UPAYA MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK SMPN 43 PURWOREJO MELALUI KEGIATAN PEMBIASAAN
Usai upacara bendera bersama Kapolsek Gebang Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 disebutkan :“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” Salah satu fungsi pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang Sisdiknas di atas sudah jelas, yakni membentuk watak/karakter. Pendidikan karakter menjadi isu penting dalam dunia pendidikan akhir-akhir ini, hal ini terkaitan dengan fenomena dekadensi moral yang terjadi di tengah-tengah masyarakat maupun di lingkungan pemerintah yang semakin meningkat dan beragam. Kriminalitas, ketidakadilan, korupsi, kekerasan pada anak, pelangggaran HAM, menjadi bukti bahwa telah terjadi krisis jati diri dan karakteristik pada bangsa Indonesia. Budi pekerti luhur, kesantunan, dan relegiusitas yang dijunjung tinggi dan menjadi budaya bangsa Indonesia selama ini seakan-akan menjadi terasa asing dan jarang ditemui di tengahtengah masyarakat. Kondisi ini akan menjadi lebih parah lagi jika pemerintah tidak segera mengupayakan program-program perbaikan baik yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek. Pendidikan karakter menjadi sebuah jawaban yang tepat atas permasalahan-permasalahan yang telah disebut di atas dan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan diharapkan dapat menjadi tempat yang mampu mewujudkan misi pendidikan karakter tersebut.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan satuan pendidikan, termasuk juga di SMPN 43 Purworejo, adalah melaksanakan kegiatan pembiasaan untuk membangun karakter peserta didik. Kegiatan pembiasaan di SMPN 43 Purworejo meliputi kegiatan rutin, spontan, terprogram, keteladanan, dan penguatan pembelajaran.
Salam, sapa, senyum, sopan, santun Kegiatan rutin. Kegiatan pembiasaan ini dilaksanakan secara regular dan terus-menerus agar scara bertahap, tetapi pasti peningkatan karakter peserta didik dapat terwujud. Kami melaksanakan kegiatan rutin ini meliputi: 1) kebersihan kelas oleh regu piket; 2) berbaris sebelum masuk kelas disertai bersalaman dengan guru; 3) berdoa sebelum dan menjelang beakhir pembelajaran; 4) melaksanakan upacara bendera tiap hari senin dan hari besar nasional; 5) menyanyikan lagu Indonesia Raya pada awal pembelajaran; 6) mengucapkan asmaul husna pada pembelajaran agama Islam; 7) salat duhur berjamaah; 8) infak tiap hari Jumat; 9) Jumat bersih dan sehat;10) GLS. Kegiatan spontan. Kegiatan spontan adalah kegiatan pembiasaan yang dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu, tempat, dan ruang. Kegiatan spontan yang kami lakukan meliputi: 1) mengucapkan salam, sapa, tersenyum, bersikap sopan, dan santun kepada warga sekolah dan tamu; 2) membuang sampah pada tempat yang disediakan; 3) minta izin masuk/keluar kelas/sekolah; 4) menolong/membantu orang yang membutuhkan pertolongan; 5) konsultasi kepada guru pembimbing/wali kelas.
Jumat sehat Kegiatan terprogram. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan jadwal sesuai dengan kesepakatan. Kegiatan yang kami laksanakan meliputi: 1) lomba antarkelas; 2) pesantren Ramadan; 3) peringatan hari besar agama/nasional; 4) perkemahan pramuka; 5) karya wisata. Kegiatan Keteladanan. Kegiatan ini berupa perilaku sehari-hari yang dapat dijadikan contoh/teladan. Contoh: 1) datang tepat waktu; 2) berpakaian seragam rapi dan lengkap; 3) bertutur kata yang sopan; 4) ramah kepada sesama warga dan tamu; 5) rajin membaca. Kegiatan penguatan pembelajaran diharapkan juga menjadi penyumbang pembentukan karakter pada peserta didik. Adapun jenis kegiatannya antara lain: pembelajaran remidi, pengayaan, dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Dengan berbagai kegiatan di atas kami berharap dapat mewujudkan visi sekolah yakni menciptakan lulusan yang berbudi pekerti luhur, berprestasi, terampil, dan berbudaya. Dengan bersama kita bisa. Spepaga yes!