Materi Ppi Eny Pelatihan.pptx

  • Uploaded by: hdbmc
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi Ppi Eny Pelatihan.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,729
  • Pages: 56
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT BANGLI MEDIKA CANTI

* Pengertian : Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ± 72 jam berada di tempat tersebut

* Infeksi nosokomial disebut juga HAIs apabila memenuhi batasan/ kriteria berikut : * Apabila pada waktu dirawat di RS tidak dijumpai tandatanda klinik infeksi tersebut * Pada waktu penderita mulai dirawat tidak dalam masa inkubasi dari infeksi tersebut * Tanda-tanda infeksi tersebut baru timbul sekurang-kurangnya 3 X 24 jam sejak mulai dirawat * Infeksi tersebut bukan merupakan sisa (residual) dari infeksi sebelumnya * Bila pada saat mulai dirawat di RS sudah ada tanda-tanda infeksi, tetapi terbukti bahwa infeksi didapat penderita pada waktu perawatan sebelumnya dan belum pernah melaporkan sebagai infeksi nosokomial.

RANTAI PENULARAN PENYAKIT INFEKSI

Agen Penyebab Infeksi Bakteri, Jamur, Virus, Riketsia, Parasit

Pejamu Rentan:

Reservoir:

Immunocompromised; Pasca bedah; Luka bakar; Penyakitkronik;Umur muda; Lansia

Manusia; Air dan Larutan; Obat; Peralatan

Tempat Masuk:

Tempat Keluar:

Lapisan mukosa; Luka; Sal. Cerna; Sal. Kemih; Sal. nafas

Ekskreta; Sekreta; Droplet

Cara Penularan:

Kontak; (langsung, tak langsung, droplet; melalui Udara; mel. Benda; Vektor 2-4

KEWASPADAAN ISOLASI ( isolation precautions ) kombinasi

 Kewaspadaan standar kewaspadaan standar dirancang untuk mengurangi risiko terinfeksi penyakit menular pada petugas kesehatan baik dari sumber infeksi yang di ketahui maupun yang tidak diketahui  Kewaspadaan berbasis transmisi dipakai bila rute transmisi tidak dapat diputus sempurna hanya dengan Standard precautions dilaksanakan sebagai tambahan Kewaspadaan Standard, terutama setelah terdiagnosis jenis penyakitnya

2-5

Kewaspadaan standard 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Kebersihan tangan Alat pelindung diri ( APD ) Peralatan perawatan pasien Pengendalian lingkungan Penatalaksanaan Linen Kesehatan karyawan Penempatan pasien Hygiene respirasi/Etika batuk (gambar) Praktek menyuntik aman Praktek pencegahan infeksi unt prosedur lumbal pungsi (Prinsip2 septik aseptik)

2-6

Kewaspadaan berdasar transmisi  3 kewaspadaan

- kewaspadaan kontak - kewaspadaan droplet - kewaspadaan airborne  Dapat terjadi kombinasi transmisi,mis: Varicella (kontak dan airborne ) 2-7

Cara Transmisi • Kontak: – Kontak langsung: • pasien – petugas atau pasien – pasien

– Kontak tidak langsung: • Pasien/petugas – benda tercemar-petugas/pasien

2-8

“DROPLET PRECAUTION” • Dikeluarkan saat berbicara,batuk,bersin • > 5mm,terlalu berat untuk melayang diudara, dapat terbawa sampai <2 m dr sumber a. Langsung  mencapai membran mukosa atau terhirup b.Tidak langsung  droplet jatuh di permukaan benda atau tangan  ditransmisikan ke membran mukosa atau makanan. Cara yg lebih efisien dp cara droplet langsung • Respiratory Syncitial Virus (RSV),Influenza

“DROPLET PRECAUTION” 1. PENEMPATAN PASIEN a. b. c.

Tempatkan pasien di kamar tersendiri Bila pasien tidak mungkin di kamar tersendiri tempatkan pasien secara kohort Bila hal ini tidak memungkinkan tempatkan pasien dengan jarak 3 ft dengan pasien lainnya.

“DROPLET PRECAUTION” 2.MASKER a) Gunakan masker bila bekerja dengan jarak 3 ft b) Beberapa rumah sakit menggunakan masker jika memasuki ruangan

*“DROPLET PRECAUTION” 3. PEMINDAHAN PASIEN

a) Batasi

pemindahan dan transportasi pasien dari kamar pasien, kecuali untuk tujuan yang perlu b) Untuk meminimalkan penyebaran droplet selama transporasi pasien dianjurkan pakai masker

*“CONTACT PRECAUTION” 1. PENEMPATAN PASIEN

a) Tempatkan pasien di kamar

tersendiri, jarak TT > 1 meter, 3 kaki b) Bila tidak ada kamar tersendiri tempatkan pasien secara kohort

*“CONTACT PRECAUTION”

2. SARUNG TANGAN DAN KEBERSIHAN TANGAN

a) b) c)

Gunakan sarung tangan sesuai prosedur Ganti sarung tangan jika sudah kontak dengan paralatan yang terkontaminasi dengan mikroorganisme Lepaskan sarung tangan sebelum meningalkan ruangan

*“CONTACT PRECAUTION”

d)Segera lakukan kebersihan tangan dengan

antiseptik/antimikrobial atau handsrub e) Setelah melepas sarung tangan dan cuci tangan yakinkan bahwa tangan tidak menyentuh peralatan atau lingkungan yang mungkin terkontaminasi, untuk mencegah berpindahnya mikroorganisme ke pasien atau lingkungan lain

“CONTACT PRECAUTION” 3.

Gaun

a. Pakai gaun bersih/non steril bila memasuki kamar pasien bila diantisipasi bahwa pakaian akan kontak dengan pasien, permukaan lingkungan atau peralatan pasien didalam kamar atau jika pasien menderita inkontenensia, diare, ileostomy, colonostomy, luka terbuka b. Lepas gaun setelah meninggalkan ruangan c. Setelah melepas gaun pastikan bahwa pakaian tidak mungkin kontak dengan permukaan lingkungan untuk menghindari berpindahnya mikroorganisme ke pasien atau lingkungan lain

“CONTACT PRECAUTION” 4. Transport pasien  Batasi pemindahan dan transportasi pasien dari kamar, hanya untuk tujuan yang penting saja. Jika pasien harus pindah atau keluar dari kamarnya pastikan bahwa tindakan pencegahan di pelihara untuk mencegah atau meminimalkan risiko transmisi mikroorganisme ke pasien lain atau permukaan lingkungan dan peralatan

“CONTACT PRECAUTION” 5. PERALATAN PASIEN • Bila memungkinkan peralatan non kritikal (Spignomanometer, stetoskope dll) dipakai untuk 1 pasien atau pasien dengan infeksi mikroba yang sama • Bersihkan dan disinfeksi sebelum dan sesudah dipakai, sehingga siap dipakai kembali • MRSA, MDRO, VRE

“CONTACT PRECAUTION” Keluarga Pendamping Pasien di Rumah Sakit Petugas Kesehatan harus memberikan edukasi agar menjaga kebersihan tangan dan menjalankan kewaspadaan isolasi untuk mencegah penyebaran infeksi kepada mereka sendiri ataupun kepada pasien lain. Kewaspadaan yang dijalankan seperti yang dilakukan oleh petugas kecuali pemakaian sarung tangan

* Airbone Precaution diterapkan terhadap pasien yang diduga atau telah diketahui terinfeksi microbra yang secara epidemiologik ditransmisikan melalui jalur udara

 Melalui partikel kecil< 5mm membawa mikroba bersama aliran udara >2 m dari sumber terhirup

 Varicella zoster,campak,TB paru  Dampak penularan tergantung dosis,lama paparan,kepekaan individu dan virulensi

* Mycobacterium TB Satu kajiantraditional

transmission 25 % penularan dalam keluarga dan teman dekat penularan terbesar terjadi di tempat lain........fasyankes? Penelitian di RSpetugas yg mengidap TBsetelah bertugas di RS selama 10 th atau petugas yang langsung merawat pasien TB

* 1. PENEMPATAN PASIEN 1. Tempatkan pasien tersendiri yang mempunyai persyaratan sebagai berikut ;

1. 2. 3.

Tekanan udara kamar negatif dibandingkan dengan area sekitarnya Pertukaran udara 6-12 /jam Pengeluaran udara keluar yang tepat atau mempunyai penyaringan udara yang efisien sebelum udara kearah lain di rumah sakit

* 4. 5.

6.

Selalu tutup pintu dan pasien berada didalam kamar Bila kamar tersendiri tidak tersedia, tempatkan pasien dalam satu kamar dengan pasien lain dengan infeksi miceoorganisme yang sama atau ditempatkan secara kohort Tidak boleh menempatkan pasien satu kamar dengan pasien yang infeksi berbeda

* 2.

RESPIRATORY PROTECTION (MASKER N 95)

a. b. c.

d.

Gunakan perlindungan pernapasan (N 95 respirator) ketika memasuki ruangan pasien yang diketahui infeksi pulmonary tuberculosis Orang yang rentan tidak dibenarkan memasuki ruangan pasien yang diketahui atau diduga mempunyai measles ( rubeola) atau varicella ( Chickenpox) Jika orang yang rentan harus memasuki ruangan pasien yang diketahui atau di duga mempunyai measles (rubeola) atau varicella, mereka harus memakai respiratory proctection( N 95) respirator Orang yang immune terhadap measles rubeola) atau varicella tidak perlu memakai perlindungan pernapaasan

* 3.PATIENT TRASNPORT a)Batasi area gerak pasien dan transportasi pasien dari kamar , hanya tujuan yang penting saja. b) Jika harus pindah atau transportasi gunakan masker bedah pada pasien

HIGIENE TANGAN SEBAGAI SALAH SATU INDIKATOR MUTU PENCEGAHAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT

*

*

Dengan sabun di bawah air mengalir

Dengan larutan berbasis alkohol

* APD merupakan alat kesehatan yang terdiri dari masker, topi, sarung tangan,pelindung wajah, sepatu yang digunakan petugas maupun pasien untuk melindungi diri dari kontaminasi penyakit infeksi.

Digunakan sesuai indikasi Segera dilepas jika sudah selesai tindakan

* 1.

Sarung Tangan melindungi tangan dari bahan infeksius & melindungi paien dari mikroorganisme pada tangan petugas Jenis sarung tangan : a.Sarung tangan bedah di pakai sewaktu melakukan tindakan invasif /pembedahan

* b. Sarung tangan periksa dipakai untuk

melindungi petugas sewaktu melakukan pemeriksaan rutin atau pekerjaan rutin. Contoh : Memberikan terapi supp. Memandikan. c. Sarung tangan rumah tangga dipakai sewaktu memproses peralatan / bahan yang terkontaminasi.

* 2. Masker Untuk menutupi hidung, muka bagian bawah rahang dan semua rambut muka.

Guna : menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas berbicara, batuk/ bersin dan mencegah cipratan darah atau cairan tubuh masuk kedalam hidung atau mulut.

* 3. Pelindung mata guna melindungi mata dari cipratan darah dan cairan tubuh. 4. Kap/topi guna melindungi rambut dan kepala agar guguran rambut kepala tidak masuk luka.

* 5.Gaun penutup melindungi pakaian petugas

6.Apron yang dibuat dari karet atau plastik yang tahan air untuk bagian depan dari tubuh petugas. 7.Alas kaki untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat.

MANAJEMEN LIMBAH RS

• Sumber penularan penyakit infeksi • Melindungi pengelola limbah dari cidera yang tidak disengaja • Tempat berkembang biak serangga/ tikus • Mencegah penyebaran infeksi ke pasien, personil rumah sakit, petugas pengelola limbah dan masyarakat sekitar. • Citra Rumah sakit

Kuning :sampah Infeksius Hitam :non infeksius/ domestik Merah :Radioaktif Ungu :Cytotoksik

Safety Box : Tahan bocor dan tusukan Dibuang setelah terisi 2/3 bagian

Penampungan sampah Medis & Non Medis

Penampungan limbah RS

• *

Sampah Medis ( Infeksius ): Kantong Kuning

• * • *

Sampah non Medis( Domestik ): Kantong Hitam

Dresing bedah,kasa,verband,kateter, plester,masker,sarung tangan dan semua sampah yang terkontaminasi dgn cairan tubuh pasien

Kertas,plastik,kardus,kayu,kaleng,sisa makanan atau sampah yang tidak terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien

Sampah benda tajam : Kotak berwarna kuning Jarum suntik, pisau cukur,silet,pecahan ampul, objek gelas, sampah yg memiliki permukaan/ujung yg tajam

Syarat penampung benda tajam  





Tahan bocor dan tahan tusukan Harus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing dengan satu tangan Mempunyai penutup yang tidak bisa dibuka kembali Ditutup dan diganti setelah teris 2/3 bagian limbah

Penanganan benda tajam Jangan recapping jarum bekas pakai (kategori IB), Dilarang mematahkan jarum, melepaskan, membengkokkan jarum bekas pakai. Gunakan cara yang aman bila memberikan benda tajam

2-49

Pembersihan ruangan Pembersihan ruangan adalah :  Mengurangi jumlah mikroorganisme yang dapat menulari pasien, tamu, staf, dan masyarakat sekitar.  Mengupayakan lingkungan yang bersih dan menyenangkan untuk pasien dan staf. 

Pembersihan umum di ruangan meliputi : lantai, dinding, alat-alat, meja dan permukaan lain.

Penanganan linen • Pemisahan linen kotor terkontaminasi darah atau cairan tubuh dengan linen kotor tidak terkontaminasi • Tidak memempatkan linen di lantai • Semua linen infeksius dimasukkan ke dalam kantong kuning.

Proses sterilisasi 1. 2. 3.

Dekontaminasi dengan desinfektan Sikat dan cuci alat kesehatan Sterilisasi dengan Autoclave DTT dengan merebus

DEFINISI Dekontaminasi adalah Proses yang membuat alat kesehatan lebih aman ditangani petugas sebelum di cuci. Pembersihan adalah Proses menghilangkan kotoran yang terlihat Dekontaminasi Tingkat Tinggi adalah menghancurkan semua mikroorganisme dan beberapa endospora. Sterilisasi adalah proses menghilangkan semua mikroorganisme beserta endosporanya. Alat yang dipakai untuk sterilisasi adalah autoclave

Alur Pemrosesan Alat Medis Bekas Pakai (Dekontaminasi) Rendam dalam larutan helizime 10 cc selama 5 menit

(Cuci bersih, bilas dibawah air mengalir) Rendam dalam larutan Stabimed 20 cc selama 15 menit

(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)

Sterilisasi (peralatan kritikal) Masuk dalam pembuluh darah/jaringan tubuh Instrumen bedah

Disinfeksi tingkat tinggi (peralatan semi kritikal) Masuk dalam mucosa tubuh Endotracheal tube, NGT

Disinfeksi tingkat rendah (peralatan non kritikal) Hanya pada permukaan tubuh yang utuh Tensi meter, termometer

*

Related Documents

Materi Pit Stop Ppi
October 2019 30
Materi Ppi Snars.pdf
October 2019 20
Eny Whitepaper
November 2019 10
Ppi
May 2020 35

More Documents from ""