2. Nursing Process Preeclampsia.docx

  • Uploaded by: fariz
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 2. Nursing Process Preeclampsia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,244
  • Pages: 22
KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMSIA

oleh Kelompok 9 / D 2017

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

ii

2019

KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMSIA disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas Dosen Pengampu Ns. Nuning Merina M.Kep

oleh Muhammad Alfarizi NIM 172310101166 Erman Yudhi Wanaprakarsa NIM 172310101179 Rizki Iffatul Afifah NIM 172310101209

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

iii

UNIVERSITAS JEMBER 2019

iv

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah keperawatan maternitas yang berjudul “Asuhan Keperawatan Preeklamsia” dengan tepat waktu. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas terstruktur dalam menempuh pembelajaran di semester ini. Dalam pengerjaan makalah ini kami banyak melibatkan berbagai pihak yang sangat membantu dalam banyak hal. Oleh karena itu kami sampaikan terimakasih kepada: 1. Ns. Dini Kurniawati, M.Psi., M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Keperawatan Maternitas. 2. Ns. Nuning Merina M.Kep selaku dosen pembimbing makalah. 3. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah kami dapat bermanfaat menambah wawasan kita semua. Penulis

v

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................................. iv BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 2 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2 1.3 Tujuan .............................................................................................. 2 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4 2.1 Anatomi Fisiologi ............................................................................ 4 2.2 Definisi ............................................................................................. 11 2.3 Epidemiologi..................................................................................... 12 2.4 Etiologi dan Faktor Resiko ............................................................... 13 2.5 Manifestasi Klinis ............................................................................. 14 2.6 Klasifikasi ......................................................................................... 15 2.7 Patofisiologi ...................................................................................... 15 2.8 Pathway............................................................................................. 16 2.9 Pemeriksaan Penunjang .................................................................... 17 2.10 Penatalaksanaan Medis ................................................................... 19 2.11 Komplikasi...................................................................................... 20 BAB 3. ASUHAN KEPERAWATAN........................................................... 21 3.1 Pengkajian......................................................................................... 21 3.2 Diagnosis .......................................................................................... 25 3.3 Intervensi dan Implementasi ............................................................. 28 3.4 Evaluasi............................................................................................. 33

vi

BAB 4.PENUTUP........................................................................................... 34 4.1 Simpulan .......................................................................................... 35 4.2 Saran ................................................................................................ 35 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….36

7

8

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara global, kematian ibu hamil sangat tinggi. Pada tahun 2015 sejumlah 275.00 ibu hamil meninggal. Kematian pada ibu hamil dapat menggambarkan pelayanan kesehatan obstetric yang buruk. Hipertensi yang terjadi pada maternal menjadi penyebab nomor dua dari kematian maternal dibawah usia 35 tahun. Kejadian tersebut dapat diatasi dengan diagnosis yang tepat dan menejemen yang efektif dan rujukan tepat waktu, namun intervensi seperti demikian kurang diimplementasikan di beberapa negara bekembang yang notaben penduduknya berpenghasilan rendah sehingga hasil pelayanan kesehatan ibu dan anak yang buruk. (Raney et al., 2019). Prevalensi kejadian preeclampsia di dunia berkisar 0,51-38,4%, sedangkan prevalensi preeclampsia di negara maju berkisar anatar 5-6%, kejadian preeclampsia di berbagai negara berbeda-beda tergantung pada kondisi negara tersebut, misalnya pada pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pola kebiasaan di negara tersebut (WHO, 2011). Di Indonesia, preeaklampsia termasuk penyebab kematian pada ibu hamil selain keadian infeksi dan perdarahan. Prevalensi mencapai 28% untuk kejadian perdarahan, 24% untuk preeclampsia dan 11% untuk kejadian infeksi (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Masalah preeklampasia masih belum diketahui penyebabnya, banyak factor yang mempengaruhi preeclampsia, diantaranya hipertensi yang menyertai, nulipara, obesitas pada usia > 35 tahun, dan diabetes. Menurut Angsar (2009:532) preeclampsia penyebab utama yang khas adalah peningkatan tekanan darah, edema, dan proteinuria. Dampak yang diakibatkan dari preeclampsia pada ibu adalah mengalami keguguran, gagal ginjal, pembengkakan paru-paru, perdarahan otak, pembekuan darah intravaskulaer. Sedangkan komplikasi yang terjadi pada bayi adalah kekurangan oksien pada plasenta sehingga bayi mengalami hipoksia dan kekurangan asupan makanan (Saraswati and Mardiana, 2017). Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan pada ibu. Kejadian tersebut dapat dicegah dengan peningkatan pelayanan antenatal yang mempu mendeteksi dan menangani kasus resiko tinggi secara memadai, pelayanan kesehatan yang prima dan sebaran pelayanan kesehatan yang dapat diakses oleh ibu dengan komplikasi kehamilan (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah definisi dari preeklamsia ? 1.2.2 Bagaimana epidemiologi preeklamsia ? 1.2.3 Apakah etiologi dari preeklamsia ? 1.2.4 Bagaimana manifestasi klinis pada preeklamsia ? 1.2.5 Bagaimana klasifikasi dari preeklamsia ?

9

1.2.6 1.2.7 1.2.8 1.2.9 1.2.10

Bagaimana faktor resiko dari preeklamsia ? Bagaimana patofisiologi preeklamsia ? Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada preeklamsia ? Apa saja pemeriksaan penunjang pasien dengan dengan preeklamsia ? Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan preeklamsia ?

1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Perawat mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan preeklamsia. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mampu memahami definisi dari preeklamsia. b. Mampu memahami epidemiologi dari preeklamsia. c. Mampu memahami etiologi dari preeklamsia. d. Mampu memahami manifestasi klinis dari preeklamsia. e. Mampu memahami klasifikasi dari preeklamsia. f. Mampu memahami faktor resiko dari preeklamsia. g. Mampu memahami patofisiologi dari preeklamsia. h. Mampu memahami komplikasi dari preeklamsia. i. Mampu memahami pemeriksaan penunjang dari preeklamsia.

10

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Preeklampsia merupakan kelainan multi sistemik dengan tanda dan geljala utama hipertensi, proteinuria, dan edema, yang terjadi diatas minggu ke-20 pada trirulan ketiga dan sering muncul pada minggu ke-37. Preeklampsia merupakan sindrom yang terjadi saat kehamilan akibat berkurangngnya fungsi organ terutama yang berkaitan dengan perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel yang dimanifestasikan dengan hipertensi dan proteinuria (Lelenoh, 2018). 2.2 Epidemiologi 2.3 Etiologi 2.4 Manifestasi Klinis a. Manifestasi klinis preeklamsia ringan (Barbara, 2001) 1) Apabila tekanan darah melebihi 140/90 mmHg; atau meningkat diatas batas dasar 30 mmHg dari tekanan darah sistolik atau 15 mmHg dari tekamam diastolik dalam dua kali pembacaan yang diambil dengan jarak 6 jam. 2) Terapatnya edema di wajah, tangan dan pergelangan kaki yang merupakan tanda klasik. 3) Terjadi pertambahan berat badan sekitar 1,5 kg (3,3 pon) perbulan pada trimster kedua atau lebih dari 1,3 sampai 2,3 kg atau mecapai 5 pon perminggu pada timester ketiga. 4) Proteinuria 1+ sampai 2+, atau 300 mg/dL. Dalam sampel sekitar 2 jam. b. Tanda-tanda bahaya pada preeklamsia yang memburuk (barbara, 2001) 1) Terjadi peningkatan tekanan darah yang cepat 2) Terjadi peningkatan berat badan yang cepat 3) Edema menyeluruh 4) Peningkatan proteinuria 5) Terdapat nyeri epigastrik, ditandai hiperrefleksia, dan sakit kepala berat yang biasanya mendahului kejang pada eklamsia 6) Terjadi gangguan penglihatan 7) Oliguria (<120 mL dalam 4 jam) 8) Iritabilitas 9) Mual dan muntah hebat c. Manifestasi klinis preeklamsia berat (barbara, 2001)

11

1) Tekanan darah melebihi 160/110 mmHg dicatat dalam dua pembacaan yang idiperoleh dengan jarak 6 jam dengan klien pada keadaan tirah baring 2) Proteinuria melebihi 5 kg/24 jam 3) Sakit kepala 4) Pandangan buram, melihat ada bintik-bintik, dan edema retina 5) Pitting edema pada sakrum, wajah, dan ekstermitas bagian atas 6) Dipsea 7) Nyeri epigastrik 8) Mual dan muntah 9) Hiperefleksia

d. Eklamsia Terjadi segera ketika pasien telah mengalami kejang grand mal. Dalam keadaan ini dapat menyebabkan keadaan pasien semaki buruk ke arah komplikasi yang lebih serius seperti pendarahan serebral, ruptur hati dan koma. 2.5 Klasifikasi Klasifkasi Gangguan Hipertensif yang Menjadi Penyulit kehamilan (Kenneth J Leveno et al. 2004) : A. Hipertensi Gestsionel 1. TD ≥ 140/90 mmHg terjadi untuk pertama kalinya selama kehamilan. 2. Tidak ada proteinuria. 3. TB kemabali normal < 12 minggu pascapartim. 4. Diagnosis akhir didapatkan hanya setalah melahiran mungkin memperlihatkan tanda-tanda preeklamsia, contohnya epigastrim atau trombositopenia. B. Preeklamsia Meningkatkan kriteria minimal : 1. TD ≥ 140/90 mmHg setelah getasi 20 minggu 2. Proteinuria ≥300 mg/24 jam atau ≥dipstck + 1 Meningkatkan kepastian preeklamsia 1. TD 160/110 mmHg 2. Proteinuria 2,0 g/24 jam atau ≥2+

12

3. Kreatin serum > 1,2 mg/dL kecuati sebelumnya memang sudah meningkat 4. Trombossit <100.000/mm3 5. Hemolisis mikroangipati (LDH meningkat) 6. Peningkatan ALT dan AST 7. Nyeri kepala tetap atau gangguan otak hingga penglihatan 8. Nyeri epigastrium menetap C. Eklamsia Terjadi kejang yang tidak dapat dikaitkan dengan kausa lain bagi wanita preeklamsia. D. Preeklamsia pada Hipertensi Kronis Peningkatan mendadak proteinuria atau tekanan darah atau hitungan trombosit <100.000/mm3 pada wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum gestasi 20 minggu. E. Hipertensi Kronis TD ≥140/90 mmHg sebelum kehamilan atau didiagnosis sebelum gestasi 20 minggu, atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelsa gestasi 20 minggu dan menetap setelag 12 minggu pascapartum. 2.6 Faktor Resiko Tabel Kriteris Preeklamsia menurut NHBPEP tahun 2000. Kriteria minimum

Peningkatan beratnya preeklamsia

a. Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg kehamilan 20 minggu b. Proteinuria ≥ 300 mg / 24 jam atau ≥ 1+ dipstick a. Tekanan darah ≥ 160/110 mmHg b. Proteinuria 2.0 g/24 jam atau 2+ dipstick c. Sererum kreatin > 1.2 mg/Dl (kecuali mengalami peningkatan sebelumnya) d. Trombosit < 100.000 / mm3 e. Hemolisis mikroangiopati (peningkatan laktat dehidrogenase/LDH) f. Peningkatan SDGT atau SGPT g. Sakit kepala atau gangguan serebral dan visual lainnya h. Nyeri ulu hati

13

Faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan preeklamsia antara lain (Mignini et al., 2005; Mutter & Karumanchi, 2007; lyall & belfort, 2007; Angsar, 2009, Cunningham et al., 2010): 1. Obesitas dan dislipidemia. 2. Terpapar oleh vili koronik yang pertama kalinya, yaitu pada primigravida dan primipaternitas. 3. Terpapar vili koronik yang berlebihan atau hiperplansentosis. Misalnya pada mmola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes mellitus, hidrops fetalis, makrosomia. 4. Umur yang ekstrim (terlalu tua atau terlalu muda). 5. Riwayat keluarga pernah preeklamsi/eklamsia hingga hipertensi. 6. Penyakit-penyakit seperti ginjal dan kardiovaskuler termasuk penyakit hipertensi yang sudah diderita sejak belum hamil.

2.7 Patofisiologi Preeklampsia muncul ketika usia kehamilan lebih dari 20 minggu ditandai dengan peningkatan tekanan darah, proteinuria, dan atau tanpa disertai edema. Pada saat preeklampsia terjadi peningkatkan spasme pembuluh darah yang diikuti dengan retensi garam dan air. Pada saat biopsi ginjal biasanya ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus, spasme pada lumen arteriola yang sempit hanya bias dilalui oleh satu sel darah merah. Dengan demikian jika semua arteriola mengalami spasme tekanan darah akan naik untuk mengatasi tekanan perifer agar suplai oksigen dalam jaringan tercukupi. Kenaikan berat badan pada penderita preeklampsia karena edema yang disebabkan tertimbunnya air dalam interstitial akibatretensi air dan garam. Proteinuria disebabkan oleh spasme arteriole sehingga glomerulus mengalami perubahan (Fatkhiyah dkk, 2018). 2.8 Komplikasi Menurut A. Komplikasi pada ibu 1) Solutio Plasenta 2) Edema Paru 3) Gagal Ginjal Kronik 4) Koagulopati 5) Ablatio Retina 6) Perdarahan post partum

14

7) Kerusakan hati 8) Hematoma 9) Defek Neurologi 10) Penyakit Kardiovaskular B. Komplikasi bagi janin 1) Berat lahir rendah 2) Lahir premature 3) Penyakit Kardiovaskular 4) Hipertensi 5) Diabetes melitus 6) Kegagalan respirasi 7) Respiratory Distress Syndrome (RDS) 8) Transient Tachypnea Of The Newborn (TTN) 9) Persistent Pulmonary Hypertention (PPH) 2.9 Pemeriksaan Penunjang

15

BAB 3. KASUS Seorang ibu G4P2A1, 39 tahun mendatangi puskesmas karena pusing serta nyeri dibadian tengkuk kepala dan penglihatan agak kabur. Hasil wawancara menunjukkan bahwa sebelum hamil tekanan darah ibu selalu normal, ibu aktif bekerja di bank setiap hari senin – jumat dan akan cuti 1 bulan sebelem persalinan. Ketika dilakukan pemeriksaan oleh perawat didapatkan usia kehamilan 31-32 minggu, TD 170/110 mmHg, Nadi 88x/mnt, suhu badan 37,30C. RR 22x/mnt, edema di kaki tangan, hasil lab menunjukkan proteinuria +2.

16

BAB 4. PEMBAHASAN 4.1 Pengkajian a. Identitas klien Nama

: Ny. N

Umur

: 45 tahun

Jenis Kelamian

: Perempuan

Suku

:-

Alamat

:-

b. Riwayat kesehatan 1. Keluhan utama Nyeri abdomen. 2. Riwayat penyakit sekarang Klien mengatakan jika tidak bias BAB selama 2 hari dan mngelami nyeri hebat selama 9-10 jam dan akhirnya memutuskan untuk datang ke rumah sakit. 3. Riwayat penyakit dahulu Klien tidak pernah nyeri di perut seperti yang dialami sekarang. 4. Riwayat penyakit keluarga Kaji apakah keluarga punya riwayat penyakit divertikular. c. Pola fungsi kesehatan 1. Pola nutrisi dan metabolisme Klien mengalami penurunan nafsu makan karena klien akan muntah bila makan, tidak suka makanan berserat seperti sayuran. 2. Pola aktivitas. Klien kurang beraktivitas karena kekurangan energi akibat mual muntah yang dialami 3. Pola istirahat dan tidur. Pola tidur klien menjadi tidak beraturan karena nyeri yang dialami pada daerah yang terinfeksi dan cemas terhadap anak-anaknya. 4. Pola eliminasi

17

Klien tidak BAB dalam 2 hari terakhir dan tidak suka makanan berserat. 5. Pola hubungan peran 6. Pola penanggulan stress Klien mengalami kecemasan karena nyeri yang dialami dan takut pada penyakit yang dideritanya. 7. Pola tata nilai dan kepercayaan Klien terganggu saat beribadah karena gejala yang timbul pada klien. 8. Pola fungsi dan seksualitas Reproduksi klien normal d. Observasi dan pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum Composmentis, GCS 4-5-6, tampak lemah

2. Tanda-tanda vital TD: 130/80 mmHg N: 120x/mnt, RR: 26x/mnt, S: 37oC. 3. Pemeriksaan kepala dan leher Kepala

:-

Rambut : Muka

: Tampak sayu, karena tidak bias tidur.

Mata

:-

Hidung

:-

Mulut

:-

Leher

:-

4. Pemeriksaan thorax 5. Pemeriksaan abdomen Terjadi kekakuan pada abdomen sehingga sulit untuk BAB

18

6. Pemeriksaan ektremitas 7. Pemeriksaan integumen 8. Pemeriksaan genetalia 9. Pemeriksaan neurologi e.

Pemeriksaan diagnostic 1.

Barium enema

2.

Kolonoskopi

3.

Computed tomography abdomen

4.

CT-Scan

4.2 Diagnosa 4.3 Intervensi 4.4 Implementasi dan Evaluasi

19

BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran 5.2.1

Bagi Masyarakat Ibu hamil lebih memperhatian terhadap kondisi dan kesehatan tubuhnya.

Serta rutin melakukan pemeriksaan pada kandungannya dan menerapkan pola hidup sehat. 5.2.2

Bagi Mahasiswa Mempelajari lebih lanjut terkait masalah-masalah yang ada disekitar.

Memperbanyak

ilmu

dengan

memperluas

pengetahuan

atau

mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan, serta berinovasi dan mengembangkan penelitian untuk menemukan hal yang baru yang dapat diaplikasikan pada masalah kesehatan ibu dan anak.

5.2.3

Bagi Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang

optimal dan memuaskan bagi ibu hamil. Berinovasi dan mengembangkan pelayanan yang prima untuk menurunkan kejadian kematian ibu dan anak.

20

21

BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran

22

DAFTAR PUSTAKA Barbara R. Sright. 2001. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Jakarta; EGC Kusnman Kemam. 2014. PATOMEKANISME PREEKLAMSI TERKINI. Malang; universitas Brawijaya Press Kenneth J Leveno et al. 2004. Obstetrii Williams. Jakarta; EGC Yulaikhah. L. 2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta; EGC https://books.google.co.id/books?id=2_cGIfwdgtsC&printsec=frontcover &hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false [Diakses pada 3 Maret 2019].

Related Documents


More Documents from ""