Tugas_teknik_sampling.docx

  • Uploaded by: Ferina Indah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas_teknik_sampling.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,350
  • Pages: 11
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Air merupakan zat penting yang sangat dibutuhkan makluk hidup, terutama manusia. Air merupakan peranan penting dalam proses metabolisme tubuh, dimana air merupakan pelarut yuniversal dan dampir semua jenis zat dapat latit dalam air. Air dalam tubuh manusia berkisar antar 50-70% dari seluruh berat badan. Keelangsungan hidup manusia sebagian besatr membutuhkan air untuk mandi, cuci, minum dan lain-lain.air juga memegang peranan dalam aspek kehidupan dimana air juga menggunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat regreasi, trasportasi dan lain-lain. Dalam penyehatan makanan dan minuman, kebersihan alat makan merupakan bagian yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kualitas makanan dan minuman. Alat makan yang tidak dicuci dengan bersih dapat menyebabkan organisme atau bibit penyakit yang tertinggal akan berkembang biak dan mencemari makanan yang akan diletakkan di atasnya. Angka kuman dan adanya bakteri coli pada permukaan alat makan yang telah dicuci dapat diketahui dengan melakukan uji dengan cara usap alat makan pada permukaan alat makan. Uji sanitasi alat makan atau alat masak perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kebersihan alat tersebut. Sehingga melalui uji sanitasi alat tersebut, petugas inspeksi dari dinas kesehatan dapat menetapkan apakan alat makan tersebut sudah layak digunakan Parasit termasuk organisme seperti cacing kremi yang dapat menginfeksi saluran pencernaan jika makanan yang mengandung larva mereka tertelan. Banyak kali cacing akan hadir ketika swab diambil. Obat dapat diberikan untuk membunuh parasit dalam banyak kasus. Infeksi bakteri yang menyebabkan demam dan gejala lain juga mungkin memerlukan penggunaan tes usap dubur. Hal ini dilakukan untuk memeriksa bakteri tertentu dalam saluran pencernaan yang dapat menyebabkan perut marah. Hal ini dapat dilakukan dalam kombinasi dengan tes tambahan untuk diagnosis yang lebih akurat. Selama proses swabbing pasien mungkin merasa sedikit ketidaknyamanan. Spons umumnya dimasukkan beberapa inci ke dalam rektum dan kemudian dihapus. Kebanyakan pasien dilakukan dalam beberapa menit. Pasien mungkin diminta untuk menahan diri dari mencuci daerah dubur selama beberapa jam sebelum tes dilakukan. Pelumas pribadi, wewangian, dan zat lain yang dapat mempengaruhi hasil juga

TUGAS TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

1

harus dihindari. Hal ini untuk memastikan setiap infeksi bakteri yang menyebabkan hadir pada saat spons

B. TUJUAN a. Tujuan Umum.  Pengambilan sampel air:  Untuk mengetahi mengetahui tingkat kebersihan atau bakteri yang ada pada air.  Pengambilan sampel makanan:  Untuk mengetahui bakteri yang ada pada atat makan dan makanan.  Pengambilan saampel usap dubur:  Untuk mengidentifikasi kuman pada salutan pencernaan atau lubang anus. b. Tujuan khusus  Pengambilan sampel air:  Untuk mengetahui mengetahui kebersihan air yang diambil dari kran  Untuk mengetahui atau meneliti bakteri yang ada pada air  Pengambilan sampel makanan dan usap alat makan  Diutamakan pada alat makanan yang siap di gunakan  Alat makan di ambil 4-5 buah secara acak  Pengambilan sampel usap dubur:

TUGAS TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

2

BAB II TINJAUAN MATERI A. PENGAMBILAN SAMPEL AIR pengambilan sampel merupakan tahapan awal yang dilakukan dalam penentuan kualitas air, yang akan dilakukan hasil pekerjaan pada berikutnya scara garis besar prosedur pengambilan sampel terdiri dari pencemaran,persiapan, pelaksanaan pengambilan sampel serta quali asuransi dan kualiti control pengambilan sampel. Hal penting dalam pengambilan sampel sebelum ke lapangan adalah menyusun perencanaan dalam suatu dokumen yang akan membantu dalam setiap tahapan pengambilan sampel secara jelas dan sercara sistematik. Untuk mendapatkan sampah yang homogen dilakukan pengambilan sapel yang repsentitaf, yaitu sampel yng dapat mewakili pada daerah porposif sekirarnya. Dengan pengambilan sampel yang representitaf. Data hasil pengujiaan dapat menggambarkan kualitas lingkungan yang mendekati kondisi yang sesunggunya. Pengembilan sampel merupakan bagian penelitaian yang sangat penting karna sampel merupan cerminan dan populasi yang ada. B. PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN DAN ALAT USAP MAKAN a. Pengambilan alat usap makanan Sanitasi makanan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia. Dengan demikian, tujuan sebenarnya dari upaya sanitasi makanan, antara lain menjamin keamanan dan kebersihan makanan, mencegah penularan wabah penyakit, mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat, dan mengurangi tingkat kerusakan atau pembususkan pada makanan. Upaya pengamanan makanan dan minuman pada dasarnya meliputi orang yang menangani makanan, tempat penyelenggaraan makanan, peralatan pengolahan makan dan proses pengolahannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan makanan, antara lain adalah higiene perorangan yang buruk, cara penanganan makanan yang tidak sehat dan perlengkapan pengolahan makanan yang tidak bersih (Chandra, 2006). Kontaminasi makanan dapat terjadi setiap saat, salah satunya dari peralatan makanan yang digunakan tidak memenuhi syarat kesehatan. Di Indonesia peraturan telah dibuat dalam bentuk Permenkes RI No. 1096/Menkes/Per/VI/2011, bahwa untuk persyaratan peralatan makanan tidak boleh bakteri lebih dari 0 koloni/cm2.Peranan peralatan makanan dalam

TUGAS TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

3

pedagang makanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari prinsip-prinsip penyehatan makanan (Food hygiene). Setiap peralatan makan (piring, gelas, sendok) harus selalu dijaga kebersihannya setiap saat digunakan. Alat makan (piring, gelas, sendok) yang kelihatan bersih belum merupakan jaminan telah memenuhi persyaratan kesehatan, karena didalam alat makan (piring, gelas, sendok) tersebut tercemar bakteri E.coli yang menyebabkan alat makan (piring, gelas, sendok) tersebut tidak memenuhi kesehatan. Untuk itu pencucian peralatan sangat penting diketahui secara mendasar, dengan pencucian secara baik akan menghasilkan peralatan yang bersih dan sehat pula. Dengan menjaga kebersihan peralatan makan (piring, gelas, sendok,dll.) b. Penganbilan sampel makanan Makanan merupakan semua substansi yang di perlukan oleh tubuh baik dalam bentuk alamiah maupun buatan yang di makan manusia kecuali air dan obat-obatan . namun tidak semua makanan terhindar dari mikro organisme yang dapat mendatangi berbagai macam penyakit. Oleh karena itu makanan perlu melakukan pemeriksaan baik yang sudah maupun yang belum di olah. C. PENGAMBILAN SAMPEL USAP DUBUR Pengambilan tinja secara lansung sebagai bahan spesimen untuk pemeriksaan bakterri inveksi, saluran pencernaan lebi baik daripada pengambilan suap. Penganbilan rectal swab lebi praktis daripada pengambilan dengan segra spesimennya tidak menunggu buang air besar, tidak menimbulkan masalah baik pada waktu pengeriman maupun bila spesimen tidak dapat segra diperiksa atau di kirim ke laboratorium. Dengan adanya pengambilan sampel rectal swat penjama makan akan di ketahui kondisi kesehatan apakah senabagai cariel penyakit colera atau tidak, disamping itu juga meningkatkan kessehatan penjamah atau kariawan lain yang menjadi carier agar bebas dari penyakit ( menular melalui makanan)

TUGAS TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

4

BAB III HASIL PRAKTIKUM A. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL AIR. ALAT DAN BAHAN  Api bunsen  Korek api  Alkohol  Kapas  Kulbox  Botol steril  Label  Botol winkler  Masker  Sarung tangan  Alat tulis  Botol pemberat  Ember atau gayung

CARA KERJA SECA BAKTRIOLOGIS  Siapkan alat dan bahan  Sterilkan tangan lebi awal denagnmenggunakan alkohol  Sterilkan kran dengan menggunakan alkohol  Nyalakan api bunsen, dekatkan pada kran  Buka kra air secara full selama 2 sampai 3 menit lalu di tutup kembali  Sterilkan lagi dengan api bunsen mengelilingi kran air  Buka air secara ful selam 1 menit kemudian kecilkan kembali untuk mengisi air pada botol yang sudah di steril hingga penuh  Mengisi air pada botol yang suda di steril harus di mirngkan  Di tutup botol dekat dengan api bunsen yang sudah di nyalakan  Pasangkan label pada botol tersebut dan nama lokasi, jam pengambilan sampel,dan tempat pengambilan sampel TUGAS TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

