Tutor Week 3.pdf

  • Uploaded by: Anonymous K4vIXB
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tutor Week 3.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 3,234
  • Pages: 9
272

PENGARUH LEADERSHIP TERHADAP KINERJARUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEGIRI LAMONGAN INFLUENCE OF LEADERSHIP ON THE Dr. SOEGIRI GENERAL HOSPITAL LAMONGAN PERFORMANCE Enny Mar’atus Sholihah, Setya Haksama Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya E-mail: [email protected]

ABSTRACT A hospital is successful if the number of patient visits has increased from the previous year. One factors that lead to improved patient visit is the hospital performance. Hospital performance can be judged from the leadership. This study was conducted to determine the effect of leadership on hospital performance by the employee perceptions based on the factors of motivation and ability factors.The experiment was conducted with cross-sectional design using a quantitative approach. Interviews were conducted at 84 employees. The selection of respondents using stratified random sampling technique. Depth interviews were conducted to obtain a more indepth information about the variables under study. The independent variables were the dependent variables are leadership and performance. Test the effect by using bivariate logistic regression with α = 0.05 was obtained p = 0.000 means that there was the influence of motivational factors on hospital performance. On Ability factors was obtained p = 0.000, showed that there was an influence of ability factors on hospital performance and from the leadership factors was obtained p= 0.000 means that there was an influence of leadership on hospital performance.The conclusion of this study showed that the good leadership could improve the hospital performance, and with less leadership would reduce the hospital performance. Keywords: ability factors, leadership, motivational factors, performance

PENDAHULUAN

Sebuah organisasi secara otomatis terdapat

Indikator keberhasilan sebuah rumah sakit

pemimpin atau seorang leader. pemimpin yang

dapat dllihat dari angka kunjungan pasien baik rawat

berkualitas

adalah

inap, rawat jalan, maupun Instalasi Rawat Darurat

memberikan

pengarahan

(Nursalam, 2011). Berdasarkan data yang diperoeh

semua pekerja dalam mencapai tujuan organisasi.

di

Soegiri

Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan

terdapat

antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi

penurunan angka kunjungan pada tahun 2010

mungkin bisa menjadi renggang (lemah). Keadaan

sampai dengan tahun 2012 yakni sebesar 1.606

ini menimbulkan situasi perseorangan yang bekerja

pasien.

untuk mencapai tujuan pribadinya sendiri, sementara

Rumah

Lamongan,

Sakit

diperoleh

Penurunan kemungkinan

Umum

Daerah

hasil

jumlah

disebabkan

Dr.

bahwa

kunjungan faktor

pesaing

pasien yang

pemimpin

yang

terhadap

dapat

usaha-usaha

itu keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien, dalam pencapaian sasaran-sasaranya.

semakin meningkat, faktor Rumah Sakit yang

Menurut Gaspersz (2011) dalam bukunya

meliputi faktor individual, organisasi ataupun sistem

Malcolm

manajemn mutu, selain itu juga kemungkinan

Excellence: Contoh Aplikasi Pemenang Malcolm

disebabkan

Baldrige

(leadership).

karena

faktor

kepemimpinan

Baldrige

Award

keberhasilan tergantung

Criteria

mengatakan

kinerja dari

For

dari

bahwa

sebuah

leadershipyang

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014

Performance

sebuah

perusahaan merumuskan

273

visi,misi, dan tujuan perusahaan dan bagaimana hal

pengertian

itu semua dikenalkan dan diaplikasikan olehnya

Leadership didefinisikan ke dalam ciri individual,

dalam tempat kerja mereka.

kebiasaan, cara mempengaruhi orang lain, interaksi,

Hasil kinerja sebuah Rumah Sakit itu baik jika

outcome

rumah

sakit

tersebut

itu

baik.

