Vital Sign – Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, dan Suhu 1. Tekanan darah. Pada dewasa normal sehat, tekanan sistolik normal berkisar 90-140 mmHg dan umumnya meningkat seiring usia. Nilai normal tekanan diastole berkisar 60-90 mmHg. Tekanan pulsus bervariasi diantara tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi pada orang dewasa ditandai dengan tekanan darah sama atau lebih besar dari 140/100 mmHg. Sangat dianjurkan untuk mengukur tekanan darah dua kali selama perawatan, diberi jeda beberapa menit, dan pengukuran akhir diambil dari rata-rata dua pengukuran. 2. Nadi/Pulsus Pulsus harus dipalpasi selama 1 menit sehingga ritme abnormal dapat terdeteksi. Sebagai alternative, dapat dipalpasi selama 30 detik dan dikalikan 2. Untuk denyut teratur hitung frekuensi nadi selama 15 detik dikalikan 4 (atau Alecs count hitung cepat selama 6 detik dikalikan 10). Rata-rata pulsus orang dewasa normal adalah 60-80 kali permenit. Jika pulsus lebih dari 100 kali permenit disebut takikardia, sedangkan juka pulsus kurang dari 60 kali permenit disebut bradikardia. Nilai pulsus abnormal dapat menjadi tanda dari kelainan kardiovaskulat namun dapat dipengaruhi oleh latihan fisik, keadaan pasien, kecemasan, obat, atau demam. Pulsus normal merupakan serial dari ritme detak jantung yang terjadi pada interval yang regular. Ketika detak terjadi pada interval yang ireguler, pulsus disebut ireguler, disritmia atau aritmia. 3. Pernafasan Operator berdiri di belakang dan tanpa sepengetahuan pasien kemudian dilakukan observasi sangkar dada. dihitung jumlah gerakan sangkar dada (siklus fase inspirasi dan ekspirasi) dalam 1 menit. Intepretasi : kecepatan respirasi normal Bayi adalah 24-30 siklus per menit Anak-anak adalah 20-24 siklus per menit Remaja dan dewasa muda adalah 12-18 siklus per menit Dewasa adalah 8-12 siklus per menit
4. Suhu Tubuh Menggunakan berbagai alat tera suhu tubuh , disesuaikan alat tera yang digunakan suhu tubuh orang dewasa normal 36,1 C sampai dengan 37,5 C sub febris 37,5 C sampai dengan 38,5 C Febris di atas 38,5 C
Daftar Tanaman Obat, Nama Lati dan Khasiatnya 1. Adam Hawa (Tradescantia spathacea)
Tanaman obat Adam Hawa atau dijuluki pula dengan nama nanas kerang. Tanaman ini memiliki daun yang tumbuh berpusar (roset) di permukaan tanah (mirip tanaman nanas, hanya saja yang ini tidak berbuah. Khasiat: Menyembuhkan rematik, pendarahan, penyakit bronkhitis, batuk darah, disentri, sembelit, anemia, luka-luka, dan bengkak. Kandungan: Carboxyrnethykellulose, dimethylsuffoxide, acetylaminotfluorene, dimethylsuffoxide, aqueous crude extract, zat 2-AAF dan banyak lagi senyawa lainnya yang bermanfaat untuk tubuh. Cara membuat ramuan tanaman Adam Hawa: Untuk luka luar: Tumbuklah daun adam hawa hingga halus kemudian oleskan pada bagian tubuh yang terdapat luka memar. Sifat antiinflamasi yang terdapat di dalamnya mampu mempercepat penyembuhan luka memar. Rebus daun adam hawa yang telah dibersihkan dalam air bersih. Lalu minum air hasil rebusan tadi secara rutin hingga sembuh total. 2. Adas (Foeniculum vulgare Mill.)
Adas / fennel adalah salah satu komponen utama dalam pembuatan minyak telon. Selain dimanfaatlan sebagai bumbu masakan, adas juga memiliki banyak khasiat dalam mengobati beberapa macam penyakit. Tanaman ini menghasilkan bunga berwaran kuning yang muncul dari ujung batangnya.
Khasiat: mengurangi rasa nyeri pada saat menstruasi, memperlancar ASI, bahan campuran minyak telon untuk menjaga kehangatan tubuh bayi, dan meningkatkan cita rasa dalam masakan. Kandungan: Fenkon, Anetol, minyak atsiri, stigmasterin (serposterin), bergapten, dan lain-lain. Cara Membuat Ramuan Adas: Buah adas kering ditumbuk hingga halus, kemudian sedu dalam air panas. Anda bisa menambahkan madu agar rasanya tidak terlalu pahit. Minum 2 kali sehari saat pagi dan malam sebelum tidur secara rutin dan teratur. 3. Ajeran (Bidens pilosa L.)
Tanaman Ajeran atau ambong-ambong (Melayu), cinglancingan (Madura), ketul sapi / ketul kebo (Jawa), Hareuga (Sunda), rai raisu (Maluku), dan lain sebagainya. Tanaman ini memiliki daun yang bergerigi di pinggirnya dan menghasilkan bunga berwarna putih-kuning. Biasanya tumbuh liar di pinggir jalan sebagai tanaman semak. Khasiat: Antiseptik, antipiretik (penurun panas), antiinflamasi, demam, gangguan pencernaan, salesma, wasir, usus buntu, dll. Kandungan: Phytosterin-B, alkaloid poliina, zat pahit, saponin, zat samak, dan minyak atsiri. Cara Membuat Ramuan Ajeran: Daun ajeran sebanyak 5 gram (segenggam), jahe secukupnya, dan daun sembung. Remus semua bahan dalam air mendidih. Saring lalu dinginkan. Minum hasil ramuan tersebut sebanyak 2 kali sehari. 4. Akar Wangi / Vetiver (Chrysopogon zizanioides)
Seperti namanya, tanaman akar wangi memiliki akar yang mengeluarkan aroma harum yang khas bahkan telah lama dijadikan sebagai bahan wangi-wangian oleh orang terdahulu. Selain sebagai bahan parfum, akar wangi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Khasiat: Atasi bau mulut, obat luka, mengatasi ketombe, obat demam, bengkak, batu ginjal, encok, menyembuhkan meriang, dll. Kandungan: Vetiverol , minyak atsiri, asetat vetvenyl, dll. Cara Membuat Ramuan Akar Wangi: Untuk pengobatan penyakit dalam, akar wangi dapat direbus dalam air lalu diminum secara teratur, sementara untuk pengobatan penyakit luar, bisa dengan dioleskan langsung pada bagian yang diinginkan setelah akar wangi dihaluskan. 5. Alang-alang (Imperata Cylindrica L. Raeusch)
Tanaman alang-alang biasanya tumbuh liar bahkan dianggap gulma oleh para petani di ladang. Meski demikian, alang-alang telah lama diketahui memiliki banyak khasiat sebagai obat tradisional. Khasiat: Mengobati demam, menurunkan tekanan darah tinggi, sebagai piretik, diuretik (peluruh kencing), dll. Kandungan: Asam oksalat, fernenol, katekolkampesterol, skopolotin, silindrin, stigmasterol, katekol, isoarborinol, dll. Cara membuat ramuan tanaman obat Alang-Alang: Caranya sangat mudah cukup merebus akar alang-alang segar yang telah dibersihkan dalam air 2000ml hingga tersisa 1200ml, saring lalu minum airnya sebanyak 3 kali sehari. 6. Andong / Hanjuang (Cordyline fruticosa)
Tanaman andong atau hanjuang tidak hanya digunakan sebagai tanaman hias pekarangan tetapi juga sebagai tanaman obat. Ciri khas dari tanaman ini adalah daunnya berwarna kemerahan terutama saat ditanam di area yang terkena sinar matahari langsung. Khasiat: Mengobati disentri, radang gusi, wasir, batuk berdarah, memperlancar haid, dll. Kandungan: Zat besi, timidine, flavonoid, tanin, saponin, kalsium oksalat, polifenol, steroida, polisakarida, antibakteri, antikoagulan, dan antiproliferatif (antikanker). Cara membuat ramuan tanaman obat andong: Cuci bersih daun andong sebanyak 23 lembar. Rebuslah dalam 3 gelas air. Tunggu hingga tersisa setengahnya saja. Saring lalu minum airnya secara teratur. 7. Anggrung (Trema orientalis / Celtis orientalis)
