Yuyun ''bekam''.docx

  • Uploaded by: Kurnia Yuyun
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Yuyun ''bekam''.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,978
  • Pages: 13
MAKALAH TERAPI KOMPLEMENTER BEKAM

Disusun Oleh: KURNIACE DODA 01.2016.011

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KURNIA JAYA PERSADA PALOPO S1 KEPERAWATAN 2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Terapi Komplementer Bekam” ini dengan baik. Makalah ini dipergunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Terapi Komplementer di STIKES Kurnia Jaya Persada Palopo. Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Saya menyadari makalah ini masih jauh sempurna, oleh karena itu, saya mengharapkan masukan baik kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, serta tenaga kesehatan pada khususnya. Akhir kata dari penulis, semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk, hidayah dan rahmat-Nya bagi kita semua, Amin.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Bekam adalah metode terapi klasik yang kini kembali muncul dan menjadi tren. Pelatihan bekam dan prakteknya menarik minat banyak dokter setelah kajian-kajian ilmiah diberbagai negara di dunia membuktikan efektifitas metode terapi klasik ini dalam mengobati dan memperingan berbagai keluhan penyakit. Bangsa Yunani kuno juga pernah menggambarkan cara pengobatan ini. Cara pengobatan yang sama juga marak di kalangan bangsa Arab kemudian Rasulullah SAW mengakui dan menetapkan bagi kaum muslimin. Sejak dianjurkan oleh Rasul Saw, maka bekam menjadi masyhur di kalangan umat Islam. Dengan kedatangan Islam, berbagai khurafat di seputar bekam dihilangkan dan kebersihan ditingkatkan, bahkan Rasulullah menganjurkan titik-titik tertentu yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Demikianlah di masa Islam menjadikan bekam sebagai metode pengobatan alami yang bisa dipertanggung-jawabkan secara ilmiah Bekam terdiri dari dua macam yaitu bekam kering dan bekam basah. Letak perbedaan antara keduanya adalah adanya penyayatan pada bekam basah sebelum pembekaman untuk menyedot darah sedangkan bekam kering bermanfaat untuk memindahkan kotoran-kotoran yang menyebabkan berbagai penyakit dari tempat-tempat yang berpengaruh ke tempat-tempat yang kurang berpengaruh. Jika tempat-tempat itu disayat, maka kotoran-kotoran itu akan keluar dan tubuh terlindungi dari bahayanya. Secara praktis, prinsip ilmiah dari berbekam adalah membuang toksin dan sel-sel darah yang rusak akibat pengaruh radikal bebas serta merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah baru yang vital. Selain itu manfaat bekam bagi kesehatan yang menonjol adalah memberi efek detoksifikasi . Dalam pemeriksaan laboratorium ditemukan bahwa darah hasil pembekaman terdiri dari sel-sel darah yang bentuknya abnormal dan banyak yang merupakan darah rusak. Hal ini berarti bahwa selama proses pembekaman orang dibebaskan dari sel-sel darah yang rusak, yang tentu saja tidak berfungsi atau bahkan mengganggu kesehatan. Dengan demikian berapa pun volume darah yang dibuang, tidak akan berpengaruh pada kelemahan tubuh, bahkan menyebabkan meningkatnya status kesehatan seseorang B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah terapi bekam? 2. Bagaimana prinsip kerja terapi bekam? 3. Titik refleksi bekam? 4. Apa saja jenis-jenis terapi bekam?

B. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui sejarah terapi bekam 2. Untuk mengetahui prinsip kerja terapi bekam 3. Untuk mengetahui titik refleksi bekam 4. Untuk mengetahui jenis-jenis terapi bekam C. Manfaat Penulisan 1. Agar kita mengetahui sejarah terapi bekam 2. Agar kita mengetahu prinsip kerja1 terapi bekam 3. Agar kita mengetahui titik refleksi bekam 4. Agar kita mengetahui jenis-jenis terapi bekam

BAB II PEMBAHASAN TERAPI KOMPLEMENTER

A. Definisi Terapi Komplementer Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer. Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional. Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2005, terdapat 75 – 80% dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani pengobatan nonkonvensional. Di Indonesia sendiri, kepopuleran pengobatan non-konvensional, termasuk pengobatan komplementer ini, bisa diperkirakan dari mulai menjamurnya iklan – iklan terapi non – konvensional di berbagai media B. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Jenis – Jenis Terapi Komplementer Praktek-praktek penyembukan tradisional seperti ayurweda dan akupuntur. Terapi fisik seperti chiropractic, pijat, dan yoga. Homeopati atau jamu-jamuan. Pemanfaatan energi seperti terapi polaritas atau reiki Teknik-teknik relaksasi, termasuk meditasi dan visualisasi. Suplemen diet, seperti vitamin dan mineral

