Disampaikan Pada Sosialisasi Hepatitis Banyuwangi, 4 April 2018
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Hepatitis virus masalah kesmas serius Indonesia endemisitas tinggi
Perlu dilakukan upaya: Pencegahan Mengurangi kesakitan, dan kematian,
meningkatkan kualitas hidup
Upaya pencegahan yang diperlukan: Peningkatan cakupan imunisasi HBO sesegera mungkin < 24 jam Melakukan deteksi dini pada ibu hamil untuk penurunan infeksi baru dg pemberian HBIG dan Imunisasi HBO < 24 jam 95% efektif.
Permenkes RI No 53 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Hepatitis Virus Permenkes RI No 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Deteksi dini merupakan suatu
upaya pencegahan penularan baru dan upaya untuk melakukan upaya – upaya lanjut bagi yg terinfeksi
METODE PELAKSANAAN DDHB
DETEKSI DINI HEPATITIS B - DDHB DD AKTIF yaitu DD yang dilakukan diluar gedung,
petugas aktif melakukan penjangkauan pada masyarakat DD PASIF yaitu DD yang dilakukan didalam gedung, petugas pasip, masyarakat yang datang ke faskes, misalnya pd Bumil saat melakukan kunjungan utk pemeriksaan kehamilan ditawarkan DD; saat melakukan KT HIV; saat melakukan pengobatan IMS, dsb Pelaksanaan DD ini, dapat diintegrasikan dg kegiatan lain
SASARAN DDHB
Pasien bedah umum/tindakan Bayi dari Hemodialisis Ibu Hep C gigi
Ibu Hamil
ODHA
Petugas Kes
POPULASI BERISIKO DDHBC
Penderita IMS
Mahasiswa Kesehatan
Keluarga penderita Hepatitis
WPS WBP LSL/Gay
Waria
Napza Suntik
ALUR PELAKSANAAN DDHB
D D H B C
2018
DETEKSI DINI HEPATITIS B DAN C
SASARAN
SASARAN
PRIORITAS : • Ibu Hamil (Semua Umur Kehamilan)
KELOMPOK BERISIKO : Bayi dari ibu dengan Hepatitis B Petugas kesehatan Mahasiswa kesehatan Dan lainnya (lihat Juknis)
SKEMA LAYANAN Pendaftaran FKTP
PKM, BPM, BP, DPS
Poli KIA/Poli lainnya
• INFORMED CONSENT • WAWANCARA
Tes Hep B dan/ C
“METODE RAPID”
Reaktif Hep
TANPA KONFIRMASI
Rujuk RS
MAMPU TATA LAKSANA HEP
Pelaksanaan Deteksi Dini:
IBU HAMIL dilakukan untuk Hep B, HIV dan Syphilis NAKES nakes yg paling beresiko medis, bidan/perawat, analis lab Untuk Bumil, saat mulai kegiatan bagi mereka dg kehamilan trimester 1 dan 2, bersedia. Saat bumil tsb datang untuk memeriksakan kandungan, diberikan konseling lalu ditawarkan untuk dilakukan deteksi dini hep B dan HIV (bagi puskesmas yg sdh melakukan Konseling dan Tes HIV, maka bumil yg datang untuk melakukan KT HIV sekaligus ditawarkan untuk det dini Hep B) Apabila bersedia maka TTD persetujuan, konseling, diwawancara utk pengisian kuesioner
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Informasi yang diberikan kepada sasaran sebelum pemeriksaan laboratorium (TES): Risiko penularan hepatitis Tes bersifat konfidensial Sasaran mempunyai hak untuk menolak menjalani Tes Bila menolak, sasaran perlu membuat pernyataan tertulis Penolakan menjalani Tes, tidak mempengaruhi layanan selanjutnya Beri kesempatan kepada sasaran untuk mengajukan pertanyaan kepada petugas.
Setiap ibu hamil dan kelompok berisiko harus
menandatangani Informed Consent ini sebagai dasar persetujuannya untuk mengikuti DDHB dari awal hingga akhir Pengisian kuesioner ini oleh petugas di KIA (untuk ibu hamil) dan dokter/perawat di poli umum (untuk kelompok berisiko) yang telah bersedia ikut dalam kegiatan ini. Setiap pertanyaan harus diisi dengan jelas sesuai jawaban yang diberikan bumil/nakes
INFORMED CONSENT
Setiap ibu hamil dan kelompok berisiko harus
menandatangani Informed Consent ini sebagai dasar persetujuannya untuk mengikuti DDHBC dari awal hingga akhir
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)
IBU HAMIL
Kami meminta anda bersama ibu hamil yang lain untuk ikut serta dalam Deteksi Dini Hepatitis B, HIV-AIDS dan Syphilis yang akan melihat besarnya prevalensi Hepatitis B, HIV dan Syphilis pada ibu hamil di Provinsi Jawa Timur khususnya Kabupaten/Kota ........ Pengambilan Darah : Kami akan meminta kesediaan anda untuk diambil darahnya sebanyak 5 ml dari lengan anda untuk deteksi dini HBsAg, HIV dan Syphilis. Apabila dideteksi HBsAg reaktif maka pemeriksaan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan konfirmatif HbsAg. Untuk hasil reaktif pada pemeriksaan HIV dan Syphilis maka tindak lanjut mengikuti yang berlaku saat ini. Manfaat : Apabila anda diketahui telah terinfeksi virus hepatitis B atau HIV dan Syphilis maka anda akan menularkannya pada bayi anda. Penderita hepatitis B yang ditularkan dari ibu ke bayi nantinya berpotensi menjadi sirosis dan kanker hati yang dapat menyebabkan kematian. Dari deteksi dini ini, apabila anda diketahui terinfeksi virus hepatitis B maka anda akan mendapat manfaat karena bayi anda akan mendapatkan imunisasi HBO ditambah Imunoglobulin Hepatitis B (HBIG) yang akan diberikan paling lambat dalam waktu <24 jam sesudah kelahiran. Pemberian imunisasi ini diharapkan dapat memutus rantai penularan dari ibu kepada bayi yang dilahirkan. Selain itu, anda akan mendapat manfaat lain yaitu anda akan mengetahui apakah anda perlu mendapat terapi hepatitis B sehingga anda akan dirujuk ataupun belum memerlukan terapi. Bila hasil darah anda positif HIV dan Syphilis maka anda akan langsung mendapat terapi yang dapat mencegah bayi anda terinfeksi HIV dan Syphilis. Kerahasiaan : Catatan mengenai hasil pemeriksaan laboratorium anda akan dirahasiakan dan hanya akan dikenal dalam sebuah nomor/kode. Partisipasi Sukarela : Anda tidak akan dan tidak dapat dipaksa untuk mengikuti pemeriksaan ini apabila anda tidak menghendakinya. Keikutsertaan anda dalam pemeriksaan ini berdasar atas keinginan anda sendiri (bersifat sukarela). Persetujuan untuk partisipasi : Saya telah membaca atau dibacakan apa yang tertera di atas dan diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Saya memahami maksud dan manfaat dari deteksi dini ini. Dengan membubuhkan tanda tangan di bawah ini, saya menegaskan bahwa keikut sertaan saya dalam pemeriksaan Hepatitis B, HIV dan Syphilis *) bersifat sukarela ________________________ _____________ Tanda tangan Ibu Hamil Tanggal _______________________ _______________ Tanda tangan petugas Tanggal *) Lingkari pemeriksaan yang dilakukan