kedudukan

termasuk juga jumlah kunjungan pasien rawat jalan

Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis pengaruh leadershipberdasarkan faktor motivasi dan kemampuan

terhadap

kinerja

menurut

persepsi dari karyawan. Manfaat dari hasil penelitian ini

dapat

digunakan

sebagai

masukan

bagi

manajemen rumah sakit dalam upaya peningkatan

Proses

upaya

mempengaruhi

mencapai

persepsi

atau

memberi

tujuan

organisasi

merupakan

Tead dalam buku Kartono (2010) menyatakan bahwa kepemimpinan (Leadership) adalah kegiatan mempengaruhi bekerja

orang-orang

sama

untuk

agar

mencapai

mereka

mau

tujuan

yang

diinginkan. Sedangakn menurut Simamora (2004) menyatakan bahwa kinerja karyawansesungguhnya atas

kuantitas;

PUSTAKA

lima

dimensi

penyelesaian

diantaranya: proyek;

mutu;

kerjasama;

kepemimpinan. Selain itu, Keith Davis menyatakan

Leadership Leader menurut Hariyani (2011) adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan, sedangkan

dalam buku Anwar (2005) bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja rumah sakit adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi yang terdapat pada seorang leader dapat berpengaruh pada kinerja organisasi tersebut. Motivasi merupakan dorongan batin yang

menurut Kartono (2010) pemimpin (leader) adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi lain

dan

contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam

dinilai

kinerja rumah sakit.

orang

administrasi,

kepemimpinan.

pengertian kepemimpinan (Veitzhal, 2004).Ordway

dan rawat inap (Nursalam, 2011)..

faktor

dalam

mengenai

mengenai pengaruh yang sah.

Outcomemerupakan hasil akhir kegiatan dokter, perawat, dan tenaga profesi lain terhadap pasien

tersendiri

untuk

bersama-sama

melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau

melakukan sesuatu guna mencapai tujuan yang diinginkan. Kinerja Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai (individu) dan kinerja

beberapa tujuan. Leadership

menjadi titik tolak bagi setiaporganisasi dalam

memegang

peranan

yang

sangat penting di dalam suatu organisasi. Para ahli dalam bidang organisasi umumnya mengajukan

organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. Sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi.

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014

274

Kinerja

mengenai

Dalam pengukuran kinerja sangat ditentukan

suatu

oleh tujuan yang ideal untuk dicapai, sehingga dalam

mewujudkan

tahapan pengukurannya harus aktual/nyata dengan

sasaran,tujuan, misi, dan visi organisasi yang

mengidentifikasikannya terlebih dahulu ke dalam

tertuang dalam strategi planning suatu organisasi

komponen operasional. Kinerja organisasi dapat

(Mahsun,

menambahkan

dilihat dari visi dan misi yang ada, kinerja proses

bahwa kinerja adalah melakukan suatu kegiatan

dapat dilihat dari prosedur standar operasi, dan

danmenyempurnakannya

dengan

kinerja pegawai dapat dilihat dari petunjuk kerja

seperti

manual yang ada. Sehingga penggambaran visi dan

(2005)

misi dari suatu organisasi harus mampu menjelaskan

mengatakan bahwa bahwa kinerja adalah hasil kerja

tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam suatu

secara kualitas dan kuantitas seseorang dalam

organisasi yang dirumuskan dalam sebuah tugas

melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung

pokok dan fungsi dan akan menjadi satuan kerja

jawab

(2010)

dalam menciptakan aktivitas atau kegiatan pekerja

adalah

atau

tingkat

merupakan

gambaran

pencapaian

pelaksanaan

kegiatan/program

dalam

2005).Widodo

tanggungjawabnya yangdiharapkan.

yang

menyatakan

sesuai

dengan

hasil

SedangkanAnwar

diberikan bahwa

(2006)

padanya.Fahmi

kinerja

organisasi

pegawai.

Dengan

demikian

kinerja

lebih

sebagai efektivitas organisasi secara menyeluruh

diorientasikan pada pekerjaan itu sendiri dalam

untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dari

memberikan hasil, dampak, dan manfaat bagi

setiap kelompok yang berkenaan melalui usaha-

masyarakat maupun bagi pegawai itu sendiri.

usaha yang sistemik dan meningkatkan kemampuan organisasi

secara

terus

menerus

mencapai

kebutuhannya secara efektif.

