Y - 2. Kb Hormonal.docx

  • Uploaded by: Rosyidatur Rohmah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Y - 2. Kb Hormonal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,961
  • Pages: 14
SATUAN ACARA PENYULUHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan Maternitas Dibimbing Oleh: Ibu Sri Wahyuningsih ,SST ,M.Keb

Disusun Oleh: Kharisma Nur Azizah Dewi Mutiara Sari Faizah Shofiya N Zakia fauqi Menyari Anita P Aprihidayatul Umu M.Ashif Burkhiya Sisma Yessi Yunita Erika Yudi Saputri Septin Vijayanti

FAKULTAS KEPERAWATAN PROGAM STUDI D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2018/2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL Pokok Pembahasan

: Kontrasepsi Hormonal

Sub Pokok Pembahasan

: Menjelaskan Pengertian Kontrasepsi Hormonal (Suntikan) Menjelaskan Indikasi pemakaian Kontrasepsi hormonal (suntikan dan pil) Menjelaskan Kelebihan dan kekurangan Kontrasepsi hormonal (suntikan dan pil) Menjelaskan cara pemakaian Kontrasepsi hormonal (suntikan dan pil)

Sasaran

: Pasangan Usia Subur

Hari/Tanggal

: Kamis , 28 Februari 2019

Jam /Waktu

: ± 30 menit

Tempat

: Balai Perkumpulan RT 04 RW 11 Jalan Argopuro

I. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan tentang senam anti hipertensi selama ±30 menit diharapkan semua Ibu-ibu akan dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang Kontrasepsi KB Hormonal. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan tentang Kontrasepsi KB Hormonal diharapkan mampu : a. Menjelaskan Pengertian Kontrasepsi Hormonal (Suntikan) b. Menjelaskan Indikasi pemakaian Kontrasepsi hormonal (suntikan dan pil)

c. Menjelaskan Kelebihan dan kekurangan Kontrasepsi hormonal (suntikan dan pil) d. Menjelaskan cara pemakaian Kontrasepsi hormonal (suntikan dan pil)

II.

Materi Penyuluhan (Terlampir)

III.

Metode

1. Ceramah 2. Tanya jawab

IV.

Media

1. Laptop dan LCD 2. PPT

V. Kegiatan Penyuluhan No

Tahap Kegiatan

Waktu

1

Pembukaan

5 menit

Kegiatan Penyuluhan

Sasaran

Media

a. Mengucapkan salam

a. Menjawab salam

b. Memperkenalkan diri

b. Mendengarkan

c. Menyampaikan

c. Menyimak

tentang

tujuan pokok materi d. Menyampaikan

Kata-kata / kalimat

d. Bertanya mengenai pokok

pembahasan e. Kontrak waktu

perkenalan

dan

tujuan

ada

jika

yang kurang jelas

f. Menanyakan pengetahuan awal

tentang

Alat

Kontrasepsi Hormonal

2

Pelaksanaan Penyampaian materi

10 enit

a. Menjelaskan Kontrasepsi

Pengertian

a. Mendengarkan

a. Kata-kata/

Hormonal

b. Memperhatikan

kalimat

(Suntikan) b. Menjelaskan pemakaian

c. Bertanya Indikasi Kontrasepsi

hormonal (suntikan dan

b. Video music

dan

pil) c. Menjelaskan Kelebihan

dan

kekurangan Kontrasepsi hormonal (suntikan dan pil) d. Menjelaskan

cara

pemakaian Kontrasepsi hormonal (suntikan dan pil)

3

Evaluasi

10 menit

a. Menanyakan kembali hal-

a. Menjawab

hal yang sudah dijelaskan mengenai

a. Kata-kata/ kalimat

Alat

Kontrasepsi Hormonal

4

Penutup

5 menit

a. Menutup dengan

pertemuan menyimpulkan

materi yang telah dibahas

a. Mendengarkan b. Menjawab salam

Kata-kata / kalimat

b. Memberikan

salam

penutup dan terimakasih

VI.

Evaluasi

1. Evaluasi dilaksnaan selama proses dan pada ahir kegiatan promkes dengan memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut : a. Apa Pengertian Kontrasepsi Hormonal (Suntikan) b. Apa Indikasi pemakaian Kontrasepsi hormonal (suntikan dan pil) c. Apa Kelebihan dan kekurangan Kontrasepsi hormonal (suntikan dan pil) d. Bagaimana cara pemakaian Kontrasepsi hormonal (suntikan dan pil) 2.

Kriteria evaluasi

a. Evaluasi Struktur 1) Menyiapkan SAP 2) Menyiapkan materi dan media 3) Kontrak waktu dengan sasaran 4) Menyiapkan tempat 5) Menyiapkan pertanyaan b. Evaluasi Proses 1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama proses penyuluhan berlangsung 2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti 3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan penyaji 4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung 5) Tanya jawab berjalan dengan baik c.

Evaluasi Hasil 1) Promkes dikatakan berhasil apabila sasaaran mampu menjawab pertanyaan 80% lebih dengan benar 2) Promkes dikatakan cukup berhasil apabila sararan mampu menjawab pertanyaan antara 50% - 80% dengan benar 3) Promkes dikatakan kurang berhsil/tidak berhasil apabila sasaran hanya mampu menjawab pertanyaan kurang dari 50% dengan benar.

VII.

MATERI

Pendahuluan Cara kontrasepsi dengan metode efektif yang tidak permanen. Dengan cara ini kesuburan peserta dapat dipulihkan kembali apabila dikehendaki, yakni dengan menghentikan penggunaan suntikan dan pil. Kontrasepsi suntikan adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormon progesteron yang disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodik (1 bulan sekali atau 3 bulan sekali).Keuntungan menggunakan KB suntik adalah praktis, efektif dan aman dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%. Tidak membatasi usia dan obat KB suntik yang 3 bulan sekali tidak mempengaruhi ASI dan cocok untuk ibu menyusui., A. KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIKAN 1. Pengertian Suntikan Keluarga Berencana adalah obat KB yang disuntikkan 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali.Untuk yang 1 bulan sekali berisi Estrogen dan Progesteron, dan yang 3 bulan sekali berisi Progesteron saja. Untuk wanita yang menyusui sebaiknya tldak menggunakan yang 1 bulan karena akan mempengaruhl produksi ASI. 2. Indikasi dan Kontraindikasi Indikasi : a. Usia reproduksi karena Pil KB tidak direkomendasikan bagi wanita yang berumur > 35 tahun karena dapat meningkatkan resiko bagi kesehatan wanita tersebut b. Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak yang sudah maupun yang belum memiliki anak dapat menggunakan mini pil, karena pengunaan KB Pil cepat mengembalikan kesuburan seteleh pemakaian dihentikan c. Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui karena KB pil efektiftas cukup tinggi dan progestin tidak mengganggu kwantitas maupun kwalitas ASI d. Mempunyai TD tinggi < 180/110 mmHg, hormone progesterone dapat meningkatkan tekanan darah, dapat diberikan progesterone dalam dosis rendah dan perlu pengawasan

e. Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebih senang tidak menggunakan estrogen Kontraindikasi a.

Hamil atau di duga hamil seorang wanita yang merasa dirinya hamil jangan mengkonsumsi pil KB karena mungkin akan membuat cacat bayi yang dikandung.

b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya karena pada perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya, mungkin saja perdarahan itu dapat disebabkan karena adanya penyakit yang akan bertambah parah jika mengkonsumsi Pil (Ca Serviks dll) c. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara karena penggunaan Pil KB menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara 3. Kelebihan dan kekurangan Kelebihan : a. Tidak berpengaruh pada hubungan suami isteri. b. Pemeriksaan dalam tidak dibutuhkan pada pemakaian awal. c. Dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis. d. Suntikan Noristeral dan Depo Provera tidak mengandung estrogen sehingga tidak mempengaruhi secara serius penderita penyakit jantung dari reaksi penggumpalan darah yang kadang kala dihubungkan dengan kontrasepsi pil yang mengandung estrogen. Pada suntikan Cyclofen terdapat hormon estrogen dalam dosis rendah untuk memacu terjadinya haid setiap bulan sehingga pemberiannya pada penderita jantung dan pembuluh darah terus diperhatikan. e. Peserta tidak perlu menyimpan obat suntik. " Tidak ada ketergantungan peserta kecuali kembali suntik setiap 1,2 atau 3 bulan. " Tidak mempengaruhi pemberian ASI, kecuali suntikan Cyclofem. f. Reaksi suntikan sangat cepat (<24 jam). g. Dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun), kecuali Cyclofem). h. Mencegah kehamilan ektopik. i. Jangka panjang. j. Sangat efektif walaupun Peserta terlambat suntik 1 minggu dari jadwal yang ditentukan. k. Sangat berguna untuk klien yang tidak ingin hamil Iagi, tetapi belum bersedia untuk mengikuti sterilisasi (tubektomi). Kekurangan :

a. Terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian. b. Harus kembali ke sarana pelayanan. v’ Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut. c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering. d. Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid. e.

Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyaklt menular seksual, hepatitis B, atau infeksi HIV.

4. Cara Kerja Kontrasepsi hormonal suntikan a. Kontrasepsi suntikan hanya berisi progesteron dan tidak mengandung estrogen. b. Progesteron yang mempunyai daya lama (long acting) dapat diberikan dengan suntikan intramuskuler sekali tiap 3; bulan atau 6 bulan. Biasanya yang dipergunakan adalah untuk 3 bulan. c. Progesteron ini mempengaruhi pengeluaran hormon dari glandula pituitaria yang mengatur ovulasi, dan menyebabkan lendir serviks menjadi lebih kental sehingga lebih susah ditembus oleh spermatozoa. 1. Langkah pertama: Bersihkan kullt yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi oleh etil/isoprofil alkohol 60-90 persen. Hilangkan semua kotoran yang terlihat sebagaimana dijelaskan sebelumnya. 2. Langkah kedua: Biarkan kulit tersebqt kering sebelum dapat disuntik. 3. Langkah ketiga: Setelah kulit kering, laksanakan penyuntikan.  Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara (pada Devo Provera/Cyclofem), keluarkan isinya.  Suntikan secara intra muskular dalam di daerah pantat (daerah genetal). Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, maka penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif.  Devo Provera (3 ml/159 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12 minggu). Apabila klien datang dalam waktu lebih dari 3 bulan, maka petugas pelayanan harus dapat menyingkirkan dahulu kemungkinan hamil sebelum memberikan suntikan berikutnya.

Waktu Pemberian Kontrasepsi Suntikan a. Jika mungkin, suntikan pertama diberikan pada lima hari pertama haid, agar klien yakin bahwa ia tidak dalam keadaan hamil.

b. Klien harus mendapat suntikan Iagi pada satu, dua dan tiga bulan mendatang, tergantung pada jenis kontrasepsinya (tiga bulan untuk Depo Provera dan dua bulan untuk Noristerat, satu bulan untuk Cyclofem). c. Jika klien tidak haid dalam masa satu suntikan, maka kemungkinan besar ia tidak hamil karena kontrasepsi suntik dapat menyebabkan terhentinya haid, atau berkurangnya jumlah darah haid yang di keluarkan. d. Jika klien ingin mempunyai anak kembali, maka ia dapat menghentikan kontrasepsi suntiknya. Dibutuhkan waktu beberapa bulan sebelum ia hamil kembali. e. Kontrasepsi suntik progestin dapat diberikan 3 minggu hingga 6 mingu setelah melahirkan. Biasanya kontrasepsi diberikan pada kontrol pasca persalinan 6 bulan. Calon klien bisa mendapatkan kontrasepsi suntik hingga 2 bulan pasca persalinan suntik hingga 2 bulan pasca persalinan bila ia menyusui secara efektif, walaupun selama itu ia tidak menggunakan kontrasepsi lain. Kontrasepsi suntik dapat segera diberikan pasca abortus. B. KONTRASEPSI HORMONAL PIL 1. Pengertian Pil KB Adalah obat kontrasepsi yang diminum setiap hari selama 21 atau 28 hari. Pil KB ada dua macam, yaitu: Pil KB yang hanya mengandung hormon progesteron dan Pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progesterone (kombinasi). Pil adalah tablet mencegah kehamilan yang diminum 1 tablet tiap hari dari rangkaian 20,21,22 dan 28 tablet 2. Indikasi dan Kontra indikasi lndikasi : Pil dapat diberikan pada semua wanita bersuami yang memenuhi syaratsyarat sebagai berikut. a. Tidak sedang hamil b. Tidak ada kontraindikasi Kontraindikasi : a. kanker buah dada dan organ reproduksi, b. Penyakit kuning atau pernah menderita penyakit hati dalam tiga tahun terakhir, c. penyakit pembuluh darah, d. Tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau Iemah jantung (dekompensatio cordis) e. perdarahan abnormal

f. Varises, g. sakit kepala yang hebat, h. penyakit gula (diabetes melitus), i. stroma (pembesaran kelenj ar gondok) j. asma, dan k. Eksim. 3. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan Pemakaian Pil Kontrasepsi : a.

Efektivitasnya tinggi, dapat dipercaya jika dimakan sesuai aturan pakainya.

b.

Pemakai pil dapat hamil lagi, bila mana dikehendaki kesuburan dapat kembali dengan cépat.

c.

Tidak mengganggu kegiatan seksual suami istri.

d.

Siklus haid menjadi teratur.

e.

Dapat menghilangkan keluhan nyeri haid (dismenorea).

f.

Untuk pengobatan kemandulan, kadang-kadang dapat dipakai untuk memancing kesuburan.

g.

Untuk mengobati wanita dengan perdarahan yang tidak teratur.

h.

Untuk mengobati perdarahan haid pada wanita usia muda (iuveni bleeding).

i.

Dapat memperbaiki perdarahan tidak teratur yang disebabkan pemberian kontrasepsi hormonal Iainnya.

j.

Dikatakan dapat mengurangi angka kejadian kanker ovarium. Kekurangan Pemakaian Pil kontrasepsi :

a. Pil harus dimakan setiap hari, b. Kurang cocok bagi wanita yang pelupa c. MotivasI harus diberikan secara lebih intensif. 4. Cara Pemakaian Pemakaian pil yang menggunakan rangkaian pil yang berisi 20,21 den 22 tablet. Mulai diminum pada had ke-5 haid (harinya harus diingat), diteruskan sampai habis, kemudian istirahat dan mulai lagi dengan rangkaian pil yang baru pada hari yang sama (dalam minggu berikutnya). Pemakaian yang menggunakan rangkaian pil yang berisi 28 tablet (tipe berangkai). Pil mulai diminum pada hari pertama haid dan dilanjutkan terus tanpa terputus dengan rangkaian baru, dengan tidak menghiraukan ada tidaknya haid.Selanjutnya petunjukpetunjuk sebagai berikut.

a. Pil diminum pada waktu yang sama pada tiap-tiap hari, sebaiknya malam hari sebelum tidur. b. Bila lupa minum pil, pil yang terlupa segera diminum setelah ingat, disusul dengan pil yang seharusnya diminum hari itu, jadi pada hari itu dia minum . c. Bila lupa minum pil 2 hari berturut-turut, harus dianggap dirinya tidak terlindung terhadap kemungkinan menjadi hamil, sehingga di samping minum pil, ia harus pula memakai kondom atau spermisida kalau bersanggama. Oleh karena itu pil dapat mengurangi pengeluaran air susu , maka pada mereka yang masih mau menyusui anaknya, sebaiknya tidak memakai pil sebagai alat kontrasepsi.

DAFTAR PUSTAKA Koes Irianto, 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta Saifudin BA, dkk, 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Yayasan Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo, Jakarta Setya Arum dkk, 2009, Panduan lengkap Pelayanan KB Terkini, Nuha Medika, Jogjakrta

Related Documents

Y - 2. Kb Hormonal.docx
November 2019 14
Kb Lbm 2
August 2019 50
Kb
June 2020 36
Kb
April 2020 19
Kependudukan Dan Kb 2.docx
December 2019 10

More Documents from "Rati Rati"

Tugas Maternitas.docx
November 2019 15
Tugas Maternitas.docx
November 2019 11
Y - 2. Kb Hormonal.docx
November 2019 14
Laporan Produk Krupuk7.docx
November 2019 18
Rotasi Gadar 2019.xlsx
June 2020 14