TOPIK RISET NAMA NIM ABSEN
No.
: AKUNTANSI MANAJEMEN (BALANCED SCORECARD) : PUTU ADHISTY PRAJNA PUTRI : 1607531030 : 03
Peneliti/Tahun/Judul Artikel
Objek
Variabel Pengukuran Variabel Scorecard
1
Teknik Analisis
Hasil
Balanced
Pengukuran : Putu Ayu Titha Paramita 1. Perspektif keuangan : 1. Nasabah : Pika dan Ida Bagus ROA, BOPO, NPL, Rumus Solvin Dharmadiaksa/ 2018/ LDR dan Simple Pengujian Validitas Analisis Pengukuran PT. BPR Sari 2. Perspektif Pelanggan : Random dan reliabilitas data: Kinerja Perusahaan dengan Sedana Kuisioner (Skala Likert) Sampling Cronbach Alpha Menggunakan Balanced 3. Perpektif Proses bisnis 2. Karyawan : Scorecard pada PT. BPR internal : tingkat Sampling jenuh Sari Sedana pertumbuhan inovasi 4. Perspektif Pertumbuhan dan pembelajaran : Kuisioner (Skala Likert) Variabel: Scorecard
2
:
Sampel
Balanced
Febrian Aji Prakoso dan Pengukuran: Dien Noviany R/ 2017/ 1. Perspektif keuangan: Analisis Balanced KUD Karya Current Ratio, ROI, Scorecard sebagai Alat Mina Kota NPM pengukuran Kinerja (Studi Tegal 2. Perspektif pelanggan: Kasus pada KUD Karya kepuasan anggota dan Mina Kota Tegal) akuisisi angota 3. Perspektif proses bisnis internal: inovasi dan proses pelayanan
Penelitian tidak menyebutkan/ menjabarkan Teknik pengambilan sampel.
Melakukan perhitungan Bobot dan Skor menggunakan Nilai Rata-Rata Jumlah tiap Indikator.
1. Perspektif keuangan: Baik 2. Perspektif pelanggan: Baik 3. Perpektif proses bisnis internal: Cukup Baik (tidak ada inovasi pproduk baru yang ditawarkan) 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: Baik
1. Perspektif keuangan: kurang baik (karena nilai ROI dan NPM masih dibawah standar rata yang ditentukan) 2. Perspektif pelanggan: baik 3. Perspektif proses bisnis internal: baik 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: baik Ditinjau secara keseluruhan, KUD Karya Mina Kota Tegal sangat sehat dan termasuk kedalam kategori AA dengan total skor sebesar 86,66%
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: kepuasan karyawan, retensi karyawan, dan pelatihan karyawan Variabel : Balanced scorecard Pengukuran ; 1. Perspektif keuangan: ROI, PmoS, Growth Sales 2. Perspektidf pelanggan: Tingkat Kepuasan Anggota, KSU Sekar Akuisisi Anggita Arum Malang dan Retensi Anggota 3. Perspektif proses bisnis internal: MERR dan Responsive Service 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: ETO, ETP, dan Absenteism. Variable : balanced scorecard
3
Ferdiana Permata Sari, Widya Susanti dan Nova Retnowati/ 2017/ Penerapan Balanced Scoreard sebagai Alat Ukur Kinerja pada Koperasi Serba Usaha Sekar Arum Sejahtera Malang
4
Romaida Br. Sagala, Lyndon R. J. Pangemanan, dan Yolanda P. I. Rori/ KUD 2016/ Kinerja Koperasi Wenang Unit Desa Wenang Ditinjau dari Balanced Scorecard
1. Perspektif keuangan: cukup baik (menurunnya ROI dan PMoS) Penelitian tidak 2. Perspektif pelanggan: baik menyebutkan/ Teknik analisis data 3. Perspektif proses bisnis internal: menjabarkan Teknik Deskriptif Kualitatif baik pengambilan sampel 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: baik
