Tugas Nyimas An'umillah Metodologi Pengkajian Penyakit Asma.docx

  • Uploaded by: Nyimas An'umillah Fatharani
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Nyimas An'umillah Metodologi Pengkajian Penyakit Asma.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,633
  • Pages: 44
1

Nama

: Nyimas an’umillah Fatharani

Tingkat

: 1B

NIM

: PO.7120118065

Pengertian Asma bronkhial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan ( The American Thoracic Society ). BAB III TINJAUAN KASUS

I. Asuhan Keperawatan Di Ruang Perawatan Paviliun Damar Tanggal Masuk/Jam

: 02 Juli 2019

Ruang/Kelas

:1B

Tanggal Pengkajian/Jam

: 02 April 2019 Jam 08.00 Wib

Nama Mahasiswa

: Nyimas An’umillah fatharani

NIM

: PO.7120118065

A. Identitas Klien Nama

: Ny. S

Jenis Kelamin

: Perempuan

Umur

: 56 Tahun

Status Perkawinan

: Sudah menikah

2

Agama

: Islam

Suku / Bangsa

: Jawa / Indonesia

Pendidikan

: SMP

Bahasa Yang Digunakan

: Indonesia

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: KM. 7 Kota Tanjungpinang

Sumber Biaya

: Pribadi

Sumber Informasi

: Klien dan Keluarga

Keterangan : : Laki-laki

: Meninggal

: Perempuan

: Tinggal Serumah

: Pasien 1.

Riwayat Psikologis dan Spiritual

3

a. Orang yang terdekat dengan klien adalah suaminya. b. Interaksi dengan keluarga : Pola komunikasi klien terbuka sedangkan yang membuat keputusan dalam keluarga adalah suaminya, untuk kegiatan kemasyarakatan jarang dilakukan, karena klien lebih sering menghabiskan waktunya bersama keluarga. c. Dampak penyakit klien terhadap keluarga. Keluarga klien mengatakan cemas jika penyakit asma klien kambuh dan takut terjadi sesuatu dengan klien.

d. Mekanisme koping terhadap stres : Jika ada masalah klien selalu tidur dan mencari pertolongan dengan bercerita kepada suaminya. e. Persepsi klien terhadap penyakitnya : 1) Hal yang dipikirkan saat ini adalah klien mengatakan ingin cepat sembuh dan akan berusaha agar penyakitnya tidak kambuh lagi. 2) Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit yaitu klien tidak dapat melakukan kegiatan seperti biasanya. f. Tugas perkembangan menurut usia saat ini adalah sebagai ibu rumah tangga. g. Sistem nilai kepercayaan nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan tidak ada, klien percaya dengan penanganan dokter sedangkan aktivitas keagamaan atau kepercayaan yang dilakukan adalah klien shalat lima waktu dan klien percaya dengan Tuhan YME, tapi semenjak sakit klien jarang shalat.

4

2.

Lingkungan Klien tinggal bersama suami dan anak juga cucunya, klien mengatakan lingkungan rumahnya berdebu, jarang membersihkan rumah karena klien sibuk mengurus cucunya.

3. No. 1.

Kebiasan sehari-hari Pola Kebiasaan Nutrisi

Sebelum Sakit

Selama Sakit

Sebelum sakit frekuensi

Semenjak sakit sampai

makan klien 3x/hari, selera

dirawat nafsu makan klien

makan klien baik, jenis

menurun, klien mengatakan

makanan nasi, sayur dan lauk

perutnya terasa mual jika

pauk. Tidak ada makanan

makan. Klien tidak pernah

pantangan, tidak ada alergi

menghabiskan porsi

makanan dan klien menyukai

makanan yang disajikan

semua jenis makanan. Klien

(hanya 3 sendok makan).

minum 7-8 gelas/hari. Tidak

Diit yang diberikan adalah

ada kebiasaan sebelum yang

bubur 2500 kalori, BB 46

dilakukan sebelum makan,

kg, TB 150 cm.

BB 47 kg, TB 150 cm. 2.

Eliminasi

BAB normal, 1 x/hari tapi

Sejak dirawat klien baru

waktunya tidak tentu,

BAB sekali dan tidak

konsistensi lembek, warna

menggunakan obat

kuning kecoklatan, tidak ada

pencahar. BAK normal 4-5

keluhan saat BAB dan tidak

x/hari. Warna kuning teh,

menggunakan obat pencahar.

hanya jika BAK klien

BAK normal 4-5 x/hari,

dibantu oleh keluarga dan

warna kuning jernih.

perawat dengan menggunakan pispot.

5

3.

Kebersihan diri

Klien mandi 2x/hari dengan

Klien mandi dengan cara

menggunakan sabun, sikat

dilap dibantu oleh anaknya

gigi 3x/hari dengan

menggunakan sabun, sikat

menggunakan pasta gigi, cuci gigi 2x/hari menggunakan rambut setiap mandi dengan

pasta gigi, cuci rambut

menggunakan shampo dan

belum pernah, mengganti

mengganti pakaian setiap

pakaian setiap selesai

selesai mandi.

mandi. Sejak dirawat klien mandi dibantu oleh anaknya dan dirawat dengan cara dilap.

4.

Istirahat dan tidur

Klien tidur 7 jam/hari, dari

Semenjak sakit klien susah

jam 22.00 wib s/d jam 05.00

tidur. Sudah 2 malam klien

wib. Klien jarang tidur siang,

tidak dapat tidur, klien

hanya sekali-kali saja.

hanya bisa tidur 3

Sebelum tidur klien nonton

jam/hari, dan klien selalu

TV dan klien tidak pernah

terbangun-bangun jika

mengalami gangguan saat

tidur. Klien mengatakan

tidur.

tidak bisa tidur karena nafas terasa sesak.

5.

Aktivitas dan latihan Klien tidak bekerja lagi, klien Semenjak sakit aktivitas hanya menjaga cucunya di

klien terganggu, semua

rumah. Olah raga jarang

aktivitas klien dibantu oleh

dilakukan, apabila ada waktu

keluarga dan perawat.

luang klien lebih senang bersantai bersama keluarganya. Selama ini jika

6

beraktifitas terlalu berat, nafas terasa sesak.

4.

Pola Kebiasaan Yang Mempengaruhi Kesehatan. Klien tidak merokok, klien tidak pernah meminum minuman keras dan tidak ada ketergantungan obat.

B. Pemeriksaan Fisik 1.

Sistem Penglihatan Inspeksi : Posisi mata simetris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata normal. Konjungtiva ananemis, kornea jernih, sclera tidak ikterik tapi tampak merah, pupil isohor, tidak ada strabismus, fungsi penglihatan baik, tidak ada tanda-tanda peradangan, tidak memakai kaca mata, tidak memakai lensa kontak, reaksi terhadap cahaya kanan dan kiri positif, tampak warna hitam pada kelopak mata bawah sekitar mata, mata tampak sayu, tidak ada hematoma.

2.

Sistem Pendengaran Palpasi : Daun telinga simetris dan tidak sakit bila digerakkan, tidak bengkak. Tidak ada serumen dan juga nanah, tidak ada lesi, tidak ada tinitus, tidak ada perasaan penuh di telinga, fungsi pendengaran baik, pada pemeriksaan garputala hasil positif kanan dan kiri, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

3.

Sistem Wicara Inspeksi : Tidak ada kesulitan dan gangguan dalam berbicara, tidak memakai ETT dan Trakeostomi.

4.

Sistem Penciuman Bentuk simetris, septum terletak di tengah, tidak ada secret, tidak terdapat sinusitis, tidak ada polip, tidak ada epitaksis, fungsi penciuman baik.

7

5.

Sistem Pernafasan Frekuensi 30x/menit, irama tidak teratur, menggunakan alat bantu pernapasan yaitu terpasang O2 3 ltr/mnt, jalan napas tidak bersih, tampak retraksi costal, adanya pernapasan cuping hidung, adanya batuk yang produktif, tidak ronki, adanya weezing, rales juga tidak ada, hemaptoe tidak ada.

6.

Sistem Kardiovaskuler Sirkulasi perifer yaitu nadi 100x/mnt, irama teratur, denyut kuat, TD 130/80 mmHg, tidak terdapat distensi vena jugularis, palpasi kulit teraba dingin, tidak ada oedema, adanya cianosis, pengisian kapiler 2/dtk. Sirkulasi jantung yaitu Heart Rate 100x/menit, irama teratur, tidak ada bunyi jantung tambahan gallop dan murmur, nyeri dada juga tidak ada pada saat aktivitas maupun tidak beraktivitas.

7.

Sistem Hematologi. Tidak adanya keluhan kesakitan. Tidak adanya splenomegali, mimisan dan ekimosis juga tidak ada, tidak ada pendarahan, ptechiae dan purpura juga tidak ada, tidak ada hepatomegali dan gusi juga tidak mudah berdarah.

8.

Sistem Saraf Pusat Tingkat kesadaran yaitu cosposmentis, Glasgow Coma Scale (GCS) yaitu 15 (Motorik 6, Verbal 5, Mata 4), tidak ada peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK), tidak ada kejang, tidak ada kelumpuhan, mulut tidak mencong, bicara juga tidak pelo, orientasi orang, tempat dan waktu (OTW) baik, tidak ditemukannya reflek patologik babinski.

9.

Sistem Pencernaan Keadaan mulut yaitu gigi bersih, tidak ada caries gigi, menggunakan gigi palsu, tidak ada stomatitis, lidah bersih, saliva normal, mucosa bibir kering, mulut tidak berbau, tidak ada labio dan palato schizis, tonsil normal, tidak ada peradangan pada gusi. Adanya muntah setiap habis makan, muntah berupa makanan yang dimakan dan kadang-kadang hanya air, adanya mual, nafsu

8

makan tidak ada, adanya nyeri tekan pada epigastrum, tidak ada nyeri tekan pada titik MC. Burney. Konsistensi lembek, konstipasi tidak ada, tidak diare, warna kuning kecoklatan, peristaltik usus 15 x/menit. Tidak ada pembesaran pada hepar, tidak ada acites, umbilicus tidak menonjol, tidak ada bayangan bendungan pembuluh darah vena pada kulit abdomen, tidak ada luka bekas operasi. 10. Sistem Endokrin Gula darah 107, nafas tidak berbau keton, tidak ada poliuria, tidak ada polidipsi, tidak ada poliphagia. 11. Sistem Urogenital Tidak ada retensi urine, inkontenesia juga tidak ada, nocturia tidak ada, kebiasaan BAK 4-5 x/hari dan terkontrol, jumlah 80 cc/jam, warna kuning teh, tidak terdapat distensi kandung kemih, tidak ada sakit pinggang, tidak ada penyakit kelamin. 12. Sistem Integumen Turgor kulit elastis, kulit kering, warna sianosis, keadaan kulit bersih, tidak ada lesi, tidak ada ulkus, tidak ada ptechiae, tidak gatal, tidak ada insisi operasi, tidak ada luka bakar, tidak ada decubitus, tidak ada hyperpigmentasi, tidak ada spidernevi, tidak icterik dan juga tidak ada tato. Keadaan rambut yaitu tektur lembab, bersih, tidak berbau dan tidak berketombe, tidak rontok dan tidak ada pediculosis. 13. Sistem Muskuloskletal Inspeksi : Tidak ada kesulitan dalam pergerakan, fraktur dan dislokasi tidak ada, tidak terdapat kontraktur, tidak ada scoliosis, kiposis, lordosis, dan gibbus juga tidak ada, tidak terdapat pigeon chest, funnel chest dan barrel chest. Keadaan otot normal (tidak ada hipotoni, atoni dan hipertoni). Kekuatan otot normal (ektremitas atas, bawah, kanan dan kiri 5).

9

14. Sistem Imunitas /Kekebalan Tubuh a. Suhu 36,8oC b. BB sebelum sakit 47 Kg c. BB sesudah sakit 46 Kg d. Tidak ada pembesaran Kelenjar Getah Bening C. Pemeriksaan Penunjang Pada pemeriksaan laboratorium tanggal 19 Juli 2008 : 1. Haemoglobin 13 gr% 2. Leukosit 5600 3. Trombosit 220.000 4. Hematokrit 40% 5. Gula Darah Sewaktu 107 mg/dl 6. SGOT 85 mg/dl 7. SGPT 89 mg/dl 8. Ureum 28,0 mg/dl 9. Cretinin 1,17 mg/dl D. Penatalaksaaan Penatalaksaan tanggal 21 Juli 2008 : 1. IVFD Dex 5% drip 2 amp aminopilin 20 tts/mnt. 2. Injeksi cefizox 2 x 1 gram IV 3. Injeksi hexilon 3 x 622,5 mg IV 4. Injeksi bisolvon 3 x 1 ampul IV 5. Nebulizer combivent tiap 8 jam. 6. Inolin 3 x 1 tablet.

10

CATATAN PERAWATAN (CP 1A) DATA FOKUS No.

Data Objektif

No.

Data Subjektif

1.

Klien tampak mual-mual.

1.

Klien mengeluh nafas terasa sesak.

2.

Klien tampak lemah.

2.

Klien mengatakan banyak

3.

Klien tidak menghabiskan porsi

mengeluarkan dahak yang berwarna hijau keputihan.

makanan yang disajikan (hanya 3 sendok makan saja).

Klien mengatakan semenjak sakit 3.

Adannya muntah jika habis makan 4.

sering terbangun-bangun karena

berupa makanan yang dimakan dan

sesak nafas.

kadang-kadang hanya air.

Klien mengatakan tidak ada nafsu

Adanya perubahan jam tidur dari 7

makan.

jam/hari menjadi 3 jam/hari. 5.

klien hanya dapat tidur 3 jam dan

4. Sclera tampak merah.

Klien mengatakan perut terasa mual, jika makan muntah.

Tampak warna hitam di sekitar 6. 7.

mata.

5.

Klien mengatakan tidak dapat beraktivitas seperti biasanya karena

Mata tampak sayu. TD 130/80 mmHg Nadi 100 x/mnt

jika banyak bergerak nafas 6.

bertambah sesak.

8.

RR 30x/mnt.

Klien mengatakan mempunyai

9.

Mucosa bibir kering.

riwayat penyakit asma sejak kecil.

Adanya nyeri tekan pada

Klien mangatakan lingkungan

10. 11.

epigastrium.

7.

rumahnya berdebu.

Adanya penurunan BB dari 47 Kg

Klien mengatakan alergi terhadap

menjadi 46 Kg

cuaca dingin.

11

Irama pernapasan tidak teratur. 12.

8.

lemah

Menggunakan alat bantu pernapasan yaitu terpasang 02 3

9.

ltr/mnt.

dan perawat.

Jalan napas tidak bersih, terdapat sputum berwarna hijau keputihan.

10.

15.

11.

Adanya batuk yang produktif. Adanya weezing.

16.

Kulit teraba dingin.

17.

Adanya cianosis.

18.

Klien tampak sesak.

19.

Klien bedrest di tempat tidur.

20.

Aktivitas klien dibantu oleh

21.

keluarga dan perawat seperti mandi dan menggunakan pispot.

22. Terpasang infus dex 5% drip 23.

aminopilin 2 ampul 20 tts/mnt.

Klien mengatakan ulu hatinya terasa nyeri bila ditekan.

Tampak retraksi costal. Adanya pernapasan cuping hidung.

Klien mengatakan semua aktivitasnya dibantu oleh keluarga

13. 14.

Klien mengatakan badannya terasa

12.

12

CATATAN PERAWATAN ANALISA DATA Nama Klien / Umur

: Ny. S / 56 Tahun

No. Kamar / Ruangan : Kamar 2 / Paviliun Damar No. 1.

Data

Etiologi

Data Objektif

Bronkospasme

 Nadi 100x/mnt RR 30x.mnt.  Irama pernapasan tidak teratur.  Menggunakan

alat

bantu

pernapasan yaitu terpasang o2 3ltr/mnt.  Jalan

napas

tidak

bersih,

terdapat sputum berwarna hijau keputihan.  Tampak retraksi costal.  Adanya

pernapasan

cuping

hidung.  Adanya batuk yang produktif.  Adanya weezing.  Adanya cianosis.  Klien tampak sesak.  Terpasang infus dex 5% drip aminopilin 2 ampul 20 tts/mnt

Data Subjektif  Klien mengeluh nafas terasa

Masalah Tidak efektifnya jalan nafas.

13

sesak.  Klien

mengatakan

batuknya

kuat.  Klien

mengatakan

mengeluarkan

banyak

dahak

yang

berwarna hijau keputihan.  Klien mengatakan tidak dapat beraktivitas

seperti

biasanya

karena jika banyak bergerak nafas bertambah sesak.  Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit asma sejak kecil.  Klien mengatakan lingkungan rumahnya berdebu.  Klien

mengatakan

alergi

terhadap cuaca dingin.  Klien mengatakan jika banyak beraktivitas

nafas

bertambah

sesak.

Data Objektif  Klien tampak mual-mual.  Klien tampak lemah.  Klien tidak menghabiskan porsi makanan yang disajikan (hanya 3 sendok makan saja).  Adanya

muntah

jika

habis

makan berupa makanan yang

14

dimakan

dan

kadang-kadang

hanya air.  Mucosa bibir kering.  Adanya

nyeri

tekan

pada

epigastrium.  Adanya penurunan BB dari 47 kg menjadi 46 kg. 2. Intake Inadekuat

Data Subjektif :  Klien mengatakan tidak ada  Klien mengatakan perut terasa mual, jika makan muntah. mengatakan

badannya

terasa lemah.  Klien mengatakan ulu hatinya terasa nyeri bila ditekan.

Data Objektif :  Adanya perubahan jam tidur dari

7

jam/hari

menjadi

3

jam/hari.  Sclera tampak merah.  Tampak warna hitam di sekitar mata.  Mata tampak sayu.  Klien tampak lemah.

pemenuhan nutrisi kurang dari

nafsu makan.

 Klien

Gangguan

kebutuhan tubuh.

15

Data Subjektif :  Klien

mengatakan

semenjak

sakit klien hanya dapat tidur 3 jam

dan

sering

terbangun-

bangun karena sesak nafas.  Klien

mengatakan

badannya

terasa lemah.

Data Objektif :  Klien tampak lemah.  Aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat seperti mandi dan menggunakan pispot. 3.

Gangguan

 Terpasang infus dex 5 % drip aminopilin 2 ampul 20 tts.mnt.

Proses penyakit

pemenuhan istirahat tidur

Data Subjektif :  Klien mengatakan tidak dapat beraktivitas

seperti

biasanya

karena jika banyak bergerak nafas bertambah sesak.  Klien

mengatakan

badannya

terasa lemah.  Klien

mengatakan

aktivitasnya

dibantu

keluarga dan perawat.

semua oleh

16

4. Intoleran aktivitas

Proses

patologi

dari penyakit

17

CATATAN PERAWATAN ANALISA DATA Nama Klien / Umur

: Ny. S / 56 Tahun

No. Kamar / Ruangan : Kamar 2 / Paviliun Damar No.

1.

Diagnosa Keperawatan

Tanggal

Tanggal

TT/Nama

Ditemukan

Teratasi

Jelas

Tidak efektifnya jalan nafas 21 Juli 2008

23 Juli 2008

berhubungan dengan adanya bronkospasme penumpukan

dan secret

pada

jalan nafas.

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 2.

berhubungan dengan intake

21 Juli 2008

23 Juli 2008

21 Juli 2008

23 Juli 2008

adekuat.

Gangguan

pemenuhan

istirahat tidur berhubungan dengan proses penyakit : 3.

adanya sesak nafas.

Intoleran

aktivitas

berhubungan dengan proses patologi penyakit.

18

4.

21 Juli 2008

23 Juli 2008

CATATAN PERAWATAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN Nama Klien / Umur

: Ny. S / 56 Tahun

No. Kamar / Ruangan : Kamar 2 / Paviliun Damar

No

Tangga

Diagnosa

Tujuan/Kriteri

.

l

Keperawatan

a Hasil

1.

21 Juli Tidak

Jalan

2008

kembali efektif

efektifnya jalan

1. Auskultasi

Beberapa

bunyi nafas, derajat spasme

dilakukan

catat adanya bronkus terjadi

dengan adanya tindakan

bunyi nafas, dengan

bronkospasme

keperawatan

dan

selama 2 x 24

penumpukan

jam

ex: mengi.

pada kriteria hasil :

jalan

nafas

Respirasi

obstruksi jalan nafas

dengan

secret

ditandani

Rasionalisasi

nafas Mandiri :

nafas setelah

berhubungan

Intervensi

dan

dapat/tidak dimanifestasika

16-

n adanya nafas

20x/mnt

advertisius.

dengan Nadi DS : - Klien mengeluh

88x/mnt

68- 2. Kaji / pantau frekuensi

Tachipnea

pernafasan,

biasanya

nafas terasa

rasio pada beberapa inspirasi / derajat dan

sesak

ekspirasi.

- Klien mengatakan

catat

ada

dapat ditemukan pada

lingkungan

penerimaan

rumahnya

atau

selama

berdebu

stress/

adanya

proses

infeksi

- Klien mengatakn

3. Catat adanya akut.

alerg

derajat

terhadap

dispnea,

cuaca dingin

ansietas,

DO :

distress

- Nadi 100x /

pernafasan, penggunaan

menit - RR

30x

/

obat bantu.

pernafasan adalah variable yang tergantung pada

menit

tahap

proses

- Irama

akut

yang

pernafasan

menimbulkan

tidak teratur - Menggunaka

Disfungsi

perawatan 4. Tempatkan

di

rumah sakit.

n alat bantu

posisi yang

pernafasan

nyaman

yaitu

pada pasien, Peninggian contoh : kepala tempat

terpasang O2 30/menit

meninggikan tidur kepala memudahkan tempat tidur, fungsi duduk pada pernafasan sandara

dengan

tempat tidur.

menggunakan gravitasi.

5. Pertahankan

polusi lingkungan minimum, Pencetus

contoh: debu, dll.

tipe

asap alergi pernafasan

6. Tingkatkan

dapat mentriger

masukan

episode akut.

cairan

Hidrasi

sampai

membantu

dengan 3000 menurunkan ml/ hari kekentalan sesuai

sekret,

toleransi

penggunaan

jantung

cairan

memberikan

dapat

air hangat.

menurunkan

hangat

kekentalan sekret, penggunaan cairan

hangat

dapat Kolaborasi Berikan

menurunkan obat

sesuai dengan

spasme bronkus.

indikasi bronkodilator. Merelaksasikan

otot halus dan menurunkan spasme

jalan

nafas, dan

mengi, produksi

mukosa. 2.

21 Juli Gangguan

Kebutuhan

2008

nurisi terpenuhi

pemenuhan

nutrisi kurang setelah dari kebutuhan dilakukan tubuh

tindakan

berhubungan

keperawatan

dengan intake selama 2 x 24 inadekuat.

jam

kriteria hasil :

Ditandai dengan :

Klien menghabiskan

DS :

porsi - Klien

makan

yang disajikan.

mengatakan tidak

dengan

ada

nafsu makan

Mandiri ; 1. Kaji

Pasien distress

kebiasaan

pernafasan akut

diet,

sering

masukan

anoreksia

makanan

karena dipsnea.

saat

ini.

Catat derajat kerusakan

Rasa tak enak,

makanan.

bau

2. Sering

menurunkan

lakukan

nafsu

perawatan

dan

makan dapat

buang menyebabkan mual/muntah sekret, oral,

berikan

dengan

wadah

peningkatan

mengatakan

khusus

kesulitan nafas.

perut terasa

untuk sekali

mual,

pakai.

- Klien

jika

makan akan

Agar

klien

muntah

tidak

muntah

DO

dan

tidak

- Klien

menimbulkan

tampak

rasa nek pada

3. Berikan

mual-mual - Klien

sedikit

tampak

klien.

masukan tapi

sering.

Orang terdekat

lemah - Klien

salah

tidak

pendukung

menghabiska n

porsi

satu

yang

4. Berikan

makan untuk

klien/orang

dihabiskan (

terdekat

hanya 3

daftar

dapat

meningkatkan nafsu

makan

klien.

makanan/cai sendok

ran

makan saja )

diizinkan

Untuk

yang mengetahui tingkat

dan libatkan kemajuan dalam

klien.

pemlihan menu.

5. Timbang BB Menurunkan dipsnea dan tiap hari. meningkatkan energi Kolaborasi :

untuk

makan,

Berikan

meningkatkan

oksigen

masukan.

tambahan. 3.

21 Juli Gangguan

Kebutuhan

2008

istirahat

pemenuhan istirahat

Mandiri : tidur

1.

tidur terpenuhi

berhubungan

n

setelah

adanya

hangat,

: tindakan

Ditandai dengan : DS :

selama jam

nyaman

2x24

memberikan

dalam

masa

istirahat.

dengan

kriteria hasil : Klien

dapat 2.

tidur 7 jam/hari. - Klien

nyaman

bersih dan kenyamanan

sesak keperawatan

nafas.

tempat yang

tidur

tidur yang dapat

dengan proses dilakukan penyakit

Pertahanka Tempat

Bantu

Kebersihan diri

kebersihan

juga

dapat

diri ( cuci memberikan

mengatakan

mulut,

rasa

nyaman

badanya

gosok gigi, dan

dapat

terasa lemah

mandi

membantu

sebagian ).

kenyamanan

- Klien mengatakan

klien

dalam

semenjak

beristirahat dan

sakit Klien

tidur.

- hanya dapat

3.

Kaji

Dapat

tidur 3 jam

rutinitas

memantau

dan

istirahat

sering

terbangun

dan tidur

karena sesak

gangguan pola tidur

dan

istirahat

nafas.

yang

dirasakan.

DO - Skelera

4.

Kurangi

tampak

atau

Lingkungan

merah

hilangkan

yang

tidak

distraksi

tenang

bagi

- Mata tampak

lingkungan klien

sayu

akan

atau

cepat

tampak

kebisingan

menambah

lemah

.

beban

- Klien

atau

penderitaannya . 5.

Batasi pengunjun g

Pengunjung

selama yang

banyak

periode

akan

istirahat

menganggu

dan tidur.

istirahat

dan

tidur klien. 6.

Tinggikan kepala tempat tidur setinggi

Dapat meningkatkan rileksasi

dan

blok 25 cm tidur

dengan

atau

memberi ruang

gunakan

pada

penompan

paru

g

paru



lebih

dengan besar

bantal

pengembangan

dibawalen

melalui

gan.

penurunan tekanan keatas

organ – organ abdominal. 7.

Anjurkan klien

Pencernaan

untuk

protein

makan

menghasilkan

tinggi

tritofan,

protein

mempunyai

sebelum

efek sedative

tidur,

(

yang

keju, susu ).

Kafein merangsang

8.

Anjurkan

metabolisme

klien

dan

untuk

menurunkan

menghinda relaksasi ri kafein. Rasa

frustasi

akan 9.

Upayakan

meningkatkan

untuk tidur bila

memas-

hanya jika ksakan merasa

tidur

dalam keadaan

mengantuk tidak mengetuk .

atau

tidak

rileks. 4.

21 Juli Intoleran

Setelah

2008

aktivitas

dilakukan

berhubungan

tindakan

Mandiri : 1. Kaji kemampua

dengan proses keperawatan 2 patologi

x

penyakit.

diharapkan

Ditandai dengan

24

jam

intoleransi aktivitas

tidak

terjadci dengan DS ; - Klien

criteria hasi : -

Mengkaji

Klien dapat

n

kemampuan

klien klien

dalam

untuk

beraktivitas

beraktivita

salah

s

untuk

satu

menentukan rencana tindakan.

mengatakan

beraktivitas

bdannya

tampa

terasa lemah

bantuan.

DO

-

- Klin tampak lemah

Dex

perubahan

2. Kaji

tampak

kehilangan

sehat.

/

gaguan

keseimban

- Terpasang infus

Klien

Menunjukkan

gan

infus 5%

Drip

gaya

jalan,

perubahan neurology karena defisiensi vitamin.

kelemahan otot.

Aminophilin

Membantu

2Amp.

billa

20

tetes.menit

3. Berikan

perlu

harga diri klien

bantuan

meningkatkan

klien

bila

melakukan

melakukannya

aktivitas

sendiri

klien

Rangsangan 4. Anjurkan

yang

klien untuk berlebihan menghenti

dapat

kan

menyebabkan

aktivitas

dekompesasi

bila terjadi pusisng.

Manifestasi

kardiop[olmon al dari upaya

5. Observasi –

tanda

tanda vital (

TD,

Nadi,

RR

jantung paru

untuk

membawa jumlah ysng

).

dan

O2 adekuat

kejaringan.

Meningkatkan istirahat untuk memnuhi kebutuhan O2 tubuh 6. Berikan lingkungan yang

dan

menurunkan rangsangan kejantung dan

tenang dan

paru.

pertahanka n

tirah

baring

Hipotensi dapat menyebabkan pusing

dan

peningkatan resiko cedera. 7. Ubah posisi dengan perlahan

dan pantau keluhan pusing.

CATATAN PERAWATAN CATATAN TINDAKAN

Nama Klien / Umur

: Ny. S / 56 Tahun

No. Kamar / Ruangan : Kamar 2 / Paviliun Damar Hari/Tanggal

Jam

Nomor

Tindakan Keperawatan

Diagnosa Senin, 21 Juli

08.00

1,2,3,4

2008

Melakukan pengkajian pada klien. Respon klien : klien tampak tenang saat dilakukan pengkajian.

Melakukan observasu TTV,

09.00

hasil : TD : 130/80 mmHg S

: 36,8oC.

RR : 30 x/mnt Nadi : 100 x/mnt.

Melakukan pemeriksaan fisik pada

9.15

klien.

Melakukan 10.00

1

tindakan

nebulizer

dengan menggunakan combivent 1

Paraf

amp. Hasil : Klien tampak tidak sesak lagi Memberikan posisi semi fowler kepada klien.

Mengkaji masukan nutrisi klien.

11.00

2 Menganjurkan kepada klien untuk makan sedikit tapi sering.

Menganjurkan

kepala

keluarga

untuk membatasi pengunjung pada sore hari. 11.30

3

Memberikan

lingkungan

yang

nyaman dan tenang pada klien

3

Membantu klien dalam melakukan aktivitas

12.00

4

Melakukan observasi TTV Hasil :

Selasa, 22 Juli

TD : 120/90mmHg

2008

08.00

1

S

: 36° C

RR : 26x/mnt Nadi : 96x/mnt

Mengkaji masukan nutrisi klien

Mengkaji pola tidur klien 09.00

2 Membantu

09.15

3

10.00

4

klien

melakukan

aktivitas

Menjelaskan kepada klien untuk tidak melakukan aktivitas berat ketika sesak muncul.

11.00

5 Mengkaji pola nafas klien

Melakukan observasi TTV Rabu, 23 Juli 2008

Hasil : 08.00

1

TD

: 120/90mmHg

Suhu : 36°C RR

: 20x/mnt

Nadi : 88x/mnt

Mengkaji masukan nutrisi klien

Mengkaji pola tidur klien

2

Magkaji

tingkat

kemampuan

aktivitas klien 3

4

CATATAN PERAWATAN EVALUASI CATATAN PERKEMBANGAN Nama Klien / Umur

: Ny. S / 56 Tahun

No. Kamar / Ruangan : Kamar 2 / Paviliun Damar No.

Hari/Tanggal

Jam

Catatan Perkembangan

Diagnosa 1

21 Juli 2008

14.00 S : Klien mengatakan jika

Paraf

banyak beraktivitas nafasnya terasa sesak. O : Klien tampak sesak, TD:120/90mmHg, Nadi 96x/mnt, respiratori : 28x/mnt. - Irama pernafasan tidak teratur - Klien tampak menggunakan O2 3L/mnt A : Masalah belum teratasi P : Intervensi diagnosa keperawatan pertama dilanjutkan : mengkaji pola nafas, memberikan posisi semifowler.

S : Klien mengatakan belum mau makan. - Klien mengatakan perut 2

terasa mual, jika makan akan muntah - Klien mengatakan badannya terasa lemah O : Klien tampak lemah, klien

hanya menghabiskan ¼ dari porsi yang disajikan. A : Masalah belum teratasi P : Intervensi diagnosa kedua dilanjutkan : mengkaji masukan nurtrisi klien, anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering, menimbang BB tiap hari.

S : Klien mengatakan belum bisa tidur. - Klien mengatakan badannya terasa lemah O : Klien tampak lemah dan belum bisa tidur. A : Masalah belum teratasi P : Intervensi diagnosa ketiga 3

dilanjutkan : mengkaji pola tidur klien.

S : Klien mengatakan sesaknya sudah berkurang O : Klien tampak sesak,TD:120/90mmHg, Nadi 96x/mnt, respiratori :

28x/mnt. A : Masalah belum teratasi P : Intervensi diagnosa keperawatan pertama dilanjutkan : mengkaji 1

22 Juli 2008

14.00

pola nafas, memberikan posisi semifowler.

S : Klien mengatakan sudah mau makan. O : Klien menghabiskan ½ dari porsi makan yang disajikan. A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi diagnosa keperawatan kedua dilanjutkan : kaji masukan nutrisi klien.

S : Klien mengatakan sudah 2

bisa tidur 6 jam/hr O : Klien tampak bisa tidur A : Masalah belum teratasi P : Intervensi diagnosa ketiga dilanjutkan : kaji pola tidur klien.

S : Klien mengatakan sudah dapat beraktivitas. O : Klien tampak tidak takut lagi untuk bergerak A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi diagnosa keempat dilanjutkan : kaji 3

tingkat kemampuan aktivitas klien.

S : Klien mengatakan tidak sesak lagi. O : Klien tampak tenang, TD 120/90mmHg, RR 20x/mnt, Nadi 88x/mnt 4

A : Masalah teratasi P : Intervensi diagnosa keperawatan pertama dihentikan

S : Klien mengatakan sudah mau makan O : Klien menghabiskan porsi makanan yang disajikan A : Masalah teratasi P : Intervensi diagnosa

keperawatan kedua 1

23 Juli 2008

14.00

dihentikan

S : Klien mengatakan sudah bisa tidur O : Klien tidur 8jam/hari A : Masalah teratasi P : Intervensi diagnosa keperawatan ketiga dihentikan

S : Klien mengatakan sudah dapat beraktivitas seperti 2

biasanya O : Klien tampak melakukan aktivitas sendiri A : Masalah teratasi P : Intervensi diagnosa keperawatan keempat dihentikan

