51988526-makalah-mesopotamia.docx

  • Uploaded by: Panther Guns
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 51988526-makalah-mesopotamia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,134
  • Pages: 21
MAKALAH PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN MESOPOTAMIA

O L E H NAMA

: CLAUDENSIA PUTRI WE’E

KELAS

: X IPS 1

SMAK FRATERAN NDAO ENDE 2019

1

KATA PENGANTAR Pertama-tama kami sebagai penulis menghaturkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang

Maha

Kuasa

yang

telah

memberikan

segala

Rahmat

dan

Karunia-

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Perkembangan Kebudayaan dan Peradaban Mesopotamia “ dengan baik. Penyelesaian makalah ini bukan tanpa mengalami hambatan, tetapi berkat kerja keras dan ketekunan serta dorongan dan Do’a, serta kerja sama dari kelompok kami, maka kami dapat mengatasi segala masalah. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Semua Pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini. 2. Teman-teman

satu jurusan, yang sudah memberikan

dorongannya

untuk

menyelesaikan makalah ini. Semoga perhatian dan dorongan kalian mendapatkan balasan setimpal dari Tuhan Yang Maha Pengasih, Amin. Akhir kata dari kelompok kami mengucapkan terima kasih kepada Guru mata pelajaran dan teman – teman jurusan, semoga tulisan ini dapat menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan.

Ende,

Maret 2019

Penyusun

2

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..1 KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… 2 DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………...……...........………… 4 B. Rumusan Masalah ……………………………………………....….…........……….. 4 C. Tujuan ………………………………………………………………...........………… 4 BAB II PEMBAHASAN A. Letak Geografis dan Kondisi alam di Mesopotamia…………………...…..………… 5 B. Awal Peradaban di Lembah Mesopotamia ……………………..….............………... 6 C. Hasil-hasil Kebudayaan di Lembah Mesopotamia........................................………… 17 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………...…………………….........………. 20 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..........………21

3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mesopotamia terletak di antara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris. Daerah yang kini menjadi Republik Irak itu di zaman dahulu disebut Mesopotamia, yang dalam bahasa Yunani berarti daerah antara dua aliran sungai yaitu Sungai Eufrat dan Sungai Tigris. Sungai Eufrat dan Tigris secara geofrafis bertemu di teluk Persia, bila kedua sungai itu dihubungkan dengan sungai Yordan maka terbentuklah suatu wilayah yang disebut dengan “The Crescent” yaitu wilayah bulan sabit yang subur. Kesuburan lembah ini menghasilkan lembah ini menghasilkan produk pertanian, perkebunan, dan peternakan yang menyuplai kebutuhan konsumsi masyarakat sekitar. Sejarah Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya sebuah peradaban, yang diyakini sebagai pusat peradaban tertua di dunia, oleh bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria membangun beberapa kota kuno yang terkenal, yaitu Ur, Ereck, Kish, dll. Kehadiran seorang tokoh imperialistik dari bangsa lain yg juga mendiami kawasan Mesopotamia, bangsa Akkadia, dipimpin Sargon Agung, ternyata melakukan sebuah penaklukan politis, tapi bukan penaklukan kultural. Bahkan dalam berbagai hal budaya Sumer dan Akkad berakulturasi, sehingga era kepemimpinan ini sering disebut Jilid Sumer-Akkad. Campur tangan Sumer tidak dapat diremehkan begitu saja, pada saat Akkad terdesak oleh bangsa Gutti, bangsa Sumer-lah yg mendukung Akkad, sehingga mereka masih dapat berkuasa di "tanah antara dua sungai" itu.

B. Rumusan Masalah



Bagaimana Letak geografis dan Kondisi alam Mesopotamia?



Bagaimana Awal Peradaban di Lembah Mesopotamia?



Bagaimana Hasil-hasil Kebudayaan di Lembah Mesopotamia?

C. Tujuan



Untuk Mengetahui Letak Geografis dan Kondisi alam di Mesopotamia.



Untuk Mengetahui Awal Peradaban di Lembah Mesopotamia.



Untuk Mengetahui Hasil-hasil Kebudayaan di Lembah Mesopotamia.

4

BAB II PEMBAHASAN A. Letak Geografis dan Kondisi Alam Mesopotamia Sungai Eufrat dan Tigris berada di kawasan Irak sekarang. Sungai Eufrat dan Tigris merupakan sungai di Asia Barat Daya yang bersumber di Turki Timur. Mengalir sepanjang ±2500 km . Sedangkan Tigris yaitu sungai di Asia Barat Daya yang bersumber di Turki Timur dan mengalir sepanjang ± 1800 km. Sebagian besar berada di Irak, setelah itu bertemu di Sungai Eufrat bersama sama membentuk Shatle Arab. Daerah sekitar Sungai Eufrat dan Sungai Tigris berbatasan dengan : 1. Sebelah utara berbatasan dengan bukit-bukit Armenia. 2. Sebelah barat berbatasan dengan Laut Tengah. 3. Sebelah selatan berbatasan dengan padang pasir Arabia. 4. Sebelah timur berbatasan dengan daerah pegunungan. Kawasan Mesopotamia sebagian besar terdiri dari tanah yang tandus dan kebanyakan kering dimana hampir tidak ada curah hujan, sehingga kehidupan penduduknya tergantung kepada aliran-aliran sungai yang merupakan alat negara yang terpenting. Pada zaman Paleolithikum bagian-bagian dari tanah menjadi tandus atau gurun pasir karena terjadinya pergeseran proses alami. Terjadinya proses pergeseran tersebut disebabkan oleh : a.

Jalur iklim yang membentang dari barat-timur bergeser ke arah utara.

b.

Benua Eropa bagian barat laut mengalami penurunan dasarnya.

c.

