Curiculum Vitae: Susihar, SKM., M.Kep • Pendidikan: 1. D III Keperawatan AKPER ST Carolus tahun 1987 2. S1 FKM Universitas Indonesia tahun 2002 3. S2 FIK Universitas Indonesia tahun 2009 • Pekerjaan: 1. Manajer Keperawatan RS Royal Progress (tahun 2009 – saat ini) 2. Staf Pengajar di Akper Husada Karya Jaya 3. Surveior & Surveior Pembimbing Akreditasi KARS
Sistem manajemen data
INTEGRASI KEGIATAN DNG PMKP
SDM : - Komite/Tim PPI - IPCN - IPCLN )
SURVEILANCE
KESEHATAN & KESELAMA TAN KERJA
ICRA
DIKLAT PPI : - Staf RS - Px & pengunjung - Mhs praktik
ANGGARAN - APD - Desinfectan - Diklat, - Periksa kuman - Buku referensi
PROGRAM PPI ISOLASI, APD, HAND HYGIENE
STERILISASI & LAUNDRY)
HYGIENE & SANITASI
SALURAN PERNAFA SAN EMERGING/ REEMERGING
SALURAN KENCING
SURVEILANCE
PPRA
PERALATAN INTRAVAS KULER INVASIF
MULTI DRUG RESISTEN ORGANISM LOKASI OPERASI
TELUSUR DATA
METODOLOGI SURVEI PPI • Wawancara program PPI --> 30 – 60 menit. • Telusur : - individu/pasien --> implementasi PPI ke pasien - Sistem PPI --> Struktur – Proses kegiatan – Output/ Outcome
FOKUS AREA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) 1.
2.
3.
4.
5.
• Kepemimpinan dan Tata Kelola (PPI 1; 2)
• Sumberdaya (PPI 3; 4) • Tujuan Program PPI (PPI 5; 6; 6.1; 6.2 ) • Peralatan Medis dan Alat Kesehatan Habis Pakai ( PPI 7; 7.1;7.2;7.2.1;7.2.2;7.3;7.3.1)
• Limbah Infeksius (PPI 7.4; 7.4.1;7.5)
FOKUS AREA P P I, LANJUTAN
6.
7.
8.
9.
• Pelayanan Makanan (PPI 7.6)
• Risiko Konstruksi (PPI 7.7)
• Transmisi Infeksi (PPI 8; 8.1;8.2;8.3; 9;9.1)
• Peningkatan Mutu dan Program Edukasi (PPI 10; 11)
PPI 1
Komite PPI
PPI 2
IPCN
PPI 3
IPCLN
PPI 4
Sumber daya untuk program PPI
PPI 5
Program PPI & Kesehatan kerja
PPI 6
Program Surveilans
PPI 6.1
Risiko infeksi, tingkat infeksi dan kecenderungan infeksi
PPI 6.2
ICRA infeksi 17 januari 2018
PPI 7
ICRA prosedur dan proses asuhan invasif yg berisiko infeksi
PPI 7.1
ICRA prosedur dan kegiatan penunjang pelayanan yg berisiko infeksi
PPI 7.2
Sterilisasi peralatan
PPI 7.2.1
Perbekalan farmasi habis pakai, kadaluwarsa dan single use – re use
PPI 7.3
Linen/Londri
PPI 7.3.1
Linen dan Londri sesuai prinsip-2 PPI 17 januari 2018
PPI 7.4
Pengelolaan limbah infeksius yg benar
PPI 7.4.1
Pengelolaan kamar mayat dan kamar bedah mayat
PPI 7.5
Pengelolaan limbah benda tajam dan jarum
PPI 7.6
Penyelenggaraan makanan
PPI 7.7
Mechanical dan enginering control
PPI 7.7.1
ICRA Renovasi
PPI 8
Kewaspadaan isolasi 17 januari 2018
PPI 8.1
Penempatan pasien dan transfer pasien dng airborne disease
PPI 8.2
Penempatan pasien dng airborne disease dalam waktu singkat
PPI 8.3
Penanganan Outbreak
PPI 9
Hand Hygiene
PPI.9.1
APD
PPI 10
Integrasi PPI dengan PMKP
PPI 11
Edukasi/diklat PPI 17 januari 2018
Standar PPI 1 Ditetapkan Komite atau Tim PPI untuk melakukan koordinasi semua kegiatan PPI yang melibatkan pemimpin rumah sakit, staf klinis dan nonklinis sesuai dengan ukuran, serta kompleksitas rumah sakit dan peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan PPI 1 Tanggung jawab dan tugas Komite/Tim PPI meliputi : 1. menetapkan definisi infeksi terkait layanan kesehatan; 2. metode pengumpulan data (surveilans);
3. membuat strategi/program menangani risiko PPI; 4. proses pelaporan. Koordinasi antara ketua organisasi dan perawat PPI/IPCN dilakukan secara terstruktur dalam pelaksanaan kegiatan pencegahan serta pengendalian infeksi antara lain untuk menetapkan a. Angka infeksi yang akan diukur; b. sistem pelaporan perawat PPI/IPCN kepada ketua organisasi PPI yang akan dibahas di organisasi dengan melibatkan semua anggota untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Elemen penilaian PPI 1
Telusur
1. Ada penetapan Komite atau Tim R pencegahan
pengendalian
infeksi,
Regulasi tentang Komite/Tim PPI dilengkapi dengan uraian tugasnya --> Telaah regulasi dan dokumen
dilengkapi dengan tanggung jawab
Skor 10 0
TL TT
10 5 0
TL TS TT
dan tugas meliputi 1) sampai 4) pada maksud
dan
dengan
tujuan
peraturan
dan
sesuai
perundang-
undangan. (R) 2. Ada bukti kegiatan pelaksanaan
D
koordinasi ketua Komite atau Tim PPI dengan IPCN sesuai dengan ukuran dan kompleksitas pelayanan rumah sakit. (D,W)
W
Bukti rapat koordinasi Komite/Tim PPI dengan IPCN, termasuk tentang: 1) Penetapan angka infeksi yang akan diukur 2) Laporan IPCN kepada Ketua Komite/Tim PPI --> Telaah regulasi & dokumen • Komite/Tim PPI • IPCN --> wawncara program PPI
Elemen penilaian PPI 1
3.
Ada
bukti
Telusur
Bukti laporan kegiatan PPI
10 TL
pelaksanaan kegiatan PPI oleh
kepada Direktur RS setiap 3
-
-
ketua
bulan
0
TT
organisasi
pelaporan D
Skor
kepada
pimpinan rumah sakit setiap 3 bulan. (D,W).
--> Telaah regulasi & dokumen W
• Komite/Tim PPI
• Direktur RS --> Wwancara program PPI (WPPPI)
berada langsung kesehatan.
dibawah
Pimpinan
tertinggi
di
Struktur Organisasi Komite PPI
fasilitas
pelayanan
DIREKTUR RS
LAPORAN
IPCN
KOMITE/TIM PPI
KOORDINASI
KRITERIA KETUA KOMITE PPI 1. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI. 2. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.
KRITERIA SEKRETARIS KOMITE PPI 1. Dokter / IPCN / tenaga kesehatan lain yang mempunyai
minat dalam PPI. 2. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI. 3. Purna waktu.
ANGGOTA KOMITE PPI • IPCN/Perawat PPI • IPCD/Dokter PPI :
• Dokter wakil dari tiap KSM (Kelompok Staf Medik). • Dokter ahli epidemiologi.
• Dokter Mikrobiologi. • Dokter Patologi Klinik.
3. Anggota Komite lainnya : a. Tim DOTS
e. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS).
b. Tim HIV
c. Laboratorium.
f.
d. Farmasi.
g. pengelola makanan
e. sterilisasi
h. Kesehatan dan Keselamatan
f.
sanitasi lingkungan
Kerja (K3).
Laundri i. 17 januari 2018
Kamar jenazah.
URAIAN TUGAS KOMITE PPI (PMK 27 TAHUN 2017 1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakanPPI. 2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan. 3. Membuat SPO PPI. 4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
URAIAN TUGAS KOMITE PPI (PMK 27 TAHUN 2017 5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs (Healthcare Associated Infections). 6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan pengendalian infeksi. 7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI. 8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan. 11. Berkoordinasi dng unit terkait lain dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit, antara lain : a. Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba (TPRA) dalam penggunaanan antibiotika yg bijak di RS berdasarkan pola kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi antibiotika. b. Tim K-3 RS untuk menyusun kebijakan.
c. Tim KPRS dalam menyusun kebijakan clinical governance and patient safety.
