RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Madrasah
: MAN 4 Aceh Besar
Mata Pelajaran
: KIMIA
Kelas /Semester
: XI/Genap
Materi Pokok
: Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
Alokasi Waktu
: 8 JP ( 2 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan mengitung pH-nya
3.11.1 Menjelaskan Pengertian Hidrolisis 3.11.2 Mendeskrifsikan Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat 3.11.3 Mendeskrifsikan Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah 3.11.4 Mendeskrifsikan Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah 3.11.5 Menjelaskan Reaksi pelarutan garam 3.11.6 Menjelaskan Garam yang bersifat netral 3.11.7 Menjelaskan Garam yang bersifat asam 3.11.8 Menjelaskan Garam yang bersifat basa
4.11 Melaporkan tentang
sifat
percobaan 4.11.1 Merancang dan asam
berbagai larutan garam
basa
memprediksi
melakukan
pH
larutan
percobaan garam
untuk dengan
menggunakan kertas lakmus/indikator universal/pH meter dan melaporkan hasilnya. 4.11.2 Menuliskan reaksi kesetimbangan ion dalam larutan garam 4.11.3 Menentukan pH larutan garam
C. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan dengan metode mind mapping, teknik ATM, dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
Menjelaskan Pengertian Hidrolisis
Menjelaskan Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Menjelaskan Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Menjelaskan Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Menjelaskan Reaksi pelarutan garam
Menjelaskan Garam yang bersifat netral
Menjelaskan Garam yang bersifat asam
Menjelaskan Garam yang bersifat basa
D. Materi Pembelajaran 1. Materi Pembelajaran Regular a.
b.
Fakta:
Garam
Air
Konsep
ion-ion yang berasal dari asam lemah (misalnya CH3COOˉ, dan S²ˉ) atau ion-ion yang berasal dari basa lemah (misalnya NH4+, Fe2+, dan Al3+) akan berakasi dengan air. reaksi suatu ion dengan air inilah yang disebut hidrolisis. berlangsungya hidrolisis disebabkan adanya kecendrungan ion-ion tersebut untuk membentuk asam atau basa asalnya.
ion-ion yang berasal dari asam kuat (misalnya CI-,NO3-,dan SO42-) atau ion-ion yang berasal dari basa kuat (misalnya Na+, K+, dan Ca2+) tidak beraksi dengan air atau tidak terjadi hidrolisis. hal ini dikarenakan ion-ion tersebut tidak mempunyai kecendrungan untuk membentuk asam atau basa asalnya.
c.
Prinsip
garam dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air juga akan mengalami hidrolisis sebagian. hal ini disebabkan karena kation dari basa lemah dapat terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak tidak mengalami dirolisis
d.
Prosedur
Merancang dan melakukan percobaan untuk memprediksi pH larutan garam dengan menggunakan kertas lakmus/indikator universal/pH meter dan melaporkan hasilnya.
Menuliskan reaksi kesetimbangan ion dalam larutan garam
Menentukan pH larutan garam
2. Materi Pembelajaran Remedial
Sifat asam-basa dari suatu larutan garam
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
Merancang dan melakukan percobaan untuk memprediksi pH larutan garam dengan menggunakan kertas lakmus/indikator universal/pH meter dan melaporkan hasilnya
E. Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Metode
: Teknik ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi), diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
Model
: Problem Based Learning
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran 1. Media/alat
Media LCD projector
Laptop
Bahan Tayang (PPT)
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
G. Sumber Belajar
Suharsini, Maria dan Saptarini, Dyah. 2007. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta : Ganeca Exact.
Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Sidoarjo :Masmedia Buana Pustaka.
Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Buku Guru Kimia untuk SMA / MA Kelas XI. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka.
H. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit )
Waktu
Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai isi dalam doa (Literasi))
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk
memulai
pembelajaran
Peserta didik mengucapkan salam khas sekolah.
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan mengajak mereka untuk merapikan meja, kursi serta kebersihan kelas.
Peserta didik mempersiapkan buku siswa, alat, dan bahan untuk mengikuti pelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
Asam dan Basa
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
15 menit
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit )
Waktu
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan
dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Pengertian Hidrolisis Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran. Kegiatan Inti Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Stimulation
Mengamati
(stimullasi/
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian
perhatian(Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
rangsangan)
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) pada topik
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan gambar/foto tentang Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (Literasi) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang berhubungan dengan
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
150 menit
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) berlangsung), (Berpikir kritis dan kreatif (4C), berani mengemukakan pendapat (Literasi) dengan rasa percaya diri (Karakter), serta mampu memahami keterkaitan permasalahan dengan konsep yang akan dipelajari) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Mendengar
Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh guruyang berkaitan dengan
o
Pengertian Hidrolisis
o
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Menyimak,
Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : o
Pengertian Hidrolisis
o
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Problem
Menanya Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya
statemen
diri dan pantang menyerah
(pertanyaan/
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
masalah)
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan (Berpikir kritis dan kreatif (4C), berani mengemukakan pendapat (Literasi) dengan rasa percaya diri (Karakter), serta mampu memahami keterkaitan permasalahan dengan konsep yang akan dipelajari)tentang :
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Data
Mengumpulkan informasi(Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling
collection
berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung
(pengumpulan
jawab dan pantang menyerah (Karakter),literasi (membaca)
data)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan :
Waktu
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit )
Waktu
Mengamati obyek/kejadian,
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Wawancara dengan nara sumber
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan kreatif (4C) dengan pembiasaan membaca berbagai sumber referensi (Literasi) agar dapat menjawab tantangan permasalahan dengan rasa ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Membaca sumber lain selain buku teks,
Peserta didik diminta mengeksplor pengetahuannya dengan membaca buku referensi tentang
o
Pengertian Hidrolisis
o
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Mempresentasikan
Peserta
didik
mengkomunikasikan
secara
lisan
atau
mempresentasikan tentang
o
Pengertian Hidrolisis
o
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Aktivitas (Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)
Peserta didik diminta mengerjakan soal pada buku sisawa, seperti dibawah ini:
Tentukan apakah garam-garam berikut mengalami hidrolisis. Bila ya, termasuk hidrolisis parsial atau hidrolisis total, bagaimana sifat larutan yang dihasilkan, dan tuliskan reaksi hidrolisisnya!
Mempraktikan Peserta didik diminta melakukan praktek percobaan berikut ini
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit )
Waktu
Mendiskusikan Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter)
Mengulang
Saling tukar informasi tentang :
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar
kerja
yang
disediakan
dengan
cermat
untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan
kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Data
Mengkomunikasikan
processing
Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk bekerjasama.
(pengolahan
Penguatan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Abad 21
Data)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai permasalahan di Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD),dengan sikap penuh percaya diri dan komunikatif sedangkan kelompok lainnya menanggapi. Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan
(mengembangkan
kemampuan
berpikir
kritis,
kreatif,
berkomunikasi dan bekerjasama (4C), dengan cara :
Berdiskusi tentang data :
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
Mengolah informasi Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C), yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaanpertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal (Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri dan pantang menyerah) selama
peserta
didik bekerja
di
dalam kelompok,
pendidik
memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit )
Waktu
pekerjaannya dan bertanya apabila ada yang belum dipahami, bila diperlukan pendidik memberikan bantuan secara klasikal mengenai
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Verification
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
(pembuktian)
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan :
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik. (Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri dan pantang menyerah) Generalizatio
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(menarik
kesimpulan)
Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara
lisan,
tertulis,
atau
media
lainnya
untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang :
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Mengemukakan
pendapat
atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan
tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit )
Waktu
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan) Kegiatan Penutup Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.Membiasakan sikap bertanggung jawab dan peduli dengan tugas yang diberikan (Karakter)
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa
yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang
selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
15 menit
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baikPenguatan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Abad 21
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
Mengagendakan pekerjaan rumah.Membiasakan sikap bertanggung jawab dan peduli dengan tugas yang diberikan (Karakter)
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Memberi salam.Sikap disiplin dan mengamalkan ajaran agama yang dianut(Karakter)
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit )
Waktu
Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai isi dalam doa (Literasi))
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk
memulai
pembelajaran
Peserta didik mengucapkan salam khas sekolah.
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan mengajak mereka untuk merapikan meja, kursi serta kebersihan kelas.
Peserta didik mempersiapkan buku siswa, alat, dan bahan untuk mengikuti pelajaran.