Metode analisis data 1. Pelanggan menggunakan 1. Perspektif keuangan: tidak baik (anggota) dan keempat perspektif (perhitungan rasio likuiditas Pengukuran: pelanggan (non- dalam balanced belum memenuhi standar Menteri 1. Perspektif keuangan: anggota): scorecard dan Negara Koperasi dan UKM,rasio Rasio likuiditas, accidental kriteria rentabilitas menunjjukan pada solvabilitas, dan sampling keseimbangan klasifikasi <1% ) rentabilitas. dengan 2. Perspektif pelanggan: baik
2. Perspektif pelanggan: 2. Karyawan: menggunakan ratting 3. Perspektif proses bisnis internal: pertumbuhan sampling jenuh/ scale baik dan efisien pelanggan, kepuasan metode sensus 4. Perspektif pertumbuhan dan pelanggan pembelajaran : baik 3. Perspektif proses bisnis internal: Manufacturing Cycle Efficiency 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: produktivitas karyawan. Retensi karyawan, dan kepuasan karyawan Variable : Balanced Scorecad
5
Pengukuran: 1. Perspektif keuangan: Current Ratio, ROA, ROE. Novia Candra Permatasari Unit Simpan 2. Perspektif pelanggan: dan Rina Dwiarti/ 2016, Pinjam pertumbuhan Mengukur Kinerja Unit KOPARI pelanggan, kepuasan Simpan Pinjam KOPARI Citra pelanggan (skala likert) Citra Gemilang Magelang Gemilang 3. Perspektif proses bisnis Tahun 2014 dngan Analsis Magelang internal: Responsive Balanced Scoreard Service 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: Employee Turn Over dan kepuasan karyawan
1. Perspektif keuangan: cukup baik (ROA menunjukkan 0,47% dibawah rata-rata standar ROA Teknik pengambilan yang telah ditetapkan ) sampel Teknik analisis data 2. Perspektif pelanggan: baik menggunakan Deskriptif Kualitatif 3. Perspektif proses bisnis internal: rumus Solvin baik 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: baik
Variabel: Scorecard
6
7
I Wayan Purwanta Suta dan G. A. Ayu Sri Asti Dwiastuti/ 2016/ Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balance Sxorecard pada Kantor Pusat PT Bank Pembangunan Daerah Bali
Balanced
Pengukuran: 1. Perspektif keuangan: CAR, NPL, LDR. ROE ROA, BOPO 2. Perspektif 1. Karyawan: pelanggan:retensi simple random Kanpus PT pelanggan, akuisisi sampling Bank pelanggan, dan 2. Nasabah: Non Teknik analisis data Pembangunan kepuasan pelanggan probability Deskriptif Kualitatif Daerah Bali 3. Perspektif proses bisnis sampling internal: inovasi dan menggunakan proses operasi rumus Solvin 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: produktivitas karyawan. Retensi karyawan, dan kepuasan karyawan Variabel: Balanced Scorecard
Novy Rachma Herawati, Alvian Viko Isnandi, dan Yulia Eka Sari/ 2018/ KUD Pengukuran Kinerja Madurasa Koperasi Berbasis Balanced Scorecard
1. Perspektif keuangan: sangat baik 2. Perspektif pelanggan: sangat baik 3. Perspektif proses bisnis internal: sangat baik 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: baik
1. Perspektif keuangan: buruk (menurunnya ROA dan ROE) Pengukuran: 2. Perspektif pelanggan: buruk 1. Perspektif keuangan: (menurunnya tingkat kepuasan ROA dan ROE Penelitian tidak anggota dan menurunnya tingkat 2. Perspektif pelanggan: menyebutkan/ Teknik analisis data pertumbuhan anggota) Tingkat Kepuasan menjabarkan Teknik Deskriptif Kualitatif 3. Perspektif proses bisnis internal: Anggota, Akuisisi pengambilan sampel buruk (menurunnya tingkat Anggita dan Retensi erkembangan jenis produk dan Anggota jasa) 3. Perspektif proses bisnis 4. Perspektif pertumbuhan dan internal: Inovasi, pembelajaran: buruk Operasi dan Purna Jual.
