Tugas Haki

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Haki as PDF for free.

More details

  • Words: 1,290
  • Pages: 8
Pembajakan yang Semakin Merajalela

Disusun Oleh: Nama : Gede Aswin Suarlin NIM : 0303005103

Fakultas Hukum Universitas Negri Udayana 2005

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugrahkan talenta, waktu, dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan paper yang diberi judul “Pembajakan yang Semakin Merajalela”. Dalam paper ini Penulis berusaha untuk mengulas tentang penyebab yang menjadikan maraknya kasus pembajakan belakangan ini serta penyelesaian dari permasalahan ini. Akhir kata penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang banyak membantu sehingga paper ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis sadar kalau penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk membantu penulis agar dapat menulis lebih baik lagi.

Jimbaran, Desember 2005

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di pinggiran pinggiran jalan daerah perkotaan sering kita temui banyak orang menjual barang-barang seperti pakaian, kaset, vcd, dvd yang juga kita lihat di supermarketsupermarket atau mal-mal yang ada di daerah kita. Sekilas barang tersebut terlihat sama dan mirip, namun setelah kita perhatikan dengan teliti dengan seksama ternyata barang yang dijual di pinggiran jalan tersebut memiliki perbedaan. Tidak salah lagi, barang tersebut yang biasanya sering dikenal dengan barang bajakan. Keadaan tersebut benarbenar memprihatinkan karena tidak adanya penghargaan kepada orang yang telah menciptakan dan menemukan barang tersebut. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya faktor ekonomis. Dari keadaan diatas tentu saja harus diperhatikan dengan serius oleh semua pihak mengingat pembajakan juga merupakan salah satu bentuk kejahatan. Rumusan Masalah Adapun masalah-masalah yang menjadi topik utama dalam pembahasan paper ini yaitu: 1. Faktor-faktor penyebab adanya pembajakan 2. Masalah yang ditimbulkan dengan adanya pembajakan ini 3. Langkah-langkah yang telah diambil pemerintah untuk mengatasi masalah ini 4. Sanksi-sanksi yang dapat dikenakan kepada para pembajak Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan ini yaitu tidak lain karena penulis merasa khawatir terhadap makin maraknya kasus-kasus yang berhubungan dengan pembajakan dalam hal ini pembajakan karya cipta seseorang. Oleh karena itu, melalui Tulisan ini penulis mengajak kepada orang-orang untuk mau peduli keadaan sekitar dengan mengurangi dan mencegah terjadinya pembajakan. Karena bagaimenapun juga pembajakan telah merugikan banyak pihak.

BAB II PEMBAHASAN Citra buruk yang melekat pada negara kita sebagai salah satu negara dengan kasus korupsi terbanyak di Dunia semakin diperburuk dengan adanya julukan baru. Saat ini Indonesia juga dituding sebagai satu dari empat negara di dunia dengan kasus pembajakan terbanyak. Keadaan ini sungguh memojokkan bangsa kita mengingat negara kita termasuk negara yang sedang berkembang dan sebagai negara yang sedang berkembang tentu saja membutuhkan bantuan dan perhatian dari pihak luar. Apabila dibiarkan seperti ini maka simpati yang diharapkan, sulit untuk terwujud mengingat negara kita sudah di cap buruk di mata Internasional. Keadaan ini harus ditanggapi secara serius demi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Memang harus diakui kalau kasus pembajakan di Indonesi selalu meningkat tiap tahunnya. Hal ini terbukti dari banyaknya took-toko atau kios-kios yang menjual produk bajakan disbanding aslinya. Masalah pembajakan yang sangat pemprihatinkan ini tidak lain karena beberapa faktor. Faktor-faktor yang menjadi pendukung adanya pembajakan ini yaitu: 1. Faktor yang paling utama dan sedang menjadi masalah besar bagi masyarakat kita yaitu faktor Ekonomi. Selain dikenal sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia juga masuk dalam jajaran negara miskin, dimana pendapatan perkapita penduduknya masih di bawah rata-rata. Keadaan inilah yang menyebabkan pembajakan tumbuh subur dan berkembang dengan pesat di negara kita. Keadaan ekonomi inilah yang memaksa masyarakat kita lebih memilih untuk membeli dan menggunakan produk bajakan dari pada produk aslinya. Selain murah dan terjangkau di semua kalangan masyarakat, produk bajakan juga memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda dengan aslinya. Memang barang yang asli tentu lebih baik di banding barang bajakan, baik dari segi kualitas maupun bentuknya. Namun saying harganya kurang sesuai dengan masyarakat kita, hal inilah yang menjadi pendorong mengapa produk atau barang bajakan tumbuh subur dan berkembang dengan pesat di Indonesia. 2. Faktor lain yang menjadikan pembajakan tumbuh subur dan berkembang di Indonesia yaitu kurang pengertiannya si Peemu dan pencipta barang terhadap keadaan sekitar. Memang dalam hal ini pencipta suatu produk atau barang tersebut menciptakan suatu barang dengan kualitas dan mutu yang baik, namun mereka menciptakan barang tersebut atas dasar keuntungan semata dan tidak memperhatikan keadaan sekitarnya. Semestinya produk produk yang diproduksi dan dipasarkan kemasyarakat terbagi-bagi menjadi kelas-kelas tertentu. Sebagai misal ada barang atau produk ciptaannya yang memang dibuat kusus untuk masyarakat menengah ke bawah. Hal ini juga menjadi pemicu menjamurnya pembajakan di Indonesia. Keadaan ekonomi yang memprihatinkan dan kurang perhatiannya pihak-pihak yang berkepentingan terhadap masalah ini menjadikan pembajakan tumbuh sehat dan berkembang dengan baik. Bahkan ada yang menjadikan pembajakan sebagai salah satu

profesi yang menguntungkan. Keadaan ini sungguh memprihatinkan, apabila tidak segera diatasi dengan baik akan menyebabkan kerugian-kerugian. Berbagai masalah telah ditimbulkan karena adanya pembajakan ini. Dalam hal ini tentu saja yang menjadi pihak yang terugikan akibat adanya pembajakan ini yaitu pencipta dari produk atau barang yang dibajak, dengan pemerintah. Tentu saja pencipta merasa dirugikan oleh karena keadaan ini.. Dengan adanya pembajakan, tentu saja keuntungan yang semestinya didapat oleh pencipta harus dibagi dengan para pembajak. Hal ini menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para pencipta barang atau produk yang dibajak oleh para pembajak. Sedangkan kerugian yang ditimbulkan pembajakan terhadap pemerintah yaitu dating dari sektor pajak. Pajak merupakan salah satu pemasukan yang memberikan andil cukup besar terhadap pembangunan negara. Apabila pajaknya berkurang maka secara tidak langsung juga akan menghambat pertumbuhan negara kita. Dengan adanya pembajakan ini maka pajak negara kita otomatis berkurang, karena produk bajakan tidak ada pajaknya, berbeda dengan produk aslinya. Selain itu dengan adanya produk bajakan ini maka secara tidak langsung akan menghambat kreatifitas dari orang-orang yang ingin menciptakan barang, produk ataupun karya baru karena mereka takut kalau-kalau nanti karya yang mereka ciptakan akan dibajak. Keadaan yang seperti ini tentu saja tidak bisa dibiarkan terus menerus. Apabila dibiarkan seperti ini terus maka kerugian yang ditimbulkan akibat pembajakan ini akan semakin meluas. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah sudah mengesahkan aturan-aturan mengenai kekayaan intelektual antara lain yaitu UU RI No. 14 Tahun 2001 tentang paten, UU No. 15 tentang Merek Tahun 2001, UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta dan aturan aturan lainnya yang berhubungan dengan karya Hak Kekayaan Intelektual. Dalam peraturan peraturan ini juga terdapat ketentuan-ketentuan pidana yang dapat dikenakan terhadap pelanggarnya. Apabila aturan ini ditegakkan dengan baik maka akan membuat para pembajak berpikir 2 kali untuk membajak lagi. Adapun sanksi sanksi yang dapat dikenakan terhadap para pembajak ini yaitu pasal 72 angka 1 sampai9 UU No. 19 Tahun 2002 yaitu berupa ancaman pidana paling lama 7 tahun atau denda paling banyak 5 miliar rupiah. Sebagai negara yang sedang berkembang, hendaknya kita harus bisa menjaga nama baik kita di dunia internasional untuk meraih simpati dan dukungan yang nantinya dapat membantu negara kita menjadi lebih maju lagi. Dengan adanya masalah ini tentu saja sudah merusak nama baik negara kita di dunia internasional dan secara tidak langsung sudah mengurangi simpati dan dukungan dari negara lain yang nantinya dapat menghambat perkembangan bangsa kita. Oleh karena itu kita sebagai warga negara wajib membantu menyelesaikan masalah ini dengan cara tidak membeli dan menggunakan barang bajakan lagi.

BAB III PENUTUP Kesimpulan Pembajakan merupakan salah satu jenis kejahatan, yang dalam penanganannya harus dengan serius. Karena apbila dibiarkan begitu saja akan mengakibatkan masalah yang lebih besar dari pada yang ditimbulkan pada saat ini. Oleh karena itu perlu adanya kerjasama dari segala pihak untuk mencegah adanya pembajakan lagi. Saran-Saran Saran dari penulis terhadap masalah ini yaitu : 1. Perlunya sosialisasi kemasyarakat mengenai dampak negatif yang ditimbulkan karena pembajakan ini. 2. Pemerintah harus menegakkan hukum dengan benar, dengan cara merazia tempattempat yang sering dijadikan lokasi penjualan produk bajakan. 3. Disediakan barang yang sifatnya pengganti barang utama yang harganya lebih terjangkau bagi masyarakat kita pada umumnya.

KESIMPULAN *. Indonesia Negara Pembajak Terbesar, Guitar Plus. 2005. hal 16 Citra Umbara, Undang-Undang Perlindungan HAKI, Bandung. 2002

Related Documents