Tugas Praktikum Kewirausahaan.docx

  • Uploaded by: vira
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Praktikum Kewirausahaan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 832
  • Pages: 5
TUGAS PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN RESUME VIDEO

Disusun oleh : Kelompok 2 Kewirausahaan Agung Ayatullah

1611313001

Fauziaturrahmi

1611313003

Irnawati

1611312019

Masri Rahayu Putri

1611312018

Meri Handayani

1611312016

Reyhan Derisa Yumna Ratuningtyas

1611313002

Vira Shintya Syafma

1611312017

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2019

1. Video “Building A New Economy Through Social Enterprise” https://youtu.be/GfPDrjzwxD4 Perusahaan sosial adalah perusahaan yang memproduksi aktivitas-aktivitas sesuai dengan kriteria pengusaha yaitu berkelanjutan, stabil, dan memiliki kualitas.

Misi

yang

dijalankan

oleh

perusahaan

sosial

adalah

menyelesaikan masalah sosial yang berhubungan dengan pendidikan, kesehatan, lingkungan atau pemasaran tenaga kerja. Hal yang diperlukan untuk membangun sebuah perusahaan sosial adalah: 1.

Seorang wirausaha yang cakap dengan misi sosial otentik yang berani, bersemangat, karismatik, dan visioner.

2.

Sebuah tim yang memiliki motivasi dan semangat pragmatis.

3.

Model kewirausahaan yang jelas dengan tujuan realistis yang berkelanjutan secara finansial.

4.

Model dampak sosial yang jelas dan terukur.

Beberapa contoh perusahaan sosial di Tanzania: 1. Zanrec adalah sebuah perusahaan sosial di Zanzibar, Tanzania. Zanzibar memproduksi 260 ton limbah padat setiap hari, hanya 30% limbah yang dapat dibuang. Sisa limbah sebanyak 70% tersebar di lingkungan dan menimbulkan risiko kesehatan yang berbahaya bagi masyarakat sekitar. Perusahaan ini menawarkan solusi pembuangan limbah dengan melibatkan secara langsung masyarakat sekitar, yaitu dengan cara menyediakan hotel yang di dalamnya terdapat layanan pengumpulan sampah dan daur ulang kemudian sampah yang telah didaur ulang dapat dijual kembali. 2. A to Z Textiles adalah perusahaan lain di Tanzania yang memproduksi kelambu nyamuk untuk mencegah penyakit malaria yang menjadi penyebab kematian dengan angka tertinggi pada anak dibawah umur 5 tahun di Afrika. Perusahaan ini telah memiliki rantai produksi dan distribusi bersertifikat yang mencapai daerah paling terpencil.

Dari 2 contoh perusahaan sosial tersebut, model kewirausahaan didasarkan pada menciptakan dampak positif bagi para penerima manfaatnya dengan membuat

solusi

kesehatan

dapat

diakses

dan

mempromosikan

pembangunan ekonomi berkelanjutan karena diproduksi di Afrika dan didistribusikan secara global. 2. Video “Sosial Enterprise” https://www.youtube.com/watch?v=Tv6v3WjDE1U Dalam video ini membahas mengenai tujuan bisnis yang bukan hanya meraup keuntungan

semata,melainkan

juga

berorientasi

pada

pemberdayaan

masyarakat,kesejahteraan lingkungan dan kelestarian alam. Yang dinamakan Social Enterprise adalah suatu metode solusi pemecahan masalah sosial melalui konsep pendekatan bisnis. Para pelakunya disebut Social Enterpreneurs/wirausahawan sosial. Mereka mendirikan usahanya dengan tujuan bukan hanya memaksimalkan keuangan bagi pemegang saham,tetapi menemukan usaha sosial dan menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan. Di indonesia sendiri,ada beberapa anak muda yang merintis usahanya sendiri demi kepedulian pada nilai-nilai sosial. Contohnya saja Tiara Deysha yang menurutnya social enterprise merupakan salah satu cara mewujudkan dampak sosial bagi masyarakat dengan menggunakan bisnis. Dalam pengembangan bisnisnya Tiara memberdayakan pengrajin pandan di suatu desa di daerah kebumen. Mereka menciptakan

produk

yang

berkualitas

dengan

eksistensi

desaign

yang

memuaskan,dalam pemasarannya mereka memanfaatkan unit bisnis mereka sendiri tanpa memerlukan donasi dari pihak lain. Contoh kedua datang dari Helga Angelina yang menjawab masalah sosial yang berada disekitarnya dengan mengembangkan bisnis makan sehat bagi kaum urban yang menurutnya memiliki pola makan yang tidak sehat dan memberdayakan petani dan pengrajin lokal dengan mengambil langsung bahan masakan dari mereka dan memberi harga yang layak sehingga dapat memutus mata rantai petani yang mendapatkan harga rendah disetiap penjualan produknya.

Selain itu,Helga juga mencoba memberdayakan perempuan untuk setiap kali proses produksi dan pemasarannya. Kesimpulan yang dapat diambil ialah Social Enterprise merupakan peluang bisnis yang tidak hanya mengambil keuntungan dalam tujuan bisnisnya melainkan menjawab beberapa persoalan sosial yang harus diatasi dan dikembangkan dalam suatu masyarakat agar masyarakat tersebut dapat mencapai kesejahteraan. Bukan hanya masyarakat,melainkan persoalan sosial lainnya yang mencakup semua aspek kehidupan. 3. Video “Kewirausahaan melalui pendekatan budaya” https://www.youtube.com/watch?v=TuX4SIXpqsk Desa Brajan Sleman Yogyakarta dikenal sebagai desa wisata kerajinan bambu. Hampir 90% warganya menjadi pengrajin bambu dengan berbagai bentuk desain yang khas dan unik. Keahlian mereka dalam memproduksi kerajinan bambu diperoleh dari simbah (nenek moyang) yang sejak dahulu juga dikenal sebagai pengrajin bambu. Di kukuhkannya Brajan sebagai desa wisata berdampak positif bagi para pengrajin. Banyak wisatawan berkunjung ke Brajan untuk sekedar ingin tau maupun melakukan transaksi pembelian produk kerajinan bambu. Hal itulah yang mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan warga Braja. Salah seorang pengrajin yang sejak puluhan tahun lalu mengembangkan produksi kerajinan bambu di Desa Brajan adalah Bapak Sulisman (51) dimana usaha produksi kerajinan bambunya diberi nama Prinx Mas yang dibantu oleh putrinya (Ninit) dan beberapa tenaga produksinya. Aneka produk kerajinan bambu yang dihasilkannya antara lain keranjang buah, tempat tisu, keranjang hantaran, tempat nasi, lampu hias, piring-piring, dan masih banyak lagi. Beragam jenis produk kerajinan bambunya ini sudah di pasarkan ke beberapa kota di antaranya Semarang, Bali, Medan dan Jakarta. Bahkan produk kerajinan ini juga merabah ke negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura. Menurut Ninit yang saat ini menghandel proses pemasaran strategi Prinx Mas dalam memperoleh customer dilakukan melalui 2 cara yaitu secara online dan offline. Pameran adalah salah satu media pemasaran offline utama yang

selama ini dijalankan orang Prinx Mas. Berbagai pameran sekala lokal dan nasional kerap diikuti Prinx Mas sebagai upaya untuk memaksimalkan pemasaran. Jejaring sosial yang sedang booming di masyarakat juga menjadi media pemasaran yang efektif bagi Prinx Mas. Melalui media online tersebut banyak customer pelanggan aneka produk kerajinan bambu Prinx Mas.

yang menjadi

Related Documents


More Documents from "Lara Mutiara"