17 januari 2018
URAIAN TUGAS KOMITE PPI (PMK 27 TAHUN 2017 12. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan
manajemen rumah sakit. 13. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen
sesuai dengan prinsip PPI.
URAIAN TUGAS KOMITE PPI (PMK 27 TAHUN 2017 1. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi. 2. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang
menyimpang daristandar prosedur / monitoring surveilans proses. 3. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksibila ada KLB dirumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
Standar PPI 2 Ditetapkan perawat PPI/ IPCN (Infection
Prevention and Control nurse) yang memiliki kompetensi untuk mengawasi serta supervisi
semua kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi.
Elemen penilaian PPI 2 1.
Rumah
menetapkan R
Skor
Regulasi tentang penetapan
10 TL
(Infection
IPCN dengan uraian tugasnya
-
-
Prevention and Control Nurse)
→ Telaah regulasi & dokumen
0
TT
perawat
sakit
Telusur
PPI/IPCN
dengan jumlah dan kualifikasi
(TRD)
sesuai dengan regulasi. (R )
2. Ada bukti perawat PPI/IPCN
D
Bukti supervisi IPCN: (T-PPI)
10 TL
melaksanakan pengawasan
1) Bukti form ceklis
5
TS
serta supervisi semua kegiatan
2) Bukti pelaksanaan supervisi
0
TT
pencegahan dan pengendalian W
• IPCN
infeksi. (D,W )
• Kepala unit/Kepala ruangan • Kepala Instalasi
Elemen penilaian PPI 2
Telusur
Skor
3. Ada bukti terlaksana D
Bukti laporan IPCN kepada
10 TL
pelaporan
Ketua/Tim PPI (TRD)
-
-
0
TT
PPI/IPCN
perawat kepada
Komite/Tim PPI. (D,W)
ketua W • Ketua Komite/Tim PPI • IPCN (WP-PPI)
Komite PPI Lapor an
IPCN
TUGAS : Pengawasan dan supervisi PPI
Kriteria IPCN : 1.
Perawat dengan pendidikan minimal Diploma III
Keperawatan 2.
Mempunyai minat dalam PPI.
3.
Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN.
4.
Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau
setara. 5.
Memiliki kemampuan leadership dan inovatif.
6.
Bekerja purnawaktu. 17 januari 2018
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB IPCN
SURVEILANCE & KLB
MONITORING/AUDIT
EDUKASI/PENYULUHAN
MEMBERIKAN SARAN-SARAN
LAPORAN KEGIATAN
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
PENGAWASAN/ SUPERVISI
Form Check List
Hasil surpervisi
17 januari 2018
Tabel 16. Rencana Audit Tahunan
17 januari 2018
Standar PPI 3 Rumah sakit mempunyai perawat penghubung
PPI/IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse) yang jumlah dan kualifikasinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan PPI 3 Perawat penghubung PPI/IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubung bertugas
a) mencatat data surveilans dari setiap pasien di unit rawat inap masing-masing; b) memberikan motivasi dan mengingatkan pelaksanaan kepatuhan PPI pada setiap personil ruangan di unitnya masing-masing; c) memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan kewaspadaan isolasi; d) memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan HAIs pada pasien; e) bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan bagi pengunjung dan konsultasi prosedur PPI, serta berkoordinasi dengan IPCN; f) memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan pengunjung, serta konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan.
Elemen penilaian PPI 3
Telusur
1. Rumah sakit menetapkan perawat R penghubung Prevention
PPI/IPCLN
(Infection
Skor
Regulasi tentang penetapan IPCLN dengan uraian tugasnya (TRD)
10 0
TL TT
Bukti pelaksanaan tugas perawat penghubung PPI/IPCLN (TRD)
10 TL 5 TS 0 TT
and Control Link Nurse)
dengan jumlah dan kualifikasi sesuai dengan
peraturan
perundang
undangan (R ) 2. Ada bukti pelaksanaan tugas perawat penghubung PPI/IPCLN sesuai dengan a) sampai dengan f) pada maksud dan tujuan. (D)
D
Standar PPI 4
Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya untuk mendukung pelaksanaan program PPI.
Maksud dan Tujuan PPI 4 Sumber informasi dan referensi dapat diperoleh dari sumber nasional maupun internasional, misalnya a. United States Centers for Disease Control and Prevention (USCDC); b. World Health Organization (WHO) dan organisasi lain yang dapat memberikan informasi “evidence based practice and guidelines”; c. Berbagai publikasi serta penetapan standar oleh organisasi profesi bidang kesehatan lingkungan dan kebersihan rumah sakit; d. Pedoman dari pemerintah yang memuat praktik pencegahan infeksi terkait dengan layanan klinis dan layanan penunjang; e. Peraturan perundang-undangan terutama yang berkaitan dengan ledakan (outbreak) penyakit infeksi f. Ketentuan pelaporan lainnya.
Elemen penilaian PPI 4
Telusur
1. Tersedia anggaran yang cukup R untuk
menunjang
Skor
Penetapan anggaran pelaksanaan program PPI (TRD)
10 0
D
Lihat fasilitas yang tersedia untuk menunjang kegiatan PPI, antara lain hand rub, tissue, APD, dll(TRD)
10 TL 5 TS 0 TT
W
• Komite/Tim PPI • Kepala unit/Kepala ruangan (WP-PPI)
pelaksanaan
TL TT
program PPI. (R)
2. Tersedia fasilitas yang cukup untuk menunjang pelaksanaan program PPI. (O,W)
Elemen penilaian PPI 4
Telusur
3. Rumah sakit mempunyai sistem D informasi untuk mendukung program
Bukti data dan analisis angka infeksi yang dihasilkan dari SIM-RS sesuai dengan MIRM 1
PPI, khususnya terkait dengan data O
Lihat SIM-RS, software dan hardware
dan analisis angka infeksi. (D,O,W) W
Bukti tersedia sumber informasi dan referensi terkini
dapat diperoleh dari a) sampai
O
Lihat sumber informasi dan referensi
dengan f) pada maksud dan tujuan.
W
• Komite/Tim PPI • IPCN • Staf SIM-RS
informasi dan referensi terkini yang
(D,O,W)
10 5 0
TL TS TT
• Komite/Tim PPI • IPCN • IPCLN • Staf SIM-RS
D
4. Rumah sakit menyediakan sumber
Skor
10 TL 5 TS 0 TT
Standar PPI 5 Rumah sakit mempunyai program PPI dan kesehatan kerja secara menyeluruh untuk mengurangi risiko tertular infeksi yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan pada pasien, staf klinis, dan nonklinis.
Maksud dan Tujuan PPI 5 Program PPI antara lain meliputi : a. Kebersihan tangan b. surveilans risiko infeksi c. investigasi wabah (outbreak) penyakit infeksi d. meningkatkan pegawasan terhadap penggunaan antimikrob secara aman; e. asesmen berkala terhadap risiko; f. menetapkan sasaran penurunan risiko (lihat juga AP 5.3) g. mengukur dan me-review risiko infeksi.
Elemen penilaian PPI 5
Telusur
1. Ada program PPI dan kesehatan R kerja yang komprehensif di seluruh rumah sakit untuk menurunkan risiko infeksi
terkait
kesehatan
dengan
pada
1) Program tentang PPI 2) Program kesehatan dan keselamatan staf sesuai dengan KKS 8.2 EP 1
pelayanan
pasien
yang
mengacu dan sesuai dengan ilmu pengetahuan
terkini,
praktik
standar
terkini,
lingkungan
terkini,
dan
perundang-undangan. (R)
pedoman kesehatan peraturan
Catatan: Program pada 1) dan 2) sudah sesuai Dengan ilmu pengetahuan PPI terkini Dan ada sasaran/ target penurunan infeksi
Skor 10 5 0
TL TS TT
Elemen penilaian PPI 5
Telusur
2. Ada bukti pelaksanaan program D PPI untuk menurunkan risiko tertular infeksi pada pasien. (D,O,W,S)
Bukti tentang pelaksanaan program PPI meliputi a. s/d g. di maksud dan tujuan
O
Lihat pelaksanaan program PPI di unit pelayanan (Hand Hygiene, APD, penempatan pasien, dll)
W
• Komite/Tim PPI • IPCN • IPCLN • Kepala bidang/divisi keperawatan • Kepala unit pelayanan/Kepala ruang
S
Peragaan hand hygiene
Skor 10 5 0
TL TS TT
Elemen penilaian PPI 5
3.
Ada
bukti
Telusur
pelaksanaan D
program PPI untuk menurunkan risiko tertular infeksi pada staf klinis dan nonklinis (kesehatan kerja). (lihat juga KKS 8.4). O (D,O,W,S)
Bukti pelaksanaan program PPI, meliputi: 1) Bukti pemeriksaan berkala pegawai 2) Bukti laporan pajanan/ tertusuk jarum 3) Bukti imunisasi 4) Bukti pengobatan dan konseling pegawai Lihat pelaksanaan hand hygiene dan penggunaan APD
W
• Komite/Tim PPI • IPCN • IPCLN • Kepala SDM
S
Peragaan hand hygiene dan penggunaan APD
Skor 10 5 0
TL TS TT
Elemen penilaian PPI 5
4.
Ada
bukti
pelaksanaan D
program PPI yang meliputi butir a) sampai dengan g) pada W maksud dan tujuan. (D,W )
Telusur Bukti tentang pelaksanaan program PPI meliputi a. s/d g. di maksud dan tujuan • Komite/Tim PPI • IPCN • IPCLN • Kepala bidang/divisi keperawatan • Kepala unit pelayanan/Kepala ruang
Skor 10 5 0
TL TS TT
Standar PPI 6 Program surveilans rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar atas risiko dalam menetapkan fokus program terkait dengan pelayanan kesehatan.
Maksud dan Tujuan PPI 6, PPI 6.1 dan PPI 6.2 Rumah sakit mengumpulkan dan mengevaluasi data mengenai infeks dan lokasinya yg relevan sebagai berikut : a. Saluran pernapasan, seperti prosedur dan tindakan terkait intubasi, bantuan ventilasi mekanik, trakeostomi, dan lain lain b. Saluran kencing, seperti pada kateter, pembilasan urine, dan lain lain c. Alat invasive intravaskuler, saluran vena verifer, saluran vena central, dan lain lain d. Lokasi operasi, perawatan, pembalutan luka, prosedur aseptic, dan lain lain e. Penyakit dan organisme yang penting dari sudut epidemiologik, seperti multi drug resistant organism, infeksi yang virulen f. Timbulnya infeksi baru atau timbul kembalinya infeksi di masyarakat
Elemen penilaian PPI 6
Telusur
1. Rumah sakit menetapkan regulasi R tentang meliputi
pelaksanaan
surveilans
Skor
Regulasi tentang pelaksanaan surveilans
10 0
TL TT
Bukti pelaksanaan pengumpulan data dari butir a) sampai dengan f) disertai dengan: 1) Bukti analisis dan intepretasi data 2) Bukti penetapan prioritas untuk menurunkan tingkat infeksi
10 TL 5 TS 0 TT
butir a) sampai dengan f),
pada maksud dan tujuan. (R) 2. Ada bukti pelaksanaan
D
pengumpulan data dari butir a) sampai dengan f), analisis dan interpretasi data, serta membuat prioritas untuk menurunkan tingkat
infeksi. (D,W )
W
• Kepala bidang/divisi pelayanan • Kepala unit pelayanan • Komite/Tim PPI • IPCN • IPCLN
Elemen penilaian PPI 6
Telusur
3. Ada bukti pelaksanaan strategi D
pengendalian infeksi berdasar atas prioritas untuk menurunkan tingkat infeksi. (D,W )
4. Ada bukti rumah sakit
W
• Kepala bidang/divisi pelayanan • Kepala unit pelayanan • Komite /Tim PPI • IPCN • IPCLN
D
Bukti pelaksanaan perbandingan angka infeksi RS dengan RS lain
W
• Komite/Tim PPI • IPCN
membandingkan angka kejadian infeksi rumah sakit dengan kejadian di rumah sakit lain. (D,W)
Bukti pelaksanaan tentang strategi pengendalian infeksi berdasar atas prioritas, sesuai dengan EP 2
Skor 10 5 0
TL TS TT
10 TL 0 TT
Standar PPI 6.1 Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, tingkat infeksi, dan kecenderungan dari infeksi terkait layanan kesehatan untuk menurunkan angka
infeksi tersebut.
Elemen penilaian PPI 6.1 1.
Ada
bukti
rumah
sakit
Telusur telah D
Bukti pelaksanaan tentang investigasi dan analisis risiko infeksi yang diintegrasikan dengan program mutu dan keselamatan pasien Lihat PPI 6 EP 2 • Komite/Tim PPI • Komite/Tim PMKP • IPCN • IPCLN
10 5 0
D
Bukti penyusunan rancang ulang sebagai tindak lanjut dari EP 1 Lihat PPI 6 EP 2
10 TL 5 TS 0 TT
W
• Komite/Tim PPI • Komite/Tim PMKP • IPCN • IPCLN
melakukan investigasi dan analisis risiko
infeksi
dengan
serta
program
diintegrasikan mutu
dan W
keselamatan pasien. (D,W)
2. Ada bukti rumah sakit telah merancang ulang penurunan infeksi berdasar atas investigasi dan hasil analisis. (D,W)
Skor TL TS TT
Elemen penilaian PPI 6.1
3. Ada bukti rumah sakit telah
Telusur D
Bukti pelaksanaan rancang ulang sebagai tindak lanjut dari EP 2
W
• Komite/Tim PPI • Komite/Tim PMKP • IPCN • IPCLN
melaksanakan rancang ulang yang ada di EP 2 (D,W) Lihat PPI 6 EP 3
Skor 10 5 0
TL TS TT
Regulasi surveilens a) sp f)
Interpretasi data
Pengumpulan data a) sampai f)
Analisis data
Melaksanakan
Prioritas penurunan infeksi
Strategi pengendalian Edit 29 Juni 2017 infeksi
Investigasi dan analisis risiko infeksi
Merancang ulang penurunan infeksi
Melaksnakan rancang ulang
Standar PPI 6.2
Rumah sakit secara proaktif melakukan asesmen risiko infeksi yang dapat terjadi dan menyusun strategi untuk menurunkan risiko infeksi tersebut.
Elemen penilaian PPI 6.2
Telusur
1. Ada bukti rumah sakit secara D proaktif melakukan asesmen risiko infeksi yang dapat terjadi paling sedikit setahun sekali. (D,W)
2. Ada bukti rumah sakit menyusun
W
D
strategi untuk menurunkan risiko infeksi tersebut. (D,W
W
Bukti tentang asesmen risiko infeksi (ICRA) setahun sekali berupa daftar risiko • Komite/Tim PPI • Komite/Tim PMKP • IPCN • IPCLN • Kepala bidang/divisi • Kepala unit pelayanan Bukti penyusunan strategi penurunan infeksi (tata kelola penurunan infeksi) sebagai tindak lanjut dari EP 1 • Komite/Tim PPI • Komite/Tim PMKP • IPCN • IPCLN • Kepala bidang/divisi • Kepala unit pelayanan
Skor 10 5 0
TL TS TT
10 TL 5 TS 0 TT
Standar PPI 7
Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan proses asuhan invasif yang berisiko infeksi serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
Elemen penilaian PPI 7
Telusur
1. Rumah sakit menetapkan risiko infeksi R pada prosedur dan proses asuhan invasif yang berisiko infeksi serta strategi untuk menurunkan risiko infeksi. (R)
2. Ada bukti identifikasi prosedur dan proses
D
asuhan invasif serta strategi untuk menurunkan risiko infeksi. (D,W)
W
Skor
Regulasi tentang penetapan risiko infeksi pada prosedur dan proses asuhan invasif (ICRA) seperti antara lain pencampuran obat suntik, pemberian suntikan, terapi cairan, punksi lumbal.
