TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN KEBIJAKAN DEVIDEN
OLEH Anak wali Ibu Minarni A. Dethan, SE, M.Akt: Elisabeth M. Bolang Yustinus L. Tewar Reza M. Sofyan Rachmat I. Z. Badare Oki I. Pello Cahyani N. Wulan Maria F. Nida Fear Christa Sonopa’a Meideline W. Trixie Kifly Hoke Liba Yosefina R. Dombot Dewi N. Suharjo
1610020166 1610020167 1610020168 1610020169 1610020170 1610020171 1610020172 1610020173 1610020174 1610020176 1610020177 1610020178
UNIVERSITAS NUSA CENDANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI KUPANG 2017
A. PENGERTIAN KEBIJAKAN DEVIDEN Kebijakan deviden merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai deviden atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang. Kebijakan deviden menyangkut tiga masalah yaitu : Seberapa banyak laba yang harus dibagikan secara rata – rata selama jangka waktu tertentu. Apakah pembagian tersebut dalam bentuk tunai atau pembelian kembali. Apakah perusahaan sebaiknya mempertahankan tingkat pertumbuhan deviden yang stabil. Ada tiga pendapat yang bertentangan dengan kebijakan deviden yaitu sebagai berikut : 1. Deviden dibagikan sebesar – besarnya Besarnya deviden yang dibagikan akan tergantung pada laba yang diperoleh perusahaan. Maksimum jumlah deviden yang dibagikan akan sama dengan laba yang diperoleh, hal tersebut tidak benar. Laba tidak perlu dibagiakan kalau memang diharapakan bias dipergunakan untuk dapat diinvestasikan kembali 2. Deviden tidak relevan Perusahaan bisa membagikan deviden dan kemudian menerbitkan saham baru apabila ada kesempatan investasi yang menguntungkan. Bagi pemilik saham akibatnya akan sama saja apabila perusahaan membagikan deviden dan menerbitkan saham baru atau tidak membagi deviden dan tidak menerbitkan saham baru. 3. Deviden dibagikan sekecil mungkin Pendapat ini mendasarkan diri pada kemungkinan adanya ketidaksempurnaan pasar modal. Perusahaan akan menanggung floatation costs kalau menerbitkan saham baru. Kalau telah memiliki uang yang bias dipergunakan unutk B. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DEVIDEN Kebijakan deviden pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 1. Usulan tim manajemen Tim manajemen sebagai pihak yang mengetahui kondisi perusahaan, kondisi bisnis, dan kondisi perekonomian masa yang akan datang mengadakan usulan tentang berapa besarnya deviden yang harus dibagi dari laba bersih yang dihasilkan. 2. Kondisi likuiditas perusahaan Semakin likuid suatu perusahaan semakin sedikit masalah dalam pembayaran deviden. 3. Pengembangan usaha Jika perusahaan mengembangkan usahanya maka laba bersih yang dibagi harus kecil karena perluasan usaha yang baik dibiayai dengan laba ditahan.
4. Pembayaran kembali utang jangka panjang Jika perusahaan memiliki utang jangka panjang yang besar dan jumlah angsuran yang besar maka laba bersih yang dibagi harus kecil sehingga laba ditahan besar dan bisa digunakan untuk membayar angsuran utang jangka panjang. 5. Perjanjian Hutang Pada umumnya perjanjian hutang antara perusahaan dengan kreditor membatasi pembayaran deviden. Misalnya, deviden hanya dapat diberikan jika kewajiban hutang telah dipenuhi perusahaan dan atau rasio – rasio keuangan menunjukkan bank dalam kondisi sehat. 6. Tersedianya kas Deviden berupa uang tunai (cash devidend) hanya dapat dibayar jika tersedianya uang tuani yang cukup. Jika likuiditas baik, perusahaan dapat membayar deviden. 7. Kebutuhan dana untuk investasi Perusahaan yang berkembang selalu membutuhkan dana baru untuk diinvestasikan pada proyek – proyek yang menguntungkan. Sumber dana baru yang merupakan modal sendiri (equity) dapat berupa penjualan saham baru dan laba ditahan. Manajemen cenderung memanfaatkan laba ditahan karena penjualan saham baru menimbulkan biaya peluncuran saham (flotation cost) . Oleh karena itu semakin besar kebutuhan dana investasi, semakin kecil deviden payout ratio, dll. C. BENTUK BENTUK KEBIJAKAN DEVIDEN Terdapat empat macam bentuk bentuk kebijakan dividend, yaitu: 1. Kebijakan dividen yang stabil yakni jumlah pembayaran dividen itu sama besarnya dari tahun ke tahun. Salah satu alasan mengapa suatu perusahaan itu menjalankan kebijakan ini agar membuat mampu para investor terkesan terhadap perusahaan berarti perusahaan tersebut yakin bahwa pendapatan bersihnya juga stabil dari tahun ke tahun. 2. Kebijakan dividend payout ratio yang tetap Jumlah dividen akan berubah-ubah sesuai dengan jumlah laba bersih, tetapi rasio antara dividen dan laba ditahan adalah tetap. Deviden yang dibayar berfluktuasi tergantung besarnya keuntungan bagi pemegang saham. 3. Kebijakan pemberian deviden regular yang rendah ditambah ekstra. Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham tiap tahunnya. Dalam keadaan keuangan yang lebih baik perusahaan akan membayarkan dividen ekstra diatas jumlah minimal tersebut. 4. Kebijakan dividen yang fleksibel Dengan kebijakan ini, perusahaan akan membayarkan deviden kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil.