TUGAS RESUME SYSTEM REPRODUKSI
OLEH: NI PUTU AYU WISMAYA DEWI (173212698) A-11A
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI TAHUN AJARAN 2018/2019
A. Anatomi Dan Fisiologi Organ Reproduksi Wanita 1. Anatomi Reproduksi Wanita 1) Alat Reproduksi Luar a. Vulva Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong , berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai ke belakang di batasi perineum.
Labia Majora ( Bibir Besar Kemaluan )
Berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons veneris.
Labia Minor
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Di sini juga dijumpai Frenulum klitoris, preputium, dan frenulum pudenda
Mons Veneris (Tundun )
Daerah yang menggantung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan ( pubes ) apabila wanita berangkat dewasa. Pada wanita rambut ini akan tumbuh membentuk sudut lengkung, sedangkan pada pria membentuk sudut runcing ke atas.
Vestibulum
Terletak di bawah selaput lendir vulva, atau diantara 2 labia minor. Terdiri dari bulbus vestibuli kanan dan kiri. Di sini dijumpai kelenjar vestibuli mayor ( kelenjar bartholini ) dan kelenjar vestibulum minor.
Introitus Vagina
Adalah pintu masuk vagina.
Hymen ( Selaput Dara )
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. b. Perineum Terletak diantara vulva dan anus.
OUE ( Orifisium uretra eksterna / Lubang kemih )
Adalah tempat keluarnya air kemih yang terletak di bawah klitoris. Di sekitar lubang kemih bagian kiri dan kanan didapati lubang kelenjar skene.
Klitoris ( Kelentit )
Identik dengan penis pada pria, kira – kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi oleh frenulum klitoris.
Gambar Alat Reproduksi Wanita Luar ( Genetalia feminina eksterna )
2) Alat Reproduksi Dalam a. Sepasang Ovarium ( Indung Telur ) Terdapat dua indung telur, masing – masing di kanan dan di kiri Rahim, dilapisi mesovarium dan tergantung di belakang lig. Latum. Bentuknya seperti buah almon., sebesar ibu jari tangan ( jempol ) ukuran 2,5 – 5 cm 0,6 – 1 cm. b. Korteks / kulit Tunika albuginea, yaitu epitel berbentuk kubik Jaringan ikat di sela – sela jaringan lain Stroma, folikel primordial, dan folikel de graf c. Vagina ( Liang Senggama )
Liang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak diantara saluran kemih dan liang dubur d. Uterus / Histera / Hister ( Rahim ) Merupakan organ otot berdinding tebal dan berongga ( cavum ). Bentuk, besar, letak, dan susunan uterus berbeda – beda tergantung pada umur, organ sekitarnya dalam keadaan hamil. Bagian – bagian uterus antara lain : Fundus Uteri, Corpus Uteri, Isthmus Uteri, Serviks Uteri Bagian dinding uterus secara historik terdiri dari 3 bagian yaitu; Lapisan serosa ( lapisan peritoneum ), di luar Lapisan otot ( lapisan myometrium ), di tengah
2. Fisiologi Organ Reproduksi Wanita Dalam masa kanak – kanak, indung telur masih masa istirahat, belum berfungsi dengan baik.setelah akil baliq,maka terjadilah perubahan –perubahan besar pada seluruh tubuh wanita. Pubertas tercapai pada usia sekitar 12 – 16 tahun, namun hal ini di pengaruhi oleh keturunan , bangsa,iklim,dan lingkungan. Ciri khas kedewasaan manusia di tandai dengan adanya perubahan – perubahan siklik pada alat kandungan sebagai persiapan untuk suatu kehamilan. Haid yang pertama kali terjadi di sebut Minarche. Setelah masa reproduksi, wanita masuk dalam masa Klimakterium yang terjadi secara berangsur – angsur di mana haid akan menjadi tidak teratur, lalu akhir nya berhenti sama sekali sesuai dengan lanjutnya usia. Keadaan ini di sebut Menopause ( stop haid ). Perubahan – perubahan yang kompleks dan harmonis ini di atur oleh Serebrom, Hipotalamus, Hipofise,Alat – alat kandungan, Korteks Adrenal ,Kelenjar Tiroid dan kelenjar – kelenjar lainnya. a) Fisiologi Haid Pada wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya, dan ini di sebut haid. Ada yang menyebutnya Mensis, Mentruasi, datang Bulan,kain kotor,atau Period.
FSH ( folllicle stimulating Hormone ) dikeluarkan oleh hipofise lobus depan.
Estrogen di hasilkan oleh ovarium
LH ( luteinizing Hormone ) dihasilkan HipofIise, dan
Progesteron dikeluarkan oleh indung telur.
Setelah selesai haid, oleh pengaruh hormon FSH dan Estrogen, selaput lendir rahim ( endometrium ) menjadi semakin tebal. Bila terjadi ovulasi, berkat pengaruh progesteron selaput ini menjadi lebih tebal lagi, dan kelenjar endometrium tumbuh berkeluk – keluk b) ovulasi ( pengeluaran sel telur Kapan terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur dari indung telur perlu kita ketahui untuk menentukan masa / hari subur seorang wanita, karena kehamilan hanya mungkin terjadi bila sanggama ( koitus ) dilakukan pada sekitar saat ovulasi.
B. Anatomi Dan Fisiologi Organ Reproduksi Laki -Laki 1. Anatomi organ reproduksi laki – laki a) Testispada Manusia Testis merupakan organ kelamin jantan yang berfungsi sebagai tempat sintesis hormon androgen (terutama testosteron) dan tempat berlangsungnya proses spermatogenesis. Kedua fungsi testis ini menempati lokasi yang terpisah di dalam testis. Biosintesis androgen. b) Epididimispada Manusia Epididimis merupakan suatu struktur berbentuk koma yang menahan batas posterolateral testis. Epididimis dibentuk oleh saluran yang berlekuk-lekuk secara tidak teratur yang disebut duktus epididimis. Duktus epididimis memiliki panjang sekitar 600 cm. Duktus ini berawal pada puncak testis yang merupakan kepala epididimis. c) Vas Deferenspada Manusia Vas deferens merupakan suatu saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra. Letak vas deferens dimulai dari ujung kauda epididimis yang ada dalam kantung skrotum, lalu naik ke bagian atas lipat paha. Pada bagian ujungnya, vas deferens dikelilingi oleh suatu pembesaran kelenjar-kelenjar yang disebut ampula. Sebelum masuk ke uretra, vas deferens ini bergabung terlebih dahulu dengan saluran ekskresi vesika seminalis membentuk duktus ejakulatoris.
d) Vas Deferenspada Manusia Vas deferens merupakan suatu saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra. Letak vas deferens dimulai dari ujung kauda epididimis yang ada dalam kantung skrotum, lalu naik ke bagian atas lipat paha. Pada bagian ujungnya, vas deferens dikelilingi oleh suatu pembesaran kelenjar-kelenjar yang disebut ampula. Sebelum masuk ke uretra, vas deferens ini bergabung terlebih dahulu dengan saluran ekskresi vesika seminalis membentuk duktus ejakulatoris. 2. Fisiologi organ reproduksi laki – laki a. Hormon pada Laki-laki 1. SH (Follicle Stimulating Hormone) FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi. 2. LH (Luteinizing Hormone) LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron. 3. Testosteron Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. 4.
