14/03/2018
Tujuan pembelajaran
KEWASPADAAN ISOLASI Arief. W. rosli
1. Mampu menjelaskan pengertian kewaspadaan isolasi 2. Mampu menjelaskan tujuan/manfaat di lakukan kewaspadaan isolasi 3. Mampu menjelaskan kewaspadaan berdasarkan transmisi dan kewaspadaan standart 4. Mampu menjelaskan prinsip kewaspadaan isolasi
Pendahuluan ◦ Rumah sakit tempat berkunjung berbagai macam orang sakit merupakan faktor risiko sumber penularan ◦ Tempat yang perlu di kendalikan dari faktor kemungkinan terjadi penularan ◦ Sumber penularan : orang, obyek ◦ Sumber penularan di dapat dari lingkungan, air, limbah, vektor, kebersihan tangan, batuk/bersin/dahak.
1
14/03/2018
HAIs dan Nosokomial
MENGAPA PERLU PPI ?
(Shetty N, 2009) 6
◦ HAIs juga disebut Infeksi Nosokomial ◦ Nosocomial berasal dari bahasa Yunani dari kata nosokomeion yang berarti Rumah Sakit (nosos = disease, komeo = to take care of ). ◦ Pada Rumah Sakit di USA, angka HAIs pertahun berkisar: ◦ 2 Juta Infeksi ◦ 90 000 Kematian ◦ $4.5 Milyar kelebihan biaya perawatan kesehatan.
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS WHO : terjadi pada 5 – 10 % pasien dirawat
LOS Memanjang dan biaya meningkat (cost uneffectiveness) 50 % bisa dicegah dengan perubahan perilaku
Definisi healthcare associated infection (Shetty N, 2009)
KEWASPADAAN ISOLASI BAGIAN DARI PROGRAM PPI
◦ Infeksi pada petugas kesehatan yg didapat saat mereka bertugas dipelayanan kesehatan.
HH APD Limbah Lingkungan Peralatan Linen Kes. Karyawan Penempatan Pasien Etika batuk Penyuntikan yang aman Praktik lumbal punksi
◦ Kriteria Infeksi dalam hospital acquired jika pertama kali muncul 48 jam atau lebih setelah MRS yang sebelumnya tidak terjadi pada penderita.
Airborne Droplet Contact
Healthcare associated infections (HAIs) adalah: ◦ Infeksi pada penderita yg didapatkan selama mendapatkan terapi pada kondisi lain.
Menerapkan Bundles of HAIs
2
14/03/2018
Pengertian kewaspadaan isolasi ◦ Kewaspadaan : sikap kehati-hatian untuk mencegah sesuatu dapat terjadi. ◦ Isolasi : memisahkan antara yang satu dengan yang lainnya ◦ Kewaspadaan Isolasi : segala usaha yang dilakukan guna mencegah terjadinya sesuatu (infeksi) pada orang yang sensitif
tujuan Memutuskan rantai infeksi yang difokuskan terhadap cara penularan, pintu masuk (portal of entry ) dan susceptible host yang menjadi bagian dari rantai infeksi
“Rantai Infeksi” menunjukan bagaimana infeksi dapat menular dari satu orang ke lainnya
Tugas kita adalah memutus rantai infeksi sehingga tidak terjadi penularan
KEWASPADAAN ISOLASI KEWASPADAAN STANDART
◦ Adalah Dasar untuk pencegahan infeksi di area perawatan Standard Precautions dilakukan: Setiap saat untuk semua orang, Pasien, pengunjung, Staff
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI ◦ KONTAK ◦ DROPLET ◦ AIRBORNE
KEWASPADAAN STANDAR 1. Kebersihan tangan 2. Penggunaan APD (Sarung tangan, masker,goggle, face shield dan gaun) 3. Peralatan perawatan pasien 4. Pengendalian lingkungan 5. Pemrosesan Alat dan Penatalaksanaan Linen 6. Perlindungan & Kesehatan karyawan 2-12
3
14/03/2018
KEWASPADAAN STANDAR
Kewaspadaan berdasar transmisi
7. Pengelolaan limbah
3 kewaspadaan - kewaspadaan kontak - kewaspadaan droplet - kewaspadaan airborne Dapat terjadi kombinasi transmisi Pemilihan APD : selalu ukur risiko sebelum melakukan tindakan/pelayanan
8. Penempatan pasien 9. Hygiene respirasi/Etika batuk 10. Praktek menyuntik aman 11. Praktek pencegahan infeksi unt prosedur lumbal pungsi
2-14
1. KEBERSIHAN TANGAN
1. PILAR PENCEGAHAN INFEKSI MELALUI TRANSMISI KONTAK. 2. KEPATUHAN CUCI TANGAN SEBAGAI INDIKATOR MUTU PELAYANAN
90 80
Trend Angka Kepatuhan Hand Hygiene periode TW1 2015 Hingga TW1 2016 79,85
80,34
77,17
76,39
75,8
70
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
TW 1 2015 TW 2 2015 TW 3 2015 TW 4 2015 TW 1 2016 Periode
4
14/03/2018
CUCI TANGAN YANG SALAH • Paling sering tertinggal • Sering tertinggal • Tidak pernah tertinggal
FIVE MOMENT HAND HYGIENE
5
14/03/2018
KONSEP TRANSMISI MIKROBA BERDASARKAN AREA
ZONA PASIEN DAN KONTAK YANG TERJADI
2
HEALTH-CARE AREA ZONA PASIEN
3
Critical site with infectious risk for the patient
1
Critical site with body fluid exposure risk
5 H Sax, University Hospitals, Geneva 2006
Pengunaan APD
2. APD (PENGGUNAAN YANG TEPAT DAPAT MENURUNKAN RISIKO INFEKSI)
What
DEFINISI Alat atau perlengkapan yang berfungsi sebagai “penyekat atau pembatas “antara petugas dan penderita. (Darmadi, Infeksi Nosocomial, 2008)
APD apa
Where
dimana menggunakan APD
When
Kapan menggunakan APD
Who
Siapa yang menggunakan APD
APD APD
How
Bagaimana menggunakan APD
why
Mengapa menggunakan APD
6
14/03/2018
PANDUAN PENGGUNAAN APD
GUNAKAN APD BERBASIS TRANSMISI (PENGGUNAAN BERDASARKAN 5W1H) TRANSMISI KONTAK
TRANSMISI AIRBORNE Di gunakan pada Perawatan pasien dengan risiko terpapar infeksi dari sirkulasi udara
contoh : perawat pasien TB, H1N1, SARS, Flu burung, MERs. Macam APD Airborne yang di gunakan :
Di gunakan pada Perawatan pasien dengan risiko terpapar darah, urin, cairan tubuh, perawatan kulit terbuka, scabies, herpes, MRSA, ESBL.
Macam APD kontak yang di gunakan :
Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan APD
Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan APD
Gunakan apron , celemek atau gaun pelindung
Gunakan masker N95 Pengaturan ventilasi dengan tekanan negatif
Gunakan sarung tangan 1 pasien, 1 prosedur, 1 petugas
TRANSMISI DROPLET Di gunakan pada Perawatan pasien dengan risiko terpapar percikan, cipratan, batuk, ludah, contoh : tindakan suction, oral hygiene, tindakan bedah, anestesi, ,intubasi, chest physiotherapy , CPR, endoscopy.
Macam APD droplet yang di gunakan : Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan APD Gunakan masker bedah
Gunakan glove, gaun jika terdapat kombinasi transmisi, kontak dan droplet
INDIKASI PENGGUNAAN SARUNG TANGAN PENGGUNAAN SRG TGN STERIL Prosedur pembedahan, pemeriksaan vagina, Prosedur invasif pada tindakan radiologi, prosedur vaskular accses dan central line, mempersiapkan total parenteral nutrisi dan kemoterapi.
4. PENGENDALIAN LINGKUNGAN 1. Konstruksi Bangunan
INDIKASI PENGGUNAAN SARUNG TANGAN DI PELAY PERAWATAN : Potensial terpajan darah, sekresi, ekskresi, cairan tubuh. TINDAKAN KONTAK LANGSUNG : Kontak dengan darah, mukosa membran dan kulit tidak utuh, pasien infeksius dan organisme berbahaya, insersi IV dan removal, off infus, pemeriksaan vaginal TINDAKAN KONTAK TIDAK LANGSUNG : membersihkan waskoms; membersihkan instruments; mengelola limbah membersihkan cairan tubuh.
BUKAN INDIKASI PENGGUNAAN SARUNG TANGAN Tidak potensial atau terpapar cairan tubuh TINDAKAN KONTAK LANGSUNG : Mengukur tensi ; suhu, Nadi; melakukan injeksi SC and IM, mengganti sprei atau baju pasien, transport patient; merawat mata atau hidung (tanpa sekresi); Memperbaiki cairan infus atau tetesan infus. TINDAKAN KONTAK TIDAK LANGSUNG: Penggunaan telephone, menulis status pasient; memberikan obat oral, Distribusi diit pasiens; mengganti linen for patient bed; Tindakan non-invasive
2. SIRKULASI UDARA 3. MUTU AIR 4. Pembersihan permukaan lingkungan
Piramid glove, WHO guideline HH, 2010
7
14/03/2018
5. Pengelolaan linen di ruangan
LINEN BERSIH LINEN KOTOR
LINEN KOTOR
• Lemari tertutup dan bersih • Tidak lembab • Terhindar dari kontaminasi • Sistem FIFO
• Tidak meletakkan linen di lantai • Tidak mengibaskan • Segera lepas setelah digunakan pasien • Lakukan pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius • Terapkan standard Precaution
LINEN infeksius
LINEN non infeksius
Linen yang kontamiasi cairan tubuh
Linen yang tidak kontaminasi cairan tubuh
Pemrosesan alat medis bekas pakai
PENGELOLAAN LINEN
Alur Pemrosesan Alat Medis Bekas Pakai
R S U HAJI
Rendam Enzymatik 15 menit
Pre Cleaning
S U R A BAYA
Pembersihan Pengumpulan linen
Pengantongan linen
Pengangkutan linen
(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)
Pemilahan linen
Sterilisasi (peralatan kritis)
Penyimpanan linen
Pencucian dan penyetrikaan linen
Disinfeksi tingkat tinggi
Sikat, cuci dengan air mengalir
Disinfeksi tingkat rendah
Masuk dalam pembuluh darah/jaringan tubuh
(peralatan semi kritikal)
(peralatan non kritikal)
Masuk dalam mucosa tubuh
Hanya pada permukaan tubuh yang utuh
Instrumen bedah
Endotracheal tube, NGT
Tensi meter, termometer Ses uai lampiran 1 - Protap Dekontaminas i I ns trumen No. Dokumen : X / 5 / 1 / 0027 / 10 ***, Revis i 00
8
14/03/2018
ALUR PEMROSESAN ALAT
Jaminan Mutu QualityAssurance • Pemantauan administrasi • Indikator mekanik • Indikator kimiawi
√
Monitoring Administratif • Standar Prosedur operasional dari setiap tahapan proses dekontaminasi harus tertulis, disetujui dan diberlakukan secara resmi. • Tersedianya kebutuhan untuk pengemasan dan penandaan/labelling • Monitoring setiap siklus sterilisasi • Protokol keamanan selama prosedur • Penyimpanan , penanganan produk steril • Kondisi steril sampai saat digunakan
TATAKELOLAPRODUKSTERIL • Semua kemasan/produk steril harus tersimpan dalam ruang yang bersih/terdedikasi • Suhu/kelembaban dijaga ( 22-25ᵒC ; 55-65% ) • Kebersihan • Rotasi produk ( FIFO : First In –First Out ) • Hand Hygiene • Kontrol lalu lintas /tidak bebas
9
14/03/2018
Informasi umum kesehatan kerja Informasi tentang risiko dan bahaya khusus di tempat kerja Promkes secara berkala Meningkatkan kesehatan karyawan dengan kemampuan fisik
7. Pengelolaan limbah sesuai kategori Sampah infeksius
Sampah Non infeksius
( Limbah yang terkontaminasi darah, urin, feses, sleem, muntah)
(Limbah yang tidak terkontaminasi darah, urin, feses)
KASA ALKOHOL SWAB LIDI KAPAS TONGUE SPATULA SARUNG TANGAN APRON INFUS SET BLOOD SET BLOOD LINES HEMODIALISA FLABOT INFUS KANTONG DARAH URINE BAG FOLLEY CATHETER NGT SELANG OKSIGEN CATHETER CVP ETT TUBING VENTILATOR COLOSTOMI BAG MASKER CONDOM CATHETER PEMBALUT TISSUE YANG TERKONTAMINASI
KERTAS PLASTIK NGT PLASTIK INFUS PLASTIK SYRINGE PLASTIK KATHETER SAMPAH RUMAH TANGGA TISSUE TIDAK TERKONTAMINASI
Memberi pengobatan dan perawatan yang sakit karena PAK
6. Program Kesehatan Karyawan
8. PENEMPATAN PASIEN 1.
Pasien infeksius di ruang terpisah, beri jarak >2 m
2.
Kohorting bila tidak memungkinkan
3. 4.
Apabila kedua-dua nya tidak memungkinkan, konsultasi dengan petugas PPIRS Kewaspadaan sesuai cara transmisi penyebab infeksi
10
14/03/2018
9. ETIKA BATUK TUJUAN Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas (Droplets) dan membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya. Droplets tersebut dapat mengandung kuman infeksius yang berpotensi menular ke orang lain disekitarnya melalui udara pernafasan
Alat yang dibutuhkan
10. Penanganan benda tajam Jangan recapping jarum bekas pakai (kategori IB), Dilarang mematahkan jarum, melepaskan, membengkokkan jarum bekas pakai. Gunakan cara yang aman bila memberikan benda tajam
2-44
11
14/03/2018
kesimpulan ◦ Kewaspadaan isolasi di lakukan untuk memutus mata rantai infeksi ◦ Kewaspadaan isolasi ada 2 lapis yaitu kewaspadaan standart dan kewaspadaan berdasarkan transmisi ◦ Kewaspadaan standart di berlakukan pada setiap orang tanpa memandang infeksi atau non infeksi ◦ Kewaspadaan berdasarkan transmisi di berlakukan sesuai transmisi penularan (kontak, droplet, airbone)
12