A. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien Nama : Ny. R Umur : 50 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Pekerjaan : PNS Tgl masuk RS : 21-02-2013II.
b. Anamnesa Keluhan Utama : Demam sejak ± 2 minggu SMRSRiwayat
Penyakit Sekarang ± 2 minggu SMRS pasien merasakan demam. Demam bersifat
hilang
timbul
dan biasanya
terjadi
setiap hari,
tinggi pada
perabaan, hilang dengan obat penurun demam kemudian demam naik lagi. Demam dirasakan memuncak pada saat sore hingga malam hari dan menurun pada pagi hari. Menggigil (+), Penderita berkeringat banyak saat panas turun. Pasien juga merasa mual, nafsu makan menurun dan sakit kepala, sakit kepala bersifat hilang timbul, seperti ditusuk-tusuk, timbul bersamaan
dengan
timbulnya
panas.
Batuk
(-),
sesak
napas
(-).
Riwayat berpergian keluar daerah sebelum sakit disangkal ±1 minggu SMRS pasien masih merasakan demam sama mual (+), muntah (+) 2x, banyaknya 1/2 gelas belimbing berisi cairan dan makanan yang dimakan, darah (-), nyeri sendi (+), nyeri pinggang pada saat berkemih (-), BAB dan BAK normal seperti biasa. ±1 hari SMRS pasien mash demam, mual (+), muntah (+) 1x banyaknya 1
/4 berisi gelas belimbing berisi cairan dan makanan yang dimakan, darah (-),
nyeri sendi (+), nyeri pinggang (-), nyeri pada saat berkemih (-), BAB dan BAK normal seperti biasa
±1 hari SMRS pasien masih demam, mual (+), muntah (+) 1x banyaknya ¼ gelas belimbing berisi cairan dan makanan yang dimakan, darah (-), sakit kepala (+), BAB dan BAK normal. Karena pasien merasa semakin lemas oleh keluarga pasien dibawa ke IGD RSUD Raden Matther dan kemudian dirawat di ruang interne penyakit dalam. 1. Riwayat penyakit dahulu -
Riwayat malaria sebelum disangkal
-
Riwayat transfusi sebelum disangkal
-
Riwayat demam typoid 1 bulan yang lalu
-
Riwayat DM 1 tahun yang lalu
-
Riwayat hipertensi disangkal
2. Riwayat penyakit keluarga Tidak terdapat anggota keluarga yang menderita gejala-gejala yang serupa dengan pasien seperti demam naik turun, mual/muntah, dan nafsu makan menurun.
c. Pemeriksaan fisik Keadaan umum
: tampak sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis
Vital sign -TD
: 130/80mmHg
-nafas : 20x/menit, reguler -nadi : 82x`menit, isi dan tegangan cukup -suhu : 37,3oC/axilla Status generalis 1. Pemeriksaan kepala -bentuk kepala
: mesochepal, simetris, tidak ada trauma maupun memar
-rambut
: lurus, warna hitam, tipis, tidak mudah dicabut, tidak mudah rontok.
-nyeri tekan
: tidak ada
-edema facial
: tidak ada
2. Pemeriksaan mata -palpebra
: tidak terdapat edema
-konjungtiva
: anemis
-sklera
: ikterik (-)
-pupil
: refleks cahaya (+), isokor, diameter ±3mm
3. Pemeriksaan Telinga -Tidak terdapat otore, deformitas, maupun nyeri tekan. 4. Pemeriksaan Hidung -Tidak terdapat sekret, nafas cuping hidungmaupun deformitas 5. Pemeriksaan mulut -Bibir kering, tidak puvat, tidak sianosis, lidah tidak kotor, faring Tidak hiperemis, tonsil tidak membesar(T1-T1), tidak terlihat Adanya perdarahan gusi. 6. Pemeriksaan leher -Trakea -Kelenjar lymphoid -Kelenjar tiroid -JVP -Kaku kuduk 7. Pemeriksaan thorak Jantung -Inspeksi -Palpasi
: tidak terdapat deviasi trakea : tidak membesar : tidak membesar : tidak meningkat (5-2 cm H20) : tidak ada
: iktus cordis tidak terlihat : iktus cordis teraba di ICS V ± 2 cm medical LMC sinistra, tidak kuat angkat
-Pekusi : Batas kanan : linea sternalis kanan Batas kiri : linea midklavukularis kiri Batas atas : ICS II sinstra Pinggang jantung : ICS III sinistra
-Auskultasi
Paru-paru -Inspeksi -Palpasi -perkusi -auskultasi
: BJ 1 dan BJ2 reguler ,ridak terdapat bising dan murmur.
:simetris paru kanan dan kiri : vical fremitus kanan sama dengan kiri : sonor disemua lapangan paru : suara dasar vesikuler , ronkhi (-), wheezing (-)
8. pemeriksaan abdomen -inspeksi : datar -auskultasi : bising usus(+)abnormal -perkusi : tympani, nyeri ketok (-) -palpasi : perut : nyeri tekan epigatrium hepar : tidak teraba lien : teraba schuffner II 9. pemeriksaan ekstermitas -superior : tidak terdapat deformitas,pucat, sianosis, maupun oedema, akral hangat -Inferior : tidak terdapat defosrmitas,pucat, sianosis Maupun oedema, akral hangat d. Diagnosis kerja Malaria vivax + DM tipe II+anemia ringan
e. Diagnosis banding -demam typoid -ISK
f. Terapi 1. Infus D 5% 20 tetes/menit 2. Artesunate 4x50 mg selama 3 hari (2:1:1) 3. Amodiaquine 4x150 mg selama 3 hari (2:1:1)
4. Primaquin 1x15 mg selama 14 hari 5. Ondancentron 2x1 ampul 6. Paracetamol 3x500 mg (k/p) 7. Diet lunak
g. Pemeriksaan laboratorium a) Darah rutin -leukosit
: 9900mm3 (3500-10000mm3)
-eritrosit
: 3,78x106/mm3 (3,8-5,8x106/mm3)
-hemoglobin : 9,7gr/dl (11-16,5gr/dl) -hematokrit
: 30,5% (35-50%)
-trombosit
: 508.000mm3 (150000-390000mm3)
-GDS : 123mg/dl b) DDR
: malaria vivax (+)
h. Pemeriksaan anjuran -GDN/PP -cek elektrolit -cek urin rutin -SGOT/SGPT -bilirubin total, bilirubin direct, bilirubin inderect -tes widal
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN a. mual akibat sensasi muntah yang berhubungan denganrasa makanan atau makanan yang tidak enak b. ketidakseimbangan
nutrisi
akibat
gangguan
sensasi
rasa
yang
berhubungan dengan kurang asupan makan c. gangguan rasa nyaman akibat rasa tidak nyaman yang berhubungan dengan gejala terkait penyakit
d. hipotermia akibat mengggigil yang berhubungan dengan penurunan laju metabolisme
No
Diagnosa
Perencanaan
Keperawatan 1
NOC
Rasional NIC
Mual akibat sensasi
Status nutrisi: asupan Manajemen elektrolit atau
muntah
makanan dan cairan.
yang
berhubungan dengan rasa
makanan
cairan.
memberikannya
1. Berikan cairan yang
atau
Dibuktikan
makanan yang tidak
dengan
indikator:
enak
sesuai 2. Tingkatkan
1. asupan makanan yang oral
inteks
atau cairan peroral (misalnya,
2. asupan
cairan
secara oral
memberikan cairan oral prefrensi
sesuai pasien,
dengan level:
tempatkan
1.
tidak adekuat
ditempat
2.
sedikit adekuat
mudah dijangkau,
3.
cukup adekuat
memberikan
4.
sebagian
5.
besar
sedotan,
cairan yang
dan
adekuat
menyediakan
sepenuhnya kuat
segar), yang sesuai.
nilai yang diharapkan: level 5
Mual & muntah: efek yang menggangu
Dibuktikan indikator:
dengan
1. Dengan
air
cairan, klien
1. Asupan
cairan
menurun 2. Asupan
makanan
berkurang 3. Perubahan
status
nutrisi 4. Gangguan
pada
aktivitas
sehari-
hari 5. Perubahan keseimbangan cairan Dengan level: 1. Parah 2. Banyak 3. Cukup 4. Sedikit 5. Tidak ada Nilai yang diharapkan: level 4-5 Ketidakseimbangan nutrisi gangguan rasa
Keparahan
mual
dan
akibat muntah: sensasi yang Dengan indikator yang
berhubungan dengan diharapkan: kurang makan
asupan
1. Perubahan pengecapan 2. Ketidakseimbangan elektrolit 3. Intensitas mual 4. Intensitas muntah
Dengan
level:
1. Berat 2. Cukup berat 3. Sedang 4. Ringan 5. Tidak ada Dengan
nilai
yang
diharapkan: level 4-5
e. gangguan rasa nyaman akibat
rasa
tidak nyaman yang berhubungan dengan gejala terkait penyakit
f. hipotermia akibat mengggigil yang berhubungan dengan penurunan laju metabolisme