Tugas Nataaan.docx

  • Uploaded by: Natanael Mahendra
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Nataaan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,684
  • Pages: 9
Chapter 5: Design of Goods and Service BAB 5: Desain Barang dan Jasa

Banyak perusahaan yang menciptakan berbagai macam ide yang efisien dan kompetitif terhadap barang dan jasa mereka untuk memenuhi permintaan pelanggan yang berubah-rubah, atau dalam menaruh target pasar pada sekelompok pelanggan tertentu. Perusahaan dengan cepat dapat mendesain dan menciptakan inovasi maupun model baru untuk menarik berbagai target pasar. Tak hanya itu, mereka juga menggunakan strategi dan teknik produksi baru untuk membuat barang dan jasa mereka lebih kompetitif dan memuaskan bagi para pelanggan. Strategi produk dapat menentukan jarak atau jangka ketahanan suatu produk serta mengantar keputusan produk kepada investasi dan arus kas (cash flow), saham dan dinamika, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi.

BAB 1

1. PEMILIHAN BARANG DAN JASA Dalam mempertahankan eksistensi perusahaan, sebuah perusahaan harus menyediakan berbagai barang dan jasa yang memuaskan masyarakat. Untuk memaksimalkan potensi kesuksesan, sebagian besar perusahaan hanya berfokus kepada beberapa barang dan jasa untuk dimaksimalkan potensinya. Contohnya adalah Honda, dimana mereka menaruh fokus kepada kecanggihan dan keunggulan di mesin nya. Hampir semua penjualan brand Honda disebabkan oleh keunggulan mesin mereka. Begitu juga dengan Intel yang berfokus pada microprocessors dan Michelin yang berfokus pada ban. Namun, karena sebagian besar produk memiliki daya kembang yang terbatas dan kadang tertebak, perusahaan harus selalu mencari produk baru untuk dirancang, dikembangkan, dan kemudian dijual di pasaran untuk dinikmati masyarakat. Kepentingan dan potensi yang dimiliki barang baru tidak boleh disepelekan. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang sebagaian besar pemasukkannya berasal dari barang yang umurnya kurang dari 5 tahun. Kebutuhan akan adanya inovasi barang baru ialah alasan kenapa Gilette merancang alat cukur dengan inovasi multirazors miliknya, juga alasan mengapa Disney selalu memperbarui permainan dan theme park

1

yang baru walaupun perusahaan tersebut sudah terkenal dan menjadi favorit masyarakat dunia. 1.1. Opsi Strategi Produk Mendukung Keunggulan Kompetitif Pemilihan prosuk ialah memilih mana barang dan jasa yang layak unntuk disuguhkan kepada masyarakat. Contohnya, beberapa rumah sakit mendalami suatu bidang ataupun spesialis tertentu untuk membedakan rumah sakit yang satu dengan yang lainnya. Begitu juga dengan Taco Bell yang menaruh fokus dalam menyajikan hidangan taco dengan pengeluaran yang sedikit, namun memiliki nilai pemasukan yang tindi. Mereka berfokus pada menciptakan keunggulan kompetitif melalui diferensiasi dimana perusahaan dapat menawarkan produk yang unik dan berkualitas tinggi, biaya lebih murah daripada barang perusahaan kompetitor, dan bergerak cepat dalam merespon permintaan pelanggan mengenai melaksanakan desain cepat dan pengembangan produk. 1.2. Siklus Hidup Produk Sebuah produk memiliki siklus hidup. Mereka diciptakan, hidup, dan mereka mati, yang dapat disebabkan oleh berkembangnya lingkungan masyarakat. Siklus hidup sebuah produk dapat bertahan dalam jangka waktu harian (konser), bulanan (fashion musiman), tahunan (game pertandingan NFL), hingga berbagai dekade (Boeing 737). Berapapun lamanya sebuah produk hidup, tugas manajer operasi tetaplah sama, yaitu merancang sistem yang dapat membantu mengenalkan produk baru dengan sukses. Memahami siklus hidup sebuah produk dapat lebih mudah dengan membaginya kedalam empat fase, yakni fase pengantar (introduction), fase pertumbuhan (growth), fase pendewasaan (maturity), dan fase penurunan (decline). 1.3. Strategi dan Siklus Hidup Selain merancang sistem produk baru, manajer operasi juga harus mempersiapkan strategi untuk mengembangkan produk yang sudah dimiliki saat ini. Strategi produk yang sukses membutuhkan pemilihan strategi terbaik untuk setiap produk berdasarkan posisi produk tersebut dalam siklus hidupnya. Siklus hidup suatu produk dibagi menjadi empat fase, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1.3.1. Fase Pengantar Karena produk dalam fase pengantar masih dalam proses “penyesuaian” pasar, sebagian besar pengeluaran akan bernilai tinggi untuk penelitian dan

2

pengembangan

produk,

modifikasi

dan

peningkatan

proses,

serta

pengembangan supplier. 1.3.2. Fase Pertumbuhan Dalam fase pertumbuhan, desain produk sudah mulai stabil, sehingga diperlukan perkiraan kebutuhan kapasitas yang efektif. Menambah kapasitas atau meningkatkan kapasitas yang ada untuk mengakomodasi peningkatan permintaan produk perlu dilakukan. 1.3.3. Fase Pendewasaan Pada saat suatu produk memasuki fase pendewasaan, kompetitor bermunculan. Sehingga dalam fase pendewasaan, produksi inovatif bervolume tinggi mungkin akan dibutuhkan. Begitu juga dengan peningkatan kontrol biaya, pengurangan pilihan, serta mengurangi beberapa produk akan efektif dan dibutuhkan untuk profitabilitas dan saham. 1.3.4. Fase Penurunan Manajemen mungkin harus kejam dengan produk-produk yang siklus hidupnya sudah berakhir. Produk yang sudah sekarat biasanya merupakan produk yang buruk dalam menginvestasikan sumber daya serta bakat manajerial. Kecuali jika produk tersebut dapat memberikan sebuah kontribusi unik bagi reputasi perusahaan, atau produk itu sendiri, maupun dapat dijual dengan kontribusi yang luar biasa tinggi. Jika tidak, maka produksinya harus dihentikan 1.4. Analisis Produk Per-Nilai Bagi perusahaan dengan banyak barang dan jasa, analisis produk pernilai dapat membantu mengidentifikasi beberapa produk, dimana sumber daya tambahan, pengembangan, dan teknik harus diinvestasikan dan mana sumber daya yang harus dialihkan. Analisis produk per-nilai dapat memilah berbagai macam produk dengan urutan sesuai kontribusi masing-masing barang menghasilkan uang pada perusahaan. Begitu juga dengan total uang yang dikontribusi oleh produk secara pertahun. Laporan produk per-nilai memungkinkan

manajemen

untuk

mengevaluasi

strategi

yang

memungkinkan bagi setiap produk. Termasuk meningkatkan arus kas, meningkatkan penetrasi pasar, atau mengurangi biaya pengeluaran. Analisis produk-per-nilai memusatkan perhatian manajemen kepada arah strategis bagi masing-masing produk. 3

2. Menghasilkan Produk Baru Karena produk akan mati atau dalam artian lain bahwa karena produk harus disingkirkan dan diganti; karena perusahaan menghasilkan sebagian besar pendapatan dan keuntungan mereka dari produk baru pemilihan produk, definisi, dan desain berlangsung secara berkelanjutan yang membuat inovasi dan bentuk atau model yang baru. Pengembangan produk baru yang agresif mengharuskan organisasi membangun struktur secara internal yang memiliki komunikasi terbuka dengan pelanggan. Hanya dengan demikian perusahaan dapat dengan menguntungkan dan penuh semangat fokus pada peluang spesifik seperti berikut: 1. Memahami pelanggan adalah masalah utama dalam pengembangan produk baru. 2. Perubahan ekonomi Perubahan sosiologis dan demografis, Tren ini mengubah preferensi ukuran untuk rumah, apartemen, dan mobil. 3. Perubahan teknologi 4. Perubahan politik dan hukum membawa tentang perjanjian perdagangan baru, tarif, dan persyaratan pemerintah. 5. Perubahan lain dapat dilakukan melalui praktik pasar, standar profesional, pemasok, dan distributor. Manajer operasi harus menyadari dinamika ini dan dapat mengantisipasi perubahan peluang produk, produk itu sendiri, volume produk, dan bauran produk.

3. Pengembangan Produk 3.1. Sistem Pengembangan Produk Strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan fungsi bisnis lainnya, teknik, pemasaran, dan keuangan. Sistem pengembangan produk dapat menentukan tidak hanya keberhasilan produk tetapi juga masa depan perusahaan. Pengembangan produk yang optimal tergantung tidak hanya pada dukungan dari bagian lain dari perusahaan tetapi juga pada keberhasilan integrasi keputusan manajer operasi, dari desain produk ke pemeliharaan. Mengidentifikasi produk yang nampaknya akan menangkap pangsa pasar, efektif dari segi biaya, dan menguntungkan tetapi,

4

pada kenyataannya, produksi yangh sulit malah mengarah kepada kegagalan daripada kesuksesan

3.2. Penerapan Fungsi Kualitas (QFD) Penerapan fungsi kualitas (QFD) mengacu pada menentukan apa yang akan memuaskan pelanggan dan menerjemahkan keinginan pelanggan ke dalam desain target. Idenya adalah untuk menangkap pemahaman yang kaya tentang keinginan pelanggan dan untuk mengidentifikasi solusi proses alternative. Ada tujuh langkah dasar: 1. Identifikasi keinginan pelanggan. 2. Identifikasi bagaimana barang / jasa akan memuaskan keinginan pelanggan. 3. Hubungkan keinginan Identifikasi hubungan antara bagaimana kabar perusahaan. 5. Kembangkan peringkat penting. 6. Mengevaluasi produk yang bersaing. 7. Tentukan atribut teknis yang diinginkan, kinerja Anda, dan kinerja pesaing terhadap atribut ini.

3.3. Pengorganisasian untuk Pengembangan Produk

3.4. Manufaktur dan Penilaian Teknik Kegiatan ini berkaitan dengan peningkatan desain dan spesifikasi pada tahap penelitian, pengembangan, desain, dan praproduksi pengembangan produk. Selain pengurangan langsung, biaya yang jelas, desain untuk 5

manufakturabilitas dan rekayasa nilai dapat menghasilkan manfaat lain. Ini termasuk: 1. Mengurangi kompleksitas produk. 2. Pengurangan dampak lingkungan. 3. Standarisasi komponen tambahan. 4. Peningkatan aspek fungsional produk. 5. Peningkatan disain pekerjaan dan keselamatan kerja. 6. Peningkatan rawatan (servis) produk. 7. Desain yang kuat.

4. Mendefinisikan Produk Setelah barang atau jasa baru dipilih untuk diperkenalkan, mereka harus ditentukan. Pertama, barang atau jasa didefinisikan dalam hal fungsinya — yaitu, apa yang harus dilakukan. Produk kemudian dirancang, dan perusahaan menentukan bagaimana fungsi harus dicapai. Manajemen biasanya memiliki berbagai pilihan tentang bagaimana suatu produk harus mencapai tujuan fungsionalnya. Spesifikasi produk yang ketat diperlukan untuk memastikan produksi yang efisien. Peralatan, tata letak, dan sumber daya manusia tidak dapat ditentukan sampai produk didefinisikan, dirancang, dan didokumentasikan.

5. Desain Jasa Industri jasa meliputi perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, dan komunikasi. Merancang jasa itu menantang karena mereka memiliki karakteristik unik — interaksi pelanggan.

5.1. Analisis Proses Rantai Jaringan (PCN) Dikembangkan oleh Profesor Scott Sampson, berfokus pada cara-cara di mana proses dapat dirancang untuk mengoptimalkan interaksi antara perusahaan dan pelanggan mereka. Kegiatan-kegiatan tersebut diatur dalam tiga wilayah proses untuk setiap peserta: 1. Wilayah interaksi langsung mencakup langkah-langkah proses yang melibatkan interaksi antara peserta. 2. Wilayah interaksi pengganti (pengganti) meliputi langkah-langkah proses 6

3. Wilayah pemrosesan independen 5.2. Menambahkan Efisiensi Layanan Produktivitas layanan sangat rendah, sebagian karena keterlibatan pelanggan dalam desain atau pengiriman layanan, atau keduanya. Ini mempersulit tantangan desain produk.  Batasi Opsi Karena pelanggan dapat berpartisipasi dalam desain layanan  Keterlambatan Kustomisasi. Merancang produk sehingga kustomisasi tertunda di akhir proses semaksimal mungkin  Modularisasi Modularisasi layanan sehingga penyesuaian mengambil bentuk perubahan modul.  Otomasi

Membagi

layanan

menjadi

bagian-bagian

kecil,

dan

mengidentifikasi bagian-bagian yang cocok untuk otomatisasi.  Momen Kebenaran Interaksi pelanggan yang tinggi berarti bahwa dalam industri jasa ada momen kebenaran ketika hubungan antara penyedia dan pelanggan sangat penting.

6. Penerapan Pohon Keputusan untuk Desain Produk

Pohon keputusan dapat digunakan untuk keputusan produk baru dan juga untuk berbagai masalah manajemen lainnya ketika ada ketidakpastian. Mereka sangat membantu ketika ada serangkaian keputusan dan berbagai hasil yang mengarah pada keputusan selanjutnya diikuti oleh hasil lainnya. Untuk membentuk pohon keputusan, kami menggunakan prosedur berikut: 1. Pastikan semua alternatif dan keadaan alami yang memungkinkan 2. Hadiah dimasukkan di akhir cabang yang sesuai. Ini adalah tempat untuk mengembangkan hasil pencapaian cabang ini. 3. Tujuannya adalah untuk menentukan nilai moneter yang diharapkan (EMV) dari setiap tindakan.

7. Transisi ke Produksi Akhirnya, suatu produk, baik barang atau jasa, telah dipilih, dirancang, dan didefinisikan. Ini telah berkembang dari ide ke definisi fungsional, dan kemudian mungkin ke desain. Sekarang, manajemen harus membuat keputusan untuk 7

pengembangan lebih lanjut dan produksi atau penghentian ide produk. Salah satu seni manajemen adalah mengetahui kapan harus memindahkan produk dari pengembangan ke produksi; langkah ini dikenal sebagai transisi ke produksi. Meskipun tekanan yang saling bertentangan ini ada, manajemen harus membuat keputusan lebih banyak pengembangan atau produksi. Setelah keputusan ini dibuat, biasanya ada periode percobaan produksi untuk memastikan bahwa desain tersebut memang dapat diproduksi. Akhirnya, ketika produk dianggap dapat dipasarkan dan diproduksi, bagian manajemen akan memikul tanggung jawab.

8

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46
Tugas
May 2020 48
Tugas
June 2020 45
Tugas
August 2019 86

More Documents from "Luci xyy"

Tugas Nataaan.docx
June 2020 9
Tugas Mki.docx
June 2020 10
Agradecendo A Deus.docx
November 2019 21
Auditoria Em Ti.pdf
November 2019 16