUARA MERDEKA

JUMAT 8AGUSTUS2008

S WSholahuftn IAHAN TERBUKA: Pettanian membuat fungsi Perbukitan Potomno sebagai daerah tangkapan a ir, berkurang. Sebab, kini ban yak lalran yang dibuka sebagai area! pertanian. (72)

Menelusuri Tandon Air di Perut Bumi (2-Habis)

Peraturan Desa Melindungi Mata Air UNTUK menyelamatkan tandon-tandon air di pent bumi, paling tidak hams ada aturan yang ketat agar ekosistem di daerah aliran sungai (DAS) terjaga. Aturan main itu akan menjadi acuan masyarakat agar tak menebang pohon secara sporadis dan menanam tanaman semusim di lerenglereng gunung. Desakan ekonomi memang mengubah pola hidup masyarakat. Ak-lbatnya, daerah tangkapan air menyusut dan lahan terbuka tens bertarnbah dalam dua puluh tahun terakhir. Berdasar data Environmental Services Program (ESP), perubahan hutan alam menjadi hutan skunder atau hutan pnxluksi dengan populasi tegakan yang homegen, tetjadi tahun 1960-an. Tak dapat dipungkin, kelahiran Penrrn Perhutani menjadi penyebabperubahan tersebut. Berdasarkan data guna lahan, kondisi saat ini, wilayah Sub-DAS Tangsi terdiri atas area persawahan 5.413 ha (27%), tegalan dan padang nunput 3.175 ha (19%),

hutan dan dan savana 6.046 ha (37%), permukiman 2.603 ha (16%), serta daerah perairan 102 ha (0,6%). Watershed Management Specialist ESP Jateng/DIY, M Sigit Widodo, mengatakan, komposisi lahan terhuka dan tertutup memang masih seimbang. Namun hal itu tidak merata di semua area. Daerah hulu merupakah lahan yang sangat terbuka dengan tingkat erosi tinggi. "Menurut rencana induk pengelolaan lingkungan hidup SWS Progo, klasifikasi Sub-DAS Tangsi tennasuk sangat kritis. Karena itu. perlu langkah tepat untuk menyelamatkan tandon air bagi penghidupan mendatang tcrsebut,ulc;uartya. Perdes Lingkungan Salah sate upaya tersebut, lanjut dia, adalah pembuatan peraturan desa (perdes) tentang pengelolaan lingkungan dan cumber air. Tujuannya. menjaga kelestarian alam dan melindungi mata air. Regulasi itu menunjukkan perkembang-

an pcnitif. Paling tidak, 8 desa di Perbukitan Potorono dan lereng selatan Gunung Sumbing sudah memiliki perdes terse-but. Desa itu antara lain Sukomakmur, Sutopati. Sukorejo. Sukomulyo, Krumpakan, Banjaragung, Manggunm_jo dan Desa Sambak. Semuanya berada di Kecanmatan Kajoran, Kahupaten Magelang. "Kawasan Potorono memiliki arti penting kartna berfungsi sebagai area tangkapan air dan hulu Sungai Tangsi Daerah Aliran Sungai (DAS) Progo. Di camping itu, kawasan tersebut juga menjadi habitat dari plasma nutfah ancka ragam tanarnan dan hewan," katanya. Dia pun merinci tiga ha] paling nianfaat Perdes Lingkungan, yakni pe'nyelamatan sumber air, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta peningkatan pendapatan asli desa. Secant lehih nrakro, perdes menjamin upaya-upaya konservasi dan mhabilitasi lingkungan demi kehaumonisan alam. (Sholahuddin al-Ahmed-72) I

Related Documents


More Documents from "Environmental Services Program"