Tugas Farmasi Klinik Dasar PIO pada Perawat Oleh Zahnas Miftahul Jannah Ihsan Kelas E G 701 16 236
Jun Akizaki The Power of PowerPoint | thepopp.com
Pendahuluan Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting dalam mewujudkan kesehatan bermutu, dimana apoteker sebagai bagian dari tenaga kesehatan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam mewujudkan pelayanan kefarmasian yang berkualitas Pelayanan kefarmasian meliputi penampilan apotek, keramahan petugas, pelayanan informasi obat, ketersediaan obat, dan kecepatan pelayanan.
• Pelayanan Informasi Obat (PIO) didefinisikan sebagai kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen,
akurat, komprehensif, serta terkini oleh apoteker
Pengertian PIO (Pelayanan Informasi Obat)
kepada pasien, masyarakat maupun pihak yang memerlukan. • Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1197/MENKES/SK/X/2004 Tentang Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit, Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh
apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias, dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
Adapun ciri-ciri pelayanan informasi obat meliputi: a. Mandiri (bebas dari segala bentuik keterikatan) b.
Objektif (sesuai dengan kebutuhan)
c.
Seimbang
d. Ilmiah e.
Berorientasi kepada pasien dan pro aktif
Sumber-Sumber Informasi
Sumber Daya
Tenaga kesehatan
dokter, apoteker, dokter gigi, perawat, tenaga kesehatan lain.
Pustaka
terdiri dari majalah ilmiah, buku teks, laporan penelitian dan Farmakope.
Sarana & prasarana
Sarana: fasilitas ruangan, peralatan, komputer, internet, dan perpustakaan. Prasarana: industri farmasi, Badan POM, Pusat informasi obat, Pendidikan tinggi farmasi, Organisasi profesi (dokter, apoteker, dan lain-lain).
Metode-metode PIO : Adapun tujuan pelayanan informasi obat yaitu Pertama
Menunjang ketersediaan dan penggunaan obat yang rasional, berorientasi pada pasien, tenaga kesehatan, dan pihak lain. Ke dua
Menyediakan dan memberikan informasi obat kepada pasien, tenaga kesehatan, dan pihak lain. Ke Tiga
Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan obat terutama bagi PFT/KFT (Panitia/Komite Farmasi dan Terapi) 6
Adapun metode-metode dari PIO adalah seperti berikut : PIO dilayani oleh apoteker selama 24 jam atau on call disesuaikan dengan kondisi RS.
PIO dilayani oleh apoteker pada jam kerja, sedang diluar jam kerja dilayani oleh apoteker instalasi farmasi yang sedang tugas jaga.
PIO dilayani oleh apoteker pada jam kerja, dan tidak ada PIO diluar jam kerja.
Tidak ada petugas khusus, PIO dilayani oleh semua apoteker instalasi farmasi, baik pada jam kerja maupun di luar jam kerja
Tidak ada apoteker khusus, PIO dilayani oleh semua apoteker instalasi farmasi di jam kerja dan tidak ada PIO di luar jam kerja.
Fungsi pelayanan informasi obat yaitu:
1. Memberikan respon terhadap pertanyaan tentang obat 2. Memberikan masukan terhadap komite farmasi dan terapi di RS 3. Drug utilization review (DUR)/drug utilization review evaluation (DUE) 4. Pelaporan efek samping obat (ESO) 5. Konseling pasien 6. Pembuatan buletin / newsletter 7. Edukasi 8. Riset dan penelitian
The Power of PowerPoint |
8
Dalam tahap penyampaian atau distribusi obat kepada PRT dalam rangkaian proses penggunaan obat, apoteker
Sasaran informasi obat (Perawat) yaitu:
memberikan informasi obat tentang berbagai aspek oabt pasien, terutama tentang pemberian obat. Perawat adalah profesional kesehatan yaang paling banyak berhubungan dengan pasien karena itu, perawatlah yang pada umumnya yang pertama mengamati reaksi obat
Pemberian informasi obat kepada perawat termasuk dalam sasaran informasi obat kepada tenaga kesehatan.
merugikan atau mendengar keluhan mereka. Apoteker adalah yang paling siap, berfungsi sebai sumber informasi bagi perawat. Informasi yang dibutuhkan perawat pada umumnya harus praktis, seera, dan ringkas, misalnya frekuensi pemberian dosis, metode
pemberian obat, efek samping yang mungkin, penyimpanan obat, inkompatibilitas campuran sediaan intravena, dll
9
ANTIEMETICS (ondansetron)
Interaksi Obat dengan Derivatifrifamycin
Kategori Interaksi
Mekanisme terjadinya interaksi obat
Risk C: Monitor therapy
Dapat meningkatkan metabolisme Antiemetics (5HT3 antagonis) (DIH. 2009).
Antimigran (Ergot derivates (ergotamine)
The Power of PowerPoint |
12
Mekanisme dan Efek Mekanisme : ergotamine dapat menyebabkan perifervasospasme, dan tidak
adanya beta-adenergik kegiatan dapat menaikkan resiko vasokontriksi Effect : tiga kasus arterivasikontriksi dan salahsatu bP terjadi ketika ergotamine atau methysergide telah ditambahkan kedalam propranolol atau oxprenolol (Stockley’s drug interactions)
ANTIBIOSETY DRUG (Lorcaserin)
The Power of PowerPoint |
14
Sibutramine
The Power of PowerPoint |
15
The Power of PowerPoint |
16