Tugas Mata Kuliah Etika Profesi.docx

  • Uploaded by: Darad
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Mata Kuliah Etika Profesi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 315
  • Pages: 2
TUGAS MATA KULIAH ETIKA PROFESI NAMA : FERNANDO M. MELUK NIM

: 1606090018

A. USAHA WIRAUSAHA YANG BISA SAYA LAKUKAN SELAMA KULIAH Kuliah merupakan jenjang pendidikan yang sangat memakan waktu, tenaga, dan biaya. Apalagi masuk di jurusan arsitektur, saya membutuhkan biaya ekstra. Biaya itu tentu utamaya berasal dari orang tua atau wali saya. Namun, alangkah lebih baik jika saya memulai usaha sendiri untuk bisa mencari uang kuliah sendiri. Alternatif-alternatif usaha yang dapat saya lakukan adalah pertama, membuka kursus Autocad. Skill saya dalam software desain ini rasanya cukup mumpuni untuk membuka kursus. Biaya buka kursus pun tidak memerlukan budget yang besar. Kedua, mencari proyek pembngunan di mana pun. Saya bisa membantu dalam pekerjaan apapun yang ditawarkan. Selain mendapatkan uang, saya bisa sambil belajar dan mendalami ilmu selama proyek berlangsung. Ketiga, selagi saya adalah calon perancang bangunan, boleh juga kalau saya membuka café kecil-kecilan. Ilmu desain interior dan eksterior yang saya dalami selama kuliah pasti sangat berguna dalam menciptakan sebuah café yang menarik pengunjung. Keempat, saya membuka jasa mendesain kartu undangan pernikahan, ucapan ulang tahun dan lainnya. B. REDESAIN MASTERPLAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Luas seluruh UNDANA adalah 100 ha. Kontur tidak rata dan undana berada di ketinggian sekitar 50 m dpl. Keadaan tanah ini cukup menguntungkan. Rencana pembangunan gedung rektorat seharusnya diletakan di daerah yang paling tinggi. Mengapa? Sebab hal ini sesuai filosofi Bangsa Timor yang meletakkan rumah raja di daerah yang paling tinggi. Keadaan sekarang justru melawan filosofi ini. Gedung rektorat sekarang berada di daerah yang paling rendah. Memang dekat dengan jalan

namun sangat riskan karena akan mempengaruhi jalur kendaraan di kemudian hari. Nyatanya, jalur utama sekarang begitu menanjak. Seharunya jalur masuk utama (main entrance) berada di sebelah selatan bukan berhadapan dengan Jl. Adisucipto seperti ekarang ini. Jika jalan masuk berada di sisi selatan, maka sirkulasi kendaraan akan menurun dengan baik, bukannya menanjak. Juga jalur jalan raya di dalam kampus seharusnya melingkar mengelilingi bukit UNDANA ini.

Related Documents


More Documents from "Hendra Aditama"