Tugas Macam-macam Metode Sikat Gigi.docx

  • Uploaded by: Melyana Wanti
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Macam-macam Metode Sikat Gigi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,964
  • Pages: 10
LAPORAN TUGAS MODUL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN MACAM-MACAM METODE/TEKNIK SIKAT GIGI MENURUT PARA AHLI

Dosen drg. Vonny N.S. Wowor, M.Kes

Oleh Melyana Wanti (2016) 16011103016

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI MANADO 2019

MENYIKAT GIGI Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi adalah bentuk penyingkiran plak secara mekanis. Saat ini telah banyak tersedia sikat gigi dengan berbagai ukuran, bentuk, tekstur, dan desain dengan berbagai derajat kekerasan dari bulu sikat. Salah satu penyebab banyaknya bentuk sikat gigi yang tersedia adalah adanya variasi waktu menyikat gigi, gerakan menyikat gigi, tekanannya, bentuk dan jumlah gigi yang ada pada setiap orang. 1) Waktu Menyikat Gigi Telah terbukti bahwa asam plak gigi akan turun dari Ph normal sampai mencapai pH 5 dalam waktu 3-5 menit sesudah makan makanan yang mengandung karbohidrat. pH saliva sudah menjadi normal (pH 6-7) 25 menit setelah makan atau minum. Menyikat gigi dapat mempercepat proses kenaikan pH 5 menjadi normal (pH 6-7) sehingga dapat mencegah proses pembentukan karies. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari prosedur penyikatan gigi, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah frekuensi penyikatan gigi. Anak yang melakukan penyikatan gigi secara teratur dalam sehari dengan frekuensi dua kali sehari atau lebih dan dibantu oleh orang tua, lebih rendah terkena resiko karies. 2) Frekuensi Menyikat Gigi Umumnya, dokter gigi selalu menganjurkan pasien untuk menyikat giginya segera setelah makan. American Dental Association (ADA) memodifikasi pernyataan ini dengan menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara teratur, minimal 2 dua kali sehari yaitu pagi hari setelah sarapan dan sebelum tidur malam. Waktu menyikat gigi pada setiap orang tidak sama, bergantung pada beberapa faktor seperti kecenderungan seseorang terhadap plak dan debris, keterampilan menyikat gigi, dan kemampuan salivanya membersihkan sisa-sisa makanan dan debris. Menyikat gigi dua kali sehari cukup baik pada jaringan periodonsium yang sehat, tetapi pada jaringan periodonsium yang tidak sehat dianjurkan menyikat gigi tiga kali sehari. Jadi frekuensi menyikat gigi yang baik adalah dua kali sehari, pagi 30 menit setelah sarapan pagi dan malam hari sebelum tidur. 3) Lamanya Menyikat Gigi Biasanya rata-rata lama menyikat gigi adalah kira-kira 1 menit. Lamanya seseorang menyikat gigi dianjurkan minimal 5 menit, tetapi umumnya orang menyikat gigi maksimum selama 2-3 menit. Penentuan waktu ini tidak sama pada setiap orang terutama pada orang yang sangat memerlukan program kontrol plak. Bila menyikat

