Tugas Komunitas Kelompok 11.pptx

  • Uploaded by: Muhaimin ibnu sina
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Komunitas Kelompok 11.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 820
  • Pages: 11
Kelompok : 1. Nanda Faiza Awaliyah (1601200088) 2. Meirista Devi (1601200090) 3. Khoirunnisa (1601200091) 4. Della Meilinda (1601200092)

Sungai Ngrowo Tulungagung Diduga Tercemar, Warga Berebut Ikan-Mabuk di Kali Ngrowo

Ikan-ikan di Sungai Ngrowo Tulungagung, Jawa Timur mendadak mabuk. Kondisi tersebut diduga karena ada pencemaran. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak Selasa (22/8/2017) sekitar pukul 02.00 wib. Romadhon (47), warga Kutho Anyar yang tinggal di dekat Sungai Ngrowo mengaku, sudah mulai menangkap ikan sejak hari masih gelap."Saya menggunakan jala. Karena ikannya mabuk, jadi mudah dijala," ucapnya, saat ditemui Selasa siang. Hingga matahari terbit, Romadhon mengaku mendapatkan 50 kilogram ikan dari berbagai jenis. Ikan tersebut mayoritas masih seukuran ibu jari. "Paling banyak ikan keting," tambahnya.Ikan-ikan tersebut kemudian dijual ke pasar dengan harga Rp 300.000.Romadhon mengatakan, mabuknya ikan-ikan di Sungai Ngrowo sudah menjadi langganan.

Biasanya karena ada pabrik yang membuang air ke Sungai ini, lewat salah satu saluran air. "Biasanya setahun bisa dua kali. Warga di sini sudah hapal, biasanya ddibuang saat malam hari," ujarnya. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung, Sukaji mengaku sudah tahu kondisi tersebut. "Ada petugas dari DLH yang mengambil sampel. Nanti akan diuji, apa penyebabnya," ujar Sukaji. (Surya/David Yohanes).

Warga Tulungagung Panen Ikan Sungai Tercemar Limbah

Tulungagung Harian88 – Puluhan warga beramai-ramai berburu ikan mabuk yang bermunculan di permukaan Sungai Ngrowo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diduga akibat tercemar limbah industri serta penurunan debit air secara drastis sehingga kekurangan oksigen dalam air, Selasa. Aktivitas berburu ikan mulai ramai sejak pagi pukul 07.30 WIB hingga siang, mulai dari simpang sungai (tempuran) Desa Sembung memanjang hingga wilayah Campurdarat dan Besuki. Menurut warga, kondisi itu disebabkan dua hal, pertama dugaan pencemaran limbah industri serta penurunan debit air sungai secara drastis sehingga menyebabkan kadar oksigen dalam air menipis. “Ada bau limbah pabrik gula di sepanjang Sungai Ngrowo sejak pagi. Mungkin itu menjadi salah satu penyebabnya,” kata Romadon, warga Gleduk yang ikut pladu di sungai buatan untuk menanggulangi banjir di tengah Kota Tulungagung itu. Namun versi warga lain, ikan di sepanjang sungai Ngrowo mengalami mabuk juga dipengaruhi penurunan air secara drastis.

Pembukaan pintu air di Bendung Niyama di wilayah Besuki untuk dibuang ke laut selatan Jawa (Pantai Sidem) menyebabkan arus bawah Sungai Ngrowo tinggi dan kadar oksigen kian menipis.“Biasanya itu ikut berpengaruh. Tapi memang selama ini aktivitas pembuangan limbah industri dari PG Modjopanggung bersamaan dengan pembukaan pintu air Bendung Niyama sehingga selalu terjadi fenomena pladu. Ikan mabuk bahkan mati mendadak seperti tanpa sebab,” kata Bagio, warga sekitar Sungai Ngrowo.

Belum ada konfirmasi resmi dari pihak PG Modjopanggung terkait dugaan pencemaran Sungai Ngrowo tersebut. Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung Sukadji mengatakan masih menyelidiki dugaan pencemaran dengan mengambil beberapa sampel air dan lumpur di beberapa titik bantaran Sungai Ngrowo yang mengalami pladu. “Kami belum bisa menyimpulkan ke sana. Dugaan sementara masih mengarah pada penurunan debit air secara drastis sehingga menyebabkan banyak ikan mabuk,” kata Sukadji saat dikonfirmasi wartawan.

Ia berharap kasus tersebut tidak dibesar-besarkan. Namun aktivis lingkungan dari Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Mangkubumi Maliki Nusantara mendesak KLH Tulungagung untuk segera menyelidiki kasus pladu tersebut, karena terus berulang setiap kali ada aktivitas produksi penggilingan tebu di PG Modjopanggung. Menurutnya, untuk menghindari spekulasi mengenai penyebab mabuknya ribuan ikan di sepanjang aliran Sungai Ngrowo tersebut harus dilakukan uji sampel air dan lumpur untuk mengetahui ada/tidaknya kandungan limbah industri buangan dari PG Modjopanggung. “Kami sudah pernah investigasi kasus ini. Dan memang faktor limbah pabrik kerap memengaruhi akibat sistem IPAL (instalasi pengelolaan air limbah) mereka yang tidak berfungsi atau difungsikan secara optimal,” ujarnya. Ia menyayangkan karena kematian atau dampak kerusakan lingkungan akibat fenomena pladu (suatu kondisi dimana ikan sungai mudah ditangkap). “Sangat disayangkan jika Sungai Ngrowo yang ke depan menjadi ikon wisata dalam kota namun konservasi lingkungannya tidak terjaga dengan baik.

Identifikasi 1.

Masalah : Ikan mabuk yang bermunculan di permukaan Sungai Ngrowo,

2.

Penyebab : Pencemaran limbah industri serta penurunan debit air sungai secara drastis sehingga menyebabkan kadar oksigen dalam air menipis dan Pembukaan pintu air di Bendung Niyama di wilayah Besuki untuk dibuang ke laut selatan Jawa (Pantai Sidem) menyebabkan arus bawah Sungai Ngrowo tinggi dan kadar oksigen kian menipis. Selama ini aktivitas pembuangan limbah industri dari PG Modjopanggung bersamaan dengan pembukaan pintu air Bendung Niyama sehingga selalu terjadi fenomena pladu (suatu kondisi dimana ikan sungai mudah ditangkap). Ikan mabuk bahkan mati mendadak seperti tanpa sebab,” kata Bagio, warga sekitar Sungai Ngrowo.

Kabupaten Tulungagung

3.

Akibat : mengakibatkan banyak ikan mati, warga banyak yg memburu ikan yg berdampak pada kesehatan

4.

Peran perawat :



Pemberi Asuhan Keperawatan : sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan dgn memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan



Advokat : membantu masyarakat tulungagung dalam menginterpretasikan berbagai informasi mengenai masalah pencemaran limbah industri yang ada di sungai.



Edukator : memberi informasi dan meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat tulungagung mengenai dampak yang terjadi pada kesehatan saat memakan ikan yang telah tercemar.



Koordinator : mengarahkan masyarakat tulungagung dalam melakukan kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan di dalam kesehatan

Terimakasih

Related Documents


More Documents from "Risky Ahmad Prasetiya"