Tugas Utilitas Kelompok.docx2222.docx

  • Uploaded by: Syauqi Firdaus
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Utilitas Kelompok.docx2222.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,994
  • Pages: 19
UJIAN AKHIR SEMESTER UTILITAS Kode MK : TSP – 704

Disusun Oleh : Fathur Reza Al Fatoni

(14110030)

Muhammad Syauqi Firdaus

(15110046)

Florencia Ariesta Chandra

(16110001)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA SURABAYA 2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi dan istilah dalam utilitas

Definisi Fasilitas Bangunan : Fasilitas bangunan adalah kelengkapan suatu yang dapat menunjang unsur-unsur kemudahan pengguna bangunan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Definisi Utilitas Bangunan : Utilitas bangunan kelengakapan suatu bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi dan mobilitas dalam bangunan gedung 1.2 Utilitas untuk bangunan gedung Setiap bangunan disesuaikan kebutuhan utilitasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Utilitas bangunan antara lain : 

Sistem penerangan dan listrik



Sistem perpipaan



Sistem penangkal petir



Sistem penghawaan



Sistem tata suara



Sistem transportasi dalam gedung



Sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran

BAB II SISTEM PENERANGAN DAN LISTRIK 1.

PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK Instalasi listrik harus memenuhi ketentuan sitem instalasi listrik terdiri dari

suber daya, jaringan distribusi, papan hubung bagi dan pembebanan listrik dan penempatannya harus mudah diamati, dipelihara, tidak membahayakan, mengganggu dan merugikan bagi manusia, lingkungan dan instalasi lainnya.

2.

PENERANGAN / PENCAHAYAAN Kebutuhan pencahayaan dalam setiap ruangan berbeda berikut ini macam-

macam contoh kebutuhan pencahayaan : 

Ruangan di dalam bangunan



Daerah di luat bangunan seperti tempat bongkar muat barang pintu keluar dan pinti masuk, dsb.

3.

PENGERTIAN PENCAHAYAAN BUATAN Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber

cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi.Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi sistem pencahayaan buatan pada bangunan/ruangan yaitu : 

Fungsi Bangunan/ruangan



Aktivitas didalam Bangunan/Ruangan



Kebutuhan Cahaya



Luasan Ruangan yang ingin di sinari.

4.

FUNGSI PENCAHAYAAN BUATAN

Sistem pencahayaan buatan didalam suatu bangunan harus memenuhi dua fungsi berikut: 

Untuk dapat menerangi ruang-ruang dalam (interior) dan seluruh isinya



Untuk dapat menerangi hal-hal khusus seperti pencahayaan untuk

membaca,untuk dapat melihat dengan jelas benda-benda halus dll

5.

SUMBER PENCAHAYAAN BUATAN

Sumber penerangan buatan yang kita ketahui misalnya adalah lilin, obor dan lampu. namun pada umumnya yang biasa digunakan adalah penarangan yang berasal dari lampu.Adapun jenis-jenis lampu yang sering digunakan yaitu: 

Lampu pijar



Lampu Berpendar ( Fluorescent/Neon/TL/PL dan SL)



Lampu halogen



Lampu Mercury



Lampu Halide



Lampu sodium



Lampu light emited Diode ( LED )

6.

KEBUTUHAN CAHAYA

Kebutuhan cahaya pada macam-macam ruangan dan gedung (tabel 1 dan tabel 2)

Tuntutan sangat

Tuntutan

sederhana

sederhana

Lampu

malam Gedung, WC

diluar gedung 30 – 60 LUX

Tuntutan sedang

Tuntutan Sangat tinggi

Kamar

mandi, Ruang keluarga, Ruang

kamar tidur 60 – 120 LUX

Tuntutan tinggi

120 – 150 LUX

dapur,

kerja,

ruang Ruang

baca,

makan

ruang gambar

250 – 500 LUX

600 LUX



1000

Tabel 2.1 Kebutuhan cahaya pada macam-macam ruangan Untuk penggunaan

Lux

Pabrik pesawat Terbang

700

Hanggar service

1000

Pabrik Roti

300-500

Pabrik Kimia

300

Pabrik keramik

300 – 1000

Pabrik Pakaian

300 – 500

Pabrik elektronik

1000

Daerah luar area

50

Bangunan sekeliling

10

Daerah gudang

10 – 200

Service Mobil

200 – 1000

Tempat parker

100 – 500

Pabrik kulit

300 – 1000

Ruang loker

200

Toko peralatan mesin

500 – 100

Pengangkutan material

100 – 500

Toko cat

500 – 1000

Industri tekstil

300 – 1000

Daerah tangga, lorong

200

Gudang industry

50 – 100

Pabrik Jam/perhiasan

1000 – 5000

Art gallery

300

Auditorium

100 – 1000

Pangkas rambut dan salon

500 – 1000

Gereja

150 – 1000

Rumah sakit -

Umum

300 – 500

-

Laboratorium

-

ruang pasien

-

Ruang bedah

-

Ruang tunggu dan toilet

500 – 1000 200 – 300 2000 200

Hotel dan motel

100 – 300

Perpustakaan dan ruang baca

700

Kantor -

Umum

-

Khusus

300 – 500 1000 – 2000

Kantor Pos -

Sortir, pengiriman

1000

Restaurant

200 – 500

Bioskop

50 – 300

Sekolah

300 – 500

Toko

300 – 500

Studio gambar

1000

Tabel 2.2 Adapun rekomendasi untuk penerangan umum Aktivitas atau Area

Lux (rata-rata)

Percakapan / relaks

50 – 100

Area lalu lintas / selasar

50 – 100

Ruang (bukan dapur)

200-500

Dapur

500 – 1000

Ruang makan

100 – 200

Kamar hias

200 – 500

Kerajinan tangan - Kegiatan umum

200 – 500

- Kegiatan sulit

500 – 1000

1000 – 2000

- Kegiatan rumit/teliti Pekerjaan didapurl

- Persiapan makan atau pembersihan 750 – 1000

- Kegiatan menyajikan makanan

200 – 300

Baca dan tulis - Tulisan tangan

500 – 1000

- Buku,majalah,surat kabar

200 – 500

Kantor - Penerangan umum

200

- Bekerja atau baca

500 – 1000

Ruangan utilitas

7.

- Ruangan boiler

200

- Ruangan genset

200

- Ruang pompa

100

- Ruang operator PABX

200

- Gudang

50

- Laundry

500

- tanda pintu darurat

50

PERLETAKAN LAMPU UNTUK PENCAHAYAAN

Perletakan lampu sebagai sumber cahaya didalam ruangan harus berdasarkan fungsi,aktivitas dan kebutuhan cahaya dari sebuah ruangan maupun bangunan.hal tersebutlah

yang

menentukan

suatu

tingkat

kenyamanan

pada

suatu

ruangan.Berikut beberpa alternatif perletakan cahaya lampu didalam ruangan atau bangunan,

BAB III SISTEM PERPIPAAN

Sistem perpipaan pada bangunan meliputi semua perencanaan dan pelaksanaan penggunaan perpipaan air bersih baik yang menggunakan air dingin atau air hangat, perpipaan air kotor baik yang berupa air sisa penggunaan mandi, cuci, dan maupun air buangan dari wastafel dapur atau wastafel lainnya. 1.

Perpipaan Air bersih

Pada system perletakan pipa air bersih perlu direncanakan berapa besar kebutuhan tendon air atas untuk mendistribusikan air melalui pipa-pipa vertical menuju lantai-lantai dibawahnya 2.

Perpipaan Air Kotor

Sistem pembuangan air kotor memerlukan perpipaan air khusus yang dapat menyalurkan air buangan berupa air sabun maupun air sisa dari kamar mandi, air pembersih WC, wastafel, dan air sisa cucian pakaian maupun cuci bahan makanan yang akan dimasak, khusus air buangan yang mengandung lemak atau air buangan dari bengkel yang mengandung oli pelumas harus dipisahkan dengan air sisa bangunan yang lain. 3.

Perpipaan Tinja

Pada dasarnya perpipaan untuk tinja dimulai dari lubang tempat duduk pada WC hingga ke septic tank dan sumur resapan atau pengolah instalasi air limbah (IPAL), hal lain yang tidak boleh dilupakan pada perpipaan tinja ini adalah harus diberikannya pipa ventilasi untuk penyama tekanan, sehingga kotoran berupa tinja bias turun menuju septic tank. 4.

Perpipaan Gas

Pada system perpipaan gas demikian pula tidak berbeda dengan system perpipaan lainnya, yang perlu diperhatikan pipa gas harus dapat menahan tekanan gas yang cukup tinggi dibandingkan dengan pipa air pada umumnya, perpipaan gas banyak digunakan pada industry dan rumah sakit, ada beberapa jenis perpipaan gas yang terdapat di rumah sakit (gas medic), diantaranya perpipaan gas oxygen, nitrous oxide, Medical compress air, vacum.

BAB IV SISTEM PENANGKAL PETIR Petir timbul karena loncatan muatan listrik antara awan dengan bumi. Diawali dengan berkumpulnya uap air di dalam awan dan temperatur baguan bawah sekitar 60°F dan temperatur bagian anda sekitar -60° F, yang mengakibatkan uap air diawan tersebut menjadi kristal-kristal es. Awan yang membawa kristal es tersebut terbawa angin dan saling bertabrakan dan bergesekan sehungga terlepaslah muatan positif dan muatan negatif. Terlepasnya muatan listrik inilah yang menyebabkan terjadinya petir. Kriteria penilaian terhadap penangkal petir : 

macam bangunan



bahan konstruksi



tinggi bangunan



situasi letak bangunan



jumlah hari guruh (thunfer day) Instalasi penangkal petir adalah suatu sistem yang secara keseluruhan

berfungsi untuk menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah. Sistem ini dipasang sedemikian rupa sehingga dapat melindungi semua bagian bangunan serta segala isunya juga benda-benda yang ada disekitarnya. Besarnya kebutuhan bangunan akan instalasi penangkal petir ditentukan oleh besarnya resiko kerusakan serta bahaya yang akan timbul apabila bangunan tersebut tersambar petir. Selain itu kebutuhan akan penangkal petir ini juga ditentukan jenis dan ketinggian atap. Namun tidak berarti bangunan rumah tinggal yang hanya satu lantai sudah sangat aman dari sambaran petir. Rumah tinggal yang yang hanya satu lantai pun tetap rawan terhadap petir. Terutama jika tinggal di daerah dataran tinggi atau daerah yang banyak petirnya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan

Faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam merencanakan dan memasang sistem penangkal petir adalah :



Keamanan secara, tanpa mengabaikan keserasian arsitektur, perhatian

utama harus ditujunjukkan kepada diperolehnya nilai perlindungan terhadap sambaran petir yang efektif 

Penampang hantaran-hantaran pertanahan yang digunakan



Ketahanan mekanis



Ketahanan terhadap korosi



Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi



Faktor ekonomis



Pemasangan terminal sambaran petir

BAB V SISTEM PENGHAWAAN/AIR CONDITION Mesin pengkondisian udara (AC – Air Conditoning) atau sistem tata udara yang dipusatkan menggunakan Unit Penghantar Udara (Air Handling Unit – AHU) semakin banyak dipergunakan pada bangunan bertingkat tinggi Pengguanaan sistem tata udara ini sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia untuk mendapatkan kenyamana di dalam bangunan. Fungsi sistem tata udara adalah untuk mempertahankan suhu dan kelembaban dalam ruangan dengan cara menyerap suhu dan kelembaban udara dalam ruangan. Agar terjadi proses penyerapan panas dalam ruangan, maka harus terjadi penguapan. Untuk pengauapan suatu zat diperlukan kalori (panas), dimana panas diperoleh dari dari panas zat yanga ada disekitar zat yang menguap tadi, sehingga zat yang ada disekitar zat yang menguap tersebut akan kehilangan panasnya. Dengan diserapnya sebagian panas zat tersebut, maka zat tadi akan menjadi dingin.

