145002_ltm 1_tahap Perkembangan Keluarga Pada Lansia.docx

  • Uploaded by: Nisa Maryati
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 145002_ltm 1_tahap Perkembangan Keluarga Pada Lansia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 623
  • Pages: 3
Tugas Perkembangan Keluarga dengan Lansia Menurut Para Ahli Oleh Nisa Maryati, 1606834314, Focus Group 4

Keluarga adalah unit dasar masyarakat yang terdiri dari individu-individu, pria atau wanita, remaja atau dewasa, terkait secara hukum atau tidak, secara genetik atau tidak terkait secara genetik, yang dianggap oleh orang lain untuk mewakili orang-orang penting mereka. Dalam profesi keperawatan, minat pada unit keluarga dan dampaknya terhadap kesehatan, nilai-nilai, dan produktivitas anggota keluarga individu dinyatakan oleh keperawatan yang berpusat pada keluarga dengan keperawatan yang menganggap kesehatan keluarga sebagai unit selain kesehatan dari anggota keluarga individu (Penn & Zalesne, 2007). Perawat memiliki peran untuk menilai dan merencanakan perawatan kesehatan untuk tiga jenis klien yaitu individu, keluarga, dan masyarakat (Berman, Snyder, & Frandsen, 2016). Namun, pada tugas ini akan membahas mengenai keluarga dengan lebih spesifik pada tahap perkembangan keluarga pada lansia. Pengembangan keluarga adalah konsep dengan masing-masing keluarga memiliki jalur perkembangannya sendiri dan dipengaruhi oleh konteksnya dulu dan sekarang serta aspirasi masa depannya. McGoldrick, Gerson, dan Petry mendefinisikan bahwa keluarga "mereka yang terikat bersama melalui sejarah biologis, hukum, fisik, sosial, dan emosional mereka yang sama dan melalui masa depan yang tersirat bersama." (Wright & Leahey, 2009). Adapun, perkembangan manusia itu sendiri merupakan perkembangan kontinu seseorang kearah peningkatan kompleksitas dan keragaman. Lansia memiliki potensi untuk melanjutkan pertumbuhan yang telah mereka mulai sejak awal kehidupan (Stanley & Beare, 2007). Keluarga dengan lansia memiliki beberapa tugas perkembangan, yaitu keluarga mampu menyesuaikan dengan berbagai stressor seperti kondisi pensiun, peran sebagai nenek-kake, kematian pasangan, dan ditinggal sendiri (Kaakinen, Caehlo, Steele, Tabacco, & Hanson, 2015). Selain adapun tugas perkembangan keluarga pada lansia yang dikemukaan oleh beberapa para ahli lainnya seperti Friedman, Wright & Leahey dan Stanley. Tugas perkembangan keluarga dengan lansia menurut Friedman yaitu keluarga mampu mempertahankan pengaturan hidup yang optimal dengan cara keadaan

lingkungan tempat tinggal harus dipertahankan karena adaptasi pada lansia sangat rendah, menyesuaikan diri terhadap penurunan pendapatan, mempertahankan hubungan pernikahan agar keluarga lansia hidup sejahtera dan bahagia, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, menjaga hubungan keluarga antargenerasi seperti hubungan seorang lansia dengan pasangan, anak-anak serta cucunya karena mereka merupakan sumber utama dukungan social dalam keluarga dan meneruskan untuk mempertahankan eksistensi lansia dengan berbagai perubahan yang terjadi pada kehidupan (Kaakinen, Caehlo, Steele, Tabacco, & Hanson, 2015). Selain itu, adapun menurut Wright & Leahey (2009) yaitu keluarga mampu mempertahankan fungsi dan menjaga dalam menghadapi penurunan fisiologis, eksplorasi peran keluarga dan sosial yang baru, membuat ruang dalam sistem untuk kebijaksanaan dan pengalaman lansia, dan membantu menghadapi kehilangan pasangan, saudara kandung, dan teman sebaya lainnya serta persiapan untuk kematian diri sendiri. Sedangkan menurut Stanley mengemukaan bahwa tugas perkembangan keluarga dengan lansia yaitu keluarga mampu menemukan rumah yang sesuai diakhir kehidupan, beradaptasi dengan kondisi keuangan, membentuk aktivitas harian rumah tangga yang nyaman, saling menjaga satu sama lain, menghadapi kehilangan dan menjadi sendiri pada usia lanjut, mempertahankan hubungan dengan keluarga (anak dan cucu), merawat saudara atau kerabat yang usianya lebih tua, mempertahankan ketertarikan dan minat terhadap orang lain, dan menemukan makna hidup (Stanley & Beare, 2007). Referensi Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb’s fundamentals of nursing : concepts, practice, and process (10 ed.). Pearson Education, Inc. Kaakinen, J. R., Caehlo, D. P., Steele, R., Tabacco, A., & Hanson, S. M. (2015). Family Health Care Nursing: Theory, Practice, and Research (5 ed.). United States of America: F. A. Davis Company. Penn, M. J., & Zalesne, E. K. (2007). Microtrends: The small forces behind tomorrow’s big changes. New York: Hachette Book Group USA.

Stanley, M., & Beare, P. G. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik (Gerontological Nursing: A Health Promotion/Protection Approach) (2 ed.). (E. Meiliya, & M. Ester, Penerj.) EGC. Wright, L. M., & Leahey, M. (2009). Nurses and familes : a guide to family assessment and intervention (5 ed.). United States of America: F. A. Davis Company.

Related Documents


More Documents from "Valentino Vavayosa"