5

 Setelah itu masukan ke kulbox  Kirim ke laboratorium untuk segra di tes CARA PENGAMBILAN SAMPEL SECARA KIMIA  Sterilkan tangan dengan alkohol  Nyalakan api bunsen  Botol pemberat di cuci dengan air yang mau di ambil sampelnya sebanyak 3 kali  Cara masukan botol pemberat ke dalam sumur tidak boleh dekat dengan didnding tembok atau dinding sumur yang mau mengambil smpelnya  Di masikan botol ke dalam sumur minimal 10 hingga 20 cm ke dalampermukaan air hingga botol tersebut penuh dengan air  Di keluarkan da di tutup dekat dengan api bunsen yang telah di siapkan  Pasang label pada botol tersebut dengan nama lokasi, jam dan tempat pengambilan sampel  Masukan ke kulbox  Kirim ke laboratorium untuk segra di periksa

B. PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN DAN ALAT USAP MAKAN ALAT DAN BAHAN a. Pengambilansampel alat usap makan  Kapas lidi steril  Plastik steril  Sarung tangan steril  Lampu bunsen  Korek api  Gunting  Termos es dan es batu  Kapas dan aalkohol  Alat tulis  Buku atau blangko pengambilan sampel  Media transpot TUGAS TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

6

CARA MENGUSAP  Siapkan sarung tangan steril. Sebelumnya serilkan tangan dengan alkohol  Alat makan yang di siapkan masing-masing di ambil secara acak dari tempat penyimpanan.  Persiapkan formolir pemeriksaan dengan membagi alat makan minum dalam kelompok masing-masing  Persiapkan lidi kapas steril, kemudian buka tutup botol yang telah di isi dengan bouffer phospat steril dan masukan lidi kapas ke dalamnya.  Lidi kapas di dalam botol di tekan-tekan ke dinding botol untuk membuang airnya. Setelah itu di angkat dan di usapkan pada setiap alat usap makan dan minum. Usap sebanyak 3 kali setiap satu alat  Cangkir atau gelas: di usap mengililingi luar dan dalam bagian bibir setinggi 6 mm, dengan pengusapan melingkar sebanyak 3 kali  Sendok: permukaan bagian dalam dan luar di usap sebanyak 3 kali  Garput: permukaan bagian luar dan dalam alat penusuk di usap sebanyak 3 kali  Piring dan mangkok: permukaan dalam tempat makan diletakan dengan atau tanpa menggunakan alat bantu plastik steril dengan lubang besar 5X10 𝑐𝑚2 di usap dengan cara menyilang siku-siku antara garis usap yang yang satu dengan garis usap yang ke dua  Alat masak: setiap usapan seluas 50𝑐𝑚2 dan di anggap satu kelompok setelah dilakukan seluas permukaan sebanyak 5 kali  Satu lidi kapas digunaka 1 kelompok alat makan yang di periksa  Untuk selesai mengusap 1 Lt dari 1 kelompok alat makan, lidi kapas selalu di masukan ke dalam boffer phospat, di putar dan di tekan-tekan ke didnding botol.  Setelah semua alat usap makan minum selesai di usap, lidi kapas di masukan ke dalam botol di panaskan dengan bunsen lalu di tutup kembali.  Hasil alat usap makan di kirim ke laboratorium dengan menempelkan etiket yang berisi keterangan sebagai berikut Nama alat yang ddi usap Lokasi pengambilan Nomor dan kode sesuai dengan nomor yang ada di formolir Tanggal pengambilan TUGAS TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