gigi dilakukan dalam waktu yang singkat, maka hasilnya tidak begitu baik daripada bila menyikat gigi dilakukan dalam waktu yang lebih lama, mengingat banyaknya permukaan gigi yang harus dibersihkan. 4) Bentuk Sikat Gigi Terdapat berbagai variasi mengenai sikat gigi. Ada bentuk sikat gigi yang permukaan bulu sikatnya berbentuk lurus, cembung, dan cekung sehingga dapat mencapai daerah tertentu dalam lengkung rahang. Oleh sebab itu, dianjurkan pemakaian sikat gigi yang serabutnya lurus dan sama panjang. Sikat gigi manual yang baik harus memenuhi persyaratan, antara lain ukuran permukaan bulu sikatnya adalah (panjang: 1-11/4 inci (2,5-3,0 cm) dan lebar: 5/16-3/8 inci (8,0-9,5 mm); bulu sikatnya tersusun (baris: 2-4 baris rumpun dan rumpun: 5-12 rumpun perbaris); serta permukaan bulu sikatnya terpotong rata. Setiap kali sesudah dipakai, sikat gigi harus dibersihkan dibawah air mengalir supaya tidak ada sisa-sisa makanan atau pasta gigi yang tertinggal. Setelah bersih, sikat gigi diletakkan dalam posisi berdiri supaya lekas kering dengan tujuan agar sikat gigi tidak lembab dan basah. Sikat gigi perlu diganti 2-3 bulan setelah pemakaian, oleh karena bulu sikat gigi sudah tidak dapat bekerja dengan baik dan dapat melukai gusi. 5) Pemakaian Pasta Gigi Fungsi utama pasta gigi adalah membantu sikat gigi dalam membersihkan permukaan gigi dari pewarnaan gigi dan sisa-sisa makanan dan fungsi sekundernya untuk memperkilat gigi, mempertinggi kesehatan gingival, serta untuk mengurangi bau mulut. Umumnya pasta gigi mengandung bahan abrasive 20-40%, pelembab (humectant) 20-40%, air 20-40%, bahan penyegar ±2%, bahan pemanis ± 2%, bahan pengikat (binding agent) 2%, detergen 1-2%, bahan terapeutik ± 5%, dan pewarna <1%. Untuk anak yang belum bisa berkumur dan meludah, bisa dipilihkan pasta gigi yang tidak mengandung fluor. Jika sudah bisa meludah dan bisa membuang kumurnya, boleh diberikan pasta gigi yang mengandung fluor. boleh diberi pasta gigi untuk anak berisi flour sebanyak 30% dari kandungan fluor pasta gigi dewasa, berarti mengandung 0,03% fluor, dapat menghambat terjadinya gigi berlubang sebanyak 1530%. Menurut penelitian, orang dewasa menggunakan 0,30 gr pasta gigi sekali pakai, sedangkan pada anakanak sepertiganya. Diperkirakan 25% - 33% anak menelan pasta gigi sewaktu menyikat giginya. Sehingga kemungkinan anak menelan fluor adalah sebanyak 0,5 – 0,6 mgF/ hari. Hal ini dapat menimbulkan fluorosis gigi yang ditandai dengan timbulnya bintikbintik pada email gigi jika kadar fluor dalam air minum yang

dipakai untuk anak dan keluarga sudah termasuk tinggi. Oleh karena itu perlu menjadi perhatian orang tua untuk mengawasi anaknya dalam menyikat gigi karena pasta gigi dengan harum yang mirip buah-buahan bisa mengasosiasikan anak pada pasta gigi yang bisa dimakan. 6) Metode Menyikat Gigi Teknik apapun yang dipergunakan, harus diperhatikan cara menyikat gigi tersebut jangan sampai merusak struktur gigi. Ada bermacam-macam metode penyikatan gigi, yaitu : a) Metode Vertikal: dilakukan untuk menyikat bagian depan gigi, kedua rahang tertutup lalu gigi disikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Untuk permukaan gigi belakang, gerakan yang dilakukan sama tetapi mulut dalam keadaan terbuka. Sedangkan pada metode horizontal semua permukaan gigi disikat dengan gerakan ke kiri dan ke kanan. Kedua metode tersebut cukup sederhana, tetapi tidak begitu baik untuk dipergunakan karena dapat mengakibatkan resesi gingiva dan abrasi gigi. b) Metode Roll: ujung bulu sikat diletakkan dengan posisi mengarah ke akar gigi dan arah bulu sikat pada margin gingiva, sehingga sebagian bulu sikat menekan gusi. Ujung bulu sikat digerakkan perlahan-lahan sehingga kepala sikat gigi bergerak membentuk lengkungan melalui permukaan gigi. Permukaan atas mahkota juga disikat. Gerakan ini diulangi 8- 12 kali pada setiap daerah dengan sistematis. Cara pemijatan ini terutama bertujuan untuk pemijatan gusi dan untuk pembersihan daerah interdental. c) Metode Charter: ujung bulu sikat diletakkan pada permukaan gigi (oklusal), membentuk sudut 45 derajat terhadap sumbu panjang gigi dan ke atas. Sikat gigi digetarkan membentuk lingkaran kecil, tetapi ujung bulu sikat harus berkontak denga tepi gusi. Setiap bagian dapat dibersihkan 2-3 gigi. Metode ini merupakan cara yang baik untuk pemeliharaan jaringan pendukung gigi, walaupun agak sukar untuk dilakukan. d) Metode Bass: bulu sikat pada permukaan gigi membentuk sudut 45 derajat dengan panjang gigi dan diarahkan ke akar gusi dapat dibersihkan dan tepi gusinya dapat dipijat. Sikat gigi digerakkan dengan getaran kecil-kecil ke depan dan ke belakang selama kurang lebih 15 detik. Teknik ini hampir sama dengan teknik Roll, hanya berbeda pada cara pergerakan sikat giginya dan cara penyikatan permukaan

belakang gigi depan. Untuk permukaan belakang gigi depan, sikat gigi dipegang secara vertikal. e) Metode Fones atau teknik sirkuler: bulu sikat ditempelkan tegak lurus pada permukaan gigi. Kedua rahang dalam keadaan mengatup. Sikat gigi digerakkan membentuk lingkaranlingkaran besar, sehingga gigi dan gusi rahang atas dan bawah dapat disikat sekaligus. Daerah diantara 2 gigi tidak mendapat perhatian khusus. Untuk permukaan belakang gigi, gerakan yang dilakukan sama tetapi lingkarannya lebih kecil. f) Metode Stillman dimodifikasi: dianjurkan untuk pembersihan pada daerah dengan resesi gingiva yang parah disertai tersingkapnya akar gigi, guna menghindari dekstruksi yang lebih parah pada jaringan akibat abrasi sikat gigi. Jenis sikat gigi yang dianjurkan adalah sikat gigi dengan kekerasan bulu sikat sedang sampai keras, yang terdiri dari dua atau tiga baris rumpun bulu sikat. Teknik penyikatan gigi yang dilakukan pada usia sekolah adalah agar mampu membersihkan keseluruhan giginya bagaimanapun caranya, namun dengan bertambahnya usia diharapkan metode Bass dapat dilakukan. http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/134/jtptunimus-gdl-nurhasanha-6683-3-babii.pdf METODE MENYIKAT GIGI Ada beberapa metode yang disarankan para Ahli gigi antara lain : 1. SCRUB/ HORIZINTAL Menyikat gigi dengan teknik horizontal merupakan gerakan menyikat gigi ke depan ke belakang dari permukaan bukal dan lingual (Ginanjar, 2006). Letak bulu sikat tegak lurus pada permukaan labial, bukal, palatinal, lingual, dan oklusal dikenal sebagai scrub brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan kunyah (Ginanjar, 2006). Abrasi yang disebabkan oleh penyikatan gigi dengan arah horizontal dan dengan penekanan berlebih adalah bentuk yang paling sering ditemukan .

2. VERTIKAL/ LEONARD’S TEKNIK Menyikat gigi dengan metode teknik vertical merupakan cara yang mudah dilakukan, sehingga orang-orang yang belum diberi pendidikan bisa menyikat gigi dengan teknik ini (Nio, B.K., 1987). Arah gerakan menyikat gigi ke atas ke bawah dalam keadaan rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke bukal/labial, sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap lingual/palatal, gerakan menyikat gigi ke atas ke bawah dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan yaitu bila menyikat gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gusi sehingga akar gigi terlihat (Ginanjar, 2006).

3. ROLL Menyikat gigi dengan teknik roll merupakan gerakan sederhana, paling dianjurkan, efisien, dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal. Ujung bulu sikat mengarah ke apex. Gerakan perlahan-lahan melalui permukaan gigi sehingga permukaan bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan. Waktu bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai ±12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihkan sisa makanan di daerah interproksimal (Ginanjar, 2006). Menyikat gigi dengan roll teknik untuk membersihkan kuman yang menempel pada gigi. Teknik roll adalah menggerakan sikat seperti berputar (Rubianto, 2006).

4. BASS Teknik penyikatan ini ditujukan untuk membersihkan daerah leher gingival dan untuk ini, ujung sikat dipegang sedemikian rupa sehingga bulu sikat terletak 45º terhadap sumbu gigi geligi. Ujung bulu sikat mengarah ke leher gingival. Sikat kemudian ditekan kearah gingiva dan digerakkan dengan gerakan memutar yang kecil sehingga bulu sikat masuk ke daerah leher gingival dan juga terdorong masuk diantara gigi geligi. Teknik ini dapat menimbulkan rasa sakit bila jaringan terinflamasi dan sensitive. Bila gingival dalam keadaan sehat, teknik bass merupakan metode penyikatan yang baik, terbukti teknik ini merupakan metode yang paling efektif untuk membersihkan plak (Depkes, 1991).

5. STILLMAN Teknik ini mengaplikasikan dengan menekan bulu sikat dari arah gusi ke gigi secara berulang-ulang. Setelah sampai di permukaan kunyah, bulu sikat digerakkan memutar. Bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi sambil membentuk sudut 45º dengan sumbu tegak gigi seperti pada metode bass (Donna Pratiwi, 2009).

6. FONE’S/ TEKNIK SIRKULER Metode gerakkan sikat secara horizontal sementara gigi ditahan pada posisi menggigit atau oklusi. Gerakan dilakukan memutar dan mengenai seluruh permukaan gigi atas dan bawah (Donna Pratiwi, 2009).

7. CHARTER’S Teknik menyikat gigi ini dilakukan dengan meletakkan bulu sikat menekan pada gigi dengan arah bulu sikat menghadap permukaan kunyah/oklusal gigi. Arahkan 45º pada daerah leher gigi. Tekan pada daerah leher gigi dan sela-sela gigi kemudian getarkan minimal 10 kali pada tiap-tiap area dalam mulut. Gerak berputar dilakukan terlebih dulu untuk membersihkan daerah mahkota gigi. Metode ini baik untuk membersihkan plak di daerah sela-sela gigi, pada pasien yang memakai orthodontic cekat/kawat gigi dan pada pasien dengan gigi tiruan yang permanen (Donna Pratiwi, 2009)

8. TEKNIK FISIOLOGIS- METODE SMITH

Teknik ini digunakan sikat gigi dengan bulu-bulu sikat yang lunak. Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa penyikatan gigi menyerupai jalannya makanan, yaitu dari mahkota kearah gusi. Letak bulu sikat tegak lurus pada permukaan gigi, sedangkan tangkai sikat gigi dipegang horizontal (Be Kie Nio., 1987).

9. TEKNIK KOMBINASI Teknik ini menggabungkan teknik menyikat gigi horizontal (kiri-kanan), vertical (atas-bawah) dan sirkular (memutar), (Rini, 2007). Setelah itu dilakukan penyikatan pada lidah di seluruh permukaannya, terutama bagian atas lidah. Gerakan pada lidah tidak ditentukan, namun umumnya adalah dari pangkal belakanglidah sampai ujung lidah (Donna Pratiwi, 2009). https://www.pdfcoke.com/doc/248441659/Teknik-Horizontal-Menyikat-Gigi 10. TEKNIK BASS MODIFIKASI Teknik ini menggabungkan gerakan getaran & melingkar dari teknik Bass dengan gerakan menyapu teknik Roll. Sikat gigi diadakan sedemikian rupa sehingga bulu berada pada 45 ° ke gingiva. Bulu bergetar lembut dengan menggerakkan gagang sikat dengan gerakan maju-mundur. Bulu-bulu kemudian disapu ke sisi-sisi gigi menuju permukaan oklusal mereka dalam satu gerakan. Posisi sikat pada permukaan oklusal yang digunakan dengan metode Bass, Stillman, Charter. Posisi palatal pada gigi seri. Posisi intrasulcular sikat pada sudut 45º ke sumbu panjang gigi.

11. TEKNIK MODIFIKASI STILLMAN Sisi-sisi bulu ditekan pada gigi dan gingiva, sambil menggerakkan sikat dengan sapuan pendek 'bolak-balik' ke arah koronal.

https://www.slideshare.net/lakshmi01071994/brushing-techniques-70870057

Related Documents


More Documents from "soniajesica"