Varietas Tahan Kedelai (bayu Setio Raharjo).docx

  • Uploaded by: Bayu setio
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Varietas Tahan Kedelai (bayu Setio Raharjo).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,027
  • Pages: 21
MAKALAH PENGENDALIAN HAMA, PENYAKIT, DAN GULMA VARIETAS TAHAN KEDELAI (Glysine max L.)

Oleh : Bayu Setio Raharjo 164110015 FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2018

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pada waktu sekarang telah dikenal banyak macam penyakit dan patogen tumbuhan dan tidak sedikit diantaranya yang mempunyai arti ekonomi penting. Setiap macam tanaman dapat diserang oleh banyak macam penyakit dan patogen tumbuhan, begitu pula satu macam patogen ada kemungkinan dapat menyerang sampai berpuluh-puluh tanaman. Sering pula terjadi, bahwa patogen tumbuhan tertentu dapat menyerang satu macam organ tanaman atau ada pula yang menyerang berbagai macam organ tanaman. Kenyataan ini akan menyulitkan dalam mempelajari penyakit pada tanaman. Untuk mengatasi kesulitan tersebut salah satu cara yang kita lakukan dalam pengendaliaanya adalah dengan menggunakan varietas tahan /tanaman tahan. Tanaman tahan adalah tanaman yang mempunyai kemampuan untuk menolak atau menghindar,sembuh kembali danmentolerir dari serangan hama atau penyakit yang tidak di punyai tanaman lain yang sejenis dalam tingkat serangan yang sama.ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit dapat di golongkan menjadi dua,yakni ketahanan vertikal dan ketahanan horizontal.sedimana ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit ini memiliki mekanisme tersendiri.yaitu antibiosis,tolerance,dan antizenosis.dimana ketiga mekanisme di atas merupakan suatu cara yang dilakukan tumbuhan di dalam mempertahankan diri dan tubuh meraka terhadap serangan hama dan penyakit tanaman.

1.2 Tujuan 1. Mengetahui macam – macam sifat ketahanan tanaman kedelai 2. Mengetahui pentingnya budidaya varietas tahan 3. Menngetahui varietas kedelai yang memiliki ketahanan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Definisi varietas tahan a. varietas tahan adalah tanaman yang mempunyai kemampuan untuk menolak atau menghindar,sembuh kembali danmentolerir dari serangan hama atau penyakit yang tidak di punyai tanaman lain yang sejenis dalam tingkat serangan yang sama.(tim dosen hama dan penyakit tanaman ,2011) b. varietas tahan adalah tanaman yang memiliki kemampuan untuk menghindar atau melindungi dirinya dari serangan hama dan penyakit yang dapat manggangu kelangsungan hidupnya.(Rudy dan Zahrial, 2003) c. varietas tahan adalah tanaman yang mempunyai daya tahan atau daya sembuh dalam kondisi yang akan menyebabkan kerusakan lebih besar pada tanaman lain dari spesies yang sama.(Samsudin,2008) Varietas Tahan Kedelai 2.1 Seulawah Dilepas tahun

: 17 Maret 2004

SK Mentan

: 169/Kpts/LB.240/3/2004

Nomor galur

: Galur W3898 – 14 – 3

Asal

: Wilis X No. 3898

Daya Hasil

: 1,6 – 2,5 ton / Ha

Warna hipokotil

: Ungu

Warna epikotil

: Kuning

Warna daun

: Hijau Tua

Warna bulu

: Coklat

Warna bunga

: Ungu

Warna kulit biji

: Kuning agak Kehijauan

Warna polong masak

: Coklat

Warna hilum

: Coklat Tua

Tipe tumbuh

: Determinate

Umur berbunga

: 39 hari

Umur polong masak

: 93 hari

Tinggi tanaman

: 100 cm

Bobot 100 biji

: 9,5 gram

Kandungan protein

: 45,9 %

Kandungan minyak

: 12,1 %

Kerebahan

: Agak tahan

Ketahanan thd penyakit

: Tahan Karat Daun ( Phakospora pachyrizi Syd )

Wilayah adaptasi

: Lahan kering masam Sumatera Barat, Lampung, dan Kalimantan Selatan

Pemulia

: Darman M. Arsyad, Heru Kuswantoro, M. Muchlis Adie, Purwantoro, Amin Nur, Sri Hardaningsih, dan E. Yusnaman

2.2 Ratai Dilepas tahun

: 17 Maret 2004

SK Mentan

: 168/Kpts/LB.240/3/2004

Nomor galur

: Galur W3465 – 27 – 2

Asal

: Wilis X No. 3465

Daya Hasil

: 1,6 – 2,7 ton / Ha

Warna hipokotil

: Ungu

Warna epikotil

: Kuning

Warna daun

: Hijau Tua

Warna bulu

: Coklat

Warna bunga

: Ungu

Warna kulit biji

: Kuning agak Kehijauan

Warna polong masak

: Coklat

Warna hilum

: Coklat Tua

Tipe tumbuh

: Determinate

Tipe percabangan

:3–4

Umur berbunga

: 37 hari

Umur polong masak

: 90 hari

Tinggi tanaman

: 90 cm

Bobot 100 biji

: 10,5 gram

Kandungan protein

: 42,2 %

Kandungan minyak

: 11,7 %

Kerebahan

: Agak tahan

Ketahanan thd penyakit

: Agak Tahan Karat Daun ( Phakospora pachyrizi Syd )

Wilayah adaptasi

: Lahan kering masam Sumatera Barat, Lampung, dan Kalimantan Selatan

Pemulia

: Darman M. Arsyad, Heru Kuswantoro, M. Muchlis Adie, Purwantoro, Amin Nur, Sri Hardaningsih, dan E. Yusnaman

2.3 Rajabasa Dilepas tahun

: 17 Maret 2004

SK Mentan

: 171/Kpts/LB.240/3/2004

Nomor seleksi

: GH – 7 / Batan

Asal

: Galur mutan No. 214 >< 23 – D yang berasal dari Irradiasi sinar Y varietas Guntur dosis 150 gy

Daya Hasil

: 2,07 ton / Ha pipilan kering

Warna hipokotil

: Ungu

Warna epikotil

: Ungu

Warna daun

: Hijau

Bentuk daun

: Lanceolate

Warna bulu

: Coklat

Warna bunga

: Ungu

Warna kulit biji

: Kuning mengkilat / Kuning cerah

Warna polong masak

: Coklat Tua

Warna hilum

: Coklat

Tipe tumbuh

: Determinate

Umur berbunga

: 35 hari

Umur polong masak

: 82-85 hari

Tinggi tanaman

: 54 cm

Ukuran biji

: Besar

Bobot 100 biji

: 15 gram

Kandungan protein

: 39,62 %

Kandungan minyak

: 19,93 %

Kerebahan

: Tahan

Ketahanan thd penyakit

: Agak Tahan Karat Daun ( Phakospora pachyrizi Syd )

Ketahanan thp cengkaman

: agak toleran terhadap cengkaman masam

Wilayah adaptasi

: Lahan kering masam dan pasang surut

Pemulia

: Masrizal, Harry Is Mulyana, Siswoyo, Kumala Dewi, Yuliasti, Arwin, dan Ina Idayani Rahma.

2.4 Gumitir Dilepas tahun

: 11 April 2005

SK Mentan

: 203/Kpts/SR.120/4/2005

Nomor seleksi

: K-25

Asal

: Introduksi dari Taiwan (GC 86019-190-1N)

Daya Hasil

: 2,41 ton / Ha

Rata-rata hasil

: 2,08 ton / Ha

Warna hipokotil

: Ungu

Warna epikotil

: Ungu

Warna daun

: Hijau

Bentuk Daun

: Oval

Warna bulu

: Coklat

Warna bunga

: Ungu

Warna kulit biji

: Kuning agak hijau

Warna polong masak

: Coklat Tua

Warna hilum

: Coklat

Tipe tumbuh

: Determinate

Umur berbunga

: 32 hari

Umur polong masak

: 81 hari

Tinggi tanaman

: 65 cm

Bobot 100 biji

: 15,75 gram

Kandungan protein

: 32,1 %

Kandungan minyak

: 19,0 %

Kerebahan

: Tahan

Ketahanan thd virus

: peka virus daun (SMMV)

Ketahanan thd hama

: agak tahan lalat kacang dan pengsiap polong, peka ulat grayak

Keterangan

: Rendemen tahu 409% dan rendemen tempe 211 %

Pemulia

: Hani Soewanto, Teguh agus CP, dan Joko S. Wahono (PT Mitratani dua tujuh)

2.5 Argopuro Dilepas tahun

: 11 April 2005

SK Mentan

: 204/Kpts/SR.120/4/2005

Nomor seleksi

: K-27

Asal

: Introduksi dari Taiwan (GC 89029-190-1N)

Daya Hasil

: 3,05 ton / Ha

Rata-rata hasil

: 2,31 ton / Ha

Warna hipokotil

: Hijau

Warna epikotil

: Hijau

Warna daun

: Hijau

Bentuk Daun

: lancip

Warna bulu

: Putih

Warna bunga

: Putih

Warna kulit biji

: Kuning

Warna polong masak

: Coklat Tua

Warna hilum

: Coklat muda

Tipe tumbuh

: Determinate

Umur berbunga

: 32 hari

Umur polong masak

: 84 hari

Tinggi tanaman

: 61 cm

Bobot 100 biji

: 17,80 gram

Kandungan protein

: 28,1 %

Kandungan minyak

: 25,1 %

Kerebahan

: agak Tahan

Ketahanan thd virus

: peka virus daun (SMMV)

Ketahanan thd hama

: agak tahan lalat kacang dan pengsiap polong, peka ulat grayak

Keterangan

: Rendemen tahu 407% dan rendemen tempe 195 %

Pemulia

: Hani Soewanto, Teguh agus CP, dan Joko S. Wahono (PT Mitratani dua tujuh)

2.6 Arjasari Dilepas tahun

: 2005

SK Mentan

: 520/Kpts/SR.120/12/2005

Asal

: Persilangan BT5 SB dengan Tainung 4 dl SPLPP Arjasa Galur F7

Tipe Pertumbuhan

: Determinit

Warna hipokotil

: Ungu

Warna daun

: Hijau

Warna bulu

: Coklat

Warna bunga

: Ungu

Warna polong

: Coklat

Warna hilum biji

: Coklat Tua, lonjong, besar

Warna biji

: Kuning

Umur mulai berbunga

: 43 - 46 hari

Umur saat panen

: 98 - 100 hari (pada 50 – 500 m dpl)

Tinggi tanaman

: ± 72 cm

Percabangan

: 4 – 6 cabang

Bentuk Daun

: Oval

Ukuran Daun

: Sedang

Jumlah polong / batang

: 45

Bentuk biji

: Bulat

Jumlah biji / polong

:2-3

Bobot 100 biji

: 19,2 gram (17 – 22 gram)

Kandungan protein

: 43,15 %

Kandungan minyak

: 18,65 %

Rata-rata hasil

: 2,235 ton / Ha

Kisaran Hasil

: 1,00 – 4,68 ton / Ha

Ketahanan thd hama

: peka terhadap lalat kacang

Sifat lain

: - Biji besar, responsive pemupukan - Rendemen tahu 324,00 % - Rendemen tempe 187,50 % - Moderat toleran terhadap genangan

Pemulia utama

: Achmad Baihaki

Pemulia

: Meddy Rachmadi, Agung Karuniawan, Dedi Ruswandi, Noladhi Wicaksana, Yulia Alia, Basuki, Ai Komariah, Fatichin, dan Rini Widayanti

2.7 Mallika Dilepas tahun

: 2007

Asal

: Seleksi varietas lokal asal Bantul

Tipe pertumbuhan

: Indeterminet

Warna hipokotil

: Ungu

Warna epikotil

: Ungu

Warna daun

: Hijau Tua

Warna bulu batang

: Coklat

Warna bunga

: Ungu

Warna kulit biji

: Hitam

Warna polong tua

: Coklat Tua

Warna hilum biji

: Coklat Muda

Bentuk daun

: Oval melebar

Percabangan

: Bercabang

Tipe tumbuh

: Indeterminit

Umur berbunga

: 36 hari

Umur polong masak

: 85 – 90 hari

Tinggi tanaman

: 60 – 80 cm

Bobot 100 biji

: 9 – 10 gram

Rata – rata hasil

: 2,34 ton/Ha

Potensi hasil

: 2,94 ton/Ha

Kandungan protein

: 37 %

Kandungan lemak

: 20 %

Ketahanan terhadap hama dan penyakit -

Hama Penyakit

Daerah sebaran/adaptasi

: Toleran terhadap ulat jengkal maupun ulat grayak :--: - Beradaptasi baik pada daerah dataran rendah Sampai tinggi pada musim hujan dan kemarau

Sifat-sifat lain

: - Polong lebat muncul dari nodia pertama - Polong masak tidak mudah pecah

Peneliti

: Setyastuti Purwati, Tri Harjaka, Mary Astuti, M. Muchlis Adie

Pengusul

: Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada Yogyakarta

2.8 Detam-1 Dilepas tahun

: 2008

Nomor galur

: 9837/K-D-8-185

Asal

: Seleksi persilangan galur introduksi 9837 dengan Kawi

Sifat kualitatif Tipe tumbuh

: Determinit

Warna hipokotil

: Ungu

Warna epikotil

: Hijau

Warna bunga

: Ungu

Warna daun

: HIjau tua

Warna bulu

: Coklat muda

Warna kulit polong

: Coklat tua

Warna kulit biji

: Hitam

Warna hilum

: Putih

Warna kotiledon

: Kuning

Bentuk daun

: Agak bulat

Bentuk biji

: Agak bulat

Kecerahan kulit biji

: Mengkilap

Sifat kuantitatif Umur bunga

: 35 Hari

Umur masak

: 84 Hari

Tinggi tanaman

: 58 cm

Bobot 100 biji

: 14,84 gram

Potensi hasil

: 3,45 ton / Ha

Hasil biji

: 2,51 ton / Ha

Kandungan nutrisi Kandungan protein

: 45,36 % bk

Kandungan lemak

: 33,06 % bk

Ketahanan thd Ulat grayak

: peka

Pengisap polong

: Agak tahan

Kekeringan

: Peka

Pemulia

: M. Muchlish Adie, Gatot Wahyu AS, Suyamto, Arifin

2.9 Detam-2 Dilepas tahun

: 2008

Nomor galur

: 9837/W-D-5-211

Asal

: Seleksi persilangan galur introduksi 9837 dengan Wilis

Sifat kualitatif Tipe tumbuh

: Determinit

Warna hipokotil

: Ungu

Warna epikotil

: Hijau

Warna bunga

: Ungu

Warna daun

: Hijau

Warna bulu

: Coklat tua

Warna kulit polong

: Coklat muda

Warna kulit biji

: Hitam

Warna hilum

: Coklat

Warna kotiledon

: Kuning

Bentuk daun

: Lonjong

Bentuk biji

: Lonjong

Kecerahan kulit biji

: Kusam

Sifat kuantitatif Umur bunga

: 34 Hari

Umur masak

: 82 Hari

Tinggi tanaman

: 57 cm

Bobot 100 biji

: 13,54 gram

Potensi hasil

: 2,96 ton / Ha

Hasil biji

: 2,46 ton / Ha

Kandungan nutrisi Kandungan protein

: 45,58 % bk

Kandungan lemak

: 14,83 % bk

Ketahanan thd Ulat grayak

: peka

Pengisap polong

: Agak tahan

Kekeringan

: Agak tahan

Pemulia

: M. Muchlish Adie, Gatot Wahyu AS, Suyamto, Arifin

2.10 Grobogan Dilepas tahun

: 2008

SK Mentan

: 238/Kpts/SR 120/3/2008

Asal

: Pemurnian populasi Lokal Malabar Grobogan

Tipe pertumbuhan

: determinit

Warna hipokotil

: Ungu

Warna epikotil

: Ungu

Warna daun

: Hijau agak tua

Warna bulu batang

: Coklat

Warna bunga

: Ungu

Warna kulit biji

: kuning muda

Warna polong tua

: coklat

Warna hilum biji

: coklat

Bentuk daun

: lanceolate

Percabangan

:-

Umur berbunga

: 30-32 hari

Umur polong matang

: ± 76 hari

Tinggi tanaman

: 50 – 60 cm

Bobot 100 biji

: ± 18 gram

Rata-rata hasil

: 2,77 ton/Ha

Potensi hasil

: 3,40 ton/Ha

Kandungan protein

: 43,9 %

Kandungan lemak

: 18,4 %

Daerah sebaran

: Beradaptasi baik pada beberapa kondisi lingkungan tumbuh yang berbeda cukup besar, pada musim hujan dan daerah beririgasi baik.

