Tugas Paper Serga

  • Uploaded by: Serga Aditya
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Paper Serga as PDF for free.

More details

  • Words: 3,067
  • Pages: 7
KAJIAN GEOLOGI GEOFISIKA DAN PEMANFAATAN ENDAPAN PASIR BESI DI PESISIR PANTAI CILACAP JAWA TENGAH Serga Aditiyaa a

Teknik Geofisika, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta a [email protected]

ABSTRAK Secara geologi Indonesia tersusun atas rangkaian kepulauan akibat interaksi lempeng Indo-australia dan lempeng Eurasia. Fenomena interaksi lempeng tersebut menghasilkan zona subduksi yang menyebabkan munculnya gunung api serta gejala geologi yang kompleks. Gejala geologi yang terjadi menghasilkan Indonesia kaya akan bahan galian kebumian seperti batuan, mineral, dan lain-lain yang sampai saat ini terus dieksploitasi dan dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Salah satu daerah yang memiliki kekayaan bahan galian di Indonesia adalah Kabupaten Cilacap. Kabupaten cilacap yang terletak di bagian selatan pulau jawa meruupakan daerah pengendapan sedimen vulkanik dari beberapa gunung api muda sampai gunung api tua yang ada di utara pantai selatan jawa, sehingga salah satu bahan galian yang banyak terdapat di Kabupaten Cilacap adalah pasir besi. Pasir besi dihasilkan oleh proses sedimentasi yang panjang dengan batuan dasarnya berupa batuan kristalin vulkanik yang kaya akan mineral-mineral logam seperti magnetit dan Fe. Penyelidikan geologi dan geofisika mengenai potensi pasir besi di kabupaten cilacap sudah banyak dilakukan hingga saat ini eksploitasi masih terus berlangsung. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai potensi pasir besi di kabupaten cilacap saat ini setelah dilakukan eksploitasi beberappa tahun terakhir, melalui studi referensi penelitian geologi dan geofisika. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa potensi bahan galian pasir besi di kabupaten cilacap masih melimpah seiring dengan masih berlanjutnya proses sedimentasi di sepanjang pesisir pantai cilacap. Katakunci : Pasir Besi, Kabupaten Cilacap, Geologi dan Geofisika, Bahan Galian.

I. PENDAHULUAN I.1. Latas Belakang Letak indonesia yang berdampingan dengan zona subduksi hasil interaksi lempeng Indo-australia dan lempeng Eurasia menyebabkan Indonesia kaya akan bahan galian kebumian. Salah satu bahan galian yang banyak terdapat di Indonesia adalah pasir besi. Pasir besi adalah bahan galian yang banyak terdapat di sepanjang pantai selatan jawa mulai dari pantai parangtritis di Bantul sampai pesisir pantai Cilacap.Secara genesa keterdapatan pasir bsi di sepanjang pantai selatan pulau jawa sudah sesuai dengan kondisi geologi yang ada. Rangkaian gunung api yang terdapat di utara pantai selatan baik gunung api muda sampai gunung api tua menjadi sumber keterdapatan pasir besi, sehingga keterdapatannya sangat melimpah sampai sekarang. Pasir besi hingga saat ini hanya digunakan sebagai bahan pendukung pada pembangunan fisik seperti gedung, jembatan, perumahan, dan jalan raya. Menurut Zulkarnain (2000) pasir besi

mengandung bahan magnet yang merupakan material yang dapat diaplikasikan untuk pengembangan industri otomotif, elektronika, komputasi sampai peralatan rumah tangga. Pasir besi juga sebagai salah satu bahan baku utama dalam industri baja dan industri alat berat (Yulianto, dkk., 2003). Eksploitasi pasir besi di pesisir pantai cilacap masih terus dilakukan sampai saat ini,, oleh karena itu perlu dilakukan kajian ulang mengenai potensi bahan galian pasir besi yang ada saat ini.

I.2. Maksud dan Tujuan Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisa potensi dan karakteristik endapan pasir besi di wilayah kabupaten cilacap berdasarkan studi referensi kajian geologi dan geofisika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetaui genesa endapan pasir besi, metode eksplorasi yang sesuai, besar cadangan, serta pemanfaatan sejauh ini mengenai endapan pasir besi di sepanjang pantai cilacap.

I.3. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut :  Bagaimana genesa pembentukan endapan pasir besi di pesisir pantai cilacap?  Apa saja mineral yang terkandung dalam endapan pasir besi tersebut?  Bagaimana karakteristik endapan pasir besi di cilacap berasarkan geofisika?  Metode Eksplorasi apa yang sesuai?



Bagaimana pemanfaatan dan metode penambanganpasir besi di cilacap sampai saat ini?

II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Stratigrafi Kabupaten Cilacap Wilayah kabupaten Cilacap merupakan tempat terjadinya sedimentasi pada masa lalu. Secara geologi daerah cilacap secara umum termasuk kedalam wilayah cekungan banyumas atau cekungan serayu selatan. Dimana sedimentasi pada zaman dahulu terjadi mengisi cekungan tersebut menghasilkan sedimen tebal yang memiliki potensi hidrokarbon. Dan saat ini menururt setting tektonik sedimentasi terjadi di selatan pulau jawa atau pesisir pantai cilacap melalui beberapa sungai besar yang bermuara disana seperti sungai citandui dan sunngai serayu. Secara stratigrafi kabupaten cilacap terdiri atas beberapa fiemasi batuan yaitu Formasi Rambatan, Formasi Halang, Formasi Pemali, Formasi Gabon, Fromasi Pamutuan, Formasi Kalipucang, Formasi Panosogan, Batuan Vulkanik Gunung Slamet, Formasi Jampang, beberapa formasi batuan lain skala kecil, dan Endapan Alluvium dibagian selatan sepanjang pesisir pantai (Peta Geologi Lembar Majenang dan Banyumas).

Gambar 1. Peta Geologi Kabupaten Cilacap

II.2. Struktural Geologi Kabupaten Cilacap Secara Struktural Geologi Kabupaten Cilacap dilalui oleh dua buah struktur sesar mendatar besar yang saling memotong membentuk tinggian yang dikenal dengan tinggian karangbolong. Dua struktur besar tersebut yang dikenal dengan Komplek patahan besar CilacapPamanukan-Lematang dan Komplek Patahan Besar Kebumen-Muria-Meratus. Struktur-struktur antiklin dan sesar minor juga tersebar dibeberapa wilayah seperti di daerah Majenang-Cimanggu dan Lumbir. Terdapat banyak pola antiklin lokal dan patahan minor yang tersingkap di permukaan. Struktur geologi yang cukup kompleks ini juga mempengaruhi proses sedimentasi yang membentuk endapan pasir besi di pantai selatan cilacap.

Gambar 2. Tektonik Pulau Jawa (Prasetyadi, 2006)

II.3.Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian baik secara geologi dan geofisika telah dilakukan. Salah satu penelitian mengenai potensi pasir besi di kabupaten cilacap adalah oleh Sukmaji Anom dan Sehah pada 2017. Survei yang dilakukan adalah survei geofisika

menggunakan metode geolistrik resistivitas untuk mengetahui sebaran pasir besi studi kasus daerah kecamatan Nusawungu. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa daerah penelitian memiliki prospek pasir besi yang cukup tinggi, dilihat dari respon resistivitas dan stuudi literatur pada peta anomali magnetik di daerah penelitian. Hasil pemodelan da interpretasi menunjukkan bahwa endapan pasir besi yang ada berselingan dengan endapan lanau dan lempung dari formasi alluvium. Ednapan pasir besi dapat diidentifikasi terdapat pada kedalaman berkisar 2,39-27,81 meter. di beberapa lokasi juga ditemukan endapan pasir besi dengan perselingan antara lanau, lempung, kerikil dan kerakal dengan top soil diatasnya.

mengukur anomali yang terukur dari pasir besi seperi resistivitas, skemagnetan, dan respon terhadap pulsa radar. Secara geologi eksplorasi yang dapat dilakukan untuk pasir besi adalah dengan melakukan pengamatan langsung terhadap sempel lapangan. Pengamatan dapat dilakukan dengan menganalisi berat pasir besi persatuan volum sampel yang diambil. Kemudian studi geologi daerah sekitar dan setting tektonik juga dapat digunakan dalam penentuan genesa dan arah persebaran dari endapan pasir besi tersebut. Biasanya dalam suatu kegiatan eksplorasi sesungguhnya metode geofisika dan geologi akan diintegrasikan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

