ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar minat masyarakat terhadap jual beli di PT. Pegadaian Bandung. Penelitian ini menggunakan analisa statistik deskriptif dan data penelitian ini didapat dari data sekunder dari literatur kepustakaan, buku-buku dan sumber lainnya. Dampak dari penulisan paper ini bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang minat masyarakat terhadap jual beli di PT. Pegadaian Bandung. Sedangkan bagi pembaca yaitu dapat memperoleh informasi mengenai minat masyarakat terhadap jual beli itu sendiri. Kata kunci : pegadaian, minat, jual beli, dan factor yang mempengaruhi minat jual beli PENDAHULUAN Pemerintah mendirikan suatu lembaga keuangan bukan bank yang kegiatannya menyediakan dana kepada masyarakat yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat golongan kecil dan menengah yaitu PT. Pegadaian (Persero). Pelaku usaha mikro dan usaha kecil yang membutuhkan bantuan dana untuk pengembangan usahanya memilih PT. Pegadaian (Persero) yang merupakan salah satu lembaga keuangan non bank sebagai sarana alternative untuk meperoleh kredit yang relative mudah, aman dan cepat. Pegadaian dengan motto “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” diharapkan mampu mengatasi kesulitan kredit masyarakat dalam waktu yang relative singkat.PT. Pegadaian (Persero) dimaksudkan sebagai suatu lembaga yang memberikan fasilitas bagi warga masyarakat untuk dapat memperoleh pinjaman uang secara praktis. Kebutuhan masyarakat yang tidak terbatas, tanpa didukung pendapatan yang seimbang, sehingga masyarakat ekonomi lemah lebih banyak menggunakan jasa PT. Pegadaian dalam memenuhi kebutuhan dananya yang bersifat mendadak atau keperluan khusus lainnya.Mereka masih menganggap bahwa untuk memakai jasa bank selalu dihadapkan pada persyaratan pemberian kredit yang berbelit – belit.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan menjadi: 1.
Seberapa besar minat masyarakat terhadap jual beli di PT. Pegadaian Bandung.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini antara lain : 1.
Untuk mengetahui minat masyarakat terhadap jual beli di PT. Pegadaian Bandung.
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat jual beli masyarakat.
KAJIAN PUSTAKA Pegadaian Muhammad, M.Ag (2003:146) Pegadaian merupakan sebuah lembaga keuangan formal yang bertugas menyalurkan pembiayaan dengan bentuk pemberian uang pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan.
Minat Jual Beli Hamzah Ya’qub (1999) Jual beli menurut bahasa yaitu menukar sesuatu dengan sesuatu. Inti dari jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda dan pihak lain yang menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan dan disepakati. Proses tukar menukar barang atau sesuatu oleh seseorang (penjual) dengan seseorang yang lain (pembeli), yang dilakukan dengan cara-cara tertentu yang menyatakan kepemilikan untuk selamanya dan didasari atas saling merelakan tidak ada unsur keterpaksaan atau pemaksaan pada keduanya. Minat nasabah terhadap jual beli dikarenakan menguntungkan dan merupakan alternatif investasi yang aman bagi peluang bisnis dengan resiko kerugian yang rendah jika dibandingkan dengan investasi produk lain, memiliki bernilai jual tinggi dan mudah dalam bertransaksi, merupakan produk yang menarik. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah untuk menjual beli di pegadaian adalah produk yang telah memenuhi kriteria jual beli serta transaksi jual beli sesuai dengan ketentuan yang berlaku, produk yang ditawarkan juga merupakan standar memenuhi kualitas dan keasliannya serta beban angsuran sesuai dengan kemampuan nasabah, dapat meningkatkan prestise nasabah, mekanisme jual beli sesuai dengan ketentuan yang berlaku, memberikan keuntungan, jual beli dapat dilakukan dengan mudah dan berlaku sepanjang masa. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat jual beli masyarakat 1.
Faktor psikis yang merupakan faktor pendorong dari dalam diri konsumen, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap,
2.
Faktor sosial yang merupakan proses dimana perilaku seseorang dipengaruhi oleh keluarga, status sosial dan kelompok acuan. METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu : Studi Pustaka Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan.”Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.”(Sugiyono,2005:83).
Jenis dan sumber data: Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data sekunder.
Data sekunder berupa data yang tersedia pada PT. Pegadaian (Persero).
Penelitian kepustakaan (library research) dari buku, artikel, karya ilmiah atupun dari internet.
Teknik pengumpulan data
Langkah yang selanjutnya dilakukan oleh penulis setelah menentukan metode pengumpulan data adalah menentukan teknik pengumpulan data yang akan dipakai. “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.” (Sugiyono,2005:62). Teknik pengumpulan data sangat diperlukan dalam suatu penelitian karena hal tersebut digunakan penulis untuk mendapatkan data yang akan diolah sehingga bisa ditarik kesimpulan. Terdapat bermacam teknik pengumpulan data yang biasa dipakai dalam melakukan penelitian. Berikut adalah teknik pengumpuan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu adalah studi pustaka teknik simak dapat dibagi menjadi beberapa teknik, antara lain teknik catat. Teknik catat merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan buku-buku, literatur ataupun bahan pustaka, kemudian mencatat atau mengutip pendapat para ahli yang ada di dalam buku tersebut untuk memperkuat landasan teori dalam penelitian. Teknik simak catat ini menggunakan buku-buku, literatur, dan bahan pustaka yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, biasanya dapat ditemukan di perpustakaan maupun di tempat penulis melakukan penelitian.
PEMBAHASAN DAN HASIL Profil Responden Identifikasi profil responden diungkap melalui 5 faktor demografik, yaitu jenis kelamin pendidikan terakhir, usia, pendapatan, dan pekerjaan. Kelima factor demografik tersebut digunakan untuk membentuk profil utama responden yang diperkirakan juga profil utama para pelanggan pegadaian di kota Bandung. Kelima faktor demografik tersebut tergambarkan pada tabel 1 sampai dengan tabel 5. Tabel 1 Jenis kelamin
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Missing
Total
Laki-laki
101
51.0
54.6
54.6
Perempuan
84
42.4
45.4
100.0
Total
185
93.4
100.0
System
13
6.6
198
100.0
Tabel 1, Menunjukan data mengenai profil jenis kelamin responden yang memperlihatkan komposisi responden yang terjaring dalam penelitian ini lebih banyak laki-laki daripada perempuan, yaitu sebesar 51% laki-laki, dan sisanya sebanyak 42,2% perempuan, sedangkan 13 responden (6,6%) tidak mengisi pertanyaan mengenai jenis kelamin. Jika diasumsiskan laki-laki adalah kepala keluarga, maka sebagian besar responden atau pelanggan pegadaian di Bandung adalah kepala keluarga. Tabel 2
Pendidikan Terkahir Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Missing
SD
4
2.0
2.1
2.1
SMP
13
6.6
6.7
8.8
SMA
67
33.8
34.7
43.5
D3
40
20.2
20.7
64.2
S1
64
32.3
33.2
97.4
S2
1
5
5
97.9
Lainya
4
2.0
2.1
100.0
Total
193
97.5
100.0
System
5
2.5
198
100.0
Total
