I.
JUDUL
:
Pengaruh antikoagulan
bawang putih (allium
sativum
l.) terhadap
Pemeriksaan Kalsium
II.
LATAR BELAKANG Antikoagulan adalah senyawa yang dapat mencegah terjadinya penggumpalan darah .antikoagulan mempunyai cara kerja yang berbeda-beda ada yang bekerja dengan cara menghambat pematangan protein factor VII ( pro konvertin), ada pula antikoagulan yang bekerja dengan mengikat Ca2+ (calcium), selain itu ada juga anti koagulan yang bekerja dengan mengaktifkan antitrombin . factor penggumpalan seperti thrombin , factor V ( pro akselerin dan senyawa-senyawa yang bekerja menghambat penggumpalan darah dengan mengganggu pematangan protein factor penggumpalan seperti thrombin, factor V, dan factor VII ialah antagonis vitamin K seperti dikumarol. Antikoagulan yang bekerja dengan cara mengikat kalsium yaitu florida, oksalat, dan sitrat, semenata antikoagulan yang bekerja dengan mengaktifkan anti-thrombin yaitu heparin. Adapula senyawa yang bersifat sebagai pencekal kation bivalen (Chaelatin agent) yaitu EDTA (Sadikin M, 2002). Dalam pemeriksaan laboratorium dapat digunakan macam-macam antikoagulan, tergantung dari jenis pemeriksaan yang akan dilakukan karena setiap antikoagulan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada beberapa macam antikoagulan seperti Three Sodium Sitrat, Double Oxalate, Heparin, EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid) dan Natrium Oxalate (Sadikin M, 2002) Natrium sitrat merupakan larutan yang isotonik dengan darah, larutan isotonik secara sederhana adalah larutan yang memiliki kandungan garam mineral sama dengan sel tubuh dan darah (Rodak, 2007). Dengan demikian, larutan itu memiliki tekanan yang sama dengan pembuluh darah. Jika konsentrasi dari larutan tersebut kurang akan menjadikan larutan tersebut
hipotonik pada pencampuran dengan darah dan jika konsentrasi berlebih akan menjadikan larutan tersebut hipertonik. Kalsium serum merupakan mikromineral yang terdapat dalam darah yang keberadaannya sangat diperlukan dalam tubuh, jumlah kalsium dalam tubuh adalah 2% dari berat badan .setengah bagiannya terdapat dalam cairan tubuh. Didalam plasma , kalsium berikatan dengan protein (3%) membentuk komplek dengan sitrat, karbohidrat dan phospat (12%) dan sisanya sebagai ion bebas. Pengukuran ion kalsium dalam plasma adalah kalsium yang berbentuk ion dalam tubuh mempunyai fungsi yaitu berperan dalam proses pembekuan darah, Activator neuro-muscular, Anti alergi, Pembentukan tulang, Pembentukan dan perbaikan gigi. Pemeriksaan kalsium dapat dilakukan dengan metode
CPC (cresolphtalein compleks) atau metode
arsenzo secara kolorimetrik. Dilihat dari prinsipnya antikoagulan Natrium Sitrat dapat menghambat proses pembekuan dengan mengikat ion kalsium dalam darah mirip dengan prinsip EDTA (Harvey’s,1990). Para pakar kesehatan secara konsisten melakukan penggalian informasi khasiat bawang putih melalui penelitian farmakologi laboratoris yang
sistematis
(Rukmana,
1995).
Berbagai
penelitian
yang
telah
dikembangkan untuk mengeksplorasi aktivitas biologi umbi bawang putih yang terkait dengan farmakologi, antara lain sebagai antidiabetes, antihipertensi, anti-kolesterol, antiatherosklerosis, anti-oksidan, anti-agregasi sel platelet, pemacu fibrinolisis, anti-virus, antimikrobia, dan anti-kanker. Anti agregasi platelet, platelet (trombosit) berperan penting dalam hemostasis (penghentian perdarahan).Agregasi platelet terjadi apabila reseptor fibrinogen pada permukaan sel terbuka.Dengan bantuan ion Ca2+ ekstraseluler, reseptor tersebut berikatan dengan fibrinogen dan sel platelet yang telah teraktivasi untuk membentuk agregat.Reseptor fibrinogen merupakan heterodimer dari G-ptotein (GP) IIb dan IIIa.Reseptor ini banyak mengandung gugus –SH (Steiner dan Liu, 2001).
Penghambatan agregasi platelet oleh umbi bawang putih diperkirakan terjadi melalui ion Ca2+. Proses transport Ca2+ ke dalam sitoplasma sel platelet dihambat oleh ajoene dan senyawa organosulfur lain, sehingga tidak terjadi agregasi platelet (Steiner dan Liu, 2001). Berdasarkan latar belakang diatas
penulis bermaksud melakukan
penelitian tentang “Pengaruh antikoagulan bawang putih (allium sativum l.) terhadap Pemeriksaan Kalsium”.
III.
RUMUSAN MASALAH Berikut ini merupakan rumusan masalah dari penelitian ini : 1. Apakah ekstrak bawang putih allium sativum L. mempunyai aktivitas antikoagulasi ? 2. Apakah ekstrak bawang putih allium sativum L. dapat menjadi alternative antikoagulasi pada pemeriksaan plasma kalsium ?
IV.
TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui efektifitas ekstrak bawang putih terhadap pemeriksaan plasma kalsium. 2. Untuk menentukan aktivitas antikoagulasi atau koagulasi dari ekstrak bawang putih pada sel darah manusia.
V.
MANFAAT 5.1. Manfaat Umum Menambah pengetahuan masyarakat mengenai apakah ada pengaruh senyawa dalam ekstrak bawang putih terhadap pemeriksaan plasma kalsium dan meningkatkan pemanfaatan bahan alam. 5.2. Manfaat khusus Memberikan wawasan keilmuwan kepada peneliti mengenai pengaruh senyawa dalam ekstrak bawang putih terhadap pemeriksaan plasma kalsium.
VI.
HIPOTESIS Ekstrak bawang putih dari fraksi murni dapat menghambat pembekuan darah atau mempunyai sifat antikoagulasi.