KELOMP BERISIKO FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Kami meminta anda bersama tenaga kesehatan dan kelompok berIsiko yang lain untuk ikut serta dalam Deteksi Dini Hepatitis B dan C yang akan melihat besarnya prevalensi Hepatitis B dan C pada tenaga kesehatan dan kelompok berisiko di Provinsi Jawa Timur khususnya Kab/Kota ............... Pengambilan Darah : Kami akan meminta kesediaan anda untuk diambil darahnya sebanyak 5 ml dari lengan anda untuk deteksi dini HBsAg dan Anti HCV Manfaat : Apabila anda diketahui telah terinfeksi virus hepatitis B maka anda akan dapat menularkannya pada pasangan anda dan bayi akan akan anda kandung. Penderita hepatitis B yang ditularkan dari ibu ke bayi nantinya berpotensi menjadi sirosis dan kanker hati yang dapat menyebabkan kematian. Dari deteksi dini ini, apabila anda diketahu terinfeksi virus hepatitis B maka anda akan mengetahui apakah anda perlu mendapat terapi hepatitis B sehingga anda akan dirujuk ataupun belum memerlukan terapi. Kerahasiaan : Catatan mengenai hasil pemeriksaan laboratorium anda akan dirahasiakan dan hanya akan dikenal dalam sebuah nomor/kode. Partisipasi Sukarela : Anda tidak akan dan tidak dapat dipaksa untuk mengikuti pemeriksaan ini apabila anda tidak menghendakinya. Keikutsertaan anda dalam pemeriksaan ini berdasar atas keinginan anda sendiri (bersifat sukarela). Persetujuan untuk partisipasi : Saya telah membaca atau dibacakan apa yang tertera di atas dan diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Saya memahami maksud dan manfaat dari deteksi dini ini. Dengan membubuhkan tanda tangan di bawah ini, saya menegaskan bahwa keikut sertaan saya dalam pemeriksaan Hepatitis B bersifat sukarela . ________________________ _____________ Tanda tangan responden Tanggal _______________________ _______________ Tanda tangan petugas Tanggal *) Lingkari pemeriksaan yang dilakukan
KUESIONER
Pengisian kuesioner bagi yang telah bersedia ikut
dalam DDHBC oleh : bidan di KIA : untuk ibu hamil perawat di poli umum : untuk kelompok berisiko Setiap pertanyaan harus diisi dengan jelas sesuai
jawaban yang diberikan bumil/nakes
IBU HAMIL
KUESIONER DETEKSI DINI HEPATITIS, HIV & SYPHILIS PADA IBU HAMIL TANGGAL REGISTRASI
:
/
/
KODE SPECIMEN
NAMA
:
No Telp/HP
:
TEMPAT/TGL LAHIR
:
UMUR IBU
:
PEKERJAAN
: TIDAK BEKERJA
BEKERJA, JENIS PEKERJAAN : 1. PNS 2. Swasta 3. Pedagang
STATUS PERKAWINAN :
: KAWIN
STATUS GPA
GRAVIDA........... : . PARTUS..........
ABORTUS......... ..
UMUR KEHAMILAN
:
ALAMAT
TAKSIRAN PERSALINAN
:
NAMA PUSKESMAS
:
CERAI HIDUP
BLM KAWIN
CERAI MATI
Minggu
Tahun
:
PENDIDIKAN TERAKHIR 1. SD
2. SMTP
DATA KLINIS DAN DIAGNOSTIK
Apakah pernah mengalami gejala-gejala Hepatitis 1. :
Ya
Tidak Bila Tidak Lanjut ke Pertanyaan no.2
Bila ya, gejalanya Urine berwarna gelap (seperti teh) Mata /kuku/kulit kuning Gejala Lainnya
: : : :
3. SMTA
2. Apakah pernah test Hepatitis B sebelumnya ?
Ya
Dimana :
Tidak
Kapan :
/
/
- HBsAg
Hasil :.........
- Anti HBs
Hasil :.........
- Anti Hbe
Hasil :........
- Anti HBC
Hasil :.........
- HBeAg
Hasil :........
- SGPT/ALT
Hasil :.........
- HBV DNA
Hasil :........
