Tugas Ekonomi.docx

  • Uploaded by: Adhisty Prajna Putri
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Ekonomi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,297
  • Pages: 8
Tugas Ekonomi “Kondisi Perekonomian di Bali Saat Ini”

Oleh : 1.

I Gst Ayu Andini Vidyalestari

(XI-IIS/03)

2.

A. Adlina Mabila Madjid

(XI-IIS/07)

3.

Ni Putu Cindy Callista Abi

(XI-IIS/11)

4.

Kadek Diah Sri Antari

(XI-IIS/12)

5.

Eunike Putri Permata Murthy

(XI-IIS/15)

6.

Komang Jessyka Ayu Maharani

(XI-IIS/18)

7.

Ni Wayan Mita Saskarani

(XI-IIS/21)

8.

Putu Nadya Shari

(XI-IIS/22)

9.

I Gst Ayu Agung Putri Pramesti Anom

(XI-IIS/24)

10. Tricia Mary Aoijs

(XI-IIS/32)

11. Ni Komang Trisna Arkasari

(XI-IIS/33)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kondisi Perekonomian di Bali Saat Ini” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Agung Ayu Putu Juliariani, S.Pd.M.Pd selaku Guru Ekonomi kelas XI-IIS yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kami mengenai analisa pertumbuhan perekonomian di Bali. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun pembaca. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kritik dan saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Denpasar, 7 Januari 2018

Penyusun

Latar Belakang

Dalam memperkuat suatu perekonomian agar dapat berkelanjutan perlu adanya suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu negara sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karenanya, setiap negara di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang mulai berlomba-lomba melakukan pembangunan dalam bidang ekonomi. Tujuan dari pembangunan ekonomi tersebut meliputi, pendapatan perkapita rill yang tinggi dan mengurangi ketimpangan pendapatan sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada serta mengurangi tingkat kemiskinan. Kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan merupakan salah satu hambatan dalam melaksanakan pemerataan pembangunan pada setiap daerah. Sejak tahun 2001 dilaksanakan otonomi daerah di Indonesia, kebijakan otonomi daerah di bawah Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 dengan prinsip otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab sehingga pemerintah daerah berperan sangat besar dalam menentukan arah kebijakan pembangunannya. Kedua undang-undang ini memberikan keleluasaan dan kewenangan yang semakin luas kepada daerah untuk memberdayakan potensi daerahnya sendiri (Artanayasa, 2014). Otonomi Daerah memberikan keleluasaan pada pemerintah daerah dalam mengelola potensi- potensi di daerahnya melalui pengaturan kebijakan. Hal ini bertujuan meningkatkan dan meratakan kesejahteraan masyarakat, peningkatan. Dalam memperkuat suatu perekonomian agar dapat berkelanjutan perlu adanya suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu negara sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karenanya, setiap negara di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang mulai berlombalomba melakukan pembangunan dalam bidang ekonomi. Tujuan dari pembangunan ekonomi tersebut meliputi, pendapatan perkapita rill yang tinggi dan mengurangi ketimpangan pendapatan sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada serta mengurangi tingkat kemiskinan. Kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan merupakan salah satu hambatan dalam melaksanakan pemerataan pembangunan pada setiap daerah. Sejak tahun 2001 dilaksanakan otonomi daerah di Indonesia, kebijakan otonomi daerah di bawah Undang-undang Nomor 32

Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 dengan prinsip otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab sehingga pemerintah daerah berperan sangat besar dalam menentukan arah kebijakan pembangunannya. Kedua undang-undang ini memberikan keleluasaan dan kewenangan yang semakin luas kepada daerah untuk memberdayakan potensi daerahnya sendiri (Artanayasa, 2014). Otonomi Daerah memberikan keleluasaan pada pemerintah daerah dalam mengelola potensi- potensi di daerahnya melalui pengaturan kebijakan. Hal ini bertujuan meningkatkan dan meratakan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kemandirian daerah dalam pengelolaan daerah, pembangunan yang merata di tiap daerah serta pengurangan subsidi pemerintah akan suatu daerah. Menurut Oates, seperti dikutip Artanayasa (2014) kebijakan desentralisasi ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah daerah akan efisien dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dan penyediaan akan barang - barang publik untuk memperlancar aktivitas perekonomian. Sejak diberlakukannya desentralisasi ini, semua daerah di Indonesia terus menerus melakukan pembangunan dan menerapkan kebijakan agar pembangunan daerahnya terus meningkat. Saat ini perekonomian Bali juga masih mengalami kenaikan dan penurunan. Lalu, bagaimana keadaan perekonomian saat ini? Dan apa saja factor penyebabnya? Pembahasan akan kita sampaikan di Isi.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kondisi ekonomi suatu wilayah? 2. Bagaimana kondisi perekonomian Bali saat ini? 3. Mengapa perekonomian di Bali saat ini menurun? 4. Apa saja faktor yang membuat perekonomian di Bali menurun? 5. Apa dampak dari bencana erupsi Gunung Agung dengan perekonomian di Bali?

