BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR NELAKANG Kebakaran secara umum adalah api yang tidak terkendalikan dan di luar kendali manusia
BAB II PEMBAHASAN
2.1 defenisi kebakaran dan ledakan Defenisi kebakaran secara umum adalah api yang tidak terkendalikan dan di luar kendali manusia yang di mana terdapat 3 unsur yang dapat menimbulkan api kebakaran yang terdiri dari bahan bakar, oksigen dan sumber panas yang membentuk suatu oksidasi yang akan menimbulkan kerugaian baik secara materi maupun non maeri. Sedangkan menurut perda DKI No. 3 tahun 1992 kebakaran secara umum adalah suatu peristiwa atau kejadian timbulnya api yang tidak terkendali yang dapat membahayakan keselamatan, jiwa maupun harta benda .secara umum kebakaran menurut NFPA adalah suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan 3 unsur yaitu bahan bakar yang mudah terbakar,oksigen dalam udara dan sumber panas yang bisa menyebabkan kerugian ,cidera serta kematian . 2.2 penyebab kebakaran dan ledakan a. adanya bahan bakar atau bahan yang mudah terbakar b. Adanya sumber pemantik api; dan c. Adanya oksigen di udara untuk mendukung pembakaran. Kemampuan mengelola dan mengurangi risiko yang terkait dengan ketiga elemen ini akan banyak mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran serius. Urutan kejadian yang dapat menyebabkan kebakaran besar dapat mencakup hal-hal berikut:
penumpukan bahan yang mudah terbakar di tempat kerja; pengadaan sumber pemantik api secara tidak disengaja ketidakmampuan mendeteksi adanya kebakaran dengan cepat dan ketidakmampuan mengendalikan kebakaran dan memadamkannya.
Ketidakmampuan pengusaha atau pengendali bangunan untuk mengelola kebakaran bisa menyebabkan kematian manusia. Penyebab paling umum kebakaran besar menjadi bencana besar bagi manusia adalah ketidakmampuan orang-orang yang terjebak di dalam bangunan untuk keluar bangunan secara tepat waktu dan aman. Lebih banyak orang tewas dalam kebakaran akibat menghirup asap dan gas beracun dibandingkan akibat panasnya api. Gas beracun juga dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dalam beberapa menit, maka evakuasi tepat waktu sangatlah penting. Waktu persisnya hal ini terjadi tergantung pada banyak faktor, tetapi disarankan agar setiap orang di dalam sebuah bangunan harus mencapai satu tempat yang aman atau zona terlindung dalam waktu dua hingga tiga menit setelah mengetahui adanya kebakaran
yang tidak terkendali. Alasan ketidakmampuan untuk keluar tepat waktu dari bangunan bisa mencakup kondisi atau praktik yang tidak aman. 2.3 pencegahan manajemen kebakaran Pencegahan adalah proses, cara, tindakan mencegah atau tindakan menahan agar suatu tidak terjadi. Langkah – langkah yang perlu diantisipasi guna mencegah terjadinya bencana kebakaran sebagai berikut : 1) Pastikan bahwa Instalasi Listrik aman 2) Pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan menyebabkan kabel panas dan akan bisa memicu kebakaran, ini biasanya dilakukan dengan penumpukan beberapa stop kontak atau T pada satu titik sumber listrik. Seperti ini kita hindari. 3) Pergunakan pemutus arus listrik (kontak tusuk) dalam keadaan baik. 4) Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus segera diperbaiki, karena bisa menyebabkan hubungan pendek. 5) Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki sistim pengaman yang sesuai, PLN biasanya sudah memperhitungkan distribusi beban listrik, apabila ada beban berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada.