PROPOSAL
PENGARUH MAINTENANCE TERHADAP SISTEM REM PADA MOBIL TOYOTA AVANZA 2015 Untuk memenuhi persyaratan tugas UAS Metode Penelitian Teknik
Disusun Oleh :
Fauzan Amrullah NIM :15040012
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUJTIPTO YOGYAKARTA 2018
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi di industri kendaraan terkhusunya mobil maka peran dealer-dealer mobil dan bengkelpun sangat penting bagi setiap pengguna mobil.Selain itu juga maraknya terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh kegagalan suatu komponen.Hal ini membuat tiap perusahaan saling berlomba-lomba dalam melakukan inovasi bidang jasa yang mana pada kali ini adalah maintenance.Khususnya pada bagian sistem rem suatu kendaraan,karena bagian ini sangatlah sensitif dan riskan,peran rem sangatlah penting bagi pengamanan.Setiap barang tentunya membutuhkan perawatan baik secara berkala maupun secara insiden. Agar mendapat hasil yang maksimal maintenace terbagi menjadi tiga tahap yaitu Preventif,Prediktif dan Korektif,untuk memudahkan perusahaan bidang jasa khususnya perawatan maka dibutuhkan metode penanggulangan yang tepat,yaitu dengan cara membandingkan kinerja sebelum dan sesudah dilakukannya maintenance.Sebenarnya metode perawatan seperti ini telah lama sudah dilakukan tetapi ada beberapa yang miss yaitu terkadang tdiak melakukan perbandingan melalui uji setelah mainteance.Dengan menggunakan metode tentunya akan didapat data sebelumn dan sesudah terjadinya maintenance,sehingga dapat dibandningkan selain harga tetapi juga dapat mensandingkan antara kinerja dan juga harga hasil uji yang telah dilakukan.
1.2
Rumusan Masalah a. Apakah yang dimaksud dengan Sistem Rem ? b. Apa saja yang perlu dilakukan dalam Perawatan Sistem Rem ? c. Bagaimana Cara untuk melakukan Perawatan Sistem Rem ? d. Apa yang didapat setelah melakukan Perawatan Sistem Rem ? .
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan pembuatan Karya Tulis ini adalah membantu perushaan otomotif untuk menentukan angka keselamatan khususnya pada sistem rem kendaraan yang mereka produksi,juga untuk membantu bengkel-bengkel kecil dalam melakukan perawatan secara baik dan benar dan juga menjadikan setiap pembacanya menjadi teredukasi tentang perawatan Sistem Rem pada Mobil.
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah sebagai petunjuk dan pembimbing tentang cara-cara melakukan maintenace pada sistem rem mobil dan sebagai panduan dalam melakukan uji pengereman.
1.5
Sistematika Penulisan Laporan penelitian Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini tardiri dari latar belakang, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini memuat teori mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini terdiri atas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian, yaitu tempat penelitian, bahan penelitian, peralatan, dan prosedur pengujian. DAFTAR PUSTAKA Memuat referensi yang digunakan penulis untuk menyelesaikan laporan tugas akhir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Sistem Rem Sistem rem merupakan bagian dasar sistem yang bekerja pada mobil,memiliki fungsi dan tujuan yang sama yaitu safety (keselamatan).Prinsip kerja rem sendiri merupakan perubahan dari energi kinetik menjadi energi panas dengan membuat dua buah logam pada salah satu benda yang berputar (antara kampas dan teromol/piringan) sehingga terjadinya perlambatan suatu ecepatan akibat gesekan.Pada dasarnya sitem rem memiliki fungsi sebagai pengurang kecepatan dan untuk memberhentikan suatu kendaraan.[1] Secara umum sistem rem memiliki tiga fungsi yaitu : 1. Untuk memberhentikan kendaraan 2. Untuk memperlambat/mengatur laju suatu kendaraan 3. Untuk memungkinkan kendaraan tidak bergerak pada saat parkir 2. Jenis-jenis Rem pada mobil Pada umumnya ada 2 jenis rem pada mobil yang masih sangat masyur pada saat ini yang masih sangat sering dijumpai yaitu : 1. Rem Teromol (Drum brake)
Gambar 2.2 Ilustrasi rem teromol [3] Rem teromol merupakan salah satu jenis rem yang penggunaannya menggunakan media teromol (drum) yang memungkinkan kampas pada sepatu rem terdorong oleh piston di silinder master yang menyebabkan gesekan antar
keduanya sehingga menimbulkan perlambatan.Pada mobil zaman sekarang rem teromol masih digunakan sebagai rem belakang pada mobil 2. Rem Cakram (Disc brake)
Gambar 2.2 Ilustrasi rem cakram[4]
Rem cakram merupakan rem yang daya pengeremannya dihasilkan dari gesekan antar kampas rem dan cakram (disc),dengan cara piston pada silinder master yang terletak di caliper terdorong oleh fluida yang berasal dari master rem.sehingga membuat cakram yang berputar terjepit antara sepasang kampas di caliper. 3. Deskripsi Komponen Sistem Rem Komponen pada kedua jenis rem yang telah dijelaskan diatas tentu berbeda,dari kedua jenis rem diatas dapat diketahui disc brake dan drum brake memiliki konstruksi yang berbeda dan tentu komopennya juga berbeda-beda. A. Komponen Rem Teromol
1. Teromol,berfungsi sebagai media gesek yang bergesekan dengan kampas rem. 2. Pegas Penahan,(Shoe Hold Spring) berfungsi sebagai penahan atau pengunci sepatu rem ke backing plate. 3. Sepatu Rem,berfungsi sebagai media pengereman yang bergesekan dengan teromol (kampas rem). 4. Pegas Pengembali,berfungsi mengembalikan posisi sepatu rem setelah terjadinya pengereman. 5. Silinder Roda,berfungsi meneruskan tekanan fluida (minyak rem) dari master rem yang akan mendorong piston dan piston rem mendorong sepatu rem sehingga terjadinya pengereman. 6. Plat penahan, (backing plate) pada dasarnya berfungsi sebagai tempat menempelnya seluruh komponen rem kecuali teromol (drum),dan sebagai rumah dari seluruh komponen 7. Tuas Mekanik Rem Prakir,berfungsi sebagai media yang mendorong sepatu rem agar terciptanya pengereman,jika pada silinder roda yang berperan adalah silinder roda yang fludianya berasal dari injakan pedal rem pada kaki,tetapi jika remparkir berasal dari tuas rem yang berada di sebelah kursi pengemudi. 8. Pin Pengait,berfungsi untuk sebagai pengait pada tuas mekanik rem parkir agar menempel pada backing plate. 9. Kampas Rem Teromol, (Lining) adalah ampas rem yang
terletak
pada
sisibagian
luar
sepatu
rem,kampas rem ini yang nantinya akan bergesekan dengan teromol.bahan dari kampas rem juga
bermacam macam yaitu ceramic composite,kevlar organic,sintered bronze,dll. 10. Sepatu Rem,berfungsi sebagai media pengereman yang bergesekan dengan teromol (kampas rem). 11. Batang
Penyetel,berfungsi
sebagai
pengatur
kerenggangan atau kerapatan antara sepatu rem dan teromol,mengatur obeng
dengan
plat.penyetelnya
memutarnya melalui
lubang
dengan tepat
dibelakang backing plate.
B. Komponen Rem Cakram
Gambar 2.2 Ilustrasi rem cakram[4] 1. Pen Utama,berfungsi sebagai bolt juga karena diujung pinnya terdapat ulir,fungsi utamanya adalah sebagai pengunci caliper. 2. Kampas Rem,(Pad)adalah nama khusus untuk kampas rem karena bentuknya kotak seperti pad.kampas rem cakram berbeda dengan kampas rem teromol karena hanya berbentuk sepasang batang lebar asbes.
3. Cakram/Piringan,berfungsi
sebagai
media
terciptanya pengereman,piringan berputar dengan kecepatan tertentu lalu di dempet oleh kedua pad.sehingga terjadi perlambatan pada putaran tadi. 4. Plat Penahan,berfungsi sebagai media penahan komponen rem cakram. 5. Caliper,berfungsi sebagai tempat piston rem dan pad rem. 6. Lobang Pembuang,adalah saluran keluar fluida rem yang pada saat di maintenance lobang itu akan mengeluarkan sisa sisa fluida rem tadi.
4. Cara Keja Sistem Rem Pada Mobil Sebenarnya pada kendaraan roda empat zaman sekarang telah banyak brand mobil yang menggunakan dua buah jenis rem sekaligus yaitu,pada rem depan menggunakan rem cakram (Disc brake) dan rem belakang menggunakan rem teromol (Drum brake).Rem belakang menggunakan rem teromol,karena gaya pengereman pada rem teromol lebih besar dan lebih baik dikarenakan permukaannya yang konstan berputar juga tapak sepatu rem yang menempel pada teromol yang membuatnya semakain aman.Jika pada rem cakram bagian yang bergesekan hanya pada sisi kiri dan kan dari cakramnya saja,permukaan cakram yang tipis jika dihadapakan pada kecepatan tertentu lalu dilakuakan pengereman mendadak dapat menyebabkan keoleng pada kendaraan arean luas pengereman yang lebih keci dari pada kecepatannya.[1]
Pada sistem rem mobil yang menggunakan
fluida sebagai media utamanya dan prinsipnya sangat erat
hubungannya dengan hukum pascal yaitu dengan menggunakan gaya,tekanan,dan luasan.Maka cara kerja sistem rem pada mobil memerlukan nilai dari setiap elemen perhitungannya,yang mana dapat ditemukan dengan menggunakan rumus Tekanan P1=P2. Sehingga dari Hukum Pascal,gaya yang tadinya kecil yaitu gaya pada kaki ketika menginjak pedal rem akan diteruskan oleh fluida rem lewat saluran fluida sehingga mendorong piston rem pada silinder roda tetapi dengan gaya yang tidak terlalu besar tadi dapat melakukan pengereman pada suatu kendaraan yang berbobot besar dan berkecepatan.Seperti itulah prinsip dari sitem rem pda mobil. Mencari Nilai dari gaya pengereman dapat dihitung menggunakan rumus :
F2= F1 x A/B Dimana : F1 : Gaya pada pedal F2 : Gaya Piston pada fluida A : Jarak Pedal ke fulcrum B : Jarak batang pistonke fulcrum
Gambar 4.3 Ilustrasi gaya pengereman[1] 5. Cara Perawatan Sistem Rem Pada Mobil
Sistem rem memiliki tujuan safety maka dari itu komponen-komponen sistem rem harus terus menerus di pantau dan di inspeksi.Perawatan sendiri memiliki memiliki makna memelihara agar suatu benda atau komponen dapat bertahan lebih lama.Dalam melakukan perawatan pada sistem rem ada beberapa langkahn yang harus dilakukan yaitu, 1. Langkah Pembongkaran,merupakan langkah dimana prosesnya membuka seluruh komponen pada sistem rem. 1. Langkah pertama,yaitu mendongkrak mobil meletakan mobil pada jack atau lift pengangkat. 2. Melepas ban dengan kunci ban atau impact dengan kunci socket yang sesuai. 3. Pada rem teromol langsung menarik teromol dari backing plate,tetapi jika pada rem cakram langsung saja membuka baut atau pin caliper nya. 4. Setelah itu lepasakan sepatu rem (pada remteromol) atau keluarkan pad dari calipernya.setelah itu lakukan lakukan langkah perawatan.
2. Langkah Perwawatan,merupakan pemeriksaan seluruh komponen sistem rem yang telah dibongkar dan dilakukan pengecekan antara lain pemeriksaan pada ketebalan pad,ketebalan lining dan juga meliputi perbaikan atau perawatan serta pembersihan komponen. 1. Lakukan pemerikasaan terhadap kampas-kampas rem,lakukan dengan memeriksa ketebalan kampasnya menggunakan jangka sorong.untuk pad ketebalannya antara 8-12 mm,dan untuk lining sekitar 6 mm. 2. Jika ketebalan kurang dari yang dianjurkan maka harus diganti,selain itu perikasa juga eadaan teromol dan cakramnya pastikan tidak ada kecacatan,serta periksa komponen lainya dan pasdtikan masih sesuai fungsinya.
3. Setelah
melakukan
pemeriksaan,lanjutkan
dengan
melakukan
pemberrsihan pada tiap komponen dan berilah pelumas pada tiap komponen yang akan bergesekan kecuali kampas dan teromol,cakram. 4. Terakhir lakukan bleading yaitu pembuangan udara pada saluran fluida rem dengan cara mengocok atau menginjak pedal rem lalu melepaskannya ketika injakannya menjadi nyaman berarti udara telah keluar,proses bleading juga menuntu untuk mengganti fluida rem maka dari itu proses perawatan sistem rem harus diulakukan oleh lebih dari satu orang. 5. 3. Langkah Pemasangan,yaitu pemasangan atau assembling pada seluruh komponen yang telah dilakukan langkah perawatan. 1. Setelah proses perawatan telah dilakukan lakukanlah proses pemasangan kembali terhadap tiap komponennya yang dilepas dan pastikan
tidak
mengecncangkan
ada baut
posisi
yang
jangan
salah,dan
terlau
perhatikan
kencang
karena
jika akan
mengakibatkan patah pada baut. 2. Pastikan baut baut pada komponen terpasang dengan benar hal ini bertujuan safety juga terhadapap kendaraan dan juga pengendaranya.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian ini tertuju bagaimana perbedaan antara sistem pengereman Toyota Avanza
sebelum dan sesudag dilakukan
maintenance.Dalam hal ini Rancangan penelitian dibagi menjadi beberapa point yaitu: 3.1.1 Subjek dan Objek Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem pengereman dari mobil,sementara itu yang digunakan sebagai objeknya adalah mobil Toyota Avanza. 3.1.2 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yaitu tentang metode atau cara yang digunakan untuk memperoleh data dalam melaksanakan penelitian ini,Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain, 1. Observasi Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi peneliti dalam melihat situasi penelitian. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan atau peristiwaan, waktu, perasaan. 2.