Anggrung atau dikenal juga dengan nama dehong, mangkirai, kuray, dan lain sebagainya. Dalam sebuah studi baru-baru ini menunjukkan tanaman anggrung mampu mengurangi kadar gula darah. Khasiat: Mengatasi batuk, diare, masuk angin, sakit tenggorokan, asma, bronkitis, gonore, demam kuning, sakit gigi, dan sebagai penangkal keracunan, kanker, mimisan, infeksi saluran kencing, dll. Kandungan: Falvonoida, saponin, polifenol, dan lain sebagainya Cara membuat ramuan tanaman obat anggrung: Cuci bersih daun anggur sekitar 8 gram. Rebus selama 20 menit dengan dua gelas air. Kemudian saring, tambahkan dengan madu (optional). Minumlah 2 kali sehari, saat pagi dan malam hari. 8. Tanaman Angsana (Pterocarpus indicus)
Tanaman angsana tidak hanya terkenal sebagai pohon penghasil kayu berkualitas tetapi juga bagian tanamannya bisa digunakan sebagai obat untuk beberapa penyakit. Ciri khas tanaman ini adalah daunnya yang berbentuk bundar mirip telur. Khasiat: Mengobati penyakit sariawan, batu ginjal, nefritis pada ginjal, diare, usus buntu, sembelit, bisul atau ambeien, diabetes mellitus, luka bakar, sebagai penawar racun, dll Kandungan: Bunga angsana mengandung phytol esters dan lupeol. Batangnya mengandung arylbenzofuran, formononetin, isoliquiritigenin, dan hydroxyhydratropic acid. Cara membuat ramuan tanaman obat angsana: Siapkan kulit kayu angsana sebanyak 3 gram. Seduh bersama dengan daun kumis kucing. Bisa diseduh, bisa juga dibuat infus. Minum airnya sekali sehari. 9. Anting-anting (Acalypha australis L.)
Tanaman anting-anting telah sejak lama diketahui mampu mengatasi beberapa macam penyakit. Ciri khas dari tanaman ini adalah letak daunnya yang berseling, tepi bergerigi, dan berbentuk lonjong sampai lanset. Khasiat: Mengobati dermatitis, eksim, luka koreng, disentri amoeba, diare, batuk, mimisan atau berak berdarah, dan luka luar. Kandungan: Zat Astringen, asam Karbonat, tanin. kaempfelol. Cara membuat ramuan tanaman obat Anting-anting: Cuci bersih daun antinganting sebanyak 20-30 gram. Rebus dalam 4 gelas air. Biarkan hingga tersisa setengahnya. Saring lalu minum airnya secara rutin. Jika pada luka luar, daunnya ditumbuk halus lalu dioleskan pada area yang dikehendaki. 10. Antanan Besar / Whorled Pennywort (Hydrocotyle verticillata)
Antanan besar atau dikenal juga dengan nama pegagan adalah tanaman yang banyak tubuh di daerah yang lembab atau basah seperti di pinggi sawah ataupun di sela-sela batu. Ciri khas pegagan adalah daunnya berbentuk bundar mirip mangkok. Kadang dikonsumsi sebagai lalapan. Khasiat: Hepatitis, campak, amandel (Tonsilis), demam, bronkhitis, sakit tenggorokan, mata merah, keracunan, wasir, cacingan, batuk darah, lepra, mimisan, ayan, dll. Kandungan: Gilikosida triterpenoida, Glikosida saponin, hidrocotylin, isothankuniside, madasiatic acid, kalium, thankuniside, carotenoid, centellose, meso inopsitod, dll. Cara membuat ramuan tanaman obat Antanan Besar: Siapkan 1 genggam daun pegangan, setengah genggam daun jintan hitam, 5 batang tapak liman, 1 sendok makan madu, dan 200 ml air putih (2 gelas). Rebus semua bahan (kecuali madu) dalam panci berisi air 200 ml. Saring dan campurkan dengan madu. Minum saat pagi dan sore hari secara teratur. Bisa juga dihaluskan kemdian dicampur dengan bedak dingin dan diaplikasikan pada wajah sebagai masker.