MERUJUK PASIEN SUSPEK TB-HIV No. Dokumen
No.Revisi
Halaman
292/YANMED.Dokter/SPO/RSNH/V/2016
1
1/2 Ditetapkan DIREKTUR
Tanggal Terbit:
SPO
23 Mei 2017 Dr. ARRUS FERRY, MPH
PENGERTIAN
:
Tata cara merujuk pasien suspek TB-HIV ke rumah sakit rujukan dengan layanan DOTS dan PITC dan ARV.
TUJUAN
:
Memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kondisi pasien suspek TB-HIV dan sesuai kemampuan rumah sakit.
KEBIJAKAN/
:
REFERENSI
1. Rumah Sakit Nur Hidayah bukan rumah sakit rujukan bagi penderita ODHA. 2. Apabila rumah sakit Nur Hidayah mendapatkan pasien dengan HIV/AIDS, maka harus merujuk ke rumah sakit yang telah ditetapkan dengan mengutamakan rumah sakit islam. 3. Penyelenggaraan pelayanan rujukan merupakan kebutuhan dua arah dan membina jejaring rujukan dengan sarana kesehatan lainya. 4. Perpindahan
pasien keluar
rumah
sakit
karena
dirujuk
harus
berdasarkan atas status kesehatannya dan kebutuhan pelayanan selanjutnya yang tidak tersedia atau pelayanan sedang tidak siap di RSNH atau atas permintaan sendiri (rujukan APS). (PDNH nomor 007 tahun 2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Nur Hidayah pasal 36 point 1 dan 7) dan (PDNH nomor 007 tahun 2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Nur Hidayah pasal 78 point 1, pasal dan 79 point 1). PROSEDUR
:
1. Diagnosis pasti TB-HIV pada pasien. 2. Edukasi dan konseling kepada pasien dan atau keluarga pasien terkait dengan kondisi dan rencana perawatan pasien selanjutnya. 3. Hubungi rumah sakit rujukan dengan layanan PITC dan ARV diutamakan rumah sakit berbasis Islam. a. Tempat rujukan tersedia, pasien segera dirujuk. b. Tempat rujukan belum tersedia maka pasien akan dirawat semampunya dengan dilengkapi informed consent sambil mencoba
MERUJUK PASIEN SUSPEK TB-HIV
:
No. Dokumen
No.Revisi
Halaman
292/YANMED.Dokter/SPO/RSNH/V/2016
1
2/2
menghubungi kembali rumah sakit rujukan. 4. Catat pada lembar rujukan keluar dan dokumentasikan dalam rekam medis pasien.
UNIT TERKAIT
:
Rawat jalan, Rawat inap, IGD, VK KIA