Triangulasi Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
3.
Studi Pustaka dan Literature Yaitu dengan cara membaca buku-buku perpustakaan yang berkaitan dengan tema penilitian yang diangkat
penulis,selain itu dokumentasi terdapat pada literatur yang tersedia. 3.1.3 Diagram Alur Pada bab ini memuat tentang langkah-langkah dalam penilitian.Penelitian dilakukan sesuai diagram alur dibawah ini. Mulai
Observasi
Pengambilan data angka pengereman
Perawatan Sistem Pengereman pada toyota Avanza
Perawatan Komponen Teromol
Perawatan Komponen Rem Cakram
Pengambilan data angka pengereman
Tidak
Gaya pengereman mendekati angka aman pengereman
Ya
Triangulasi Pembahasan
Selesai Gambar diagram alur dalam penilitian ini
3.1.4 Langkah-langkah Penelitian Pada penelitian terdapat beberapa tahapan yang mana telah tertera pada diagram alur,diantaranya adalah : a. Observasi Observasi merupakan tahapan awal sebelum melakukan pengujian rem yaitu dengan cara inspeksi seluruh komponen sistem rem dari roda hingga ke pedal rem kaki. b. Pengambilan data angka pengereman Pengambilan data pengereman dilakukan sebelum dilakukan proses maintenance terhadap sistem rem,hal ini bertujuan untuk mengetahui performa sistem pengereman melalui alat brake tester. c. Perawatan Sistem Pengereman Perawatan
sistem
pengereman
yaitu
melakukan
perawatan pada seuruh komponen sistem rem,rem cakram maupu teromol. d. Pengambilan data angka pengereman Pengambilan data pengereman yang dilakukan sesudah dilakukannya proses maintenance terhadap sistem rem,hal ini bertujuan untuk mengetahui performa sistem pengereman setelah dilakukan maintenance. e. Triangulasi Triangulasi yaitu membandingkan angka pengereman yang
telah
didapat
menggunakan
brake
tester
berdasarkan data sebelum dan sesudah dilakukannya proses maintenance terhadap sistem rem toyota Avanza. f. Pembahasan Pembahsan diambil dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu dari beberapa langkah penelitian yang
telah dilakukan.Pembahasan ini juga akan menjawab apakah
maintenance
berpegaruh
pada
sistem
pengereman toyota Avanza. 3.2 Alat dan Bahan 1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : a. 1 buah Toolbox lengkap dengan isinya b. 1 buah (brake tester)alat pengukur gaya pengereman milik DISHUB D.I.Yogyakarta 2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 buah mobil toyota Avanza tipe G tahun 2015 3.3 Analisis Data Analisis
yang
didapat
dari
penelitian
mempertimbangkan beberapa hal yaitu
ini
yaitu
dengan
:
1. Performa Pengereman Toyota Avanza sebelum dilakukan maintenance 2. Performa Pengereman Toyota Avanza setelah dilakukan maintence 3. Angka aman atau Nilai Gaya pengereman yang dianjurkan pada mobil tipe Mpv Angka Gaya Pengereman merupakan angka yang sudah valid berpatokan pada standar pabrik dan juga ketentuan dari Dinas Perhubungan Pusat Indonesia.selain itu angka pengereman dari pertama kali pemakaian akan semakin menurun,fungsi maintenace hanyalah untuk menjaga umur komponen dan fungsi komponen. Pengaruh Maintenance terhadap sistem pengereman toyota Avanza 2015tentumya sangat berpengaruh karena pada proses maintenance kotoran pada permukaan kampas rem akan dibersihkan yang mana kelak pengereman akan menjadi lebih maksimal.Maintenance juga sangat berpengaruh nilai ini dapat dilihat dari perbedaan antara sebelum dan
sesudah di maintenance yaitu lebih baik yang telah di maintenance dengan perbandingan 7:3 lebih baik yang telah dilakukan maintenance.[1] Dalam melakukan uji pengereman roda pada kendaraan akan di rem,sementara alat brake tester akan berputar dan berusaha memutar roda dengan beban tertentu,dan dapat diketahui seberapa mampu remnya bekerja dibawah dorongan gaya yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA [1]
Triyono,Wahyu.,dan Djoko Sumaryanto.2010.Modul : Memperbaiki Sistem Rem.Jakarta:Erlangga.
[2]
Daryanto.2008.Pengetahuan Komponen Mobil.Jakarta:Bumi Aksara.
[3]
WWW.GOOGLE.COM/gambar+rem+teromol
[4]
WWW.GOOGLE.COM/rem+cakram