Arah teluk hangat (gulfstream) mempengaruhi iklim di Eropa Barat sehingga lebih intensif. Kedua aliran sungai, yaitu Sungai Eufrat dan Tigris sebenarnya terdapat di lereng

Pegunungan Armenia di perbatasab antara Irak dan Rusia sekarang. Pada musim hujan (dari Oktober sampai April) terjadi air bah pada kedua sungai tersebut sehingga mengakibatkan timbulnya banjir yang tidak bisa dikontrol. Air menggenang daerahdaerah di sepanjang aliran sungai dan setelah itu air surut dan kemudian meninggalkan lapisan lumpur. Dengan adanya lumpur yang bertumpuk-tumpuk pada muara sungai, maka munculah dataran rendah baru, yang selalu menutup mulut Teluk Bhein di tepi teluk besar Persia. Di sekitar muaranya, alam geografisnya berupa rawa-rawa penuh dengan tumbuhan semak dan banyak dihuni aneka burung liar. Kemudian daratan rendah

5

yang baru itu akan mengalami pengirisan kembali oleh bagian-bagian delta dari sungai Eufrat dan Tigris. Pada pegunungan Armenia, setiap tahun cairan saljunya menimbulkan luapan air Sungai Eufrat dan Tigris. Dan mengakibatkan banjir yang menyebabkan lumpur alluvial secara berlapis-lapis dari masa ke masa, sehingga tanahnya menjadi subur. Sementara itu di Teluk Parsi makin berubah menjadi dataran dan lembah Mesopotamia menjadi meluas terus ke selatan. Kondisi geografis demikian menumbuhkan suatu pola penguasaan alam pada masyarakat kuno, sehingga interaksi manusia dengan alam lingkungannya membentuk kebudayaan dan peradaban . Terbentuknya peradaban Mesopotamia disebabkan manusia mampu beradaptasi dengan lingkungan alam, kemudian memunculkan habit yang secara naluri terbentuk komunitas.

B. Awal Peradaban di Lembah Mesopotamia Sejak zaman purba daerah Mesopotamia telah lama didatangi oleh bermacammacam bangsa, berbagai bangsa tersebut berturut-turut mendiami daerah tersebut. Kirakira 300 SM bangsa yang pertama kali datang ke daerah Mesopotamia berasal daerah Susa. Mereka menduduki lembah hilir Sungai Eufrat dan Tigris, kemudian mereka dikenal sebagai bangsa Sumeria. Sebelumnya bangsa Semit sudah mengenal dasar-dasar kehidupan politik, ekonomi, dan pertanian, sehingga para arkeolog menyatakan bahwa di lembah Mesopotamia sebagai awal munculnya pertanian pertama dalam sejarah umat manusia. Bangsa-bangsa yang mendiami Lembah Mesopotamia : 1. Bangsa Sumeria Sumeria (sekitar 3.500 – 2.300 tahun sm) adalah salah satu peradaban kuno di timur tengah, terletak di sebelah selatan Mesopotamia (tenggara irak) dari catatan terawal abad ke-4 sm sampai munculnya babilonia pada abad ke-3 sm. Bahasa yang digunakan adalah bahasa sumeria. Mereka telah mengenal bercocok tanam dan sudah memiliki sistem pengairan. Bangunan-bangunan mereka dibuat dari lumpur. Mereka menganut agama politheisme. Bangsa sumeria merupakan bangsa yang pertama kali mendiami kawasan mesopotamia, sehingga bangsa sumeria pantas disebut sebagai penduduk asli mesopotamia. Bangsa sumeria datang dari wilayah asia kecil sekitar tahun 3.500 tahun sm. Pada awalnya, bangsa sumeria mengolah lahan pertanian yang subur sebagai mata pencahariannya. Lama kelamaan, bangsa sumeria dapat membangun sistem

6

pengairan untuk menanggulangi banjir dan menyalurkan air ke lahan-lahan pertanian, seperti sistem irigasi dan kanal. Dengan hasil pertanian yang melimpah, bangsa sumeria sekitar tahun 3.000 tahun sm membangun 12 kota-kota besar, di antaranya kota ur, uruk, lagash dan nippur. Pada awalnya, kota-kota tersebut merupakan kota-kota yang berdiri sendiri, sehingga disebut negara kota. Kemudian terjadilah peperangan di antara kota-kota tersebut dan yang kalah akan menjadi bawahan kota yang menang yang lama kelamaan memunculkan sistem pemerintahan kerajaan. Bangsa sumeria mencapai mansa kejayaannya saat dipimpin oleh raja urnammu. Namun, sekitar tahun 2.300 tahun sm bangsa sumeria dapat ditaklukkan oleh bangsa akkadia di bawah pimpinan raja sargon. a.

Sistem pemerintahan Pada awalnya masing-masing kota sumeria berdiri sendiri menjadi seperti sebuah negara dan kota. Ditiap-tiap kota dipimpin atau diperintah dengan suatu dewan yang kehendak orang tua. Khususnya di dibidang perang, pimpinan atau pengambil perintah berpindah ke panglima yang, dalam pergantian tersebut disebut sebagai lugal. Ia menjadi pemimpin sampai perang berakhir. Persaingan dan perebutan di antara kota-kota mengakibatkan peperangan sering terjadi. Keadaan mulai berubah menjadi buruk akibat timbulnya serangan yang berasal suku nomad. Perang yang tak henti-henti mengakibatkan posisi para lugal semakin permanen. Para lugal memerintah dalam janga waktu yang lama atau seumur hidupnya. Hal ini mengakibatkan sistem pemerintahan disetiap kota berganti menjadi sebuah kerajaan. Pada tahun 2900 sm, posisi/kedudukan lugal berubah menjadi raja. setelah sempat dikuasai oleh akkadia lalu gutia, peradaban sumeria bangkit kembali dibawah pemerintahan urnammu.di bawah pemerintahannya, kota-kota sumeria disatukan, tetapi,hal tersebut tidak dalam kejayaannya tidak bertahan lama atau hanya bertahan 100 tahun. Bangsa elam menyerang dan menguasai kota-kota sumeria. Meskipun demikian, bangsa yang menguasai kawasan itu tetap melanjutkan peradaban sumeria.

b.

Sistem Tulisan Salah satu jasa bangsa Sumeria bagi sejarah dunia adalah penemuan sistem tulisan. Sejak tahun 4000 SM bangsa Sumeria telah mengembangkan sistem tulisan. Sistem tulisan itu muncul seiring dengan pertumbuhan kota-kota yang cepat. Pertumbuhan kota melahirkan kebutuhan akan catatan-catatan, seperti

7

kronik peristiwa penting dan jumlah panenan serta ternak yang harus diserahkan ke kuil pemujaan untuk persembahan. Sistem tulisan Sumeria berupa tulisan gambar (pictogram). Orang Sumeria menulis pada tablet, yakni lempengan tanah liat. Sebagai alat tulis, digunakan semacam paku. Itulah sebabnya, sistem tulisan Sumeria dikenal sebagai huruf paku. Dalam perkembangannya, sistem tulisan Sumeria mengalami modifikasi ke dalam bentuk lambang-lambang. Sistem tulisan ini selanjutnya dipakai oleh bangsa-bangsa yang menguasai kawasan Mesopotamia. c.

Bangunan Kuil Tata kota bangsa Sumeria tidak bisa dilepaskan dan bangunan kuil. Orang Sumeria percaya bahwa kota bukan milik mereka, melainkan para dewa-dewi. Oleh karena itu, harus ada bangunan kuil di pusat kota. Besar dan kecilnya kuil tergantung dari kemakmuran kota yang Bangsa Sumeria mempunyai cara tersendiri dalam membangun kuil. Secara bertahap mereka memperbarui kuil sesuai dengan tingkat kemakmuran kota. Saat memperbarui, mereka membangun kuil baru di atas kuil yang lama. Begitu seterusnya sehingga kuil semakin tinggidan berundak-undak disebut Ziggurat. Model bangunan kuil seperti itu terus dilanjutkan oleh bangsa-bangsa lain yang menduduki kawasan Mesopotamia.

2. Bangsa Akkadia Akkadia terletak di tepi barat sungai Efrat. Akkadia beribukota di kota Agade, dan merupakan kekaisaran pertama di dunia. Kekaisaran Akkad sering disamakan dengan bangsa Sumeria yang kita kenal sebagai Sumer-Akkad, karena semua orang asli Akkad penutur bahasa Semit dan bahasa Sumer di bawah satu kekuasaan. Pada kurang lebih 3500 SM, datang bangsa lain bernama Akkada yang merebut sumeria dengan kekerasan. Bangsa ini terkenal sebagai bangsa Jamdet Nasr. Orang-orang Akkaadia membuat senjatanya dari batu. Bangunan serta patung-patungnya terbuat dari batu pula. Kebiasaan lainnya adalah mereka membakar mayat-mayat. Berbeda dengan bangsa Sumeria yang membuat bangunan dari tanah liat yang dikeringkan dibawah terik matahari dan mempunyai kebiasaan mengubur mayat dalam tanah. Bangsa Akkadia memerintah bangsa Sumeria dan mendirikan kota-kota baru di kish, Shurupah, Nasr dan Eshuna. Bangsa Akkadia mengadopsi kebudayaan Sumeria. Bahasa dan Kebudayaan. Kekaisaran Akkad mengambil dan meniru semua kebudayaan dari bangsa Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk Sumeria

8

yang ditaklukan. Pada milenium ke-3 SM berkembang simbiosis kebudayaan yang dekat antara bangsa Sumer dan bangsa Akkad yang Semit, yang meliputi penyebaran bilingualisme. Bahasa Akkad secara perlahan menggantikan bahasa Sumer sebagai bahasa lisan utama pada peralihan milenium ke-3 dan ke-2 SM. Kepercayaan. Bangsa

Akkadia

juga

merupakan

penganut

Politheisme

(menyembah banyak dewa). Agama yang dianut bangsa Akkadia sama dengan agama yang dianut dengan bangsa Sumeria. Dikarenakan adanya integrasi antar penduduk Akkadia dengan Sumeria. Pada kurang lebih 3200 SM, Kerajaan Jamdet yang dibangun bangsa Akkadia mengalami kehancuran karena bencana banjir yang dahsyat, sehingga tenggelam seluruh kerajaannya. Kemungkinan besar bencana banjir inilah yang diceritakan dalam kitab Taurat yang terjadi pada zaman Nabi Nuh (Soeroto, 1955:9). Dalam Alquran, banjir besar pada zaman Nabi Nuh dijelaskan sebagai hukuman Allah Swt. Dan tidak percaya kabarkabar akhirat yang disampaikan oleh Nabi Nuh.

3. Bangsa Babilonia a. Babilonia I Kiri-kira 2000 SM bangsa ini membentuk ibu kota yang bernama Babilonia dengan raja terbesarnya Hammurabi (1955-1912 SM). Raja Hammurabi meninggalkan sebuah prasasti berangka tahun 1950 SM yang terkenal dengan sebutan undang-undang Hammurabi yang terdiri atas dua pokok yaitu:



Hukum sipil menggenai hak milik perkawinan dan hutang-piutang.



Hukum pidana mengenai sifat dan pembalasan pelanggaran hukum di sebut seimbang. Sistem Politik dan Pemerintahan Pada masa pemerintahan Hammurabi dengan sistem pemerintahan sentaralisasi hukum dimana seluruh undang-undang berlaku di wilayah kekuasaaanya. Hammurabi adalah seorang administrator dan sekaligus legislator yang ulung.Dia berhasil merumuskan dan mengkondifikasikan hukum-hukum yang berlaku di Babylonia. Pada tahun 1901-1902, seorang ahli arkeolog Perancis yang bernama M. De. Morgan menemukan susa‟ (sebAuah lempengan batu yang di atasnya bertuliskan hukum-hukum yang dirumuskan Hammurabi. Lempengan ini lalu disebut sebagai kitab hukum tertua. 9

Kitab hukum ini berisi ketentuan mengenai hak-hak dan kewajiban seluruh warga masyarakat kerajaan Babylonia. Prinsip hukum yang terdpat di dalamnya adalah “hukuman mata untuk mata dan gigi untuk gigi”. Kitab hukum ini sangat besar pengaruhnya dalam penyusunan hukum bangsa Romawi, sedang hukum bangsa Romawi merupakan dasar penyususnan hukum bangsa Eropa modern. Sistem Sosial, Ekonomi dan Religi. Kota Babilon sebagai ibukota kerjaan yang terletak di tepi sungai Eufrat, terdapat

kuil-kuil

keagamaan,

pusat

perdegangan

dan

kebudayaan. Daerah- daerah sepanjang lembah dekat kawasan sungai Eufrat masyarakatnya hidup bercocok tanam. Dimana setelah banjir pada sungai Eufrat meninggalkan endapan lumpur yang sangat subur. Perekonomian kerajaan Babilonia bertumpu pada hasil pertanian menyembah banyak dewa (polithisme) seperti dewa Annc(Dewa langit). Enlil (dewa Angin) dan Engki (dewa tanah). Kemudian mereka mendirikan kuil-kuil diatas pegunungan. Masa keruntuhan kerajaan yang di pimpin oleh raha Hammurabi adalah orang-orang pegunungan di Gutium.Hammurabi berusaha mencegah ancaman dari Gutium dengan cara menyerang, namun strategi ini tidak efektif. Hanya sepeuluh tahun seusai penaklukkan-penaklukkan Hamurabi, pada tahun kedelapan kekuasaan penerusnya, Samsuilun (pada tahun 1743 SM), orang-orang barbar Kassite yang turun dari Gutium untuk pertama kalinya

melanggar

batas

Babylonia.

Orang-orang

barbar

Kassite

tampaknya telah mendirikan rezim di Babylonia sekitar tahun 1732. Setelah kematian Hammurabi, sejarah politik bangsa Babylonia tidak dikenal orang. Suku-suku kecil kemudian menguasai wilayah ini secara bergantian, sampai pada akhirnya seluruh wilayah ini ditaklukkan oleh bangsa Assyria. 4. Bangsa Asyria Bangsa Assyria lebih tua daripada bangsa Babilon. Mereka merupakan campuran banyak ras. Para ahli menyebutnya sebagai bangsa Semit. Sebutan itu didasarkan atas bahasa yang digunakannya, yaitu bahasa Semit. Bahasa itu kemudian menurunkan bahasa Ibrani dan Arab sekarang. Negeri bangsa Assyria terletak di tepi Sungai Tigris, di Mesopotamia.Di daerah itu dijumpai peradaban kuno yang tinggi seperti kebudayaan

10

bangsa Babilon yang ada di bagian selatannya. Bangsa Assyria sering disebut sebagai bangsa Roma dan Asia.Kedua bangsa itu sama-sama dikenal sebagai bangsa penakluk. Mereka sangat ditakuti karena mempunyai tentara infantri, tentara berkuda, dan tentara dengan kereta perang. Peninggalan-peninggalan berupa tembikar, alat-alat batu, dan sisasisa bangunan menunjukkan bahwa daerah Assyria sudah dihuni sejak zaman batu baru (neolitik) yang berkembang sekitar 6.000 tahun yang lalu.Bangsa Assyria menjadi bangsa merdeka sekitar abad ke-14 sebelum Masehi. Sebelumnya, mereka dijajah bangsa Babilonia, kemudian bangsa Mitani. Raja Ashur Uballit I merupakan pendiri kerajaan Assyria dan memerintah tahun 1365-1330 sebelum Masehi.Ia menyebut dirinya Raja Agung dan orang pertama yang menyebut Assyria sebagai Tanah Ashur. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Assyria terus berperang melawan Babilonia.Pertempuran terus berlanjut pada masa pemerintahan Enlil-nihari, putra Ashuruballit Masa kejayaan Assyria dicapai pada masa pemerintahan Adad ninari I. Ia berhasil menaklukkan dan mempersatukan seluruh Mesopotamia. Ia menyebut dirinya Raja di Raja. Ia memperluas kuil, istana Ashur, dan membuat benteng pertahanan terutama di tepi Sungal Tigris. Penggantinya adalah Tukulti-ninurta I yang memerangi Babilonia secara besarbesaran.Ia mengasingkan rajanya dan menjarah kuil Babilonia. Tindakan menjarah kuil merupakan

tindakan

Assyria.Akibatnya,

yang

melanggar

agama,

hubungan

dengan

rakyatnya

baik

di

Babilon

memburuk.

maupun

Anaknya

di

sendiri

memberontak dan mengepung ibu kota. Tukulti-ninurta I terbunuh. Sejak itu, Kerajaaran Assyria mengalami kemunduran, sedangkan Babilonia bangkit kembali Kerajaan Assyria baru muncul kembali di bawah pemerintahan Raja Tigalth-pilaser I pada abad ke-II SM. Ia mengalahkan Kerajaan Aramaean dan Babilonia Utara. Ia sangat memperhatikan pertanian, perkebunan, serta mengembangkan administrasi pemerintahan dan pengajaran. Peraturan hukum juga diterapkan. Hukuman mati merupakan hal yang umum. Hukuman yang ringan berupa kerja paksa dan hukuman dera. Cucu Tigalth-pilaser I, yaitu Asurnasirpal I adalah seorang raja yang lemah. Ia tidak banyak berbuat untuk menahan serangan musuh. Baru pada abad ke 9-7 SM muncul raja-raja yang kuat seperti Tiglathpilaser III, Sargon II, Sennacherib, dan Assarhaddon.Wilayah kekuasaan Assyria meliputi hampir seluruh daerah Timur Tengah, dan Mesir sampai Teluk Persia. Asurnasirpat II dikenal sebagai raja yang kejam.Ia merupakan raja pertama yang menggunakan pasukan berkuda, pasukan kereta perang, dan pasukan berjalan kaki (infantri). Ia membangun kota Kalakh dan menjadikannya ibu kota kerajaan. Ia membangun istana besar seluas 25.000 meter persegi. Dengan kekejaman ia membangun