7

Jenis pemeriksaan yang di minta Nama pengirim atau petugas pengambilan sampel b. Pengambilan sampel makanan Alat daan bahan  Botol atau kantung plastik untuk wadah sampel  Alkohol  Kapas  Termos es dan es batu  Kertas label  Alat tulis  Sendok steril  Lampu bunsen Cara kerja  Siapkan alat dan bahan, kemudian menentukan lokasi.  Mendatangi lokasi dan meminta ijin pada pemilik tersebut kemudia menyebutkan nama-nama sampel yang akan mau di ambil.  Setelah di beri ijin makan melakukan pengambilan sampel  Sebelumnya sterikan tangan lebih awal dengan alkohol dan sterilkan tempat yang di sedia dengan kapas yang suda di basahi dengan alkohol  Nyalakan api bunsen pada tempat yang sudah di steril  Siapkan makanan yang mau di di ambil sampelnya dekat dengan api bunsen  Melakukan pengambilan sampel makanan yang akan di uji dengan menggunakan sendok steril lalu masukan dalam plastik yang sudah di steril.  Sampel yang sudah di ambil diberikan label  Dimasukan dalam kilbox dan label yang di berikan harus essuai denagn nama sampel, hari, tanggal, jam pengambilan sampel dan lokasi.  Sampel yang sudah di ambil di masukan ke dalam termos es yang berisi es batu  Di kirim ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan

TUGAS TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

8

C. PENGAMBILAN SAMPEL USAP DUBUR ALAT DAN BAHAN  Kapas lidi steril  Sarung tangansteril  Spidol  Gunting  Api bunsen media tranport  Buku  Termos es  Sabun disenfektasiatabung  Tabung reaksi  Alkohol  Kapas CARA KERJA  MENYIAPKAN ALAT DAN BAHAN  Memperaiapkan catatan pada formolir pemeriksaan tentang nama yang di periksa, umur dan tanggal pemeriksa serta pempat pemeriksaan.  Persiapkan sarung tangan dan di pakai dengan rapi.  Perintahkan dengan cara sopan kepada penderita atau orang yang di ambil usapduburnya dengan posisi menungging.  Kedua belah tangannya memegang pingangnya.  Petugas pemeriksa berdiri di bagian kiri dari penderita  Tangan tuga pemeriksa memegang dan melebarkan lubang anus ke arah samping kiri kanandengan cara merenggakan dengan cara tangan kiri.  Tangan kanan bersiap dengan lidi kapas steril di masikan ke dalam larutan carty dan blair.  Sebagai pelacun selanjutnya ke dalam anus secara putar searah jarum jam dengan arah kira-kira sejajar dengan badan penderita  Kapas lidi di masukan kurang lebih 3 cm  Selama memasukan lidi kapas tetap di putar searah dengan jarum jam dan di tarik dengan terus menutur ke arah yang sama sampai keluar  Setelah kapas lidi di keluarkan segra ambil botol pembawa buku tutup botol dan tenggelamkan lidi kapas di dalamnya. TUGAS TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

9

 Apabila lidi kapas lebi maka akan potong agar bisa rata dengan bibir botol yang ada, dan potong lidi kapas tersebut dekat denag api bunsen dan di tutup dengan rapat  Tempelkan kertas label yang telah di persiapkan ke botol dan tulis etiket pakai spidol dengan memberi nama dan nomor kode serta tempat pemeriksaan dalam formolir  Di isi ke dalam kulbox  Di kirim ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan.

TUGAS TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

10

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam pengambilan sampel alat usap makan yang sudah di lakukan maka saya sampulkan untuk contoh uji di utamakan pada alat-alat makan yang sudah siap di gunakan. Dalam pengambilan sampel makanan harus menggunakan prinsip sterilitasi agar tidak terkontaminasi dengan bakteri dari luar, dan dalam pengambilan sampel makanan menggunakan kulbox. Jika pengambilan sampel jarak jauh maka perlu menggunakan kulbox agar makanan dsalam keadaan steril untuk makanan matang tidak boleh lebi dari 24 jam Hal ini dapat dilakukan dalam kombinasi dengan tes tambahan untuk diagnosis yang lebih akurat. Selama proses swabbing pasien mungkin merasa sedikit ketidaknyamanan. Spons umumnya dimasukkan beberapa inci ke dalam rektum dan kemudian dihapus. B. SARAN Di sarankan kepada setiap petugas pengambilan sampel alat usap makan agar selalu menggunakan alat yang steril dalam dalam mengambil sampel dan apabila dalam penggunaan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku karena cara pengusapan untuk untuk alat-alat makan masing-masing jenis mempunyai cara yang berbeda. Untuk itu harus di ketahui terlebi dahulu cara-cara pengusapan jenis-jenis alat yang akan di gunakan dalam pengambilan sampel masing-masing dan harus selalu di lewatkan pada api bunsen yang sudah di sediakan.

TUGAS TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

11

More Documents from "Ferina Indah"