II.4. Genesa Endapan Pasir Besi Secara Umum

III.DASAR TEORI

Proses sedimentasi yang terjadi secara terus menerus terhadap tubuh batuan beku vukanik akan menguraikan kandungan mineral yang membetuk batuan tersebut. Mineral-mineral yang membentuk batuan beku diketahui banyak tergolong kedalam mineral logam seperti magnetit, fe, aliumunium dan lainnya yang semuanya terkandung dalam kelompok-kelompok mineral utama seperti biotit dan amphibole. Batuan beku yang mengalami proses sedimentasi secara terus menerus tersebut mengahsilkan endapan yang kaya akan mineral logam dan terkumpul di sebuah cekungan tempat sedimentasi terjadi. Endapan sedimen yang terkumpul tersebut kemudian mengalami proses-proses geologi lebih lanjut dengan dipengaruhi oleh proses gelombang air laut, sehingga terkumpul disepanjang pesisir pantai seperti yang ditemui di pantai-pantai selatan jawa.

II.5. Eksplorasi Endapan Pasir Besi Eksplorasi bahan galian logam sangat gencar dilakukan, mengingat kebutuhan akan bahan-bahan logam dalam pembuatan barang-barang sangat tinggi saat ini. Salah satu metode dalam eksplorasi bahan galian logam seperti pasir besi adalah dengan penyelidikan geofisika dan geologi. Penyelidikan geofisika yang dapat digunakan dalam eksplorasi endapan pasir besi adalah melakukan penguukuran beberrapa metode yang dapat mengidentifikasi keberadaan pasir besi seperti metode geoomagnetik, metode geolistrik, dan metode metal detector. Beberapa metode tersebut

III.1. Metode Geofisika Geofisika adalah ilmu yang mempelajari kondisi bawah permukaan bumi berdasarkan sifat fisik batuan penyusun bawah permukaan. Geofisika dibagi menjadi geofisika aktif dan geofisika pasif. Geofisika aktif adalah ilmu geofisika yang menggunakan metode geofsika yang memberika usikan terhadap bumi untuk mendapatkan sifatfisik batuuan di bawah pemukaan. Sedangkan geofisika pasif adalah geofisika yang tidak melakukan usikan terhadap bumi untuk mengetahui sifat fisik batuan di bawah permukaan. Pemanfaatan metode geofisika yang meliputi metode seismik, metode geomagneti, metode gravitasi, metode geolistrik dan metode elektromagnetik banyak diterapkan pada kegiatan eksplorasi dan mitigasi. Dalam eksplorasi aplikasi metode geofisika digunakan untuk mengetahui keberadaan hidrocarbon, endapan mineral, sistem geotermal dan lain-lain.

III.2. Metode Penambangan Penambangan dapat dilakukan dengan berbagai metode. Dua metode penambangan yang populer dan banyak digunakan adalah penambangan open pit dan underground. Metode penambangan open pit atau tambang terbuka adalah metode penambangan konvensional yang diterapkan ppada bahan galian yang dangkal, sedangkan metode penambangan underground atau bawah permukaan adalah metode penambangan yang dilakukan untuk bahan galian dalam dan memiliki lapisan penutup

yang tebal. Kedua metode penambangan tersebut memiliki kelemahand an kelebihan masing-masing. Metode penambangan terbuka memiliki keebihan yaitu lebih mudah dan transportasi hasil tambang tidak terlalu terkendala namun masalah kerusakan lingkungan di permukaannya akan tinggi, sedangkan metode penambangan underground memiliki kelebihan lebih ramah lingkungan karena tidak melakukan pengrusakan ekosistem di permukaan, namun memeiliki kelemahan yaitu dapat terjadi longsoran bwah permukaan dan subsidence.

IV. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian kali ini mengkaji potensi bahan galian pasir besi di Kabupaten cilacap melalui studi referansi terhadap beberapa penelitian-penelitian yang telah dilakukan disana. Penelitian-penelitian tersebut meliputi kajian geologi dan geofisika.

V. DISKUSI V.1. Genesa Endapan Kabupaten Cilacap

Pasir

Besi

Di

Pembentukkan endapan pasir besi di daerah pesisir selatan pantai pulau jawa erat kaitannya dengan barisan pegunungan yang tersusun atas batuan beku di utaranya. Serangkaian gunung api kuarter yang sampai sekarang masih aktif mengeluarkan material vulkanik seperti pasir, batuan beku, tuf dan lain-lain menjadi sumber sedimentasi. Ditambah lagi keberadaan gunungapi tua berumur tersier dan pratersier yang membentuk perbukitan batuan beku juga menyumbang material sedimen oleh karena erosi dan pelapukan yang dialaminya. Untuk pembentukkan endapan pasir besi di wilayah pesisir pantai cilacap dikontrol oleh laju sedimentasi yang dibawa oleh dua sungai besar yaitu sungai serayu di sebelah timur dan sungai citanduy di sebelah barat. Kedua sungai tersebut memiliki aliran yang cukup panjang sehingga material sedimen yang dibawa cenderung dalam jumlah yang banyak. Laju pengendapan yang cepat dan besar juga dapat terlihat dari peta citra landsat, ditandai oleh mulai terbentuknya dangkalan pada selat yang memisahkan dataran cilacap (Pulau Jawa) dengan pulau nusa kambangan diselatannya. Dua sungai besar tersebut memiliki hulu dibagian utara dan dekat dengan gunung api aktif. Sungai citandui memiliki hulu sungai di daerah tasikmalaya dekat dengan gunung galunggung yang pernah mengalami erupsi besar tahun 1982 dan daerah kuningan yang

dekat dengan gunung ciremai, sedangkan sungai serayu memiliki hulu sungai di gunung slamet dan tinggian purbalingga. Kedua sungai tersebut menjadi media transportasi material vulkanik gunungapigunungapi tersebut. Jarak transportasi batuan yang jauh meyebabkan batuan mengalami proses erosi yang kuat sehingga sampai di hilir sungai sudah dalam bentuk butiran halus sampai kasar berukuran pasir. Material sedimen yang dibawa oleh transportasi air sungai citandui dan sungai serayu kemudian diendapkan di lautan selatan pulau jawa. Pengendapan yang sudah berlangsung lama dapat menghasilkan endapan sedimen yang melimpah seperti halnya pada pesisir pantai cilacap. Indikasi proses sedimentasi yang sudah terjadi cukup lama dapat dilihat dari tipe sungai yang ada, sungai citandui merupakan sungai yang tergolong tua, terlihat dari pola alirannya yang banyak memiliki meander dan menghasilkan danau tapalkuda, begitu juga dengan sungai serayu. Indikasi lain juga dapat terlihat dari melimpahnya material sedimentasi di pesisir selatan cilacap. Material yang terendapkan kemudian berinteraksi dengan gelombang laut di pantai selatan. Arus laut yang cupup besar di pesisir pantai selatan oleh karena menghadap langsung kepada samudera hindia menyebabkan material sedimen yang masuk kedalam laut terendapkan di sepanjang garis pantai. Hal ini terlihat dari melimpahnya endapan pasir pantai berwarna hitam disepanjang garis pantai, tidak hanya di daerah cilacap melainkan mulai dari pantai parangtritis, kulonprogo, purworejo, kebumen sampai pantai-pantai di cilacap. Dalam material yang terendapkan di sepanjang pesisir pantai inilah yang banyak mengandung pasir besi, ditandai dengan tekstur dan warna yang hitam serta bersifat mudah dimagnetisasi. Rangkaian proses inilah yang menjadi genesa terbentuknya endapan pasirbesi disepanjang pantai cilacap.

V.2. Kandungan Mineral Endapan Pasir Besi Beberapa penelitian yang membahas mineralogi endapan pasir besi di cilacap telah dilakukan. Salah satu penelitian yang pernah dilakukan adalah analisa laboratorium bijih besi yang terkandung dalam endapan pasir besi di cilacap oleh Danny, 2005. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa mineral yang menyusun endapan pasir besi meliputi mineral magnetit,

hematit, ilmenit, titanomagnetit, dan mineral-mineral penyerta lainnya. Sedangkan hasil analisa kimiawi menunjukkan bahwa kandungan senyawa dalam endapan pasir besi di pantai cilacap meliputi 55% Fe total, 10% TiO2, 6% Al2O3, dan 10% Moisture Conten. Dari hasil analisa laboratorium tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan Fe dalam endapan pasir besi disana lebih dari 50% dan termasuk tinggi, sehingga ekonomis untuk di eksploitasi. Namun seiring dilakukannya eksploitasi yang terus menerus dari tahun 1971 sampai sekarang membuat kandungan senyawa kimia endapan pasir besi yang dieksploitasi banyak mengalami pengurangan dan perubahan, tercatat dari periode 1979-2004 kandungan endapan pasir besi yang dieksploitasi tersusun atas 48% Fe total, 68% Fe2O3 dan 10% Moisture Content. Dengan adanya penurunan nilai tersebut masih memungkinkan terus dilakukan eksploitasi karena jumlah kandungan Fe masih cukup besar dan ekonomis untuk ditambang.