Keith

Davis

(2005)menyatakan

dalambuku bahwa

faktor

Anwar yang

mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan dapat

(ability) dan faktor motivasi. Kemampuan secara

disimpulkan bahwa kinerja organisasi adalah hasil

psikologis, terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan

yang ditunjukkan oleh sebuah organisasi atau tingkat

kemampuan reality (knowledge + skill) yang artinya

pencapaian

organisasi

pimpinan yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan

dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan

pendidikan yang memadai untuk jabatanya dan

visi organisasi tersebut dan dapat diketahui bahwa

terampil mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Motivasi

unsur-unsur yang terdapat dalam kinerja organisasi

(motivation) diartikan suatu sikap pimpinan terhadap

terdiri dari:hasil-hasil atau evaluasi fungsi pekerjaan,

situasi kerja di lingkungan organisasi.

Berdasarkan

teori

pelaksanaan

yang

tugassuatu

ada

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi karyawan/pegawai seperti: motivasi,

Henry Simamora (1995) menyatakan bahwa

kecakapan,

kinerja sangat ditentukan oleh 3 (tiga) faktor yaitu

persepsi peranan, dan sebagainya. Pencapaian

sebagai berikut: Faktor individual yang terdiri dari:

tujuan organisasi dan periode waktu tertentu.

kemampuan

dan

keahlian;

latar

belakang

pendidikan; demografi.Faktor psikologis yang terdiri:

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014

275

persepsi;

attitude;

personality;

pembelajaran;

METODE

motivasi.Faktor organisasi yang terdiri dari: sumber

Penelitian ini merupakan penelitian yang

struktur;

bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional.

jobdesign. Sedangkan Mahmudi (2005) mengatakan

Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum

bahwa

(1)

Daerah Dr. Soegiri Lamongan. Waktu penelitian dan

mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi;

pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai pada

(2) menyediakan sarana pembelajaran pegawai; (3)

Bulan April sampai Bulan Mei 2014. Populasi dalam

memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya; (4)

penelitian ini adalah seluruh karyawan Rumah Sakit

memberikan pertimbangan yang sistematik dalam

yang meliputi tenaga non medis, tenaga paramedis

pembuatan keputusan, pemberian penghargaan dan

dan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soegiri

hukuman; (5) memotivasi pegawai; (6) menciptakan

sebanyak

akuntabilitas publik.

penelitian ini adalah Stratified Random Sampling

daya;

kepemimpinan;

tujuan

penghargaan;

pengukuran

kinerja

adalah:

501

orang.

Teknik

sampling

dalam

Evaluasi kinerja bertujuan untuk menjamin

sehingga diperoleh sampel sebanyak 84 tenaga

pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan atau

kesehatan yang terdiri dari tenaga non medis 55

organisasi.

orang, tenaga paramedis 22 orang dan dokter7

Evaluasi

kinerja

perusahaan

atau

organisasi dilakukan untuk mengetahui posisi pada

orang. Kepemimpinan

saat dilakukukan evaluasi, dengan harapan dapat

(leadership)

yang

diukur

segera mencari penyebab dan mencari upaya untuk

dalam penelitian ini merupakan kepemimpinan dari

mengatasi

seorang direktur rumah sakit. Leadershipdiukur

kelambatan

maupu

penyimpangan,

sehingga sasaran atau tujuan akhir dapat tercapai

secara

(Simanjutak, 2011).

karyawan. Begitu pula dengan kinerja, kinerja yang

Terdapat beberapa jenis tolak ukur yang

subjektif

bersifat

pencapaian

karyawan.

tugas

seseorang

atau

evaluasi kinerja kelompok atau evaluasi kinerja

persepsi

dari

diukur merupakan kinerja dari rumah sakit yang

digunakan sebagai pembanding atau alat ukur pelaksaan

berdasarkan

subjektif

Pengumpulan

berdasarkan

data

persepsi

dilakukan

dari

dengan

organisasi, yaitu: (1) sasaran atau target yang telah

menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas

dirumuskan dalam rencana kerja; (2) standar umum

dan reliabilitasnya. Kuesioner berisi pertanyaan

sesuai ketetapan atau pedoman revisi maupun yang

mengenai leadership yang terdiri dari faktor motivasi

diterima secara konsessus tingkat nasional atau

dan faktor kemampuan serta kinerja rumah sakit

internasional; (3) standar yang telah ditetapkan

dengan pilihan jawaban tertutup. Jumlah pertanyaan

secara khusus sebelumnya; (5) Uraian tugas atau

untuk leadership adalah 26 pertanyaan yang terdiri

jabatan; (6) Misi dan tugas pokok organisasi atau

dari 14 pertanyaan tentang faktor motivasi dan 12

unit organisasi yang harus dicapai dalam kurun

pertanyaan tentang faktor kemampuan. Kinerja

waktu tertentu (Simanjutak, 2011).

rumah sakit terdiri dari 38 pernyataan. pernyataan.

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014

276

Analisis data menggunakan uji regresi logistik (α=

meningkatkan kinerja terhadap situasi kerja di

0,05).

lingkungan kerjanya dalam keadaan kurang menurut

HASIL DAN PEMBAHASAN

persepsi karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan

Soegiri. Sedangkan faktor motivasi baik, merupakan

Hasil dari faktor motivasi dalam penelitian ini

meningkatkan kinerja terhadap situasi kerja di

dibagi dalam dua kategori,yaitu faktor motivasi

lingkungan kerjanya dalam keadaan baik menurut

kurang dan faktor motivasi baik berdasarkan pesepsi

persepsi karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

dari karyawan. Faktor motivasi kurang merupakan

Soegiri. Analisis faktor motivasi dapat dilihat pada

upaya

tabel 1.

yang

dilakukan

pemimpin

dalam

upaya

Tabel 1Tabulasi Silang Antara Faktor Motivasi Terhadap Kinerja Kinerja Rumah Sakit Faktor Kurang Baik Motivasi N (%) n (%) Kurang Baik

22 8 Tabulasi

66,67 15,69

silang

untuk

11 43

analisis

faktor

motivasi terhadap kinerja rumah sakit berdasarkan

yang

dilakukan

pemimpin

Jumlah Total

dalam

p value (%)

33,34 33 84,31 51 Total 84 mengarahkan, dan

100,00 100,00 100,00 memelihara

0,000

perilaku

yang

berhubungan dengan lingkungan kerja

persepsi karyawan, dapat diketahui bahwa sebagian

Faktor motivasi berpengaruh penting untuk

kinerja RSUD Dr. Soegiri dalam keadaan baik

menentukan leadership dalam peningkatan kinerja

dengan faktor

motivasi dari pemimpin dalam

yang

keadaan

yaitu

penelirian ini sejalan dengan hasil peneliian lain yang

baik

sebesar

43

(84,31%).

dapat

menangkap

peluang

pasar.Hasil

Berdasarkan hasil uji statistik dengan nilai α = 0,05,

dilakukan

diperoleh nilai p (p value) = 0.000 sehingga p

mengemukakan bahwa variabel kepemimpinan dan

(0,000)<α (0,05) maka artinya H0 ditolak, artinya ada

motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

pengaruh faktor motivasi terhadap

terhadap

kinerja rumah

sakit.

oleh Maskhurin dan Waridin (2006)

kinerja

pegawai.