15 menit
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit )
Waktu
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan
dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran. Kegiatan Inti Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Stimulation
Mengamati
(stimullasi/
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian
perhatian(Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
rangsangan)
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) pada topik
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan gambar/foto tentang Hidrolisis Garam
Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
150 menit
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) permasalahan (Literasi) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang berhubungan dengan
Hidrolisis Garam
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), (Berpikir kritis dan kreatif (4C), berani mengemukakan pendapat (Literasi) dengan rasa percaya diri (Karakter), serta mampu memahami keterkaitan permasalahan dengan konsep yang akan dipelajari) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan
Hidrolisis Garam
Mendengar
Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh guruyang berkaitan dengan
o
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
o
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Menyimak,
Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : o
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
o
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Problem
Menanya Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya
statemen
diri dan pantang menyerah
(pertanyaan/
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
identifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
masalah)
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan (Berpikir kritis dan kreatif (4C), berani mengemukakan pendapat (Literasi) dengan rasa percaya diri (Karakter), serta mampu memahami keterkaitan permasalahan dengan konsep yang akan dipelajari)tentang :
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
Waktu
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit )
Waktu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Hidrolisis Garam
Data
Mengumpulkan informasi(Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan
collection
saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu,
(pengumpulan
tanggung jawab dan pantang menyerah (Karakter),literasi (membaca)
data)
Mengamati obyek/kejadian,
Hidrolisis Garam
Wawancara dengan nara sumber
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan kreatif (4C) dengan pembiasaan membaca berbagai sumber referensi (Literasi) agar dapat menjawab tantangan permasalahan dengan rasa ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu
Hidrolisis Garam
Membaca sumber lain selain buku teks,
Peserta didik diminta mengeksplor pengetahuannya dengan membaca buku referensi tentang
o
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
o
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Mempresentasikan
Peserta
didik
mengkomunikasikan
secara
lisan
atau
mempresentasikan tentang
o
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
o
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Aktivitas (Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),)
Mendiskusikan Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter)
Mengulang
Saling tukar informasi tentang :
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar
kerja
yang
disediakan
dengan
cermat
untuk
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit )
Waktu
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan
kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Data
Mengkomunikasikan
processing
Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk bekerjasama.
(pengolahan
Penguatan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Abad 21
Data)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai permasalahan di Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD),dengan sikap penuh percaya diri dan komunikatif sedangkan kelompok lainnya menanggapi. Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan (mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C), dengan cara :
Berdiskusi tentang data :
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
Mengolah informasi Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C), yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaanpertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal (Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri dan pantang menyerah) selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, pendidik memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya dan bertanya apabila ada yang belum dipahami, bila diperlukan pendidik memberikan bantuan secara klasikal mengenai
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Verification
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
(pembuktian)
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit )
Waktu
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan :
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik. (Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri dan pantang menyerah) Generalizatio
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(menarik
kesimpulan)
Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara
lisan,
tertulis,
atau
media
lainnya
untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang :
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Mengemukakan
pendapat
atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan
tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan) Kegiatan Penutup Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.Membiasakan sikap bertanggung
15 menit
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit )
Waktu
jawab dan peduli dengan tugas yang diberikan (Karakter)
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa
yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang
selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baikPenguatan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Abad 21
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
Mengagendakan pekerjaan rumah.Membiasakan sikap bertanggung jawab dan peduli dengan tugas yang diberikan (Karakter)
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Memberi salam.Sikap disiplin dan mengamalkan ajaran agama yang dianut(Karakter)
I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran 1. Teknik Penilaian a. Penilaian Kompetensi Sikap Spiritual No
Teknik
Bentuk
Butir
Waktu
Instrumen
Instrumen
Pelaksanaan
Keterangan Penilaian untuk dan
1
Observasi
Jurnal
Terlampir
Saat pembelajaran berlangsung
pencapaian pembelajaran (assessment forand of learning) Penilaian
2
Penilaian
Terlampir
diri
sebagai
Saat pembelajaran Pembelajaran usai
assessment aslearning)
Penilaian 3
Setelah
antar
Terlampir
tema
pembelajaran usai
Penilaian
sebagai
pembelajaran (assessment aslearning)
b. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial No
1
Teknik
Bentuk
Butir
Waktu
Instrumen
Instrumen
Pelaksanaan
Observasi Jurnal
Terlampir
Saat pembelajaran berlangsung
Keterangan Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran
(assessment forand of learning) Penilaian 2
Penilaian
Terlampir
diri
sebagai
Saat pembelajaran Pembelajaran usai
(assessment aslearning)
Penilaian 3
Penilaian
Setelah
antar
Terlampir
tema
pembelajaran usai
sebagai
pembelajaran (assessment aslearning)
c. Penilaian Kompetensi Pengetahuan No
Teknik
Bentuk Instrumen
Butir
Waktu
Instrumen
Pelaksanaan
Pertanyaan (lisan) 1
Lisan
dengan jawaban terbuka
Saat Terlampir
berlangsung
Penugasan
Penilaian
(assessment
dan/atau tugas
pembelajaran
esei, pilihan ganda, benar- salah,
Terlampir
pembelajaran berlangsung
menjodohkan,
for
learning) Penilaian
Saat
untuk
pembelajaran
Pertanyaan
tertulis berbentuk 2
pembelajaran
Keterangan
untuk
(assessment
for
learning)
dan
sebagai pembelajaran
isian, dan/atau
(assessment
lainnya
learning)
as
Pertanyaan dan/atau tugas
Penilaian
tertulis berbentuk 3
Tertulis
esai, pilihan ganda, benar- salah,
Terlampir
menjodohkan,
Setelah
pencapaian
pembelajaran
pembelajaran
usai
(assessment
of
learning)
isian, dan/atau lainnya Sampel pekerjaan
Data
terbaik hasil dari 4
Portofolio
penugasan atau tes tertulis
Saat Terlampir
pembelajaran usai
untuk
penulisan deskripsi pencapaian pengetahuan (assessment learning)
of
d. Penilaian Kompetensi Keterampilan No
Teknik
Praktik
1
Bentuk Instrumen
Tugas (keterampilan)
Butir
Waktu
Instrumen
Pelaksanaan
Terlampir
Keterangan
Saat
Penilaian untuk,
pembelajaran
sebagai, dan/atau
berlangsung
pencapaian
dan/atau setelah usai
Produk
2
Tugas (keterampilan)
Terlampir
Saat
pembelajaran
pembelajaran
(assessment for,
berlangsung
as, and of
dan/atau
learning)
setelah usai
Proyek
3
Tugas besar
Terlampir
Selama atau
Penilaian untuk,
usai
sebagai, dan/atau
pembelajaran
pencapaian
berlangsung
4
Portofo
Sampel produk terbaik
lio
dari tugas atau proyek
Terlampir
Saat
pembelajaran
pembelajaran
(assessment for,
usai
as, and of learning)
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan a. Remedial
Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
Sifat asam-basa dari suatu larutan garam
Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
pembelajaran ulang bimbingan perorangan belajar kelompok pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya
Merancang dan melakukan percobaan untuk memprediksi pH larutan garam dengan menggunakan kertas lakmus/indikator universal/pH meter dan melaporkan hasilnya.
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai narasumber..
Tungkob,
Juli 2018
Mengetahui Kepala MAN 4 Aceh Besar
Guru Mata Pelajaran
Nuranifah, S.Ag NIP.197511051999052001
Susanna, S.Pd NIP.197109261999052001
Pengertian Hidrasi dan Hidrolisis Suatu garam dalam pelarut air terurai membentuk ion-ionnya. Hasil pelarutan garam ini dapat bersifat netral, asam, atau basa. Sifat larutan garam ini bergantung pada sifat -sifat ionnya. Pelarutan garam dapat memengaruhi keadaan kesetimbangan ionisasi air. Sobat sudah mengetahui bahwa air membentuk kesetimbangan dengan ion-ionnya. Garam-garam yang terlarut di dalam air mungkin terhidrasi atau terhidrolisis. Suatu garam dikatakan terhidrasi di dalam pelarut air jika ionionnya dikelilingi oleh molekul air akibat antaraksi dipol antara ion-ion garam dan molekul air. Antaraksi ion-ion garam dan molekul air membentuk kesetimbangan dan tidak memengaruhi pH larutan. Suatu garam dikatakan terhidrolisis di dalam pelarut air jika ion-ionnya bereaksi dengan molekul air. Reaksi ion-ion garam dan air membentuk kesetimbangan dan memengaruhi pH larutan.
