Typus Abdomenaliis

  • Uploaded by: Amel Ariadi
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Typus Abdomenaliis as PDF for free.

More details

  • Words: 2,356
  • Pages: 19
MAKALAH TRAUMA ABDOMEN

DI SUSUN OLEH: HAERUM NIM : 008 SYE 16 MASNAWATI 015 SYE 16

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG D.III MATARAM 2017/2018 I

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nyalah, tugas ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB I pada semester III. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselsaikan tepat pada waktunya. Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tulisan ini. Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan atau penguraian, dengan harapan tulisan ini dapat di terima oleh Ibu, dan dapat di jadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran kami.

II

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………….....i DAFTAR ISI …………………………………………………………………...........ii BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1 1.1

Latar Belakang ……………………………………………………… 1

1.2

Tujuan……………………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..... 2 2.1

Definisi Trauma abdome…………………………………………... 2

2.2

Etiologi……………………………………………………………… 2

2.3

Anatomi Patologi……………………………………………………. 3

2.4

Patofisiologi…………………………………………………………. 4

2.5

Manifestasi Klinis…………………………………………………… 5

2.6

Asuhan Keperawatan………………………………………………... 5 2.6.1 Pengkajian……………………………………………………... 5 2.6.2 Diagnosa Keperawatan……….……………………………….. 7 2.6.3 Intervensi……………………………………………………… 7 2.6.4 Implementasi ………………………………………….……… 9 2.6.5 Evaluasi……………………………………………………….. 9

BAB III PENUTUP…………………………………………………………… 11 3.1

Kesimpulan……………………………………………………........ 11

3.2

Saran……………………………………………………………….. 11

III

A.PENGERTIAN Trauma adalah cedra atau kerugian fisikologis atau emosional (d0rland 2002 ). Trauma adalah luka dan cedra fisik atau cedra fisiologis akibat ganguan emosional yang hebat (brooker,2001). Trauma abdomen adalah cedra pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul dan tebus dan serta trauma yang di sengaja ( smeltzer 2001 ). Trauma perut merupakan luka pada Isi rongga perut dapat terjadi dengan atau tanpa tembusnya dinding perut dimana pada penangan atau penatalaksaan lebih bersifat kedaruratan dapat pula di lakukan tindakan berupa laparatomi (FKUI, 1995). Teroma abdomen dapat di bagi 2 yaiitu: 1. Trauma tembu 2. Trauma tumpul Trauma tembus adalah merupan organ yang paling sering terkena pada luka tembus abdomen, sebab usus mengisi sebagian besar rongga abdomen. Trauma tumpul adalah suatu asuahn yang di berikan perawat pada pasien yang mengalami gangguan pada abdomen yang di sebabkan oleh suatu trauma tumpul abdomen merupakan penyebab utama mobilitas dan mortalitas di antaara semua kelompok umur. Banyak kondisi ceddra pada abdomen yang tidak bisa di belrikan penialaian sehingga dapat mempengruhidalam penentuan intrvensi . hal ini di mungkinkan karena mekannisme cedra yang terjadi sering mengakibatkan cedra yang yang mungkin akan mengalihkan perhatin pada trauma abdomen. Contoh : adanya cedra thorak pada tulang belakang A. ETIOLOGI a. Trauma tembus ( trauma perut dengan penetrasi ke dalam ronnga peritonium. Di sebabkan oleh :luka tusuk,luka tembak dll. b. Trauma tumpul (trauma prut tanpa penetrasi ke dalam rongga pritonium) Di sebabkan oleh : pukulan, benturan , ledakan deselerarisasi, kompresi dan atau sabuk (set-belt) (FKUI,1995).

IV

B. TANDA DAN GEJALA a. Hilangnya seluruh atau sebagian pungsi organ. b. Perdarahan dan pembekuan darah c. Kontaminasi bakteri ,kematian bakteri d. Memar pada dinding perut e. Kerusakan organ-organ

f. Nyeri teken,nyeri ketuk

C. PATOFISI0LOGI Tusukan atau tembakan ,pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, kompresi atau sabuk pengaman (set-belt) trauma abdomen : a. Trauma tumpul abdomen Kehilangan darah. memar atau jejas pada dinding perut. kerusakan pada dinding perut. Kerusakan organ-organ. Iritasi cairan usus b. Trauma tembus abdomen Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ respon stres simpatis ,perdarahan dan pembekuan darah kontaminasi bakteri kematian sel. Sehingga 1 dan 2 menyebabkan: Kerusakan integritas kulit syok dan pendaran kerusakan pendarahan gas resiko tinggi terhadap infeksi nyeri akut. D. KOMPLIKASI Segera : hemografi,syok dan cedra.` lambat :infeksi

E. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan kedaruratan :ABCDE Pemasangan NGT untuk mengosongkan isi lambung dan mencegah aspirasi . Kateter di pasang untuk mengosongkan kantung kencing dan menilai urin yang keluar (perdarahan) pembedahan atau laparatomi (untuk trauma tembus dan trauma tumpul jika terjadi pemasangan peritoneal: Syok: bising usus tidak terdengar ,prolaps visere melalui luka tusuk ,darah lambung,bulibuli, rektum, udara bebas intraperitoneal, lavase peritoneal positif, cairan bebas dalam rongga perut) (FKUL,1995)

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1) Pemeriksaan rektum :adnaya darah menunjukkan adanya kelainan pada usus besar kuldosentrasi ,kemungkinan adanya darah dalam lambung dan kateterisasi, adanya darah menunjukkan adanya lesi pada saluran kencing. 2) Laboratorium : hemoglobin, hematokrit, leukosit, dan analisa urie. 3) Radiologik : bila diindikasikan untuk melakukan laparatomi 4) Sistogram : hanya di lakukan apabiala ada kecurigaan terhadap trauma saluran kencing . 5) Parasentesis perut : tindakan ini di lakukan pada trauma tumpul perut yang di harafkan adanya kelainan dalam trauma perut atau trauma tumpul dan di sertai oleh trauma kepala Yang berat,di lakukan dengan menggunakan jarum fungsi no 18 atau 20 yang di tusukkan melalui dinding perut di daerah kuadran bawah atau di garis tengah di bawah pusat dengan menggosokkan buli-buli terlebih dahulu. 6). Lavase peritoneal : fungsi dan asfirasi/ bilasan rongga melaui kanula yang di masukka melalui rongga peritonium.

G.MANAJEMEN KEPERAWATAN A.PENGKAJIAN Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh(boedirghartono 1994):

Pengkajian pasien trauma abdomen (Smetzer,2001)adalah meliputi: 1) trauma tembus abdomen Dapatkan

riwayat

tumpul(pukulan)

mekanisme

inspeksi

cedera,kekuatan

abdomen

untuk

tanda

tusukan/tembakan,kekuatan cedera

sebelumnya:cedera

tusuk,memer,dan tempat keluarnya peluru. Aukultasi ada/tidaknya bising usus dan catat data dasar sehingga perubahan dapat di deteksi.adanya bising usus adalah tanda awal keterlibatan Intraperitoneal jika ada tanda iritasi peritoneum,biasanya di lakukan laparatomi(insisi pem bedahan kedalam rongga abdomen Kaji pasien untuk progresi distensi abdomen,gherakan melindungi,nyeri tekan, kekakuan otot atau nyeri lepas,penurunan bising usus,hipotensi dan syok. 2) .trauma tumpul abdomen Dapatkan riwayat detil jika mungkin (sering tidak bisa di dapatkan,tidak akurat atau salah)dapatkan semua data yang mungkin tentang hal-hal sebagai berikut: a. Metode cedera b. Waktu gejalah c. Lokasi penumpang jika kecelakaan lalu lintas (sopir sering menderita rupture limpah atau hati)sabuk keselamatan di gunakan /tidak tipe restain yang di gunakan d. Waktu makan atau minum terakhir e. Kecendrungan pendarahan f. Riwayat imunisasi dengan perhatian pada tetanus g. Alergi

