102594_1. Ordo Siphonaptera (kel 1.4 D4).pptx

  • Uploaded by: Widia rahmadhani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 102594_1. Ordo Siphonaptera (kel 1.4 D4).pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 776
  • Pages: 23
Ordo Siphonaptera

Kelompok 1.4 Aisha Ayu Nurulazmi Khairina Sa’adah Rizky Noor Anisa Sarina Siti Noor Habibah

Klasifikasi Umum Ordo : Spihonaptera  Super Famili : Pulicidea  Famili : 1. Pulicidae - Pulex irritans (manusia) - Echidnophaga gallincea (unggas) - Ctenocephalides felis (kucing) - Ctenocephalides canis (anjing) 

Super Famili : Ceratophylloidea  Famili : 2. Ceratophyllidae - Nosophyllus fasciatus (tikus) - Ceratophllus gallinae (ayam)  Famili : 3. leptopsylidae Species Leptopsylla segnis 

Morfologi Umum 

 





Badan berbentuk pipih lateroteral, jenis betina mempunyai ukuran yang lebih besar dari pada jantan. Tidak mempunyai sayap. Beberapa spesies mempunyai eccular bristlle (bulu mata) dan letkanya berbeda-beda tergantunng dari spesies, ada yang didepan mata dan ada yang dibawah mata. Ada yang menpunyai ctenidium (sisir) dan ada yang tidak mempunyai sisir. Berwarna coklat kemerahan atau coklat kehitaman.

Siklus Hidup 

Metamorfosis lengkap Telur, menetas pada hari ke-4 – Larva stadium 1 (L1) – L 2 – L3 – pada keadan lembab dan hangat berubah menjadi pupa dalam waktu 2 minggu – pinjal dewasa setelah 3-4 minggu.

Klasifikasi Kingdom : Animalia  Filum : Arthopoda  Kelas : Insecta  Ordo : Siphonaptera  Famili : Pulicidae  Genus : Pulex  Spesies : P. irritans 

Pulex irritans





Kutu manusia (Pulex irritans) menyebabkan sensasi gatal yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan menyebabkan goresan di sekitar gigitan. Gigitan kutu umumnya menyebabkan kulit terangkat, membengkak, dan gatal.

Kutu dapat menyebar dengan cepat dan bergerak di antara area yang mencakup alis, bulu mata, dan daerah kemaluan.  Rambut rontok akibat gatal sering terjadi, terutama pada hewan liar dan domestik. Anemia juga mungkin terjadi pada kasus ekstrem volume tinggi. 

Klasifikasi Kingdom : Animalia  Filum : Arthopoda  Kelas : Insecta  Ordo : Siphonaptera  Famili : Pulicidae  Genus : Echidnophaga  Spesies : E. gallincea 

Echidnophaga gallincea

Umunya dikenal sebagai kutu ayam kutu sticfast, dan kutu sticktight.  Kutu betina dapat tetap menempel hingga 6 minggu disatu situs pada inang. 

Telur diletakkan diborok yang terbentuk dikulit inang. Larva jatuh ketanah dan memakan puing-puing oraganik yang ditemukan.  Sejumlah besar kutu dapat berkumpul disekitar mata, sisir, pial dan kulit telanjang lainya pada unggas.  Sulit untuk dihilangkan karena kepala kutu ini tertanam dibawah kulit inang. 

Klasifikasi Kingdom : Animalia  Filum : Arthopoda  Kelas : Insecta  Ordo : Siphonaptera  Famili : Pulicidae  Genus : Ctenocephalides  Spesies : C. felis dan C. canis 

Ctenocephalides felis



Ctenocephalides felis (pinjal kucing) merupakan parasit pada kucing yang hidup dari menghisap darah.

Pinjal kucing sering hidup pada punggung kucing, yaitu daerah pangkal ekor sampai leher.  Pinjal kucing juga terkadang ditemukan pada paha bagian dalam.  Gigitan pinjal kucing dapat menyebabkan alergi pada kulit kucing yang ditandai dengan rasa gatal, perubahan warna kulit menjadi kemerahan, dan penipisan rambut kucing pada daerah gigitan. 

Ctenocephalides canis

Pinjal anjing sering hidup pada bagian punggung anjing, daerah pangkal ekor sampai leher, terkadang ditemukan pada paha bagian dalam.



Pinjal anjing sering menjadi perantara cacing pita (Dipylidium caninum), sehingga inangnya kaan ikut terinfeksi oleh cacing pita.

Klasifikasi Kingdom : Animalia  Filum : Arthopoda  Kelas : Insecta  Ordo : Siphonaptera  Famili : Ceratophyllidae  Genus : Nosopsyllus  Spesies : N. fasciatus 

Nosopsyllus fasciatus Kutu tikus ditemukan pada tikus domestik dan tikus rumah. Hidup dengan hematofag dari darah tikus. Penyebaran genus paling banyak, berasal dari Eropa, tetapi telah diangkut ke daerah beriklim diseluruh dunia. Penyakit pes sebenarnya adalah penyakit tikus (Zoonosis). Pemberatasan dengan cara menangap tikus dengan perangkap dan membunuhnya atau menggunakan insektisida.

Morfologi Nosopsyllus sp.

Morfologi Nosopsyllus sp. Dewasa: A. Kepala B. Ekor-jantan C. Ekor-Betina

Metamorfosis yang dialami merupakan metamorfosis sempurna.  Telur yang berada diatas tanah, setelah 2 – 12 hari menetes menjadi larva yang bentuknya seperti ulat bulu  Larva setelah 1 – 2 minggu tumbuh menjadi pupa dan akhirnya menjadi dewasa.  Pertumbuhan dari telur sampai menjadi dewasa memerlukan waktu secepatsepatnya 18 hari. 

Klasifikasi Kingdom : Animalia  Filum : Arthopoda  Kelas : Insecta  Ordo : Siphonaptera  Famili : Ceratophyllidae  Genus : Ceratophyllus  Spesies : C. gallinae 

Ceratophyllus gallinae Menyerang unggas dan dapat menggit manusia dan mamalia lainya.  Kutu ini tidak memerlukan darah saat terjadi perkawinan.  Larvanya memiliki rahang mengunyah dan hanya kutu dewasa yang mampu menggigit inang.  Kutu biasanya mengalami metamorfosis pada musim dingin.  Inang terinfeksi selama musim semi, saat mencari makan ditanah. 

Klasifikasi Kingdom : Animalia  Filum : Arthopoda  Kelas : Insecta  Ordo : Siphonaptera  Famili : Ceratophyllidae  Genus : Leptopsylla  Spesies : L. segnis 

Related Documents

Ordo
June 2020 3
Ordo
November 2019 7
Ordo Osmeriformes
June 2020 4
Makalah Kel. 14.docx
December 2019 25
Ordo Albuliformes
June 2020 2

More Documents from ""