BAB VI SISTEM TATA SUARA/AKUSTIK PRINSIP ATAU CARA KERJA SISTEM TATA SUARA Prinsip Dasar Sound reinfocement adalah sederetan peralatan yang ditata sedemikia rupa untuk penguatansuara atau musik untuk didengarkan oleh banyak orang. Prinsip dasarnya selalu sama. Mulai dari system yang sederhana samapi yang paling rumit seperti : 

Suara ditangkap oleh microphone dari sumbernya.



Microphone merubah suara tadi menjadi signal listrik dan mengiimnya

melalui kabel menujumixer. 

Mixer menerima signal suara dan musik tadi melalui setiap kanalnya

kemudian me-mix(mencampur dan menseimbangkan) untuk dikirimkan lagi melalui kabel ke rampaian power amplifier. 

Power

amplifier

merubah

signal

menjadi

energi

listrik

dan

mengirimkannya ke loudspeaker 

Loudspeaker merubah energi listrik menjadi gerakan mekanis dari konus

speaker yangkmudian mnggetarkan udara dan menjadi suara. 

Audiens mendengarkan suara tersebut.Ini juga berlaku untuk system audio

rumah, tape deck atau CD player sebagai sumber suara, dan pre amp (dalam system live digantikan mixer), umumnya terdapat dalam satu badan dengan power amplifiernya (integrated amlifier). Dalam system sederhana, power amplifier kadang terdapat dalam satu kemasan dengan mixer yang disebut powe mixer, atau juga power amplifier yang tercakup dalam kotak speaker yanglebih kita kenal dengan speaker aktif. Dalam system ini ada beberapa prinsip lagi yang sebaiknya diperhatikan seperti :



Posisi mixing console sbaiknya berada pada posisi pendengar, agar apa

yang didengar oleh penata suara adalah apa yang didengar oleh audiens. Denga kata lain mixer tidak berada disamping atau di belakang panggung. 

Semua microphone dan alat musik dikirim ke mixer melalui kabel snake.



Mixer atau mixing console pada system ini lebih lengkap dari system yang

sederhana sebelumnya, karena memiliki lebih banyak pengaturan walaupun dengan prinsip kerja yangsama. Hanya saja dilengkapi fasilitas seperti equalizer yang semi parameric, dengan 3 band (low,mid, hi) atau 4 band (low, lo-mid, himid, hi). Terdapat juga auxiliary send yang difungsikan untuk mengirim signal ke system monitor dan/ ke effect system. Pada auxiliary terdapat switchuntuk aux pre/post. Auxiliary pre adalah untuk menirim signal yang terlepas dari pengaruh fader dan eq kanal yang biasa digunakan untuk mengirim signal ke monitor, sedang auxiliary postadalah sebaliknya yakni mengirim signal yang dikirim mengikuti pengaruh dari fader danequalizer dari kanal dan biasa untuk mengirim signal ke perangkat effect. 

Signal keluaran dari mixer dikirim ke crossover melewati equalizer. Pada

equalizer inilah penata suara melakukan pen-settingan untuk mengatasi kendala akustik ruang, feedback ataukendala lainnya yang mengganggu. 

Crossover berfungsi untuk memilah frekuensi yang akan dikirim ke power

amplifier untuk menggerakkan loudspeaker dengan tnggapan frekuensi tertentu. Karena system speaker utamanaya tidak jarang yang terpisah antara speaker untuk menghandle frekuensi rendah (subwoofer) dan speaker untuk full range (gambar C)Tipical system untuk TouringBerikutnya adalah system untuk touring yang lebih besar dan kompleks. Seperti yang dipergunakan untuk konser-konser besar dengan area yang lebih luas. Pada system ini peralatanyang digunakan sangat banyak, dan selalu dngan crossover aktif yang tidak jarang jugadigantikan oleh controller digital yang didalamnya telah terdapat crossover, limiter, parametriceq, dll. Juga selalu menggunakan mixer monitor yang sama sekali terpisah dari mixer utama,lebih difungsikan untuk mengirim signal ke rangkaian effect yang tidak sedikit jumlahnya.