C.
a. Hidrasi Kation dan Anion Hidrasi kation terjadi karena adanya antaraksi antara muatan positif kation dan pasangan elektron bebas dari atom oksigen dalam molekul air. Kation yang dapat dihidrasi adalah kation-kation lemah, seperti ion kalium (K +), yaitu kation yang memiliki ukuran besar dengan muatan listrik rendah. Kation -kation seperti ini berasal dari basa kuat, seperti Na +, K +, dan Ca 2+ . Contohnya: Anion-anion yang dihidrasi adalah anion dari asam kuat atau anion yang bersifat basa konjugat sangat lemah. Anion-anion ini dihidrasi melalui antaraksi dengan atom hidrogen dari air. Misalnya:
Kation dan anion dari garam-garam yang terhidrasi di dalam air tidak bereaksi dengan molekul air. Oleh karena itu, anion atau kation seperti ini merupakan ion-ion bebas di dalam air (sobat perhatikan gambar disamping)
D.
b. Hidrolisis Kation dan Anion
Kation-kation garam yang berasal dari basa lemah di dalam air dapat mengubah larutan menjadi asam. Kation-kation ini merupakan asam konjugat dari basa lemah, seperti Al 3+, NH4 +, Li +, Be 2+, dan Cu2+. Karena kation-kation tersebut merupakan asam konjugat dari basa lemah maka tingkat keasamannya lebih kuat daripada air. Oleh karenanya, kation-kation ini dapat menarik gugus OH – dari molekul air dan meninggalkan sisa proton (H +) sehingga larutan bersifat asam. Reaksi antara H 2O dan kation logam membentuk kesetimbangan. Dalam hal ini, molekul H 2O berperan sebagai basa Lewis atau akseptor proton menurut Bronsted-Lowry. Contohnya: Anion-anion hasil pelarutan garam yang berasal dari asam lemah dapat mengubah pH larutan menjadi bersifat basa karena bereaksi dengan molekul air. Anion-anion seperti ini merupakan basa konjugat dari asam lemah, yaitu basa yang lebih kuat dibandingkan molekul H 2O. Karena itu, anion-anion tersebut dapat menarik proton (H +) dari molekul air dan meninggalkan sisa ion OH – yang menyebabkan larutan garam bersifat basa. Contohnya: Semua garam yang anionnya berasal dari asam lemah, seperti CH 3COONa, KCN, NaF, dan Na 2S akan terhidrolisis ketika dilarutkan di dalam air menghasilkan larutan garam yang bersifat basa. Reaksi kation atau anion dengan molekul air disebut hidrolisis. Dengan kata lain, h idrolisis adalah reaksi ion dengan air yang menghasilkan basa konjugat dan ion hidronium atau asam konjugat dan ion hidroksida .
Setelah sobat memahami pengertian hidrasi dan hidrolisis tersebut, sobat dapat memahami bagaimana sifat garam yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Ada garam yang ionnya bereaksi dengan air, dan ada yang tidak. Hal itu dapat mempengaruhi pH dari larutan garam tersebut. Selanjutnya sobat di kelas XIakan mempelajari derajat keasaman larutan garam
Bagaimana derajat keasaman larutan garam? Sobat Materi Kimia SMA pasti sudah dapat memperkirakannya, hal tersebut tergantung dari asam atau basa pembentuknya. Semua garam yang larut dalam air akan terurai membentuk ionionnya. Karena ion-ion garam dalam air ada yang terhidrolisis maka pelarutan garam-garam di dalam air dapat mengubah pH larutan menjadi bersifat asam atau basa.
a. Larutan Garam Bersifat Netral Basa konjugat dari asam kuat tidak memiliki kemampuan menarik proton dari molekul air. Basa konjugat seperti ini merupakan basa-basa yang lebih lemah dari molekul air. Jika anion seperti Cl – dan NO 3– berada di dalam air, anion-anion tersebut tidak akan menarik H+ dari molekul air sehingga tidak mengubah pH larutan garam. Anion seperti itu hanya terhidrasi. Kation seperti K + dan Na + merupakan asam konjugat dari basa kuat. Kation seperti ini juga tidak memiliki kemampuan menarik gugus OH – dari air sehingga tidak mengubah pH larutan. Ion-ion garam yang berasal dari basa kuat dan asam kuat tidak mengubah konsentrasi ion H + dan OH– hasil ionisasi air. Jadi, garam tersebut bersifat netral di dalam larutan at au memiliki pH = 7.
b. Larutan Garam Bersifat Basa Dalam larutan CH 3COONa, spesi utamanya adalah ion Na +, ion CH 3COO–, dan molekul H 2O. Ion Na+ adalah asam konjugat yang lebih lemah dari air sehingga tidak dapat menarik gugus OH – dari air, tentunya tidak mengubah pH larutan. Ion CH3COO– merupakan basa konjugat dari asam lemah atau basa yang lebih kuat dari air sehingga CH 3COO– dapat menarik proton dari molekul air menghasilkan CH 3COOH dan OH –. Akibatnya, larutan menjadi basa. Reaksi ion asetat dan air memb entuk kesetimbangan, persamaan reaksinya:
Bagaimanakah menentukan nilai Kb dari ion asetat (Kb CH 3COO–)? Hal ini dapat ditentukan dari hubungan Ka, Kb, dan Kw. Jika persamaan Ka asam asetat dikalikan dengan persamaan Kb, ion asetat akan menghasilkan nilai Kw. Penentuan nilai Kb di atas sebagai berikut. Jadi, untuk setiap pasangan asam lemah dan basa konjugatnya terdapat hubungan Ka, Kb, dan Kw: Kw = Ka(asam lemah) × Kb(basa konjugatnya) Dengan kata lain, jika Ka atau Kw diketahui maka nilai tetapan Kb dapat ditentukan. Tetapan kesetimbangan untuk ion asetat adalah: Jadi, nilai Kb untuk ion asetat sebesar 5,6 × 10–10.
Dengan demikian, untuk setiap garam yang mengandung kation dari basa kuat (seperti, Na + atau K+) dan anion dari asam lemah akan membentuk larutan bersifat basa. Nilai pH dari larutan garam yang anionnya terhidrolisis dapat ditentukan berdasarkan nilai Kb basa konjugat dan konsentrasi ion-ion dalam sistem kesetimbangan. Contoh: Hitunglah pH larutan NaF 0,3 M. Diketahui nilai Ka HF = 2 × 10 –4. Jawab: Spesi utama dalam larutan: Na +, F–, H2O. Karena F – basa konjugat dari asam lemah HF maka F– merupakan basa yang lebih kuat dari air sehingga dapat bereaksi dengan air. Persamaannya sebagai berikut.
Nilai Kb dapat dihitung dari Kw dan Ka(HF):
Konsentrasi pada kesetimbangan adalah:
x ≈ 2 ×10 –6 Catatan: Nilai x sangat kecil dibandingkan 0,3 maka x dapat diabaikan dalam penyebut. Dengan demikian, [OH –] = x = 2 ×10 –6 M atau pOH = 5,69 pH = 14 – pOH = 8,31 ; Jadi, larutan bersifat basa.
c. Larutan Garam Bersifat Asam Beberapa garam menghasilkan larutan asam ketika dilarutkan dalam air. Misalnya, jika garam LiCl dilarutkan dalam air, akan terbentuk ion Li + dan Cl – . Ion Cl– tidak memiliki afinitas terhadap proton, melainkan hanya terhidrasi sehingga tidak mengubah pH larutan. Ion Li + adalah asam konjugat dari basa lemah sehingga tingkat keasamannya lebih kuat daripada H 2O. Oleh karena itu, asam tersebut dapat bereaksi dengan air menghasilkan proton. Persamaannya: Umumnya, garam-garam yang kationnya merupakan asam konjugat dari basa lemah akan membentuk larutan yang b ersifat asam. Nilai pH dari larutan garam seperti ini dapat dihitung berdasarkan tetapan kesetimbangan asam konjugatnya (dengan cara yang sama seperti perhitungan pH larutan garam bersifat basa).
d. Larutan Garam Terhidrolisis Total Selain garam-garam yang telah disebutkan sebelumnya, masih terdapat garam yang kedua ionnya memengaruhi pH larutan, seperti CH 3COONH4 dan NH 4CN. Garam-garam tersebut di dalam air akan terurai membentuk ion-ion yang keduanya terhidrolisis. Oleh karena perhitungan untuk masalah i ni sangat kompleks maka di sini hanya akan ditinjau secara kualitatif. Sobat dapat memperkirakan apakah larutan akan bersifat asam, basa, atau netral dengan cara membandingkan nilai Ka untuk ion asam konjugat terhadap nilai Kb dari ion basa konjugat. Jika
nilai Ka lebih besar dari nilai Kb, larutan akan bersifat asam. Sebaliknya, jika nilai Kb lebih besar dari nilai Ka, larutan akan bersifat basa. Jika nilai Ka dan nilai Kb sama, larutan bersifat netral. Ka > Kb ; maka pH < 7 (asam) Kb > Ka ; maka pH > 7 ( basa) Ka = Kb ; maka pH = 7 (netral) Materi kimia kelas XI selanjutnya yang akan sobat pelajari yaitu larutan penyangga
Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak mengalami hidrolisis adalah... A. NH4Cl B. CH3COONa C. K2SO4 D. CH3COONa E. CH3COOK Pembahasan Yang tidak mengalami peristiwa hidrolisis adalah garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat. K2SO4 berasal dari KOH dan H2SO4 yang masing-masing berturut-turut merupakan basa kuat dan asam kuat. Soal No. 2 Dari beberapa larutan berikut ini yang terhidrolisis sempurna adalah.... A. NH4Cl B. CH3COONa C. K2SO4 D. NH4CH3COO E. NaCl Pembahasan Hidrolisis sempurna terjadi pada garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. NH4CH3COO berasal dari asam lemah dan basa lemah. Soal No. 3 Dari beberapa larutan berikut ini yang mengalami hidrolisis parsial adalah... A. K2SO4 B. CH3COONa C. NaCl D. NH4CN E. MgSO4 Pembahasan Hidrolisis parsial terjadi pada garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah atau terbentuk dari basa kuat dan asam lemah. CH3COONa terbentuk dari asam lemah dan basa kuat jadi terhidrolisis parsial. Soal No. 4 Jika diketahui larutan CH3COONa 0,1 M dan Ka CH3COOH = 10−5. Tentukan : a. reaksi hidrolisis garam tersebut b. pH larutan garam tersebut (Ebtanas 2003) Pembahasan Data soal: CH3COONa 0,1 M Ka CH3COOH = 10−5
CH3COONa termasuk garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah. Mengalami hidrolisis anion Larutan bersifat basa a. reaksi hidrolisis garam reaksi hidrolisis yang terjadi seperti berikut
b. pH larutan garam tersebut
Menentukan konsentrasi anion yang terhidrolisis terlebih dahulu
Konsentrasi OH− nya gunakan
dimana Kw = tetapan kesetimbangan air Ka = tetapan ionisasi asam lemah M = konsentrasi anion yang terhidrolisis Sehingga
Soal No. 5 Jika dua larutan masing-masing mengandung 25 mL NaOH 0,2 M dan 25 mL CH 3COOH 0,2 M dengan Ka CH3COOH = 10−5 dicampurkan, maka pH nya adalah... A. 3 B. 4 C. 5 D. 9 E. 10 Pembahasan Data: mol NaOH = 25 mL × 0,2 M = 5 mmol mol CH3COOH = 25 mL × 0,2 M = 5 mmol Reaksi yang terjadi dan mol yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Tentukan konsentrasi anion yang terhidrolisis terlebih dahulu melalui konsentrasi CH 3COONa yang terbentuk:
[CH3COO−]
[OH−] dan pH dengan demikian adalah