H.PENATALAKSANAAN KEDARURATAN 1) mulai prosedur resusitasi (memperbaiki jalan napas,pernafasan,sirkulasi)sesuai indikasi

2) pertahankan pasien pada brankar atau tandu papan,gerakan dapat menyebabkan fragmentasi bekuan pada pembuluh darah besar dan menimbulkan hemoragi massif a. Pastikan kepatenan jalan nafas dan kestabilan pernafasan seta system saraf b. Jika pasien koma,bebat leher sampai setelah sinar x leher di dapatkan c. Guntig baju dari luar d. Hitung jumlah lyuka e. Tentukan lokasi luka masuk dan keluar 3). .kaji tanda dan gejala hemoragi.hemoragi sering menyertai cedera abdomen, khususnya hati dan limpah mengalami trauma 4). kontrol perdarahan dan pertahanan volume darah sampai pembedahan di lakukan a. Berikan kompresi pada luka perdarahan eksternal dan bendungan luka dada b. Pasang kateter IV diameter besar untuk penggatian cairan cepat dan memperbaiki dinamika sirkulasi c. Perhatian kejadian syok setelah respon awal terjadi terhadap tranfusi d. Dokter dapat melakukan parasentasi untuk mengidentifikasi tempat perdarahan 5). aspirasi lambung dengan selang nasogasatrik.membantu mendeteksi luka lambung, rongga peritoneum 6). tutupi visera abdomen yang keluar dengan balutan steril,balutan salin basah untuk mencegah kekeringan visera a. fleksikan lutut pasien posisi ini mencegah protusi lanjut b. Tunda pemberian cairan oral untuk mencegah meningkat peristaltic dan muntah 7). pasang kateter uretra menetap untuk mendapatkan kepastian adanya hematuria dan pantauan haluaran urine 8). pertahankan lembar alur terus menerus tentang tanda vital. 9). siapkan untuk paresentasi atau lavase peritoneum ketika terdapat ketidakpastian mengenal perdarahan intraperitonium 10). siapkan sinografi untuk menentukan apakah terdapat penetrasi peritoneum pada kasus luka tusuk a. Jahitan di lakukan di sekeliling luk b. Kateter kecil di masukkan ke dalam luka 11). erikan profilaksi tetanus sesuai ketentuan 12) .berikan antibiotic spectrum luas untuk mencegah infeks 13). siapkan pasien untuk pembedahan jika terdapat bukti syok,kehilangan darah,adanya udara bebas di bawah diafragman, eviserasi atau hematuria

1. PENATALAKSANAAN DI RUANGAN PERAWATAN LANJUTAN B. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnose keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah paien yang nyata maupun potensial berdasaran data yang telah di kumpulkan (boedihartono 1994) Diagnose keperawatan pada pasien dengan trauma abdomen (wikinson 2006)adalah: 1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan cidera tusuk 2. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan gangguan integritas kulit 3. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan 4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum 5. Hambatan mobilitas fisik

berhungan dengan nyeri/ketidaknyamanan ,terapi

pembatasan aktivitas dan penurunan kekuatan /tahanan J.INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI Adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan di laksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (effendi,1995) Intervensi dan implementasi yang muncul pada pasien dengan trauma abdomen (wilkinsson 2006) 1. Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit sesorang yang mengalami perubahan secara tidak di inginkan Tujuan: mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai kriteria hasil:-tidak ada tanda-tanda infeksi seperti pus -luka bersih tidak lembab dan tidak kotor Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat di toleransi

INTERVASI DAN IMPLEMENTASI a) Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka

R/mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepat b) Kaji lokasi ,ukuran warna, bau, serta jumlah serta jumlah dan tipe luka R/mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensi c) Pantau peningkatan suhu tubuh R/suhu tubuh yang meningkat dapat di identifikasikan sebagai adanya proses peradangan d) Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptic,balut luka dengan kasa kering

ASUHAN KEPERAWATAN A. Data demokgrafi 1. Pengkajian Nama Umur Jenis kelamin Agma Setatus perkawinan Pekerjaan Pendidikan Kewarganegaraan Alamat 2. Identitas penanggung jawab Nama Umur Jenis kelamin Agama Setatus perkawinan Pekerjaan Pendidikan Kewarganegaraan Alamat Hubungan dengan pasien B. Riwayat kesehatan

1. Keluhan utama Yang paling pertama di rasakan oleh oleh pasien ,nyeri pada pada bekas luka tusuk benda tajam 2. Riwayat penyakit sekarang Sebelum masuk RS apakah pasien pernah di bawa berobat kemana dan pernah apa saja yang pernah di kasi sebelum pasien di bawa ke RS dan kapan penyakit ini timbuknya penyakit ini. 3. Riwayat penyakit dahulu Apakah dulu pasien pernah mengalami penyakit seperti penyakit sekarng 4. Riwayat penyakit keluarga Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit seperti yang di alami pasien saat ini C. Riwayat bio-psikososial spiritual 1. Pola kespirasi apakah pada pendrita NS pernah mengalami luka tusuk sebeelumnya 2. Pola nutrisi Bagiman pola makan pasien sebelum sakit dan sesudah sakit apakah ada perubahan 3. Pola elminasi Bagaimana BAB dan BAK pasien apakah terganggu pada penderita NS 4. Pola aktifitas Bagaiman aktifitas pasien sebelum sakit apakah terganggu atau bagaimna 5. Kebutuhan istirahat tidur Bagaiman istirahat pasien sebelum dan sesudah pendderita NS

D. Pemeriksaan fisik

apakah terganggu pada

1. Pemeriksaan status generalis -kesadaran pasien :sedang 2. pemeriksaan TTV TD N

:110/70 mmhg : 84x/menit

RR S

: 20x/menit : 39c

2. Pemeriksaan He To Toes a. Kepala Inspeksi :rambut berwaran hitam, penyebaaran rambut merata ,rambut tampak kusam. Palpasi

:tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan

b. Leher Inspeksi

:tidak terdapat pembesaran pada kelenjar tyroid

Palpasi

:tidak terdapat benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan

c. Mata Inspeksi

:kunjungtipa terdapt reflex pupil

Palpasi

:tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan

d. Hidung inspeksi

:bentuk simetris ,tidak terdapat sekret, terdapt bulu hidung, tidak ada polip

palpasi

:tidak ada benjolan dan nyeri tekan

e. Mulut Inspeksi

:mukkosa mulut tampak lembab tidak ada sariawan , gigi tamapak bersih

Palpasi

:tidak benjolan dan nyeri tekan

f. Telinga Inspeksi

:kedua telinga simetris dan kedua telinga bersih

Palpasi

:tadak ada nyeri tekan dan tiadak terdapat benjolan

g. Thorak Inspeksi

:tidak ada pengembangan dada

Palpasi

:tidak ada nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan

Auskultasi :terdengar suara jantung ,suara napas vaskular h. Abdomen

Inspeksi :bentuk datar terdapat lesi ,tampak garis Palpasi

:terdapat nyeri tekan dan benjolan pada luka bekas tusukan pada abomen kiri bagian bawah

Perkusi

: suara pekak

Auskultasi :terdengar suara bising usus 6x/menit i. Ekremitas atas Insoeksi : kedua tangan simetris tidak ada lesi Palpasi

: tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan

j. Ekstrimitas bawah Inspeksi

:eksrimitas bawah kiri terdapat luka pada ekstrimitas bawah bagian kiri ,luas luka 15 cm,berwarna merah luka terbalut perban

Palpasi

:terdapat nyeri tekan dan terdapt benjolan

k. Genitelia Inspeksi

E. Pemeriksaan penujang 1. Laboratorium Tanggal pemeriksaan 9 november 2016

Parameter

hasil

PDW

9,1

PCT

0,53

HB

9,1

LED

80

satuan H /.

G/dl

nilai rujukan 9.0-13.0 0.150-0.400

130-18,0

2. Terapi obat -kalnex

50mg /8jam –menghentikan pendarahan

-RL

20 tpm-cairan

A. Analisa data

No

Data

Etiologi

Problem

1

Ds .

pada luka tusuk,

Trauma abdomen

Nyeri akut

Q :nyeri seperti di tusuk –tusuk

|

P:

Pasien mengatakan nyeri

R :lokasi nyeri pada abdomen nyeri akut kiri bawah T

:pasien

mengatakan

nyeri

timbul dengan durasi 1menit Do . Skala nyeri 5-7 skala

nyeri

,pasien tampak meringis TTV TD :110/70mmhg N

:80x/menit

RR :20X/menit S

:39c

B. Diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan trauma abdomen

di tandai dengan

pasien

mengatakan nyeri pada bekas luka tusuk ,nyeri terasa di tusuk-tusuk nyeri pada abdomen kiri bagian bawah

C. Intervensi

Nama :NS Umur

:

Nomor RM : Hari/t

No

gl

dx 1

Tujuan

Setelah

Intervensi

di

tindakan

lakukan 1. kaji karatristik nyeri 1.mengetahui selama yang di rasakan pasien

24xjam di harapakn nyeri

Rasional

akut

karatristik nyeri yang di rasakan pasien

dapat

berkurang dengan. kreteria hasil :

2.pertahankan

2.menghilangkan rasa

-pasien mampu untuk mobilisasi yang sakit

nyeri dan mencegah

mengontrol nyeri

infeksi

-skala nyeri berkurang 5 menjadi

3 atau

sampai dengan 0

3. ajarkan pasien untuk 3.mengajarkan teknik

-pasien tidak tampak teknik relaksasi

relaksasi

merigis -ttv dalam abnormal

4. observasi ttv pasien

4.mengobsevasi perubahan

umum

pasien

5. kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obar analgesik

5.untuk menghilankan rasa nyeri yang di rasakan oleh pasien

D. Impelementasi Nama

:NS

Umur : No RM: Hari/tgl

No. Jam

Impelentasi

Respon hasil

paraf

dx Selasa 6-7-16

1

9.00

1.mengkaji

karatristik P:paasien

nyeri pasien

nyeri

tekan

adanya adanya bekas luka

tusuk

pada

abdomen kiri baawah Q:nyeri seperti di tusuk – tusuk R:nyeri pada abdomen sebelah kiri bawah S:skala nyeri pasien 5-7 T:nyeri

di

abdomen

rasakan durasi

1

menit

2.mempertahankan

2.mobilisa abdomen yang

mobilisasi yang sakit

sakit

dapat

di

pertahankan

3.mengajarkan

pasien 3.paasien mamapu dan

teknik relaksasi

melakukan relaksasi

5.mengobsevasi ttv pasien

5.ttv TD :110/80mmhg N : 80X/menit RR:20X/menit S: 36,5c

teknik

6.mengkolaborasi dengan 6.injeksi iv sangtagesi dokter daalam pemberian

500mg/8jam

obat analgesi

E. Evaluasi Nama :NS Umur : No RM: Hari/tgl

No. Jam

SOP

dx Jumat

1

9.00

S: -pasien mengatakan masih mengeluh nyeri pada

,9-7-16

abdomrnya -pasien mengtakan dapat mengontrol rasa nyerinya

O:-skla nyeri pasien 4 dari skala 7 TTV -TD :120/80mmhg N

:82X/menit

RR : 20x /menit S

: 36,5c

A.masalah teratasi sebagian

P: -intervensi di lanjutkan -pertahakan tiral baring -kolaborasi pemberian analgesik

paraf

DAFTAR PUSTAKA Martin,loise implementing a critical pthway for oral rehydration of mild to moderate dehydration of children, pdeatric update Nursing 2001.

Related Documents


More Documents from "Kardji Agus"

Typus Abdomenaliis
August 2019 11
Askep Hepatitis
October 2019 15
Bab Ii Manhum.docx
November 2019 25
Jesus Will Return
November 2019 29
November 2019 42