Namun seberapapun rumitnya prinsip touring ini, tetap tidak terlalu jauh berbeda dengan prinsiptata suara sebelumnya sehingga tidak terlalu sulit juga untuk dipahami. Hanya saja pada systemini terdapat beberapa lagi penjlasan tambahan seperti : 

Mixer selalu lebih besar dan mempunyai fasilitas yang lebih lengkap,

paling sedikit terdiri dari24 kanal atau bahkan sampai 40. dan bukan tidak mungkin menggunakan lebih dari 1 mixer. Inisering terjadi bila yang tampil lebih dari 1 grup musik yang settingan kanalnya tidak inginterganggu oleh setting kelompok lain yang kebetulan tampil satu panggung. 

System monitor dioperasikan oleh monitor engineer dengan menggunakan

mixer monitor sendiri dan terlepas sama sekali dari mixer utama. 

Dalam rack peralatannya terdapat paling sedikit 2 buah EQ mono atau

sebuah dual EQ (karenaselalu main dalam stereo), kemudian beberapa compressor, limiter, noise gate, aural exciter,multiple delay, reverb, dll. Sekian banyak peralatan tersebut difungsikan untuk menghasilkansuara yang diinginkan dan meredam suara-suara yang tidak diinginkan 

Mixer untuk system monitor panggung terdiri dari 6 output kadang bahkan

sampai 16 output,dan mengirim signal tadi secara tepisah ke masing-masing monitor untuk si pemusik atau penyanyi seperti yang mereka inginkan. 

Dibutuhkan sangat banyak kabel, power amlifier dan daya listrik yang

sangat besar untuk menggerakkan sekian banyak loudspeaker yang mungkin saja main dalam 3way, 4way atau bahkan sampai 5way 2.2 Bagian Sistem Tata Suara TERDIRI DARI 4 BAGIAN : 

Back Ground Musik



Public Address



Emergency



Car Call

Uraian singkat system :

a. Back Ground Music(BGM) Adalah Music/Suara yang dapat disampaikan secara luas melalui speaker yang telah terpasang sesuai dengan rencana. Music/Suara dapat diatur pada Sentral Tata Suara(rak sistem)yang telah ditata sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan suara yang baik. Sentral Tata Suara(rak sistem)dilengkapi dengan Double Cassette Deck,Tuner AM/FM,MP3 dan CD Player sebagai sarana yang dapat dipergunakan sesuai kebutuhan.yang telah disesuaikan dengan rencana. b. Public Address (PA) Adalah sarana penyampaian informasi kepada khalayak ramai(umum)dapat dilakukan

dengan

cepat

dan

mudah

karena

selain

speaker

yang

terpasang,penyampaian informasi didukung Sentral Tata Suara(rak sistem)yang dapat diatur sedemikian rupa juga telah dilengkapi dengan Paging Microphone yang telah terpasang sesuai. c. Emergency(EMC ) Pada saat keadaan Emergency,informasai kedaan darurat/bahaya yang bertujuan untuk evakuasi,keselamatan dan keamanan akan dapat diketahui dengan cepat.Setelah Sentral Tata Suara mendapatkan sinyal tanda bahaya dari panel alarm,Mixer Pre. Amplifier akan memutuskan semua input dari Cassette Deck,MP3 & CD Player lalu memberikan prioritas utama untuk bunyi SIRINE,jadi setalah Mixer Pre. Amplifier menerima sinyal dari panel alarm,secara otomatis semua input akan terputus,kecuali input dari Emergency Microphone,jadi operator tetap dapat memberikan pesan peringatan. d. Car Call (CC) Sarana penyampaian informasi kepada orang/pengendara kendaraan dengan cepat dan mudah karena untuk sistem Car Call ini selain speaker juga dilengkapi dengan Rak Sistem Car Call dan Microphone yang telah terpasang pada area-area yang telah disesuaikan dengan rencana.

BAB VII SISTEM TRANSPORTASI DALAM GEDUNG Sistem Transportasi Dalam Gedung Bertingkat Suatu bangunan yang besar dan tinggi memerlukan suatu alat transportasi (angkut) untuk memberikan suatu kenyamanan dalam berlalu lintas dalam bangunan. Bentuk alat transportasi tersebut adalah : Vertikal , berupa elevator. Elevator atau biasa disebut dengan lift merupakan alat angkut untuk mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai. Lift menurut fungsinya dapat dibagi menjadi empat, yaitu : 

Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk mengangkut

manusia 

Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk menngangkut barang



Lift uang/ makanan (dumb waiters)



Lift pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus sebagai lift barang)

Untuk menentukan kriteria perancangan lift penumpang yang perlu diperhatikan adalah : 

Type dan fungsi dari bangunan



Banyaknya lantai



Luas tiap lantai



Dan intervalnya

Rumah lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu : 

Lift pit

Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer sangkar dan buffer beban penyeimbang. Karena letaknya yang paling bawah, harus dibuat dari dinding kedap air. 

Ruang luncur (hoistway)

Tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat pintu2 masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya beban penyeimbang, meletakkan rel peluncur dan beban penyeimbang. 

Ruang mesin

Tempat meletakkan mesin/ motor traksi lift, dan tempat control panel (yang mengatur jalannya kereta) Bentuk dan macam lift tergantung pada fungsi dan kegunaan gedung 

Lift Penumpang (yang tertutup)

Lift yang sering kita jumpai di kantor keempat sisinya tertutup dan disesuaikan dengan kebutuhan standart. 

Lift Penumpang (yang transparan)

Lift yang salah satu atau semua sisi interiornya tembus pandang (kaca) biasanya disebut juga lift panorama. Dalam gedung (mall, pusat perbelanjaan) biasanya diletakkan di Hall 

Lift untuk Rumah Sakit

Karena fungsinya untuk RS maka dimensi besarannya memanjang dengan 2 pintu pada sisinya. Ranjang pasien dapat terakomodasi dengan layak 

Lift untuk kebakaran (barang)

Ruangannya tertutup, interior sederhana, digunakan jika terjadi kebakaran. Interiornya harus tahan kebakaran minimal 2 jam dengan ruang peluncurnya terbuat dari beton (dinding tahan api). Miring berupa escalator Eskalator adalah suatu alat angkut yang lebih dititik beratkan pada pengangkutan orang dengan arah yang miring dari lantai bawah miring ke lantai atasnya. Standart kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan kemiringan lebih dari 10 derajat sudah masuk kategori escalator. Panjang escalator disesuaikan dengan kebutuhan, lebar untuk satu orang kurang lebih 60 cm, untuk 2 orang sekitar 100-120 cm. Mesin escalator terletak dibawah lantai. Karena terdiri dari segmen tiap anak tangga maka escalator dapat diset untuk bergerak maju atau mundur.

BAB VIII SISTEM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN Pengertian Sistem Pemadam Kebakaran Sistem

Tanda Bahaya Kebakaran adalah Komponen dan sub –sub

komponen yang dirangkai untuk suatu tujuan memberi peringatan secara dini baik kepada penghuni maupun kepada petugas, bila di suatu bagian tertentu terjadi kebakaran atau setidaknya-tidaknya adanya indikasi kebakaran. Sistem kebakaran terdiri atas beberapa sistem, yaitu : 

Fire Alarm System



Fire Hydrant System



Fire Automatic Sprinkler Sistem



Sistem Pemadam Sederhana

Fire Alarm System Sistem alarm kebakaran gedung adalah suatu alat untuk memberikan peringatan dini kepada penghuni gedung atau petugas yang di tunjuk, tentang adanya kejadian atau indikasi kebakaran di suatu bagian gedung. Dengan adanya peringatan secara dini tersebut akan memungkinkan penghuni/petugas dapat

mengambil

langkah/tindakan berikut pemadaman atau bila mungkin

melaksankan evakuasi jiwa maupun harta benda.

Related Documents

Utilitas
August 2019 32
Utilitas
October 2019 35
Utilitas Mantap.pptx
April 2020 37
Utilitas Turbin.docx
October 2019 29

More Documents from "Bangriv"