Rajiv

Mehta

dkk

membuktikan bahwa pengaruh positif dan signifikan Dalam faktor motivasi tersebut termasuk

gaya kepemimpinan terhadap kinerja di Amerika,

tentang kejelasan pemimpin dalam pembagian tugas

Polandia, dan Finlandia menggunakan perbandingan

para

nilai F pada signifikasi 0,000.

pegawainya,

adanya

hambatan

dalam

pelaksanaan tugas, serta kurang atau tidak adanya penghargaan

bagi

telah

(2005) juga membuktikan bahwa budaya organisasi,

memberikan kontribusi yang baik bagi rumah sakit.

kepemimpinan, motivasi kerja berpengaruh positif

Motivasi kerja juga dapat didefisinikan sebagai

dan signifikan terhadap kinerja pegawai.Sebuah

kondisi

penelitian juga yag telah dilakukan oleh Triasmori

yang

para

pegawai

berpengaruh

yang

Penelitian lain yang dilakukan Cahyono

membangkitkan,

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014

277

(2011)didapatkan hasil bahwa Motivasi berpengaruh

kemampuan

positif

tabel

merupakan upaya yang dilakukan pemimpin dalam

coeffisiens terlihat bahwa p-value (kolom sig) =

meningkatkan kinerja terhadap situasi kerja dan

0,011< 0,1 sehingga H0 dapat ditolak.

memiliki kemampuan yang memadai untuk jabatanya

terhadap

Dengan

kinerja

Dari

kemampuan

kurang

dan terampil mengerjakan pekerjaan sehari-hari

dapat diwujudkan dengan faktor motivasi yang baik

dalam keadaan kurang menurut persepsi karyawan

dari seorang pemimpin (direktur rumah sakit).

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan.

Semakin baik faktor motivasi dari seorang pemimpin

Sedangkan faktor kemampuan baik merupakan

akan baik pula kinerja organisasi tersebut. Behitu

upaya

pula sebaliknya, semakin buruk faktor motivasi dari

meningkatkan kinerja terhadap situasi kerja dan

seorang pemimpin maka akan buruk pula kinerja

memiliki kemampuan yang memadai untuk jabatanya

rumah sakit tersebut.

dan terampil mengerjakan pekerjaan sehari-hari

Pengaruh Faktor Kemampuan Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan

dalam keadaan baik menurut persepsi karyawan

pengolahan

peningkatan

Faktor

kinerja

Hasil

demikian,

pegawai.

baik.

data

untuk

faktor

kemampuan dalam penelitian ini dibagi dalam dua

yang

dilakukan

pemimpin

dalam

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan. Analisis faktor kemampuan dapat dilihat pada tabel 2.

kategori, yaitu faktor kemampuan kurang dan faktor Tabel 2 Tabulasi Silang Faktor Kemampuan Terhadap Kinerja Kinerja Rumah Sakit Faktor Kurang Baik kemampuan n (%) n (%) Kurang 22 78,57 6 21,43 Baik 8 14,28 48 85,72 Total

Hasil tabulasi silang untuk analisis faktor

Jumlah Total

(%) 100,00 100,00 100,00

28 56 84

Faktor

p value

kemampuan

0,000

berpengaruh

penting

kemampuan terhadap kinerja rumah sakit, dapat

untuk menentukan leadership dalam peningkatan

diketahui bahwa sebagian kinerja RSUD Dr.Soegiri

kinerja yang dapat memaksimalkan sumberdaya

dalam keadaan baik dengan faktor kemampuan dari

optimal.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

pemimpin dalam keadaan baik yaitu sebesar 48

yang telah dilakukan oleh Triasmoro (2012) yang

(85,72%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan nilai

menyatakan bahwa kemampuan kerja berpengaruh

α = 0,05, diperoleh nilai p (p value) = 0.000 sehingga

positif

p (0,000)<α (0,05) maka H0 ditolak, artinya ada

coefficiens terlihat bahwa p-value (kolom sig)=

pengaruh faktor kemampuan terhadap

0,053<0,1 sehingga hipotesis H0 dapat ditolak.

rumah sakit.

kinerja

terhadap

kinerja

pegawai.