10 0
1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada prosedur dan proses asuhan invasif 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi)
10 TL 5 TS 0 TT
• Komite/Tim PPI • Komite/Tim PMKP • IPCN • IPCLN • Kepala bidang/divisi • Kepala unit pelayanan
TL TT
Elemen penilaian PPI 7
Telusur
3. Rumah sakit melaksanakan strategi D untuk menurunkan risiko infeksi pada prosedur dan proses asuhan invasif yang berisiko infeksi. (D,O,W,S)
Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi) sebagai tindak lanjut EP 2
O
Lihat pelaksanaan pencampuran obat suntik, pemberian suntikan, terapi cairan, punksi lumbal
W
• Komite/Tim PPI • Komite/Tim PMKP • IPCN • IPCLN • Kepala unit/Kepala ruangan
S
Peragaan pencampuran obat suntik, pemberian suntikan, terapi cairan, punksi lumbal
Skor 10 5 0
TL TS TT
Elemen penilaian PPI 7
Telusur
4. Rumah sakit telah melaksanakan D kegiatan
pelatihan
untuk
menurunkan risiko infeksi di dalam W proses-proses (D,W)
kegiatan
tersebut.
Bukti pelaksanaan pelatihan tentang kegiatan untuk menurunkan risiko infeksi • Kepala diklat • Peserta pelatihan
Skor 10 5 0
TL TS TT
Prosedur & proses asuhan invasif
Identifikasi risiko infeksi
Strategi penurunan risiko infeksi
Diklat utk menurunkan risiko infeksi
Melaksanakan strategi penurunan risiko infeksi
Standar PPI 7.1
Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan kegiatan penunjang pelayanan yang berisiko infeksi serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
Maksud dan Tujuan PPI 7.1 Rumah sakit juga melakukan asesmen risiko terhadap kegiatan penunjang di rumah sakit yang harus mengikuti prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi serta melaksanakan strategi untuk menurunkan risiko infeksi, namun tidak terbatas pada a) sterilisasi alat; b) pengelolaan linen/londri; c) pengelolaan sampah; d) penyediaan makanan; e) kamar jenazah.
Elemen penilaian PPI 7.1
1. Rumah sakit menetapkan
Telusur
R
Regulasi tentang penetapan risiko infeksi
Skor
10
TL
risiko infeksi pada proses
pada proses kegiatan penunjang pelayanan, -
-
kegiatan penunjang pelayanan
beserta strategi pencegahannya
TT
(medik dan nonmedik) yang berisiko terjadi infeksi serta strategi pencegahannya meliputi butir a) sampai dengan e) pada maksud dan tujuan. (R)
0
Elemen penilaian PPI 7.1 2. Ada bukti identifikasi dan strategi
Telusur D
untuk menurunkan risiko infeksi
2)
pada kegiatan sterilisasi alat. (D,W)
W
3. Ada bukti identifikasi dan strategi
D
untuk menurunkan risiko infeksi pada kegiatan pengelolaan linen/londri. (D,W)
1)
W
Bukti tentang daftar risiko infeksi pada prosedur dan proses sterilisasi Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi)
Skor 10 5 0
TL TS TT
10 5 0
TL TS TT
• Komite/Tim PPI • Komite/Tim PMKP • IPCN • IPCLN • Kepala bidang/divisi • Kepala unit sterilisasi
1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada pengelolaan linen/londri 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi) • Komite/Tim PPI • Komite/Tim PMKP • IPCN • IPCLN • Kepala bidang/divisi • Kepala unit linen/londri
Elemen penilaian PPI 7.1 4. Ada bukti identifikasi dan strategi
Telusur D
untuk menurunkan risiko infeksi
1) 2)
pada kegiatan pengelolaan
Bukti tentang daftar risiko infeksi pada pengelolaan sampah Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi)
sampah. (D,W)
W
•Komite/Tim PPI •Komite/Tim PMKP •IPCN •IPCLN •Kepala bidang/divisi •IPSRS
5. Ada bukti identifikasi dan strategi
D
1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada penyediaan makanan 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi)
W
•Komite/Tim PPI •Komite/Tim PMKP •IPCN •IPCLN •Kepala bidang/divisi •Kepala gizi
untuk menurunkan risiko infeksi pada kegiatan penyediaan makanan. (D,W)
Skor 10 5 0
TL TS TT
10 5 0
TL TS TT
Elemen penilaian PPI 7.1
6. Ada bukti identifikasi dan strategi
Telusur
D
untuk menurunkan risiko infeksi di
1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada kamar jenazah
kamar jenazah. (D,W)
2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi) W
• Komite/Tim PPI • Komite/Tim PMKP • IPCN • Kepala bidang/divisi • Kepala kamar jenazah
Skor
10
TL
5
TS
0
TT
Standar PPI 7.2 Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan melakukan pembersihan dan sterilisasi peralat
Elemen penilaian PPI 7.2
Telusur
1. Rumah sakit menetapkan regulasi R tentang pelayanan sterilisasi sesuai dengan
peraturan
Skor
Regulasi tentang pelayanan sterilisasi, termasuk desinfeksi di RS
10 0
TL TT
1) Bukti alur/Denah ruang CSSD/Unit sterilisasi 2) Bukti daftar inventaris alat di unit sterilisasi
10 5 0
TL TS TT
perundang-
undangan. (R)
2. Ada
bukti alur dekontaminasi, D
precleaning, cleaning, desinfeksi, dan sterilisasi peralatan medis di pusat sterilisasi
sudah
sesu3ai
dengan O
prinsip-prinsip PPI. (D,O,W) W
Lihat alur dekontaminasi, precleaning, cleaning, desinfeksi, dan sterilisasi peralatan medis di unit sterilisasi • Kepala/staf sterilisasi • IPCN
Elemen penilaian PPI 7.2
3.
Rumah
Telusur
sakit mengoordinasikan D
pelayanan sterilisasi dan disinfeksi di luar pusat sterilisasi. (D,O,W)
O
W 4. Rumah sakit menjamin proses sterilisasi dan disinfeksi di luar pusat sterilisasi seragam. (D,O,W)
D O W
Bukti rapat tentang koordinasi pelayanan sterilisasi dan disinfeksi diluar unit sterilisasi Lihat pelaksanaan sterilisasi dan desinfeksi di luar unit sterilisasi, yang dilaksanakan seragam
Skor 10 5 0
TL TS TT
• IPCN • Kepala/staf sterilisasi • Unit terkait
Bukti supervisi sterilisasi: 1) Bukti form ceklis 2) Bukti pelaksanaan supervisi Lihat pelaksanaan sterilisasi dan desinfeksi di luar unit sterilisasi • IPCN • Kepala/staf sterilisasi • Unit terkait
10 TL 5 TS 0 TT
Standar PPI 7.2.1 Rumah sakit mengidentifikasi dan menerapkan
proses untuk mengelola perbekalan farmasi habis pakai (supplies) yang sudah kadaluwarsa
dan penggunaan ulang peralatan sekali-pakai apabila diizinkan oleh peraturan perundangundangan.
Maksud dan Tujuan PPI 7.2.1 Rumah sakit menetapkan ketentuan tentang penggunaan kembali alat sekali pakai sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar profesional, termasuk penetapan meliputi 1. alat dan material yang dapat dipakai kembali; 2. jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap alat secara spesifik;
3. identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang menandakan alat tidak dapat dipakai; 4. proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan sesudah pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas; 5. pencantuman identifikasi pasien pada bahan medis habis pakai untuk hemodialisis; 6. pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di rekam medis; 7. evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis habis pakai yang di-reuse. 8. Ada 2 (dua) risiko jika menggunakan lagi (reuse) alat sekali pakai. Terdapat risiko tinggi terkena infeksi dan juga terdapat risiko kinerja alat tidak cukup atau tidak dapat terjamin sterilitas serta fungsinya.