Isi

Kondisi ekonomi adalah keadaan baik atau lancar dan tersendatnya perjalanan ekonomi suatau wilayah. Perekonomian suatu wilayah bergantung pada sumber daya alam dan sektor produksi yang dimilikinya. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi suatu periode tertentu tidak terlepas dari perkembangan sektor yang membantu nilai tambah perekonomian wilayah tersebut. Bali dengan keunggulan agama, adat istiadat, dan keindahan alam yang tiada duanya di dunia, sedang mengalami penurunann di bidang ekonomi. Bali yang dulunya dijuluki sebagai island of paradise kini sedang sepi dikunjungi oleh turis dari manca negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor dan salah satu faktor utamanya adalah erupsi Gunung Agung. Erupsi Gunung Agung yang telah berlangsung selama beberapa hari belakangan memberikan dampak ke berbagai bidang termasuk ekonomi terutama dibagian pariwisata, seperti penutupan Bandara Ngurah Rai. Penutupan Bandara Ngurah Rai yang dilakukan menyusul adanya erupsi pun memberikan efek cukup besar pada ekonomi lokal. Analis dari Concord Consulting Keith Loveard mengatakan, besar kerugian yang ditanggung perekonomian Bali bisa mencapai US$ 18 juta atau Rp 243 miliar sehari. Hal ini disebabkan karena banyaknya turis yang membatalkan liburannya di musim dingin atau saat momen natal dan tahun baru 2017 lalu tiba. Berdasarkan data simulasi dampak pergerakan aktivitas Gunung Agung terhadap perekonomian Bali yang dibuat BI, ada potensi kehilangan 1,2 juta wisatawan sepanjang kuartal empat tahun ini. BI pun memperkirakan pendapatan yang hilang dapat mencapai Rp2,47 triliun. Catatan BI hingga akhir Oktober itu, berdasarkan data 44 hotel dan vila di Bali, ada sekitar 11.301 ruangan yang batal dipesan hingga akhir tahun ini, dengan asumsi kehilangan pendapatan Rp11,57 miliar. Seiring dengan menurunnnya pemasukan pada bidang ini, maka pengeluaran yang dapat disalurkan kepada pekerja dan karyawan dalam bidang perhotelanpun juga harus disesuaikan dengan pemasukan yang ada. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi kurangnya pendapatan ini adalah dengan dilakukannya PHK atau pemulangan pekerja sementara secara bergiliran. Sementara itu, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan penggangguran terselubung yang signifikan diantara masyarakat yang tinggal di Kabupaten Karangasem, khususnya mereka yang berada di zona merah. Peningkatan pengangguran terselubung mencapai lebih dari 200.000

orang. Masyarakat di kawasan tersebut sebagian besar bermatapencaharian sebagai peternak dan petani, sehingga mereka mau tidak mau harus meninggalkan ternak dan ladang mereka karena tidak dapat dibawa ikut mengungsi. Selain itu, masyarakat yang berkecimpung dalam wisata seperti rafting di daerah Muncan, Karangasem harus ditutup karena jalur aliran sungai yang digunakan untuk rafting sekarang merupakan jalur mengalirnya lahar dingin akibat erupsi Gunung Agung. Selain masalah diatas, akibat erupsi Gunung Agung, Bali dilanda inflasi terutama berdampak dalam usaha jasa konstruksi. Kenaikan paling besar terdapat dalam material pasir dan batu. Saat ini harga pasir mencapai Rp 2,5 juta per truk, padahal harga normalnya Rp 1 juta

– 1,2 juta per truk. Hal ini dikarenakan susahnya mendapat pasir. Pasir lebih dominan dihasilkan di lereng Gunung Agung sehingga ketersediaan pasir berkurang.

Kesimpulan

Keadaan ekonomi di Bali saat ini dipandang sangat menurun disebabkan oleh factor terjadinya bencana alam yang melanda yaitu erupsi Gunung Agung. Kekhawatiran pihak luar (wisatawan mancanegara maupun domestic) sebagai penyumbang utama bagi pemasukan ekonomi memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian pulau Bali ini. Penurunan ini dapat dilihat dari kerugian penutupan bandara, sedikitnya pemasukan pada bidang perhotelan sehingga banyak pekerja yang terPHK, serta maraknya penggangguran dikarenakan hilangnya lahan pekerjaan, dan kenaikan harga (inflasi) pada material pembangunan yang menyebabkan terhambatnya konstruksi.

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46
Tugas
May 2020 48
Tugas
June 2020 45
Tugas
August 2019 86

More Documents from "Luci xyy"