Dari

tabel

Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor kemampuan berpengaruh terhadap kinerja di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan.. Faktor

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014

278

kemampuan yang baik dari seorang pemimpin akan

Pengaruh Leadership Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan

dapat meningkatkan kinerja rumah sakit. Semakin Pengolahan data untuk leadershipdalam baik faktor kemampuan dari seorang pemimpin akan penelitian ini dibagi dalam dua kategori, yaitu meningkatkan kinerja dari rumah sakit tersebut. leadership kurang dan leadership baik berdasarkan Begitu pula sebaliknyadengan faktor kemampuan persepsi dari karyawan. Leadershipyang dikur disini yang

buruk

maka

akan

menjadikan

kinerja adalah leadership dari seorang pemimpin rumah

rumahsakit tersebut buruk pula. Variabel faktor sakit. Leadership kurang merupakan upaya yang motivasi

lebih

memilki

pengaruh

lebih

besar

dengan

faktor

dilakukan pemimpin dalam meningkatkan kinerja terhadap

kinerja

dibandingkan

dalam keadaan kurang menurut persepsi karyawan. kemampuan. Sedangkanleadership baik merupakan upaya yang dilakukan pemimpin dalam meningkatkan kinerja dalam keadaan baik menurut persepsi karyawan. Analisis faktor leadership dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Tabulasi Silang Leadership Terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soegiri Lamongan Kinerja Rumah Sakit Jumlah p value Kurang Baik Leadership n (%) n (%) Total (%) Kurang 25 71,43 10 28,57 35 100,00 0,000 Baik 5 10,20 44 89,80 49 100,00 Total 84 100,00

Tabulasi silang untuk analisis faktor leadership

Faktor motivasi dapat dilihat dari bagaimana

terhadap kinerja rumah sakit, dapat diketahui bahwa

seorang pemimpin tersebut memberikan semangat

sebagian kinerja RSUD Dr.Soegiri dalam keadaan

moril maupun material kepada bawahanya untuk

baik

meningkatkan

dengan

leadershipbaik

yaitu

sebesar

kinerja

di

organisasi

tersebut.

44(89,80%). Dari hasil uji statistik dengan nilai α =

Misalkan saja jika ada salah staf yang tidak bisa

0,05, diperoleh nilai p(p value) = 0.000 sehingga p

memecahkan

(0,000)<α (0,05) maka H0 ditolak, artinya ada

mendorong

pengaruh leadership terhadap kinerja rumah sakit.

memecahkan

Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh leadership terhadap kinerja di RSUD

Dr.Soegri

Lamongan.

Semakin

baik

masalah, kelompok masalah

maka untuk dan

pemimpin

akan

berusaha

dalam

mendukung

usaha

mereka. Teori lain juga menyatakan bahwa ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi

kategorileadership maka akan baik pula kinerja dari

kinerja, yakni varibell individu, variabel psikologis,

organisasi tersebut (rumah sakit umum daerah

dan variabel organisasi. Dalam variabel organisasi

Dr.Soegiri).

tersebut dijelaskan salah satunya adalah leadership.

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014

279

Penelitian Widodo

yang

(2011)

dilakukan

oleh

membuktikan

Untung

bahwa

gaya

Daerah Dr. Soegiri

Lamongan dikategorikan baik.

Leadership yang baik

tersebut disebabkan faktor

kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan

motivasi dan faktor kemampuan yang baik pula.

terhadap kinerja bawahan dengan nilai t hitung

Antara faktor motivasi dan faktor kemampuan

sebesar 3,207 dengan tingkat signifikasi yang

diperoleh bahwa faktor motivasi lebih berpengaruh

diperoleh
terhadap kinerja rumah sakit. Maka dari itu, untuk

t hitung> nilai signifikasi maka H0 ditolak artinya

meningkatkan

gaya

motivasi yang baik dari leadership.

kepemimpinan

berpengaruh

positif

dan

signifikan terhadap kinerja bawahan.

kinerja

perlu

dibutuhkan

faktor

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat

Penelitian yang lain yang dilakukan oleh

disimpulkan

bahwa

terdapat

pengaruh

Suranta (2002) menujukkan bahwa variabel gaya

leadershipterhadap kinerja di Rumah Sakit Umum

kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan

Daerah Dr. Soegiri

signifikan terhadap kinerja pegawai.