3. Apakah pernah menerima transfusi darah atau produk darah? 4. Apakah pernah menjalani hemodialisa/cuci darah?
Ya
, Bila ya kapan :
Tidak
Ya
, Bila ya kapan :
Tidak
orang
Tidak ada
5. Berapa banyak pasangan seksual sebelum perkawinan sekarang?
6. Apakah pernah menggunakan narkoba suntik ?
Ya
, Bila ya kapan :
Tidak
7. Apakah pernah mendapat vaksinasi Hepatitis B ?
Ya
, Bila ya kapan :
Tidak
8. Bila sudah mendapat vaksinasi Hepatitis B, berapa kali ?
1x
2x
(Bila "Ya" lanjut ke pertanyaan no 8, bila "Tdk" lanjut ke no. 9)
3x
9. Apakah anda tinggal serumah/pernah tinggal serumah dengan penderita hep B?
Ya
a. Bila ya, apa hubungan anda dengan penderita hep B tsb? b. Bila "tdk" langsung ke no. 10 Ya
a. Bila ya, bagaimana hasilnya? bila "tdk" langsung ke no. 11
Reaktif
c. Bila ya, bagaimana hasilnya?
Tidak lainnya ………… ………
pasangan
10 Apakah pernah test HIV sebelumnya?
Bila reaktif, apakah pernah pemeriksaan b. CD4
, Bila ya kapan :
Ya
Dimana :
Tidak
Non Reaktif
Dimana :
Tidak
< 350 sel/ml
d. Apakah sudah mendapat ARV
Ya
11. Apakah anda pernah menderita gejala PMS dalam 1 bulan terakhir?
Ya
> 350 sel/ml Kapan :
/
/
Tidak
/
/
Tidak
Surabaya, PETUGAS PEWAWANCARA
Ket : Centang [√] kotak yang tersedia sesuai keterangan yang di dapat
( NIP.
)
KELOMP BERISIKO KUESIONER DETEKSI DINI HEPATITIS B PADA TENAGA KESEHATAN DAN KELOMPOK BERESIKO
/ : /
TGL REGISTRASI :
KODE SPECIMEN
No Telp/HP :
NAMA
:
JENIS KELAMIN
: LAKI-LAKI
TEMPAT/TGL LAHIR
:
ALAMAT
MASA KERJA
:
JENIS PEKERJAAN/PROFESI
STATUS PERKAWINAN
: : KAWIN
NAMA PUSKESMAS
PEREMPUAN
CERAI HIDUP
CERAI MATI
:
DATA KLINIS DAN DIAGNOSTIK Apakah pernah mengalami gejala-gejala akut 1. Hepatitis : Bila ya, gejalanya Urine berwarna gelap (seperti teh) Mata kuning Gejala Lainnya
: : : :
Ya
Tidak
:
BLM KAWIN
2.Apakah pernah test Hepatitis B sebelumnya ?
Ya
Dimana :
Kapan : / - HBsAg Hasil : - Anti HBs Hasil : - Anti HBC Hasil : SGPT/ALT Hasil : - Anti Hbe Hasil : - HBeAg Hasil : - HBV DNAHasil :
Tidak /
Ya
, Bila ya kapan :
Tidak
Ya
, Bila ya kapan :
Tidak
5.Berapa banyak pasangan seksual sebelum perkawinan sekarang?
orang
Tidak ada
Apakah pernah menggunakan narkoba/jarum suntik bersama6. sama? Ya
, Bila ya kapan :
Tidak
Apakah pernah mendapat vaksinasi Hepatitis 7. B ?
Ya
, Bila ya kapan :
Tidak
Bila sudah mendapat vaksinasi Hepatitis B, berapa 8. kali ?
1x
2x
3x
3.Apakah pernah menerima transfusi darah atau produk darah? Apakah pernah menjalani hemodialisa/cuci 4. darah?
Apakah pernah kontak dengan orang yang menderita Hepatitis 9. B ?
Bila pernah kontak dengan penderita Hepatitis B, kontak 10. berupa :
Ya
, Bila ya kapan :
Seksual
Tidak
Non seksual
Tanggal ....................................... PETUGAS .......................................
Ket : Centang [√] kotak yang tersedia sesuai keterangan yang di dapat
( NIP.
)
TAHAPAN PELAKSANAAN Pelaksanaan Deteksi Dini:
ibu hamil dan kelompok berisiko tsb lalu ke laboratorium utk dilakukan pengambilan darah. Apabila hasil pemeriksaan HBsAgnya Reaktif, tidak perlu dilaksanakan pemeriksaan konfirmasi ke BBLK Surabaya
TAHAPAN PELAKSANAAN Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan:
Bumil pada kunjungan berikutnya perlu diinformasikan dg baik ttg hasil pemeriksaan tsb. Bayi yg dilahirkan dari ibu dg HBSAg Pos HARUS diberikan HBIG dan HBO segera setelah bayi lahir < 24 jam, pada saat bayi berumur 9-12 bulan perlu dilakukan pemeriksaan kembali status HBSAg bayi tsb Bumil pos itu sendiri perlu pemeriksaan lanjutan. Guna untuk TL bagi yg HBSAg pos maka sdg disiapkan RS utk diberikan pelatihan Tatalaksana Hepatitis Virus Nakes pos perlu pemeriksaan lanjutan sebagaimana bumil; sedangkan yg negatif maka dianjurkan untuk dilakukan imunisasi
Penanganan Hasil DDHB Non Reaktif Bila pemeriksaan HBsAg Bumil di RS Rujukan saat akan
persalinan dinyatakan non-reaktif (pemeriksaan CLIA/ PCR), maka hasil pemeriksaan reaktif di puskesmas dianggap sebagai non-reaktif.
Bila hasil pemeriksaan hepatitis B pada kelompok
berisiko lain non-reaktif, maka pemeriksaan ulang dilakukan 6 bulan setelah pemeriksaan, dan bila masih non-reaktif, pemeriksaan ulang dilakukan setiap 6-12 bulan berikutnya.
ALUR DDHB, HIV & SYPHILIS PADA BUMIL (DDH AKTIF) KUNJUNGAN RUMAH (Di Ruangan yang Bisa Digunakan Untuk Konseling) Tawarkan Pemeriksaan Hepatitis B, HIV dan Syphilis
BERSEDIA 1.
Diberikan Konseling dan Penandatangan Informed Concent
2.
Pengambilan dan Pemisahan Darah di Lokasi Kunjungan
1. 2.
Data Dicatat dalam Form 9B dan 9F Pemeriksaan Hepatitis B, HIV dan Syphilis
TIDAK BERSEDIA (Tawarkan Kembali pada Saat Kunjungan Ulang)
LABORATORIUM PUSKESMAS
TETAP TIDAK BERSEDIA
PERKENALKAN KTS
Hasil Pemeriksaan Hepatitis B Reaktif,
TINDAK LANJUT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Bila hasil pemeriksaan hepatitis B reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut. Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit rujukan. Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas yang merujuk untuk umpan balik (feedback). Bila hasil pemeriksaan hepatitis B non-reaktif, maka ibu hamil tersebut dianjurkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi. Bila hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs non-reakif, maka dianjurkan vaksinasi hepatitis B sebanyak 3 kali, dan diberikan penyuluhan (KIE). Bayi yang dilahirkan dari ibu yang hepatitis B reaktif, diberikan HBIg, vitamin K, dan vaksinasi HB 0 kurang dari 24 jam setelah kelahiran, dan vaksinasi hepatitis B berikutnya sesuai program imunisasi nasional. Setelah bayi berusia di atas 9 bulan, dilakukan pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs. Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis non-reaktif, diberikan vitamin K dan HB 0 kurang 24 jam setelah kelahiran dan vaksinasi hepatitis B berikutnya sesuai program imunisasi nasional. Tindak lanjut hasil pemeriksaan HIV dan syphilis sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI (Subdit AIDS dan PMS, Direktorat P2ML, Ditjen PP dan PLP).
ALUR DDHB AKTIF PD RISTI
ALUR DDHB, HIV DAN SYPHILIS PADA BUMIL (PASIF)
ALUR DDHBC PASIF PADA RISTI LAINNYA.
DETEKSI DINI HEPATITIS B PENANGANAN LANJUTAN DD HEP B
Pada Bumil, apabila reaktif dirujuk ke RS,
sdgkan yang non reaktif dianjurkan utk melakukan pemeriksaan anti HBS, apabila anti HBs non reaktif maka dianjurkan melakukan vaksinasi Hep B (3 kali) Pada Bayi, segera setelah lahir diberikan HBIG, Vit K, dan HBO < 24 Jam Pada bayi dari Bumil non reaktif Vit K dan HBO < 24 jam
DETEKSI DINI HEPATITIS B & C PENANGANAN LANJUTAN DD HEP B
Pada
kelompok Populasi Risti lainnya; apabila reaktif dirujuk ke RS, penanganan selanjutnya sesuai dg SOP tatalaksana Hep B, pembiayaan pengobatan menggunakan BPJS, asuransi lainnya atau mandiri Hasil Non Reaktif, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan anti HBS, apabila non reaktif imunisasi
DETEKSI DINI HEPATITIS B & C PENANGANAN LANJUTAN DD HEP C Apabila hasil reaktif rujuk Apabila hasil non reaktif KIE
PENANGANAN HIV & SYPHILIS sesuai SOP yang berlaku PENANGANAN HASIL PEMERIKSAAN HEP B & C Lanjutan non REAKTIF: Dianggap non reaktif, perlu pemeriksaan ulang 6 bulan
berikutnya apabila non reaktif diulang setiap 6 – 12 bulan
KIE, ttg Risiko penularan, kerahasiaan, dll
RENCANA PELAKSANAAN DDHB PROV JAWA TIMUR 2018
SAMPEL : Ibu hamil : 100% dari jumlah ibu hamil Kelompok Risti : diutamakan pada keluarga termasuk
bayi dari ibu yang reaktif pada DDHBC Tahun 2017
RAPID TEST : Akan dialokasikan dan diinformasikan kembali ke kab/kota melalui surat resmi
ALOKASI HBsAG DDHB BUMIL 2018 (tentative) KEBUTUHAN DDHB IBU HAMIL 2018
NO
Kabupaten/Kota
IBU HAMIL
TARGET DDHB (%)
SAMPEL
KEBUT
DROPPING SUBDIT HPISP
2017
2018 (TAHAP I)
2018 (TAHAP II)
1
Kab. Pacitan (224)
7.442
70%
5.209
5.200
5.200
2
Kab. Ponorogo (225)
11.930
100%
11.930
11.900
6.000
5.900
3
Kab. Trenggalek (226)
9.811
100%
9.811
9.800
5.000
4.800
4
Kab. Tulungagung (227)
16.662
100%
16.662
16.700
8.000
8.700
5
Kab. Blitar (228)
18.451
20%
3.690
3.700
3.700
6
Kab. Kediri (229)
26.669
50%
13.335
13.300
10.000
3.300
7
Kab. Malang (230)
42.263
100%
42.263
42.300
20.000
22.300
8
Kab. Lumajang (231)
15.730
100%
15.730
15.700
15.700
9
Kab. Jember (232)
39.454
100%
39.454
39.500
20.000
19.500
10
Kab. Banyuwangi (233)
24.868
100%
24.868
24.900
20.000
4.900
11
Kab. Bondowoso (234)
11.133
100%
11.133
11.100
8.000
3.100
12
Kab. Situbondo (235)
9.802
100%
9.802
9.800
5.000
4.800
13
Kab. Probolinggo (236)
19.207
100%
19.207
19.200
10.000
9.200
14
Kab. Pasuruan (237)
26.329
50%
13.165
13.200
13.200
15
Kab. Sidoarjo (238)
38.735
100%
38.735
38.700
18.000
20.700
KEBUTUHAN DDHB IBU HAMIL 2018
DROPPING SUBDIT HPISP
IBU HAMIL
TARGET DDHB (%)
SAMPEL
KEBUT
2017
Kab. Mojokerto (239)
18.475
100%
18.475
18.500
1 0.000
8.500
Kab. Jombang (240) Kab. Nganjuk (241) Kab. Madiun (242) Kab. Magetan (243) Kab. Ngawi (244) Kab. Bojonegoro (245) Kab. Tuban (246) Kab. Lamongan (247) Kab. Gresik (248) Kab. Bangkalan (249) Kab. Sampang (250) Kab. Pamekasan (251) Kab. Sumenep (252) Kota Kediri (253) Kota Blitar (254) Kota Malang (255) Kota Probolinggo (256) Kota Pasuruan (257) Kota Mojokerto (258) Kota Madiun (259) Kota Surabaya (260) Kota Batu (261) BUFFER PROVINSI
21.288 16.810 10.030 8.777
86% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
18.308 16.810 10.030 8.777 18.307 17.569 17.369 22.765 17.042 16.825 13.976 15.305 4.693 13.209 4.083 3.645 2.246 1.338 9.344 3.446
18.300 16.800 10.000 8.800
10.000
8.300 8.000 5.000 4.400
NO
Kabupaten/Kota
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
18.307 17.569 17.369 22.765 17.042 16.825 13.976 15.305 4.693 2.376 13.209 4.083 3.645 2.246 2.676 46.721 3.446
616.119
100% 100% 100% 100% 50% 20% 100%
528.555
18.300 17.600 17.400 22.800 17.000 16.800 14.000 15.300 4.700
8.000 10.000
3.500
13.200 4.100 3.700 2.200 1.300 9.300 3.400
7.000
528.500
110.000
2.000 2.200
2018 (TAHAP I)
8.800 9.000 9.400 12.800 17.000 8.000 7.000 11.800 4.700 6.200 2.000 1.700
2018 (TAHAP II)
8.800 5.000 4.400 9.500 8.600
8.800 7.000
2.100
1.300 9.300 3.400 81.500
300.000
200.000
HBIG : Perhitungan DDHB 2018 :
target 100% ibu hamil 38 kab/kota : 616.911 prevalensi hanya 2%, kebutuhan : 12.322 ( TANPA buffer) tergantung dropping dari Kemenkes RI permintaan HBIG sangat banyak khususnya kab/kota yang prevalensinya >2%, termasuk kab/kota yang melaksanakan DDHB bumil dari dana APBD prosedur permintaan HBIG tetap berjenjang (dari puskesmas ke jenjang diatasnya, dst)
JEJARING / RUJUKAN : PERSALINAN :
mekanisme pemberian HBIG berjenjang mulai dari puskemas sampai ke RS (untuk bumil dengan HBsAg reaktif ada yang dirujuk ke RS) untuk bumil yang dirujuk bersalin, disertakan Kartu Monitoring Bayi (diisi oleh RS) dan harus dibawa kembali oleh ibu tsb untuk diserahkan ke puskesmas (masuk RR) pemberian HBIG di RS oleh ????? (khusus HBIG lebih efektif <12 jam, HBO <24 jam dan Vitamin K) penyimpanan HBIG di RS ?????
JEJARING / RUJUKAN : PENGOBATAN :
bumil dengan HBsAg reaktif dirujuk ke RS ???? pasien BPJS hanya Dr Sp.PD KGEH yang boleh memberikan terapi pengobatan pemeriks lanjutan : HBeAg, AntiHBe, HBV DNA tidak ditanggung BPJS dan belum semua RS ada
TERIMA KASIH