11

kuil yang tinggi untuk memuja dewa kota Kalakh, dewa perang Ninurta dan dewa berburu. Puncak kuil itu dipakai untuk mengamati bintang Ia digantikan oleh Raja Sargon II (721-705 sebelum Masehi) yang meneruskan usaha perluasan daerah kekuasaannya. Raja Sargon II terbunuh dalam peperangan.Ia digantikan oleh anaknya, Sennacherib. Pada mulanya bangsa Assyria bersahabat dengan bangsa Babilon.Akan tetapi, bangsa Assyria berbalik memusuhi bangsa Babilon pada tahun 689. Selama 9 bulan raja Assyria, Sennacherib, mengepung kota Babilon dan akhirnya kota itu dapat dihancurkan. Raja Sennacherib sangat memperhatikan pertanian dan pengairan negaranya.Ibu kotanya, Niniveh, memperoleh air dari sebuah saluran air berupa jembatan sepanjang 300 meter. Ia memperkenalkan tanaman kapas kepada bangsa Assyria. Istananya dihias dengan keramik berwarna. Dindingnya dipenuhi ukiran binatang dan manusia.Ada patung lembu bersayap dengan kepala manusia.Patung itu sangat besar.Seni pahat saat itu berkembang sangat pesat.Bangsa Assyria telah mengenal tulisan yang disebut tulisan paku. Bentuk tulisan itu segi tiga mirip paku dan kebanyakan digoreskan di atas lempengan tanah liat pada waktu masih basah. Lempengan itu kemudian dijemur di panas matahari. Penggantinya, Assurbanipal, sangat tertarik pada pendidikan. Di Niniveh, ia mengumpulkan 22.000 lempengan tanah liat bertulis yang disimpan di perpustakaan. Isinya antara lain menyangkut masalah agama, sastra, pengobatan, matematika, ilmu pengetahuan alam, kamus, dan sejarah. Semua lempengan tanah liat itu didaftar dengan cermat dan ditaruh di atas rak. Sekarang sebagian besar lempengan tanah liat itu disimpan di Museum London, Inggris. Bangsa Assyria senang berperang, karena itu mereka mempunyai banyak musuh. Pengganti Assurbanipal, Asur-etel-ilani bukan seorang raja yang kuat. Kerajaan Assyria ditaklukkan oleh persekutuan bangsa Babilon, Medes, dan Chaldeans pada Tahun 614.Setelah tiga bulan berperang, Niniveh kalah.Tempat suci dan istananya hancur, termasuk juga irigasi yang dibuat oleh Sennacherib.Sisa pasukan Assyria menyerah pada tahun 609, dan Kerajaan Assyria lenyap dan sejarah. Bangsa Assyria dikenal sebagai bangsa pendekar perang yang menguasai Mesopotamia dan berhasil mengalahkan bangsa Hithit, Akkadi dan Sumeria. Bangsa ini berkuasa dilembah Mesopotamia sekitar 2 abad lamanya, yaitu dari abad 9-7 SM. Ibu kota pemerintahannya bernama Niniveh yang terletak pada sungai tigris. Kota Assyria ini mula-mula sebuah Negara kota, yang disebut Kota Semit yang kecil. Di bawah Tiglath Pilleser I, bangsa Assyria mencapai kemasyhuran dalam waktu yang relatif singkat, yakni pada abad ke 12 SM. Kemudian kerajaan baru benar-benar

12

tercapai dalam abad ke-9 dengan kemenangan-kemenangan yang dicapai Ashurbanipal II yang mendirikan pemerintahan kemaharajaan. Raja-raja yang memerintah kemudian adalah Ashalmanesser III, Tiglath Pillesser III dan Sargon, pada era Sargon kekuasaan Assyria mencapai hegemoni di Asia Barat Daya. Sennacherib mengonsolidasikan kerajaan sedangkan Essar-Haddon (681-68) menglahkan orang Chaldea dan mendapat kekuasaan di Mesir. Di bawah pemerintahan penggantinya, yaitu Assur Banipal (669-26 SM) Assyria mencapai puncak dibidang ilmu pengetahuan, kesenian dan kemuliaan. Namun tidaki lama kemudian bangsa media, Persia dan Khaldea bergabung mengalahkan bangsa Assyria. Sedangkan dari media melepaskan diri dari Assyria, sehingga menyebabkan bangsa tersebut mengalami keruntuhan pada 612 SM. Setelah itu kerajaan Assyria dibagi menjadi dua bagian, yaitu bangsa Persia mendapat bagian utara yang mendirikan kerajaan Iran, sedangkan bagian selatan dikuasai oleh bangsa Khaldea dibawah pemerintahan Nabopalasser yang mendirikan negara Babilonoia baru. Asyiria, pada millennium ke-2 SM bangsa Assyria tampil sebagai kekuatan politik terbukti ketika mereka barhasil menundukkan bangsa Mitanni, Hitties, Alcahien. Tukulti-Ninurta I, termasuk salah satu raja Assyiria yang paling terkemuka terutama ketika memerangi Babylon. Namun ketika bangsa Asyiria lengah, Babilonia mudah untuk merebut dan menguasai wilayah Mesopotamia kembali. Namun bukan lagi disebut dengan Imperial Babilonia melainkan “Babilonia Baru”. Wilayah Mesopotamia berkembang dengan maju. Hingga mampu untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat yang terkondisirkan. Kepercayaan yang dianut yaitu politeisme, mempercayai DewaDewa, namun di balik itu ada dewa yang tertinggi yaitu “Dewa Marduk”. Peninggalan dari peradaban ini sebagian masih ada dan terlestarikan, sebagian juga ada yang mengalami evolusi sesuai dengan perkembangan zaman. Tak bisa di pungkiri lagi bahwa ilmu yang telah kita dapat adalah evolusi dari pemikiran dan kerja keras masyarakat peradaban.Yakni munculnya pengetahuan berasal dari peradaban Mesopotamia.