dengan leadership yang baik maka akan dapat

Hal

tersebut

sesuai

dengan teori

yang

meningkatkan

Lamongan, dengan kata lain

kinerja

dari

rumah

sakit

dikemukakan oleh davis (1994) bahwa kinerja

tersebut.Dengan demikian, peningkatan kinerja perlu

dipengaruhi oleh leadership yang didalam leadership

adanya peningkatan leadership juga, baik dari faktor

tersebut

faktor

motivasi maupun faktor kemampuan. Sehingga

kemampuan. Mengingat akan pentingnya seorang

diharapkan dengan meningkatnya kinerja di rumah

leader dalam sebuah organisasi dalam upaya

sakit maka dapat meningkatkan jumlah kunjungan

peningkatan kinerja maka diharapkan para leader

rumah sakit tersebut.

(pemimpin) dapat mengambil pendekatan tidak

DAFTAR PUSTAKA Anwar, Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta: Refika Aditama. Davis, Keith. 1994. Perilaku Dalam Organisasi (jilid 1). Yogyakarta: Erlangga. Cahyono. 2005. Pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi kerja terhadap kinerja pegawai.http://eprints.uns.ac.id/1906/1/153 5-3402-1-SM.pdf (Sitasi 17 Juni 2014). Fahmi, I. 2010. Manajemen Aplikasi dan Kinerja Teori. Bandung: Alfabeta. Gaspersz, V. F. 2011. Malcolm Baldrige For Performance Excellence. Bogor: Vinchristo Publication. Hariyani, I., & Yustisia, C. 2011. Merger, Konsolidasi, Akuisisi, & Pemisahan Perusahaan. Jakarta: Visimedia. Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Jakarta: STIM YKPN. Mahsun, M. 2005. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Jakarta: salemba Medika. Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika Triasmoro, D. 2012. Pengaruh kemampuan, motivasi dan kinerja terhadap produktivitas kerja.

terdapat

faktor

motivasi

dan

langsung dengan menciptakan motivasi melalui sarana organisasi yang dapat mendorong para pegawai rumah sakit tersebut untuk menjadi lebih produktif. Suasana tersebut dapat tercipta melalui pengelolaan faktor-faktor organisasi dalam bentuk pengaturan stuktur

sistem

melaui

berkualitas,

imbalan

atau

penyeleksian

desain

pekerjaan

penghargaan,

pegawai seta

yang

memelihara

komunikasi melalui praktek kepemimpinan yang dapat mendorong rasa saling percaya. SIMPULAN Leadershipdari seorang direktur berdasarkan persepsi karyawan yang ada di Rumah Sakit Umum

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014

280

http://publikasi.uniska kediri.ac.id/data/uniska/revitalisasi/revitalisa sivol1no2sep2012/revitalisasi vol1no2sep2012.05.%20Debby%20Triasmo ro.pdf (Sitasi 17 Juni 2014) Simamora, Henry . 1995.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Erlangga Kartono, K. 2010. Pemimpin dan kepemimpinan: apakah pemimpin abnormal itu?. Jakarta: RajaGrafindo Widodo, Untung. 2011. Analisis Pngaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja bawahan (studi empiris pada perguruan tinggi swasta di

kotasemarang).

http://ri.search.yahoo.com/htmlskripsi/A DITYA.pdf (Sitasi 18 juni 2014). Waridin. 2006. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja Pegawai. http://eprints.undip.ac.id/24466/1/skripsi/RE GINA_ADITYA_REZA.pdf (Sitasi 18 Juni 2014). Veitzhal, R. 2004. Manajemen sumberdaya manusia untuk perusahaan: Dari teori praktik.edisi 1.cetakan 1. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014

Related Documents

Tutor Week 3.pdf
December 2019 7
Tutor Flash
June 2020 8
Tutor Kom.docx
June 2020 9

More Documents from "luluvoth"

Tutor Week 3.pdf
December 2019 7
2.2 Respiratory System.docx
December 2019 8
Lo.docx
December 2019 3
Community.docx
December 2019 5
December 2019 6