Elemen penilaian PPI 7.2.1
Telusur
1. Ada regulasi tentang penetapan R batas kadaluarsa bahan medis habis pakai
dan yang akan digunakan
kembali (reuse)
Skor
Regulasi tentang penetapan batas kadaluarsa bahan medis habis pakai, termasuk penetapan perbekalan farmasi/ peralatan single use yang dilakukan re-use
10 0
TL TT
Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi antara lain berdasarkan hasil kultur dan tindak lanjut pelaksanaan penggunaan kembali (reuse) bahan medis habis pakai
10 TL 5 TS 0 TT
meliputi butir a)
sampai dengan g) pada maksud dan tujuan. (R) 2. Ada bukti monitoring, evaluasi, dan D tindak
lanjut
pelaksanaan
penggunaan kembali (reuse) bahan medis habis pakai sesuai butir a) O sampai dengan g) pada maksud dan tujuan. (D,O,W)
W
Lihat pelaksanaan penggunaan kembali (reuse) bahan medis habis pakai • IPCN • Kepala/staf unit pelayanan
Standar PPI 7.3
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada pengelolaan linen/londri dengan benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Elemen penilaian PPI 7.3
Telusur
1. Ada unit kerja atau
Skor
R
Regulasi tentang unit kerja linen/londri atau penanggung jawab bila dilakukan dengan kontrak (outsourcing)
10 0
O
Lihat ruang, alur, dan fasilitas londri
W
• IPCN • Kepala/staf londri
10 TL 5 TS 0 TT
penanggungjawab pengelola linen/londri yang menyelenggarakan
TL TT
penatalaksanaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (R) 2. Bangunan, alur, dan fasilitas londri sesuai dengan peraturan perundangundangan. (O,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
89
Elemen penilaian PPI 7.3
Telusur
3. Bila linen/londri dilaksanakan oleh
O
• Lihat proses pengiriman atau penyimpanan linen/londri dengan pihak di luar RS • Lihat sertifikasi mutu pihak ketiga
W
• IPCN • Penanggung jawab linen/londri
pihak di luar rumah sakit, harus memenuhi sertifikasi mutu dan sesuai
dengan peraturan perundang undangan (O, W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
Skor
10 5 0
90
TL TS TT
Standar PPI 7.3.1
Pengelolan linen/londri dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).
Maksud dan Tujuan PPI 7.3.1 Rumah sakit memiliki unit pengelola linen/londri yang menyelenggarakan penatalaksanaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Penatalaksanaan linen kotor dan linen terkontaminasi yang sudah digunakan harus dilakukan dengan benar dan mencakup penggunaan perlengkapan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan prinsip-prinsip PPI. Petugas yang menangani linen kotor dan linen terkontaminasi harus menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Elemen penilaian PPI 7.3.1
Telusur
1. Ada regulasi pengelolaan
Skor
R
Regulasi tentang pengelolaan linen/londri
10 0
TL TT
O
• Lihat penerapan prinsip-prinsip PPI pada pengelolaan linen/londri, termasuk pemilahan, transportasi, pencucian, pengeringan, penyimpanan, dan distribusi • Lihat hasil supervisi IPCN ke pengelola linen/londri di luar RS
10 5 0
TL TS TT
W
• IPCN • Kepala/staf linen/londri • Petugas linen ruangan
linen/londri sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (R) 2. Prinsip-prinsip PPI diterapkan pada pengelolaan linen/londri, termasuk
pemilahan, transportasi, pencucian, pengeringan, penyimpanan, dan distribusi. (O,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
93
Elemen penilaian PPI 7.3.1
Telusur
3. Petugas pada unit londri
O
• Lihat penerapan penggunaan APD • Lihat hasil supervisi IPCN ke pengelola linen/londri di luar RS
W
Kepala/staf linen/londri
D
Bukti supervisi: 1) Bukti form ceklis 2) Bukti pelaksanaan supervisi
O
Lihat hasil supervisi pengelolaan linen/londri sesuai dengan prinsip PPI
W
• IPCN • Kepala/staf linen/londri
menggunakan alat pelindung diri (APD)
sesuai
dengan
ketentuan.
Skor
10 5 0
TL TS TT
10 5 0
TL TS TT
(O,W) 4. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh IPCN terhadap pengelolaan linen/londri sesuai dengan prinsip PPI termasuk bila dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit. (D,O,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
94
Standar PPI 7.4
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah infeksius dengan benar.
Maksud dan Tujuan PPI 7.4 Rumah sakit menyelenggaraan pengelolaan limbah dengan benar untuk meminimalkan risiko infeksi melalui kegiatan sebagai berikut: a. pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius; b. penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah; c. pemulasaraan jenazah dan bedah mayat; d. pengelolaan limbah cair; e. pelaporan pajanan limbah infeksius.
Elemen penilaian PPI 7.4
Telusur
1. Ada regulasi tentang pengelolaan
Skor
R
Regulasi tentang pengelolaan limbah RS
10 0
TL TT
D
Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi 10 dan tindak lanjutnya 5 0 Lihat kepatuhan petugas dalam
TL TS TT
limbah rumah sakit untuk meminimalkan risiko infeksi yang
meliputi butir a) sampai dengan e) pada maksud dan tujuan. (R) 2. Pengelolaan limbah cairan tubuh
infeksius sesuai dengan regulasi dan dilaksanakan monitoring, evaluasi,
O
pengelolaan limbah infeksius sesuai prinsip PPI
serta tindak lanjutnya. (D,O,W) W
• Penanggung jawab kesling • Petugas House Keeping • Petugas TPS • Petugas Incinerator
STANDAR STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
97
Elemen penilaian PPI 7.4
Telusur
3. Penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah sesuai dengan regulasi dan dilaksanakan
D
Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan 10 tindak lanjutnya 5
O
Lihat kepatuhan petugas dalam
4. Pengelolaan limbah cair sesuai
0
TL TS TT
penanganan dan pembuangan darah sesuai prinsip PPI
monitoring, evaluasi, juga tindak lanjutnya. (D,O,W)
Skor
W
• Penanggung jawab kesling • Kepala/staf laboratorium • Kepala/staf BDRS (Bank Darah RS)
D
Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan 10 tindak lanjutnya 5
O
Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan limbah cair sesuai prinsip PPI IPAL RS
dengan regulasi. (D,O,W)
0
W
• Penanggung jawab kesling • Penanggung jawab IPAL • Kepala/staf radiologi STANDAR NASIONAL AK•REDKITeASpI RaUlMaA/HsStAaKIfT ela disbi oratorium
98
TL TS TT
Elemen penilaian PPI 7.4
Telusur
5. Pelaporan pajanan limbah infeksius
D
1) Bukti laporan pajanan limbah infeksius 2) Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan tindak lanjutnya
O
Lihat pengelolaan limbah infeksius, mulai pembuangan di unit pelayanan, sampai di TPS B-3/pengolahan limbah infeksius
W
•IPCN •Kepala/staf unit/kepala ruangan •Kepala/staf radiologi •Kepala/staf laboratorium
sesuai dengan regulasi dan dilaksanakan monitoring, evaluasi,
serta tindak lanjutnya. (D,O,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
Skor
10 5 0
99
TL TS TT
Elemen penilaian PPI 7.4
Telusur
6. Ada bukti penanganan (handling)
O
Lihat penanganan /handling pembuangan darah dan komponen darah
W
• Kepala/staf kamar operasi
serta pembuangan darah dan komponen darah sudah dikelola
sesuai dengan peraturan perundangundangan. (O,W)
Skor
10 5 0
• Kepala/staf BDRS • Kepala/staf kamar bersalin • Kepala/staf laboratorium
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
100
TL TS TT
Elemen penilaian PPI 7.4
Telusur Bukti supervisi:
10
TL
dan monitoring terhadap kegiatan
1) Bukti form ceklis
5
TS
butir a) sampai dengan e) pada
2) Bukti pelaksanaan supervisi
0
TT
7. Ada bukti pelaksanaan supervisi
D
Skor
maksud dan tujuan. (D,O,W) O
Lihat lokasi pengelolaan limbah RS
W
• IPCN • Kepala/staf kamar operasi • Kepala/staf BDRS • Kepala/staf kamar bersalin • Kepala/staf laboratorium • Kepala/staf kamar jenazah • Staf terkait
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
101
Elemen penilaian PPI 7.4 8. Bila pengelolaan limbah
Telusur
Skor
1) Bukti kerjasama antara RS dng
10
TL
dilaksanakan oleh pihak
pihak luar RS yg memiliki izin
5
TS
luar rumah sakit harus
dan sertifikasi mutu
0
TT
D
berdasar atas kerjasama
2) Bukti limbah sudah
dengan pihak yang
dibakar/manifes
memiliki izin dan sertifikasi mutu sesuai dengan
Lihat proses pengelolaan limbah O
• IPCN
peraturan perundang-
• Penanggung jawab kesling
undangan. (lihat MFK 5.1 EP W
• Petugas pengelolaan limbah
4). (D,O,W) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
102
Standar PPI 7.4.1 Rumah sakit menetapkan pengelolaan kamar mayat dan kamar bedah mayat sesuai peraturan perundang-undangan
Maksud dan tujuan PPI 7.4.1 : Lihat SNARS 1
Elemen penilaian PPI 7.4.1
Telusur
1. Pemulasaraan jenazah dan
D
bedah mayat sesuai dengan regulasi. (D,O,W)
O
W
Bukti laporan kegiatan pemulasaran jenazah dan bedah mayat
Skor
10 TL 5 TS 0 TT
Lihat ruang pemulasaran jenazah dan bedah mayat, lihat kecukupan APD, disinfektan • IPCN • Kepala/staf kamar jenazah
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
104
Elemen penilaian PPI 7.4.1
Telusur
2. Ada bukti kegiatan kamar mayat
O
Lihat proses pengelolaan pemulasaran jenazah dan bedah mayat
W
• IPCN • Kepala/staf kamar jenazah
D
Bukti supervisi: 1) Bukti form ceklis 2) Bukti pelaksanaan supervisi
dan kamar bedah mayat sudah dikelola sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (O,W)
3. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan kepatuhan prinsip-prinsip PPI sesuai dengan peraturan perundangundangan. (D,W )
W
Skor
10 5 0
10 TL 5 TS 0 TT
• IPCN • Kepala/staf kamar jenazah
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
TL TS TT
105
Standar PPI 7.5
Rumah sakit menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum secara aman.
Maksud dan Tujuan PPI 7.5 Rumah sakit menetapkan regulasi yang memadai mencakup a. semua tahapan proses termasuk identifikasi jenis dan penggunaan wadah secara tepat, pembuangan wadah, dan surveilans proses pembuangan. (lihat juga ARK 6); b. laporan tertusuk jarum dan benda tajam.
Elemen penilaian PPI 7.5
Telusur
1. Rumah sakit menetapkan regulasi
Skor
R
Regulasi tentang pengelolaan benda tajam dan jarum
10 0
O
Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan benda tajam dan jarum sesuai prinsip PPI
10 TL 5 TS 0 TT
tentang pengelolaan benda tajam
TL TT
dan jarum untuk menurunkan cedera
serta mengurangi risiko infeksi yang meliputi butir a) dan b) yang ada pada maksud dan tujuan. (R)
2. Benda tajam dan jarum sudah dikumpulkan, disimpan di dalam wadah yang tidak tembus, tidak
W
bocor, berwarna kuning, diberi label infeksius, dan dipergunakan hanya sekali pakai sesuai dengan peraturan perundang- undangan. (O,W)
• IPCN • IPCLN • Kepala/staf unit pelayanan • Petugas cleaning service
STANDAR STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
108
Elemen penilaian PPI 7.5
Telusur
3. Pengelolaan benda tajam dan jarum dilaksanakan sesuai dengan regulasi. (O,W)
4. Bila pengelolaan benda tajam dan
O
Lihat tempat pengelolaan benda tajam/incinerator/TPS B3
W
• • •
D
1) Bukti pelaksanaan kerjasama RS dengan pihak luar RS 2) Bukti izin transporter 3) Bukti izin incenerator 4) Bukti sertifikasi mutu
O
Lihat bukti monitoring pelaksanaan
W
• IPCN
jarum dilaksanakan oleh pihak luar
rumah sakit harus berdasar atas kerjasama dengan pihak yang memiliki izin dan sertifikasi mutu
sesuai dengan peraturan perundangundangan. (D,O,W)
IPCN IPCLN Petugas incenerator
Skor
10 5 0
10 TL 5 TS 0 TT
yang dilakukan oleh pihak RS
• IPSRS STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
TL TS TT
109
Elemen penilaian PPI 7.5
Telusur
5. Ada bukti data dokumen limbah benda tajam dan jarum. (lihat juga di PPI 7.2). (D,W)
6. Ada bukti pelaksanaan supervisi
D
Bukti data dokumen limbah benda tajam dan jarum yang dikelola
W
• IPCN • IPSRS • Penanggung jawab kesling • Penanggung jawab cleaning service
D
Bukti supervisi 1) Bukti form ceklis 2) Bukti pelaksanaan supervisi
O
Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan benda tajam dan jarum sesuai prinsip PPI
dan monitoring oleh IPCN terhadap pengelolaan benda tajam dan jarum sesuai dengan prinsip PPI, termasuk bila dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit. (D,O,W)
Skor
10 5 0
TL TS TT
10 5 0
TL TS TT
W
• IPCN • IPSRS • Penanggung jawab kesling • Penanggung jawab cleaning service • Kepala unit/Kepala ruangan STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
110
Standar PPI 7.6
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi terkait penyelenggaraan pelayanan makanan.
Maksud dan Tujuan PPI 7.6 Rumah sakit menetapkan regulasi yang meliputi : a). pelayanan makanan di rumah sakit mulai dari pengelolaan bahan makanan (perencanaan bahan makanan, pengadaan, penyimpanan, pengolahan, pemorsian, distribusi) , sanitasi dapur, makanan, alat masak, serta alat makan untuk mengurangi risiko infeksi dan kontaminasi silang; b). standar bangunan, fasilitas dapur, dan pantry sesuai dengan peraturan perundangan termasuk bila makanan diambil dari sumber lain di luar rumah sakit.
Elemen penilaian PPI 7.6
Telusur
1. Rumah sakit menetapkan regulasi
Skor
R
Regulasi penetapan tentang pelayanan makanan di RS
10 0
O
Lihat pelaksanaan pengelolaan makanan
W
Kepala/staf gizi
10 TL 5 TS 0 TT
tentang pelayanan makanan di
TL TT
rumah sakit yang meliputi butir a) dan
b) pada maksud dan tujuan. (R ) 2. Ada bukti pelaksanaan penyimpanan bahan makanan, pengolahan, pembagian/ pemorsian, dan sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (O,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
113
Elemen penilaian PPI 7.6
Telusur
3. Ada bukti pelaksanaan penyimpanan makanan, bahan makanan dan produk nutrisi dengan memperhatikan kesehatan
O
Lihat pelaksanaan penyimpanan bahan makanan dan produk nutrisi
W Kepala/staf gizi
Skor
10 5 0
TL TS TT
lingkungan meliputi sanitasi, suhu, pencahayaan, kelembapan, ventilasi, dan keamanan untuk mengurangi risiko
infeksi. (O,W) 4. Ada bukti pelaksanaan monitoring kepatuhan prinsip-prinsip PPI sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. (D,W )
W Bukti supervisi: 1) Bukti form ceklis 2) Bukti pelaksanaan monitoring/supervisi sesuai prinsip PPI
10 TL 5 TS 0 TT
W • Komite/Tim PPI • Kepala/staf gizi STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
114
Standar PPI 7.7 Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada fasilitas yang terkait dengan pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan enginering
controls)
Maksud dan Tujuan PPI 7.7 Rumah sakit mempunyai regulasi ICRA untuk menurunkan risiko infeksi pada saat melakukan pembongkaran, konstruksi, dan renovasi gedung yang meliputi : 1) identifikasi tipe/jenis konstruksi kegiatan proyek dengan kriteria; 2) identifikasi kelompok risiko pasien; 3) matriks pengendalian infeksi antara kelompok risiko pasien dan tipe kontruksi kegiatan; 4) proyek untuk menetapkan kelas/tingkat infeksi; 5) tindak pengendalian infeksi berdasar atas tingkat/kelas infeksi; 6) monitoring pelaksanaan.
Rumah sakit agar mempunyai regulasi pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan engineering controls) fasilitas yang antara lain meliputi a. Sistem ventilasi bertekanan positif; b. biological safety cabinet; c. laminary airflow hood; d. termostat di lemari pendingin; e. pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur.
Elemen penilaian PPI 7.7
Telusur
1. Rumah sakit menetapkan regulasi
Skor
R
Regulasi tentang pengendalian/pemeriksaan mekanis dan teknis
10 TL 0 TT
D
Bukti pelaksanaan pengendalian mekanis dan teknis sudah dilakukan
O
Lihat ruangan tekanan positif, biological safety cabinet; laminary airflow hood; termostat di lemari pendingin; pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur
10 TL 5 TS 0 TT
pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan engineering
control) minimal untuk fasilitas yang tercantum pada butir a) sampai dengan e) yang ada pada maksud
dan tujuan. (R) 2. Fasilitas yang tercantum pada butir a) sampai dengan e) sudah
dilakukan pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan engineering control). (D, O, W)
• IPSRS N ASIONAL AK RE D ITA SI R U M A H S AK IT ed isi 1 STANDAR N W W • K e p a l a / s t a f u n it t
118
Standar PPI 7.7.1 • RS menurunkan risiko infeksi pada saat melakukan pembongkaran, kontruksi dan renovasi gedung
Elemen penilaian PPI 7.7.1 1. Rumah sakit menetapkan
Telusur R
Skor
Regulasi tentang penilaian risiko 10 TL
regulasi tentang penilaian risiko
pengendalian infeksi (infection
-
-
pengendalian infeksi (infection
control risk assessment/ICRA)
0
TT
control risk assessment/ICRA)
bila ada renovasi, kontruksi dan
bila ada renovasi, kontruksi
demolisi
dan demolisi yang minimal meliputi butir 1) sampai dengan 6) yang ada pada maksud dan tujuan. (R)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
120
Elemen penilaian PPI 7.7.1 2. Rumah sakit telah
Telusur
Skor
Bukti pelaksanaan ICRA
10 TL
melaksanakan penilaian risiko
renovasi bangunan, dan hasil
TS
pengendalian infeksi (infection
pemantauan kualitas udara
5
control risk assessment/ICRA)
akibat dampak renovasi
0
TT
D
pada semua renovasi, kontruksi
O
dan demolisi sesuai dengan
• Lihat pelaksanaan renovasi
regulasi. (D,O,W)
• Lihat laporan pelaksanaan renovasi
W • Komite/Tim PPI • IPCN
• Bagian Umum
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
121
Standar PPI 8
Rumah sakit melindungi pasien, pengunjung, dan staf dari penyakit menular serta melindungi
pasien yang mengalami imunitas rendah (immunocompromised) dari infeksi yang rentan mereka alami. Maksud dan Tujuan PPI 8, PPI 8.1, PPI 8.2, PPI 8.3 Lihat SNARS Edisi 1
Elemen penilaian PPI 8
Telusur Regulasi tentang penempatan pasien
10
TL
penempatan pasien dengan penyakit
dengan penyakit menular dan pasien
-
-
menular dan pasien yang mengalami
yang mengalami immunitas rendah
0
TT
1. Rumah sakit menetapkan regulasi
R
Skor
imunitas rendah (immunocompromised). (R)
2. Rumah sakit menyediakan ruangan O
Lihat ruang isolasi untuk pasien dengan 10
TL
untuk pasien yang mengalami
immunocompromised
5
TS
0
TT
imunitas rendah
(immunocompromised) sesuai
W
• IPCN
dengan peraturan perundang-
• IPCLN
undangan. (O,W)
• Kepala/staf unit pelayanan
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
123
Elemen penilaian PPI 8
Telusur
3. Ada bukti pelaksanaan
Skor
Bukti supervisi:
10 TL
supervisi dan monitoring oleh
1) Bukti form ceklis
5
TS
IPCN terhadap penempatan
2) Bukti pelaksanaan supervisi
0
TT
D
pasien dengan immunocompromised). (D)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
124
Standar PPI 8.1 Rumah sakit menetapkan penempatan pasien dan proses transfer pasien dengan airborne diseases di dalam rumah sakit dan keluar rumah sakit.
Elemen penilaian PPI 8.1
Telusur O
1. Penempatan dan transfer pasien airborne diseases sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk
di ruang gawat darurat dan ruang lainnya. W (O,W)
D
dan monitoring oleh IPCN terhadap pasien airborne diseases sesuai dengan prinsip PPI. (D,O,W)
• Kepala/staf IGD • Kepala/staf rawat jalan
10 TL 5 TS 0 TT
• Kepala/staf rawat inap • IPCN • IPCLN
2. Ada bukti pelaksanaan supervisi penempatan dan proses transfer
Lihat penempatan pasien airborne diseases, termasuk di ruang gawat darurat dan ruang lainnya dan transfer pasien (Lihat PPI 8 EP1)
Skor
O W
Bukti supervisi: 1) Bukti form ceklis 2) Bukti pelaksanaan supervisi Lihat penempatan dan transfer pasien airborne
10 TL 5 TS 0 TT
diseases, termasuk di ruang gawat darurat dan ruang lainnya • Kepala/staf IGD • Kepala/staf rawat jalan • Kepala/staf rawat inap • IPCN • IPCLN
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
126
Elemen penilaian PPI 8.1
3. Ada bukti pelaksanaan
Telusur
D
Bukti supervisi: 1) Bukti form ceklis 2) Bukti pelaksanaan supervisi
O
Lihat penempatan pasien dan hasil monitoring secara rutin
W
• Kepala/staf IGD • Kepala/staf rawat jalan • Kepala/staf rawat inap • IPCN • IPCLN
monitoring ruang tekanan negatif dan penempatan pasien secara rutin. (D,O,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
Skor
10 TL 5 TS 0 TT
127
Elemen penilaian PPI
Telusur
Skor
8.1
4. Rumah sakit mempunyai jejaring
D Bukti tentang kerjasama 1 T RS dengan RS rujukan 0 L
5 T rujukan dengan rumah W • Kepala/staf IGD 0 S • Kepala/staf rawat inap T sakit lainnya.(D,W) T
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
128
Standar PPI 8.2 Rumah sakit menetapkan penempatan pasien infeksi "air borne" dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar tekanan negatif (ventilasi alamiah dan mekanik)
Elemen penilaian PPI 8.2 1. Rumah sakit menetapkan regulasi
Telusur
Skor
R
Regulasi tentang penempatan pasien 10 infeksi “air borne” dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai 0 kamar dengan tekanan negatif (ventilasi alamiah dan mekanik). (Lihat PPI 8 EP1 dan PPI 8.1 EP 1)
O
Lihat penempatan pasien dan hasil monitoring secara rutin
W
• Kepala/staf IGD • Kepala/staf rawat inap • IPCN • IPCLN
penempatan pasien infeksi “air borne” dalam waktu singkat jika
rumah sakit tidak mempunyai kamar
TL TT
dengan tekanan negatif (ventilasi alamiah dan mekanik). (R)
2. Penempatan pasien infeksi “air borne” dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar
dengan tekanan negatif sesuai dengan peraturan perundang-
10 TL 5 TS 0 TT
undangan termasuk di ruang gawat STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 darurat dan ruang lainnya. (O,W) STANDAR
130
Elemen penilaian PPI 8.2
Telusur
3. Ada bukti pelaksanaan supervisi
D
Bukti supervisi: 1) Bukti form ceklis 2) Bukti pelaksanaan supervisi
O
Lihat penempatan pasien infeksi air borne
W
• Kepala/staf IGD
dan monitoring oleh IPCN terhadap penempatan pasien infeksi air borne
dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif sesuai dengan prinsip
PPI. (D,O,W)
Skor
10 TL 5 TS 0 TT
• Kepala/staf rawat inap • IPCN • IPCLN
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
131
Elemen penilaian PPI 8.2
Telusur
4. Ada bukti dilakukan edukasi
D
Bukti pelaksanaan edukasi staf tentang 10 pengelolaan pasien infeksius jika 5 terjadi lonjakan pasien masuk dengan 0 penyakit menular
W
• Kepala/staf rawat inap • IPCN • IPCLN
kepada staf tentang pengelolaan pasien infeksius jika terjadi lonjakan
pasien masuk dengan penyakit menular atau rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan
Skor
negatif (ventilasi alamiah dan mekanik). (D,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
132
TL TS TT
Standar PPI 8.3
Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk menangani lonjakan mendadak (outbreak) penyakit infeksi air borne.
Elemen penilaian PPI 8.3
Telusur
1. Rumah sakit menetapkan
Skor
R
Regulasi tentang penetapan bila terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne
10 TL - 0 TT
O
Lihat ketersediaan ruang isolasi dengan tekanan negatif, bila terjadi ledakan pasien
10 TL 5 TS 0 TT
regulasi bila terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne. (R) 2. Rumah sakit menyediakan
ruang isolasi dengan tekanan negatif bila terjadi ledakan pasien (outbreak) sesuai dengan peraturan
W
• Komite/Tim PPI • IPCN • IPCLN • Kepala/staf rawat inap
perundangan. (O,W) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
134
Elemen penilaian PPI 8.3
Telusur
3. Ada bukti dilakukan edukasi
D
Bukti pelaksanaan edukasi staf tentang pengelolaan pasien infeksius jika terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne
W
• Komite/Tim PPI • IPCN • IPCLN • Kepala/staf rawat inap
kepada staf tentang pengelolaan pasien infeksius jika terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air
borne. (D,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
Skor
10 TL 5 TS 0 TT
135
Edit 29 Juni 2017
Standar PPI 9 Kebersihan tangan menggunakan sabun dan desinfektan adalah sarana efektif untuk mencegah dan mengendalikan infeksi. Maksud dan Tujuan PPI 9 dan PPI 9.1 Lihat SNARS Edisi 1
Elemen penilaian PPI 9
Telusur
1. Rumah sakit menetapkan regulasi
Skor
10 TL 0 TT
R
Regulasi tentang hand hygiene
O
Lihat kelengkapan fasilitas hand 10 hygiene antara lain sabun, disinfektan, 5 serta tissu/handuk sekali pakai tersedia 0 di tempat cuci tangan dan tempat melakukan disinfeksi tangan
hand hygiene yang mencakup kapan, di mana, dan bagaimana
melakukan cuci tangan mempergunakan sabun (hand wash) dan atau dengan disinfektan (hand
rubs) serta ketersediaan fasilitas hand hygiene. (R) 2. Sabun, disinfektan, serta
tissu/handuk sekali pakai tersedia di tempat cuci tangan dan tempat melakukan disinfeksi tangan. (O)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
138
TL TS TT
Elemen penilaian PPI 9
Telusur
3. Hand hygiene sudah dilaksanakan
S
Peragaan hand hygiene oleh staf
dengan baik. (S,O)
O
Lihat pelaksanaan hand hygiene secara konsisten diarea yang sudah ditetapkan
D
Bukti pelaksanaan pelatihan tentang hand hygiene
W
• Staf RS • Tenaga kontrak, magang dan tenant
4. Ada bukti pelaksanaan pelatihan hand hygiene kepada semua pegawai termasuk tenaga kontrak.
(D,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
Skor
10 0
TL TT
10 5 0
TL TS TT
139
Standar PPI 9.1 Sarung tangan, masker, pelindung mata, serta alat pelindung diri lainnya tersedia dan digunakan secara tepat apabila disyaratkan.
Elemen penilaian PPI 9.1
Telusur
1. Rumah sakit menetapkan regulasi
Skor
R
Regulasi tentang penggunaan APD
10 0
TL TT
O
Lihat kepatuhan penggunaan Alat pelindung diri /APD Staf terkait
TL TT
W
10 0
penggunaan alat pelindung diri, tempat yang harus menyediakan alat
pelindung diri, dan pelatihan cara memakainya. (R) 2. Alat pelindung diri sudah
digunakan secara tepat dan benar. (O,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
141
Elemen penilaian PPI 9.1
Telusur
3. Ketersediaan alat pelindung diri
Skor
O
Lihat ketersediaan alat pelindung diri
10 0
TL TT
D
Bukti pelaksanaan pelatihan tentang penggunaan APD
W
• Staf RS
10 0
TL TT
sudah cukup sesuai dengan regulasi. (O)
4. Ada bukti pelaksanaan pelatihan penggunaan alat pelindung diri kepada semua pegawai termasuk tenaga kontrak. (D,W)
• Tenaga kontrak, magang dan tenant
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
142
Edit 29 Juni 2017
Edit 29 Juni 2017
Edit 29 Juni 2017
Standar PPI 10 Kegiatan PPI diintegrasikan dengan program PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) dengan menggunakan indikator yang secara epidemiologik penting bagi rumah sakit. Maksud dan Tujuan PPI 10 Lihat SNARS Edisi 1
Elemen penilaian PPI 10
Telusur
1. Ada regulasi sistem manajemen data
Skor
R
Regulasi tentang manajemen data terintegrasi antara data surveilens dan data indikator mutu, termasuk PMKP 2.1, PMKP 7 dan MIRM 1.1
10 0
TL TT
D
Bukti rapat tentang pembahasan hasil surveilans dan merancang ulang untuk perbaikan
10 5 0
TL TS TT
W
• Komite/Tim PMKP
terintegrasi antara data surveilans dan data indikator mutu. (lihat PMKP 2.1 EP
1). (R) 2. Ada bukti pertemuan berkala antara Komite PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) dengan Komite atau Tim PPI untuk membahas hasil surveilans dan merancang ulang untuk
• Komite/Tim PPI • Kepala bidang/divisi pelayanan
perbaikan. (D,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
147
Elemen penilaian PPI 10
Telusur
3. Ada bukti data dikumpulkan dan
D
dianalisis untuk mendukung kegiatan PPI termasuk data infeksi berdasar
W
atas epidemiologik penting dimonitor
Bukti pengumpulan data, analisis dan rencana perbaikannya • Komite/Tim PMKP • Komite/Tim PPI
Skor
10 5 0
TL TS TT
dan didokumentasikan (lihat PPI 6 EP 2 dan EP 3). (D,W)
4. Ada bukti penyampaian hasil
D
Bukti penyampaian hasil analisis data dan rekomendasi kepada Komite PMKP setiap tiga bulan
W
• Komite/Tim PMKP • Komite/Tim PPI
analisis data dan rekomendasi kepada Komite PMKP setiap tiga
bulan (lihat PPI 6 EP 2 dan EP 3). (D,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
10 TL 5 TS 0 TT
148
Standar PPI 11 Rumah sakit melakukan edukasi tentang PPI kepada staf klinis dan nonklinis, pasien, keluarga pasien, serta petugas lainnya yang terlibat dalam pelayanan pasien.
Maksud dan Tujuan PPI 11 Pelatihan diberikan sebagai bagian dari orientasi kepada semua staf baru dan dilakukan pelatihan kembali secara berkala, atau paling sedikit jika ada perubahan regulasi dan praktik yang menjadi panduan program PP8I. Dalam pendidikan juga disampaikan temuan dan kecenderungan ukuran kegiatan. (lihat juga KKS 7) Program Pelatihan PPI yang meliputi pelatihan untuk a. orientasi pegawai baru baik staf klinis maupun nonklinis di tingkat rumah sakit maupun di unit pelayanan; b. staf klinis (profesional pemberi asuhan) secara berkala; c. staf nonklinis; d. pasien dan keluarga; dan e. pengunjung.
Elemen penilaian PPI 11
Telusur
1. Rumah sakit menetapkan regulasi
Skor
R
Program pelatihan dan edukasi tentang PPI
10 0
TL TT
D
1) Bukti pelaksanaan pelatihan untuk semua staf klinis dan non klinis oleh narasumber yang kompeten 2) Bukti pelaksanaan orientasi
10 5 0
TL TS TT
W
• Diklat • Komite/Tim PPI
program pelatihan dan edukasi tentang PPI yang meliputi butir a) sampai
dengan e) yang ada pada maksud dan tujuan. (R) 2. Ada bukti pelaksanaan pelatihan untuk semua staf klinis dan nonklinis sebagai bagian dari orientasi pegawai baru tentang regulasi dan praktik program PPI. (lihat KKS 7 dan TKRS 5.4). (D,W)
• Peserta pelatihan/orientasi
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
151
Elemen penilaian PPI 11
Telusur
3. Ada bukti pelaksanaan edukasi
D
Bukti pelaksanaan pelatihan secara berkala bila ada perubahan regulasi/ kecenderungan khusus
W
• Diklat
secara berkala bila ada perubahan regulasi, serta praktik program PPI dan
bila ada kecenderungan khusus
Skor 10 5 0
TL TS TT
10 5 0
TL TS TT
• Komite/Tim PPI • Peserta pelatihan
(new/re-emerging diseases) data infeksi untuk staf klinis dan nonklinis. (D,W) 4. Ada bukti pelaksanaan edukasi untuk
D
Bukti pelaksanaan edukasi untuk pasien, keluarga dan pengunjung
W
• Diklat • Komite/Tim PPI • Tim PKRS • Pasien/keluarga • Pengunjung
pasien, keluarga, dan pengunjung tentang program PPI. (D,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
152
Elemen penilaian PPI 11
Telusur
5. Ada bukti pelaksanan penyampaian temuan dan data berasal dari kegiatan
D
Bukti penyampaian hasil pengukuran mutu keseluruh unit di RS secara berkala
Skor 10 0
pengukuran mutu / indikator mutu
(measurement) ke seluruh unit di rumah sakit sebagai bagian dari edukasi berkala rumah sakit (D)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1
153
TL TT
TERIMA KASIH