IDENTIFIKASI MASALAH
No
Prioritas Masalah
1
K1 ibu hamil
Penyebab Masalah Dari 8 desa ada 4 desa yang belum memenuhi target yaitu desa Dadirejo, Durensari, Semono, Semagung karena: a. Pencatatan dan pelaporan yang belum optimal (masih ada 9 ibu hamil yang belum tercatat saat TM I dan terjaring setelah Trimester I) sehingga masuk K1 Askes. b. Ada hamil diluar nikah sehingga kehamilan disembunyikan dan terdeteksi setelah hamillebih 12 minggu/ TM II.
c.Ada ibu hamil parietas lebih dari 4, karena malu sehingga kehamilan disembunyikan, terdeteksi setelah hamil TM II
Alternatif Pemecahan Masalah Pendataan lebih optimal , perbaiki pencatatan dan pelaporan,kohort diaktifkan dan dikerjakan lebih maxsimal . Evaluasi PWS rutin dipertemuan bidan ditingkat puskesmas Monitoring pemanfaatan kohort. Peningkatan kerjasama dengan kader, Toma dalam pelaporan dan pendataan ibu hamil. Kerjasama linprog dalam penyuluhan kesehatan reproduksi remaja (promkes), program immsasi (pemeriksaan Urine/ PPT untuk semua Capeng ). - Kerjasama Linsek (PLKB) dalam kegiatan kunjungan rumah / sweeping bumil, pengaturan kehamilan dengan pemantapan KB.
Pemecahan Masalah Terpilih -
-
-
Pendataan lebih optimal , perbaiki pencatatan dan pelaporan,kohort diaktifkan dan dikerjakan lebih maxsimal . Evaluasi PWS rutin dipertemuan bidan ditingkat puskesmas Monitoring pemanfaatan kohort. Kerjasama lintas program dalam penyuluhan reproduksi remaja ( Promkes ),Program imunisasi ( Pemeriksaaan Urine/ PPT pada semua Capeng ) Kerjasama Linsek (PLKB) dalam kegiatan kunjungan rumah / sweeping bumil, pengaturan kehamilan dengan pemantapan KB.
Keterangan
2
K4 Ibu Hamil
K1 dan K4 selisih lebih dari 5% (11,4%). Masih ada 4 desa yang belum memenuhi target yaitu desa Dadirejo, Bapangsari, Durensari, Semagung, karena: a. Ada 4 kasus abortus b. Ada 4 ibu hamil pindah tempat sebelum K4 c. Masih banyak ibu hamil yang masih dalam trimester I d. Ada 1 kasus preterm
-
-
-
-
Tingkatkan kualitas ANC ( 10 T ) Optimalkan kegiatan kelas ibu. Tingkatkan penggunaan kohort, optimalkan pendataan sasaran,pendataan ibu hamil lebih selektif Kerjasama dengan kader, Toma, dalam pendataan ibu hamil. Evaluasi PWS( tiap bulan ) Kerjasama Linprog/ Linsek = a. Penyuluhan tentang faktor resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas. b. Penyuluhan tentang tandatanda bahaya pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas. c. Penyuluhan sex pada ibu hamil. d. Penyuluhan tentang gizi ibu hamil. Kerjasama dengan kader, Toma dalam motivasi pemeriksaan rutin pada semua ibu
-
a. b. c. d. -
Tingkatkan kualitas ANC ( 10 T Optimalkan kegiatan kelas ibu Tingkatkan penggunaan kohort,optimalkan pendataan sasaran,pendataan ibu hamil lebih selektif Kerjasama dengan kader,Toma,dalam pendataan ibu hamil Evaluasi PWS rutin ( tiap bulan ) Kerjasama Linprog/ Linsek = Penyuluhan tentang faktor resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas. Penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas. Penyuluhan sex pada ibu hamil. Penyuluhan tentang gizi ibu hamil. Kerjasama dengan kader, Toma dalam motivasi pemeriksaan rutin pada semua ibu hamil.
hamil.
3
Deteksi resiko tinggi bumil oleh Nakes
Masih ada 4 desa yang angka restinya masih rendah yaitu desa Dadirejo,Somorejo Durensari,Semagung karena : kasus ibu hamil resti memang sedkit,semua hamil resti sudah terjaring oleh tenaga kesehatan.
-
-
Pemantauan ketet bagi desa dengan angka restinya tinggi. Tingkatkan kualitas kegiatan kelas ibu hamil. Tingkatkan kualitas ANC. Optimalkan penggunaan buku KIA. Lakukan deteksi dini/ penapisan awal lebih teliti, Pemeriksaan laborat rutin pada semua ibu hamil (hb, minimal 2X selama hamil, Golongan darah, protein Urine). Pemantapan P4K. Kuatkan sistim rujukan . Kerjasama dengan lingprog dan linsek dalam penyuluhan ibu hamil, kader, Toma , tentang gizi ibu hamil cara minum obat/ vitamin yang benar
-
-
Pemantauan ketat bagi desa yang angka restinya tinggi. Tingkatkan kualitas kegiatan kelas ibu hamil. Tingkatkan kualitas ANC Optimalkan penggunaan buku KIA . Lakukan deteksi dini / penapisan awal lebih teliti , Pemeriksaan laborat rutin pada semua ibu hamil (ttb, minimal 2X selama hamil, Golongan darah, protein Urine). Pemantapan p4k. Kuatkan sistim rujukan Kerjasama dengan linprog dan linsek dalam penyuluhan ibu hamil, kader, Toma, masyarakat tentang resiko tinggi pada ibu hamil, cara minum obat/ vitamin yang benar.
4
5
Deteksi resiko ibu hamil oleh masyarakat
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
6.
Cakupan kunjungan nifas
7.
Kunjungan Neonatal
Dari 8 data ada 7 desa yang deteksi resiko tinggi bumil oleh masyarakat masih rendah karena : a. Semua ibu hamil resiko tinggi sudah terjaring oleh tenaga kesehatan. b. Sosial budaya masyarakat (adanya faktor resiko pada ibu hamil kadang masih dianggap hal yang biasa). c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang faktor-faktor resiko dan resiko tinggi Dari 8 desa ada 6 desa yang belum memenuhi target yaitu desa Dadirejo, Bapangsari,Somorejo,Hargorojo, Durensari, Semagung karena : a. Belum ada partus baru b. Masih ada 2 partus dukun c. Masih banyak ibu hamil yang masih dalam Trimester III Dari 8 desa masih ada 4 desa yang belum memenuhi target yaitu desa Dadirejo,Hargorojo,Durensari, Semagung karena belum ada ibu nifas yang akan dikunjungi.
Masih ada 4 desa yang belum tercapai yaitu desa Dadirejo, Hargorojo, Durensari, Semagung
-
penyuluhan pada masyarakat tentang faktor-faktor resiko tinggi dan resiko tinggi pada ibu hamil. pada tiap pertemuan pkk,posyandu,klas ibu
-
penyuluhan pada masyarakat tentang faktor-faktor resiko tinggi dan resiko tinggi pada ibu hamil. pada tiap pertemuan pkk,posyandu,klas ibu
Pemantapan P4K pada tiap pertemuan Keluarga,masyarakat,kader,Toma
pemantapan P4K Pada tiap pertemuan Keluarga,masyarakat,kader,Toma
-
-
kemitraan dukun
Kerjasama lintas program, lintas sektor untuk penjaringan ibu nifas Motivasi pada ibu nifas untuk melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan Kunjungan rumah Optimalkan pendataan sasaran Kerjasama lintas program, lintas sektor untuk penjaringan neonatal
kemitraan dukun
Kerjasama lintas program dan lintas sektoral untuk penjaringan ibu nifas motivasi pada ibu nifas untuk kunjungan ke fasilitas kesehatan kunjungan rumah optimalkan pendataan sasaran Kerjasama lintas program dan lintas sektoral untuk penjaringan neonatal
karena belum ada Neonatal yang akan dikunjungi.
8.
Cakupan penanganan komplikasi Obsteri
Masih ada 6 desa yang cakupannya masih rendah yaitu desa Dairejo, Somorejo, Hargorojo, Durensari, Semono, Semagung karena memang tidak ada lagi kasus. Tetapi semua kasus komplikasi Obsteri pada ibu hamil, ibu bersalin yang ada sudah tertangani semua oleh tenaga kesehatan.
9.
Cakupan penanganan komplikasi Neonatal
Masih ada 7 desa yang cakupannya masih rendah yaitu desa Dadirejo, Tlogokotes, Bapangsari, Hargorojo, Durensari, Semono, Semagung karena tidak ada kasus lagi. Semua neonatal dengan komplikasi sudah tertangani oleh tenaga kesehatan.
10.
Cakupan kunjungan bayi
Masih ada 6 desa yang cakupannya masih rendah yaitu desa Dadirejo, Bapangsari, Somorejo, Durensari, Semono, Semagung karena belum ada sasaran bayi yang akan
Motivasi pada ibu untuk melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan Kunjungan rumah Optimalkan pendataan sasaran ANC berkualitas ( 10 T ) Pemantapan P4K pada ibu hamil,suami dan keluarga. Penapisan komplikasi pada setiap persalinan Pertolongan Persalinan sesuai standar Kuatkan sistem rujukan Kerjasama Linprog dan Linsek dalam penyuluhan tentag gizi Ibu hamil, aktivitas Ibu hamil, Sex Ibu hamil Optimalkan pemanfaatan buku KIA ANC berkualitas Pemantauan bumil KEK dan anemia (Periksa Hb minim 2 x selama hamil) Kerjasama Linprog dan Linsek dalam penyuluhan gizi Ibu hamil, tentang pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai jadwal, perawatan bayi baru lahir, Asi eksklusif,pengaturan kehamilan Penanganan bayi baru lahir sesuai standar Kuatkan sistem rujukan Optimalkan pendataan sasaran Motivasi pada ibu dan keluarga untuk rutin melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan Kunjungan rumah
motivasi pada ibu untuk melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan kunjungan rumah optimalkan pendataan sasaran ANC berkualitas (10T) Pemantapan P4K pada Ibu hamil, suami, dan kelurga Penapisan komplikasi pada setiap persalinan Pertolongan persalinan sesuai standar Kuatkan sistim rujukan Kerjasama Linprog dan Linsek dalam penyuluhan tentag gizi Ibu hamil, aktivitas Ibu hamil, Sex Ibu hamil Optimalkan pemanfaatan buku KIA ANC berkualitas Pemantauan bumil KEK dan anemia (Periksa Hb minim 2 x selama hamil) Kerjasama Linprog dan linsek dalam penyuluhan gizi Ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai jadwal, tentang minum obat/ vitamin yang benar, perawatan bayi baru lahir, Asi eksklusif, pengaturan kehamilan Penanganan bayi baru lahir sesuai standar Kuatkan sistem rujukan optimalkan pendataan sasaran Memotivasi pada ibu dan keluarga untuk rutin melakukan kunjungan kefasilitas kesehatan kunjungan rumah
dikunjungi sesuai jadwal. Masih ada 2 desa yang belum memenuhi target yaitu desa Dadirejo dan Somorejo
11.
Cakupan kunjungan anak balita
12.
Cakupan pelayanan MTBS
13.
Cakupan pelayanan SDIDTK
14.
Cakupan pelayanan KB aktif
Semua data (8 desa) sudah memenuhi target.
15.
Kematian Neonatal, bayi, balita
Ada 1 kematian Neonatal 2 (8-29 hari) karena kelainan jantung, lahir perterm.
Tidak semua balita sakit dilakukan MTBS karena penilaian dan klasifikasi anak sakit itu tidak semua masuk dalam standar penilaian. Pencatatan dan pelaporan belum optimal tetapi semua balita sudah dilakukan SDIDTK.
optimalkan pendataan sasaran Kunjungan rumah Motivasi pada ibu dan keluarga untuk rutin melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan Perbanyak formulir lagi bagan alur MTBS ditempel ditempat yang mudah dilihat, lakukan MTBS sesuai formulir
mengoptimalkan pendataan sasaran kunjungan rumah memotivasi pada ibu dan keluarga untuk rutin melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan Perbanyak formulir lagi, bagan alur MTBS diempel ditempat yang mudah dilihat Lakukan MTBS sesuai formulir
Lakukan SDIDTK secara rutin setiap bulan sesuai standar Pencatatan dan pelaporan dioptimalkan Peningkatan penyuluhan metode KB jangka panjang (MKJP) Penyuluhan tentang kesehaan reproduksi Penyuluhan tentang KB Peningkatan kualitas SDM ANC berkualitas kuatatkan sistim rujukan
Lakukan SDIDTK tiap bulan secara teratur denga sesuai standar Pencatatan dan pelaporan dioptimalkan Peningkatan penyuluhan metode Kb jangka panjang (MKJP) Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi Penyuluhan tentang kesehatan KB peningkatkan kualitas SDM ANC berkualitas kuatkan sistim rujukan
IDENTIFIKASI MASALAH KIA Tahun 2015
No
Prioritas Masalah
Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
Pemecahan Masalah Terpilih
Keterangan
1
K1 ibu hamil
Dari 8 desa ada 2 desa yang belum memenuhi target yaitu desa tlogokotes,Hargorojo, karena: a. Pencatatan dan pelaporan yang belum optimal (masih ada 3 ibu hamil yang belum tercatat saat TM I dan terjaring setelah Trimester I) sehingga masuk K1 Askes. b. Ada hamil diluar nikah sehingga kehamilan disembunyikan dan terdeteksi setelah hamillebih 12 minggu/ TM II.
c. Ada ibu hamil parietas lebih dari 4, karena malu sehingga kehamilan disembunyikan, terdeteksi setelah hamil TM II
2
K4 Ibu Hamil
K1 dan K4 selisih 3,7 % Masih ada 6 desa yang belum memenuhi target yaitu desa tlogokotes, Bapangsari,Somorejo,Hargorojo,Durensari, Semono, karena: a. Ada 16 kasus abortus b. Ada 7 ibu hamil pindah tempat sebelum K4 c. Masih banyak ibu hamil yang masih dalam trimester I d. Ada 1 kasus preterm
Pendataan lebih optimal , perbaiki pencatatan dan pelaporan,kohort diaktifkan dan dikerjakan lebih maxsimal . Evaluasi PWS rutin dipertemuan bidan ditingkat puskesmas Monitoring pemanfaatan kohort. Peningkatan kerjasama dengan kader, Toma dalam pelaporan dan pendataan ibu hamil. Kerjasama linprog dalam penyuluhan kesehatan reproduksi remaja (promkes), program immsasi (pemeriksaan Urine/ PPT untuk semua Capeng ). Kerjasama Linsek (PLKB) dalam kegiatan kunjungan rumah / sweeping bumil, pengaturan kehamilan dengan pemantapan KB.
-
-
Tingkatkan kualitas ANC ( 10 T ) Optimalkan kegiatan kelas ibu. Tingkatkan penggunaan kohort, optimalkan pendataan sasaran,pendataan ibu hamil lebih selektif Kerjasama dengan kader, Toma, dalam pendataan ibu hamil. Evaluasi PWS( tiap bulan ) Kerjasama Linprog/ Linsek = a. Penyuluhan tentang faktor
-
-
-
-
-
Pendataan lebih optimal , perbaiki pencatatan dan pelaporan,kohort diaktifkan dan dikerjakan lebih maxsimal . Evaluasi PWS rutin dipertemuan bidan ditingkat puskesmas Monitoring pemanfaatan kohort. Kerjasama lintas program dalam penyuluhan reproduksi remaja ( Promkes ),Program imunisasi ( Pemeriksaaan Urine/ PPT pada semua Capeng ) Kerjasama Linsek (PLKB) dalam kegiatan kunjungan rumah / sweeping bumil, pengaturan kehamilan dengan pemantapan KB.
Tingkatkan kualitas ANC ( 10 T Optimalkan kegiatan kelas ibu Tingkatkan penggunaan kohort,optimalkan pendataan sasaran,pendataan ibu hamil lebih selektif Kerjasama dengan kader,Toma,dalam pendataan ibu hamil Evaluasi PWS rutin ( tiap bulan ) Kerjasama Linprog/ Linsek =
resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas. b. Penyuluhan tentang tandatanda bahaya pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas. c. Penyuluhan sex pada ibu hamil. d. Penyuluhan tentang gizi ibu hamil.
3
Deteksi resiko tinggi bumil oleh Nakes
Masih ada 3 desa yang angka restinya masih rendah yaitu desa Dadirejo,Bapangsari,Semagung karena : kasus ibu hamil resti memang sedkit,semua hamil resti sudah terjaring oleh tenaga kesehatan.
-
Kerjasama dengan kader, Toma dalam motivasi pemeriksaan rutin pada semua ibu hamil.
-
Pemantauan ketat bagi desa dengan angka restinya tinggi.