Estrogen Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
5. Hormon Pertumbuha Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
b. Maturasi seksual pria Struktur sperma terdiri dari kepala, bagian tengah (badan) dan ekor (flagella). Pada bagian kepala terdapat inti sel dan akrosom yang dibentuk dari kompleks golgi, akrosom menghasilkan enzim yang
berfungsi
membantu
sperma
menembus sel telur. Pada bagian tengah terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energy yang digunakan oleh sperma sehingga sperma dapat bergerak aktif. Spermatogenesis yang sempurna dicapai pada sebagian besar laki-laki pada umur 16 tahun, dan kemudian berlangsung terus selama hidup. Spermatogenesis tidak terjadi secara serentak pada semua tubulus semiferi atau bahkan tidak serentak pada setiap bagian tubulus yang sama. Daur ini mulai pada lamina basalis epithelium germinativum dalam jawabannya terhadap hormon pemacu folikel (FSH). Pada saat spermatozoa berkembang, maka spermatozoa ini akan mendekati lumen tubulus. Pemasakan spermatozoa memerlukan waktu kira-kira 10 hari. Sel-sel spermatosit sekunder yang haploid ini sekarang mengalami pembelahan meiosis kedua untuk menyusun kembali bahan genetik. Pengaruh hormon luteinisasi (LH) diperlukan untuk perkembangan stadium berikutnya. Sel sperma yang berfungsi dalam reproduksi, harus mengalami perkembangan dan pembelahan. Proses pembelahan tersebut terjadi secara mitosis dan meiosis. C. Siklus Reproduksi Wanita a. Siklus Manarche Menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, yaitu mereka yang berumur 10-19 tahun (Depkes, 1993). Masa remaja adalah masa peralihan dari anak ke dewasa baik secara jasmani maupun rohani. Tahapan ini sangat menentukan bagi pribadi remaja dimana terjadi perubahan besar dan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial/tingkah laku. Perubahan fisik/jasmani seperti berat badan, ukuran anggota badan dan sebagainya; serta perubahan yang lain seperti berfikir/kecerdasan, bertingkah laku, perasaan/kejiwaan yang berjalan secara bertahap sesuai dengan umurnya (BKKBN, 2000). Berbagai penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan usia menarche antara lain adalah pengaruh genetik, kondisi
sosial ekonomi, kesehatan umum, kesejahteraan, status gizi, jenis latihan fisik tertentu dan jumlah anggota keluarga. Penelitian Burhanuddin (2007) menemukan bahwa dari 400 orang pelajar putri Bugis Kota dan Desa di Sulawesi Selatan yang sudah menarche berusia antara 10 - 62 tahun sampai 15 - 71 tahun. Hal ini meliputi kelompok Kota 200 orang dengan usia rata-rata 12,93 tahun dan kelompok Desa 200 orang dengan usia rata-rata 13,18 tahun pada pelajar putri Bugis. 1. Remaja Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai
perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19 tahun,
merupakan masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. 2. Menarche Menarche didefinisikan sebagai pertama kali menstruasi, yaitu keluarnya cairan darah dari alat kelamin wanita berupa luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Sudah lebih dari setengah abad rata-rata usia menarche mengalami perubahan, dari usia 17 tahun, menjadi 13 tahun, secara normal menstruasi awal terjadi pada usia 11 – 16 tahun (Kartono, 1992). Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45 – 50 tahun, tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya 3. Siklus Menstruasi Normal Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi (perlekatan) dari janin (proses kehamilan). Gangguan dari siklus menstruasi tersebut dapat berakibat gangguan kesuburan, abortus berulang, atau keganasan. Gangguan dari sikluas menstruasi merupakan salah satu alasan seorang wanita berobat ke dokter.
Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, 2-8 hari adalah waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari. Penelitian menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi normal hanya terdapat pada 2/3 wanita dewasa, sedangkan pada usia reproduksi yang ekstrim (setelah menarche
dan menopause) lebih banyak mengalami siklus yang tidak teratur atau siklus yang tidak mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium. 4. Siklus Ovulasi terbagi dalam dua bagian: Bagian pertama dari siklus ovulasi disebut fase folikular. Fase ini dimulai hari pertama periode haid terakhir (HPHT) dan berlanjut sampai terjadinya ovulasi. Ini paruh pertama dari siklus, ini dapat sangat berbeda untuk setiap wanita yang berlangsung kira-kira 7 hari sampai 40 hari. Bagian kedua siklus ini disebut fase luteal dan berlangsung dari terjadinya ovulasi hingga periode berikutnya dimulai. Fase luteal memiliki waktu yang lebih tepat dan biasanya hanya 12-16 hari dari terjadinya ovulasi. Hal ini menunjukkan bahwa hari ovulasi akan menentukan berapa lama siklus anda. Ini juga berarti bahwa faktor-faktor luar seperti stres, penyakit, dan gangguan rutinitas biasa, dapat menimbulkan terjadinya ovulasi yang kemudian efeknya terjadi perubahan waktu haid anda yang akan datang. Jadi pendapat yang mengatakan bahwa stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi hanya sebagian benar. Stres dapat mempengaruhi ovulasi yang akhirnya menentukan saat haid akan datang, tapi stres di sekitar waktu periode yang diharapkan (fase luteal) tidak akan membuat siklus anda terlambat, karena sudah ditentukan saat itu akan datang 12-16 hari sebelumnya. 5. Kontrol Hormonal Siklus Haid Wanita
Kontrol hormonal manusia Hormon mengatur dan memberikan efek terhadap organ seks internal, organ seks eksternal dan pembentukan krakteristik seks sekunder.
Secara alamiah, hal tersebut berpengaruh terhadap perilaku menusia.
Hormon selain memberikan efek maskulin dan feminim terhadap tubuh, juga mempengaruhi perilaku seseorang dan berinteraksi langsung dengan sistem saraf.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa hormon sangat besar pengaruhnya terhadap fisik dan sistem reproduksi wanita dan pria.
Hormon mengontrol sistem reproduksi wanita
Siklus reproduksi wanita yaitu siklus menstruasi ( menstular sycle)
Hormon yang mempengaruhi:
Gonadotropins ( anterior pituitary gland) menghasilkan FSH sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium.
Letupan LH menyebabkan ovulasi
Estradiol & progesterone yang diproduksi oleh korpus Luteum.
D. Menopuse dan perimenoppse
Premenopause : masa antara usia 40 tahun dan dimulainya siklus haid yang tidak teratur
Perimenopause
(klimakterium) : Masa perubahan antara premenopause dan
menopause, ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur dan disertai pula dengan perubahanperubahan fisiologik, termasuk juga masa 12 bulan setelah menopause.
Menopause : Haid terakhir yang masih dikendalikan oleh fungsi hormon ovarium.
Pasca menopause : Amenorea 12 bulan (12 bulan setelah menopause) ditandai dengan kadar LH dan FSH yang tinggi serta kadar estrogen dan progesteron yang rendah.
E. Seksualitas Manusia Seksualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang berhubungan dengan alat reproduksi. (Stevens: 1999). Sedangkan menurut WHO dalam Mardiana (2012) seksualitas adalah suatu aspek inti manusia sepanjang kehidupannya dan meliputi seks, identitas dan peran gender, orientasi seksual, erotisme, kenikmatan, kemesraan dan reproduksi. Seksualitas adalah komponen identitas personal individu yang tidak terpisahkan dan berkembang dan semakin matang sepanjang kehidupan individu. Seksualitas tidak sama dengan seks. Seksualitas ialah interaksi faktor-faktor biologis, psikologi personal, dan
lingkungan. Fungsi biologis mengacu pada kemampuan individu untuk memberi dan menerima kenikmatan dan untuk bereproduksi. Identitas dan konsep diri seksual psikologis mengacu pada pemahaman dalam diri individu tentang seksualitas seperti citra diri, identifikasi sebagai pria atau wanita, dan pembelajaran peran-peran maskulin atau feminin. Nilai atau aturan sosio budaya membantu dalam membentuk individu berhubungan dengan dunia dan bagaimana mereka memilih berhubungan seksual dengan orang lain. (Bobak: 2004)
DAFTAR PUSTAKA
Mashudi,Sugeng, 2011. Anatomi dan Fisiologi Dasar. Jakarta: Salemba Medika Prawirohardjo Sarwono, 2012 Ilmu Kebidanan Jakarta PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Prawirohardjo Sarwono, 2012 Ilmu Kebidanan Jakarta PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo