www.obormedia.com
Selasa,
18 Agustus 2009
Sta. Helena; Sta. Beatrix da Silva de Meneses; B. Angelus Agustinus Mazzinghi
esus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”
Y
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah
Bacaan I : Hak 6:11-24a Mazmur : 85:9.11-14; R: lh.9 Bacaan Injil : Mat 19:23-30
yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Renungan
S
emoga banyak orang semakin kaya, tetapi tidak melekat. Yang membuat orang tidak bisa masuk surga adalah karena mereka melekat pada barang-barang duniawi. Sesungguhnya, kekayaan itu sendiri tidak salah. Ada seorang yang kehilangan tempat usaha dan mengalami kerugian yang luar biasa. Namun, ia tetap bisa bangkit dan tidak putus asa. Dulu, ia miskin dan siap saja kalau harus mengalami kemiskinan lagi. Lalu, bagaimana sikap kita terhadap kekayaan? Menurut Anda, apakah kekayaan itu sumber kejahatan? Apakah Anda ingin menjadi orang kaya? Menjadi orang kaya yang bagaimana? Apakah kekayaan Anda hanya dinikmati oleh Anda sendiri atau justru Anda gunakan untuk kepentingan orang banyak? Apakah kekayaan Anda membuat Anda menjadi pribadi yang lebih baik? Atau kekayaan Anda justru membuat Anda tidak mampu berbuat apa-apa? Apakah Anda justru dikuasai oleh kekayaan Anda dan menjadi lumpuh? Sementara itu, hati-hati juga dengan kemiskinan. Kadang-kadang, kemiskinan dapat membuat orang putus asa dan bertindak jahat. Tuhan, aku berdoa agar semakin banyak orang boleh mendapat nafkah yang cukup. Jangan sampai kemiskinan membuat umatmu putus asa dan bertindak jahat. Aku juga berdoa agar cukup banyak orang menjadi kaya dan bahagia serta dapat menggunakan kekayaannya untuk membantu orang banyak, khususnya mereka yang menderita dan kekurangan. Amin.
www.obormedia.com