C. 1. 2. 3.

Fokus Terapi Komplementer Pasien dengan penyakit jantung. Pasien dengan autis dan hiperaktif Pasien kanker

D. Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer 1. Perawat adalah sebagai pelaku dari terapi komplementer selain dokter dan praktisi terapi. 2. Perawat dapat melakukan intervensi mandiri kepada pasien dalam fungsinya secara holistik dengan memberikan advocate dalam hal keamanan, kenyamanan dan secara ekonomi kepada pasien

BAB III PEMBAHASAN A. SEJARAH TERAPI BEKAM Sejarah Bekam sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi, yaitudi kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampaiBabilonia, Mesir kuno, Saba, dan Persia. Pada zaman Mesirkuno, dimana kehidupan masyarakat Mesir mempunyai aktivitas berdagang yang tidak hanya antarsuku tapi juga menjangkau ke berbagai bangsa. Perjalanan yang jauh dan cukup melelahkan, membuat kondisi tubuh terasa tidak nyaman, maka masyarakat Mesir berupaya untuk mengurangi rasa sakit dibagian anggota tubuhnya yang dirasa sakit, dengan mengeluarkan cairan-cairan darah yang dianggap m aruhi keseimbangan atau metabolisme tubuhnya (Ahmad Fatahillah, 2006) Cara tersebut memberikan efek positif terhadap anggota tubuh yang dirasa tidak nyaman. Tindakan ini merupakan metode pembersihan darah yang tidak saja memberikan kenyamanan, keseimbangan dan menjaga metabolisme tubuh. Akan tetapi, merupakan salah satu cara untuk penyembuhan penyakit dengan cara pelepasan/pengeluaran darah dari anggota tubuh. Praktek bekam adalah praktek pengobatan penyakit yang sudah ada sejak ribuan tahun silam. Orang yang rutin melakukan bekam diyakini akan sembuh dari berbagai penyakit. Bekam adalah metode pengobatan kuno yang sudah dipakai sejak zaman Yunani Kuno dan disebutkan dalam catatan medis Sanskerta ribuan tahun lalu. Bekam juga dipakai oleh ilmuwan kedoketeran Ibnu Sina. Ibnu Sina di dalam kitabnya Al-Qaanun mengungkapkan: “Diperintahkan untuk tidak berbekam di awal bulan karena cairan-cairan tubuh kurang aktif bergerak dan tidak normal, dan tidak diakhir bulan karena bisa jadi cairan-cairan tubuh mengalami pengurangan. Oleh karena itu diperintahkan melakukan bekam pada pertengahan bulan ketika cairan-cairan tubuh bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya karena bertambahnya cahaya di bulan”.. Dalam melakukan tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.Di Eropa, praktek bekam dilarang sejak akhir abad ke-19 karena menurut dokter pasien-pasien yang dibekam menjadi lebih lemah dan mudah terkena infeksi. A. Definisi Terapi Bekam Terapi Bekam merupakan suatu proses membuang darah kotor/toksinyang berbahaya dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan cara menyedot.Darah kotor adalah darah yang mengandung racun/toksin atau darah statis yang menyumbat peredaran darah, mengakibatkan sistem peredaran darah tidak dapat berjalan lancer sehingga akan mengganggu distribusi nutrisi dan imunitas seseorang, baik secara fisik maupun secara mental. Toksin adalah endapan racun/zat kimia yang tidak bisa diurai oleh tubuh.Toksin-toksin ini berasal dari pencemaran udara, maupun dari makanan yang banyak mengandung zat pewarna, zat pengembang, penyedap

rasa, pemanis, pestisida sayuran, dan lain-lain. Melalui minuman seperti zat pewarna, zat aroma, logam berat, bahan kimia dan lain-lain. Melalui pernapasan disebabkan oleh asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok dan sebagainya.Serta melalui obat-obatan yang berupa antibiotic, analgesic, anti pyretic dan sebagainya. Sebutan awal yang dipakai dalam terapi jenis ini adalah Al-Hijamah. Al-Hijamah berasal dari bahasa arab yang artinya “pelepasan darah kotor”. Setelah itu, muncul istilah-istilah yang digunakan untuk memudahkan dalam penyebutan dan pemahaman di setiap bangsa. Ada beberapa istilah yang dipakai dalam bentuk terapi yang satu ini, diantaranya hijamah istilah dalam bahasa Arab, bekam istilah Melayu, gua-sha dalam bahasa Cina, cantuk dan kop istilah yang dikenal oleh orang Indonesia. (Ahmad Fatahillah, 2006) B. Manfaat Terapi Bekam Sebagai suatu metode pengobatan, tentunya bekam mempunyai khasiat.Diantaranya adalah: 1. Mengeluarkan darah kotor, baik darah yang teracuni maupun darah yang statis, sehingga peredaran darah yang semula tersumbat menjadi lancar kembali. 2. Meringankan tubuh. Banyaknya kandungan darah kotoryang menumpuk di bawah permukaan kulit seseorang akan mengakibatkan terasa malas dan berat. Dengan dibekam, maka akan meringankan tubuh. 3. Menajamkan penglihatan. Tersumbatnya peredaran darah ke mata mengakibatkan penglihatan akan menjadi buram. Setelah dibekam, peredaran darah yang tersumbat kembali lancar dan mata bisa melihat dengan terang. 4. Menyembuhkan berbagai macam penyakit. Rasulullah SAW mengisyaratkan ada 72 macam penyakit yang dapat disembuhkan dengan jalan berbekam, seperti: asam urat, darah tinggi, jantung, kolesterol, masuk angin, migrain, sakit mata, stroke, sakit gigi, vertigo, sinusitis, jerawat, sembelit, wasir, impotensi, kencing manis, liver, ginjal, pengapuran dan lain – lain. (Tatang Rahmat, 2008) C. Macam-macam Terapi Bekam Terapi bekam terbagi dua, yaitu bekam kering dan bekam basah. Terapi bekam kering dilakukan dengan penghisapan pada permukaan kulit di bagian tubuh tertentu (khususnya daerah punggung) menggunakan kop vakum selama 3-4 menit. Terapi bekam kering dilakukan pada mereka yang menderita kesulitan bergerak, mengalami mimisan, gangguan buang air, haid tidak lancar, dan rasa mual. Terapi bekam basah diawali dengan pengkopan pada daerah tubuh tertentu selama 3-4 menit. Setelah kop dilepas, dilakukan pelukaan daerah yang sama menggunakan jarum steril, dilanjutkan dengan pengkopan berikutnya untuk mengeluarkan darah. D. Alat Terapi Bekam Alat terapi bekam dari tahun ke tahun mengalami modifikas kearah yang lebih mudah dan praktis. Pada masa kenabian, alat bekam dikabarkan hanya menggunakan tanduk binatang, kemudian meningkat menggunakan gelas atau benda setengah bola. Untuk menempelkannya pada permukaan tubuh digunakan prinsip vakum dengan berbagai teknik. Pelukaan kulit pada awalnya menggunakan ujung pedang, lalu berkembang menggunakan silet, lebih berkembang lagi menggunakan pisau bedah, dan saat ini lebih banyak digunakan jarum dengan dibantu alat pemantik. Perkembangan tersebut tidak mengubah esensi terapi bekam, prinsip detoksifikasi tetap dipertahankan. E. Langkah Melakukan Terapi Bekam

a. Mendata Pasien dan Melakukan Anamnesis (Wawancara) Catatan data pasien sangatlah penting untuk merekam identitas, diagnosis penyakit, terapi yang sudah diberikan serta mengetahui perkembangan penyakitnya. Data yang perlu dicatat antara lain adalah: 1. Identitas pasien, meliputi: Nama lengkap, umur, jenis kelamin, alamat dan status perkawinan. 2. Identitas keluarga, meliputi: kedudukan dalam keluarga, pekerjaan dan alamat tinggal. Beberapa penyakit berkaitan erat dengan pekerjaan/lokasi pemukiman. Tujuan melakukan anamnesis (wawancara) adalah untuk mengetahui maksud pasien berobat, serta mendalami penyakit dan keluhan yang dialami. b. Melakukan pemeriksaan dan menentukan Diagnosa Penyakit Pemeriksaan ini berguna untuk membuktikan apa yang dikeluhkan pasien tersebut sesuai dengan kelainan fisik yang ada. Adakalanya pasien mengeluhkan sesuatu tetapi tidak ditemukan kelainan fisik apapun dan begitu juga sebaliknya. Pemeriksaan fisik tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pemeriksaan umum, meliputi: tekanan darah, nadi, temperatur tubuh, pernafasan, lidah iris (iridology), telapak tangan dan lain-lain. Yang terpenting adalah bias mengetahui penyakit yang di derita pasien. 2. Dari organ yang dikeluhkan pasien. Perhatikan perubahan warna kulit, bentu tekstur atau perubahan lainnya yang kasat mata. Amati pula ekspresi wajah bentuk dan sikap serta cara berjalan pasien. 3. Palpasi (Perabaan, penekanan) atau perkusi (pengetukan) disekitar tubuh yang mengalami keluhan. Auskultasi, yakni pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop untuk mengetahui adanya kelainan pada rongga dada (jantung dan paru-paru) serta rongga perut (lambung, usus, dan lain-lain). 4. Jika diperlukan lakukanlah pemeriksaan penunjang,seperti laboratorium darah, urin dan tinja, rontgen (radiologi) dan sebagainyaSetelah diketahui keluhannya melalui anamnesis dan telah dilakukan pemeriksaan maka dapat diambil kesimpulan mengenai penyakit yang dialami oleh pasien (diagnosa).Diagnosa penyakit ini sebagai modal dasar untuk menentukan langkah selanjutnya mengenai jenis terapi apa yang cocok dilakukan, titik bekam mana yang akan dipilih serta herbal penunjang apa yang memang diperlukan. c. Menentukan Titik Bekam Dalam menentukan titik bekam terdapat beberapa versi ada yang berdasarkan lokasi keluhan, berdasarkan titik akupuntur dan ada yang mendasarkan pada anatomi dan patofisiologi organ yang bermasalah. 1. Dalam memilih titik bekam ini, maka tidak perlu memakai banyak titik. Sebab titik bekam yang banyak belum tentu lebih baik dan efektif dibandingkan dengan satu titik. 2. Ada sekitar 12 titik utama yang disebutkan dalam hadits (disebut titik bekam nabi), selebihnya merupakan pengembangan dari itu. Diantaranya adalah titik di kepala, leher dan punggung, kaki dan lain sebagainya. 3. Beberapa titik yang terlarang untuk dilakukan bekam adalah: (a). Pusat kelenjar limfa atau getah bening di leher samping bawah telinga kanan dan kiri (di ketiak kanan dan kiri, dan dilipatan selangkangan kanan dan kiri (b). Otak kecil bagian bawah (akhir tengkorak belakang bagian bawah), (c). leher depan di bagian tenggorokan. (d). ulu hati (e). lubang alami seperti pusar, dubur, puting payudara, telinga, dll (f). lutut belakang, depan dan

samping (g).terlalu dekat dengan mata (h).perut dan pinggang wanita hamil (i).tepat pada varises, tumor/kanker, dan bagian yang bengkak pada kasus gout/asam urat. d. Mempersiapkan peralatan dan Pasien. 1. Mempersiapkan peralatan bekam dan ruangan Yang paling utama adalah menyiapkan agar alat-alat yang digunakan bisa steril mengingat banyak penyakit yang dimungkinkan bisa menular melalui perantara alat bekam seperti pasien hepatitis dan HIV-AIDS. Menggunakan ruangan yang bersih, cukup penerangan cukup ventilasi dan aliran udara. 2. Mempersiapkan pasien Pasien perlu dipersiapkan terlebih dahulu baik secara fisik maupun mental. Pasien perlu mendapatkan penjelasan mengenai dasar terapi bekam sebagai tehnik pengobatan yang dituntunkan Rasulullah Shallallaahu „alaihi wasallam, cara membekam, manfaat, efek samping yang mungkin terjadi baik ketika sedang dibekam maupun setelahnya, kontraindikasi (pantangan) bekam, serta proses kesembuhan dan yang lainnya.  Pasien diberikan support agar tidak gelisah dan takut terutama bagi yang baru pertama kali dibekam.  Disiapkan minuman air putih, madu atau sari kurma untuk pasien, karena terkadang ketika sedang dibekam pasien merasa haus dan untuk mengantisipasi jika pasien merasa lemas.  Pasien wanita harus ditangani oleh ahli bekamwanita dan pasien laki-laki oleh laki-laki. Untuk menjaga aurat maka hindari membuka bagian tubuh yang tidak perlu.  Posisi pasien dan ahli bekam harus nyaman agar pasien lebih rileks dan bagi yang membekam bias lebih mudah dan optimal dalam mencapai titik-titik yang akan dibekam.  Posisi pasien dan ahli bekam harus nyaman agar pasien lebih rileks dan bagi yang membekam bias lebih mudah dan optimal dalam mencapai titik-titik yang akan dibekam. e. Melakukan Bekam Bekam dapat dipelajari oleh semua orang, akan tetapi harusmengikuti tata cara yang benar yang dianjurkan untukberbekam. Cara-cara untuk melakukan bekam yaitu: a. Mempersiapkan alat – alat untuk berbekam. b. Sebelum berbekam dianjurkan untuk berdoa sesuai agama dan kepercayaan. c. Memukul-mukul bagian tubuh yang akan dibekam dengan sebat rotan agar peredaran dara lancar. d. Mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan desinfektan. e. Menghisap kulit dengan menggunakan gelas bekam. f. Menusuk-nusuk bagian tubuh yang akan dibekam dengan jarum. g. Menghisap kembali bagian tubuh yang telah ditusuk. h. Diamkan selama kurang lebih 5-9 menit sampai darah kotor keluar. i. Membersihkan dan membuang darah yang tertampung dalam gelas bekam. j. Membersihkan bekas luka bekam. Setelah melakukan terapi bekam, dianjurkan untukberistirahat, lebih baik lagi tidur. Meminum air putih, madu,sari kurma atau teh manis untuk mempercepat pemulihan.

F. Titik Refleksi Bekam 1. Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut pada bagian yang akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi penakit migrain, vertigo, sakit kepala menahun, darah tinggi, stroke, suka mengantuk, sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredaran darah, perbaikan sistem kekebalan tubuh, dan lain-lain 2. . Di sekitar urat leher (al akhda’iin), titik ini untuk mengobati penyakit seperti: sakit kepala wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan tenggorokan, gigi seri lidah, kanker darah, melancarkan peredaran darah. 3. Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang tengkorak paling bawah), bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada anak-anak), tumor pada telinga, berat kepala, bintik-bintik di wajah, jerawat. 4. Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk mengatasi berbagai macam penyakit. 5. . Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa ‘is), yaitu daging lembut di pundak yang tegang ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat bermanfaaat untuk menetralisir keracunan dan penyakit liver. 6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak memiliki keistimewaan dan kahsiatnya. 7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit pegal/nyeri di pinggang dan wasir. 8. Pangkal telapak kaki (iltiwa’ – di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri di kaki, asam urat, kaku, dan pegal-pegal. 9. Di tempat-tempat yang dirasakan sakit. G. Efek Samping Terapi Bekam Kodisi tubuh menjadi lemah Efek samping bekam yang pertama adalah membuat pasien yang telah menjalani pengobatan ini menjadi lemah , hal ini akan diperparah bila pasien sebelum dibekam dalam kondisi kelaparan , jadi untuk menghidari efek samping ini jagan lupa makan sebelum menjalani trapi ini. 1. Tertular penyakit Efek samping bekam selanjutnya adalah dapat menyebarkan berbagai penyakit menular , hal ini dapat terjadi jika alat yang digunakan tidak dalam keadaan streril.jadi sebelum dibekam pastikan alat yang digunakan benar alat yang steril. 2. Meninggalkan bekas Terapi bekam akan meninggalkan bekas pada kulit, lebab berwarna merah muda , ungu hitam namun kondisi ini biasanya akan hilang dalam waktu satu minggu , hal ini biasa disebut dengan reaksi pigmen. H. Proses Menjadi Terapis Bekam 1. Dalam melakukan pekerjaan terapisnya seorang terapis bekam tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi

2.

3.

4. 5.

6.

Setiap terapis bekam harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya. Dalam melakukan pekerjaannya, seorang terapis bekam harus mengutamakan atau mendahulukan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh yaitu, promotif, preventif, kuratif, dan rahabilitatif, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya. Setiap terapis bekam harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani. Setiap terapis bekam bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan penderitanya. Dalam hal ia tidak mampu melakukan pemeriksaan atau pengobatan, maka ia wajib merujuk penderita kepada terapis bekam lain yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut. Segala tindakan yang dilakukan seorang terapis bekam harus dapat dipertanggung jawabkan.

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN Bekam memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Dengan berbekam akan mengeluarkan darah kotor seseorang dimana akan membuat seseorang akan menjadi rileks atau merasa ringan. Oleh karena itu melakukan bekam adalah salah satu sunnah yang baik untuk kita lakukan, karena didalam bekam terdapat banyak manfaat. Cara melakukan bekam hampir sama dengan proses pembedahan dalam medis, yang selalu menekankan mengenai sterilitas alat maupun tubuh yang akan dibekam. Walaupun hanya pengobatan tradisional namun dalam melakukan bekam juga ada larangan-larangan yang harus diperhatikan.

Related Documents


More Documents from "Aven CheNut"