Soal No. 6 Sebanyak 250 mL CH3COOH 0,256 M dicampur dengan 250 mL NaOH 0,256 M. Jika Ka CH 3COOH = 1 × 10−5, maka pH larutan setelah dicampur adalah.... A. 6 + log 8√2 B. 6 − log 8√2 C. 7 D. 8 + log 8√2 E. 8 − log 8√2 Pembahasan Data: 250 mL CH3COOH 0,256 M (asam lemah) → 64 mmol 250 mL NaOH 0,256 M (basa kuat) → 64 mmol Reaksi yang terjadi:
Terbentuk CH3COONa yang asalnya tadi dari basa kuat dan asam lemah hingga terhidrolisis sebagian dengan [OH-]
dan [CH3COONa]
diperoleh
pOH dan pH larutan dengan demikian adalah
Soal No. 7 Berikut adalah beberapa larutan: (1) KNO3 (2) NH4Cl (3) Na2SO4 (4) Na2CO3 (5) CH3COOK Pasangan garam yang bersifat netral ditunjukkan oleh nomor.... A. (1) dan (3) B. (2) dan (3) C. (2) dan (4) D. (3) dan (4) E. (4) dan (5) Pembahasan Garam yang bersifat netral (pH = 7), terbentuk dari pasangan asam kuat + basa kuat. Dari soal yang termasuk asam dan basa kuat: Asam kuat
Basa kuat
HNO3 HCl H2SO4
KOH NaOH
Asam dan basa lemah Asam lemah
Basa lemah
H2CO3 CH3COOH
NH4OH
Terlihat KNO3 dan Na2SO4 terbentuk dari asam kuat dan basa kuat sehingga bersifat netral. Soal No. 8 Berikut adalah beberapa larutan: (1) (NH4)2SO4; (2) Na2CO3; (3) KCN; (4) CH3COONa; dan (5) K2SO4. Pasangan garam yang pH-nya lebih besar dari 7 adalah pasangan nomor.... A. (1) dan (2) B. (1) dan (3) C. (1) dan (4) D. (2) dan (3) E. (3) dan (5) Pembahasan Garam yang pH-nya lebih besar dari 7 adalah garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah. Data selengkapnya seperti berikut:
Dari tabel di atas garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah adalah Na 2CO3, KCN dan CH3COONa. Jawaban: D Soal No. 9 Jika 200 mL NH4OH 0,8 M direaksikan dengan 200 mL larutan HCl 0,8 M, Kb NH 4OH = 10−5, pH campuran setelah bereaksi adalah.... A. 5 − log2 B. 5 − log3 C. 5 − log4 D. 5 − log5 E. 5 − log6 Pembahasan Data: 200 mL NH4OH 0,8 M → 160 mmol 200 mL larutan HCl 0,8 M → 160 mmol Reaksi yang terjadi:
Dengan rumus hidrolisis garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah:
Diperoleh pH
Soal No. 10 250 mL larutan NH3 0,8 M dicampur dengan 250 mL larutan HCl 0,8 M (Kb = 10 −5). Tentukan pOH larutan yang terjadi! Pembahasan Data: 250 mL NH3 0,8 M → 200 mmol
200 mL larutan HCl 0,8 M → 200 mmol Reaksi yang terjadi:
Dengan rumus hidrolisis garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah:
Diperoleh pH dan pOH larutan
Soal No. 11 Untuk mendapatkan larutan garam yang pH-nya 9, maka banyaknya garam natrium benzoat C6H5OONa yang harus dilarutkan dalam 100 mL air adalah...(Ka C6H5OONa = 6 × 10 −5m dan Mr C6H5OOH = 144) A. 0,54 gram B. 1,08 gram C. 2,16 gram D. 4,32 gram E. 8,64 gram Pembahasan Data: C6H5OONa dalam 100 mL pH = 9 → pOH = 5 [OH −] = 10−5 Dari rumus hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, diperoleh molaritasnya:
Volume = 100 mL = 0,1 Liter: Berikutnya menentukan mol dan massanya: mol = M × V = 0,6 × 0,1 = 0,06 mol massa = mol × Mr = 0,06 × 144 = 8,64 gram.
Soal No. 12 500 mL larutan (NH4)2SO4 0,4 M dan Kb NH3 = 2 × 10−5. Tentukan: a) tetapan hidrolisis b) pH larutan Pembahasan a) tetapan hidrolisis, rumus tetapan hidrolisis:
sehingga
b) pH larutan Data: 500 mL larutan (NH4)2SO4 0,8 M Reaksi hidrolisisnya
(Menjadi 0,8 M karena koefisien NH4+ nya 2) [H+] dan pH yang terjadi
Read more: http://kimiastudycenter.com/kimia-xi/32-hidrolisis-larutan-garam-dan-ph#ixzz5jjAE2vE7