TUGAS RESUME MATA KULIAH IRIGASI DAN DRAINASE “SASKATCHEWAN TRICKLE IRRIGATION MANUAL”
Disusun Oleh :
Nama
: Amalia Nurul Jannah
NIM
: 175040200111056
Kelas
:D .
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2019
Apa itu irigasi hamburan (Trickle Irrigation)? Irigasi hamburan atau irigasi tetes (Drip Irrigation) adalah mikro irigasi yang menyediakan kondisi pertumbuhan yang optimum dengan mengantarkan air dan nutrisi langsung ke tanaman dengan menggunakan alat emitter. Emitter adalah alat yang digunakan untuk mengatur aliran air ke tanaman.
Kelebihan dan Kekurangan Irigasi Hamburan Kelebihan irigasi hamburan diantaranya adalah: (1) Penggunaan air bervolume rendah; (2) Air tersedia digunakan lebih baik; (3) Penghematan energi; (4) Mengurangi pertumbuhan gulma; (5) Mengoptimalkan pertumbuhan tanaman; (6) Mengurangi biaya bahan kimia dan pekerja; (7) Suhu tanah, udara dan air relatif konstan; (8) Mengurangi resiko penyakit; (9) Pengotomatisan; dan (10) Resiko erosi tanah rendah. Kekurangan irigasi hamburan diantaranya adalah: (1) Penyumbatan; (2) Memerlukan manejemen
tingkat tinggi; (3) Harga; dan (4) Memerlukan kontrol
lingkungan mikro. Komponen Sistem 1.
Sumber Air Sumber air untuk irigasi hamburan dapat berupa pipa, ruang simpanan, kanal
irigasi, reservoir, sungai, danau, dan tank penampung. 2.
Sumber Tenaga Sumber tenaga yang digunakan pada irigasi hamburan yang disarankan adalah
berupa listrik karena mudah perawatannya dan operasi pompanya tenang.
3.
Pompa Pemilihan pompa bergantung pada sumber airnya. Pompa sentrifugal biasa
digunakan untuk memompa air dari dananu, sungai, reservoir, dan lain-lain yang memiliki ketinggian pengambilan air 20 kaki.
4.
Katup pencegah air kembali, katup pengecek, dan vakum pemecah
5.
Injektor Kimia
6.
Penyaring Terdapat penyaring yang diaplikasikan sendiri atau dengan dikombinasikan
dengan alat lainnya untuk menyaring kontaminan. Kualitas air sangan dipengaruhi oleh kontaminan fisika, kimia, dan biologi yang dapat menyebabkan tersumbatnya emitter.
7.
Alat monitoring dan pengontrolan
8.
Pipa distribusi
9.
Emitter Emitter sumber titik adalah perangkat kecil yang dimasukkan atau dicetak ke
dalam pipa plastik yang menggunakan air dari titik diskrit. Ini memungkinkan penyiraman pinpoint ke area akar tanaman (lihat Gambar 9). Beberapa penghasil emisi dirancang untuk memerah sendiri pada tekanan rendah.
Tetesan area spesifik, juga dikenal sebagai pita linear dinding berpori atau menangis, adalah pipa berpori kecil yang biasanya terbuat dari karet, tyvac, kertas, atau plastik. Tergantung pada tekstur tanah, air menyebar dari pipa berpori untuk menutupi area penanaman tertentu (lihat Gambar 10). Pipa dinding berpori biasanya tidak direkomendasikan untuk operasi pertanian komersial karena keseragaman aplikasi mereka sangat bervariasi.
Spray emitter, atau penyiram mini, adalah perangkat yang meniru kepala semprotan yang lebih besar, tetapi dalam skala yang lebih kecil (lihat Gambar 11). Daerah yang dibasahi seringkali lebih besar karena laju aliran yang lebih tinggi daripada penghasil sumber titik. Mereka umumnya digunakan di mana efek pencucian atau penyemprotan (pendinginan) pada tanaman diinginkan dan untuk perlindungan terhadap embun beku.
Tetes bawah permukaan melibatkan penguburan garis dripper. Seringkali garis sumber emitor titik atau garis tetes area tertentu (pipa berpori) dikubur. Akan ada beberapa gerakan air ke atas karena aksi kapiler yang akan diatur oleh tekstur tanah. Mungkin ada masalah untuk perkecambahan tanaman benih dangkal di tanah kasar atau jika garis tetesan terlalu dalam. Keuntungan mengubur garis tetesan termasuk mengurangi kerusakan oleh peralatan olah tanah dan umur pipa yang lebih lama karena perlindungan dari sinar ultraviolet. Masalah dengan tetesan sub-permukaan adalah intrusi-akar dan kesulitan mengevaluasi apakah tetesan dicolokkan. Salah satu cara untuk mengetahui apakah dripper dicolokkan adalah dengan memasang emitor semprotan mikro di setiap ujung lateral saat keluar dari tanah. Ketika semprotan mikro bekerja, ini menunjukkan bahwa pipa lateral bekerja.
Desain Sistem Irigasi Hamburan 1.
Faktor Desain Desain sistem irigasi menetes dimulai dengan mengumpulkan informasi yang
diperlukan untuk desain hidrolik sistem yang tepat. Informasi ini termasuk jenis dan jarak tanam; tekstur tanah; faktor iklim; ukuran bidang, bentuk dan topografi; dan sumber air, kualitas dan pasokan. Jenis tanaman menentukan jarak tanam dan baris.
2.
Ukuran lahan, Bentuk, dan Topografi Sketsa terperinci dari proyek irigasi menetes harus mencakup: ukuran lapangan,
bentuk, topografi (perubahan ketinggian), pasokan air, sumber daya, dan jenis tanah.
3.
Kebutuhan Air dan Pemilihan Emitter Untuk areal yang lebih luas, disarankan agar faktor desain yang lebih terperinci
seperti tingkat evapotranspirasi potensial, faktor tanaman dan efisiensi irigasi lebih tepat dihitung oleh perancang irigasi profesional.