BAB IV PEMBAHASAN Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan kasus Asma Bronkial di ruang rawat inap Pavilun Damar pada tanggal 21 Juli 2008 sampai dengan 23 Juli 2008, metode proses keperawatan melalui tahap-tahap pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, penulis telah berusaha dengan keras dan mencoba dengan segala upaya agar hasil penulisan ini berhasil dengan baik. Namun, penulis sadar setiap insan pasti akan punya segala kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Dengan berbagai ilmu yang didapat, keterampilan yang telah dipelajari Dalam melaksanakan proses keperawatan ini, penulis telah berupaya semaksimal mungkin dengan menggunakan pengetahuan, keterampilan, kiat keperawatan serta dengan fasilitas yang ada agar dapat tercapai tujuan sesuai dengan teoritis, namun masih ditemukan kesenjangan antara bahasan teori dengan kenyataan yang penulis temukan. Berdasarkan hal tersebut penulis akan membahas pelaksanaan kenyataan, selama melaksanakan studi kasus ini dengan melihat kesenjangan antara teoritis dengan kenyataan, selama melakukan studi kasus yang di mulai dari pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi. A. Pengkajian Selama melakukan pengkajian

pada klien dan keluarga, penulis tidak banyak

menemukan kesulitan dan hambatan, dalam memperoleh identitas klien, riwayat kesehatan sekarang, keadaan lingkungan dan data laboratorium. Demikian pula dalam pengumpulan data fisik yang penulis peroleh dari teknik observasi dan pemeriksaan fisik. Kemudahan ini penulis peroleh karena sikap klien, keluarga yang kooperatif, terbuka dan percaya kepada penulis. Pendukung lain dari pengumpulan data ini adalah dengan adanya format pengkajian data dasar yang penulis peroleh dari institusi pendidikan, sehingga dapat menjadi pedoman untuk memperoleh informasi yang lengkap tentang status kesehatan klien. Namun demikian kesenjangan masih tetap ada, berikut ini akan dijelaskan masing – masing dari pengumpulan data sebagai berikut.

1. Identitas Klien Identitas yang diperoleh dari klien, penulis tidak menemukan hambatan karena klien tidak menutup – nutupi keadaan dirinya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya pendekatan dengan cara memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dari pada pengkajian dan komunikasi yang baik terhadap klien, sehingga klien mau bekerja sama dan terbuka dalam menghadapi masalahnya. 2. Diagnosa dan informasi medik yang penting Diagnosa dan informasi medik yang penting, penulis dapatkan melalui wawancara dan melihat status klien. Penulis mengetahui keadaan klien waktu pertama sekali saat dilakukan pengkajian. 3. Riwayat kesehatan sekarang Pada riwayat kesehatan sekarang sebagian besar gejala yang ada pada tinjauan teoritis di temukan pada tinjauan kasus seperti adanya sesak nafas, batuk produktif, adanya dahak, sianosis, bunyi nafas wheezing, namun ditemukan juga data yang tidak ada pada teori seperi gangguan istirahat tidur, pola aktivitas. 4. Keadaan lingkungan Secara teoritis bahwa kekambuhan penyakit asma ada kaitannya dengan lingkungan seperti cuaca yang dingin, berdebu. Lingkungan rumah klien yang berdebu mencetuskan kekambuhan penyakit klien. 5. Data Fisik Dari data fisik yang ditemukan, sebagian besar gejala yang ada

diteoritis

ditemukan pada kasus. 6. Data laboratorium Menurut teoritis pada klien dengan asma bronkial terjadi peningkatan SGOT dan LDH, pada analisa gas darah dapat terlihat adanya hipoksemia, hiperkapnia, asidosis. Dan pada kasus ini terjadi peningkatan

SGOT dan SGPT, namun tidak dilakukan

pemeriksaan analisa gas darah karena keterbatasan waktu.

Pertanyaan 1.Berikut ini merupakan penyebab asma,kecuali… a. Kontraksi otot polos bronkus b. Inflamasi dinding bronkus c. Peningkatan sekresi mucus d. Tukak lambung e. hipersensitivitas terhadap alergi 2. Mana yang tidak termasuk zat yang dihasilkan oleh sel Mast a. Insulin b. Histamin c. Leukotrien d. Bradikinin e. Salah semua 3. . hipersensitivitas penyebab asma jenis apa yang sering menyerang pasien diusia senja? a. . hipersensitivitas iritan alergik b. hipersensitivitas terhadap soya lecithin c. . hipersensitivitas iritan non-alergik d. . hipersensitivitas usia e. salah semua 4. Gejala yang terjadi pada penderita asma dibawah ini adalah, kecuali…. a. Sesak nafas b. Nyeri dada c. Batuk- batuk d. Sulit bernafas e. Diare 5. Dibawah ini yang bukan merupakan pemicu kambuhnya penyakit asma ialah…. a. Dingin b. Minum es

c. Asap rokok d. Debu e. Bulu Binatang

Related Documents


More Documents from "Jinan Nadhilah"