Tugas Desai Produk Print.docx

  • Uploaded by: Inara
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Desai Produk Print.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,298
  • Pages: 23
TUGAS DESAIN PRODUK

“ALAT PERAJANG BAWANG”

(Tugas ini dibuat sebagai pemenuhan mata kuliah Desain Produk)

Disusun Oleh : DWI VELIDATUR MAULIDA NIM. 161910101095

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Alam Semesta, yang telah memberikan rahmat dan ridhonya sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Desain Produk ini. Tugas Desain Produk ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merancang dan mengembangkan suatu alat sehingga bermanfaat bagi kebutuhan konsumen yang merupakan kegiatan yang kontinyu dilakukan oleh pihak industri. Industri mungkin dapat menggunakan berbagai macam metode dengan berbagai macam proses agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan pemakai/customer secara maksimal. Dalam menyelesaikan tugas ini, Penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan, saran, informasi, dan lain-lain. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian tugas ini. Harapan saya, semoga penulisan tugas ini mampu memberikan kontribusi terhadap perkembangan produk dalam dunia industri sesuai keinginan konsumen. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan Tugas ini, oleh karena itu penulis mengharapkan banyak kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dimasa mendatang.

Jember, 18 Desember 2018

Penyusun

i

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................................

i

DAFTAR ISI ...................................................................................................

ii

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1.1 Pengertian QFD ..........................................................................

1

BAB 2. PENGEMBANGAN PRODUK .......................................................

3

2.1 Phase I .........................................................................................

3

2.1.1 Pengolahan Data dari Responden ........................................

4

2.1.2 Permintaan Kualitas Customer ............................................

4

2.1.3 Penyusunan Prioritas PKC ...................................................

5

2.1.4 Penilaian Permintaan Kualitas Customer .............................

5

2.1.5 Performansi Kualitas Konstruksi (PKK) .............................

6

2.1.6 Optimasi dan Matrik Atap ...................................................

6

2.1.7 Membuat Matrik Hubungan .................................................

7

2.1.8 Penentuan Rangking PKK ....................................................

8

2.1.9 Penyusunan Rumah Kualitas (HOQ) ...................................

8

BAB 3. PENGEMBANGAN KONSEP ........................................................

10

3.1 Metode .........................................................................................

10

3.2 Hasil dan Pembahasan ................................................................

10

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Quality Function Deployment [QFD] Quality Function Deployment [QFD] adalah suatu praktik untuk mengembangkan produk sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan dengan menerjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan perusahaan dengan cara member prioritas, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut hingga tercapai efektifitas maksimum, juga merupakan praktik menuju perbaikan proses yang memungkinkan perusahaan melampaui harapan pelanggannya. [Ullman]. Metode QFD ini digunakan pada awal tahap perancangan dan pengembangan suatu produk seperti yang dijelaskan oleh Ulrich [1995] bahwa tahapan pengembangan produk dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang dilanjutkan pada penentuan target spesifikasi termasuk melakukan substitusi terhadap karakteristik kualitas. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa input utama dalam metode QFD adalah permintaan konsumen sehingga akan menentukan langkah pengembangan produk yang akan dilakukan.

Customer Customer Customer

Customer Needs

Next

Substitute quality characteristic s

Next

Gbr.1.1 Customer Needs merupakan input dalam desain produk [Ulrich, 1995]

Dalam perkembangannya metode QFD diterapkan pada industri manufaktur yang mengarah pada penggunaan sumber daya yang terbatas secara efektif dan efisien. Tahapan dalam melaksanakan pengembangan produk menggunakan

metode QFD menurut Liu, Kliewer, Stephen, dan Weening adalah melalui beberapa phase sebagai berikut: 1. Phase I [Product Planning] 2. Phase II [Parts Deployment] 3. Phase III Process Planning] 4. Phase IV [Production Planning]

BAB II PENGEMBANGAN PRODUK 2.1 Phase I [Product Planning] Pada tahapan production planning memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai prioritas masing-masing Subtitute Quality Characteristic [SQC]. SQC adala spesifikasi teknis secara umum suatu produk yang diterjemahkan langsung dari kebutuhan konsumen dan dilakukan oleh desainer produk. Langkah yang dilakukan dalam phase ini meliputi pengumpulan informasi tentang permintaan kualitas yang diinginkan konsumen tentang performansi serta perlengkapan [feature] lainnya. Phase ini diawali dengan pengumpulan dan pengelompokan kualitas produk yang diinginkan

konsumen

misalnya

melalui

kuisioner

kemudian

dilakukan

penterjemahan kualitas secara kualitatif menjadi kuantitatif [penentuan technical response] serta penentuan prioritas masing-masing customer needs dan technical response. Salah satu rancangan pelaksanaan QFD menurut Cohen [1995] adalah penetapan customer. Dalam menetapkan subjek customer ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti: definisi yang jelas, identifikasi seluruh customer dan identifikasi customer kunci. Dalam tugas ini ditetapkan customer kuncinya adalah para responden. Setelah melakukan rekapitulasi terhadap hasil kuisioner berikutnya adalah melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Inventarisai Permintaan Kualitas Customer 2. Pengelompokan Permintaan Kualitas Customer 3. Pengelompokan Umum Permintaan Kualitas Customer 4. Penyusunan Prioritas Permintaan Kualitas Customer 5. Penilaian Permintaan Kualitas Customer 6. Penyusunan Performansi Kualitas Konstruksi/Technical Respon 7. Melakukan Strukturisasi Performansi Kualitas Konstruksi 8. Melakukan Optimasi dan Matrik Atap 9. Membuat Matrik Hubungan Antara Permintaan Kualitas Customer dan Performansi Kualitas Konstruksi

10. Penentuan Rangking Performansi Kualitas Konstruksi 11. Penyusunan Rumah Kualitas [HoQ]

2.1.1 Pengolahan Data dari Responden

Kriteria Tombol on Mudah dibawa Kemana-mana Berat Harga Dimensi Rangka Plastik Pakai motor listrik Nyaman/ergonomis Komponen sedikit Warna

1 10 10 5 10 7 10 10 10 9 8

2 3 7 10

Kode Responden & Skor Skor 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Mean % Rangking 4 7 10 10 10 6 10 9 10 8.58333333 11% 3

9 10 5 10 10 10 7 6 7 8 6 7 5 6 4 8 5 7 5 6 7 8 6 10 6 8 9 10 5 7 10 7 8 6 10 3 5 7 6 8 8 9 9 7 5 6 7 8 5 7 10 10 10 9 10 9 9 10 10 8 10 6 10 10 9 10 10 10 8 10 10 10 8 9 8 9 10 9 7 4 9 8 1 5 7 5 9 10 6 7

2 4 7 2 7 9 8 6 1

7.83333333 10% 5.66666667 7% 7.75 10% 6.58333333 9% 7.33333333 10% 9.5 12% 9.25 12% 8.25 11% 6.33333333 8% 77.0833333 100%

Keterangan 1 Terendah 10 Tertinggi

2.1.2 Permintaan Kualitas Customer (PKC)

Kriteria Pakai motor listrik Nyaman/ergonomis tombol on Komponen sedikit Mudah dibawa Kemana-mana Harga Rangka plastik Dimensi Warna Berat

Skor Mean % 9,5 9,25 8,58 8.25 7,83 7,75 7,3 6,58 6,33 5,67 77.13

PKC 12% 12% 11% 11% 10% 10% 10% 9% 8% 7% 100%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5 10 6 8 7 1 2 4 9

2.1.3 Penyusunan Prioritas Permintaan kualitas Customer (PKC) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Unsur PKC Pakai motor listrik Nyaman/ergonomis tombol on Komponen sedikit Mudah dibawa Kemanamana Harga Rangka plastik Dimensi Warna Berat

PKC PKC 1 PKC 2 PKC 3 PKC 4

% Skor 12% 12% 11% 11%

PKC 5 PKC 6 PKC 7 PKC 8 PKC 9 PKC 10

keterangan Primer primer sekunder sekunder

10% 10% 10% 9% 8% 7%

sekunder sekunder sekunder tersier tersier other

Berdasarkan pada keputusan Primer : > 11,50% Sekunder : 10,50 % - 11% Tersier : 8%- 10% Other : < 7,50 %

3 3 2 2

3 3 2 2

Komponen sedikit 2 3 1 1

Berat

3 3 3 3

Warna

3

Dimensi

2 3

Rangka plastik

3 3 3

1 1 1

Harga

1 2

Mudah dibawa Kemana-mana

1

tombol on

Nyaman/ergonomis

PKC Pakai motor listrik Nyaman/ergonomis tombol on Komponen sedikit Mudah dibawa Kemanamana Harga Rangka plastik Dimensi

Pakai motor listrik

2.1.4 Penilaian Permintaan Kualitas Customer

1 1 1 2

1 1 1 1

1 2 2 3

1 2 2 3

2 3 3 3

1 1 1 2

1

3 3

3 3 2

3 3 3 3

2 3 1 1

3 1 1

2 1

2

Warna Berat BOBOT keterangan : lebih penting sama penting kurang penting

2 3 26

1 3 19

1 3 19

1 2 12

1 1 11

3 1 11

1 3 19

1 3 19

1 3 24

12

3 2 1

2.1.5 Performansi Kualitas Konstruksi (PKK) Performa Kualitas Customer Pakai motor listrik Nyaman/ergonomis tombol on Komponen sedikit Mudah dibawa Kemanamana Harga Rangka plastik Dimensi Warna Berat

Performansi Kualitas Konstruksi menggunakan motor listrik untuk penggunaan otomatis Mudah dalam memasukkan bahan produksi memudahkan pengoperasian perakitan mudah dan bisa dibongkar pasang

Ket

bisa dipakai dimana saja harga dari 25.000 ringan dan tidak mudah pecah dimensi 300mm x 250mm x 150mm Warna biru berat alat 0,5 kg

PKK 5 PKK 6 PKK 7 PKK 8 PKK 9 PKK 10

2.1.6 Optimasi dan Matrik Atap Performansi Kualitas Konstruksi penggunaan otomatis Mudah dalam memasukkan bahan produksi memudahkan pengoperasian perakitan mudah dan bisa dibongkar pasang bisa dipakai dimana saja harga dari 25.000 ringan dan tidak mudah pecah dimensi 300mm x 250mm x 150mm Warna biru berat alat 0,5 kg

Keterangan : →

: Maksimalisasi



: Minimalisasi

Arah Optimasi → → → → ○ ○ → ← ○ ○

PKK 1 PKK 2 PKK 3 PKK 4



: Normal

Simbol Hubungan PKK ++

: Positif Sekali

+

: Positif

-

: Negatif

-

: Negatif sekali

Pakai motor listrik Nyaman/ergonomis tombol on Komponen sedikit Mudah dibawa Kemana-mana Harga Rangka plastik Dimensi Warna Berat BOBOT Keterangan hubungan Kuat 9 Tengah 3 Lemah 1

9 9

9 3 9

3 9 1 3 3

1 9

3 3 9 9 9 3 3 1

27

25

40

9 3 9

21

3 9

3

1 9 3

PKK 10

PKK 9

PKK 8

PKK 7 3

3 9 28

PKK 6

PKK 5

PKK 4

PKK 3

PKK 2

PKK 1

2.1.7 Membuat Matrik Hubungan Antara Permintaan Kualitas

3 9 1 3

9 1 1

1 3 9 9

1 9 3

23

28

26

9 13

12

PKK 9

PKK 10

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5

PKK 10

0 0 0 0 0 0 0

PKK 8

576 7

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

PKK 9

0

PKK 7

171

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

PKK 8

0 0 0 0 0 0 0

0

PKK 6

0 0 0 0 0 0 0

0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9

PKK 7

171

PKK 5

PKK 4 PKK 5

0 0 0 0 0 0 0

234

PKK 6

PKK 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6

PKK 4

PKK 2 0 10

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8

PKK 3

26 19 19 12 11 11 19 19 24 12 172

PKK 1

PKC Pakai motor listrik Nyaman/ergonomis tombol on Komponen sedikit Mudah dibawa Kemana-mana Harga Rangka plastik Dimensi Warna Berat Jumlah Nilai/Bobot PKK Rangking

Nilai PKC

2.1.8 Penentuan Rangking PKK

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

2.1.9 Penyusunan Rumah Kualitas (HOQ)

26 19 19 12 11 11 19

PKK 2

PKK 1

Permintaan Kualitas Customer Pakai motor listrik Nyaman/ergonomis tombol on Komponen sedikit Mudah dibawa Kemana-mana Harga Rangka plastik

Nilai PKC

Arah Optimalisasi

234 171

0 0

0

Dimensi Warna Berat Jumlah Nilai/Bobot PKK Rangking

19 24 12 172

171 0 576 7

0 10

0 0 0 0 8

0 0 0 0 6

0 0 0 0 9

0 0 0 0 1

0 0 0 0 3

0 0 0 0 2

0 0 0 0 4

0 0 0 0 5

BAB III Pengembangan Konsep “ PERAJANG BAWANG”

3.1 METODE Alat ini adalah alat perajang bawang tipe SS – 88 merek Yosa yang beredar di pasaran. Adapun untuk unit analisisnya adalah pengguna alat perajang bawang mulai dari manual memakai pisau dapur sampai alat perajang bawang yang ada di pasaran, selanjutnya yang menjadi responsden di dalam pengembangan ini yaitu ibu-ibu rumah tangga dan sentra industry bawang goreng. Adapun di dalam penelitian ini menggunakan metode survei di lapangan tentang alat perajang bawang, dilakukan pengambilan responsden melalui penyebaran angket, dan pengolahan data-data berdasarkan pengembalian angket responsden untuk dimasukkan dalam Voice of Customer (VOC) dan diagram afinitas tahap selanjutnya penerapan quality function deployment.

12.

.

Model Perajangan Sekarang

3.2 Hasil dan Pembahasan Dari hasil kuesioner yang kembali, data yang didapat dirangkum untuk dijadikan dasar dalam membuat "Permintaan Kualitas Customer (PKC)" atau "Voice of Customer (VOC)" menjelaskan keinginan konsumen terhadap perajang bawang mulai dari permintaan primer, sekunder, tertier, sehingga permintaan konsumen dibedakan menjadi tiga, yaitu pemintaan primer, sekunder, dan tertier. Permintaan primer merupakan kebutuhan konsumen yang harus dipenuhi dalam

mendesain perajang bawang. Sedangkan permintaan sekunder merupakan atribut dari produk perajang bawang, permintaan tertier untuk menyempurnakan produk perajang bawang. Hasil dari penyusunan permintaan kualitas customer dituangkan dalam rumah kualitas (HoQ) yang ditunjukkan pada gambar 2. Pada tabel 1 menunjukkan urutan prioritas pengembangan produk perajang bawang.

a. Pengembangan Konsep Dari urutan pada prioritas pengembangan produk perajang bawang, dilakukan pengembangan kosep yang telah ada. Pada gambar berikut ini beberapa pengembangan konsep produk perajang bawang.

KONSEP A

KONSEP B b. Seleksi Konsep Setelah Proses pengembangan konsep dirasakan sudah memenuhi, dilanjutkan dengan langkah-langkah selanjutnya. Langkah 1 : Penyaringan Konsep (concept Screening). Langkah 2 : Penilaian konsep (Concept Scoring). Dari matrik penyaringan konsep yang ditunjukkan dapat diketahui bahwa pengembangan produk Perajangan bawang terpilih 2 konsep, yang meliputi : Konsep A : Perajangan Bawang semi otomatis dua corong Konsep B : Perajangan bawang semi otomatis. Langkah selanjutnya, yaitu dilakukan Penilaian Konsep berdasarkan proses manufaktur dan berdasarkan matriks penilaian konsep, untuk memilih satu konsep yang akan diproduksi.

c. Penilaian Konsep Berdasarkan Proses Manufaktur Konsep A (Dua Corong Semi Otomatis) Alat yang dibuat : Rangka Proses pengerjaannya: Benda kerja dicetak melalui proses casting dari bahan plastik. Benda kerja yang sudah jadi kita persiapkan untuk bagian yang akan dilubangi untuk tempat kunci dan engsel. Setelah itu benda kerja kita rapikan dengan proses hand cutter agar sisa pengecoran yang menempel pada benda kerja

dapat dihilangkan. Tabel 1 menunjukkan proses pengerjaan rangka, mesin yang digunakan, dan biaya yang dikeluarkan. Tabel 1. Proses Pengerjaan Rangka

Poros Proses pembuatannya: Benda kerja yang berbentuk poros pejal kita bentuk dengan proses bubut berdasarkan 3 tingkat ukuran diameter. Pada diameter yang kecil kita bubut lagi untuk membuat ulir hal ini ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Proses Pengerjaan Poros

Dudukan Pahat Proses pembuatannya: Kita potong benda kerja berupa lempengan berbentuk lingkaran. Kita potong pipa dengan diameter yang besar, kemudian kita satukan dengan plat berbentuk lingkaran melalui proses las. Bagian tengah dilubangi dengan proses drilling untuk tempat poros. Setelah itu kita haluskan sisi tepinya dengan proses bubut supaya berbentuk lingkaran yang presisi. Terus kita lanjutkan dengan proses grinding untuk menghaluskan permukaan dudukan pahat dan pada lubang tempat pahat, hal ini ditunjukkan pada Tabel 3.

Table 3. Proses Pengerjaan Dudukan Pahat

Pahat Proses Pembuatannya: Benda kerja kita buat dari proses die casting dari logam stainless steel yang sudah dicairkan terlebih dahulu. Benda kerja yang sudah dicetak perlu dilakukan proses pengerjaan grinding supaya logam sisa yang masih menempel dapat dihilangkan. Bagian badan pahat dilubangi dengan proses drilling untuk tempat baut, hal ini ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Proses Pengerjaan Pahat

Tempat Rajangan Proses pembuatan: Bahan plastik yang dicairkan dicetak melalui proses molding casting. Bahan yang sudah jadi dihaluskan melalui proses hand cutter, hal ini ditunjukkan pada Tabel 5. Total biaya yang dikeluarkan pada konsep B berdasarkan proses manufaktur jumlah total biaya yang dikeluarkan sebesar 16630%. Dalam konsep B, alat yang dibeli Motor listrik, mur, baut dan bearing/bantalan.

Tabel 5 Proses Pengerjaan Tempat Ranjangan

Konsep B (semi otomatis) Alat yang dibuat: Rangka Proses pengerjaannya: Benda kerja dicetak melalui proses casting dari bahan plastik. Benda kerja yang sudah jadi kita persiapkan untuk bagian yang akan dilubangi untuk tempat kunci dan engsel. Setelah itu benda dirapikan dengan proses hand cutter agar sisa pengecoran yang menempel pada benda kerja dapat dihilangkan, hal ini ditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 6. Prosees pengerjaan Rangka

Poros Proses pembuatannya: Benda kerja yang berbentuk poros pejal kita bentuk dengan proses bubut berdasarkan 3 tingkat ukuran diameter. Pada diameter yang kecil kita bubut lagi untuk membuat ulir. Tabel 7 menunjukkan jenis proses, mesin dan biaya dalam proses pengerjaan poros.

Tabel 7. Proses pengerjaan Poros

Dudukan Pahat Proses pembuatannya: Kita potong benda kerja berupa lempengan berbentuk lingkaran. Kita potong pipa dengan diameter yang besar, kemudian kita satukan dengan plat berbentuk lingkaran melalui proses las. Bagian tengah dilubangi dengan proses drilling untuk tempat poros. Setelah itu kita haluskan sisi tepinya dengan proses bubut supaya berbentuk lingkaran yang presisi. Terus kita lanjutkan dengan proses grinding untuk menghaluskan permukaan dudukan pahat dan pada lubang tempat pahat. Tabel 8 menunjukkan jenis proses, mesin dan biaya dalam proses pengerjaan dudukan pahat. Tabel 8. Proses Pengerjaan Dudukan Pahat

Pahat Proses Pembuatannya: Benda kerja kita buat dari proses die casting dari logam stainless steel yang sudah dicairkan terlebih dahulu. Benda kerja yang sudah dicetak perlu dilakukan proses pengerjaan grinding supaya logam sisa yang masih menempel dapat dihilangkan. Bagian badan pahat dilubangi dengan proses drilling untuk tempat baut, hal ini ditunjukkan pada Tabel 9.