V.3. Karakteristik Geofisika Endapan Pasir Besi Karakteristik geofisika endapan pasir besi dapat dilihat dari kandungan mineral dan genesa pembentukkannya. Seperti pada kasus endapan pasir besi di sepanjang pantai cilacap yang terbentuk dari batua asal berupa batuan beku vulkanik maka banyak memiliki kandungan mineral berupa Fe dan magnetit. Kedua kandungan mineral tersebut memiliki sifat fisika yang dapat dijadikan parameter dalam penyelidikan geofisika. Mineral magnetit dan Fe memiliki sifat kemagnetan dan kelistrikan yang baik artinya apabila dilakukan penelitian terkait sifat fisik tersebut akan mudah membedakan mana endapan yang mengandung pasir besi dan mana yang tidak. Sifat kemagnetan pasir besi di cilacap yang kaya akan mineral Fe masuk kedalam kategori Ferro magnetik atau memiliki tingkat kemagnetan yang tinggi. oleh karena itu apabila dilakukan pengukuran metode geomagnetik di daerah tersebut anomali medan magnet yang tinggilah yang akan menunjukkan respon dari endapan pasir besi tersebut. Kemudian sifat kelistrikan, Fe merupakan konduktor yang baik, artinya dapat mengalirkan arus listrik dengan baik. Parameter tersebut dapat dijadikan bahan dalam melakukan pengukuran

metode geofisika yaitu geolistrik. Metode geolistrik mengukur nilai resistivitas medium yang dilalui listrik, endapan pasir besi yang banyak mengandung mineral Fe akan memiliki respon resistivitas yang rendah karena mineral Fe adalah mineral konduktif sehingga dapat dengan mudah memisahkan mana endapan pasir besi dan bukan endapan pasir besi. Dari analisa diatas dapat dapat disimpulkan bahwa apabila melakukan eksplorasi endapan pasir besi menggunakan metode geofisika, metode yang baik digunakan adalah metode gemagnetik dan metode geoolistrik resistivitas. Dari penguukuran kedua mtode tersebut dapat diketahui persebaran endapan pasir besi dan apabila dimodelkan secara lebih jauh dapat diketahui geometri endapan dan cadangan terhitung yang ada.

V.4. Metode Penambangan Penambangan yang dilakukan oleh PT. Aneka Tambang Tbk sejak tahun 1970 menggunakan sistem penambangan open pit atau tambang terbuka. Sistem tambang terbuka ini biasanya dilakukan untuk bahan galian yang memeiliki tingkat kekerasan dan persebaran yang dekat dengan permukaan. Hal ini cocok diterapkan pada endapan pasir besi yang ada disepanjang pantai selatan cilacap.pasir besi yang ada menurut hasil pengukuran metode geolistrik memiliki ketebalam mencapai 4 meter dan tersebar hingga ibuan hektar. Selain mempermudah proses penambangan metode penambangan terbuka juga memiliki keunggulan mempermudah proses pengangkutan hasil tambang. Namun kelemahan tambang terbuka juga sangat berbahaya apabila tidak ditangani dalam jangka waktu yang panjang, yaitu kerusakan lingkungan sehingga harus dilakukan reklamasi.

V.5.Pemanfaatan dan Eksploitasi Endapan Pasir Besi Kegiatan eksploitasi bahangalian pasir besi di daerah cilacap sudah dimulai dari tahun 1970. Eksplorasi awal dilakukan oleh PT. Aneka Tambang Tbk. Dari tahun 1960-1972. Eksplorasi dilakukan pada wilayah dengan luas 3.090,43 Ha (Denny, 2005). Hingga pada agustus 1970 penambangan terbuka di beberapa temppat di daerah pesisir cilacap mullai dilakukan. Pada periode 1971-1978 ekploitasi terus dilakukan dan diekspor ke Jepang sebanyak 300.000 ton/tahun. Namun setelah beberapa tahun