5. Babilonia II Sebagai pengganti bangsa Assyria adalah bangsa Babilonia baru yang didirikan oleh bangsa Khaldea di tepi sungai Eufrat. Sungai Eufrat dikenal sebagai Babilonia, kerajaan ini mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Nebukadnezat, pada masa pemerintahanya juga di buat taman gantung yang berada di atas bukit atas permintaan istrinya yang bernama Eyaxeres pada tahun 2500 SM taman gantung merupakan taman di atas pegunungan.

13

a.

Sistem Sosial dan Religi

Pendiri dinasti ini adalah Nabopolassar. Pada masanya, daerah sampai perbatasan Mesir dapat ditaklukkan, mengalahkan Raja Yahudi, Hebrew, dan secara bengis menaklukkan kota Yerusalem pada tahun 586 SM. Pada pertengahan abad ke-6 SM, kekuasaan Babylonia-Chaldean ini dikalahkan oleh bangsa Persia. Bangsa Babylonia menyembah banyak Tuhan, yakni dewa-dewa alam. Marduk merupakan dewa mereka yang terbesar, sedangkan Isthar diyakini sebagai dewa kasih sayang. Bentuk utama keyakinan mereka adalah kepercayaan terhadap-roh-roh jahat. Mereka juga mempercayai ramalan dari langit dan bintang-bintang mengenai suatu peristiwa yang terjadi. Para ahli nujum Chaldean mahir dalam bidang perbintangan, sehingga mereka tersohor ke penjuru dunia. b. Sistem pemerintahan, Ekonomi dan Iptek. .

Pada periode Babilonia baru, banyak tanah yang dibuka untuk diolah. Kedamaian dan kekuasaan kekaisaran membuat tersedianya sumber daya untuk memperluas irigasi dan membangun sistem kanal. Daerah pedesaan Babilonia didominasi oleh perkebunan-perkebunan besar, yang diberikan kepada pejabat pemerintah sebagai bentuk pembayaran. Perkebunan-perkebunan ini biasanya dikelola melalui penguasa lokal, yang mengambil sebagian keuntungan. Penduduk desa ikut serta dalam perkebunan tersebut dengan menjadi buruh dan penyewa tanah. Kota-kota di Babilonia memperoleh hak otonomi dan hak istimewa dari raja. Kota berpusat di kuil. Tiap kota memiliki pengadilan sendiri, dan kasus hukum seringkali diputuskan dalam majelis. Kuil mendominasi struktur sosial. Status sosial dan hak politik sesorang ditentukan berdasarkan posisi mereka terkait dengan hierarki kagamaan. Para pekerja, misalnya perajin, memperoleh statsu yang tinggi. Selain itu, terdapat pula serikat pekerja untuk memberi para pekerja daya tawar kolektif. Dalam bidang ilmu pengetahuan, Bangsa babylonia telah banyak mencapai kemajuan. Kemajuan mereka dalam ilmu astronomi mengungguli kemajuan bangsa Mesir. Pengetahuan mereka dalam bidang astronomi berawal dari hasrat mereka dalam bidang astrologi. Mereka membagi zodiak ke dalam dua belas simbol

dan

menyebutkan

kedudukan

14

masing-masing.

Mereka

mampu

meramalkan terjadinya gerhana matahari dan juga bulan. Demikian pula mereka menggunakan sistem kalender yang lebih maju dibanding bangsa Mesir. Mereka membagi bilangan tahun menjadi dua belas bulan, membagi malam dan siang menjadi bilangan jam, dan membagi tujuh bilangan hari dalam satu minggu. Dalam bidang matematika peran mereka juga sangat besar. Hitungan inilah yang pada akhirnya dijadikan sebagai rujukan sistem hitungan modern.

6. Bangsa Persia

Kerajaan ini didirikan oleh Cyrus (550 SM) dengan ibu kotanya bernama Parsepolis, yang terletak di sebelah timur Sungai Tigris (Iran Sekarang). Bangsa ini terkenal sebagai pembebas bangsa Israel (Yahudi) yang mengalami pembuangan Babilonia Baru pada masa pemerintahan Nebukadnezar (terdapat di perjanjian lama). Raja terbesar adalah Darius Agung (521-485 SM). Pemerintahan diatur dengan membagi wilayah kerajaan menjadi kesatrapi dan masing-masing dikepalai oleh seorang wali negara yang disebut kostrap. Peradaban Persia adalah bentuk kebudayaan besar dunia yang Nampak sejak 3000 tahun yang lalu. Peradaban ini tumbuh di sekitar Iran. Pada tahun 549 SM, Cyurus raja Persia menaklukan wilayah medas dan membangun kekaisaran yang luas. Hanya dalam waktu 30 tahun. Persia telah menjadi bangsa yang terkuat di dunia pada masa itu. Semasa pemerintahan raja Darius, Bnayak tiang di bangun di dalam ruangan sebagai penahan atau penyangga balok istana. Pada bangga tangga induk istana terdapat tulisan paku yang berbunyi : “ Persia, Negara yang kudapat dari kurnia Dewa Ahura Mazda tidak gentar menghadapi setiap musuh”. Relief- relief peninggalan kerajaan Persia menggambarkan upacara-upacara dan kehidupan pesta pora istana. Selain itu, banyak ditampilkan binatang yang melambangkan kegagahan , seperti singa, kuda, atau harimau. Hal tersebut menunjukan bahwa kemenangan terhadap kehidupan lainnya. Kemudian pada tahun 33 SM Persia ditaklukan oleh Alexander Agung. Darius Agung membangun istana paling Agung di Persepolis di sisi Barat. Istana II disebut APADANA. Raja segala Raja menggunakannya sebagai Bala Irung Audiensi Resmi. Pembangaunan dilakukan tahun 515 SM. Putranya, Xenes I menyempurnakan 30 tahun kemudian. Istana ini memiliki balai agung berbentuk bujur sangkar, tiap sisinya berukuran panjang 60 M dengan 72 tiang besar,. 30 diantaranya masih tegak berdiri.

15

Setiap pilang besar ini setinngi 19 Meter. Pilar ini menopong atap yang luas dan sangat berat. Puncak tiang dihiasi patung batu hewan. Seperti banteng berkepala 2, singa, atau rajawali. Tiang ini terhubung oleh batang penopong datar dari kayu ek atau kayu sedar lebanan. Dindingnya dilapisi lumpur dan stuko setebal 5 cm , sebagai perekat, kemudian dilapisi stuko hijau. Disisi barat, utara, dan timur istana terdapat beranda persegi yang memiliki 12 tiang tersusun dalam 2 baris yang masing masing 6 tiang. Disisi selatan Belairung terdapat serangkaian kamar sebagai tempat penyimpanan. Dua tangga bergaya Persepolis dibangaun secara simetris terhubung dengan fondasi batu. Untuk melindungi atap dari erosi, talang air vertical dibangun melewati tembok bata. Di keempat sudut Apodana, dibangunlah 4 menara yang menjorok keluar. Dinding dilapisi tegel dan dihiasi gambar singa, banteng, dan bunga. Darius memerintahkan namanya dan detail kemaharajaannya ditulis dengan lempeng emas dan perak, yang ditempatkan dalam peti batu dan ditanam di sudut istana. Tangga semetris bergaya Persepolis dibangun disisi utara dan timur untuk mengatasi perbedaan ketingian. Dua tangga lainnya berdiri di tengah bangunan. Tampilan luar istana diembos dengan gambar immortal . Pasukan elit pengawal raja. Tangga utara di selesaikan pada masa pemerintahan Darius, Sedangkan tangga lainnya di rampungkan pada masa kemudian. Bangsa Persia yang sekarang direpresentasikan oleh bangsa Iran adalah bangsa yang mempunyai jejak peradaban yang sangat panjang yang mencapai 7000 tahun dan kontribusinya sangat besar bukan hanya pada bangsa Persia tapi juga bagi dunia. Persepolis adalah salah satu sisa peninggalan dari kejayaan masa lalunya dimana bangsa Persia sudah bisa membangun istana yang megah pada saat bangsa lain masih dalam fase prasejarah dan bahkan masih tinggal di gua dan belum mengembangkan budaya menetap dan bercocok tanam. Sekarang ini ada ribuan situs sejarah yang dilindungi yang berserakan di berbagai wilayah yang dulu pernah menjadi imperium Persia yang mencakup dataran tinggi Iran sekarang, afrika utara, negara-negara seputar pantai selatan dan timur mediterania, Afganistan, Pakistan, India, dan kawasan asia tengah seperti Turkmenistan yang menjadi bukti kegemilangan yang pernah dicapai oleh bangsa ini. Salah satu kontribusi besar bangsa Persia adalah dalam bidang kesusasteraan yang menjadi motor utama dalam membangun tradisi akademik. Lewat karya-karya sastra yang indah, mendorong orang untuk menggiatkan membaca, bertukar pikiran dan pengalaman, dan disitulah tradisi akademik terbangun dan menjadi motor utama dari kemajuan suatu bangsa. Tak ada bangsa yang bisa maju tanpa punya pondasi yang kokoh dalam dunia

16

akademis, dan dunia akademis dirintis dari komunitas yang membangun intelektualitas lewat tradisi membaca. Lihatlah pujangga-pujangga Persia yang mengemas cerita tentang dunia lewat bait-bait syair yang indah. Bagaimana deskripsi keseharian dari buku Konvensi Para Burung di buku Fariduddin Attar, bagaimana memandang kehidupan dan memahami esensinya seperti yang diungkapkan secara indah dari bait-bait Rumi, dan bagaimana nasehat kehidupan dari sang pujangga Hafez yang bahkan karyanya dijadikan sebagai buku menebak keberuntungan. Persia telah melahirkan ilmuan sekaliber Ibnu Khayyam yang pusaranya di Nishapur selalu ramai dikunjungi orang. Di tanah Persia juga terlahir Ibnu Sina yang dibarat dikenal dengan nama Avicenna dimana matematika, astronomi, kedokteran, fisika, dan kimia secara utuh disinergikan pada seseorang yang pada akhirnya dia bisa menghasilkan karya yang bisa menembus batasan ruang dan waktu. Masih banyak tokoh-tokoh yang terlahir di tanah Persia yang karyanya terdokumentasi dengan baik dan bisa ditemukan sampai saat sekarang.

