TUGAS MANAJEMEN BENCANA MAKALAH BENCANA BANJIR BANDANG
OLEH NURNA NINIGSIH J1A117105 KELAS B JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dengan rahmat danhidayahNya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru dan teman-teman kami karena dalam proses pembuata makalah ini tidak lepas dari peran serta guru dan teman-teman kami. Makalah ini kami buat agar dapat menjadi acuan dasar bagi kita semua terutama bagi siswa-siswi untuk mengetahui hal yang berkaitan dengan banjir. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para siswa-siswi tentang banjir bandang dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Demikian makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, dan mohon maaf bila di dalam kajian-kajian makalah ini masih terdapat kekurangan yang mungkin belum dapat menjelaskan secara detail mengenai aspek-aspek yang ada dalam makalah ini.Sekian terima kasih.
DAFTAR ISI Daftar isi…………………………………………………………! Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………………..1 1.1 latar belakang ………………………………………………………….2 1.2 rumusan masalah ………………………………………………………………2 1.3 tujuan masalah ……………………………………………………………….3 Bab 2 Pembahasan……………………………………………………….4 2.1 pengertian banjir bandang ………………………………………….4 2.2 faktor-faktor penyebab banjir bandang ………………………………………..5 2.3 ciri-ciri banjir bandang……………………………………………………………………..5 2.4 sebab-sebab banjir bandang …………………………………………………………6 2.5 cara penanggulangan banjir…………………………………………………..6 Bab 3 Penutup……………………………………7 3.1 kesimpulan ………………………..8 3.2 saran…………………………………..9 Daftar Pustaka ………………………………………………10
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami dan aktivitas manusia, seperti letusan gunung, gempa bumi dan tanah longsor. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan / kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat / luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan evaluasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketahanan terhadap bencana yang cukup. Dengan terjadinya hal tersebut dapat menarik perhatian saya untuk melakukan pengkajian ini, sekaligus menganalisis dampak bencana dan cara penaggulangan bencana alam yang terjadi di Indonesia 1.2. Permasalahan Permasalahan yang ingin saya bahas adalah :
a. Apa pengertian banjir bandang
b. c.
faktor–faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya banjir bandang Bagaimana cara penanggulangannya
1.3. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian banjir bandang 2. Untuk mengetahui factor-faktor apa sajakah yamg menyebabkan terjadinya banjir bandang 3. Untuk mengetahui cara penanggulangannya banjir bandang
BAB II PEMBAHASAN
A. Bencana Banjir Bandang Banjir ialah bencana alam yang sering terjadi di banyak kota dalam skala yang berbeda dimana air dengan jumlah yang berlebih berada di daratan yang biasanya kering. Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir adalah berair banyak dan juga deras, kadang-kadang meluap. Hal itu dapat terjadi sebab jumlah air yang ada di danau, sungai, ataupun daerah aliran air lainnya yang melebihi kapasitas normal akibat adanya akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga menjadi meluber. Banjir Bandang adalah banjir di daerah di permukaan rendah yang terjadi akibat hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar. Kelestarian alam harus dijaga untuk mencegah banjir bandang. .Kasus Banjir Bandang yang terjadi di Indonesia yaitu Tempat wisata pemandian air panas Pacet di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada 11 Desember 2002 yang mengakibatkan 26 orang tewas dan 14 orang hilang, bantaran Sungai Bahorok, Taman Wisata Bukit Lawang, yang berada di kaki Gunung Leuser, Sumatra Utara, terjadi bencana banjir pada 2 November 2003 yang mengakibatkan 151 orang tewas dan 100 orang yang hilang, di Lembah Sungai Jenebarang yang berada di lereng Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Goa, terjadi bencana yang sama pada 27 Maret 2004 hingga menewaskan 32 orang serta mengubur 12 rumah dan 430 hektar lahan, banjir bandang di di Jember Jawa Timur 1 Januari 2006 yang menewaskan 59 orang, Banjir Wasior adalah bencana banjir bandang yang terjadi pada 4 Oktober 2010 di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat. Banjir yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di Wasior, sementara kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah
sakit, jembatan dan juga beberapa gereja, serta menyebabkan 158 orang tewas dan 145 orang masih dinyatakan hilang, banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh. Akibatnya ratusan rumah di lima desa hancur dan delapan orang masih dinyatakan hilang. Jum'at, 11 Maret 2011, banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Garut bagian selatan, Jawa Barat, meluas menjadi tiga daerah Kecamatan, yaitu di Pameungpeuk, Cibalong dan Cikelet, Jumat malamJumat, 6 Mei 2011.
B. Sebab-sebab terjadinya banjir bandang : 1. Banjir bandang terjadi, karena kerusakan hutan akibat ulah tangan manusia. 2. Banjir bandang merupakan suatu proses aliran air yang deras dan pekat karena disertai dengan muatan masif bongkah-bongkah batuan dan tanah (sering pula disertai dengan batang-batang kayu) yang berasal dari arah hulu sungai. Aliran air yang deras ini akibat hujan ekstrim yang deras dan terusmenerus. 3. Proses pembendungan alamiah di daerah hulu sungai yang berada pada lereng-lereng perbukitan tinggi. Pembendungan alamiah ini sering terjadi sebagai akibat terakumulasinya endapan-endapan tanah dan batuan yang longsor dari bagian atas lereng.
C. factor-faktor Penyebab banjir 1. Curah hujan yang tinggi
Hujan yang turun dalam waktu lama dan sering adalah faktor utama sering terjadi banjir di Jakarta. Biasanya terjadi pada puncak musim hujan di bulan Desember – Februari. Air hujan akan memenuhi sungai- sungai dan menggenangi jalanan yang pasti menyebabkan banjir jika terus terjadi tidak ada penampung atau resapan. 2. Pendangkalan sungai akibat sampah Sungai-sungai yang dulunya dalam lama-lama menjadi dangkal akibat pembuangan sampah yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Sungai yang dangkal menyebabkan meluap ke pemukiman pada saat hujan deras. 3. Perusakan lahan Seperti yang terjadi di beberapa wilayah, banyak kejadian banjir dan tanah longsor karena ulah perusakan lahan untuk penambangan liar. Tanah yang seharusnya jadi penahan air menjadi tergerus dan menyebabkan banjir. 4. Penebangan hutan Hutan berfungsi sangat penting sebagai daerah resapan air, menyimpan air
hujan kemudian mengalirkan kepada manusia melalui bentuk air tanah. Bila hutan terus ditebangi secara liar akan menimbulkan banjir bagi kawasan daerah tersebut, dengan banjir yang terus terjadi dengan skala besar maka ada kemungkinan menyebabkan tanah longsor Saat terjadi hujan deras, Aliran s
D. Ciri Kedatangan Banjir Bandang 1. ungai akan terlihat menyurut karena tertahan material longsor di daerah hulu atau sepanjang aliran sungai. Lalu kemudian air akan meluap naik dengan cepat dan mengalir cepat menghantam apapun yang diterjangnya. 2. Air sungai akan berubah warna menjadi keruh karena tercampur dengan tanah dan lumpur, Kemudian ada suara gemuruh dari arah aliran sungai, itu pertanda air dan lumpur serta batu atau batang pohon sedang bergerak mengalir 3. Gejala banjir bandang bisa di deteksi dari Alat peringatan dini berupa alat takaran hujan wire extensometer, juga kamera pengawas (CCTV) di daerah hulu dan sepanjang aliran sungai, sebelum aliran sungai masuk ke daerah permukiman. 4. Waspadai jika hujan deras dengan waktu yang cukup lama, sebab hal ini akan memicu terjadinya bandang. Curah hujan yang tinggi membuat sungai sudah tidak membendung sehingga air akan meluap
E. Dampak yang diakibatkan bencana alam banjir bandang Dampak akibat banjir dan banjir bandang yang melanda berbagai daerah antara lain meliputi a. Korban manusia b. Kehilangan harta benda c. Kerusakan rumah penduduk; sekolah dan bangunan sosial, prasarana jalan, jembatan, bandar udara, tanggul sungai, jaringan irigasi, dan prasarana publik lainnya d. Terganggunya transportasi e. Rusak hingga hilangnya lahan budidaya seperti sawah, tambak, dan kolam ikan. f. Di samping kerugian yang bersifat material, banjir juga membawa kerugian nonmaterial, antara lain kerawanan sosial, wabah penyakit, menurunnya
kenyamananlingkungan, serta menurunnya kesejahteraan masyarakat akibat kegiatan perekonomian mereka terhambat. g. Mematikan aktivitas warga banjir dengan kedalaman satu meter yang menenggelamkan rumah warga di suatu daerah pasti akan memaksa warga untut pindah ke tempat pengungsian yang aman dari banjir. Pakaian dan perabotan rumah yang hanyut terbawa air menimbulan kerugian bagi warga dalam keadaan sulit melakukan aktifitas kerja dan mendapatkan makanan. Karena itulah di tempat pengungsian mereka sangat membutuhkan bantaun seperti makanan pokok dan pakaian ganti, terutama bagi anak-anak yang belum mampu hidup mandiri.
F. Cara penanggulangan bencana alam banjir bandang a. Yang Harus Dilakukan Saat Banjir atau banjir bandang 1. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana. 2. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi. 3. Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi. 4. Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat. b. Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir 1. Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit. 2. Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir. 3. Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.
BAB III PENUTUP A. Simpulan Dari berbagai fakta bencana yang ada jelas terlihat bahwa dampak negative yang diakibatkan oleh bencana alam sangat besar yaitu kerusakan lingkungan hidup, harta benda dan bahkan nyawa. Bencana besar yang terjadi tidak serta merta datang begitu saja, namun didahului oleh adanya gejala-gejala alam yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri atau diakibatkan oleh eksploitasi lingkungan yang berlebihan, kebijakan pemerintah yang kurang memperhatikan AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) , Tata Ruang yang kurang baik dan tidak baiknya managemen pemerintah untuk mengatisipasi dan penaggulangan bencana. B.
Saran Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus mengetahui jenis-jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan akibat-akibat yang ditimbulkannya. Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi dan penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan hidup, korban meninggal dan kerugian harta benda yang besar. 1. Kepada Pemerintah agar meningkatkan managemen antisipasi dan penanggulangan bencana. 2. Pemerintah agar memiliki Lembaga atau Badan Khusus bahkan mungkin yang lebih tinggI yaitu setingkat menteri untuk mengantisipasi dan penanggulangan bencana. 3. Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah bencana, bagaimana cara mengatasi bencana yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA 1. Rahman, Dhohir Taufik dan Tarsisius, 2000, Indonesia : Negara Bencana, Jakarta : Yudhistira 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam, 3. http://rovicky.wordpress.com/2010/10/18/banjir-bandangbagaimana-terjadinya/