-
-
Kunjungan rumah pemantauan kasusu bumil resti dengan komplikasi yaitu KPD,perdarahan antepartum(keguguran,Placenta previa,Solutio Placenta),Hipertensi dalam kehamilan,persalinan premature,Infeksi berat dalam kehamilan (Demam berdarah,Typus Abdominalis),Infeksi sedang atau pernah menderita penyakit kronis,a.l: TB,Kelainan Jantung,Ginjal,Hati,Psikosis,Kelai nan Endokrin ( DM dan SLE),Tumor dan keganasan,KET,Mola Hidatidosa. Tingkatkan kualitas kegiatan kelas ibu hamil.
a. Penyuluhan tentang faktor resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas. b. Penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas. c. Penyuluhan sex pada ibu hamil. d. Penyuluhan tentang gizi ibu hamil. e. Kerjasama dengan kader, Toma dalam motivasi pemeriksaan rutin pada semua ibu hamil.
-
-
Pemantauan ketat bagi desa yang angka restinya tinggi. Kunjungan rumah pemantauan kasusu bumil resti dengan komplikasi yaitu KPD,perdarahan antepartum(keguguran,Placenta previa,Solutio Placenta),Hipertensi dalam kehamilan,persalinan premature,Infeksi berat dalam kehamilan (Demam berdarah,Typus Abdominalis),Infeksi sedang atau pernah menderita penyakit kronis,a.l: TB,Kelainan Jantung,Ginjal,Hati,Psikosis,Kelaina n Endokrin ( DM dan SLE),Tumor dan keganasan,KET,Mola Hidatidosa Tingkatkan kualitas kegiatan kelas ibu hamil. Tingkatkan kualitas ANC Optimalkan penggunaan buku KIA .
-
Tingkatkan kualitas ANC. Optimalkan penggunaan buku KIA. Lakukan deteksi dini/ penapisan awal lebih teliti, Pemeriksaan laborat rutin pada semua ibu hamil (hb, minimal 2X selama hamil, Golongan darah, protein Urine). Pemantapan P4K. Kuatkan sistim rujukan . Kerjasama dengan lingprog dan linsek dalam penyuluhan bumil, kader, Toma , tentang gizi ibu hamil cara minum obat/ vitamin yang benar,deteksi resti bumil
-
-
4
Deteksi resiko ibu hamil oleh masyarakat
Dari 8 data ada 7 desa yang deteksi resiko tinggi bumil oleh masyarakat masih rendah yaitu desa Dadirejo,Bapangsari,Hargorojo,Durensari
-
penyuluhan pada masyarakat tentang faktor-faktor resiko tinggi dan resiko tinggi pada ibu hamil.
-
-
-
Lakukan deteksi dini / penapisan awal lebih teliti , Pemeriksaan laborat rutin pada semua ibu hamil (ttb, minimal 2X selama hamil, Golongan darah, protein Urine). Pemantapan p4k. Kuatkan sistim rujukan Kerjasama dengan linprog dan linsek dalam penyuluhan ibu hamil, kader, Toma, masyarakat tentang resiko tinggi pada ibu hamil, cara minum obat/ vitamin yang benar, deteksi resti bumil.
penyuluhan pada masyarakat tentang faktor-faktor resiko tinggi dan resiko tinggi pada ibu hamil. pada tiap
5
6.
Cakupan pertolonga n persalinan oleh tenaga kesehatan Cakupan kunjungan nifas
,Semono,Semagung karena : a. Semua ibu hamil resiko tinggi sudah terjaring oleh tenaga kesehatan. b. Sosial budaya masyarakat (adanya faktor resiko pada ibu hamil kadang masih dianggap hal yang biasa). c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang faktorfaktor resiko dan resiko tinggi Dari 8 desa ,semua sudah memenuhi target
pada tiap pertemuan pkk,posyandu,klas ibu
-
Dari 8 desa masih ada 5 desa yang belum memenuhi target yaitu desa Tlogokotes,Somorejo,Durensari,Semono, Semagung karena belum ada ibu nifas yang akan dikunjungi.
-
7.
Kunjungan
Masih ada 3 desa yang belum tercapai
pertemuan pkk,posyandu,klas ibu
Pemantapan P4K pada tiap pertemuan Keluarga,masyarakat,kader,Toma kemitraan dukun
-
Kerjasama lintas program, lintas sektor untuk penjaringan ibu nifas Motivasi pada ibu nifas untuk melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan Kunjungan rumah Pemantauan ibu nifas resiko tinggi dengan komplikasi Yaitu : Atonia Uteri,Retensio Placenta,Placenta Inkarserata,kelainan pembekuan darah,Subinvolusio uteri,Infeksi masa nifas,Psikosis post partum( post partum blues),Hipertensi,sedang/pernah menderita penyakit kronis antara lain: TBC,Kelainan Jantung-ginjalhati,Kelainan endokrin(DM,Sistemik Lupus Eritematosus,dll),tumor dan keganasan.
-
Optimalkan pendataan sasaran Kerjasama lintas program,
-
-
-
pemantapan P4K Pada tiap pertemuan Keluarga,masyarakat,kader,Toma kemitraan dukun Kerjasama lintas program dan lintas sektoral untuk penjaringan ibu nifas motivasi pada ibu nifas untuk kunjungan ke fasilitas kesehatan kunjungan rumah ibu nifas resiko tinggi dengan komplikasi Yaitu : Atonia Uteri,Retensio Placenta,Placenta Inkarserata,kelainan pembekuan darah,Subinvolusio uteri,Infeksi masa nifas,Psikosis post partum( post partum blues),Hipertensi,sedang/pernah menderita penyakit kronis antara lain: TBC,Kelainan Jantung-ginjalhati,Kelainan endokrin(DM,Sistemik Lupus Eritematosus,dll),tumor dan keganasan. optimalkan pendataan sasaran -
Kerjasama lintas program dan
Neonatal
yaitu desa Dadirejo,Tlogokotes,Semagung karena belum ada Neonatal yang akan dikunjungi.
8.
Cakupan penangana n komplikasi Obsteri
Masih ada 1 desa yang cakupannya masih rendah yaitu desa Dadirejo,karena memang tidak ada lagi kasus. Tetapi semua kasus komplikasi Obsteri pada ibu hamil, ibu bersalin yang ada sudah tertangani semua oleh tenaga kesehatan.
9.
Cakupan penangana n komplikasi Neonatal
Masih ada 6 desa yang cakupannya masih rendah yaitu desa Dadirejo,Bapangsari, Hargorojo, Durensari, Semono, Semagung karena tidak ada kasus lagi. Semua neonatal dengan komplikasi sudah tertangani oleh tenaga kesehatan.
lintas sektor untuk penjaringan neonatal Motivasi pada ibu untuk melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan Kunjungan rumah pemantauan Neonatus dengan MTBM sampai dengan usia 28 hari. Optimalkan pendataan sasaran
lintas sektoral untuk penjaringan neonatal motivasi pada ibu untuk melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan kunjungan rumah pemantauan Neonatus dengan MTBM sampai dengan usia 28 hari.
ANC berkualitas ( 10 T ) Pemantapan P4K pada ibu hamil,suami dan keluarga. Penapisan komplikasi pada setiap persalinan Pertolongan Persalinan sesuai standar Kuatkan sistem rujukan Kerjasama Linprog dan Linsek dalam penyuluhan tentag gizi Ibu hamil, aktivitas Ibu hamil, Sex Ibu hamil Optimalkan pemanfaatan buku KIA ANC berkualitas Pemantauan bumil KEK dan anemia (Periksa Hb minim 2 x selama hamil),tes HIV Kerjasama Linprog dan Linsek dalam penyuluhan gizi Ibu hamil, tentang pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai jadwal, perawatan bayi baru lahir, Asi eksklusif,pengaturan kehamilan Penanganan bayi baru lahir sesuai standar Kuatkan sistem rujukan Kunjungan rumah
ANC berkualitas (10T) Pemantapan P4K pada Ibu hamil, suami, dan kelurga Penapisan komplikasi pada setiap persalinan Pertolongan persalinan sesuai standar Kuatkan sistim rujukan Kerjasama Linprog dan Linsek dalam penyuluhan tentag gizi Ibu hamil, aktivitas Ibu hamil, Sex Ibu hamil Optimalkan pemanfaatan buku KIA ANC berkualitas Pemantauan bumil KEK dan anemia (Periksa Hb minim 2 x selama hamil),tes HIV Kerjasama Linprog dan linsek dalam penyuluhan gizi Ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai jadwal, tentang minum obat/ vitamin yang benar, perawatan bayi baru lahir, Asi eksklusif, pengaturan kehamilan Penanganan bayi baru lahir sesuai standar Kuatkan sistem rujukan
-
optimalkan pendataan sasaran
pemantauan Neonatus Risti dengan komplikasi yaitu : Prematur/BBLR,Asfiksia,infeksi,kej ang,ikterus,diare,Hipotermi,Tetanu s neonatorum,Masalah pemberian ASI (tidak mau minum/menyusu atau memuntahkan semua),Trauma lahir,Sindrom gangguan pernafasan,Kelainan congenital dan curiga hipotiroid kongenital. 10.
Cakupan kunjungan bayi
Semua desa sudah tercapai
-
11.
Cakupan kunjungan anak balita
Semua desa sudah tercapai
-
-
Optimalkan pendataan sasaran Motivasi pada ibu dan keluarga untuk rutin melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan Kunjungan rumah,deteksi bayi resiko tinggi dengan penyimpangan SDIDTK dan atau Klasifikasi MTBS sedang s/d berat. optimalkan pendataan sasaran Kunjungan rumah deteksi balita resiko tinggi dengan penyimpangan SDIDTK,Klasifikasi MTBS sedang atau berat ( Pnemoni,diare,Malaria,Campak) Motivasi pada ibu dan keluarga untuk rutin melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan Sosialisasi MTBSM ( pertemuan teknis kesehatan dalam rangka penemuan dini dan pertolongan pertama kasus kesakitanyang dapat mengakibatkan kematian balita oleh masyarakat.
Kunjungan rumah pemantauan Neonatus Risti dengan komplikasi yaitu : Prematur/BBLR,Asfiksia,infeksi,kejan g,ikterus,diare,Hipotermi,Tetanus neonatorum,Masalah pemberian ASI (tidak mau minum/menyusu atau memuntahkan semua),Trauma lahir,Sindrom gangguan pernafasan,Kelainan congenital dan curiga hipotiroid kongenital -
-
-
optimalkan pendataan sasaran Memotivasi pada ibu dan keluarga untuk rutin melakukan kunjungan kefasilitas kesehatan kunjungan rumah, deteksi bayi resiko tinggi dengan penyimpangan SDIDTK dan atau Klasifikasi MTBS sedang s/d berat. mengoptimalkan pendataan sasaran kunjungan rumah deteksi balita resiko tinggi dengan penyimpangan SDIDTK,Klasifikasi MTBS sedang atau berat ( Pnemoni,diare,Malaria,Campak) memotivasi pada ibu dan keluarga untuk rutin melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan Sosialisasi MTBSM ( pertemuan teknis kesehatan dalam rangka penemuan dini dan pertolongan pertama kasus kesakitanyang dapat mengakibatkan kematian balita oleh masyarakat.
12.
Cakupan pelayanan MTBS
13.
Cakupan pelayanan SDIDTK
14.
15.
Cakupan pelayanan KB aktif
Kematian Neonatal, bayi, balita
Tidak semua balita sakit dilakukan MTBS karena penilaian dan klasifikasi anak sakit itu tidak semua masuk dalam standar penilaian. Pencatatan dan pelaporan dipertahankan
-
-
Masih ada 2 desa yang angka cakupannya masih rendah,yaitu desa Somorejo,Semagung,karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk ber KB,tidak ada dukungan dari suami ( masih ada suami yang melarang ) Ada 3 kematian bayi ( umur 3 bulan,6 bulan,9 bulan ) karena Pnemonia,Diare,kelainan Jantung.
-
Penggunaan formulir diteruskan, bagan alur MTBS ditempel ditempat yang mudah dilihat, lakukan MTBS sesuai formulir Lakukan SDIDTK secara rutin setiap bulan sesuai standar Pencatatan dan pelaporan dioptimalkan
-
Peningkatan penyuluhan metode KB jangka panjang (MKJP) Penyuluhan tentang kesehaan reproduksi Penyuluhan tentang KB
-
Peningkatan kualitas SDM ANC berkualitas kuatatkan sistim rujukan Pembahasan kasus kematian
-
-
Penggunaan formulir diteruskani, bagan alur MTBS diempel ditempat yang mudah dilihat Lakukan MTBS sesuai formulir Lakukan SDIDTK tiap bulan secara teratur denga sesuai standar Pencatatan dan pelaporan dioptimalkan
Peningkatan penyuluhan metode Kb jangka panjang (MKJP) Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi Penyuluhan tentang kesehatan KB peningkatkan kualitas SDM ANC berkualitas kuatkan sistim rujukan Pertemuan untuk pembahasan kasus kematian