Sifat lain

: - Polong masak tidak mudah pecah, dan - pada saat panen daun luruh 95-100 %, saat panen > 95 % daunnya telah luruh

Pemulia

: Suhartina, M. Muchlish Adie

Peneliti

: T. Adisarwanto, Sumarsono, Sunardi, Tjandramukti, Ali Muchtar, Sihono, SB. Purwanto, Siti Khawariyah, Murbantoro, Alrodi, Tino Vihara, Farid Mufhti, dan Suharno

Pengusul

: Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan, BPSB Jawa Tengah, Pemerintah Daerah Prov. Jawa Tengah

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1

Kedelai Varietas Seulawah Kedelai varietas ini berasal dari hasil seleksi galur murni yang memiliki

keunggulan yaitu pada kandungan protein pada biji yang cukup tinggi sebesar 45,9 % lebih tinggi 10% dari varietas-varietas yang ada sebelumnya, contohnya Pandernan dan Ijen. Keunggulan selanjutnya adalah ketahanannya terhadap penyakit karat daun dan kemampuan beradaptasi pada lahan masam yang notabeni sukar ditanami tanaman pangan seperti kedelai. 3.2

Kedelai Varietas Ratai Dilepas pada tahun 2004, merupakan hasil pemurnian galur yang diajukan

bersamaan dengan kedelai varietas Seulawah. Namun Ratai memiliki keunggulan yaitu memiliki umur lebih cepat 10 hari bila dibandingkan dengan varietas Seulawah. Tinggi tanaman sekitar 90 cm dan memiliki bobot 100 biji sebesar 10,5 gram, lebih tinggi dari varietas Seulawah. 3.3

Kedelai Varietas Rajabasa Pelepasannya dilakukan bersamaan dengan varietas Seulawah dan Ratai,

merupakan varietas yang didapat dari galur mutan. Keunggulan kedelai varietas ini adalah umurnya yang lebih genjah lagi yaitu sekitar 85 hari. Serta ketahanannya terhadap kerebahan, tahan terhadap penyakit karat daun, serta agak toleran terhadap cekaman masam. Sama halnya dengan Ratai dan Seulawah, kemampuan adaptasi terhadap tanah kering masam dan pasang surut menjawab kebutuhan daerah dengan tanah marjinal. 3.4

Kedelai Varietas Gumitir Merupakan varietas yang dilepas pada tahun 11 April 2005, selang setahun

dari varietas yang dilepas sebelumnya. Keunggulan dari varietas ini adalah umur tanaman yang lebih cepat yaitu 81 hari, tinggi tanaman rendah 65 cm, dan bobot 100 biji yang lebih tinggi 5 % dari varietas Rajabasa yaitu 15,75 %. Namun

kekurangannya adalah kandungan proteinnya yang lebih rendah dan peka terhadap virus daun (CMMV). Keunggulan lainnya adalah rendemen tahu varietas ini sangat besar yaitu 409 % dan rendemen tempenya 211 %.

3.5

Kedelai Varietas Argopuro Tidak berbeda dengan varietas Gumitir, Varietas Argopuro merupakan

varietas yang berasal dari seorang pemulia yang sama dan berasal dari introduksi dari Taiwan. Memiliki perbedaan deskripsi yang tidak jauh dengan Gumitir, hanya saja terdapat keunggulan pada bobot 100 bijinya, yaitu sebesar 17,80 gram, tinggi tanaman 61 cm membuat tanaman ini tidak mudah rebah diterpa angin. Namun kekurangan pada varietas ini adalah kandungan proteinnya yang cukup rendah sebesar 28,1 % dan kandungan lemaknya yang cukup tinggi sebesar 25,1 %. Keunggulan lainnya adalah rendemen tahu varietas ini sangat besar yaitu 407 % dan rendemen tempenya 195 %.

3.6

Kedelai Varietas Arjasari Merupakan hasil persilangan dari BT5SB dengan Tainung 4 dl SPLPP

Arjasa Galur F7. Dapat dipertimbangan dari segi keunggulan sehingga kenapa varietas ini dapat dilepas adalah bobot 100 biji yang mencapai 19,2 % ( maksimal 22 gram ). Memiliki kandungan protein yang besar yaitu 43,15 % serta kandungna lemak yang rendah, kisaran hasil panen yang cukup tinggi yaitu 1,00 – 4,68 ton /Ha. Keunggulan lainnya adalah biji yang besar serta sangat responsive terhadap pemupukan. Memiliki rendemen tahu yang tinggi yaitu 324,00 % dan rendemen tempe 187,5 %, dan moderat toleran terhadap genangan. Kekurangan dari varietas ini adalah peka terhadap lalat kacang. 3.7

Kedelai Varietas Mallika Merupakan varietas yang menjadi unggulan Indonesia usulan fakultas

pertanian Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Dilepas pada tahun 2007. Keunggulannya adalah Beradaptasi baik pada daerah dataran rendah sampai tinggi pada musim hujan maupun kemarau. Polong lebat serta muncul dari nodia

pertama, dan polong yang masak tidak mudah pecah. Kandungan protein dan lemaknya seimbang serta memiliki tinggi tanaman yang cukup rendah sehingga dapat diindikasikan bahwa varietas ini tidak mudah rebah saat diterpa angin. Keunggulan selanjutnya adalah sifat toleran terhadap hama ulat jengkal maupun ulat grayak. 3.8

Kedelai Varietas Detam-1 Dilepas tahun 2008, memiliki sifat unggul yaitu umur masak polong genjah

yaitu 84 hari dan tinggi tanaman yaitu 58 cm. Penampakan secara kualitatif biji Detam-1 sangat baik yaitu mengkilat. Memiliki potensi panen cukup besar yaitu sebesar 2,51 ton /Ha. Keunggulan lainnya adalah kandungan protein dan lemak yang sangat tinggi yaitu 45,36 % dan 33,06 %. Namun varietas ini peka terhadap ulat grayak dan cekaman air atau kekeringan. 3.9

Kedelai Varietas Detam-2 Dilepas tahun 2008, dari pemulia yang sama dengan varietas Detam-1

yaitu M. Muchlish Adie dkk. memiliki sifat unggul yaitu umur masak polong genjah yaitu 82 hari dan tinggi tanaman yaitu 57 cm. Penampakan secara kualitatif biji Detam-1 kurang baik yaitu kusam. Memiliki potensi panen cukup besar yaitu sebesar 2,96 ton /Ha. Keunggulan lainnya adalah kandungan protein tinggi rendah lemak yaitu protein 45,58 % dan lemak 14,83 %. Namun varietas ini peka terhadap ulat grayak dan agak tahan terhadap cekaman air atau kekeringan. 3.10 Kedelai Varietas Grobogan Merupakan varietas yang diusulkan oleh pemerintah daerah kabupaten Grobogan, BPSB Jawa Tengah, Pemerintah Prov Jawa Tengah. Memiliki sifat unggul yaitu tinggi tanaman rendah, hanya 50-60 cm, umur panen genjah yaitu 76 hari. Potensi hasil cukup tinggi yaitu 3,40 % lebih tinggi dari varietas yang dilepas sebelunya yaitu Mallika. Beradaptasi baik pada beberapa kondisi lingkungan tumbuh yang berbeda cukup besar, pada musim hujan dan daerah beririgasi baik. Sifat keterbaruannya adalah pada saat panen daun luruh 95 – 100 %.

3.11 Kandungan Kimia Tiap Varietas

No

Nama Varietas

1

Kandungan Kandungan Protein (%)

Lemak (%)

Seulawah

45,9

12,1

2

Ratai

42,2

11,7

3

Rajabasa

39,62

19,93

4

Gumitir

32,1

19,0

5

Argopuro

28,1

25,1

6

Arjasari

43,15

18,65

7

Mallika

37

20

8

Detam-1

45,36

33,06

9

Detam-2

45,58

14,83

10

Grobogan

43,9

18,4

BAB 4. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan deskripsi tiap varietas maka dapat disimpulkan : 1. Varietas tahan adalah tanaman yang mempunyai kemampuan untuk menolak atau menghindar,sembuh kembali danmentolerir dari serangan hama atau penyakit yang tidak di punyai tanaman lain yang sejenis dalam tingkat serangan yang sama. 2. Setiap varietas menunjukkan karakter unggul dari beberapa sifatnya, walaupun tidak seluruhnya memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan varietas yang dilepas sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Perlindungan_Varietas_Tanaman http://indoplasma.or.id/artikel/artikel_2006_manfaat_UU_29_2000.htm http://www.menkokesra.go.id/content/uu-9 Samsudin, 2008. Resistensi Tanaman Terhadap Serangga Hama.jakarta :bumi aksara Tarumingkeng , Rudy C., Coto, Zahrial. 2003. Strategi Perakitan Gen-Gen Ketahanan Terhadap Hama. J Pengantar Falsafah Sains (PPS702).Institut Pertanian Bogor. Tim dosen DPT,2011.modul penuntun praktikum dasar perlindungan tanaman :FP UB malang

Related Documents

Kedelai
November 2019 10
Kedelai
June 2020 10
Bayu
June 2020 17
Tahan Kusut.docx
May 2020 20
Bayu Wijanarko.pdf
June 2020 18

More Documents from "Farhan Mazroer"