Tabel 2, Memperlihatkan komposisi pendidikan responden sebagai besar responden mempunyai pendidikan terakhir SMA dan Sarjana S1, yaitu sebesar 33,8% bependidiakan SMA, dan 32,3% berpendidikan Sarjana S1. jika kedua jenjang pendidikan Responden tersebut digabungkan, maka akan berjumlah bahwa 66,1% Nilai komposisi pendidikan terakhir responden tersebut menunjukan bahwa sebagian besar pelanggan pegadaian di kota Bandung adalah masyarakat yang cukup berpendidikan, minimal melek huruf dan tentu saja mempunyai logika atau pola berpikikir yang cukup logis. Tabel 3 Usia Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Missing
Total
<20
th
10
5.1
5.1
5.1
21-30 th
84
42.4
43.1
48.2
31- 40 th
57
28.8
29.2
77.4
41-50 th
35
17.7
17.9
95.4
51-60 th
7
3.5
3.6
99.0
>60
2
1.0
1.0
100.0
Total
195
98.5
100.0
System
3
1.5
198
100.0
th
Tabel 3, Memperlihatkan usia responden yang memperlihatkan bahwa sebagian besar responden berusia 21-30 tahun (42,4%) dan berusia 31- 40 tahun (28,8%) Kedua batas usia ini kalau dijumlahkan menunjukan angka 71% yang menunjukan sebagian besar responden ada dalam kisaran usia produktif, yaitu usia antara 20 – 50 tahun. Komposisi ini menunjukan bahwa pelanggan usaha pegadaian di Bandung adalah anggota masyarakat yang berada dalam usia produktif. Tabel 4 Pendapatan Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Missing
Total
<500 rb
26
13.1
13.9
13.9
500 rb-1 juta
58
29.3
31.0
.9
1 juta-2 juta
48
23.2
24.6
69.5
2 juta-3 juta
34
17.2
18.2
87.7
3 juta-4 juta
13
6.6
7.0
94.7
>4 juta
10
5.1
5.3
100.0
Total
187
9.4
100.0
System
11
5.6
198
100.0
Tabel 4, Adalah komposisi responden dilihat dari segi pendapatan. Sebagian besar responden, yaitu sebanyak 29,3% mempunyai pendapatan antara 500 ribu sampai dengan 1 juta rupiah, sedangkan kedua terbesar adalah berpenghasilan 1 juta sampai 2 juta rupiah, yaitu sebesar 23,2% Jika kedua kriteria ini digabungkan, maka sebagian besar pelanggan pegadaian mempunyai pendapatan sekitar 500 ribu sampai dengan 2 juta rupiah (52,5%). Hal ini dapat dijadikan indikator bahwa para pelanggan pegadaian adalah masyarakat dan kalangan bawah, meskipun mempunyai pendidikan yang relatif baik (lihat Tabel 3). Tabel 5 Pekerjaan Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Missing
Kary.swasta
81
30.8
33.0
33.0
Wiraswasta
74
37.4
40.0
73.0
PNS
19
9.6
10.3
83.2
Prakterk profesi
8
4.0
4.3
67.6
Pekerja sosial
16
8.1
8.6
96.2
TNI/Militer
7
3.5
3.8
100.0
Total
185
93.4
100.0
System
13
6.6
198
100.0
Total
Tabel 5, Memperlihatkan komposisi responden berdasarkan pekerjaan. Sebagian besar responden berprofesi sebagai Wiraswasta (37,4%) dan Karyawan Swasta (30,8%), Kedua komposisi tersebut jika digabungkan akan mempunyai nilai 68,2%. KESIMPULAN Berdasarkan kelima Tabel di atas, maka dapat dikemukakan profil pelanggan pegadaian di kota Bandung sebagian besar yaitu :
Laki-laki – kemungkinan kepala keluarga
Berpendidikan cukup tinggi, yaitu SMA atau Sarjana S1
Berada dalam usia produktif, antara 20-40 tahun, berada pada strata bawah – terlihat dari pendapatan mereka yang berkisar antara 500 ribu sampai dengan 2 juta rupiah
Umumnya adalah wiraswasta – kemungkinan UMKM dan karyawan swasta atau pegawai yang berada pada tingkat manajemen rendah
DAFTAR PUSTAKA Muhammad. 2003. Pegadaian Syariah. Bandung : Salemba Diniyah Ya'qub, Hamzah. 1999. Kode etik dagang menurut islam. Bandung : Diponegoro Arbi, M.Syarif, Mengenal Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank, Jakarta: Djjambatan, 2003 http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/1242 https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/1190 http://www.onesearch.id/Record/IOS3545.683/TOC