Tutor Komunitas Skenario 1.docx

  • Uploaded by: saidah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tutor Komunitas Skenario 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,297
  • Pages: 9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Skenario Kasus “Bergerak “ Hasil pengkajian mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin di puskesmas desa kuripan kecamatan perak pada bulan april 2018 ditemukan data sebagai berikut : penduduk berjumlah 4310 orang dengan jumlah KK 800 dari 3200 penduduknya 25% berusia > 47 tahun dan 20 % diantaranya obesitas dan 10% mempunyai pola makan yang tidak baik dikarenakan keadaan ekonomi masyarakat yang rendah penghasilan dari sebagai seorang petani. Dari data yang diperoleh dari puskesmas perak bahwa penduduk desa ini yang datang berobat karena Diabetes Melitus (DM) sebanyak 60 orang dan dari wawancara dengan desa ini 50 orang menderita DM tetapi mereka berobat ke praktek dokter. Mereka berobat hanya pada waktu lemas atau ada merasa sakit dan tidak pernah mengikuti aturan makan. Dari data didapatkan hampir 60% penduduk desa tersebut mengkonsumsi kebutuhan pokoknya dari hasil pertanian dan berkebun tanpa ada pantangan.

1.2 Analisa kasus 1.2.1 Langkah 1 (Kata sulit) 1.2.1.1 Obesitas 1.2.1.2 DM 1.2.2 Langkah 2 ( jawaban kata sulit ) 1.2.2.1 Obesitas adalah kelebihan berat badan dalam batas normal. 1.2.2.2 DM adalah kondisi kadar gula tinggi melebihi 200 dl dan disebabkan oleh kerusakan pankreas. 1.2.3 Langkah 3 ( pertanyaan perkalimat) 1.2.3.1 Bagaimana cara kita sebagai petugas kesehatan untuk mengatur pola makan dengan masyarakat dengan ekonomi rendah ? 1.2.3.2 Dari data yang didapatkan yaitu hampir 60 % penduduk desa mengkonsumsi kebutuhan pokoknya dari hasil pertanian dan berkebun tanpa ada pantangan apakah ada hubungan nya dengan obesitas dan DM ? 1.2.3.3 Sebagai tenaga kesehatan bagaimana cara kita dalam menghadapi diet makan nya penyakit DM ? 1

1.2.3.4 Cara menyadarkan masyarakat tentang pola hidup mereka yang salah sebagai seorang tenaga kesehatan ? 1.2.4 Langkah 4 ( jawaban pertanyaan perkalimat) 1.2.4.1 Dengan kerja sama antar warga yang memiliki perkebunan dan pertanian dan dirapatkan dengan cara hasil panennya dibagikan dengan masyarakat yang tidak memiliki perkebunan dan pertanian. 1.2.4.2 Ada hubungan, karena tanpa ada pantangan dan mengkonsumsi makanan yang berlebihan tanpa ada kontrol bisa menyebabkan obesitas dan penyakit DM. 1.2.4.3 Kita jelaskan dulu ke masyarakat nya bagaimana makanan yang tepat untuk penderita DM dan kita sebutkan makanan tersebut berguna untuk mengontrol diet pada penderita DM, Misalkan seperti makan kentang untuk mengganti nasi putih atau bisa juga dengan nasi merah, garam bisa diganti dengan rempah yang lain dan lain-lain. 1.2.4.4 kita berikan Penkes terlebih dahulu bagaimana cara mengatur pola hidup sehat misalkan makan secara teratur, olahraga teratur dan lain lain.

1.3 Learning Objektif (LO) 1.3.1 Pengkajian Perawatan Komunitas. 1.3.2 Diagnosa Keperawatan Komunitas. 1.3.3 Perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas.

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengkajian Keperawatan Komunitas. Pengkajian keperawatan komunitas merupakan proses awal untuk mengenal komunitas. Tujuan dilakukannya pengkajian adalah untuk mendapatkan data mengenai faktor positif dan negatif yang berbenturan dengan masalah kesehatan dimasyarakat. 2.1.1 Pengumpulan Data. Pengumpulan data yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat di tentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis,

sosial

ekonomi

dan

spritual

serta

faktor

lingkungan

yang

mempengaruhi. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut yaitu: 2.1.1.1 Wawancara atau anamnesa yaitu menanyakan atau tanya jawab sebagai bentuk komunikasi yang direncanakan berkaitan dengan masalah yang dihadapi. 2.1.1.2 Pengamatan atau observasi yaitu dengan mengamati prilaku dan keadaan komunitas untuk memperoleh data berkaitan masalah kesehatan dan keperawatan. 2.1.1.3 Pemeriksaan fisik merupakan data penunjang untuk menemukan kebutuhan komunitas. Pengkajian ini digunakan untuk memperoleh data objektif dari riwayat komunitas. 2.1.2 Pengolahan Data. Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai berikut: 2.1.2.1 Klasifikasi data atau katagori data. 2.1.2.2 Penghitungan prosentase cakupan dengan menggunakan telly. 2.1.2.3 Tabulasi data. 3

2.1.2.4 Interpretasi data. 2.1.3 Analisis Data. Analisis data merupakan proses studi dan pemeriksaan data yang dapat berupa data subjektif maupun objektif. Analisis diperlukan untuk menentukan kebutuhan kesehatan komunitas dan kekuatan komunitas serta untuk mengidenfikasi pola respon kesehatan. 2.1.4 Perumusan Masalah. Masalah keperawatan dirumuskan berdasarkan hasil analisa berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan sebelumnya. Data-data yang didapatkan melalui proses pengkajian kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori sampai dapat ditarik kesimpulan seperti pada proses analisis data. 2.2 Diagnosa Keperawatan Komunitas. 2.2.1 Tingginya angka mortalitas bayi berhubungan dengan ketidakmampuan sumber didepartemen kesehatan setempat dalam memenuhi kebutuhan antepartum. 2.2.2 Defisit

energi

komunitas

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

dan

ketidaksesuaian layanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang ditunjukan dengan kurangnya fasilitas layanan kesehatan. 2.3 Perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas. 2.3.1 Menentukan Prioritas. Melalui pengkajian, perawat akan mampu mengidentifikasi respon komunitas yang aktual atau potensial yang memerlukan suatu tindakan. Dalam menentukan perencanaan perlu disusun suatu sistem untuk menentukan diagnosis yang akan diambil tindakan pertama kali. Salah satu sistem yang bisa digunakan adalah hirarki komunitas. 2.3.2 Menentukan Kriteria Hasil. Penentuan kriteria hasil (outcome) harus ditujukan untuk komunitas. Kriteria hasil harus menunjukkan apa yang harus dilakukan komunitas serta kapan dan sejauh

4

mana tindakan akan bisa dilaksanakan, kriteria hasil harus spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, rasional, dan ada batas waktu. 2.3.3 Menentukan Rencana Tindakan . Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu komunitas dalam mencapai kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen penyebab dari diagnosa keperawatan. Oleh sebab itu, rencana mendefinisikan suatu aktivitas yang diperlukan untuk membatasi faktor-faktor pendukung terhadap suatu permasalahan. 2.3.4 Dokumentasi. Rencana tindakan keperawatan ditulis dalam suatu bentuk yang bervariasi guna mempromosikan perawatan yang meliputi perawatan individu, keluarga, dan komunitas; perawatan yang kontinu (berkesinambungan); komunikasi dan evaluasi. Perencanaan asuhan keperawatan pada klien (komunitas). Menyertakan tiga prinsip yaitu pemberdayaan (empowerment), negosiasi (negotiation), dan kerja sama lintas sektor (networking). 2.4 Implementasi Asuhan Keperawatan Komunitas. Implementasi atau pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap implementasi dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada rencana strategi untuk membantu komunitas mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan komunitas. Tujuan dari implementasi adalah membantu komunitas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping. Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik, jika komunitas mempunyai keinginan untuk berpartisipasi dalam implementasi tindakan keperawatan. Selama tahap pelaksanaan, perawat terus melakukan pengumpulan data dan memilih tindakan keperawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan komunitas. Prinsip umum yang harus dimiliki perawat komunitas dalam melakukan implementasi asuhan keperawatan komunitas yaitu : 5

2.4.1 Inovative. Artinya mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa ( IMTAQ). 2.4.2 Integrated. Artinya harus mampu bekerjasama dengan sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat berdasarkan azas kemitraan. 2.4.3 Rasional Artinya harus menggunakan pengetahuan secara rasional dalam melakukan asuhan keperawatan demi tercapainya rencana program yang telah disusun. 2.4.4 Mampu dan mandiri Artinya diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten. 2.5 Evaluasi Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas. Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan

seberapa

jauh

diagnosis

keperawatan,

rencana

tindakan

dan

implementasinya sudah berhasil dicapai. Evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor ke alpaan yang terjadi selama tahap pengkajian, analisis, perencanaan, dan implementasi tindakan.

6

7

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Keperawatan komunitas adalah suatu bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan merupakan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan dalam meningkatkan derajat kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, dan ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

3.2 Saran Semoga makalah ini dapat menjadi sumber ilmu yang baru bagi yang mempelajari ilmu keperawatan Semoga dengan makalah ini agar bisa memahami dan mempelajari lebih dalam lagi tentang keperawatan komunitas.

8

DAFTAR PUSTAKA Azizah, lilik ma’rifatul, 2011. Keperawatan Lanjut Usia Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Efendi Ferry .2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika. Efendi Ferry dan Makhfud .2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Widyanto Faisalado Candra, 2014. Keperawatan Komunitas dengan Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Nuha Medika.

9

Related Documents


More Documents from "Anonymous YHQmN8a01"