4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: produktivitas karyawan. Variabel: Balanced Scorecard
8
9
10
Chauliah Fatma Putri, Chiquitita Tiara Nisa/ 2018/ Pengukuran: Pengukuran Kinerja KSU UM 1. Balanced Scorecard Terhadap Koperasi Serba Malang 2. Key Perfomance Usaha UM Malang dengan Indicator (KPI) Metode Balanced Scorecard 3. Objective Matrix (OMAX) 4. Traffic Light System Variabel : Balanced Scorecard
Melita Isti Septiasari, Dwi Putra Darmawan dan I Wayan Suarthana/ 2015/ Balanced Scorecard sebagai Pengukuran Kinerja Koperasi Perikanan Segaraning Harum Kabupaten Badung
Koperasi Perikanan Segaraning Harum Kabupaten Badung
Rudy Lizwaril/ 2015/ Koperasi Pengukuran Kinerja INTI Balanced Scorecard
Penelitian tidak menyebutkan/ menjabarkan Teknik pengambilan sampel
Pengukuran: 1. Perspektif keuangan: current ratio, total debt 1. Anggota to asset dan ROA koperasi: 2. Perspektif pelanggan: Rumus Sovin Kepuasan Pelanggan 2. Karyawan: dan retensi pelangan Accidental 3. Perspektif proses bisnis sampling internal: MCE (Sensus) 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: kepuasan karyawan dan retensi karyawan. Variable: Scorecard Pengukuran:
Balanced
1. Perspektif keuangan: sangat baik Pengolahan data 2. Perspektif pelanggan: baik menggunakan 3. Perspektif proses bisnis internal: software mocrosoft baik excel 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: baik
1. Perspektif keuangan: tdiak sehat (rasio likuiditas berada dibawah standar perkoperasian, rasio solvabilitas berada diatas standar perkoperasian dan rasio Teknik analisis data rentabilias) Deskriptif Kualitatif 2. Perspektif pelanggan: Cukup baik 3. Perspektir proses bisnis internal: telah berjalan efisien 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: baik
Hasil penilaian kinerja pada tahun Penelitian ini tidak 2009-2013 Teknik analisis data menggunakan 1. Perspektif keuangan: Baik metode Deskriptif sampel. 2. Perspektif pelanggan: cukup baik
1. Perspektif keuangan: Total Penjualan, Net Profit terhadap penjualan dan Perputaran persediaan 2. Perspektif pelanggan: pertubuhan perolehan kontrak, peningkatan kualitas layanan 3. Perspektif proses bisnis internal:penyelesaian laporan keuangan bulanan dan motivasi 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: produktivitas karyawan. Variabel : Balanced Scorecard
11
Pengukuran: 1. Perspektif keuangan: current ratio, total debt Made Putri Krisna Dewi, to asset dan NPM Made Antara dan I Nyoman 2. Perspektif pelanggan: Gede Ustriyana/ 2015/ Koperasi Kepuasan anggota dan Kinerja Koperasi Kredit Kredit Kubu prtumbuhan anggota. Kubu Gunung Tegaljaya Gunung 3. Perspektif proses bisnis Desa Dalung Kecamatan Tegaljaya internal: MCE Kuta Utara Kabupaten 4. Perspektif Badung (Pendekatan pembelajaran dan Balancd Scorecard) pertumbuhan: produktivitas karyawan, kepuasan karyawan dan retensi karyawan.
3. Perspektif proses bisnis internal: kurang baik 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: cukup baik
Hasil penelitian kinerja pada tahun 2009-2013: 1. Perspektif keuangan: buruk Penentuan sampel (rasio likuiditas tidak sehat, rasio baik anggota dan solvabilitas tidak sehat dan rasio Teknik analisis data karyawan koperasi profitabilitas kurang sehat) Deskriptif Kualitatif menggunakan 2. Perspektif pelanggan: Baik rumus solvin. 3. Perspektif proses bisnis internal: Efisien dan baik 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: cukup baik
Variabel: Scorecard
Balanced
Pengukuran: 1. Perspektif keuangan: rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan modal sendiri. 2. Perspektif pelanggan: Kepuasan apelanggan, 1. Anggota: simple retensi pelanggan, random akuisisi pelanggan. sampling Teknik analisis data 3. Perspektif proses bisnis 2. Karyawan: Deskriptif Kualitatif internal: proses inovasi accidential operasi, layanan puran Sampling jual 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: kemampuan karyawan, sistem informasi memadai dan motivasi pemberdayaan dan pembelajaran karyawan.
Hasil penelitian kinerja tahun 20112014: 1. Perspektif keuangan: Belum efektif (rasio rentabilitas dan aktivitas menunjukan hasil yang tidak baik) 2. Perspektif pelanggan: kurang baik, masih perlu adanya peningkatan kinerja. 3. Perspektif proses bisnis internal: baik 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: Cukup baik.
12
Gijanto Purbo Suseno, Nataliningsih dan Nuni Wahyuni/ 2018/ Balanced Scorecard in Cooperative Pervomance Analysis (Case Study on Vilage Unit Cooperative Bayongbong Garut Regency, West Java)
13
Hasil penelitian: 1. Pengadopsian balance scorecard Jae Kyu Myung, An Variabel kritis: penelitian ini mengembangkan Hyoung Tae dan Lee Su Penelitian ini 1. Pembelajaran dan model evaluasi daya saing Yol/ 2019/ Corporate tidak pertumbuhan Penelitian tidak perusahaan terhadapperubahan Teknik analisis data Competitiveness Index of memiliki 2. Proses internal menggunakan iklim yang terjadi. metode Deskriptif Climate Change: A objek 3. Pemangku sampel. 2. Penelitian ini mendefinisikan Balanced Scorecard penelitian. kepentingan bidang kinerja inti pada tiap Approach 4. Kinerja perspektif balanced scorecard 3. Penelitian ini menajikan pedoman praktis untuk praktisi dalam
KUD Bayongbong Kabupaten Garut
mengubah sistem daya saing dalam organisasi. Variabel: balanced scorecard dan keunggulan kompetitif
14
Pengukuran: 1. Perspektif keuangan: target pendapatan atas realisasi untuk masingmasing layanan 2. Perspektif pelanggan: Kepuasan pelanggan, jumlah keluhan, layanan waktu, Nurjannah Hamid/ 2018/ produktivitas bongkar The Relationship between muat. Balanced Scorecard Pelindo IV, 3. Perspektif proses bisnis Perspectif and Competitive Makasar, internal: target Advantage Infrastructure Indonesia lalulintas kapal, target Assets of State-Owned Port aliran barang untuk in Indonesia: Pelindo IV, kargo, target aliran Makasar, Indonesia. container, target aliran penumpang, target fasilitas pelabuhan, target efektivitas penggunaan teknoogi informasi. 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: Pertumbahan jumlah anggota personil dan jumlah personil pengintai.
Pengambilan sample menggunakan sample jenuh
Hasil penelitian : 1. Perspektif keuangan: terjadi peningkatan pendapatan secara konsisten. 2. Perspektif pelanggan: baik 3. Perspektif proses bisnis internal: baik 4. Perspektif pembelajaran dan Analisis regresi pertumbuhan: cukup baik berganda dan 5. Analisis factor: factor dominan analisis faktor BSC pada perspektif keuangan dengan 26,77%. Keunggulan kompetitif sangan tominan di bagian persaingan bisnis dengan 54,73% 6. Analisis regresi: terdapat signifikansi dan efek positif antara BSC dan keunggulan kompetitif.
Variable: scorecard
15
16
balanced
Pengukuran: 1. Perspektif keuangan: current ratio, acid test MTP Chrisanti, IMM ratio, total debt to total Arsana dan LM Wahyuni/ asset, DER, ITO, ATO, 2018/ Perfomance 1. Karyawan: Hotel Plaza PM, ROA, ROE Measurement using Accidental Sanur, Bali 2. Perspektif pelanggan: Balanced Scorecard in sampling Kepuasan Pelanggan Prime Plaza Hotel Sanurdan retensi pelangan Bali 3. Perspektif proses bisnis internal: SCE Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: kepuasan karyawan dan retensi karyawan. Variable: balanced scorecard Pengukuran: 1. Perspektif keuangan: rasio likuiditas, Luh Kadek Budi Martini profitabilitas, rasio dan Ida Bagus Raka Perusahaan activitas, rasio Suardana/ 2019/ Company Pemerintah pertumbuhan Perfomance Measurement (BUMN) di 2. Perspektif pelanggan: Applying Balanced Bali. Kepuasan Pelanggan Scorecard Approach. dan pertumbuhan pelangan 3. Perspektif proses bisnis internal: MCE 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan:
Teknik Kuantitatif Kualitatif.
1. Perspektif keuangan: Baik 2. Perspektif pelanggan: baik analisis 3. Perspektif proses bisnis dan internal:baik 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: baik
Hasil Pengukuran kinerja perusahaan pada periode 2014-2016: Penelitian tidak 1. Perspektif keuangan: Baik menyebutkan/ Teknik analisis data 2. Perspektif pelanggan: baik menjabarkan Teknik Deskriptif Kualitatif 3. Perspektif proses bisnis internal: pengambilan sampel baik 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: baik
kepuasan karyawan dan retensi karyawan
17
Penelitian ini Wendy Endrianto /2017/ Teknik analisis data tidak Variable: Pada penelitian ini Maximizing Strategy with mempelajari literatur memiliki 1. Strategi dan tidak menggunakan an Effective Balanced terkait dengan topik objek balanced scorecard sampel. Scorecard yang dibahas. penelitian.
18
Nasrulloh/ 2018/ The Implementation of Balancd Scorecard Toward Work PT Bank Perfomance Through Muamalat Competency and Work Discipline
Variable: (Y) Balanced Scorecard (X1) Kompetensi Karyawam (X2) Disiplin Kerja
Penelitian ini menggunakan Teknik analisis data simple random adalah eksplanatory sampling dengan rumus solvin.
19
Huijuan Lin, Wanxin Li, Yanglin Li/ 2017/ The New Balanced Scorecard Midea Group Evaluation System With Midea Group Case
Variable: balanced scorecard - Model lima dimensi - Model empat dimensi
Penelitian tidak menyebutkan/ Teknik analisis data menjabarkan Teknik metode Deskriptif pengambilan sampel
20
Ruggero Sainaghi, Paul Philips, Francesca d’abgella/ 2018/ The Produk balanced scorecard of a new skipassfree destination product: Implications for
Penelitian tidak Variable: Pengembangan menyebutkan/ Teknik analisis data Produk Baru (NPD) menjabarkan Teknik metode Deskriptif pengambilan sampel
Kinerja sistem yang baik akan dapat dicapai ketika organisasi melakukan pengukuran atas kinerja yang dimiliki dengan melakukan ebaluasi hasil dari setiap kegiatan yang dilakukan, salah satunya dengan menerapkan pengukuran kinerja menggunakan balanced scorecard. 1. Penerapan balanced scorecard berpengaruh pada meningkatnya kompetensi karyawan 2. Penerapan balanced scorecard berpengaruh pada disiplin kerja karyawan. 1. Model lima dimensi dalam sistem evaluasi perusahaan dapat lebih baik membantu perusahaan menerapkan tujuan strategisnya. 2. Kinerja model lima dimensi dikelompokkan atas tahap pelaksanaan mobilisasi. 3. Model lima dimensi dapat membantu memecahkan masalah dan membantu mengevaluasi pelaksanaan strategis. 4. Model lima dimensi merupakan sistem operasi praktis yang didalamnua berbagai departemen harus bekerja sama. 1. Adanya relevansi NPD untuk tujuan yang berbeda terhadap balanced scorecard 2. Terdapat relevansi dari masingmasing perspektif dalam balanced scorecard
lodging and skiing firms
21
I Muda, F Roosmawati, H S Siregar, Dkk/ 2017/ Perfomance Measurment Analysis of Palm Cooperative Cooperation with Uding Balanced Scorecard
22
T Harihayati, R Lubis, S Atin, U D Widianti/ 2018/ The Company’s PT. XYZ Perfomance Assessment using Balanced Scorecard
23
Nicholas Jhon Wake/ 2015/ The Use of The Balaced Scorecard to Measure Knowledge Work
Variable: Kebun (Y) Harga Pasar Kelapa Sawit (X1) Segi keungan di Sumatra (X2) Non keuangan Utara (Z) Regulasi
Perusahaan Multinasional (Departemen R&D)
Persamaan struktural Penelitian tidak Model (SEM) menyebutkan/ dengan bantuan menjabarkan Teknik perangkat lunak pengambilan sampel PLS.
1. Hasilnya menunjukkan bahwa peran perspektif keuangan memiliki efek signifikan pada pembentukan Mekanisme buah Bunch (TBS) harga pasar yang ] 2. Variabel perspektif Nonkeuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan mekanisme TBS harga pasar. Pentingnya 3. Variabel perspektif keuangan disebabkan oleh variabel peraturan sebagai variabel moderat.
Model BSC ini dapat digunakan Penelitian tidak sebagai referensi oleh manajerial Variabel: Balanced menyebutkan/ Teknik analisis data dalam mengawasi pelaksanaan Scorecard menjabarkan Teknik metode Deskriptif aktivitas perusahaan dan pengambilan sampel membuatnya mudah dalam mengukur pencapaian perusahaan di semua sektor. 1. Hasil yang terkandung pada BSC digunakan membentuk mekanisme kunci untuk kontrol manajerial dalam rapat manajemen bulanan. Penelitian tidak Sistem manajemen proyek melayani Variable: balanced Teknik analisis data menyebutkan/ dua tujuan. scorecard, manajemen adalah eksplanatory menjabarkan Teknik 2. Pertama, ini menyediakan tautan control perusahaan (studi kasus) pengambilan sampel antara sistem berbasis pengukuran yaitu balanced scorecard. 3. Kedua, sistem manajemen proyek menyediakan mekanisme kontrol birokrasi.
4.
Variabel: scorecard
24
25
Rivani, Herwan Abdul Muhi, Zaenal Muttaquin/ 2015/ Perfomance Analysis Based on Balanced Scorecard at Cooperative in Cianjur District, Indonesia
Patricia Quesado, Beatriz A Guzman, Lucia L Rodrigues/ 2018/ Advantages and Contributions in The Balanced Scorecard Implementation
KUD Cipanas, Kabupaten Cianjur
Sistem manajemen proyek terbukti bermanfaat bagi karyawan R&D.
balanced
Pengukuran: 1. Perspektif keuangan: rasio likuiditas, pendapatan operasional, laba kotor, ROE, ROI, tingkat pertumbuhan ekonomi. Teknik pengambilan 2. Perspektif pelanggan: Sampel: sensus Kepuasan Pelanggan, akuisisi pelanggan dan pertumbuhan pelangan 3. Perspektif proses bisnis internal: proses inovasi 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: kepuasan karyawan dan retensi karyawan
Penelitian ini tidak Variable: balanced memiliki scorecard, keuntungan dan objek kontribusi penelitian.
Hasil Pengukuran kinerja: 1. Perspektif keuangan: Baik Teknik analisis 2. Perspektif pelanggan: baik menggunakan 3. Perspektif proses bisnis internal: Deskriptif (Studi baik kasus) 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: kurang baik
Penelitian tidak Teknik analisis menyebutkan/ menggunakan menjabarkan Teknik Deskriptif pengambilan sampel
1. BSC bersifat fleksibel, dapat menyesuaikan keadaan khusus masing-masing organisasi,. 2. Selain menjadi informasi yang berguna dan alat kontrol, BSC memungkinkan koordinasi orang 3. BSC adalah bagian integral dari identifikasi misi, perumusan strategi dan implementasinya.
26
Vanya Banabakova, Marion Georgiev/ 2018/ The Role of The Balanced Scorecard As a Tool of Strategic Management and Control
Variable: scorecard, kontrol
Penelitian tidak balanced Teknik analisis menyebutkan/ manajemen menggunakan menjabarkan Teknik Deskriptif pengambilan sampel
1. BSC, diartikan sebagai manajemen strategis dan alat kontrol, 2. Kemampuan fungsional BSC menyediakan adaptasi paling padat untuk strategi spesifik apa pun yang dinyatakan organisasi modern 3. Tinjauan kritis evolusi dalam pemodelan BSC dan memperluas aplikasinya untuk memberikan solusi 4. Analisis penerapan BSC dalam berbagai acara dan model menyediakan kesempatan untuk mencari cara dan dalam konteks sosial pemerintahan dan pengendalian yang diperlukan untuk berpikir dan bekerja.