C. Hasil-hasil Kebudayaan di Lembah Mesopotamia Kebudayaan adalah hak cipta, rasa dan karsa manusia yang merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kebudayaan yang tersebut tersimpan kegiatan manusia (fisik) dan penciptaan akal batin (akal budi) manusia (nonfisik). Adapun hasil-hasil kebudayaan yang terdapat di lembah Mesopotamia, sepanjang kawasan Sungai Eufrat dan Tigris adalah : 1. Sistem Pertanian dan Pengairan Daerah-daerah disepanjang lembah Mesopotamia, kawasan sungai Eufrat dan Tigris, masyarakatnya hidup bercocok tanam, dimana setelah terjadi banjir pada kedua sungai itu meninggalkan endapan lumpur yang sangat subur. Maka salah satu cara bagi kerajaan-kerajaan yang menguasai Mesopotamia adalah memanfaatkan banjir untuk pertanian, dengan membuat sistem pengairan yang baik. Untuk memenuhi dan mempermudah keperluan kehidupan mereka, karya yang paling fenomenal adalah teknologi bendungan. Bendungan dibuat dan dibangun untuk menyalurkan dan menyimpan air yang berlebih di musim banjir. Kawasan ini menghasilkan gandum, sayur-mayur, labu, pisang, dan jenis ubi-ubian seperti kentang, bawang merah, bawang putih. 2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bangsa Sumeria membangun kota-kota yang terbuat dari batu bata merah, disusun sesuai dengan tata aturan kota yang terencana. Selain itu juga dibangun

17

perpustakan dengan koleksi buku berjumlah 2000 buku oleh bangsa Khaldea. Disamping itu dibuat taman gantung dan sebuah menara yang berfungsi untuk keindahan kota dan mercusuar bagi pedagang-pedagang dan rombongan raja Babilonia Baru. 3. Aksara Orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad berupa huruf paku. Huruf paku tersebut ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum Undangundang Hammurabi. Huruf paku dinamakan juga Cuneiform, ditulis dengan sebuah benda runcing diatas papan dari tanah liat yang kemudian dikeringkan. 4. Sistem Penanggalan (Kalendar) Orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggalan atau sistem kalendar. Sistem penanggalan dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan musim, mereka membagi dan mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan detik dan membagi lingkaran dalam derajat. Selain itu bangsa Sumeria juga sudah memiliki pengetahuan menulis dan membilang. Mereka juga mengetahui sistem sixagasimal, yaitu sistem membilang yang berdasarkan atas jumlah 6. 5. Sistem Religi Mereka menyembah banyak dewa (polithisme) seperti dewa Ann (dewa langit), Enlil (dewa angin), Enki (dewa tanah dan air). Mereka menempatkan dewadewanya diatas pegunungan-pegunungan dengan mendirikan kuil-kuil diatas gundukan-gundukan yang terbuat dari batu dan tanah. Selain itu mereka percaya bahwa orang yang sudah meninggal akan hidup kembali di alam baka sehingga mereka membekali setiap mayat dengan barang-barang berharga dalam kuburannya. Keruntuhan peradaban lembah Mesopotamia sepanjang kawasan aliran Sungai Eufrat dan Tigris dimulai pada bidang politik, yaitu dengan keberhasilan Alexander Agung menduduki Kerajaan Persia. Hal inilah yang menyebabkan seluruh wilayah Asia Barat Daya menjadi bagian dari kawasan bangsa Yunani (Macedonia). Maka perlahan-lahan hal itu mempengaruhi bidang kebudayaan. Pada masa Alexander sebagai penguasa, ia merangkul bangsa-bangsa yang ditaklukkan nya untuk bersama-sama mengembangkan kebudayaan baru. Kebudayaan baru tersebut sebagai hasil perpaduan kebudayaan Yunani dengan kebudayaan Asia Barat Daya. Kebudayaan baru tersebut bernama kebudayaan Hellenisme.

18

Unsur kebudayaan Helleniesme adalah : Mempelajari bahasa dan buku-buku Yunani dengan maksud untuk mengetahui pandangan hidup dan filsafat Yunani. Mengadakan pembangunan rumah maupun kota yang lebih menunjukkan suatu perencanaan tata aturan kota yang lebih memperhatikan kebutuhan tempat tinggal yang sehat. Mengembangkan seni pahat dan seni patung.

19

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Mesopotamia merupakan peradaban pertama di dunia. Yang mana wilayah ini memiliki 6 imperial yaitu Sumeria, Akkadia, Babilonia I, Asyria, Babilonia Baru (II), dan Persia. Wilayah Mesopotamia berkembang dengan maju. Hingga mampu untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat yang terkondisirkan. Kepercayaan yang dianut yaitu politeisme, mempercayai Dewa-Dewa, namun di balik itu ada dewa yang tertinggi yaitu “Dewa Marduk”. Peninggalan dari peradaban ini sebagian masih ada dan terlestarikan, sebagian juga ada yang mengalami evolusi sesuai dengan perkembangan zaman. Tak bisa di pungkiri lagi bahwa ilmu yang telah kita dapat adalah evolusi dari pemikiran dan kerja keras masyarakat peradaban. Yakni munculnya pengetahuan berasal dari peradaban Mesopotamia.

20

DAFTAR PUSTAKA Noor, yusliani.2014. Sejarah Timur Tengah. Yogyakarta: Ombak. https://informasiana.com/sejarah-mesopotamia-sumeria-b, diakses pada tanggal 13 Maret 2017. https://id.wikibooks.org/wiki/Sejarah_Kekaisaran/Babiloniaabilonia-assyria-persia/, diakses pada tanggal 13 Maret 2017. https://informasiana.com/sejarah-mesopotamia-sumeria-babilonia-assyria-persia/, diakses pada tanggal 13 Maret 2017. http://www.kompasiana.com/shalahuddin.ahmad/mengenal-budayapersia_552fbfe96ea8347b2f8b45bb, diakses pada tanggal 13 Maret 2017. https://senirupasmasa.wordpress.com/2013/10/08/kebudayaan-persia/,diakses tanggal 13 Maret 2017.

21

pada

More Documents from "Panther Guns"