Table 9. Proses Pengerjaan Pahat

Penumpu untuk Penekan Proses Pengerjaannya: Benda kerja kita cetak melalui proses molding casting. Setelah itu kita lakukan proses bubut untuk menghaluskan dari sisa bahan yang tidak terpakai menempel dipermukaannya. Benda kerja kita lubangi sebagai tempat baut untuk mengikat poros. Tabel 10 menunjukkan jenis proses mesin dan biaya yang dikeluarkan pad proses pengerjaan penumpu untuk penekan. Tabel 10. Proses Pengerjaan Penumpu Untuk Pemakan

Tempat Rajangan Proses pembuatan: Bahan plastik yang dicairkan dicetak melalui proses molding casting. Bahan yang sudah jadi dihaluskan melalui proses pemotongan, hal ini ditunjukkan pada Tabel 11. Total biaya yang dikeluarkan pada konsep C berdasarkan proses manufaktur jumlah total biaya yang dikeluarkan sebesar 18470%. Dalam konsep B, alat yang dibeli Motor listrik, mur, baut dan bearing/bantalan.

Tabel 11. Proses Pengerjaan tempat Regangan

Berdasarkan analisis matriks penilaian konsep pada proses manufaktur didapat bahwa: Konsep A memiliki cost relatif sebesar 16510%; Konsep B memiliki cost relatif sebesar 16630%; dan Konsep C memiliki cost relatif sebesar 18470%. Sedangkan berdasarkan matrik penilaian konsep didapatkan: Konsep A memiliki bobot nilai sebesar 0,238; Konsep B memiliki bobot nilai sebesar 0,211 dan Konsep C memiliki bobot nilai sebesar 0,203. Jadi berdasarkan penilaian yang dilakukan dengan proses manufaktur dan matrik penilaian konsep didapatkan bahwa konsep A (Perajang Bawang Semi Otomatis dengan memakai dua corong.

Lampiran 1

KUISIONER Umur pekerjaan

“ Produk Alat Perajang Bawang ”.

: ..................................................... : .....................................................

Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Anda untuk mengisi kuisioner ini. Kuisioner ini bertujuan untuk melihat keinginan pengguna produk Alat pemecah buah kakao. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER Berilah tanda silang (X) pada kuisioner ini untuk pilihan a,b dan c dibawah ini : 1. Apakah anda mengenal jenis bumbu masakan bawang a. Ya b. Tidak 2. Apakah anda mengenal Alat Perajang bawang a. Ya b. Tidak 3. Apakah pekerjaan Anda berhubungan dengan hal berikut : a. Ya b. Tidak Apabila anda menjawab pertanyaan diatas dengan “ Tidak “ saya mengucapkan banyak terima kasih dan anda tidak perlu melanjutkan kepertanyaan berikutnya, Apabila dijawab dengan “ Ya ” saya mohon bantuannya untuk melanjutkan mengisi kuisioner berikutnya 1. Sumber tenaga mesin Perajang bawang yang anda harapkan : a. Motor listrik b. Motor bensin/diesel 2. Menurut anda apakah perlu mesin ini nyaman digunakan setiap hari : a. Ya b. Tidak 3. Apakah anda mengharapkan mesin ini dapat dioperasikan di berbagai tempat : a. Ya b. Tidak 4. Apa warna Alat Perajang bawang yang anda harapkan : a. Gelap (misal : Hitam, Coklat) b. Terang (misal : Merah, Kuning, Hijau, Biru, Putih) c. Yang lain (mohon diisi), ....................................................... 5. Apakah anda mengharapkan mesin ini mempunyai kapasitas produksi lebih besar dari mesin yang sudah ada : a. Ya b. Tidak

6. Apakah anda menginginkan mesin yang akan didisain ini mudah dalam perawatannya: a. Ya b. Tidak Untuk prioritas pengembangan produk,tuliskan prioritas yang sesuai keinginan anda dan isi kolom yang disediakan menggunakan angka sebagai skor (1 : terendah - 10 : tertinggi) di bawah ini :

No.

Kriteria Mesin Pemecah Buah Kakao

1.

Pakai Motor Listrik

2.

Nyaman/ergonomis

3.

tombol on

4.

Komponen sedikit

5. 6.

Mudah dibawa Kemana-mana Harga

7.

Rangka plastik

8.

Dimensi

9.

Berat

10.

Warna

Skor

Related Documents

Desai
June 2020 9
Produk
June 2020 40
Anit A Desai
November 2019 8
Desai Logo Stempel.docx
November 2019 11
Vulgarity By Santosh Desai
December 2019 6

More Documents from ""