dilakukan penambangan kunantitas hasil tambang mengalami penurunan yang cukup drastis hingga pada periode 1979-2004 hasil tambang pasir besi hanya dipasok untuk beberapa pabrik semen lokal yang ada di Indonesia. Tercatat pada periode 19702003 hasil penambangan pasir besi total 6.677.015 ton, dengan penjualan mencapai 3.972.242,28 ton (Denny, 2005). Hingga saat ini pemanfaatan hasil penambangan pasir besi masih terbatas untuk pasokan pembuatan semen di beberapa pabrik lokal yang ada. namun sampai saat ini pengenmabngan terus dilakukan, walaupun masih sebatas menggunakan separator magnetik untuk memisahkan kandungan lain selai Fe dalam endapan pasir besi. Hingga saat ini PT. Antam Tbk, sudah mengoprasikan 3 Drum Amgnet yang memiliki kapasitas 1.200, 1.000, dan 800. Metode eksploitasi yang dilakukan sampai saat ini masih seperti eksplotasi pada umumnya yaitu meliputi pengupasan tanah penutup (Overburden Stripping), peledakan (blasting), pemuatan (Loading), pengangkutan (Hualing), penimbunan, dan penghancuran. Tentunya prosesproses tersebut menyebabkan beberapa kerusakan lingkungan, oleh karena itu saat ini mulai dilakukan reklamasi wilayah penambangan yang sudah selesai ditambang difungsikan kembali menjadi ekosistem yang normal seperti sedia kala.

VI. PENUTUP VI.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan kajian dari beberapa penelitian terdahulu mengenai endapan pasir besi di pesisir pantai cilacap dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu  Endapan pasir besi di sepanjang pesisir kabupaten cilacap merupakan hasil pengendapan sedimen dengan batuan asal berupa bataun vulkanik hasil erupsi gunung api.  Kandungan mineral endapan pasir di pantai cilacap terdiri atas mineral magnetit, hematit, ilmenit, titanomagnetit, dan mineral-mineral penyerta lainnya. Kandungan senyawa kimianya meliputi 55% Fe total, 10% TiO2, 6% Al2O3, dan 10% Moisture Conten.  Secara geofisika endapan pasir besi di pantai cilacap memiliki sifat kemagnetan yang kuat







dan resistivitas yang rendah, dilihat dari mineral penyusun utama yaitu Fe yang bersifat konduktif dan ferromagnetk. Metode geofisika yang baik dalam eksplorasi pasir besi adalah metode geomagnetik dan metoode geolistrik, dengan parameter fisik berupa anomali kemagnetan dan resistivitas bijih besi. Metode penambangan yang dilakukan dalam eksploitasi ppasir besi di pantai cilacap dilakukan oleh PT. Antam Tbk, sejak 1970 dengan sistem open pit mining atau tambang terbuka. Pemanfaatan pasir besi di daerah cilacapp baru sebatas pasokan untuk bahan pebuatan semen di pabrik-pabrik lokal di Indonesia, walaupun sempat melakukan ekspor ke Jepang pada tauhn 1970-1978. Saat ini tengah dilakuakn pengembangan pengelolaan hasil tambang oleh PT. Antam Tbk.

VI.2. Saran Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah mengkaji bagaimana efek kerusakan lingkungan secara detail di wilayah yang terdampak penambangan, dikarenakan jangka waktu penambangan yang lama yaitu sudah sekitar 49 tahun sangat menghawatirkan bagi efek lingkungan. Kemudian penelitian geofisika dan geiologi lebih lanjut juga diperlukan sebagai bahan analisa terbaru kondisi endapan pasir besi sekarang ini.

Daftar Pustaka Asikin, S., Handoyo A., Pratistho, B., dan Gafoer. 1992. Peta Geologi Lembar Banyumas. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bilalodin, dkk. 2013. Analisa Kandungan Senyawa Kimia dan Uji Sifat Magnetik Pasir Besi di Pantai Ambal. Jurnal Fisika Indonesia No. 50 Vol. XVII. Herman, Denny. 2005. Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Sumberdaya Mineral Daerah Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Kolokium Hasil Lapangan DIM. Hilman, Prima dkk. 2004. Pasir Besi Di Indonesia, Eksplorasi, Eksploitasi, dan Pemanfaatannya. Bandung : Pusat Sumber Daya Geologi.

Prasetyadi, C. 2005. Evolusi Tektonik Neogen Jawa Timur. Bandung : Institut Teknologi Bandung. Telford, W.M., Goldrat, L.P., dan Sheriff, R.P. 1990. Applied Geophysics 2nd ed. Cambridge: Cambridge University Pres.

Related Documents


More Documents from "mauluddin"

Tugas Paper Serga
August 2019 9
Kartu Menuju Bugar.docx
November 2019 28
Allergic Rhinitis
May 2020 14
Mobile- India
December 2019 27
11 Cracknell
November 2019 32
Scheme Details.pdf
October 2019 25